EKONOMI
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Laporan Wawancara Ekonomi ini.
Saya menyadari di dalam Laporan Wawancara Ekonomi ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu Kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata kami
mengharapkan Laporan Wawancara Ekonomi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
I. Latar Belakang
Buta huruf dalam arti buta bahasa Indonesia, buta pengetahuan dasar yang dapat
menunjang kehidupan sehari-hari, buta aksara dan angka, buta akan informasi kemajuan
teknologi, merupakan beban berat untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang
berkualitas dalam arti mampu menggali dan memanfaatkan peluang yang ada di
lingkungannya.
Buta aksara adalah masalah yang sangat serius karena jika seseorang buta aksara alias
tidak berkemampuan untuk membaca dan menulis akan kesulitan dalam kehidupan sehari-
hari. UUD 1945 mengamanatkan kepada semua warga negara untuk memberantas buta
aksara sesuai dengan tujuan Negara yang tertuang didalam pembukaan UUD 1945 yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Juga terdapat pada BAB XIII PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN pasal 31 ayat 1 yang berbunyi Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat
pendidikan.
Namun dalam kenyataannya masih banyak warga Negara yang buta aksara. Itu berarti
bahwa pemerintah belum bisa mencapai tujuan tersebut. Walaupun sudah dilakukan upaya-
upaya untuk memberantas buta aksara, tetapi buta aksara masih banyak, karena terdapat
banyak kendala-kendala yang dihadapi, misalnya mereka yang buta aksara itu tidak mau
belajar membaca, menulis, berhitung serta berkomunikasi. Walaupun sudah ada kemauan
tetapi terhambat oleh kemiskinan. Setiap pemerintah daerah harus menganggarkan 20%
untuk pendidikan di APBDnya, dan pemerintah juga harus membiayai pendidikan warganya
alias menggratiskan biaya sekolah minimal sampai ke tingkat SMP.
Hasil Wawancara
Pada hari Kamis, 29 Agustus 2013, pukul 17.27 kami datang ke pemelihara kucing. Tentu
saja kami langsung bertemu dengan pemilik kucing ini, yang bernama Lia dan meminta
izin untuk mewawancarainya. Narasumber ini bersikap ramah kepada kami.
Pertanyaan pembuka:
1. Selamat Sore, Ibu Lia ! maaf kedatangan kami kemari mengganggu aktifitas
ibu,sekedar ingin tahu berapa kucing yang ibu pelihara, dan apakah ibu kurung?
Sore, sekarang ini saya mempunyai 7 kucing dan pastinya saya biarkan berkeliaran supaya
tidak setres.
2. Wah banyak sekali, apakah jenis dari 7 kucing tersebut?
Semua jenis kucing tersebut jenis kucing kampung
Pertanyaan isi:
3. Lalu diantara mereka bertujuh mana yang paling berbeda lainnya dan siapa namanya?
Yang paling berbeda diantara lainnya yaitu namanya Empot, dia paling gendut dan
menggemaskan diantara 7 kucing tersebut.
4. Apakah warna rambut si Empot?
Rambut badanya kuning keemasan , tangan dan kakinya putih.
5. Lalu sudah berapakah umur si Empot?
Umur si Empot kurang lebih 7 bulan.
6. Omong-omong apakah jenis kelamin si Empot?
Jenis kelamin si Empot perempuan.
7. Kira-kira apakah ibu kesulitan merawat mereka ?
Tidak sama sekali, saya hanya memberi makan dan minum secara tidak berlebihan.
Pertanyaan penutup:
8. Terima kasih sudah bersedia di wawancarai oleh kami dan maaf sudah mengganggu
aktifitas ibu ?
Iya, tidak apa-apa.
VII. Penutup
A. Kesimpulan
Buta aksara adalah ketidakmampuan seseorang untuk membaca dan menulis.
Pemerintah mempunyai program-program untuk memberantas buta aksara ini misalnya
dengan adanya kejar paket A, B, dan C, juga banyak didirikannya taman bacaan-taman
bacaan. Namun dalam kenyataan di lapangan banyak terdapat hambatan-hambatan yang
menghadang untuk memberantas buta aksara misalnya layanan pendidikan yang kurang
menunjang atau yang masih jauh dari perumahan penduduk padahal pemerintah sudah
menganggarkan begitu besarnya entah dihilang dimana, juga tenaga pengajar yang kurang,
dan hambatan yang paling besar berasal dari peserta didik sendiri yang agak malas untuk
kembali belajar dan putus ditengah jalan.
B. Saran-saran
Seharusnya anggaran yang sudah dianggarkan oleh pemerintah dapat digunakan
sebaik mungkin dan jangan dikorupsi. Harus ditambahnya tenaga pengajar dan diberikan
pelatihan-pelatihan lagi. Semua pihak harus ikut berpartisipasi. Apalagi pihak akademisi
harus berperan aktif untuk mremberantas masalah buta aksara ini, misalnya mahasiswa
harus mengajar satu orang yang buta aksara.
BAB I
BUBUKA
A. Latar Belakang
Wawancara teh hiji kagiatan komunikasi nu geus ilahar lumangsung di masyarakat.
Ngan teu kabeh masyarakat sok ngahajakeun saban waktu ngawawancara. Wawancara biasana
mah dilakukeun ku wartawan, reporter, atawa jalma liana nu nganggap perlu, umpamana
mahasiswa ku keur ngalakukeun panalungtikan, murid-murid sakola anu meunang pancen ti
guruna, atawa ti lembaga sensus penduduk nu ngawawancara warga.
B. Rumusan Masalah
Watesan masalah ieu dilakukeun supaya panalungtikan bisa luyu jeung tujuan anu
dihareupkeun. Watesan masalahna nyaeta: sakabeh anu ngenaan kana wawancara.
D. Sistematika
Rancangan sistematika laporan ini disusun beberapa bab diantaranya:
BAB I PEMBUKA:
Ngeunaan kasang tukang, watesan masalah, maksud jeung tujuan.
BAB II PEMBAHASAN
Ngeunaan teori wawancara, Daftar pertanyaan, jeung hasil wawancara
BAB III KESIMPULAN:
Ngeunaan hasil laporan wawancara & lampiran.
BAB II
BUBUKA
A. Teori Wawancara
Wawancara maha ka asup kagiatan nyarita dua arah, aya nanya jeung ngajawab.
Samemeh ngalakukeun wawancara urang perlu tatahar heula sabaraha hal anu dianggap perlu
disadiakeun. Kalimah tanya anu disusun ku urang ulah panjang teuing, mun bisa parandok jeung
togmol (langsung) kana sasaran. Diantaranna saperti kieu:
B. Daftar Pertanyaan
Pewawancara : Kawitna urang hayang nanya, dagangan naon anu ibu ical di
kantin ieu?
Narasumber : Ibu teh ical nasi goreng, hayam bakar, omelet, nasi mix jeung
sagala rupa rasa inuman.
Narasumber : Kanggo nasi gorengna teh rp 8.000, hayam bakar jeung omeletna
rp 9.000, nasi mixna rp 10.000 sarta inumanana rp 2.000 wae.
Pewawancara : Adakah usaha sanes anu ibu jalankeun diluar kantin sakola ieu?
B. Lampiran