0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana mencerminkan kebaktian dan ketaatan kepada Tuhan dan utusan-Nya dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan Dasa Sila atau sepuluh langkah menuju keberhasilan lahir bathin. Dokumen ini menjelaskan urutan Dasa Sila beserta contoh penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat untuk mencapai ketertiban dan kedamaian.
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana mencerminkan kebaktian dan ketaatan kepada Tuhan dan utusan-Nya dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan Dasa Sila atau sepuluh langkah menuju keberhasilan lahir bathin. Dokumen ini menjelaskan urutan Dasa Sila beserta contoh penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat untuk mencapai ketertiban dan kedamaian.
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana mencerminkan kebaktian dan ketaatan kepada Tuhan dan utusan-Nya dalam kehidupan sehari-hari melalui penerapan Dasa Sila atau sepuluh langkah menuju keberhasilan lahir bathin. Dokumen ini menjelaskan urutan Dasa Sila beserta contoh penerapannya dalam kehidupan bermasyarakat untuk mencapai ketertiban dan kedamaian.
Sudahkah kalian temukan jawabannya untuk 2 pertanyaan ini….? • Bagaimana mencerminkan kebaktian dan ketaatan kita kepada Tuhan YME dan utusanNya di dalam kehidupan sehari- hari….? A. bekerja keras untuk mendapatkan hasil b. menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik C. menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya • Mengapa banyak orang mengaku berbakti dan mengaku taat kepada Tuhan YME / Allah SWT tapi tanda bakti dan taatnya pada Tuhan YME / Allah SWT tidak terwujud di dalam perbuatannya sehari-hari, bahkan banyak melanggar dan menyimpang dari aturan Tuhan YME / Allah SWT…? • Karena mereka belum memiliki budi luhur . Pengakuan mereka hanya sebatas lisan tanpa aksi artinya nihil sama saja tidak mencerminkan kebaktian dan ketaatan pada Tuhan. Topik Utama Pembahasan pada pertemuan ini...
Bagaimana mencerminkan kebaktian
dan ketaatan kepada Tuhan YME dan utusanNya Pada semester ini, Mahasiswa akan diajak untuk mengerti dan memahami istilah : Dasa Sila atau sepuluh langkah menuju sukses lahir bathin yang berisi 10 macam kebaktian manusia, Yang dapat membekali para mahasiswa akan perilaku utama ketika mereka terjun ke masyarakat yang lebih luas. Mata kuliah ini, sangat berguna juga untuk menyadarkan para mahasiwa bahwa aturan main dalam percaturan hidup bermasyarakat mensyaratkan hal-hal yang harus dipahami untuk ditaati dimanapun mereka nantinya akan berada. Untuk itulah secara rinci mereka harus mengetahui darimana harus memulai langkahnya. •Latar Belakang
Semakin banyaknya orang-orang terdidik, para
akademisi di Indonesia, ternyata juga mendatangkan masalah baru ketika mereka mulai tergiur untuk menjadi ‘brain drain’ atau orang-orang yang tidak mau kembali ke tanah air setelah mengenyam pendidikan di luar negeri, karena merasa ilmunya lebih dihargai di luar negeri, daripada di tanah air.
Semakin banyaknya orang pintar juga mencetuskan
pertikaian baru : Yakni ketika mereka lebih mengagungkan kepandaiannya untuk memberontak pada tatanan negara, ketimbang menyumbangkan kemampuannya untuk membangun. Mata kuliah ini diharapkan akan menjadi penyeimbang kemampuan kognisi mahasiswa, sehingga ketika mereka lulus dari USB, telah terbentuk dalam diri mereka budaya Berbakti kepada Tuhan YME / Allah SWT, Budaya berbakti kepada Utusan Tuhan YME / Allah SWT, Budaya cinta tanah air, budaya kebhaktian pada kalifatullah, budaya berbakti kepada orang tua ( Ayah dan Ibu ), budaya berbakti kepada saudara tua, budaya berdaya berbakti kepada Guru, budaya berbakti kepada pelajaran keutamaan, budaya kasih sayang pada sesama hidup dan budaya menghormati semua agama. sebagaimana yang tercantum dalam urutan Dasa Sila. •Ilustrasi Negeri Kita Bagi yang pernah beruntung melihat suasana negara lain yang lebih maju, mungkin tergores pertanyaan: mengapa di negara tetangga seperti Singapore, Jepang, Korea, dan negara maju lainnya, ketertiban begitu nampak. Kota dan desa bersih dari sampah, suasana hijau pepohonan dan suara burung berpadu rapih dengan hiruk pikuk kota yang tertata. Public space (ruang public) benar-benar dipakai sebagai paru-paru kota dan bukan menjadi tempat pedagang kaki lima, lalu lintas sangat teratur dan hampir tidak pernah ada pelanggaran, termasuk tidak ada orang menyeberang di sembarang jalan. Mereka patuh pada lampu lalu lintas dan zebra cross. Mengapa di Indonesia hal semacam itu belum tampak nyata ? Kalau kita melihat urutan Dasa Sila kita akan mengerti bahwa pangkal dari segala macam ketertiban adalah kesadaran dan kedisiplinan manusia untuk mentaatinya. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomer 4 di dunia, memang menghadapi permasalahan yang lebih rumit dibanding negara-negara maju yang jumlah penduduknya kecil. Namun, kita juga harus ingat pepatah yang mengatakan: Berikan barang jelek pada orang yang baik, maka barang itu akan menjadi baik. Sebaliknya, berikan barang baik kepada orang jelek, maka barang itu akan menjadi jelek. Pepatah itu menguatkan kenyataan bahwa manusialah yang akan dapat membuat merah-hijaunya negara. Sebuah filosofi yang telah dibuktikan menggambarkan bahwa sebuah negara akan mengalami ketidaktenteraman ketika:
- Para pegawai, pejabat dan pemimpinnya
tidak memikirkan kepentingan rakyat banyak
- Para bawahan dan rakyat tidak taat pada
atasan / pimpinan dan peraturan yang berlaku
- Sesama rakyat saling bertikai
Tiga hal itu saling berkaitan, dan menjadi pilar keberhasilan pemerintahan. Ketika pemimpin tidak mencintai rakyatnya tetapi lebih mencintai golongan atau partainya, tentulah para bawahan akan melihat perilaku semacam itu sebagai hal yang perlu dirombak. Ketika upaya merombak tatanan tidak lagi mengikuti aturan dan jalur yang benar, maka jelas bakal terjadi masalah/ kekacauan seperti yang sering kita lihat ketika wakil-wakil rakyat beradu pendapat. Kita menyaksikan bagaimana mereka masing-masing ingin memenangkan golongannya. Rakyat yang merasa tidak puas, karena merasa kepentingannya tidak terwakili akan memberontak. Chaotic situation pun terjadi. Sebuah lingkaran setan sering kita saksikan: trotoir yang seharusnya dipakai untuk para pejalan kaki, justru dipakai pedagang kaki lima menggelar dagangannya. Mereka kadang malah membawa gerobak, menggelar tikar, memasang tenda sehingga pejalan kaki terpaksa lewat jalan aspalan yang seharusnya dipakai kendaraan melintas. Ketika para aparat mencoba memperingatkan dan membersihkan trotoir dan berusaha mengembalikan fungsinya, para pedagang yang merasa menjadi rakyat kecil, marah. Kemarahan mereka dilindungi LSM yang hanya melihat dari sisi rakyat. Para LSM itu berkilah, pemerintah tidak dapat tmencukupi kebutuhan rakyatnya, mengapa harus mengusir rakyat yang mencoba mandiri mencari nafkah? Nah, wakil rakyatpun menjadi semakin kebingungan memposisikan diri mereka. Pertanyaanpun berlanjut, sesungguhnya darimana kita dapat memulai membangun bangsa yang taat dan tertib? 10 langkah menuju sukses lahir bathin / Dasa Sila adalah
Aturan yang kalau ditaati akan
memberikan kenyamanan bagi diri sendiri dan orang lain. Kalau saja seluruh rakyat Indonesia mengerti urutan Dasa Sila dan mereka dengan konsekwen mentaatinya, maka negara kita akan menjadi negara yang kuat. Berikut adalah urutan Dasa Sila yang akan kita bahas masing-masing silanya:
1. Berbhakti kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berbhakti kepada utusan Tuhan 3. Berbhakti kepada Kalifatullah 4. Cinta Tanah Air 5. Berbhakti kepada orang tua (ayah-ibu) 6. Berbhakti kepada saudara tua 7. Berbhakti kepada guru 8. Berbhakti kepada pelajaran keutamaan 9. Kasih sayang sesama hidup 10. Menghormati semua agama •Berbhakti Kepada Tuhan YME dan kepada utusan Tuhan YME Ketaatan pada perintah agama adalah dasar dari kebaktian kepada Tuhan YME. Tidak ada satupun agama di dunia yang tidak mengajarkan kasih sayang. Pertikaian antar umat berlainan agama selalu terjadi karena masing-masing umat merasa keyakinannya yang paling benar. Di negeri yang pluralis dari sisi keyakinan, agama, budaya dan etnik seperti Indonesia, kebaktian pada Tuhan YME harus selalu dikaitkan dengan pelaksanaan toleransi dan kasih sayang. Karena disitulah sebenarnya kekuatan fondasi bangunan negara yang tata tenteram. Tugas kuliah ke 3 untuk dicari jawabannya dan di aplikasikan di dalam kehidupan kalian…
Bagaimana mewujudkan tanda bakti kita kepada
Tuhan YME / Allah SWT didalam kehidupan kita sehari - hari, sehingga bisa dirasakan hasilnya di dalam kehidupan pribadi maupun lingkungan sekitar kita ?