IKATAN KIMIA
A. Ikatan Ion dan Ikatan Logam
Mengapa setiap mahkluk hidup diciptakan berpasangan? Pernahkah kalian
memperhatikan orang yang sedang menari dan saling berpegangan tangan? Atau
pernah kita melihat semut beriringan membawa beban yang lebih besar. Mungkin
kita juga sering mengamati manusia yang saling tolong menolong. Mengapa
terjadi seperti itu karena mereka saling membutuhkan. Karena ikatan yang
dilakukan membuat seluruhnya mencapai kestabilan dalam hidup. Sama halnya
dengan penari, sebagian besar unsur yang ada di alam juga memiliki “tangan”
yang saling berikatan. Unsur-unsur tersebut berikatan untuk mencapai kestabilan.
Nah, apa saja unsur-unsur yang dapat berikatan? Bagaimanakah ikatan yang
terjadi? Kestabilan unsur akan diuraikan di bawah ini.
Mengapa Mahkluk
Hidup diciptakan
berpasangan?
Mengamati Video
1. Kestabilan Unsur dan Konfigurasi Gas Mulia
Di alam unsur-unsur jarang sekali ditemukan dalam keadaan bebas, karena
cenderung tidak stabil dalam keadaan bebasnya. Untuk mencapai kestabilan atom
satu golongan membentuk suatu ikatan dengan atom lainnya. Meskipun atom atau
ion merupakan benda mati, ia juga berkehendak membentuk pasangan yang stabil.
Kestabilan suatu unsur ditentukan oleh susunan elektron-elektron dalam atom.
Susunan elektron yang stabil terdapat pada gas mulia (VIII A).
Menurut Kossel dan Lewis, kestabilan unsur-unsur gas mulia tersebut
terkait dengan konfigurasi elektronnya, terutama elektron valensinya yang
berjumlah delapan kecuali untuk helium sebanyak dua.
Konfigurasi elektron unsur golongan gas mulia dikatakan stabil karena
memenuhi kaidah duplet (untuk helium) dan kaidah oktet (untuk neon, argon,
xenon, kripton, dan radon). Kaidah oktet adalah kaidah yang menyatakan bahwa
jumlah elektron valensi pada kulit terluar sebanyak delapan elektron. Duplet
adalah kaidah yang menyatakan bahwa jumlah elektron valensi pada kulit terluar
sebanyak dua elektron.Unsur-unsur gas mulia jarang ditemukan bereaksi dengan
unsur lain kecuali untuk Kr, Xe, dan Rn yang dapat bereaksi walaupun diperlukan
kondisi khusus. Berikut ini konfigurasi elektron unsur-unsur gas mulia.
Tabel Konfigurasi elektron Unsur-unsur Gas mulia
Unsur Gas Nomor Konfigurasi elektron pada Kulit
Mulia Atom K L M N O P
Helium 2 2
Neon 10 2 8
Argon 18 2 8 8
Kripton 39 2 8 18 8
Xenon 54 2 8 18 18 8
Radon 86 2 8 18 32 18 8
2. Lambang Lewis
Lewis menggambarkan suatu unsur dengan lambang atom dikelilingi
dengan titik yang menunjukkan jumlah elektron valensinya. Artinya jumlah
elektron yang digambarkan dalam strukstur lewis sama untuk setiap golongan,
karena jumlah elektron valensinya sama.
Cara penulisan lambang Lewis adalah:
Tentukan elektron valensi dengan konfigurasi elektron
Tuliskan lambang atom
Tuliskan elektron valensi berupa titik atau silang di sekitar lambang atom
Berikut pembentukan lambang lewis beberapa unsur:
No Unsur Lambang Lewis
Kulit : K L M N
2 8 18 8
1s2 2s2p6 3s23p63d104s24p6, elektron valensi 8
Lambang Lewis
Ar
Konfigurasi 19K
Kulit : K L M N
2 8 8 1
1s2 2s2p6 3s23p6 4s1, elektron valensi 1
Lambang Lewis
K
1. Apa yang dimaksud dengan oktet dan duplet?
2. Gambarkan lambang lewis untuk masing-masing
Latihan unsur berikut:
A. 20Ca D. 54Xe
I B. 7N E. 37Rb
C.35 Br
Kulit : K
2
L
8
M
1
Na
Elektron valensi 1
Berdasarkan kaidah oktet, Na akan stabil jika melepaskan satu elektronnya
sehingga terbentuk Na+
Na → Na+ + e
Berikut gambar pembentukan Na menjadi Na + dengan melepaskan 1
elektronnya:
Natrium
melepa
11 N2 skan Na 2
melepaskan +
a 8 1 =
+
8
1 elektron
elektro
= 1
n
Tida untuk St
k stabil a
stabi bi
l l
2. Jelaskan pembentukan ion positif dari 12Mg
Jawaban:
Konfigurasi Mg
12
Kulit : K
2
L
8
M
2
Mg
Elektron valensi 2
Stabil sesuai dengan oktet dengan melepaskan dua elektron sehingga
terbentuk Mg2+.
Mg → Mg2++ 2e
Berikut gambar pembentukan Mg menjadi Mg 2+ dengan melepaskan 2
elektronnya:
Magnesi
um
melepas
2 2 elektron
Mg 2
12
kan 2
Mg 8 yang 2
2+
8 +
= 2 dilepaskan
elektron =
Tida untuk St
k stabil a
stabi bi
l l
Dari kedua contoh diperoleh kesimpulan bahwa logam yang berasal dari golongan
IA dan IIA akan stabil dengan melepaskan elektron membentuk muatan positif.
b. Ion Negatif
Unsur yang memiliki energi ionisasi besar cenderung menangkap elektron
membentuk ion negatif disebut anion. Unsur bermuatan negatif biasanya berasal
dari unsur non logam misalnya golongan VIA dan VII A.
Contoh soal:
1. Jelaskan pembentukan ion negatif dari 8O!
Jawaban:
Konfigurasi 8O
Kulit : K
2
L
6
O
Elektron valensi 6
Stabil membentuk oktet dengan menangkap dua elektron sehingga terbentuk
O2-
O + 2e → O2-
Berikut gambar pembentukan O menjadi O2- dengan menangkap 2
elektronnya:
17Cl =2
Cl– =2 17
Menangka –
8 Klorida 8
p1
7 menerima 8
elektron
1 elektron
Tidak stabil valensi Stabil
agar stabil
Dari kedua contoh diperoleh kesimpulan bahwa yang berasal dari golongan
VIA dan VIIA akan stabil dengan menangkap elektron membentuk muatan
negatif.
Contoh soal:
1. Jelaskan pembentukan ikatan senyawa NaCl!
Jawaban:
Konfigurasi Na
11
Kulit : K
2
L
8
M
1
Na
Konfigurasi Cl
17
Kulit : K
2
L
8
M
7
Cl
Elektron valensi 7
Atom Na untuk mencapai keadaan stabil natrium melepaskan 1 elektron
11
valensinya. Sementara itu atom 17Cl untuk mencapai keadaan stabil menurut
kaidah oktet harus menambah satu elektron pada elektron valensinya. Dengan
demikian, atom Na dan
11 Cl dapat mencapai kestabilannya dengan cara
17
serah terima elektron. Atom 11Na menyerahkan 1 elektron kepada atom 17Cl
sehingga atom 17Cl menerima 1 elektron dari atom 11Na.
Na → Na+ + e
Cl + e → Cl-
Na + Cl → Na+ + Cl-
Maka, pembentukan senyawa NaCl dengan Struktur Lewis adalah:
-
Na Cl Na +
[ Cl ] NaCl
Dengan demikian satu elektron yang yang dilepaskan oleh Na akan diterima oleh
satu klor.
N
a
+
Kulit : K
2
L
8
M
2
Mg
Elektron valensi 2
Atom Mg akan stabil jika melepaskan dua elektron valensinya membentuk
Mg2+
Mg → Mg2+ + 2e
Konfigurasi Cl
17
Kulit : K
2
L
8
M
7
Cl
Elektron valensi 7
Atom Cl akan stabil jika menangkap satu elektron membentuk Cl-
Cl + e → Cl-
Sehingga,
Mg → Mg2+ + 2e x1 Mg → Mg2+ + 2e
Cl + e → Cl- x2 Cl + e → Cl-
Mg + Cl → Mg2+ + Cl- → MgCl2
Maka, pembentukan senyawa MgCl2 dengan Struktur Lewis adalah:
Cl -
M Cl Mg
M
g2 Cl2
g + -
Cl Cl
Dengan demikian dua elektron yang yang dilepaskan oleh Mg akan diterima oleh
dua klor. Ketiga ion ini akan tarik menarik untuk membentuk ikatan ion.
Mg
2+
Struktur Kristal Ikatan Ion
Bahan diskusi
1. Gambarkan pembentukan ikatan ion antara
magnesium dan oksigen.
Latihan
2. Gambarkan pembentukan ikatan ion antara
III aluminium dan klorin.
3. Berapakah jumlah atom natrium yang diperlukan
untuk membentuk senyawa ion dengan
oksigen?
5. Ikatan logam
Unsur logam memiliki sedikit elektron valensi. Itu artinya, pada kulit luar
atom logam terdapat banyak orbital kosong. Hal ini menyebabkan elektron
valensi unsur logam dapat bergerak bebas dan dapat berpindah dari satu orbital ke
orbital lain dalam satu atom atau antar atom. Atom-atom logam yang dikelilingi
oleh elektron valensi yang membaur membentuk awan elektron yang meliputi
semua atom. Suatu logam terdiri atas ion-ion positif yang diselimuti awan
elektron. Jadi, ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya
tarik menarik antara muatan positif dari ion-ion logam dengan elektron-elektron
yang bergerak bebas dalam logam tersebut.
Teori ikatan logam kali pertama dikembangkan oleh Drude (1902),
kemudian diuraikan oleh Lorentz (1916) sehingga dikenal dengan teori elektron
bebas atau teori lautan elektron dari Drude-Lorentz. Menurut teori ini, kristal
logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat (tidak bergerak)
dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas dalam kisi kristal
Ikatan kimia antara atom-atom penyusun logam bukanlah ikatan ion
ataupun ikatan kovalen. Ikatan ion tidak memungkinkan karena semua atom
logam cenderung ingin melepas elektron. Demikian pula dengan ikatan kovalen.
Atom logam mempunyai jumlah elektron valensi yang terlalu sedikit sehingga
sulit membentuk ikatan kovalen. Terdapat satu jenis ikatan yang dapat mengikat
atom-atom logam yaitu ikatan logam.
Berikut gambar ion positif dengan lautan elektron:
Ion logam
+ + + + + +
Elektron
+ + + + + + valensi yang
bergerak
+ + + + + +
bebas
+ + + + + +
Salah satu teori sederhana yang menjelaskan tentang ikatan ini ialah teori
lautan elektron. Menurut teori ini, atom logam harus berikatan dengan atom-atom
logam yang lain untuk mencapai konfigurasi elektron gas mulia. Dalam model ini,
setiap elektron valensi mampu bergerak bebas di dalam tumpukan bangun logam
atau bahkan meninggalkannya sehingga menghasilkan ion positif. Elektron
valensi inilah yang membawa dan menyampaikan arus listrik. Gerakan elektron
valensi ini jugalah yang dapat memindahkan panas dalam logam.
Kekuatan ikatan logam dipengaruhi oleh banyaknya elektron valensi.
Semakin banyak jumlah elektron valensi dalam lautan elektron semakin kuat daya
tariknya dengan muatan positif, semakin kuat daya tarik muatan positif semakin
kuat ikatan logam. Dengan demikian juga semakin besar muatan positif semakin
kuat daya tarik positif dengan lautan elektronnya, semakin kuat ikatan logamnya.
RANGKUMAN
Konfigurasi elektron gas mulia memenuhi kaidah oktet (delapan elektron
terluarnya) dan kaidah duplet (dua elektron valensinya). Kaidah oktet adalah
kaidah yang menyatakan bahwa jumlah elektron valensi pada kulit terluar
sebanyak delapan elektron. Duplet adalah kaidah yang menyatakan bahwa jumlah
elektron valensi pada kulit terluar sebanyak dua elektron.
Lambang Lewis adalah penulisan lambang atom beserta dengan elektron
valensinya. Struktur Lewis didefinisikan sebagai lambang molekul disertai
elektron valensi di sekitar atom–atomnya yang menunjukkan terjadinya serah
terima atau penggunaan bersama pasangan elektron
Setiap atom yang cenderung melepaskan elektron membentuk muatan
positif (kation). Sedangkan atom yang cenderung menangkap elektron akan
membentuk muatan negatif (anion). Atom dengan elektron valensi satu dan dua
akan lebih mudah melepaskan elektron sedangkan atom dengan elektron valensi
enam dan tujuh akan menangkap elektron. Atom yang melepaskan elektron
valensinya adalah atom logam sedangkan atom yang menerima elektron adalah
non logam.
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk karena serah terima elektron atau
ikatan yang terjadi antara atom bermuatan positif (logam) dan atom bermuatan
negatif (non logam) melalui gaya elektrostatitik.
Ikatan logam adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik
menarik antara muatan positif dari ion-ion logam dengan elektron-elektron yang
bergerak bebas dalam logam tersebut.
Sifat-sifat ikatan ion adalah memiliki titik didih dan titik leleh yang tinggi,
semua senyawanya berwujud padat pada suhu kamar, kristalnya keras tapi rapuh,
kebanyakan senyawanya larut dalam air dan senyawa kimia tidak menghantarkan
listrik dalam bentuk padatan tetapi mampu menghantarkan listrik dalam bentuk
lelehan dan larutan. Sifat ikatan logam ialah berupa padatan pada suhu ruang,
bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa, mempunyai titik leleh
dan titik didih yang tinggi, penghantar listrik yang baik, mempunyai permukaan
yang mengkilap.
DAFTAR PUSTAKA
Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto. 2013. Kimia Berbasis Eksperimen untuk
kelas X SMA dan MA. Solo: Tiga Serangkai.
Rahayu, Imam. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X SMA dan
MA. Jakarta: Kepala Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Setyawati, Arifatun Anifah. 2009. Kimia Mengkaji Fenomena Alam untuk Kelas X
SMA dan MA. Jakarta: Kepala Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. 2009. Kimia untuk Kelas X SMA dan MA.
Jakarta: Kepala Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Susilowati, Endang dan Tartiharjani. 2013. Kimia I untuk Kelas X SMA dan MA.
Solo: PT Wangsa Jatra Lestari.
JAWABAN LATIHAN
Jawaban:
1. Kaidah oktet adalah kaidah yang menyatakan bahwa jumlah elektron valensi
pada kulit terluar sebanyak delapan elektron
Kaidah duplet adalah kaidah yang menyatakan jumlah elektron valensi pada
kulit terluar sebanyak dua elektron
2. Gambar lambang Lewis:
A. Konfigurasi Ca,
20
Kulit : K
2
L
8
M
8
N
2
Mg
Elektron valensi 2
B. Konfigurasi 7N,
Kulit : K
2
L
5 N
Elektron valensi 5
C. Konfigurasi Br,
35
Kulit : K
2
L
8
M
18
N
7
Br
Elektron valensi 7
D. Konfigurasi Xe
54
Kulit : K
2
L
8
M
18
N
18
O
8
Xe
Elektron valensi 8
E. Konfigurasi Rb
37
Kulit : K
2
L
8
M
18
N
8
O
1
Rb
Elektron valensi 1
Jawaban:
1. Unsur-unsur golongan IA dan IIA cenderung melepaskan elektron valensi
karena memiliki energi ionisasinya kecil sedangkan unsur-unsur dari
golongan VIA dan VIIA menerima elektron karena memiliki energi ionisasi
yang besar.
2. Konfigurasi elektron dari:
Konfigurasi kulit : K L M N O N
a. P
12 :2 8 2 elektron valensi 2
b. Q
37 :2 8 18 8 1 elektron valensi 1
c. R
36 :2 8 18 8 elektron valensi 8
d. S
34 :2 8 18 6 elektron valensi 6
e. T
56 :2 8 18 18 8 2 elektron valensi 8
Dari konfigurasi elektron di atas bahwa atom yang cenderung melepaskan
elektron adalah atom memiliki elektron valensi 1 dan 2. Maka jawabannya
adalah atom P dan Q.
3. Unsur yang cenderung menerima elektron memiliki energi ionisasi yang besar
dan dalam sistem periodik atom non logam cenderung menerima elektron
membentuk muatan negatif. Dari sejumlah unsur di atas unsur non logam
adalah Brom, Argon dan Belerang. Walaupun ketiganya berasal dari non
logam yang cenderung menerima elektron adalah brom dan belerang, karena
Argon merupakan gas mulia yang konfigurasinya sudah stabil.
Bahan diskusi
4. Gambarkan pembentukan ikatan ion antara
magnesium dan oksigen.
5. Gambarkan pembentukan ikatan ion antara
Latihan
aluminium dan klorin.
III 6. Berapakah jumlah atom natrium yang diperlukan
untuk membentuk senyawa ion dengan oksigen?
Jawaban:
1. Pembentukan ikatan ion Mg dan O
Konfigurasi Mg,
12
Kulit : K
2
L
8
M
2
Mg
Elektron valensi 2
Untuk mencapai kestabilan Mg melepaskan dua elekton valensinya
membentuk Mg2+
Mg → Mg2+ + 2e
Konfigurasi 8O,
Kulit : K
2
L
6
O
Elektron valensi 6
2-
Mg O Mg2+ O MgO
Kulit : K
2
L
8
M
3
Al
Elektron valensi 3
Untuk mencapai kestabilan Al melepaskan tiga elekton valensinya
membentuk Al3+
Al → Al3+ + 3e
Konfigurasi Cl,
17
Kulit : K
2
L
8
M
7
Cl
Elektron valensinya 7
Untuk mencapai kestabilan Cl menerima satu elektron valensinya membentuk
Cl-
Cl + e → Cl-
Sehingga,
Al → Al3+ + 3e x1 Al → Al3+ + 3e
Cl + e → Cl- x3 3Cl + 3e → Cl3-
Al + 3Cl → Al3+ + Cl- → AlCl3
Satu atom aluminium melepaskan tiga elektron, sehingga satu aluminium
berikatan ion dengan tiga atom klor. Dapat digambarkan struktur lewisnya:
Cl Cl
Al3+
Al Cl Cl AlCl3
Cl Cl
3. Natrium memiliki nomor atom 11
Konfigurasinya :K L M
2 8 1 elektron valensinya satu.
Natrium stabil dengan melepaskan satu elektron. Sehingga,
Na → Na+ + e
Oksigen memiliki nomor atom 8
Konfigurasinya :K L
2 6 elektron valensinya enam
Oksigen stabil dengan menangkap dua elektron. Sehingga,
O + 2e → O2-
Sehingga pembentukan ikatan ionnya adalah
Na → Na+ + e x2 2Na → 2Na+ + 2e
O + 2e → O2- x1 O + 2e → O2-
2Na + O → 2Na+ + O2- → Na2O
Dalam pembentukan ikatan ion, ion oksigen harus berikatan dengan ion
natrium.
Jawaban:
1. Unsur logam memiliki sedikit elektron valensi. Itu artinya, pada kulit luar
atom logam terdapat banyak orbital kosong. Hal ini menyebabkan elektron
valensi unsur logam dapat bergerak bebas dan dapat berpindah dari satu
orbital ke orbital lain dalam satu atom atau antar atom. Atom-atom logam
yang dikelilingi oleh elektron valensi yang membaur membentuk awan
elektron yang meliputi semua atom. Suatu logam terdiri atas ion-ion positif
yang diselimuti awan elektron. Jadi, ikatan logam adalah ikatan yang
terbentuk akibat adanya gaya tarik menarik antara muatan positif dari ion-ion
logam dengan elektron-elektron yang bergerak bebas dalam logam tersebut
3. Ikatan ion terjadi karena adanya ikatan ion positif dan ion negatif melalui
gaya elektrostatik
Ikatan logam terjadi karena adanya ikatan atom bermuatan positif dengan
elektron valensi yang bergerak bebas.
Ikatan ion lebih mudah patah dikarenakan oleh lapisan-lapisan dapat bergeser
jika dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di atas yang lainnya
sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang menyebabkan
terjadinya pemisahan, sedangkan ikatan logam tidak mudah patah
dikarenakan elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif
yang bergeser sewaktu dikenakan gaya luar.