Anda di halaman 1dari 8

HASIL WAWANCARA DENGAN OWNER BAKMIE HAJI AMAN

Peneliti : Apakah bapak berasal dari Kota Singkawang?


Narasumber : Iya asli singkawang
Peneliti : Apakah benar kiranya bapak berasal dari etnis tionghoa?
Narasumber : Iya benar
Peneliti : Mohon dijelaskan sejarah etnis Tionghoa di kota Singkawang ini yang
bapak ketahui?
Narasumber : Kalau sejarah etnis Tionghoa kita kurang paham karna dari orang tua
kita tidak tau sejarahnya itu bagaimana, pendatang Tionghoa itu
bagaimana kita tidak tahu karna jarang orang tua untuk memberitahu.
Peneliti : Apakah bapak/ibu bisa bahasa Tionghoa/mandarin?
Narasumber : Bahasa Tionghoa bisa kalau bahasa Mandarin tidak bisa.
Peneliti : Bagaimana cara bapak sebagai etnis Tionghoa beradaptasi etnis lain
di singkawang?
Narasumber : Kita membiasakan pembauran.
Peneliti : Apakah bapak bisa bahasa Melayu singkawang?
Narasumber : Bisa
Peneliti : Kapan kiranya didirikan usaha bakmie ini?
Narasumber : Tahun 2010
Peneliti : Kenapa bapak memilih membuka usaha bakmie dibandingkan yang
lain misalnya Bakso atau Choipan atau lainnya?
Narasumber : Karena kita melihat di bakmie itu banyak orang yang orang jual, dan
orang non islam menjual kebanyakan 100% halal, kita punya ilmu
insyaallah kenapa kita tidak menjual menolong sesama muslim yang
bisa beramsumsi.
Peneliti : Apa inspirasi bapak mendirikan usaha bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Bisa untuk beradaptasi yang lain, supaya semua bisa datang ke
bakmie haji aman untuk makan bukan hanya untuk satu etnis saja.
Peneliti : Apakah bapak memulai usaha ini dari seorang pedagang asongan atau
pedagang yang sudah memiliki tempat?
Narasumber : Memiliki tempat langsung.
Peneliti : Mohon dijelaskan sejarah kuliner bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Awal mulanya kita hanya coba-coba karna kita awal pertamanya
bukan di kuliner, karna kami lama-lama di bengkel karna perbengkelan
itu banyak persaingan jadi kami mencoba untuk alih ke kuliner
Alhamdulillah dari hasil coba-coba dari izin Allah Alhamdulillah
berhasil sampai sekarang.
Peneliti : Apa perbedaan dari bakmie ini dengan bakmie lainnya?
Narasumber : Bakmie ini sama bakmie lain itu sama hanya minyak dan dagingnya
karena dari segi halalnya itu daging ayam dan ditambah dengan banyak
nya sayur, perbedaannya terdapat di minyak dan daging kalau masalah
mie nya itu kita sama,karna mie nya berasal dari Tionghoa.
Peneliti : Apakah ciri khas komposisi menu dari bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Mie keringnya itu khas dari Tionghoa.
Peneliti : Bagaimana proses dari pembuatan dari bakmie ini?
Narasumber : Mie nya memang kita buat sendiri dari tepung terigu, proses
pembuatannya sendiri, yang khas nya adalah mienya.
Peneliti : Bagaimana proses asimilasi kuliner khas Tionghoa dan Madura dapat
bersatu?
Narasumber : Tidak ada campuran dari Madura, memang khas dari Tionghoa.
Peneliti : Apakah bapak memilih karyawan harus berasal dari agama islam serta
etnis Tionghoa atau Madura?
Narasumber : Semua karyawan disini muslim dari etnis melayu tidak ada etnis lain,
karna kita muslim maka karyawan semuanya muslim juga. Kalau kita
memiliki etnis lainnya rasanya tidak cocok walaupun kita melayani
semua orang tetapi kita harus mempunyai karyawan muslim semuanya.
Peneliti : Apakah para pekerja di bakmie ini mendapatkan pelatihan khusus
agar bakmie ini tetap terjaga cita rasanya?
Narasumber : Iya benar, syarat masuk kerja kita trening terlebih dahulu, trening dulu
bagaimana cara kerjanya, supaya benar karna kita satu usaha ini butuh
mutu, mutu supaya tidak berubah walaupun saya tidak ada tapi
semuanya tetap sama.
Peneliti : Menurut bapak apakah bakmie Haji Aman ini dapat menyatukan
semua kalangan?
Narasumber : Semua, anak-anak semua suka. Mie ini seperti mie instan karena
anak-anak semuanya suka dari anak kecil sampai orang tua.
Peneliti : Apa saja larangan yang bapak buat untuk para pelanggan yang makan
disini?
Narasumber : Tidak ada larangan terkecuali minuman yang dilarang Allah SWT.
Peneliti : Apakah pernah terjadi suatu keonaran di tempat makan ini dari
pertama kali di rintis hingga sekarang?
Narasumber : Kalau keonaran belum pernah karena kita melayani dengan baik
insyallah tidak ada keonaran yang terjadi.
Peneliti : Bagaimana jika terjadi keonaran di tempat makan ini? Apakah bapak
akan membawa ke jalur hukum atau secara kekeluargaan?
Narasumber : Iya, kan tadi sudah jawab.
Peneliti : Apakah tantangan yang bapak hadapi dalam membuka usaha bakmie
ini?
Narasumber : Masalah tantangan tidak seberapa, paling tidak kita hanya dapat
mempertahankan kualitas dan mutu kita seperti dari segi harga yang
terjangkau.
Peneliti : Bagaimana solusi yang bapak lakukan agar tantangan tersebut
terminimalisir?
Narasumber : Selalu menjaga.
Peneliti : Bagaimana bentuk toleransi yang terjadi saat pengunjung etnis satu
bertemu dengan etnis lainnya di tempat makan ini?
Narasumber : Kita melayani mereka sama hal nya kita melayani yang lain tidak
terdapat perbedaan, karna apa kita sambil mengajak berdakwah.
Peneliti : Bagaimana respon masyarakat lainnya terhadap asimilasi kuliner khas
Tionghoa dan Madura ini mengenai cita rasanya?
Narasumber : Yang lain luar biasa, karna satu-satunya yang di temui di kota
Singkawang, karna di kota lain kata para pengunjung agak sedikit
berbeda , karna makanan ini ciri khas Singkawang jadi mereka merasa
terkesan untuk makan disini.
Peneliti : Apakah tempat makan ini pernah kedatangan pengunjung seorang
tokoh nasional ataupun tokoh publik? Apakah bapak mempunyai bukti
dengan berfoto bersama atau lainnya?
Narasumber : Sering. Ada cuman kami tidak publiskasikan.
Peneliti : Menurut bapak apakah dengan kuliner ini bisa mempersatukan antar
etnis yang ada di Singkawang ini?
Narasumber : Bisa, kalau kita benar-benar mengayomi kepada yang lain
insyallah itu bisa satu, walaupun dia etnis lain maka kita tetap
kolaborasi bukan masalah tentang makananny, masalah melayaninya.
Peneliti : Melalui kuliner ini apakah akan semakin memperkuat sikap toleran
antar pemuda di Singkawang?
Narasumber : Iya
Peneliti : Apa harapan bapak terhadap bakmie ini kedepannya?
Narasumber : Pengunjung tidak mudah bosan.
Peneliti : Apakah menyetujui bahwasannya bakmie ini sebagai alat pemersatu
umat dan mampu menyatukan berbagai latar belakang sosial
masyarakat Singkawang?
Narasumber : Sangat setuju.
Peneliti : Bagaimana tanggapan bapak atas masukan pemerluasan usaha
kuliner Bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Untuk membuka lapangan usaha lagi sudah kita rencanakan, sekarang
masih tahap masalah administrasi untuk administrasi kita harus betul-
betul samakan supaya sama-sama menguntungkan.
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGUNJUNG
Peneliti : Siapakah nama Ibu?
Narasumber : Sulastri
Peneliti : Darimana asal Ibu?
Narasumber : Sambas
Peneliti : Berasal dari etnis apa Ibu?
Narasumber : Melayu
Peneliti : Apakah Ibu pelanggan setia di bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Iya, kerena suka dengan es sanghai nya
Peneliti : Apa alasan Ibu makan di bakmie ini?
Narasumber : Alasannya karena suka dengan es sanghai dan mie keringnya karena
enak, kenyal, gurih, dan mienya kecil-kecil.
Peneliti : Apa perbedaan dari makan bakmie disini dengan di tempat lainnya?
Narasumber : Mienya enak, kenyal dan gurih.
Peneliti : Apakah Ibu makan bersama teman dari etnis yang berbeda?
Narasumber : Tidak, lebih sering makan bersama suami.
Peneliti : Apakah menurut Ibu makan bersama dapat memperkuat persatuan
tanpa membedakan etnis satu dengan etnis lainnya?
Narasumber : Iya, yang jelas perbedaan suku dapat memperkuat tali persaudaraan.
Peneliti : Seberapa penting peranan bakmie Haji Aman mempersatukan
berbagai macam perbedaan atau latar belakang sosial antar satu dan
lainnya?
Narasumber : Tidak tau karena belum pernah makan Mie Haji Aman bersama
teman.
Peneliti : Menurut Ibu apakah bakmie ini dapat memperkuat tali persaudaraan
antar satu dan lainnya?
Narasumber : Iya.
Peneliti : Apakah Ibu mempunyai saran atau masukan untuk kedepannya
terhadap bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Saran kedepannya Mie Haji Aman diperbesar dan buat cabang lagi,
seperti di Singkawang Tengah agar yang jauh juga bisa merasakan Mie
Haji aman.
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGUNJUNG
Peneliti : Siapakah nama Bapak?
Narasumber : Sukardi
Peneliti : Darimana asal Bapak?
Narasumber : Singkawang
Peneliti : Berasal dari etnis apa Bapak?
Narasumber : Melayu
Peneliti : Apakah Bapak pelanggan setia di bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Iya, benar.
Peneliti : Apa alasan Bapak makan di bakmie ini?
Narasumber : Pertama enak,lezat, kedua merupakan kuliner ciri khas Singkawang
dan ketiga rasanya spesifik enak.
Peneliti : Apa perbedaan dari makan bakmie disini dengan di tempat lainnya?
Narasumber : Bakmie kering ini memang bakmie yang spesial dari khas Chinese
tetapi pak Haji Aman kebetulan muslim jadi sayakepengen makannya.
Special mie keringnya ini tidak ada duanya di Kota Singkawang.
Peneliti : Apakah Bapak makan bersama teman dari etnis yang berbeda?
Narasumber : Sama,tapi kadang-kadang kami tidak memandang etnis.
Peneliti : Apakah menurut Bapak makan bersama dapat memperkuat persatuan
tanpa membedakan etnis satu dengan etnis lainnya?
Narasumber : Iya, kita di kota Singkawang kebetulan merupakan makanan yang
memperkaya khasanah di kota Singkawang sekaligus Singkawang ialah
kota tertoleran.
Peneliti : Seberapa penting peranan bakmie Haji Aman mempersatukan
berbagai macam perbedaan atau latar belakang sosial antar satu dan
lainnya?
Narasumber : Yang kita tahu bahwa makanan mie kering ini kan berasal dari etnis
Tionghoa dari pak Haji Aman kemudian muslim tetapi ini memperkuat,
memperkaya kota Singkawang di bidang perkulineran jadi untuk kota
Singkawang apapun ada itu sebenarnya jadi kekayaan di kota
Singkawang.

Peneliti : Menurut Bapak apakah bakmie ini dapat memperkuat tali


persaudaraan antar satu dan lainnya?
Narasumber : Iya, saya yakin demikian karna kita sama-sama menikmati kebetulan
juga. Mie itukan ada panjang,panjang umur maka panjang juga tali
persaudaraannya dan memperkuat keyakinan.
Peneliti : Apakah Bapak mempunyai saran atau masukan untuk kedepannya
terhadap bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Selalu menjaga kualitas, menjaga ke khallan, transparan dan jaga
kebersihan dengan demikian melalui makanannya kita bisa
mengundang tamu-tamu kita diluar kota Singkawang untuk datang ke
kota Singkawang salah satunya mencintai satu kuliner di kota
Singkawang.
HASIL WAWANCARA DENGAN PENGUNJUNG
Peneliti : Siapakah nama Anda?
Narasumber : Dewi
Peneliti : Darimana asal Anda?
Narasumber : Sekadau
Peneliti : Berasal dari etnis apa Anda?
Narasumber : Suku Dayak
Peneliti : Apakah Anda pelanggan setia di bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : Belum, saya baru pertama kali di sini.
Peneliti : Apa alasan Anda makan di bakmie ini?
Narasumber : Rekomendasi dari teman, dan penasaran juga sih.
Peneliti : Apa perbedaan dari makan bakmie disini dengan di tempat lainnya?
Narasumber : Saya belum pernah coba Bakmi, tapi saya mau coba di sini.
Peneliti : Apakah Anda makan bersama teman dari etnis yang berbeda?
Narasumber : Iya, Suku Madura dan Suku Melayu.
Peneliti : Apakah menurut Anda makan bersama dapat memperkuat persatuan
tanpa membedakan etnis satu dengan etnis lainnya?
Narasumber : Iya.
Peneliti : Seberapa penting peranan bakmie Haji Aman mempersatukan
berbagai macam perbedaan atau latar belakang sosial antar satu dan
lainnya?
Narasumber : Iya penting sekali.
Peneliti : Menurut Anda apakah bakmie ini dapat memperkuat tali persaudaraan
antar satu dan lainnya?
Narasumber : Iya.
Peneliti : Apakah Anda mempunyai saran atau masukan untuk kedepannya
terhadap bakmie Haji Aman ini?
Narasumber : untuk sekarang belum.

Anda mungkin juga menyukai