YOGHURT YONTI
Narasumber : Tanti
Pewawancara : Alifa Ilmalana A
Narasumber : “Awalnya satu tahun pertama Ibu bekerja sama dengan teman, tetapi Ibu
kurang srek karena teman Ibu itu kalo dapat keuntungan suka ngajakin
main, makan di restaurant mahal, pokonya dihambur-hambur, kalo gitu
caranya kan gimana mau terkumpul uangnya. Akhirnya pada tahun kedua
Ibu memutuskan untuk menjalankan usaha yoghurt sendiri.”
Pewawancara : “Kenapa Ibu lebih berminat menjalankan usaha Yoghurt rumahan
daripada usaha lainnya?”
Narasumber : “Yang pertama karena ketersediaan bahan baku, kemudian pada saat itu
belum banyak yang menjalankan usaha yoghurt, kalau sekarang kan sudah
dimana-mana ada.”
Pewawancara : “Maaf Bu, kalau saya boleh tahu berapa modal memulai usaha Yoghurt
ini?”
Narasumber : “Karena dulu bahan-bahan untuk produksi yoghurt masih terbilang
murah, kurang lebih ibu hanya mengeluarkan modal sekitar Rp. 100.000
untuk memproduksi 5 liter Yoghurt.”
Pewawancara : “Langkah apa saja yang digunakan Ibu untuk menarik pelanggan
sebanyak-banyaknya?”
Narasumber : “Ibu sering mengikuti bazar-bazar, menyediakan free tester, promo lewat
social media, dan sebisa mungkin membuat packaging yang menarik.”
Pewawancara : “Berapa harga yoghurt satuan?”
Narasumber : “Untuk kemasan 1 liter Rp. 24.000, kemasan botol 250 ml Rp. 9.000,
kemasan cup Rp. 3.500, es yoghurt isi 10 dan 5 rasa Rp. 10.000.”
Narasumber : “Tergantung musim panas atau hujan, sehari kalua lagi rame yaa kurang
lebih , kemasan botol 250 ml Rp. 9.000, kemasan cup Rp. 3.500, es yoghurt
isi 10 dan 5 rasa Rp. 10.000.”
Narasumber : “Tergantung musim panas atau hujan, sehari kalua lagi rame yaa kurang
lebih Rp. 350.000 – Rp. 400.000.”
Pewawancara : “Berapa rata-rata omset perbulan yang didapatkan dari usaha yoghurt
ini?”
Narasumber : “Nah ini tegantung sama musim juga, kalau lagi rame itu Rp. 1.500.000 –
Rp. 2.000.000, lumayan lah yaa.”
Pewawancara : “Apa suka duka Ibu dalam berbisnis yoghurt rumahan ini?”
DOKUMENTASI