Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYULUHAN DIARE & LROA (LAYANAN REHIDRASI ORAL AKTIF)

I. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan
diperhatikan oleh Pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu
indikator penting dalam menentukan kesejahteraan suatu bangsa di
samping ekonomi dan sosial. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang
Dasar tahun 1945 pasal 28 H ayat 1, yang menyatakan bahwa setiap
orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Selain itu Undang-
Undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan juga menjelaskan dengan
tegas tentang hak dan kewajiban pemerintah maupun masyarakat yang
berkenaan dengan pemenuhan akan kesehatan.
Diare adalah penyakit yang terjadi ketika terjadi perubahan
konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang
dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila
buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi
tidak berdarah dalam waktu 24 jam (Kemenkes RI, 2011).
Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2009,
Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan
angka kematian 1.5 juta pertahun. Di negara berkembang, rata-rata anak
usia di bawah 3 tahun mengalami episode diare 3 kali dalam setahun.
Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang
dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab
utama malnutrisi pada anak.

II. LATAR BELAKANG


Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan
diare dari tahun ke tahun. Hasil survei Subdit Diare, angka kesakitan
diare semua umur tahun 2000 adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003
adalah 374/1000 penduduk, tahun 2006 adalah 423/1000 penduduk dan
tahun 2010 adalah 411/1000 penduduk. Diare merupakan penyebab
kematian nomor 4 (13,2%) pada semua umur dalam 3 kelompok penyakit
menular. Proporsi diare sebagai penyebab kematian nomor 1 pada bayi
postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%) (Kemenkses RI,
2011).
Diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia.
Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak
tepat baik di rumah tangga maupun di sarana kesehatan. Untuk
menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan
tepat (Kemenkes RI, 2011).
Dari hasil monitoring dan evaluasi layanan pada tahun 2022
ditemukan kasus diare yang terjadi yang berobat ke puskesmas dan
tetapi tidak menutup kemungkinan adanya kasus diare yang akan terjadi
lagi. Oleh sebab itu, diperlukan penyuluhan secara berkala tentang
penyakit diare.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare
B. Tujuan Khusus
1. Untuk memberikan pengetahuan tentang diare
2. Untuk meningkatkan kapasitas bagi peserta sosialisasi dalam
pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tentang diare

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Rincian Kegiatan


Pokok
1. Memberikan a. Mengumpulkan masyarakat dalam suatu
pengetahuan tempat
tentang diare
b. Menjelaskan maksud dan tujuan
dan Layanan pelaksanaan
Rehidarasi Oral
c. Menyampaikan materi penyuluhan diare
Aktif (LROA) d. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan
2. Peningkatan a. Mengumpulkan masyarakat dalam suatu
kapasitas tempat
pembinaan dan b. Menjelaskan maksud dan tujuan
pengawasan pelaksanaan
diare c. Menyampaikan materi penyuluhan diare
d. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
e. Melakukan pencatatan dan pelaporan

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

No Kegiatan Pelaksana Lintas Lintas Ket.


Pokok Program Program Sektor
Terkait Terkai
t
1. Memberikan a. Mengumpulkan Pengelol Kepala Sumber
pengetahuan masyarakat a Desa pembiayaa
tentang diare dalam suatu Promkes n BOK
dan LROA tempat
b. Menjelaskan
maksud dan
tujuan
pelaksanaan
c. Menyampaikan
materi
penyuluhan
diare
d. Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
e. Melakukan
pencatatan dan
pelaporan
2. Peningkatan a. Mengumpulkan
kapasitas masyarakat
pembinaan dalam suatu
dan tempat
pengawasan
b. Menjelaskan
diare
maksud dan
tujuan
pelaksanaan
c. Menyampaikan
materi
penyuluhan
diare
d. Memberikan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
e. Melakukan
pencatatan dan
pelaporan

VI. SASARAN
Masyarakat di wilayah kerja UPT. Puskesmas Bontokassi

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No Kegiata 2023
n Ja Fe Ma Ap M Ju Juli Ag Se O No De
n b r r ei ni us pt kt p s
1. Penyulu 25 16, 27
han - 23 -
Diare & 28 30
30
LROA
-
31

VIII. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN

Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan dibuat setiap


akhir kegiatan.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pemegang program melakukan pencatatan hasil kegiatan kemudian
menyerahkan kepada kepala UPT Puskesmas Bontokassi.

Mengetahui, Bontokassi, 06 Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Bontokassi Pelaksana Program P2 Diare

dr. RADIAH Nurhidayah AD, S.Kep,Ns


Pangkat/Gol: Pembina/IVa NIP. 19850531 201001 2 017
NIP. 19780311 200502 2 004

Anda mungkin juga menyukai