Anda di halaman 1dari 30

SISTEM & DINAMIKA

DEMOKRASI DI
INDONESIA

Mutiara Octavia Sirait


DEMOKRASI di INDONESIA
Demos artinya rakyat
Kratos/cratein artinya pemerintahan (Bahasa Yunani)

Demokrasi artinya pemerintahan rakyat (KBBI)

MAKNA
DEMOKRASI Demokrasi artinya sistem pemerintahan dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat (Abraham Lincoln)

Demokrasi ≠ kebebasan
Demokrasi adalah pelembagaan dari kebebasan
DISKUSI KELOMPOK

1) Jelaskan klasifikasi demokrasi


berdasarkan titik berat
perhatiannya, ideologi, proses
penyaluran kehendak rakyat!

2) Sebutkan contoh-contoh negara


yang menganutnya!

3) Berikan pendapatmu, bagaimana


pelaksanaan demokrasi di
Indonesia? Jelaskan dengan
memberikan data!

Kerjakan di buku catatan!


Demokrasi Formal
Menjunjung tinggi persamaan bidang politik
Mengabaikan kesenjangan ekonomi
Dianut negara Liberal (Amerika Serikat)

Berdasarkan Demokrasi Material


Titik Menghilangkan perbedaan ekonomi
Perhatiannya Hak politik kurang diperhatikan
Dianut negara Komunis (Korea Utara, Laos)

Demokrasi Gabungan
Hak bidang politik dan ekonomi diperhatikan
Dianut negara-negara Non-Blok
Demokrasi Konstitusional (Liberal)
Didasarkan pada kebebasan/individualisme
Pemerintah tdak diperkenankan banyak melakukan campur tangan
dan bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya
Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi
Berdasarkan
Ideologi
Demokrasi Rakyat (Proletar)
Berdasarkan paham marxisme-komunisme
Tidak mengenal kelas sosial
Lepas dari kepemilikan pribadi
Mendewakan pemimpin
Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah
Demokrasi Langsung
Mengikutsertakan warga negara dalam permusyawaratan untuk
menentukan kebijaksanaan umum negara dan undang-undang secara

Proses langsung

Penyaluran
Kehendak
Rakyat Demokrasi Tidak Langsung
Melalui sistem perwakilan
Perwakilan dipilih melalui pemilu
*penyebabnya karena jumlah penduduk, luas wilayah, dan masalah
semakin rumit*
 Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga.
 Menjamin terselenggaranya perubahan secara damai dalam suatu masyarakat
yang sedang berubah.
 Menyelenggarakan pergantian pimpinan secara teratur.
 Membatasi pemakaian kekerasan sampai minimum.
 Mengakui dan menganggap wajar adanya keanekaragaman.
 Menjamin tegaknya keadilan.
 Kedaulatan rakyat
 Pemerintahan berdasarkan persetujuan
dari yang diperintah
 Kekuasaan mayoritas
 Hak-hak minoritas
SOKO GURU  Jaminan HAM
DEMOKRASI  Pemilihan yang bebas dan jujur
 Persamaan di depan hukum
 Proses hukum yang wajar
 Pembatasan pemerintahan secara
konstitusional
 Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.
 Nilai-nilai toleransi, kerjasama, mufakat
DISKUSI KELOMPOK

1) Jelaksan 10 prinsip-prinsip
Demokrasi Pancasila di
Indonesia!

2) Sebutkan masing-masing 1
contoh penerapannya!

Kerjakan di buku catatan!


Demokrasi denga BerKetuhanan Yang Maha Esa
Sistem ketatanegaraan RI sesuai dengan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa

PRINSIP- Demokrasi dengan Kecerdasan


PRINSIP Demokrasi menurut UUD bukan kekuatan otot, menuntut kecerdasan
rohaniah, rasional dan emosional
DEMOKRASI
Demokrasi dengan Berkedaulatan Rakyat
PANCASILA
Kekuasaan tertinggi di tangan rakyat dan dipercayakan kepada wakil-
wakil rakyat

Demokrasi dengan Rule of Law


Kekuasaan mengandung kebenaran hukum (legal truth) , keadilan hukum
(legal justice), menjamin kepastian hukum (legal security),
mengembangkan manfaat hukum (legal interest)
Demokrasi dengan Pemisahan Kekuasaan Negara
Mengenal sistem pembagian kekuasaan dengan sistem check and balances
Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia
Mengakui hak asasi manusia untuk meningkatkan martabat dan derajat
manusia

Demokrasi dengan Pengadilan Yang Merdeka


Memberi peluang kepada semua orang untuk menemukan hukum yang
PRINSIP- seadil-adilnya di muka pengadilan yang merdeka
PRINSIP
Demokrasi dengan Otonomi Daerah
DEMOKRASI
Dibentuknya daerah-daerah otonom pada provinsi kabupaten dan kota
PANCASILA dan disiapkan untuk mengatur urusan pemerintahannya sendiri.

Demokrasi dengan Kemakmuran


Bertujuan untuk membangun negara kemakmuran untuk rakyat Indonesia

Demokrasi dengan Berkeadilan sosial


Menggariskan keadilan sosial diantara berbagai kelompok, golongan
dan lapisan masyarakat
KARAKTER DEMOKRASI
PANCASILA

Kerakyatan yang dipimpin oleh


hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.”

1. Kerakyatan (Rakyat Indonesia diberi kesempatan untuk


terlibat dalam pengambilan keputusan)
2. Permusyawaratan (Mewujudkan negara persatuan yang
dapat mengatasi paham perseorangan)
3. Hikmat kebijaksanaan (Demokrasi yang berdasarkan nilai
Ketuhanan, perikemanusiaan , persatuan dan keadilan
Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia

Keseimbangan hak dan kewajiban

Kebebasan yang bertanggungjawab kepada TYME, diri sendiri, orang


lain
NILAI MORAL
Mewujudkan Rasa keadilan sosial
DEMOKRASI
PANCASILA
Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat

Mengutamakan persatuan nasional & kekeluargaan

Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional


TUGAS KETRAMPILAN
Mempresentasikan hasil analisis tentang pelaksanaan demokrasi di Indonesia
terkait momen penting dan berpengaruh yang terjadi pada satu periode dalam
bentuk PPT
1. Tahun 1945 – 1949
2. Tahun 1949 – 1959
3. Tahun 1959 – 1965
4. Tahun 1966 – 1998
5. Tahun 1998 – 2004
6. Tahun 2004 – sekarang
Sumber materi : Buku dan google
Cantumkan 1 contoh video pelaksanaa demokrasi sesuai topik kelompok

Dipresentasikan minggu depan sesuai jam pelajaran


PERIODISASI PELAKSANAAN DEMOKRASI
di INDONESIA
Prinsip Demokrasi dalam Konstitusi

Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR


(UUD 1945 sebelum amandemen)

Kedaulatan berada di tangan rakyat dilaksanakan menurut UUD


(UUD 1945 setelah amandemen)

Kekuasaan kedaulatan RIS dilakukan oleh pemerintah bersama DPR dan Senat
(Konstitusi RIS 1949)

Kedaulatan RI adalah di tangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama


dengan DPR
(UUDS 1950)
1. AKUNTABILITAS
Pemegang jabatan yang dipilih rakyat mempertanggungjawabkan
kebijaksanaan yang hendak dan telah ditempuhnya

2. ROTASI KEKUASAAN
Dalam demokrasi peluang terjadinya penggantian pemimpin secara
teratur dan damai
INDIKATOR 3. REKRUTMEN POLITIK TERBUKA
NEGARA Setiap orang yang memenuhi syarat mempunyai peluang yang sama
DEMOKRATIS dalam kompetisi mengisi jabatan politik

4. PEMILU
Warga negara dewasa ikut dalam memilih dan dipilih secara bebas
(AFFAN GAFFAR)
sesuai dengan kehendak hati nuraninya

5. PEMENUHAN HAK DASAR


Hak menyatakan pendapat, berkumpul dan berserikat, kebebasan
pers
Muh.Yamin (Peri Kerakyatan)
Ir Soekarno (Mufakat / Demokrasi)
Fungsi pers mendukung revolusi kemerdekaan,
menanamkan semangat anti penjajahan
Pemilihan umum belum dapat dilaksanakan
Adanya maklumat Wakil Presiden sebagai dasar
peletak sistem kepartaian di Indonesia (Maklumat
Pemerintah 3 November 1945)
Pemberian hak politik rakyat secara menyeluruh tanpa
ada diskriminasi
KNIP dibentuk untuk menggantikan parlemen (agar
kekuasaan presiden dibatasi)
Bentuk negara serikat & konstitusi
RIS (27 Des 1949-17 Agustus 1950)
Bentuk negara kesatuan dan UUDS
1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
Sistem pemerintahan menganut
sistem parlementer
KARAKTERISTIK DEMOKRASI 1949-1959

Lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan


peranan yang sangat tinggi dalam proses politik yang
berjalan
Adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak
DEMOKRASI pemerintah
PARLEMENTER Akuntabilitas (pertanggungjawaban) pemegang jabatan
dan politisi sangat tinggi.
Indonesia menganut sistem multipartai. Hampir 40
parpol
Pemilu 1955 (Memilih DPR dan Konstituante)
Hak-hak dasar masyarakat tidak dikurangi sama sekali
(berserikat dan berkumpul, kebebasan pers)
Pelaksanaan otonomi daerah dengan asas desentralisasi
Munculnya usulan presiden untuk membentuk pemerintahan yang
bersifat gotong royong yang melibatkan semua kekuatan politik

Presiden membentuk Dewan Nasional yang melibatkan semua


organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan

Dewan Konstituante mengalami jalan buntu untuk mencapai


kesepakatan merumuskan ideologi nasional (tidak mencapai titik
temu antara kubu Islam dan kubu Pancasila)

Dominannya politik aliran sehingga membawa konsekuensi


terhadap pengelolaan konflik

Basis sosial ekonomi yang masih sangat lemah


1959 – 1965

Presiden mengontrol semua perpolitikan


Mengaburnya sistem kepartaian. Kehadiran
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 parpol untuk elemen penopang dari tarik ulur
kekuatan antara lembaga kepresidenan, AD, PKI.
Terbentuknya DPR–GR (Rekrutmen ditentukan
DEMOKRASI oleh presiden).
TERPIMPIN Kritik dan saran dari lawan-lawan politik
Presiden tidak banyak diberikan
Kebebasan pers berkurang (Harian Abadi yang
berafiliasi dengan Masyumi dan Harian
Dipimpin oleh kebijaksanaan dalam Pedoman yang berafiliasi dengan PSI dilarang
Permusyawaratan dan perwakilan terbit)
Sentralisasi kekuasaan semakin dominan
1966 – 1998

Era Orde Baru dengan konsep Demokrasi


Pancasila
Visi utama untuk melaksanakan Pancasila dan
UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol
utama lembaga negara lainnya, yaitu
suprastruktur maupun infrastruktur politik.
Presiden Soeharto mempunyai sejumlah legalitas
seperti Pengemban Supersemar, Mandataris
MPR, Bapak Pembangunan, dan Panglima
Tertinggi ABRI
Karakteristik Demokrasi Orde Baru

Rotasi kekuasaan eksekutif sangat kecil terjadi.


Kecuali pada jajaran gubernur, bupati/walikota,
camat, dan kepala desa.
Rekrutmen politik bersifat tertutup.
Pengisian jabatan tinggi dikontrol sepenuhnya
oleh lembaga kepresidenan.
Pemilu sebanyak 6x (1971, 1977, 1982, 1987,
1992, dan 1997)
Kebebasan berpendapat menjadi barang langka
dan mewah
Pengekangan kebebasan pers (Tempo, Detik, dan
Editor dicabut surat izin penerbitannya)
Pemberlakuan Undang-Undang Subversif
1998-sekarang

• Soeharto mundur 21 Mei 1998  Soeharto ke BJ Habibie (pasal 8 UUD 1945)

• Soeharto membentuk Dewan  Ruang kebebasan pers

Reformasi  Sistem multipartai dalam pemilu 1999 Pemilu


yang demokratis (sejak tahun 2004 memilih
legislatif & presiden/ wakil presiden)
DEMOKRASI  Rotasi kekuasaan terlaksana mulai dari tingkat
PANCASILA pusat dan daerah
 Rekrutmen politik terbuka
 Terjaminnya hak dasar rakyat (menyatakan
pendapat, kebebasan pers)
 Perlindungan dan penegakan HAM
 Amandemen UUD NRI Tahun 1945 sebanyak 4x
(1999, 2000, 2001, 2002)
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara
yang demokratis, apabila :

Persamaan kedudukan di muka hukum


Hukum mengatur bagaimana penguasa
bertindak, bagaimana hak dan kewajiban
dari penguasa dan juga rakyatnya.

Partisipasi dalam membuat keputusan


Para pembuat kebijakan memperhatikan
seluruh aspirasi rakyat yang berkembang.
Pada hakikatnya sebuah negara dapat disebut sebagai negara
yang demokratis, apabila :

Distribusi pendapatan secara adil


Pemerintah wajib memberikan bantuan
kepada fakir dan miskin atau mereka yang
berpendapatan rendah
Kebebasan yang bertanggung jawab
Terdapat empat kebebasan yaitu kebebasan
beragama, kebebasan pers, kebebasan
mengeluarkan pendapat, dan kebebasan
berkumpul

Anda mungkin juga menyukai