Anda di halaman 1dari 10

Peta Konsep

Keadaan Alam dan


Hubungannya dengan
Manusia serta
Kemajemukan Agama, Ras,
dan Etnik dan Konsep
Region di Indonesia

Fenomena fisik (lingkungan


Manusia dan lingkungan
alam)

Fenomena Manusia Kemajemukan agama, ras, Konsep dan bentuk-bentuk


(lingkungan sosial) dan etnik region

A. Manusia dan Lingkungan

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk
kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan mati, dan
seterusnya, serta terkait serta berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah
hubungan timbale balik baik itu positif maupun negatif.

Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan
memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbale balik dengan
keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang
lebih kompleks dan riil.

Ekologi terdiri atas dua suku kata Yunani yaitu oikos yang berarti rumah tangga, dan logos yang
berarti firman atau ilmu. Jadi secara harfiah ekologi berarti ilmu kerumah-tanggaan. Ilmu ini
mirip dengan ekonomi secara harfiah berarti ilmu dan aturan rumah tangga; nomos adalah
bahasa Yunani yang berarti hukum atau aturan. Memang dalam ekologi banyak terlibat ekonomi
dan sebaliknya, dalam ekonomi banyak dibicarakan materi ekologi, meskipun sering kali nama
ekologi tidak disebut.

Kita mengenal beberapa definisi dalam ekologi, misalnya:

1. Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya.
2. Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan
makhluk hidup.
3. Ekologi adalah biologi lingkungan.

Bertolak dari definisi “Ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya”, maka kita dapat mengambil sudut pandangh ekologi untuk
membahas kajian manusia dan lingkungan dengan disokong oleh segi kepentingan manusia,
yaitu oleh manusia untuk manusia. Pendekatan ini disebut pendekatan antroposentris, bahasa
Yunani anthropos berarti manusia. Ada ilmu yang disebut sosiologi manusia, dan ada ilmu
ekologi manusia. Manusia hidup,tumbuh,dan berkembang dalam lingkungan alam dan social-
budayanya. Dalam lingkungan alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni suatu unit
atau satuan fungsional dari makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya. Dalam ekosistem
terdapat komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik pada umumnya merupakan faktor
lingkungan yang memengaruhi makhluk-makhluk hidup dfi antaranya:

1. Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan, di mana tumbuhan


memperoleh bahan-bahan makanan atau mineral-mineral untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Tanah ini juga merupakan tempat tinggal manusia dan hewan-hewan.
2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer. Oksigennya diperlukan untuk bernapas,
gas karbondioksidanya diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Termasuk juga
nisaln ya gas-gas yang kemudian larut dalam air yang diperlukan oleh makhluk yang hidp
di dalam air.
3. Air, baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal di dalam air,
maupun air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara, yang
besar pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup di darat.
4. Cahaya, terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk
hidup.
5. Suhu atau temeperatur, merupakan juga factor lingkungan yang sering besar pengaruhnya
terhadap kebanyakan makhluk-makhluk hidup. Tiap makhluk hidup mampunyai batas-
batas pada suhu dimana mereka dapat tetap hidup.
6. Sedangkan komponen biotik di antaranya adalah:
7. Produsen, kelompok inilah yang merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan
makanan dari zat-zat anorganik, umumnya merupakan makhluk-makhluk hidup yang
dapat melakukan proses fotosintesis. Termasuk kelompok ini adalah tumbuhan yang
memiliki klorofil.
8. Konsumen, merupakan kelompok makhluk hidup yang menggunakan atau makan zat-zat
organic atau makanan yang dibuat oleh produsen. Temasuk ke dalam kelompok ini yaitu
hewan-hewan dan manusia.
9. Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk
hidup yang sudah mati. Oleh pekerjaan pengurai ini zat-zat organic yang terdapat dalam
sisa-sisa atau makhluk hidup yang sudah mati itu, terurai kembali menjadi zat-zat
anorganik. Dengan demikian zat-zat anorganik ini dapat di gunakan kembali oleh
produsen untuk membentuk zat-zat organik atau makanan. Termasuk kelompok ini
misalnya, kebanyakan bakteri dan jamur-jamur.

B. Fenomena Fisik (Lingkungan Alam)

Terdapat lima konsep dasar yang dapat membantu menjelaskan bagaimana interaksi dan
pengaruh dari proses-proses fisik di permukaan bumi. Konsep-konsep tersebut dikenal sebagai
sistem, batas, daya, keseimbangan alam, dan keadaan permukaan bumi. Yang dimaksud dengan
sistem disini adalah sekumpulan unsure-unsur yang berhubungan secara saling menguntungkan
sehingga mereka saling mempengaruhi sebagai suatu kesatuan secara keseluruhan. Misalnya
dalam siklus Hidrologi (sistem perputaran masa air dipermukaan bumi)
Beberapa wilayah keadaannya tinggi, rendah, datar bergelombang, berbukit-bukit dan
bergungung-gunung. Perbedaan permukaan bumi ini dinamakan relief muka bumi. Di daratan
relief muka bumi yang kita kenal antara lain sebagai dataran rendah, dataran tinggi, lembah,
lereng, bukit dan pegunungan. Sementara di dasar samudera kita mengenal antara lain paparan
benua, paparan laut, pegunungan laut dan lubuk laut.
Bentang alam di permukaan bumi ini dipengaruhi oleh empat unsure pokok yang saling
berkaitan. Keempat unsure tersebut adalah sebagai berikut:
1) Gejala litosfer, yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh pembentukan tinggi rendahnya permukaan
bumi seperti dataran, perbukitan, daerah bergelombang dan lembah sungai berteras.
2) Gejala atmosfer yaitu kekuatan yang ditimbulkan oleh udara yang menyelubungi permukaan
bumi, suhu udara, kecepatan angina, curah hujan dan iklim.
3) Gejala Hidrosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh mata air yang ada dipermukaan bumi
seperti sungai dengan cabang-cabangnya, danau-danau, dan lautan.
4) Gejala Biosfer adalah kekuatan yang ditimbulkan oleh makhluk hidup berupa Flora, Fauna, dan
Manusia
Bentukan-Bentukan di daratan maupun di dasar lautan disebabkan oleh tenaga
pembentukkan permukaan bumi yang dikenal sebagai tenaga geologi. Tenaga geologi ini ada
yang bersal dari dalam bumi yang disebut dengan Proses endogenik dan tenaga yang berasal dari
Luar bumi disebut Proses Eksogenik. Proses-proses endogenik yang berupa gerakan antara lain
dibedakan antara vulkanisme, tektonisme dan gempa.
1) Proses Endogenik
Proses endogenik merupakan proses pembentukan bentang alam yang disebabkan tenaga
dari dalam kulit bumi. Tenaga endogenik dengan arah vertikal mengakibatkan tonjolan
permukaan bumi berupa kubah, sedangkan tenaga endogenik yang arahnya lateral atau horizontal
mengakibatkan lipatan-lipatan di bumi, retakan-retakan bahkan patahan.
a. Vulkanisme
Vulkanisme yaitu proses naik dan munculnya magma ke permukaan bumi. Proses
terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer. Jika
magma hanya menyusup sebatas kulit bumi bagian dalam atau tidak sampai keluar dinamakan
intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar permukaan bumi disebut ekstrusi
magma. Dalam proses ini terjadi pendinginan magma yang akan membentuk batuan
Magma adalah bahan silikat pijar dalam wujud padatan, cairan dan gas, yang berada di
dalam kerak bumi. Erupsi adalah suatu prose keluarnya magma ke permukaan Bumi, baik
retakan-retakan pada badan Gunung api ataupun dengan cara mendesak tubuh gunung api,
sehingga menghancurkan sebagian badan gunung api tersebut.
b. Tektonisme
Tektonisme adalah perubahan letak atau kedudukan lapisan kulit bumi secara horizontal
maupun vertical. Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerah, tektonisme dibedakan atas
epirogenesa dan orogenesa.

c. Gempa
Gempa adalah getaran yang dirasakan di permukaan bumi yang berasal dari dalam
lapisan bumi. Pusat gempa di dalam bumi disebut Hiposentrum sedangkan pusat gempa di
permukaan bumi tepat di atas hiposentrum disebut Episentrum. Gempa dapat digolongkan
menjadi bermacam-macam, yaitu menurut terjadinya, menurut dalamnya hiposentrum dan
menurut Intensitasnya. Menurut terjadinya gempa dapat dibagi tiga yaitu :
1) Gempa Tektonik, adalah gempa yang disebabkan oleh adanya dislokasi atau pergeseran lapisan
batuan yang panjang di Bumi.
2) Gempa Vulkanik adalah gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi
3) Gempa Runtuhan (guguran) adalah gempa yang di sebakan dengan runtuhnya tanah atau dinding
gua. Gempa ini biasanya terjadi pada daerah pertambangan.
Berdasarkan letak episentrumnya, gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan
(episentrum terletak di darat) dan gempa lautan (episentrum terletak di laut). Seismograf
merupakan alat pencatat getaran gempa. Ada dua macam seismograf yaitu seismograf Horizontal
dan Seismograf Vertikal. Seismograf Horozontal adalah seismograf yang mencatat getaran
gelombang seismic dengan arah mendatar. Seismograf Vertikal adalah seismograf yang mencatat
getaran gelombang seismic dengan arah tegak (vertikal). Skala Richter lebih dikenal secara
umum untuk menentukan kekuatan suatu gempa.
2) Proses Eksogenik
Tenaga geologi lainnya yang mengakibatkan bentukan-bentukaan alam di permukaam
bumi adalah proses eksogenik (tenaga asal luar permukaan bumi). Secara umum proses
eksogenik ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. Pelapukan
Pelapukan adalah proses penghancuran massa bantuan baik secara fisika, kimiawi dan
biologis. Dilihat dari prosesnya pelapukkan di kelompokkan atas :
1. Pelapukan mekanik yaitu suatu proses pelapukan batuan tanpa mengubah struktur kimiawi
batuan tersebut, tetapi merupakan penghancuran bongkah bagian-bagian yang lebih kecil
2. Pembekuan air menjadi kristal-kristal es pada celah batuan
3. Pelapukan biologis adalah proses pelapukan akibat kegiatan organisme atau makhluk hidup.
4. Pelapukan kimiawi atau dekomposisi adalah proses pelapukan massa batuan disertai perubahan
struktur kimiawi batuan yang terlapukan
b. Erosi
Erosi adalah suatu proses pelepasan dan pemindahan massa batuan (termasuk tanah) secara
alamiah dari suatu tempat ke tempat lainnya oleh zat pengangkut yang bergerak dipermukaan
bumi. Dari pengertian itu ada tiga proses utama dalam erosi yaitu :
1) Pelepasan massa batuan atau tanah dari induknya sering disebut dengan pengikisan
2) Proses pengangkutan massa batuan atau tanah hasil pengikisan di suatu tempat disebut
pengendapan atau sedimentasi

Berdasarkan kecapatan proses erosi dibedakan atas erosi geologi dan erosi yang dipercepat
(erosi tanah). Erosi geologi adalah suatu bentuk erosi dimana proses penghancuran tanah relatif
seimbang dengan proses pembentukkannya. Berdasarkan zat pelarutnya, erosi dapat dibagi
menjadi :
1) Erosi Air
Pelaku proses pengikisan dalam hal ini adalah air yang mengalir, baik di dalam tanah (ir
tanah), di sungai-sungai, ataupun air yang mengalir dipermukaan tanah setelah terjadi hujan.
Erosi air terbagi atas :
a) Erosi Percikan
Erosi percikan yaitu proses pengikisan tanah yang terjadi akibat percikan air hujan yang
membentuk tanah.
b) Erosi Lembar
Pada erosi ini lapisan tanah yang paling atas hilang terkikis, sehingga kesuburan tanah
di daerah ini sangat berkurang
c) Erosi Alur
Ciri-ciri yang diamati sebagai tanda terjadinya proses erosi alur antara lain : pengikisan
yang membentuk alur-alur yang amat jelas serta bentuk alur relatif lurus di daerah-daerah
berlereng dan berkelok-kelok
d) Erosi Parit
Tingkat erosi yang paling tinggi yang disebabkan oleh air adalah erosi parit. Ciri-cirinya
adalah pada lereng-lereng yang terkena proses ini akan terbentuk parit-parit yang cukup dalam
yang berbentuk seperti huruf U atau V
2) Erosi angin
Proses pengikisan batuan atau tanah oleh angin disebut deflasi. Erosi angin terjadi di daerah-
daerah Gurun. Angin kencang yang banyak mengandung kerikil dan pasir, jika melintas
bongkahan-bongkahan batuan tersebut seolah-olah digosok dan dipoles oleh kerikil dan pasir
yang terkandung dalam angina, sehingga sedikit demi sedikit batuan tersebut terkikis.
3) Erosi Gletsyer
Erosi Gletser disebut erosi glacial. Gletsyer adalah massa es yang bergerak. Gletsyet
terdapat di daerah kutub-kutub dan pegunungan tinggi yang puncaknya selalu tertutup es seperti
pegunungan Himalaya dan Alpina
4) Erosi Oleh Air Laut
Proses erosi terjadi karena gelombang dan arus laut dinamakan abrasi atau erosi air laut.
Energi gelombang laut yang bergerak kea rah pantai, maupun mengikis bahkan memecahkan
batu-batu karang yang ada di pantai
5) Masswasting
Masswasting adalah pemindahan massa batuan atau tanah berat. Proses terjadinya
masswasting hamper sama dengan proses erosi, yaitu melalui tahap pelepasan masa batuan atau
tanah dari batuan induknya, pemindahan batuan yang terkikis, dan pengendapan batuan tersebut
di suatu tempat (sedimentasi)

C. Fenomena Manusia (Lingkungan Sosial)


Manusia merupakan pusat perhatian utama dalam geografi dalam arti segala aktivitas
manusia itu turut mengubah bentuk permukaan Bumi melalui pemilihan tempat tinggal dan
pembangunan struktur pada permukaannya. Yang Harus di pahami dari keadaan manusia di
Bumi dari segi populasi keanekaragaman budaya dalam hal karakteristiknya, penyebarannya dan
perpindahannya. Begitu pula tentang hal yang menyangkut pola-pola dan jaringan kerja dalam
hal ketergantungan ekonomi di permukaan Bumi. Pengetahuan lainnya yang harus anda pahami
adalah dalam hal tempat tinggal manusia menyangkut berbagai proses, pola, dan fungsinya.
Sedangkan hal lainnya adalah bagaimana kerjasama atau tantangan antara berbagai kekuatan
yang terjadi di antara mereka dimasa lalu, masa kini, dan kemungkinan di masa depan. Berbagai
pembagian adalah beberapa region di permukaan Bumi dimana kelompok manusia
menguasainya untuk alasan politik (wilayah kekuasaan), administrasi, ekonomi, dan bahkan atas
dasar agama. Setiap region ini biasanya memiliki sebuah wilayah, nama, dan perbatasan.
Beberapa peristiwa pada waktu yang lalu telah menggambarkan pembagian wilayah dan
manusia menempatinya seperti dua perang dunia, perang regional (perang Arab Israel), perang
sipil di Amerika Serikat dan lainnya merupakan perasaan dan kehendak manusia untuk
memegangteguh hak untuk membagi permukaan Bumi atas dasar cara pandang nilai yang
mereka pegang teguh.

D.Kemajemukan Agama, Ras, dan Etnik

E. Konsep dan Bentuk-Bentuk Region

Wilayah yang pernah dikemukakan adalah merupakan buah pikiran dari suatu daerah geografis
yang disusun dalam suatu inti sari, sehingga pernyataan tentang wilayah sebagai suatu keutuhan
yang mempunyai arti dapat dibuat. Dengan demikian, wilayah (region) dapat merupakan suatu
unit geografi yang membentuk suatu kesatuan. Pengertian unit geografi adalah "ruang", sehingga
bukan hanya merupakan aspek fisik tanah saja, akan tetapi lebih dari itu meliputi aspek-aspek
lain seperti biologi, ekonomi, sosial, budaya dan lain sebagainya.
Ide pokok dari sebuah wilayah merupakan hubungan yang mendasar dari tingkah laku diantara
berbagai bagian-bagian yang membentuknya. Karena hubungan ini dapat menggambarkan secara
sekaligus dua perbedaan sifat struktur interen semata-mata, maka kita membedakan paling tidak
tiga macam wilayah yang berbeda menurut tipe wilayahnya, yaitu "wilayah homogen" dan
"wilayah nodal" ("nodal region") serta wilayah administratif atau wilayah perencanaan. Selain
itu, dapat pula pembagian wilayah dibatasi menurut hirarkhi atau peringkat (rank) dari satuan-
satuan wilayah yang ada, atau dapat pula dibagi menurut katagori-katagori.
Dalam bentuk bagan, pembagian wilayah menurut hirarkhinya tersebut dapat digambarkan
sebagai sebagai berikut :

Gambar 2.2. Pembagian Wilayah Menurut Hirarkhi (Regional Hierarchy)


Keterangan
A : Gegend - hirarkhi wilayah menurut orde terkecil
B : Landschafsteil - hirarkhi wilayah menurut orde ke-2
C : Landschaft - hirarkhi wilayah menurut orde ke-3
D : Landsteil - hirarkhi wilayah menurut orde ke-4
E : Land - hirarkhi wilayah menurut orde ke-5.

Sebenarnya pembagian wilayah menurut hirarkhi tersebut akan menjadi sangat berguna bagi
tujuan perencanaan wilayah. Konsepsi- konsepsi tersebut tentu saja dapat diperdalam menurut
kepentingan di dalam bidang perencanaan yang dilakukan, sehingga tujuan perencanaan serta
konsepsi-konsepsi yang digunakan akan selalu konsisten.

WILAYAH BERDASARKAN KATEGORI-KATEGORI


Pembagian wilayah selain berdasarkan tipe dan hirarkhinya, dapat pula disusun berdasarkan
kategorinya. Pada dasarnya pembagian wilayah menurut katagori-katagori ini menunjukkan
kekhususan peubah-peubah yang diperlakukan di dalarn menyusun pembagian wilayah. Dengan
perkataan lain, berbagai peubah dapat diperlakukan pada pembagian wilayah untuk tujuan-tujuan
tertentu, sehingga akan menunjukkan tingkat diferensiasi atau pembedaan dari wilayah
(regionalisasi) berdasarkan katagori-katagori atau peubah-peubah yang menyusunnya.

Pada umumnya, penggolongan yang sangat sering diperlakukan dalam regionalisasi wilayah
dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok wilayah, yaitu

(a) wilayah berdimensi tunggal (single topic region)


(b) wilayah berdimensi gabungan (combined topic region)
(c) wilayah multi dimensi (multiple topic region)
(d) wilayah berdimensi total (total region)
(e) wilayah compage.

Secara menyeluruh, berbagai kombinasi silang dari konsep- konsep wilayah tersebut di atas
adalah sebagai gambar di bawah.

Anda mungkin juga menyukai