Anda di halaman 1dari 4

WAWANCARA PENGUSAHA

YOGHURT YONTI

Narasumber : Tanti
Pewawancara : Alifa Ilmalana A

Pewawancara : “Assalamualaikum Bu, Selamat Sore, maaf mengganggu waktunya Bu.


Saya Alifa Ilmalana siswa dari SMK Angkasa 2 Margahayu ingin
mewawancarai Ibu, untuk memenuhi tugas PKK. Apakah Ibu dapat
meluangkan waktunya untuk saya wawancarai tentang usaha Yoghurt
Yonti?”
Narasumber : “Waalaikumsalam, boleh. Silakan saja.”
Pewawancara : “Kapan Ibu memulai usaha yoghurt ini?”
Narasumber : “Kurang lebih sudah 12 tahun, dulu iseng-iseng bikin yoghurt itu tanggal 1
Agustus 2008 trus suka ibu bawa kalo arisan, ehh laku yaudah akhirnya ibu
lanjutin dan banyak yang pesan juga.”
Pewawancara : “Apakah Ibu bekerja sama dengan teman atau sanak saudara?”

Narasumber : “Awalnya satu tahun pertama Ibu bekerja sama dengan teman, tetapi Ibu
kurang srek karena teman Ibu itu kalo dapat keuntungan suka ngajakin
main, makan di restaurant mahal, pokonya dihambur-hambur, kalo gitu
caranya kan gimana mau terkumpul uangnya. Akhirnya pada tahun kedua
Ibu memutuskan untuk menjalankan usaha yoghurt sendiri.”
Pewawancara : “Kenapa Ibu lebih berminat menjalankan usaha Yoghurt rumahan
daripada usaha lainnya?”
Narasumber : “Yang pertama karena ketersediaan bahan baku, kemudian pada saat itu
belum banyak yang menjalankan usaha yoghurt, kalau sekarang kan sudah
dimana-mana ada.”
Pewawancara : “Maaf Bu, kalau saya boleh tahu berapa modal memulai usaha Yoghurt
ini?”
Narasumber : “Karena dulu bahan-bahan untuk produksi yoghurt masih terbilang
murah, kurang lebih ibu hanya mengeluarkan modal sekitar Rp. 100.000
untuk memproduksi 5 liter Yoghurt.”
Pewawancara : “Langkah apa saja yang digunakan Ibu untuk menarik pelanggan
sebanyak-banyaknya?”
Narasumber : “Ibu sering mengikuti bazar-bazar, menyediakan free tester, promo lewat
social media, dan sebisa mungkin membuat packaging yang menarik.”
Pewawancara : “Berapa harga yoghurt satuan?”

Narasumber : “Untuk kemasan 1 liter Rp. 24.000, kemasan botol 250 ml Rp. 9.000,
kemasan cup Rp. 3.500, es yoghurt isi 10 dan 5 rasa Rp. 10.000.”

Pewawancara : “Berapa pengeluaran belanja bahan yoghurt yang dihabiskan dalam


sebulan Bu?”

Narasumber : “Tergantung musim panas atau hujan, sehari kalua lagi rame yaa kurang
lebih , kemasan botol 250 ml Rp. 9.000, kemasan cup Rp. 3.500, es yoghurt
isi 10 dan 5 rasa Rp. 10.000.”

Pewawancara : “Berapa pengeluaran belanja bahan yoghurt yang dihabiskan dalam


sebulan Bu?”

Narasumber : “Tergantung musim panas atau hujan, sehari kalua lagi rame yaa kurang
lebih Rp. 350.000 – Rp. 400.000.”
Pewawancara : “Berapa rata-rata omset perbulan yang didapatkan dari usaha yoghurt
ini?”
Narasumber : “Nah ini tegantung sama musim juga, kalau lagi rame itu Rp. 1.500.000 –
Rp. 2.000.000, lumayan lah yaa.”
Pewawancara : “Apa suka duka Ibu dalam berbisnis yoghurt rumahan ini?”

Narasumber : “Sukanya banyak kunjungan dari anak sekolah untuk mengetahui


bagaimana cara pembuatan yoghurt, semakin banyak teman, yoghurt yang
diproduksi bisa dikonsumsi untuk sendiri. Dukanya kalau ada yang pesan
yoghurt trus sama ibu sudah di buatkan ehh malah di cancel, itu saja
mungkin semua pengusaha pernah mengalami seperti ini.”
Pewawancara : “Apa keinginan ke depan untuk usaha yoghurt Ibu ini?”
Narasumber : “Jumlah kapasitas produksi semakin banyak, penjualan via go food
meningkat, punya pasar yang lebih luas lagi aamiin.”
Pewawancara : “Aamiin, semoga harapan atau keinginan Ibu untuk Yoghurt Yonti ini
terwujud. Terimakasih atas waktu dan jawaban yang Ibu berikan yang
sangat membantu dalam menyelesaikan tugas saya. Mohon maaf apabila
ada salah kata dan sudah mengganggu waktunya.”
Narasumber : “Ohh iyaa tidak apa-apa. Iya sama-sama”
ANALISIS PEMBAHASAN
Saya mewawancarai seorang wirausaha Yoghurt rumahan yang bernama Tanti yang
beralamat di Komplek Gading Junti Asri blok X2 no. 36 tepatnya disebelah rumah saya. Ibu
Tanti adalah sosok permpuan yang sudah berusia 48 tahun saat ini memiliki jumlah anggota
keluarga keseluruhan 3 orang, 1 orang suami dan 1 orang anak.
Ibu Tanti adalah sosok yang sederhana dana pa adanya. Pendidikan terakhir Ibu Tanti adalah
DIII. Ibu Tanti lulus bekerja sebagai wirausaha yoghurt rumahan yang dulunya bekerja di
sebuah perusahaan di bagian perpajakan namun hanya beberapa tahun, karena Ibu Tanti
kesulitan menjaga dan merawat anaknya yang masih kecil. Jadi Ibu Tanti memutuskan untuk
berhenti bekerja dan beralih menjadi wirausaha yoghurt rumahan supaya lebih mudah
menjaga dan merawat anaknya.
Yoghurt Yonti adalah nama usaha Yoghurt Ibu Tanti yang sudah berjalan 12 tahun sampai
saat ini. Usaha Yoghurt Yonti ini merupakan usaha yang dibangun bareng dengan teman Ibu
Tanti namun, setelah satu tahun bekerja sama Ibu Tanti memilih untuk melanjutkan
bisnisnya sendiri dengan dibantu oleh suaminya. Yoghurt Yonti menyediakan berbagai
varian rasa yoghurt diantaranya ada stroberi, sirsak, manga, anggur dll. Dan tersedia
berbagai macam ukuran ada yang 1 liter, ada yang menggunakan botol, cup, dan tersedia es
yoghurt juga.
Selama usaha Yogurt Yonti ini berjalan, Ibu Tanti memiliki suka duka dalam menekuni usaha
tesebut, sukanya yaitu banyak anak sekolahan yang mengunjunginya karena ingin
mengetahui praktek dan cara pembuatan yoghurt secara langsung, biasanya siswa yang
dating itu kalangan SMA karena itu dibutuhkan untuk praktek di jurusan IPA, dan untuk
dukanya sering ada yang pesan yoghurt dan sudah dibuatkan akan tetapi kemudian di
cancel, tapi itu sudah resiko seoran pengusaha pasti pernah mengalaminya.
Untuk kedepannya, Ibu Tanti mempunyai kenginan supaya jumlah kapasitas produksi
semakin banyak, penjualan via go food meningkat, dan mempunyai pasar yang lebih luas
lagi.

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai