Anda di halaman 1dari 33

TEORI EKONOMI MIKRO 1

BAB 1

PENGERTIAN ILMU EKONOMI

Ilmu Ekonomi sangat penting bagi manusia untuk mengelola sumberdaya yang sifatnya terbatas agar dapat
digunakan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan manusia yang relatif tidak terbatas.

Dikelompokkan dalam; Ilmu Ekonomi Mikro dan Ilmu Ekonomi Makro.

• Ekonomi Mikro (teori harga): menitik beratkan pada perilaku ekonomi individu rumah tangga,
perusahaan dan pasar, dalam mengelola sumberdaya ekonomi secara efisien.

• Ekonomi Makro: menitikberatkan pembahasan tentang perekonomian secara keseluruhan


(agregatif), pengangguran, inflasi, pertumbuhan ekonomi dan perdagangan internasional

Output, or product, marketsare the markets in which goods and services are
exchanged. (Output, atau produk, pasar adalah pasar di mana barang dan jasa
dipertukarkan.)

Input marketsare the markets in which resources—labor, capital, and land—


used to produce products, are exchanged. (Pasar input adalah pasar di mana
sumber daya — tenaga kerja, modal, dan tanah — yang digunakan untuk
menghasilkan produk, dipertukarkan.)

Payments flow in the opposite direction as the physical flow of resources, goods, and services
(counterclockwise).(counterclockwise). (Pembayaran mengalir dalam arah yang berlawanan sebagai
aliran fisik sumber daya, barang, dan jasa (berlawanan arah jarum jam). (berlawanan arah jarum jam).

Konsep Dasar Ilmu Ekonomi

1. Biaya oportunitas

2. Marginalisme

❑ Biaya oportunitas adalah alternatif terbaik yang dikesampingkan atau ditinggalkan ketika mengambil
keputusan. - Opportunity costis the best alternative that we forgo, or give up, when we make a choice
or a decision. Nearly all decisions involve trade-offs

Marginalitas

▪ Dalam memperhitungkan biaya dan keuntungan dari keputusan, penting untuk memperhitungkan
biaya dan keuntungan yang muncul dari keputusan yang dibuat.

▪ In weighing the costs and benefits of a decision, it is important to weigh only the.

Metode Dari Ilmu Ekonomi

▪ Ilmu ekonomi positif

▪ Ilmu ekonomi normatif

▪ Ilmu ekonomi empiris

Ilmu ekonomi positif mempelajari perilaku ekonomi secara apa adanya. - Positive economics studies
economic behavior without making judgments. It describes what exists and how it works.
Metode Dari Ilmu Ekonomi

▪ Ilmu ekonomi normatif (disebut juga policy economics)

▪ Normative economics, also called policy economics, analyzes outcomes of economic behavior,
evaluates them as good or bad, and may prescribe courses of action :

1. Menganalisis hasil perilaku ekonomi

2. Mengevaluasinya sebagai baik atau buruk

3. Menyarankan tindakan tertentu

▪ Ilmu ekonomi empiris mengumpulkan dan memanfaatkan data untuk menguji teori ekonomi.

▪ Banyak kumpulan data (dikumpulkan oleh biro pemerintah maupun perusahaan privat) tersedia
untuk mendukung riset ekonomi.

Masalah Ekonomi : Kelangkaan dan Pilihan

▪ Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun sumber daya yang tersedia bersifat terbatas.

▪ Masyarakat memiliki sistem atau mekanisme tersendiri untuk mengolah sumber daya yang terbatas
tersebut menjadi barang atau jasa yang bermanfaat.

▪ Sistem ekonomi bisa dipahami dengan menjawab tiga pertanyaan dasar:

– Apa yang diproduksi?

– Bagaimana cara produksinya?

– Siapa yang menerima hasil produksi tersebut?

Masalah Ekonomi : Kelangkaan dan Pilihan

▪ Produksi adalah proses mengolah sumber daya yang terbatas menjadi barang dan jasa yang
bermanfaat.

▪ Sumber daya adalah input dari proses produksi.

▪ Barang dan jasa yang bermanfaat bagi rumah tangga adalah output dari proses produksi.

▪ Tiga sumber daya utama yang tersedia bagi masyarakat (ketiganya disebut faktor produksi):

– Tanah (land)

– Tenaga kerja(labor)

– Modal (capital)

Masalah Ekonomi : Kelangkaan dan Pilihan

▪ Pilihan terbatas dan kelangkaan adalah konsep dasar yang berlaku dalam masyarakat manapun.

▪ Batas kemungkinan produksi (ppf-production possibility frontier) adalah grafik yang


memperlihatkan semua kombinasi barang dan jasa yang bisa diproduksi dengan memakai sumber
daya masyarakat secara efisien.
Masalah Ekonomi : Kelangkaan dan Pilihan

▪ Grafik ppf memiliki slope negatif.

▪ Slope negatif tersebut menunjukkan interaksi antara produksi barang satu


dengan yang lain.

▪ Titik di bawah kurva bersifat tak efisien.

▪ Pada titik H, sumber daya sama sekali tidak dimanfaatkan atau dimanfaatkan
secara tidak efisien.

Masalah Ekonomi : Kelangkaan dan Pilihan

▪ Titik F adalah titik yang diinginkan karena menghasilkan lebih banyak dari
kedua jenis barang, namun tidak dimungkinkan oleh jumlah sumber daya
yang tersedia dalam perekonomian.

▪ Titik C adalah salah satu titik di mana kombinasi produksi dari kedua jenis
barang memakai sumber daya secara penuh dan efisien.

▪ Pergerakan di sepanjang kurva menunjukkan konsep biaya


oportunitas.

▪ Dari titik D ke C, kenaikan produksi barang modal


menyebabkan penurunan jumlah barang konsumen.

▪ Slope dari kurva ppf disebut juga tingkat transformasi marjinal (mrt–marginal rate of
transformation).

▪ Slope negatif dari kurva ppf mewakili hukum biaya oportunitas yang meningkat.

▪ Ketika kita meningkatkan produksi dari satu jenis barang, produksi dari jenis barang yang lain akan
menurun secara progresif.

Pertumbuhan Ekonomi

▪ Pertumbuhan ekonomi meningkatkan pengeluaran total dari ekonomi.

▪ Economic growthis an increase in the total output of the economy. It occurs when a society
acquires new resources, or when it learns to produce more using existing resources. (
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan total output perekonomian. Itu terjadi ketika suatu
masyarakat memperoleh sumber daya baru, atau ketika ia belajar untuk memproduksi lebih banyak
dengan menggunakan sumber daya yang ada.)

▪ The main sources of economic growth are capital accumulation and technological advances.
(Sumber utama pertumbuhan ekonomi adalah akumulasi modal dan kemajuan teknologi)
Pertumbuhan Ekonomi

▪ Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan dengan pergeseran kurva ppf ke


arah luar.

▪ Pergeseran keluar berarti kenaikan produksi satu jenis barang tidak


menurunkan produksi jenis barang lainnya.

▪ Dari titik D, perekonomian bisa memilih kombinasi output


manapun diantara titik F dan G.

Sistem Ekonomi (Economic System)

▪ The economic problem: Given scarce resources, how, exactly, do large, complex societies go about
answering the three basic economic questions?

▪ Dengan terbatasnya sumber daya, bagaimana caranya masyarakat mengatasi dengan baik tiga
pertanyaan dasar ekonomi?

▪ Sistem ekonomi adalah pengaturan dasar yang dibuat oleh masyarakat untuk memecahkan masalah
ekonomi. Yang termasuk :

– Ekonomi komando

– Ekonomi laissez-faire

– Sistem campuran

▪ Dalam ekonomi komando, pemerintah pusat baik secara langsung maupun tidak langsung
menetapkan target produksi, pendapatan, dan harga.

▪ Dalam ekonomi laissez-faire, individu maupun perusahaan menentukan sendiri self-interest


(keuntungan sendiri) tanpa adanya aturan terpusat ataupun regulasi.

▪ Lembaga sentral ekonomi laissez-faire adalah sistem pasar bebas.

▪ Sebuah lembaga pasar melalui antara pembeli dan penjual yang berinteraksi dan terlibat dalam
pertukaran.

▪ Usaha bebas: di bawah sistem pasar bebas, produsen individu harus mencari cara untuk
merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasikan produksi produk dan jasanya.

▪ Mekanisme koordinasi dasar dalam sistem pasar bebas adalah harga. Harga adalah jumlah yang
menjual produk untuk per unit. Hal ini mencerminkan apa yang masyarakat bersedia membayar.
Mixed System, Markets, and Governments

▪ Karena pasar tidak sempurna, pemerintah turun tangan dan sering memainkan peran utama dalam
perekonomian. Beberapa tujuan pemerintah adalah untuk :

o Meminimalkan inefisiensi pasar

o Menyediakan barang publik

o Mendistribusikan pendapatan

o Menstabilkan makroekonomi :

- Mempromosikan rendahnya tingkat pengangguran

- Mempromosikan rendahnya tingkat inflasi

Appendix: How to Read and Understand Graphs (Lampiran: Cara Membaca dan Memahami Grafik)

• Sebuah grafik yang memrepresentasikan dua dimensi dari satu set nomor atau data
• Sebuah grafik time series menunjukkan bagaimana perubahan variabel tunggal dari waktu ke waktu.

▪ Cartesian koordinat system metode yang paling umum dari yang menunjukkan hubungan antara dua
variabel.

▪ Garis horizontal adalah X-axis dan garis vertikal sumbu Y. Titik di mana sumbu horizontal dan
vertikal berpotongan disebut asal.
▪ Titik disaat garis memotong sumbu Y-axis (point α) garis tersebut disebut Y-intercept.

▪ The Y- intercept adalah nilai Y saat X=0.

▪ Kemiringan garis menunjukkan apakah hubungan antara variabel positif atau negatif.

▪ Kemiringan garis dihitung sebagai berikut:

▪ Garus ini miring ke atas, menunjukkan bahwa tampaknya ada hubungan positif antara pendapatan
dan belanja.

▪ Titik A dan B, di atas garis 45°, menunjukkan bahwa konsumsi dapat lebih besar dari pendapatan.
▪ Garis ke atas-miring ke atas menggambarkan hubungan positif antara X dan Y.

▪ Sebuah garis miring ke bawah menggambarkan hubungan negatif antara X dan Y.

How to Read and Understand Graphs


BAB 2

MEKANISME PASAR PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan Dalam Pasar Produk / Output

• Permintaan rumah tangga atas kuantitas dari output atau permintaan ditentukan oleh:

− Harga produk

− Pendapatan saat ini dari rumah tangga

− Harga produk alternatif yang tersedia

− Selera dan preferensi rumah tangga

− Ekspektasi masa depan rumah tangga terkait mengenai pendapatannya, kekayaannya, dan harga
produk

Kuantitas Yang Diminta

• Kuantitas yang diminta (quantity demanded) adalah jumlah unit produk yang dibeli rumah tangga
dalam periode tertentu, jika rumah tangga mampu membeli semua kebutuhannya dengan harga
pasar saat itu

Perubahan Kuantitas Diminta Vs Perubahan Permintaan

• Kuantitas yang diminta per periode dipengaruhi oleh perubahan harga

• Permintaan (demand) dipengaruhi oleh:

− Perubahan pendapatan

− Harga produk lain

− Selera

− Ekspektasi

Kurva Permintaan

• Kurva permintaan adalah grafik yang menggambarkan seberapa banyak produk tertentu yang akan
dibeli oleh rumah tangga pada beberapa variasi harga
Hukum Permintaan

• Hukum permintaan menyatakan hubungan negatif atau terbalik antara harga dan kuantitas yang
diminta

• This means that demand curves slope downward. (Ini berarti kurva permintaan miring ke
bawah.)

Penentu Lain Atas Permintaan Rumah Tangga

• Pendapatan (income) adalah ukuran aliran yang berupa jumlah penerimaan rumah tangga pada
periode tertentu

• Barang Lain (Substitusi atau Komplementer)

• Selera

Pergeseran Permintaan vs Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan

• Perubahan di dalam permintaan tidak sama dengan perubahan kuantitas yang diminta.

• Dalam contoh ini, harga yang lebih tinggi dikarenakan permintaan kuantitas yang rendah.

• Perubahan faktor penentu permintaan selain harga, menyebabkan perubahan dalam permintaan,
atau pergeseran dari seluruh kurva permintaan dari DA ke DB.

Perubahan Permintaan vs Perubahan Kuantitas Yang Diminta

❑ Ketika permintaan (kuantitas) bergeser ke kanan, permintaan


meningkat. Hal ini dikarenakan kuantitas yang diminta lebih
besar dari sebelum bergeser, untuk setiap level harganya.
Perubahan Permintaan vs Perubahan Kuantitas Yang Diminta

• Perubahan harga dari barang dan • Perubahan pendapatan, preferensi,


jasa menyebabkan perubahan atau harga barang dan jasa lainnya
kuantitas yang diminta (Gerakan menyebabkan perubahan
sepanjang kurva). permintaan (Perubahan dari kurva).

Dampak Dari Perubahan Penghasilan

• Pendapatan yang lebih tinggi • Pendapatan yang lebih tinggi


mengurangi permintaan untuk meningkatkan permintaan untuk
barang yang bermutu rendah barang normal.

Dampak Perubahan Dalam Harga Barang Terkait

❑ Harga hamburger

❑ Kuantitas hamburger yang diminta turun


Dari Permintaan Rumah Tangga Ke Permintaan Pasar

❑ Dengan asumsi ada hanya dua rumah tangga dipasar, permintaan pasar diturunkan sebagai berikut :

Permintaan RT A’s Permintaan RT B’s Kurva Permintaan Pasar

Supply in Output Markets / Penawaran Dalam Pasar Produk / Output

❑ Skedul penawaran adalah tabel yang mendaftarkan seberapa banyaknya produk yang akan dijual
oleh perusahaan dalam beberapa variasi harga.

❑ Kuantitas yang ditawarkan (quantity supllied) adalah jumlah produk tertentu yang akan tersedia
atau mampu ditawarkan perusahaan untuk dijual dalam harga dan periode tertentu .

Kurva Penawaran dan Jadwal Penawaran

❑ Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan seberapa banyaknya produk yang akan dijual
oleh perusahaan dalam beberapa variasi harga
Hukum Penawaran

❑ Hukum penawaran menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara harga dan kuantitas dari
barang yang ditawarkan.

❑ Ini berarti bahwa kurva penawaran biasanya memiliki kemiringan positif.

Penentu Lain Atas Penawaran

❑ Penentu-penentu lain atas penawaran meliputi:

− Harga produk

− Biaya produksi, yang bergantung pada:

• Harga input yang diperlukan dalam produksi

• Teknologi yang dipakai dalam produksi

− Harga produk-produk lain yang terkait

Perubahan Penawaran vs Perubahan Kuantitas Yang Ditawarkan

❑ Perubahan di dalam penawaran tidak sama dengan perubahan kuantitas yang ditawarkan.

❑ Dalam contoh ini, harga yang lebih tinggi dikarenakan penawaran kuantitas yang tinggi, dan
bergerak sepanjang kurva permintaan.

❑ Didalam contoh ini, perubahan faktor penentu penawaran, selain harga, dikarenakan peningkatan
penawaran, atau pergeseran dari seluruh kurva penawaran dariSA ke SB.
Perubahan Penawaran Vs Perubahan Kuantitas yang Ditawarkan

❑ Ketika penawaran (kuantitas) bergeser ke kanan, penawaran meningkat. Hal ini dikarenakan
kuantitas yang ditawarkan lebih besar dari sebelum bergeser, untuk setiap level harganya.

Perubahan Penawaran vs Perubahan Kuantitas Yang Ditawarkan

• Perubahan harga dari barang dan • Perubahan biaya, harga masukan,


jasa menyebabkan perubahan teknologi, atau harga barang dan jasa
kuantitas yang ditawarkan terkait lainnya menyebabkan perubahan
(Gerakan sepanjang kurva). penawaran (Perubahan dari kurva).

Pasar Penawaran

❑ Seperti pasar permintaan,, pasar penawaran adalah penjumlahan kurva horizontal dari penawaran
perusahaan individual.

Ekuilibrium Pasar

❑ Ekuilibrium pasar adalah kondisi dimana kuantitas yang ditawarkan sama dengan kuantitas yang
diminta.

❑ Pada ekuilibrium (keseimbangan), tidak ada kecenderungan untuk berubahnya harga.


Pasar Ekuilibrium

❑ Hanya di ekuilibrium kuantitas penawaran sama dengan kuantitas permintaan.

❑ Pada setiap tingkatan harga selain P0, keinginan pembeli dan penjual tidak bertepatan.

Permintaan Berlebih / Market Disequilibria

❑ Permintaan berlebih (excess demand) atau kekurangan (shortage) adalah kondisi dimana kuantitas
yang diminta melebihi yang ditawarkan pada harga saat itu.

❑ Harga akan cenderung naik hingga tercapainya ekuilibrium baru.

Penawaran Berlebih / Market Disequilibria

❑ Penawaran berlebih (excess supply) atau kelebihan (surplus) adalah kondisi dimana kuantitas yang
ditawarkan melebihi yang diminta pada harga saat itu.

❑ Harga akan cenderung turun hingga tercapainya ekuilibrium baru.


Peningkatan Permintaan dan Penawaran

• Permintaan yang lebih • Penawaran yang lebih


tinggi menyebabkan harga tinggi menyebabkan harga
ekuilibrium lebih tinggi dan ekuilibrium rendah dan
kuantitas ekuilibrium yang kuantitas ekuilibrium
tinggi. yang rendah.

Penurunan Permintaan dan Penawaran

• Permintaan yang rendah • Penawaran yang rendah


menyebabkan harga menyebabkan harga tinggi
rendah dan pertukaran dan pertukaran ekuilibrium
ekuilibrium rendah. rendah.

Perubahan Besaran Relatif

❑ Perubahan besaran relatif di dalam permintaan dan penawaran menentukan hasil dari ekuilibrium
pasar.
❑ Ketika permintaan dan penawaran keduanya meningkat, kuantitas akan meningkat, akan tetapi
harga mungkin akan naik atau turun.

Mekanisme Pasar (Contoh Kasus)

❑ Kasus 1.1. Permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 60 –10P, dimana Q adalah
jumlah barang yang diminta dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul permintaan, (b) gambarkan
kurva permintaan barang tersebut

❑ Jawab: (a) Skedul permintaan dapat ditunjukkan dengan beberapa alternatif tingkat harga

❑ (b) Berdasar skedul permintaan maka gambar kurva, sbb:

Mekanisme Pasar (Contoh Kasus)

❑ Kasus 1.2. Penawaran suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15, dimana Q
adalah jumlah barang yang ditawarkan dan P adalah harga. Buatlah (a) skedul penawaran
dan (b) gambarkan dalam kurva

❑ Jawab: (a) Skedul penawaran dapat ditunjukkan, sbb :


❑ (b) Berdasar skedul penawaran maka gambar kurva, sbb:

Mekanisme Pasar

❑ Penentuan Harga Pasar, interaksi antara permintaan pasar dan penawaran pasar akan menghasilkan
harga (P) dan jumlah (Q) keseimbangan (ekuilibrium) pasar barang tersebut.

❑ Secara grafik, keseimbangan pasar ditunjukkan pada titik perpotongan kurva penawaran dengan
kurva permintaan.

Contoh Kasus

❑ Kasus 1.3. Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 60–10P; dan penawaran
barang ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15. dimanaQ adalah jumlah barang dan P adalah
harga. Buatlah (a) skedul keseimbangan (ekuilibrium) dan (b) gambarkan kurva keseimbangan
permintaan dan penawaran barang tersebut.

❑ Jawab: (a) Skedul


❑ (b) Keseimbangan secara matematis :

Qs = Qd

5P + 15 = 60–10P

15P = 45

Maka P = 3 dan Q = 30

Harga Dasar (floor price)

Harga Tertinggi (ceiling price)

❑ Suatu kebijakan pemerintah dalam perekonomian untuk mempengaruhi bekerjanya mekanisme


pasar, yang bertujuan mengendalikan keseimbangan (ekuilibrium) pasar.

❑ Harga dasar adalah harga eceran terendah yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap suatu barang,
disebabkan oleh melimpahnya penawaran barang tersebut dipasar.

❑ Harga tertinggi adalah harga maksimum yang ditetapkan berkenaan dengan menurunnya penawaran
barang dipasar, pemerintah melakukan operasi pasar.

❑ Gambar Kebijakan harga dasar dan harga tertinggi terhadap barang X

❑ Kebijakan harga tertinggi (ceiling price), efektif ❑ Kebijakan harga terendah (floor price),
dalam melindungi konsumen dari gejolak kenaikan efektif melindungi produsen dari
harga tak terhingga. penurunan harga barang sampai tak
terhingga.
❑ Kebijakan harga melalui “OperasiPasar” pada
waktu tertentu, pemerintah menambah jumlah ❑ Mekanisme kebijakan ini dengan peran
barang yang ditawarkan ke pasar.67 pemerintah untuk membeli surplus
produksi.
BAB 3
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN
❑ ELASTISITAS: Persentase perubahan kuantitas yang diminta sebagai akibat dari perubahan nilai salah
satu variabel yang menentukan permintaan sebesar 1%.
❑ Elastisitas adalah konsep umum dalam mengukur respons/tanggapan dari variabel tertentu ketika
variabel lain berubah.
❑ Jika variabel A berubah karena variabel B berubah, elastisitas A terhadap B sama dengan perubahan
persentase A dibagi perubahan persentase B.
❑ Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang
yang diminta -> barang sangat responsif terhadap perubahan harga -> elastis.
❑ Apabila perubahan harga yang besar tidak menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah
barang yang diminta -> barang tidak responsif terhadap perubahan harga -> tidak elastis.
Elastisitas Permintaan
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu :
❑ Elastisitas Harga: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh
perubahan harga barang itu sebesar satu persen, atau secara umum ditulis :

Eh = % Perubahan jumlah barang yang diminta


% Perubahan harga barang itu sendiri

Eh = %ΔQ
%ΔP

Eh = (ΔQ) (P)
(ΔP) (Q)

Eh = (Q1 – Q) (P)
(P1 – P) (Q)

Elastisitas Permintaan Harga


Bila Eh > 1 dikatakan bahwa permintaan elastis.
Bila Eh < 1 dikatakan bahwa permintaan barang in elastis.
Bila Eh = 1 dikatakan elastisitas tunggal (unitary elasticity).
Bila Eh = 0 dikatakan in elastisitas sempurna.
Bila Eh = ∞ dikatakan elastis sempurna.
❑ Hubungan antara harga dan jumlah yang diminta adalah terbalik mengakibatkan hasil koefisien
elastisitas permintaan bernilai negatif.
Elastisitas Permintaan
❑ Permintaan Elastis berarti bila harga mengalami perubahan sebesar 1% akan memberi pengaruh
jumlah yang diminta lebih besar dari 1%. (Ep > 1)
❑ Permintaan Inelastis berarti bila harga mengalami perubahan sebesar 1% akan memberi pengaruh
perubahan jumlah yang diminta berubah lebih kecil dari 1%. (Ep < 1)
❑ Permintaan Unitary berarti bila harga mengalami perubahan sebesar 1% akan memberi pengaruh
jumlah yang diminta berubah sama dengan 1%. (Ep = 1)
❑ Permintaan In Elastis Sempurna berarti permintaan tidak tanggap terhadap perubahan harga atau
berapapun harganya, jumlah yang diminta tetap. (Ep = 0)

❑ Permintaan Elastis Sempurna berarti konsumen mempunyai kemampuan untuk membeli berapapun
jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada tingkat harga tertentu. (Ep = ∞)
Contoh soal elastisitas harga :

Pada saat harga jagung Rp.500,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 90 kg, ketika harga naik menjadi
Rp.550,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 100 kg. Hitunglah koefisien elastisitasnya :

Eh = %ΔQ
%ΔP

Eh = (ΔQ) (P)
(ΔP) (Q)

Eh = (Q1 – Q) (P)
(P1 – P) (Q)

Eh = (100 – 90 ) (500)
(550 – 500) ( 90 )

Eh = (10) (500)
(50) ( 90 )
Eh = 5000
4500
Eh = 1,1
Keputusan bahwa terjadi Elastis Karena 1,1 > 1

Contoh soal elastisitas harga :

Pada saat harga jagung Rp.500,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 110 kg, ketika harga naik menjadi
Rp.550,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 100 kg. Hitunglah koefisien elastisitasnya :

Eh = %ΔQ
%ΔP

Eh = (ΔQ) (P)
(ΔP) (Q)

Eh = (Q1 – Q) (P)
(P1 – P) (Q)

Eh = (100 – 110) (500)


(550 – 500) (110)

Eh = (-10) (500)
(50 ) (110)
Eh = -5000
5500
Eh = -0,909
Keputusan bahwa terjadi in Elastis
Karena -0,909 < 1 walau bernilai minus tetap bernilai negatif
Contoh soal elastisitas harga :
Pada saat harga jagung Rp.500,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 100 kg, ketika harga naik menjadi
Rp.550,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 110 kg. Hitunglah koefisien elastisitasnya :

Eh = %ΔQ
%ΔP

Eh = (ΔQ) (P)
(ΔP) (Q)

Eh = (Q1 – Q) (P)
(P1 – P) (Q)

Eh = (110 – 100) (500)


(550 – 500) (100)
Eh = (10) (500)
(50) (100)
Eh = 5000
5000
Eh = 1
Keputusan bahwa terjadi Elastis Unitery Karena 1 = 1

Contoh soal elastisitas harga :


Pada saat harga jagung Rp.500,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 100 kg, ketika harga naik menjadi
Rp.550,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 100 kg. Hitunglah koefisien elastisitasnya :

Eh = %ΔQ
%ΔP

Eh = (ΔQ) (P)
(ΔP) (Q)

Eh = (Q1 – Q) (P)
(P1 – P) (Q)

Eh = (100 – 100) (500)


(550 – 500) (100)

Eh = ( 0 ) (500)
(50) (100)
Eh = 0
5000
Eh = 0
Keputusan bahwa terjadi In Elastis Sempurna Karena 0 = 0
Contoh soal elastisitas harga :
Pada saat harga jagung Rp.500,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 100 kg, ketika harga naik menjadi
Rp.500,-/kg jumlah barang yang diminta sebesar 110 kg. Hitunglah koefisien elastisitasnya :

Eh = %ΔQ
%ΔP

Eh = (ΔQ) (P)
(ΔP) (Q)
Eh = (Q1 – Q) (P)
(P1 – P) (Q)

Eh = (110 – 100) (500)


(500 – 500) (100)
Eh = (10) (500)
( 0 ) (100)
Eh = 5000
0
Eh = ∞
Keputusan bahwa terjadi Elastis Sempurna Karena ∞ = ∞
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan :
❑ Inelastis sempurna (D1)
❑ Elastis sempurna (D2)
❑ Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) (D4)
❑ Elastis (D3)
❑ Tidak elastis (Inelastis) (D5)

❑ Elastisitas Silang (Elastisitas Harga Silang): yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta
yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu
persen, atau secara umum ditulis :

exy = % Perubahan jumlah barang X yang diminta


% Perubahan harga barang Y
❑ Koefisien elastisitas silang dari permintaan (exy) komoditi x terhadap komoditi y mengukur persentase
perubahan jumlah x yang diminta per unit waktu (ΔQx/Qx) akibat adanya persentase perubahan
tertentu dalam harga y (ΔPy/Py).
Rumus: exy = (ΔQx) (Py)
(ΔPy) (Qx)

❑ Kriteria:
- Jika exy bernilai positif maka antara x dan y merupakan komoditi substitusi (saling menggantikan)
(exy > 0).
- Jika exy bernilai negatif maka antara x dan y merupakan komoditi komplementer (saling
melengkapi) (exy < 0).
- Jika exy bernilai nol maka antara x dan y merupakan komoditi yang tidak berkaitan berkaitan
(netral) (exy = 0).

Elastisitas Silang

Barang Semester I Semester II

P/Kg Q (Kg) P/Kg Q (Kg)

Gula Pasir (P) 11000 20000 13000 25000

Gula Jawa (J) 7000 15000 8000 13000

Gula Batu (B) 8000 7000 10000 4000


exy = (ΔQp) ( Pj )
( ΔPj ) (Qp)
ΔQp = QpII – QpI
= 25000 – 20000 = 5000
ΔPj = PjII – PjI
= 8000 – 7000 = 1000
PjI = 7000 dan QpI = 20000
exy = (5000) ( 7000 )
(1000) (20000)
exy = 5 x 0,35 = 1,75
Karena exy positif maka antara gula pasir dan gula batu adalah barang substitusi (e xy = 1 > 0)

exy = (ΔQp) ( Pb)


( ΔPb) (Qp)
ΔQp = QpII – QpI
= 25000 – 20000 = 5000
ΔPb = PbII – PbI
= 10000 – 8000 = 2000
PbI = 8000 dan QpI = 20000
exy = (5000) ( 8000 )
(2000) (20000)
exy = 2,5 x 0,4 = 1
Karena exy positif maka antara gula pasir dan gula batu adalah barang substitusi (e xy = 1 > 0)

exy = ( ΔQj ) (Pb)


( ΔPb) (Qj)
ΔQj = QjII – QjI
= 13000 – 15000 = -2000
ΔPb = PbII – PbI
= 10000 – 8000 = 2000
PbI = 8000 dan QjI = 15000
exy = (-2000) ( 8000 )
( 2000) (15000)
exy = -1 x 0,533 = -0,533
Karena exy negatif maka antara gula jawa dan gula batu adalah barang komplementer (e xy = 1 < 0)
• Elastisitas Pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh
perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen, atau secara umum ditulis :

ei = % Perubahan jumlah barang yang diminta


% Perubahan pendapatan riel
• Jika ei negatif, barang tersebut adalah barang inferior misal minyak tanah (dibandingkan gas), nasi
jagung (dibandingkan nasi beras).
• Jika em positif, barang tersebut adalah barang normal.
o Jika ei > 1, berarti barang mewah (superior)
o Jika ei < 1, berarti barang kebutuhan pokok (inferior)
o Jika ei berada diantara 0 dan 1 berlaku barang normal
Elastisitas Pendapatan

Contoh :
Pada saat pendapatan perbulannya sebesar Rp. 1.000.000,- Darban membeli sate sebanyak 4 kali sebulan.
Tahun berikutnya ada kenaikan pendapatan perbulan menjadi Rp. 1.500.000,- dan Darban membeli sate
sebanyak 10 kali sebulan. Berapakah elastisitas pendapatannya?
Jawab :
Diketahui
AQ = 10 – 4 =6
AI = 1500000 – 1000000 = 500000
I = 1000000
Q =4
Ei = (ΔQ) ( I )
( ΔI ) (Q)
=( 6 ) (1000000)
(500000) ( 4 )
= (6000000)
(2000000)
=3
Elastisitas Pendapatan
Income per ΔI Jumlah per bulan ΔQ Ei Kriteria
bulan

1.000.000 4

500.000 6 3 Mewah
1.500.000 10

1.000.000 5 0,75 Normal

2.500.000 15
-500.000 -3 1 Mewah

2.000.000 12
100.000 2 3,33 Mewah

2.100.000 14

-300.000 -4 2 Mewah
1.800.000 10

-100.000 -2 7,2 Mewah

1.700.000 8
Elastisitas Penawaran
BAB 4
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN
Definisi
Teori perilaku konsumen adalah deskripsi tentang bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan antara
barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksilkan kesejahteraan mereka.
Tiga langkah memahami Perilaku Konsumen (Robert Pindyck, 2009):
o Menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu
barang daripada barang yang lain. Digambarkan secara grafik dan aljabar.
o Konsumen mempertimbangkan harga. Konsumen mempunyai keterbatasan pendapatan yang
membatasi jumlah barang yang dapat mereka beli.
o Dengan mengetahui preferensi dan keterbatasan pendapatan mereka, konsumen memilih untuk
membeli kombinasi barang-barang yang memaksimalkan kepuasan mereka.
Preferensi Konsumen
Menggambarkan preferensi secara logis.
1. Keranjang pasar (bendel-bundle), adalah sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah
tertentu.
2. Asumsi dasar preferensi
o Kelengkapan, konsumen dapat membandingkan dan menilai semua keranjang pasar. Dengan
kata lain untuk setiap dua keranjang pasar A dan B, konsumen akan lebih suka A daripada B,
lebih suka B daripada A atau akan tidak peduli pada kedua pilihan.
o Transitivitas, bahwa jika seorang konsumen lebih suka keranjang A daripada keranjang
keranjang B, dan lebih suka B daripada C, maka konsumen itu dengan sendirinya lebih suka A
daripada C. Diperlukan untuk konsistensi konsumen.
o Lebih baik berlebih daripada kurang, semua barang yang baik adalah barang yang diinginkan.
Sehingga konsumen selalu menginginkan lebih banyak barang daripada kurang.
Pendekatan Kepuasan Marjinal
• Pendekatan nilai guna (Utiliti) kardinal, Yaitu kenikmatan konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif.
• Pendekatan nilai guna (Utiliti) ordinal, Yaitu kenikmatan konsumen tidak dapat dinyatakan secara
kuantitatif.
Pendekatan Marginal Utility (Kardinal)
• Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat
diukur secara kuantitatif.
• Asumsi Penggunaan Pendekatan:
o Konsisten dalam preferensi.
o More is better.
o Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin banyak
sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang diperoleh
dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.
o Konsumen selaku berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum.
Konsep Dasar Utility
• Utility adalah kepuasan yang diperoleh dalam mengkosumsi barang dan jasa.
• Total Utility adalah kepuasan total dalam mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa.
• Marginal utility adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam menambah satu satuan barang / jasa
yang dikonsumsi.
Diminishing Marginal Utility

Konsep Dasar Utility


a. Kepuasan Total Maksimum tercapai bila :

MU = (ΔTU)
( ΔQ )
Keterangan :
MU : Marginal Utility
ΔTU : Total Utility (Total Kepuasan)
ΔQ : Quantity (Kuantitas)

b. Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal Utility ini, kurva Marginal Utility (yang diukur dengan
uang) tidak lain adalah Kurva Permintaan Konsumen, karena menunjukkan tingkat pembeliannya
(atau jumlah yang ia minta) pada berbagai tingkat harga.

Marginal Utility
Gambar Kurva

Pendekatan Indifference Curve


a. Indifference Curve
o Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode
ordinal; tingkat kepuasan diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai
gunanya secara pasti.
o Misalnya kita ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk
mendapatkan X dan Y konsumen dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu
konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga
jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah dikurangi agar kepuasan yang
diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva kepuasan sama atau
indifference curve.

• Definisi indifference curve: adalah kurva yang


menghubungkan titik-titik kombinasi dari konsumsi (atau
pembelian) barang-barang yang menghasilkan tingkat
kepuasan yang sama.
• Indifference curve memperlihatkan semua kombinasi dari
pilihan konsumen yang memberikan tingkat kepuasan
atau utility yang sama bagi seseorang atau kons

• Secara teoritis suatu indifference curve memenuhi syarat-syarat berikut:


• Konsisten (prinsip transitivity); Jika dikatakan kombinasi A lebih disukai dari B dan B lebih
disukai dari C, maka A mestilah lebih disukai dari C. Dengan dalil ini maka kurva indifferen
tidak ada yang berpotongan.
Kurva Indifference Tidak Berpotongan
• Banyak lebih disukai dari sedikit (more is better) juga merupakan alasan rasional sehingga kurva
indiferen yang berada pada sisi kanan lebih disukai.
Kurva Indifference Menjauhi Titik Origin

• Jika konsumen dapat menukar kombinasi komoditas X dan Y untuk satu utilitas yang sama, maka
dalam hal ini sebenarnya konsumen menukar nilai kepuasan dari barang X dan Y.
• Menambah atau mengurangi konsumsi komoditas X berarti menambah atau mengurangi total
kepuasan barang X; yang berdampak pada adanya perubahan marginal utilitinya (MU). Jadi perubahan
jumlah X dan Y sama dengan perubahan MU. Kemiringan (slope) kurva indiferens adalah:

• Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of Substitution (MRS), yang sebenarnya
menunjukkan kemiringan dari kurva indiferens.
• MRS selalu negatif dan mengukur pertukaran (trade-off) dua komoditas ada kondisi utilitas konsumen
yang tidak berubah.
• Karena prinsip inilah maka kurva indiferens mempunyai kecenderungan cembung terhadap titik asal
(convex to origin).
b. Budget Line
• Untuk membangun konsep mengenai preferensi, pertama-tama dibutuhkan mengembangkan
konsep apa pilihan yang dibuat oleh konsumen. Daerah yang feasible ditentukan oleh
pendapatan konsumen dan harga barang-barang yang di konsumsi. Oleh sebab itu untuk
mengkaji secara teoritis tentang kemampuan konsumen dalam mengkonsumsi barang atau
jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harus diketahui:

Px= harga produk X


Py= harga produk Y
M= pendapatan konsumen

Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah pendapatan konsumen.

PxX + PyY ≤ M
Budget Line
• Daerah feasibel bagi konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang adalah sebagai berikut:
• Jika diketahui masing-masing variabel:
Px= Rp. 500 per unit
Py= Rp. 250 per unit
M = Rp. 10.000.-
Berapa jumlah X dan Y dapat dibeli?
Titik A = M/Py= 10.000/250 = 40 unit
Titik B = M/Px= 10.000/500 = 20 unit
BAB IV

• Garis AB dibuat dengan mengasumsi fungsi pendapatan dibuat dalam bentuk persamaan yang dalam
ilmu ekonomi disebut dengan Budget Line (garis anggaran). Budget line ini mempunyai kemiringan
(slope) sama dengan rasio harga.

dy/dx = -Px/Py

• Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu.

c. Keseimbangan
• Tujuan dari model Prilaku Konsumen (consumer behavior) adalah untuk menentukan preferensi,
pendapatan dan harga barang mempengaruhi pilihan konsumen (consumer choices).
• Diasumsikan bahwa tujuandari konsumen adalah untuk memaksimumkan tingkat kepuasan (utility).
Subject tobatasan bahwa untuk membeli barang konsumen tidak akan melebihi jumlah pendapatan
per periode tertentu yang dapat dia belanjakan.
• Kepuasan maksimal konsumen akan tercapai pada saat.

• Yakni jika rasio marginal utility terhadap harga sendiri suatu barang telah sama.
• Persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas X sama dengan tambahan manfaat
yang diperoleh persatuan uang yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi komoditas Y. Jika persamaan
di atas disusun kembali menjadi :
Perhatikan Gambar Dengan perpindahan sepanjang budget line
missal dari B5 ke B3 dan lantas berpindah pada kurva indiferens
yang lebih tinggi U2 > U1 konsumen akan dapat meningkatkan
utility-nya. Konsumen juga akan meningkat kepuasannya dengan
berpindah dari B2 ke B3.

Sekelompok barang yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi harus mempunyai 2 syarat :
• Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan garis anggaran.
• Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan garis
anggaran.
Pada umumnya konsumen dalam keadaan seimbang (equilibrium) bila tingkat kemungkinan tertinggi yang ia
dapatkan dihadapkan dengan sejumlah pendapatan yang tersedia dan harga barang X dan Y yang berlaku.

Keadaan ini akan terjadi bila kurva indiferens hanya bersinggungan dengan budget line. Equilibrium konsumen
adalah kondisi yang dicapai bila pembelian terhadap kombinasi barang oleh konsumen yang memaksimumkan
utilitynya subject to budget constraint(kendala anggaran) dan ini akan tercapai bila konsumsi disesuaikan
dengan MRSxy = Px / Py untuk setiap dua barang.

Contoh :
Pendapatan (income = I) seorang PNS sebesar Rp.2.000.000,- pada bulan ini akan membelanjakan 30% dari
pendapatannya untuk membeli barang X dengan harga beli per unit Rp.10.000,- dan barang Y dengan harga
beli per unit Rp.20.000,-. Orang itu mempunyai asumsi bahwa kepuasan mengkonsumsi kedua barang tersebut
mempunyai fungsi U = 2QxQy + 4Qx. Tentukan berapa barang X dan Y agar mencapai titik puncak kepuasan
atau keseimbangan konsumen dan gambarkan kurvanya?
Jawab :

Diketahui besar pendapatan yang dibelanjakan adalah 30% x Rp2.000.000 = Rp600.000


Persamaan fungsi pendapatan untuk berbelanja barang adalah I = PxQX + PyQy berarti :
600.000 = 10.000Qx + 20.000Qy
Persamaan fungsi kepuasan maksimum (total utility = U)
U = 2QxQy + 4Qx
MUx = dU/dQx = 2Qy +4 dan MUy = dU/dQy = 2Qx
MUx/Px = MUy/Py sehingga
2Qy+4/10.000 = 2Qx/20.000
40.000Qy + 80.000 = 20.000Qx
Qx = 2Qy + 4
Mencapai nilai Qx melalui fungsi pendapatan :
600.000 = 10.000Qx + 20.000Qy
600.000 = 10.000(2Qy+4) + 20.000Qy
600.000 = 20.000Qy + 40.000 + 20.000Qy
640.000 = 40.000Qy
Qy = 16
Jadi nilai Qx adalah :
Qx = 2Qy +4
Qx = 2(16) + 4
Qx = 36

Besar total kepuasan maksimum adalah :


U = 2QxQy + 4Qx
U = 2(36)(16) + 4(36)

Menggambarkan kurva pendapatan sebagai berikut :


600.000 = 10.000Qx + 20.000Qy

Saat Qx = 0, maka :
600.000 = 100.000(0) + 20.000Qy
Qy = 600.000/20.000 = 30

Saat Qy = 0, maka :
600.000 = 10.000Qx + 20.000(0)
Qx = 600.000/10.000 = 60

Berarti dengan pendapatan yang dibelanjakan Rp.600.000 mencapai kepuasan maksimum jika dibelanjakan
barang X sebanyak 36 unit dan barang Y sebanyak 16 unit dengan harga masing-masing Rp.10.000 dan
Rp.20.000 per unit.

Kurva Konsumsi Pendapatan


(Income Consumption Curve)
Yaitu tempat titik-titik ekuilibrium konsumen (kepuasan maksimal) dihubungkan dengan menganggap bila
hanya pendapatan konsumen yang berubah (bukan oleh sebab lain).

Kurva konsumsi pendapatan dibentuk dengan menghubungkan titik


F, E, dan S, dimana ketiga titik tersebut merupakan kepuasan
maksimal pada garis kendala anggaran masing-masing 357.
Kurva Engel
Yaitu kurva yang memperlihatkan jumlah suatu komoditi yang ingin
dibeli konsumen per periode waktu pada berbagai tingkat
pendapatan totalnya.

Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan


(Akibat Perubahan Harga)

Anda mungkin juga menyukai