Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ARTIKEL BERITA ONLINE “Alasan Hamas Serang

Israel: 75 Tahun Rakyat Palestina dalam Penindasan dan


Ketidakadilan” DITINJAU DARI PERSPEKTIF DINAMIKA
KELOMPOK
Disusun Untuk Melengkapi Tugas UAS Matakuliah Dinamika Kelompok
Dosen Pengampu : Karsiyati Asih, M.Psi.Tr

DISUSUN OLEH :
ASRI BESTARI
NIM. 23010930166

DEPARTEMEN PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
Alasan Hamas Serang Israel: 75 Tahun Rakyat Palestina dalam
Penindasan dan Ketidakadilan

Ringkasan Berita
Harakat al-Muqawama al-Islamiyya (HAMAS) atau Gerakan Perlawanan Islam di
Palestina atas Pendudukan Israel melancarkan Operasi yang dinamai Operasi “Bada Al-Aqsa”
pada Sabtu, 7 Oktober 2023 pagi waktu setempat. HAMAS melancarkan perlawanan besar
yang belum terjadi sebelumnya sejak pendudukan Israel. HAMAS dan para militannya
memasuki komunitas komunitas di dekat Jalur Gaza yang dihuni warga Israel. Serangan ini
meluncurkan lebih dari 5.000 roket ke arah Israel. Tentu saja Israel kalang kabut imbas
serangan tersebut di pagi hari. Alasan di balik serangan pasukan Hamas ke wilayah Israel yang
tak lain berkaitan dengan ketidakadilan yang dialami rakyat Palestina selama 75 tahun.
Juru bicara Hamas Khaled Qadomi mengatakan serangan ini diklaim Hamas sebagai
balasan atas serangkaian tindakan Israel di Yerusalem dan Tepi Barat. Setidaknya tercatat, 700
kali kekerasan pemukim Israel ke warga Palestina di Tepi Barat pada 2023. Pemukim Israel
mengambil alih paksa rumah-rumah warga Palestina. Pengusiran ini bahkan tak jarang hanya
jadi tontonan pihak keamanan Israel. Selain itu di Yerusalem, kelompok Ultranasionalis
Yahudi memaksa masuk kompleks Masjid Al Aqsa untuk melakukan perjalanan yang dianggap
provokatif.
kurang dari 24 jam usai diserang Hamas, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
dan kabinet Israel resmi mendeklarasikan perang. Ini menjadi deklarasi perang pertama Israel,
setelah 50 tahun Perang Yom Kippur di tahun 1973. Deklarasi perang ini artinya militer Israel
diberikan lampu hijau untuk mengerahkan kekuatan secara signifikan.
Atas serangan balasan Israel, sampai saat ini sudah lebih dari 16 ribu korban jiwa sipil
dari pihak Palestina.

Sumber: NU ONLINE https://www.nu.or.id/internasional/alasan-hamas-serang-israel-75-


tahun-rakyat-palestina-dalam-penindasan-dan-ketidakadilan-4Y6hp
ANALISIS KONFLIK ISRAEL DAN PALESTINA

Konflik merupakan perbedaan atau pertentangan antar individu atau kelompok sosial
yang terjadi karena perbedaan kepentingan, serta adanya usaha memenuhi tujuan dengan jalan
menentang pihak lawan disertai dengan ancaman atau kekerasan (Soerjono Soekanto, 2006).
Akar konflik merujuk pada penyebab atau faktor-faktor fundamental yang menjadi
pemicu atau sumber dari sebuah konflik. Ketika kita berbicara tentang akar konflik, kita
mencoba untuk memahami mengapa konflik tersebut muncul dan mengapa orang atau
kelompok-kelompok tertentu terlibat dalam konflik tersebut.
Dalam memahami konflik Israel dan Palestina, kenapa kedua bangsa tersebut saling
berperang, sehingga puncaknya sampai pada peristiwa Operasi Badal Al Aqsa tidak lepas dari
akar konflik yang sudah berpuluh puluh tahun terjadi.
Akar konflik Palestina dan Israel adalah terkait kepemilikan tanah perjanjian atau tanah
pendudukan yang sampai saat ini masih menjadi sengketa ditinjau dari politik dan agama.
Adanya perbedaan kepentingan antara Israel dan Palestina dalam hal tujuan menguasai tanah
tersebut.
Dari segi politik, Israel berusaha memperluas wilayahnya di tanah palestina karena
ingin menjadi Negara yang adikuasa. Serta dari segi agam, Israel mempercayai bahwa tanah
palestina dahulukalanya adalah tanah yang diberikan Tuhan untuk orang Israel. Jadi mereka
berpikir bahwa pendudukan itu adalah benar menurut keyakinan mereka.
Eskalasi adalah proses di mana konflik atau konfrontasi menjadi lebih intens atau
meningkat dalam tingkat keparahan. Eskalasi dapat terjadi secara bertahap atau mendadak.
Penyerangan yang secara tiba tiba oleh HAMAS menyebabkan eskalasi konflik yang lebih
besar. Israel membalas serangan tersebut dengan bertubi tubi menyerang jalur Gaza melalui
udara dan darat dengan dalih mencari tempat persembunyian HAMAS. Akibatnya lebih dari
16 ribu korban jiwa sipil dari pihak Palestina melayang, lebih besar dari korban jiwa sipil Israel
yang sebesar 1400.
Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan HAMAS yang menyerang secara tiba-tiba.
Hamas melakukan konfrontasi dan eskalasi dipicu oleh akar konflik yang sudah berpuluh tahun
tidak selesai. Sudah banyak perundingan dan resolusi konflik tidak bias menuntaskan persoalan
ini.
Bagaimana resolusi konflik mereka? PBB dan dunia juga sudah mencoba untuk
menyelesaikan konflik dengan usulan solusi dua Negara. Tapi hal itu tidak bisa diterima oleh
kedua belah pihak. Sampai saat ini solusi dua Negara adalah resolusi dan penyelesaian yang
sangat adil terlepas dari isu agama. Awalnya, yahudi Israel adalah pengungsi dari Nazi Jerman.
Mereka lalu berlayar menuju Palestina. Palestina dulu masih luas 100 persen. Sejak 1948 telah
terjadi aneksasi secara illegal oleh warga Israel. Mmereka mengklaim bahwa tanah dan rumah
milik palestina adalah milik mereka. Akhirnya keturunan Israel dari segala penjuru dating ke
palestina secara bergelombang hingga berhasi mencaplok tanah palestina yang sekarang
didirikan Negara Israel. Wilayah palestina sekarang tinggal Jalur Gaza dan Tepi Barat. Sangat
sedikit dari wilayah keseluruhan sebelum israe datang.
Dilansir dari NU Online upaya resolusi konflik sudah berkali kali dilaksanakan, yakni
:
1. Perjanjian Camp David dan Perdamaian Israel-Mesir, 1978-1979 Perundingan Arab-
Israel dimulai pada tahun 1978 di bawah penengahan Amerika Serikat (AS).
2. Perjanjian Oslo I, 1993 Negosiasi di Norwegia antara Israel dan Organisasi
Pembebasan Palestina (PLO) menghasilkan Perjanjian Oslo I, yang ditandatangani pada
September 1993. Perjanjian tersebut menuntut pasukan Israel mundur dari Tepi Barat dan Jalur
Gaza, dan otoritas sementara Palestina akan membentuk pemerintahan otonomi untuk masa
transisi lima tahun.
3. Pertemuan Puncak Camp David, 2000 Presiden AS Bill Clinton pada 2000
mengundang Perdana Menteri Israel Ehud Barak dan Pemimpin Organisasi Pembebasan
Palestina (PLO) Yasser Arafat ke Camp David untuk membahas masalah perbatasan,
keamanan, permukiman, pengungsi, dan status Yerusalem.
4. Prakarsa Perdamaian Arab dari KTT Beirut, 2002 Negosiasi Camp David diikuti
dengan pertemuan di Washington di Kairo dan Taba, Mesir - semuanya tanpa hasil.
5. Peta Jalan Kuartet Timur Tengah, 2003 AS, Uni Eropa, Rusia, dan PBB bekerja sama
sebagai Kuartet Timur Tengah untuk mengembangkan peta jalan menuju perdamaian
6. Prakarsa Perdamaian Trump, 2020 Presiden AS Donald Trump memperkenalkan
rancangan perdamaian tahun 2020. Tetapi rancangan itu menuntut warga Palestina menerima
pemukiman Yahudi di kawasan Tepi Barat yang diduduki Israel. Palestina menolak rancangan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Alasan Hamas Serang Israel: 75 Tahun Rakyat Palestina dalam Penindasan dan Ketidakadilan.
Sumber :NU ONLINE https://www.nu.or.id/internasional/alasan-hamas-serang-israel-
75-tahun-rakyat-palestina-dalam-penindasan-dan-ketidakadilan-4Y6hp diakses tanggal 05
Desember 2023 pukul 17.30
Brown R. & Pehrson S. (2020). Group Processes : Dynamics Within and Between Groups
(Third).
John Wiley & Sons.
Forsyth D. R. (2019). Group Dynamics (Seventh). Cengage.
Levi D. (2017). Group Dynamics for Teams (5th ed.). SAGE.
Riwayat 6 Perjanjian dan Prakarsa Damai Palestina-Israel yang Gagal
Sumber:https://www.nu.or.id/internasional/riwayat-6-perjanjian-dan-prakarsa-damai-
palestina-israel-yang-gagal-spD84. Diakses tanggal 05 desember 2023 pukul 18.00
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), hal.99.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai