Anda di halaman 1dari 8

JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.

Pengaruh Tingkat Pemberian Pupuk ZnSO4 Terhadap Kandungan


dan Produksi Zn pada Hijauan Tanaman Capituheur (Mikania
micrantha)
(The Effect of ZnSO4 Fertilizer on Zn Content and Zn Yields of Forage of
Capituheur (Mikania micrantha))
Asri Yulianti1, U.Hidayat Tanuwiria2, Lizah Khairani2
Alumni Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Bandung1
Staf Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran, Bandung2
Email: lizah@unpad.ac.id

Abstrak
Penelitian mengenai “Pengaruh Tingkat Pemberian Pupuk ZnSO4 terhadap Kandungan dan
Produksi Zn pada Hijauan Tanaman Capituheur (Mikania micrantha)” telah dilaksanakan pada
bulan November 2015 sampai Januari 2016 bertempat di Lahan Percobaan Tanaman Makanan
Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kandungan dan produksi Zn pada hijauan Mikania micrantha. Penelitian ini
dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang
diberikan pada M. micrantha berupa pemberian pupuk Zn yang terdiri atas P0 (0 kg ha-1), P1 (15
kg ha-1), P2 (20 kg ha-1), P3 (25 kg ha-1) dan P4 (30 kg ha-1) pada tanah seberat 8 kg dengan jarak
tanam 0,5 m. Sampel dianalisis berdasarkan bahan kering dengan satu kali pemotongan,
tanaman dipanen setelah 30 hari penanaman. Data yang diperoleh di analisis menggunakan
sidik ragam, perbedaan antar perlakuan dianalisis menggunakan uji jarak berganda Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan kandungan Zn hijauan Mikania micrantha per tanaman yaitu P0
(73,41 mg kg-1), P1 (73,42 mg kg-1), P2 (73,75 mgkg-1), P3 (74,25 mg kg-1), dan P4 (73,98 mg kg-
1
). Sementara produksi Zn pada hijauan Mikania micrantha yaitu P0 (20,40 g ha-1), P1 (30,02g
ha-1), P2 (49,17 g ha-1), P3 (43,73 g ha-1), dan P4 (43,46 g ha-1).
Kata kunci: Capituheur, Mikania micrantha, Kandungan Zn, Produksi Zn, Pupuk ZnSO4.

Abstract
A research about the "The Effect of ZnSO4 Fertilizer on Zn Content and Zn Yields of
Forage of Capituheur (Mikania micrantha)" was conducted in November 2015 to January 2016
at the experiment Field Laboratory of Forage Crops, Faculty of Animal Husbandry, Universitas
Padjadjaran. The purpose of this reseach was to determine the content and yields of Zn in the
forage of Mikania micrantha. This research was using experimental method with complete
random design. The treatments were addition of Zn fertilizer consists of: P0 (0 kg ha-1), P1 (15
kg ha-1), P2 (20 kg ha-1), P3 (25 kgha-1) and P4 (30 kg ha-1) on 8 kg soil with low spacing about
0,5 m. M. micrantha were defoliated on 30 days after planting and then analysed based on dry
matter. Data were analysed by varian analysis, difference between mean were tested by Duncan
Multiple Range Test. The results showed Zn content of Mikania micrantha per plant, were P0
(73,41 mg kg-1), P1 (73,42 mg kg-1), P2 (73,75 mg kg-1), P3 (74,25 mg kg-1), and P4 (73,98 mg kg-
1
). While Zn yields of Mikania micrantha, were P0 (20,40 g ha-1), P1 (30,02g ha-1), P2 (49,17 g
ha-1), P3 (43,73 g ha-1), and P4 (43,46 g ha-1).
Keywords: Capituheur, Mikania micrantha, Zn content, Zn yields, ZnSO4 fertilizer

Pendahuluan akan berimbas pada ternak yang


Seng (Zinc/Zn) merupakan salah satu mengkonsumsinya, yaitu kurangnya
mineral mikro yang kandungannya di dalam konsentrasi Zn pada serum darah hewan
tanah tropis relatif rendah. Hal ini dibuktikan ruminansia.Seng berfungsi sebagai komponen
dengan rendahnya kandungan Zn dalam dari enzim, berperan penting pada proses
hijauan.Defisiensi yang terjadi pada hijauan pertumbuhan, perkembangan, fungsi

23
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.1

reproduksi, pembentukan darah dan tulang yaitu 11,783. Angka rasio lebih dari satu
serta metabolisme asam nukleat, protein dan menunjukkanMikaniacordata (Burm.f) B.L.
karbohidrat. Seng dalam prosesnyaakan Robinson memenuhi syarat sebagai tanaman
berinteraksi dengan enzim dan sebagai hiperakumulator (Fauzia, 2009).
aktivator (Tillman, dkk., 1998 dan Ana, Mikania micrantha juga dapat
2009). digunakan sebagai campuran hijauan untuk
Tanaman hiperakumulator mampu pakan ruminansia. Pada kebun kelapa sawit
mengakumulasi logam dengan konsentrasi umur tiga tahun hijauan yang mendominasi
lebih dari 100 kali melebihi tanaman normal, adalah Paspalum conjugatum (45,54%),
dimana tanaman normal mengalami diikuti oleh Mikania micrantha (9,93%) dan
keracunan logam dan penurunan produksi. Ottochloa nodosa (7,89%). Jenis-jenis
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan tanaman ini biasanya tumbuh baik pada
serangkaian proses fisiologis dan biokimiawi intensitas penyinaran sebesar 40-60%. Sapi
serta ekspresi gen-gen yang mengendalikan pada umumnya merenggut tanaman ini,
penyerapan, akumulasi dan toleransi tanaman bahkan beberapa diantaranya memiliki
terhadap logam. Terdapat serangkaian proses kandungan zat makanan yang kualitasnya
fisiologis yang berperan dalam akumulasi bersaing dengan tanaman pakan budidaya
logam sepanjang siklus hidup tanaman (Nuril, (Taufan, dkk., 2014).
2013). Mikania micrantha diharapkan dapat
Mikania micrantha merupakan gulma mengakumulasikan Zn pada hijauan melalui
tahunan yang tumbuh menjalar dan dapat penyerapan akar pada tanah dengan cara
menginvasi habitat tumbuhnya dengan cepat. pemupukan. Sesuai dengan karakteristik
Batang tumbuh merambat, berwarna hijau tanaman hiperakumulator yaitu memiliki
muda hingga tua, terdapat rambut-rambut kemampuan penyerapan logam yang lebih
halus dan bercabang (Zhang, dkk., 2004). tinggi dari tanah, mentranslokasi dan
Ruas batang yang berkontak dengan tanah mengakumulasi logam dari akar ke hijauan
dapat menghasilkan perakaran baru. Daun dengan laju yang tinggi. Penggunaan pupuk
berbentuk hati atau segitiga dengan tepian Zn berkisar antara 4,5-34 kg ha-1, biasanya
bergerigi dan daun saling berpasangan dan dalam bentuk ZnSO4 yang ditebarkan atau
berhadapan. Malai bunga tumbuh dari ketiak disemprot ke dalam penyemaian. Penggunaan
daun dan ujung batang atau cabang. Mahkota yang lebih tinggi biasanya digunakan
bunga berwarna keputihan, berbentuk tabung. terutama untuk tanaman yang sensitif
Kepala sari berwarna hitam keabu-abuan terhadap defisiensi Zn seperti jagung. Pupuk
dengan putik berwarna putih (Priwiratama, Zn selalu digunakan untuk memperkuat pupuk
2011). lain, meliputi campuran pupuk NPK
Mikania micrantha merupakan salah (International Zinc Association, 2010).
satu tanaman hiperakumulator dari keluarga Pemberian pupuk Zn pada tanaman gandum
Asteraceae, Mikania micranthamemiliki masing-masing sebesar 0 kg ha-1 ; 1,25 kg ha-1
morfologi hampir sama dengan Mikania ; 2,5 kg ha-1 ; 5 kg ha-1 ; 10 kg ha-1 dan 20 kg
cordata(Burm.f) B.L. Robinson yang sering ha-1 menghasilkan penyerapan Zn masing-
digunakan sebagai salah satu tanaman untuk masing sebesar 214,39 g ha-1 ; 222,70 g ha-1 ;
fitoremidiasi.Mikania cordata (Burm.f) B.L. 246,19 gha-1 ; 271,56 g ha-1 ; 295,93 g ha-1 dan
Robinson, Centrosema pubescens dan Leersia 327,74 g ha-1. Selisih konsentrasi Zn pada
hexandra masih mampu tumbuh pada media tanaman gandum diurutkan dari pemberian
tanah bekas penambangan dengan konsentrasi tertinggi (20 kg ha-1) ke yang terendah (0 kg
sianida (CN) 7,5 mg kg-1. Dari ketiga tanaman ha-1) masing-masing sebesar 31,81 g ha-1 ;
yang diujikan, Mikania cordata (Burm.f) B.L. 24,37 g ha-1 ; 25,37 g ha-1 ; 23,49 ha-1 ; dan
Robinson memiliki kemampuan menyerap CN 8,31 gha-1 (Keram dan Komal, 2014).
lebih tinggi terutama pada tanah dengan
konsentrasi CN 2,5 mg kg-1 yaitu 0,085 mg. Materi dan Metode
Rasio kandungan tertinggi CN pada hijauan Penelitian menggunakan 20 tanaman M.
dan akar diperoleh Mikania cordata (Burm.f) micrantha yang ditanam pada tanah sebanyak
B.L. Robinson pada konsentrasi 7,5 mg kg-1 8 kg dengan jarak tanam 0,5 × 0,5 m.

24
Asri Yulianti, dkk. Pengaruh Tingkat

Penelitian dilakukan dengan metode mg kg-1, yang selengkapnya disajikan pada


eksperimental, dengan rancangan percobaan Ilustrasi 1.
yang digunakan adalah rancangan acak Hasil menunjukkan perlakuan tidak
lengkap (RAL) dengan lima perlakuan dan berpengaruh nyata (P>0,05%) terhadap
empat ulangan. Pupuk ZnSO4 di aplikasikan kandungan Zn pada hijauan M. micrantha.
pada tanah dengan cara pop up atau ditugal Selektivitas terhadap unsur logam tertentu,
dengan masing-masing pemberian sebanyak interaksi dengan hara lain serta jangka waktu
0, 15, 20, 25 dan 30 kg ha-1. Pemberian pupuk pemupukan yang terlalu pendek, diduga
ZnSO4 dilakukan satu kali dan dibarengi menjadi penyebab tidak berpengaruhnya
dengan pemberian pupuk NPK dengan dosis perlakuan terhadap kandungan Zn pada
(25-7-7) yang digunakan sebanyak 25 kg ha - hijauan M. micrantha. Hal ini sesuai dengan
1
.Tanaman dipanen pada umur 30 hari dengan pendapat Schulte (2004) danSri (2014) yang
memotong bagian hijauan dari batas menyatakan bahwa faktor yang
permukaan tanah. Untuk bagian akar mempengaruhi ketersediaan Zn dalam tanah
dilakukan dengan cara membongkar polybag, diantaranya yaitu kandungan fosfor tanah dan
lalu memisahkan bagian akar dari tanah. interaksi dengan hara (mineral) lain.
Bagian hijauan dan akar yang telah dipanen M. micrantha merupakan salah satu
dibersihkan dan dikeringkan menggunakan tanaman hiperakumulator yang mampu
oven. Selanjutnya M. micrantha dianalisis tumbuh pada tanah marjinal. Tanaman ini
untuk mengetahui kandungan Zn pada hijauan memiliki kemampuan menyerap logam
tersebut. Metoda yang digunakan untuk tertentu dalam tanah, namun tidak semua jenis
mengukur kandungan Zn adalah metode logam. Kandungan Zn pada hijauanM.
destruksi kering. Metoda ini dilakukan di Lab. micrantha yang diberi pupuk Zndengan level
Laboratorium UPT Lab Sentral Universitas berbeda hanya menghasilkan penyerapan
Padjadjaran, dengan cara sebagai berikut: dengan rataan 73,76 mg kg-1.Sementara
sampel yang telah digerus dijadikan abu pada penyerapan logam lain yaitu Fe pada
suhu 600C selama 3 jam. Sampel sebanyak perlakuan yang sama memiki kandungan lebih
0,5 g ditambahkan dengan 5 ml HNO 3 (65%), tinggi dengan rataan 583,537 mg kg -1.
dipanaskan selama 5-10 menit pada suhu Menurut Gabbrielli, dkk., (1991) tanaman
100C.Larutan yang telah didestruksi hiperakumulator memiliki daya selektivitas
didinginkan dan disaring untuk memisahkan yang tinggi terhadap unsur logam tertentu.
filtrat, masukan ke dalam botol Selain itu kation Fe memiliki sifat antagonis
khusus.Konsentrasi ekstrak Zn yang telah dengan Zn dan sama-sama melepaskan dua
disaring ditentukan menggunakan Atomic kation (2+) sehingga dapat menghalangi
Absorption Spectrophotometry (AAS). penyerapan Zn.Hal ini sesuai dengan pendapat
Selanjutnya data dianalisis menggunakan Havlin, dkk., (2005) dalam Sri (2014) kation
anova untuk mengetahui pengaruh perlakuan logamseperti Cu2+, Fe2+,dan Mn2+
2+
terhadap kandungan dan produksi Zn pada menghalangi serapan Zn .Pengaruh
hijauan tanaman M. micrantha untuk satu kali antagonik terutama denganCu2+ dan Fe2+.
panen. Penyerapan dan akumulasi suatu zat
pada tanaman hiperakumulator membutuhkan
Hasil dan Pembahasan waktu yang cukup lama berkaitan dengan
Pengaruh Pemberian Pupuk ZnSO4 proses fisiologis yang berperan di
terhadap Kandungan Zn pada Hijauan dalamnya.Sementara pemberian pupuk
Tanaman Capituheur (M. micrantha) Znpada M. micrantha terhitung singkat yaitu
Kandungan Zn pada hijauan M. satu bulan.Pada penelitian M. cordata yang
Micrantha bervariasi dari 73,41 sampai 74,25 diberi perlakuan CN lamanya pemberian
mgkg-1.Hal ini sesuai dengan pendapat selama dua bulan menghasilkan kandungan
Underwood (1981) yang menyatakan bahwa CN yang berbeda terhadap kontrol (tanpa CN)
kandungan Zn pada hijauan dan bahan (Fauzia, 2009).Sementara pada tanaman Salix
makanan ternak berkisar dari 5 sampai 200 viminalis mampu mengakumulasi Cd 170 g
ha-1 dan Zn 13,4 kgha-1 pada tanah karsdalam
waktu 5 tahun (Hammer dan Kayser, 2003).

25
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.1

100

Kandungan Zn mg kg-1
80 73,41 73,42 73,75 74,25 73,98

60

40

20

Perlakuan

Ilustrasi
0 kg1.Zn/ha
Grafik 15
Rataan Kandungan
kg Zn/ha Zn pada
20 kg Zn/ha 25 Hijauan
kg Zn/ha Tanaman
30 kg Zn/ha
Capituheur (M. micrantha) dengan Berbagai Perlakuan

Pemberian pupuk Zn pada M. 1997).Sementara itu pemberian pupuk Zn


micrantha masing-masing sebesar 0kg ha-1, 15 sebanyak 20 kg ha-1 dalam bentuk ZnSO4 pada
kg ha-1, 20 kg ha-1, 25 kg ha-1, dan 30 kg ha-1, tanaman alfalfa, Ryegrass, gandum dan barley
menghasilkan rataan kandungan Zn pada memiliki rataan kandungan Zn masing-masing
hijauannya masing-masing yaitu 73,41; 73,42; sebesar 37 mg kg-1, 28 mg kg-1, 21 mg kg-1
73,75; 74,25 dan 73,98 mg kg -1.Dari hasil ini dan 30 mg kg-1 (Gupta, 1989).
terlihat bahwa kandungan Zn meningkat Kandungan Zn dengan kisaran 66,92
seiring dengan pemberian pupuk Zn sampai sampai 78,06 mg kg-1 telah memenuhi
pada P3.Hal ini sesuai dengan pendapat Khan, kebutuhan dari sejumlah ternak ruminansia
dkk.,(2003),dengan pemupukan kandungan seperti pada sapi potong sebesar 30mg kg -
1
Zn baik pada akar maupun hijauan lebih (Smith, 1996), pada domba sebesar 20-39
tinggi dibandingkan dengan tanaman tanpa mg kg-1 (NRC, 2014), dan untuk sapi perah
pemupukan. Namun, pada P4 kandungan Zn sebesar 40 mg kg-1 (William, dkk., 1987).
kembali turun.Hal ini diduga karena Kandungan Zn pada M. micrantha yang
kemampuan M. micrantha dalam menyerap sedikit lebih tinggi dari kebutuhan tidak akan
Zn paling tinggi terdapat pada pemberian menjadikan Zn tersebut toksik bagi ternak.
pupuk Zn 25 kg ha-1. Hal ini karena pada tubuh ternak terdapat
M. micrantha tidak responsif terhadap pengaturan homeostasis yang mengatur
pemupukan.Hal ini terlihat dari kandungan Zn kelebihan dan kekurangan mineral (khususnya
yang tidak jauh berbeda antara tanaman yang Zn). Menurut Ana (2009) unggas dan babi
diberi pupuk dan tanaman kontrol.Namun mentoleransi 20-30 kali dosis optimum Zn
apabila dibandingkan dengan tanaman lain tanpa efek yang merugikan, sedangkan ternak
yang diberi perlakuan sama, M. ruminansia mentoleransi 10 kali dari dosis.
micranthamemiliki kemampuan yang lebih Pengaruh Pemberian Pupuk ZnSO4
tinggi dalam menyerap Zn.Pada pemberian terhadap Produksi Zn pada Hijauan
pupuk Zn sebesar 20 kg ha-1 menghasilkan Tanaman Capituheur (M. micrantha)
kandungan Zn 73,75 mg kg-1. Sedangkan Kandungan Zn pada hijauan M.
pemberian pupuk Zn pada tanaman jagung Micrantha bervariasi dari 20,40 sampai 49,17
masing-masing sebanyak 5, 10 dan 20 Lbs g ha-1. yang selengkapnya disajikan pada
Acre-1 (5,6; 11,197 dan 22,395 kg ha-1) dalam Ilustrasi 2.Hasil menunjukkan perlakuan tidak
bentuk ZnSO4 menghasilkan kandungan Zn berpengaruh nyata (P>0,05%) terhadap
pada tanaman jagung masing-masing sebesar produksi Zn pada hijauan M. micrantha.
14,8; 11,1 dan 19,9 mg kg-1 (Amrani, dkk.,

26
Asri Yulianti, dkk. Pengaruh Tingkat

100
90
80

Produksi Zn g ha-1
70
60
49,17
50 43,73 43,46
40 30,02
30 20,40
20
10
0
Perlakuan

0 kg/ha 15 kg/ha 20 kg/ha 25 kg/ha 30 kg/ha

Gambar 2. Grafik Rataan Produksi Zn pada Hijauan Tanaman


Capituheur (M. micrantha) dengan Berbagai Perlakuan

Umur pemotongan yang terlalu Sementara pemberian pupuk Zn pada tanaman


pendek (satu bulan) diduga menjadi tidak jagung selama empat puluh hari masing-
berpengaruhnya produksi Zn pada M. masing sebanyak 5, 10 dan 20 Lbs Acre -1 (5,6;
micrantha. Pada penelitian Keram dan 11,197 dan 22,395 kg ha-1) dalam bentuk
Komal(2014) melaporkan bahwa produksi Zn ZnSO4 menghasilkan produksi Zn pada
pada tanaman gandum dengan waktu tanaman jagung masing-masing sebesar
pemotongan 120 hari setelah penaburan benih 0,399; 0,315; dan 0,558 mg/pot (Amrani,
berpengaruh nyata (data yang dikumpulkan dkk., 1997).
dikomposit selama dua tahun), dengan Pengaruh Pemberian Pupuk ZnSO4
pemberian Zn masing-masing sebesar 0 kg ha- terhadap Kandungan Zn pada Akar
1
; 1,25 kg ha-1 ; 2,5 kg ha-1 ; 5 kg ha-1 ; 10 kg Tanaman Capituheur (M. micrantha)
ha-1 dan 20 kg ha-1 menghasilkan produksi Zn Kandungan Zn pada akar M.
masing-masing sebesar 214,39 gha-1 ; 222,70 Micrantha bervariasi dari 85,19 sampai
g ha-1 ; 246,19 g ha-1 ; 271,56 g ha-1 ; 295,93 g 129,57 mg kg-1. yang selengkapnya disajikan
ha-1 dan 327,74 g ha-1. Hal ini sejalan dengan pada Gambar 3. Kandungan Zn pada akar M.
laporan Abbas, dkk., (2009) yang menyatakan micrantha tidak dapat dianalisis satu persatu,
bahwa perlakuan pemberian pupuk Zn karena berat abu akar tidak mencukupi untuk
berpengaruh terhadap produksi Zn pada proses preparasi (destruksi). Sehingga
tanaman gandum dengan waktu pemotongan kandungan Zn dianalisis secara komposit dari
150 hari setelah penaburan benih. Produksi setiap ulangan perlakuan yang disatukan.
tertinggi terdapat pada pemberian pupuk Zn Kandungan akar memiliki nilai yang
16 kg ha-1 pada tahun 2005-2006 dan 2006- lebih besar dibandingkan dengan hijauannya.
2007 masing-masing sebesar 1030 dan 1085 g Hal ini disebabkan karena akar merupakan
ha-1. bagian pertama pada tanaman yang dapat
M. micrantha memiliki kemampuan menyerap Zn pada tanah. Selain itu,
memproduksi Zn dalam jumlah yang cukup translokasi Zn dari akar ke hijauan belum
tinggi.Rataan produksi Zn dengan jangka sepenuhnya terjadi. Menurut Khan,
waktu pemotongan selama satu bulan yaitu dkk.,(2003), kandungan Zn pada akar tanaman
20,40; 30,02; 49,17; 43,73 dan 43,46 g ha-1 padi lebih tinggi dibandingkan dengan
atau 0,51; 0,75; 1,23; 1,09 dan 1,09 mg/pot. daunnya.

27
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.1

200

Kandungan Zn mg kg-1
150 122,14 129,57
115,19 110,24
100 85,19

50

Perlakuan

0 Kg Zn/ha 15 Kg Zn/ha 20 Kg Zn/ha 25Kg Zn/ha 30 Kg Zn/ha

Gambar 3. Grafik Kandungan Zn pada Akar Tanaman Capituheur


(M. micrantha) dengan Berbagai Perlakuan

Hasil ini berbanding terbalik dengan scandes memiliki potensi anti-inflamasi lebih
laporan Fauzia (2009) pada tanaman M. kuat daripada bagian hijauan tanaman.
cordata yang diberi perlakuan CN pada level
berbeda yaitu 0 mg kg-1; 2,5 mg kg-1; 5 mg kg- Kesimpulan dan Saran
1
dan 7,5 mg kg-1.Data menunjukkan bahwa Kesimpulan
kandungan CN pada akar menurun seiring Pemberian pupuk ZnSO4 tidak
dengan penambahan level CN. Selain itu, berpengaruh terhadap kandungan dan
pada pemberian CN sebanyak 5 mg kg-1 dan 7 produksi Zn pada hijauan tanaman Capituheur
mg kg-1 kandungan CN akar lebih rendah (M. micrantha).
dibandingkan hijauannya. Kandungan CN Saran
pada hijauan M. Cordata pada masing-masing Guna mengetahui pengaruh lebih jauh
perlakuan dari pemberian terendah ke dari kandungan Zn pada tanaman M.
tertinggi yaitu 1,35; 3,80; 3,23 dan 3,64 mg Micrantha dianjurkan untuk dilakuan
kg-1. Sementara kandungan CN pada akar dari penelitian lebih lanjut mengenai biological
pemberian terkecil ke terbesar yaitu 28,9; value dari Zn tersebut untuk ternak.
8,23; 3,15 dan 2,74 mg kg-1.
Kandungan Zn pada akar lebih tinggi Ucapan Terimakasih
dibandingkan pada bagian hijauannya. Penulis menyampaikan ucapan terima
Sehingga akar pada tanaman M. micrantha kasih kepada DITJEN DIKTI (Direktorat
dapat digunakan sebagai ekstrak mineral Jendral Pendidikan Tinggi) yang telah
esensial terutama untuk ternak monogastrik. memberikan beasiswa bidik misi selama
Hal ini karena ternak monogastrik lebih sering penulis menempuh masa studi. Terimakasih
mengalami defisiensi Zn yang disebabkan pula penulis sampaikan kepada Hibah
tingginya pitat dan kandungan Ca dalam Penelitian Swadana Fapet 2015 yang telah
pakan. Menurut Ana (2009) tingkat absorpsi memberikan kontribusinyauntuk
Zn pada ternak monogastrik rendah (7-15% keberlangsungan penelitian ini.
dari konsumsi). Tingkat kalsium yang tinggi
dan asam pitat menghambat absorpsi Zn dan Daftar Pustaka
mungkin menyebabkan defisiensi sekunder Zn Abbas, G., Khan, M. Q., Jamil, M., Tahir, M
pada babi dan unggas. and Hussain, F. 2009. Nutrient uptake,
Akar M. micrantha memiliki growth and yield of Wheat
kandungan antimikroba dan anti-inflamasi (Triticumaestivum) as affected by Zinc
yang dapat dijadikan sebagai fitofarmaka applicationrates. Int. J. Agric. Biol., 11:
untuk ternak. MenurutDey, dkk., (2011) 389–396.
melaporkan bahwa ekstrak akar pada M. Amrani, M., D. G. Westfall and G. A.
Petersen. 1997. Zinc Plant Availability

28
Asri Yulianti, dkk. Pengaruh Tingkat

as Influenced by Zinc Fertilizer Sources Khan, M. U., M, Qasim., M, Subhan., Riazud,


and Zinc Water-solubility. Department D. A, and L, Ali. 2003. Effect of Zinc
of Soil and Crop Science Agricultural application by different methods on the
Experiment Station. Colorado State chemical composition and grain quality
University. of Rice. Pakistan Journal of Applied
Ana, R. 2009. Kajian Fungsi Mineral Seng Sciences 3 (7): 530-536, 2003 ISSN
(Zn) Bagi Ternak. Fakutas Peternakan 1607-8926.
Universitas Padjadjaran. Bandung. Hal: [NRC] National Research Council. 2014.
5-12. Nutrient Requirements of Small
Dey, P., Priyanka, C., Sangita, C and Sanjib, Ruminants.The National Academies
B. 2011. Comparative in vitro Press. Washington, D.C. ISBN: 978-0-
evaluation of anti-inflammatory effects 309-10213-1. Hal: 138.
of aerial parts and roots from Mikania Nuril, H. 2013.Mekanisme Fisiologis
scandens. Journal of Advanced Tumbuhan Hiperakumulator Logam
Pharmacy Education & Research 1(6) Berat. Pusat Penelitian Biologi LIPI.
271-277 (2011) ISSN 2249-3379. Bogor.
Fauzia, S. 2009. Serapan Sianida (CN) pada Priwiratama, H. 2011. Informasi Organisme
Mikania cordata (Burm.F) B.L. Pengganggu Tanaman“Mikania
Robinson, Centrosema pubescens Bth micrantha H.B.K”. Pusat Penelitian
dan Leersia hexandra Wartz yang Kelapa Sawit. Medan. Vol. G – 0002.
ditanam pada media limbah tailing Schulte, E. E. 2004. Understanding Plant
terkontaminasi CN. Pusat Penelitian Nutrients Soil and Applied Zinc. college
Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan of agricultural and life siences
Indonesia. Bogor. Vol.10(1):69-76. University of Wisconsin-Extension.
Gabbrielli, R., Mattioni, Cand Vergnano, O. Wincosin.
1991 . Accumulation mechanisms and Smith, J. B. 1996. Nutrient Requirements of
heavy metal tolerance of a nickel Beef Cattle:Seventh Revised Edition:
hyperaccumulator. J Plant Nutr Update 2000. National Academy Press
14:1067-1080. Washington, D.C. ISBN 0-309-06997-
Gupta, U. C. 1989. Effect of Zinc fertilization 1. Hal: 5.
on plant Zinc concentration of forages Sri, R. 2014. Peluang Peningkatan
and cereals. Research Branch, Research KadarSeng (Zn)Pada ProdukTanaman
Statian, Agriculture Canoda, Serealia. Balai Pengkajian Teknologi
Clnrlonetovvn, Prince Ed.ward. Island, Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan.
Canada, CIA 7M8. Sci. 69: 473-479. ISBN : 979-587-529-9.
Hammer, D and Kayser, A. 2003. Taufan, P. D., Arliana, Y., dan Widodo, E.
Phytoextraction of Cd and Zn with 2014 . Potensi hijauan di perkebunan
Salix viminalis in field trials. Soil Use kelapa sawitsebagai pakan sapi potong
and Management 19(3):187-192. di kabupaten kutai kartanegara.
International Zinc Association. 2010. Zinc Fakultas Pertanian Universitas
Fact Sheets. [Online]. Available at : Mulawarman. Samarinda. Pastura. Vol.
www.zinc-crops.org.(diakses 05 April 3 No. 2 : 94–98.
2015, jam 15:35 WIB). Tillman.D.A., H. Hartadi., Soedomo, R.,
Keram and S. Komal. 2014. Response of Zinc Soeharto P., dan Soekanto
;fertilization to Wheat on yield, quality, Lebdosoekojo. 1998. Ilmu Makanan
nutrients uptake and soil fertility grown Ternak Dasar. Gadjah Mada University
in a Zinc deficient soil. Department of Press. Fakultas Peternakan UGM.
Soil Science and Agricultural Yogyakarta. Hal: 77-79.
Chemistry, Jawaharlal Nehru Krishi Underwood, E. J. 1966. The Mineral Nutrition
Vishwa Vidyalaya, Jabalpur. India. of Livestock. Commonwealth
European Journal of Academic Essays Agricultural Bureaux. London. Hal:
1(1): 22-26, 2014. 135-143.

29
JURNAL ILMU TERNAK, JUNI 2016, VOL.16, NO.1

William, E., Robert, E. J and Paul, M. R. Zhang, L.Y., Cao,H.L., Gregg,W.P., and
1987. Dairy Cattle Feeding and LiDianmo. 2004. Mikania micrantha
Management. Wiley. United States. H.B.K. in China – an overview. Weed
ISBN: 0-471-80891-1. Hal: 147. Reseach (44:42-49).

30

Anda mungkin juga menyukai