Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK V

- GEORGIANA NAZWA
- QONITA AZIZAH
- NISRINA
- NABILA QUROTUAIN
- SABRINA LUTFIAH

Genap Sebulan Konflik Hamas Vs Israel,


Ini Kilas Balik Serangan 7 Oktober 2023

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat hari ini sebulan pertempuran Hamas Vs Israel. Satu bulan lalu Hamas
menyerang Israel pada Sabtu pagi, 7 November 2023. Sedikitnya 1.300 orang Israel tewas gara-gara
serangan itu. Israel pun membalas secara membabi buta di jalur Gaza untuk melumpuhkan Hamas.
Dalam kurun sebulan, 10 ribu lebih warga Palestina kehilangan nyawa.

Dinukil dari Majalah Tempo, edisi Ahad 15 Oktober 2023, Sabtu pagi itu, serangan milisi
Hamas dimulai dengan menerobos pagar kawat tinggi yang memblokade Gaza untuk memasuki
wilayah yang dihuni warga Israel. Mereka juga menggunakan drone untuk menghancurkan menara
pengawasan dan komunikasi di sepanjang perbatasan. Taktik itu guna menimbulkan area blank spot
yang cukup luas bagi militer Israel.
Dari sejumlah video yang beredar, Hamas juga menggunakan peledak dan traktor untuk
membuat celah dan menghancurkan pagar pembatas. Sekitar 200 penyerang menerobos pada
serangan gelombang pertama dan menyusul 1.800 lainnya. Dengan menggunakan sepeda motor
dan truk pikap, para penyerang menyerbu ke Israel. Setidaknya delapan pangkalan militer dikuasai
dan serangan dilancarkan terhadap warga sipil di belasan desa dan kota.

Sekitar empat jam setelah serangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
mendeklarasikan perang melawan Hamas. “Ini bukan apa yang disebut operasi militer, bukan
pertempuran lagi, tapi perang,” kata Netanyahu.

Rifqi Muna, pengajar dari Universitas Islam Internasional Indonesia, Depok, Jawa Barat,
menyatakan peristiwa pada Sabtu pagi itu terjadi sebagai sebuah reaksi atas proses panjang
terhadap apa yang dialami orang-orang Palestina yang sudah berjalan sekian lama. “Mereka
mengalami kekerasan yang dilakukan oleh Israel.” Namun, ia menegaskan bahwa peletakan konteks
peristiwa serangan tersebut tak bertujuan menjustifikasi serangan yang juga menewaskan warga
sipil itu.

Terbaru, Kementerian Kesehatan di Gaza pada Senin lalu mengatakan jumlah korban tewas
warga Palestina akibat serangan membabi buta Israel telah melonjak lebih dari 10.000 orang. Ashraf
al-Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan, mengatakan pada konferensi pers bahwa serangan
udara militer Israel membunuh 10.022 orang dan melukai lebih dari 25.000 lainnya.

Korban tewas termasuk 4.104 anak-anak dan 2.641 perempuan, tambahnya. Kementerian
Kesehatan juga menerima laporan sekitar 2.350 orang hilang di bawah reruntuhan, termasuk sekitar
1.300 anak-anak. Jumlah yang dirilis pada Senin itu menandai tonggak sejarah yang suram dalam
kekerasan yang menjadi paling mematikan dalam konflik Israel-Palestina sejak 1948.

https://dunia.tempo.co/read/1793640/genap-sebulan-konflik-hamas-vs-israel-ini-kilas-balik-
serangan-7-oktober-2023
Direktur HAM United Nation Mengundurkan Diri,
Sebut PBB Telah Gagal Mencegah Genosida

NARASI-- Direktur Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Craig Mokhiber
mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran dirinya tersebut buntut dari tidak berdayanya
PBB dalam menangani konflik Israel dan Hamas.

Secara resmi, Craig Mokhiber mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada Komisaris
Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Turk pada 28 Oktober 2023 lalu. Dalam suratnya tersebut,
Mokhiber menyebutkan eskalasi konflik bersenjata Israel dan Hamas menjadi salah satu alasan
untuk mengundurkan diri dari posisinya.

“Sekali lagi kita melihat genosida terjadi di depan mata kita dan organisasi yang kita layani
tampaknya tidak berdaya untuk menghentikannya,” tulis Mokhiber.

Dalam surat empat lembar itu, secara terang-terangan Mokhiber menulis bahwa Amerika
Serikat (AS), Inggris, dan sebagian besar negara Eropa sepenuhnya terlibat dalam serangan
mengerikan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.

Negara macam AS, Inggris, dan sebagian besar negara Eropa–tulis Mokhiber–tak hanya
“menolak memenuhi kewajiban mereka" berdasarkan Konvensi Jenewa, tetapi juga
mempersenjatai serangan Israel dan memberikan perlindungan politik dan diplomatik pada konflik
tersebut.

https://narasi.tv/read/narasi-daily/direktur-ham-united-nation-mengundurkan-diri-sebut-pbb-
telah-gagal-mencegah-genosida
Jutaan Massa Gelar Aksi Bela Palestina di Monas

Sekitar dua juta massa dari berbagai kelompok menggelar aksi bela Palestina di kawasan
Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (5/11). Kepedulian kemanusiaan ini dinamai Aliansi
Rakyat Indonesia Bela Palestina (Aksi Akbar)

Massa dari berbagai kelompok dan golongan mulai memadati area Monas mulai pukul 06.00.
Mereka dikawal petugas gabungan dari unsur TNI dan Polri. Aksi damai ditunjukkan sebagian massa
dengan jalan kaki sembari melantunkan shalawat dari Bundaran HI menuju Monas. Sambil
mengibarkan bendera Palestina dan Indonesia serta sejumlah spanduk dan poster.

Menurut Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Sudarnoto Abdul Hakim, masa yang hadir
dalam aksi Bela Palestina ini berasal dari berbagai komponen yang ada di wilayah Jakarta,
Bogor, Depok Tangerang dan Bekasi. Aksi ini sebagai ungkapan nurani kebangsaan dan
kemanusiaan. "Masa yang hadir hari ini di Monas sekitar dua juta orang. Mereka berasal dari
berbagai golongan kelompok," ujar Sudarmoto. Dia menegaskan, aksi ini sebagai bentuk tekanan
publik untuk melawan kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, terutama
ibu-ibu dan anak-anak. "Aksi bela Palestina ini juga dilakukan buntut dari serangan masif Israel yang
menewaskan ribuan anak-anak dan perempuan di Jalur Gaza," tandasnya.

https://m.beritajakarta.id/read/131231/jutaan-massa-gelar-aksi-bela-palestina-di-monas
Israel Bom Kamp Pengungsi,
RS Indonesia di Gaza Terima Antrean Jenazah

Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza Palestina dilaporkan menerima
antrean puluhan jenazah usai Israel membombardir kamp pengungsian Jabalia pada Selasa (31/10)
malam. Kamp Jabalia, seluas Hayde Park di London, menampung sekitar 16 ribu warga Palestina
sejak 1948 ketika negara Arab berperang dengan Israel. Kondisi kamp pengungsian terbesar ini
semakin mengkhawatirkan sejak Israel menggempur habis-habisan Gaza imbas perangnya yang
kembali pecah dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu.

Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan lebih dari 50 orang tewas dan 150 orang lainnya
terluka akibat bombardir Israel ke kamp tersebut. Bombardir Israel dari udara ini menimbulkan
kawah besar di sekeliling reruntuhan bangunan beton di kompleks pengungsian. Tak hanya
menggempur Gaza, Israel juga memblokade wilayah Palestina yang dikuasai Hamas itu sejak
perang kembali pecah. Israel bahkan menghentikan atau membatasi akses bantuan kemanusiaan,
air, bahan bakar, hingga jaringan komunikasi ke Gaza.

Akibat blokade Israel ini, warga Palestina di Gaza makin sekarat lantaran pasokan makanan, air
bersih, bahan bakar, hingga listrik makin menipis. Sebagian warga Gaza bahkan harus minum
dengan air laut. Obat-obatan dan fasilitas medis pun makin langka, membuat para dokter dan
petugas kesehatan terpaksa merawat pasien hingga melakukan operasi dengan alat dan obat yang
terbatas.

Associated Press (AP) melaporkan korban tewas akibat gempuran Israel ke Jalur Gaza bertambah
menjadi 8.306 orang per Senin. Lebih dari 20 ribu orang lainnya terluka akibat gempuran Israel
sejak 7 Oktober lalu.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20231101073117-120-1018394/israel-bom-kamp-
pengungsi-rs-indonesia-di-gaza-terima-antrean-jenazah

Anda mungkin juga menyukai