Anda di halaman 1dari 3

Tetap Hebat Walau Pandemi

-Rania-
Hai aku Rania Feza Nasution, Tapi kerap dipanggil Rania,aku 13 tahun, dan ini
yang aku lakukan selama pandemi di Indonesia.

Waktu itu, ketika aku mengetahui sekolah akan meliburkan kita semua selama 2
minggu, Aku merasa senang dan bingung menerima informasi tersebut. Aku belum
pernah online school sebelumnya, jadi aku tidak bisa membayangkan seperti apa
online school akan berjalan.

Tapi di satu sisi ,aku juga senang. Karena, sekolah ku tidak memberi kita liburan
pendek setelah ujian. Jadi setidaknya aku bisa beristirahat sementara, walaupun
tetap belajar dengan laptop.

Dan ini adalah yang saya dapatkan karena quarentine

1.Skill Baru

A.Mengeksplor laptop

Karena quarantine, aku jadi lebih sering mengeksplor laptop. Karena, di sekolah kita
tidak menggunakan laptop se-sering ketika kita semua online school. Aku jadi lebih
mudah menggunakan laptop dibandingkan dulu sebelum pandemi. Karena aku
sudah bisa mengeksplor laptop, aku jadi lebih mudah mengorek informasi dari
internet dan lebih mudah menggerjakan tugas digital.

B.Mendalami powerpoint dan word

karena banyak tugas yang melibatkan powerpoint dan word, Aku jadi lebih
mendalami dan terbiasa dengan powerpoint dan word!

C.Mengetik lebih cepat

Tentu saja karena online school ini kita semua akan belajar mengetik dengan
cepat. Karena rata-rata tugas kami mengandalkan ketikan, jadi kita semua pun
terbiasa mengetik dengan lebih cepat dibanding sebelum ada lockdown.
Sekarang,aku jadi lebih mudah mengekspresikan pendapat ku sendiri secara
tertulis, lebih efektif ketika membuat karangan.

2. Life skill

Pada bulan april, asisten rumah tangga kami pulang kampung bersama suaminya.
Saat itu aku dan keluarga ku hanya bisa tersenyum lemah mendengarnya. Iya, tentu
saja. Aku tau, di saat situsasi seperti ini dia pasti ingin bertemu dengan keluarganya
dan memastikan jika mereka baik-baik saja, atau mungkin dia butuh seseorang yang
akan mengatakan “Semua akan baik-baik saja kita hanya bisa berdoa dan berharap
semua akan kembali seperti dulu”. Aku senang dia bisa ke kampong nya bersama
suaminya. Karena bayangkan saja sendiri di dalam situasi ini.

Tapi di satu sisi aku tidak tahu apakah aku bisa atau tidak membereskan rumah ini
dengan keluarga ku tanpa keberatan. Dan setiap kali aku, ibuku, dan adik ku
membereskan rumah. Adik kecil ku, feza, dia selalu memberantakan bagian rumah
yang sudah tertata rapih berulang-ulang.

Memang berat awalnya 2 bulan tanpa asisten rumah. Namun Setelah dua bulan
tanpa asisten rumah tangga, aku mempelajari banyak hal dan itu semua menjadi
rutinitas kami.

A.lebih menghargai dan menghormati nya.

Setelah menajalani dua bulan yang berat itu,kami bertiga jadi lebih menghormati
dan menghargainya. Karena, kita tau betapa berat nya tugas seorang asisten rumah
tangga. Dan kita semua juga jadi orang yang lebih sabar dari sebelumnya.

B.Belajar hal-hal dasar yang ada di rumah

Aku jadi belajar menyapu, membereskan rumah, dan memasak beberapa


makanan favorit. Mau tidak mau aku harus belajar menyapu dan membereskan
rumah dengan ibuku, dan alina. Dan aku senang aku bisa melakukan nya. Dan
dipagi hari aku juga harus membuat sarapan ku sendiri. Jadi itulah mengapa aku
bisa memasak beberapa makanan favorit ku.

3. Skil ekonomi yang bertambah

Karena pandemi ini, aku jadi lebih memikirkan status ekonomi keluarga. Yang
tadinya aku bermalas-malasan dan boros, sekarang jadi lebih memikirkan
bagaimana caranya tetap bertahan dan mulai berpikir tentang berjualan online.

Aku dan keluarga kun pun memutuskan untuk berjualan pudding kecil-kecilan.
Walaupun kecil-kecilan, untungnya lumayan untuk kita sehari-hari. Agar lebih hemat,
setiap kali ibuku belanju untuk kebutuhan kita di rumah, dia lebih memilah-milah apa
yang perlu dan apa yang tidak. Dan dia juga selalu menyuruh kita untuk tidak
membeli barang yang tidak berguna.

Dan aku yakin, disaat ini banyak orang yang berbelanja secara online. Seperti
berbelanja baju, tas, sepatu dan lain-lain. Pada awal nya, aku sedikit tertarik dengan
berbelanja online tersebut. Tapi aku tidak ingin membuang-buang uang. Aku hanya
akan membeli sesuatu dari aplikasi tersebut jika aku benar-benar membutuhkan
nya.

Dan aku turut prihatin terhadap orang yang berprofesi di bidang jasa seperti ojek
online, persalonan, perhotelan, guru, pusat pemberbelanjaan, bisnis restoran, dan
industri hiburan. Karena mereka harus berinteraksi dengan pelanggan secara
langsung. Tapi karena kita semua sedang lockdown, mereka terbatas melakukan
interaksi tersebut. Begitu juga dengan pedagang jalanan. Aku berharap mereka
tetap bisa makan dan mempunyai tempat tinggal.

Dan menurut ku, ini adalah hikmah covid-19 untuk Indonesia.

A.Jadi lebih terbiasa dengan kebersihan

Karena pandemi, mencoba untuk selalu mensterilasi badan menjadi sebuah


kebiasaan. Jadi kita akan lebih sering cuci tangan, memakai handsanitizer, Memakai
masker ketika sedang sakit, dan lebih sering membersihkan rumah, ketika pandemi
sudah selesai.

B.Lebih memperhatikan status kesehatan

Setelah melihat betapa menyeramkan virus covid-19, dan harus terus sehat agar
rumah sakit tidak keberatan, kita jadi lebih tau cara menyehatkan tubuh, Apa yang
boleh dan tidak boleh untuk tubuh, lebih sering minum vitamin dan jus, dan banyak
hikmah lain nya untuk kita semua.

C.Lebih berhemat.

Kita mau tidak mau harus berhemat di saat covid-19 beredar. Jadi mungkin di saat
pandemi selesai, kita akan lebih memikirkan kita harus membeli sebuah barang atau
tidak, Lebih memperhatikan harga sebuah barang, lebih siap untuk berjualan online,
dan lebih mengerti taktik jual beli.

Aku harap ini bisa menjadi pelajaran unutk kita semua.

Sekian dari saya!

Anda mungkin juga menyukai