Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Globalisasi Terhadap Berkurangnya Tradisi Desa

Globalisasi muncul sebagai pergerakkan pemikiran manusia untuk ingin mengetahui isi
dunia. Secara teoretis globalisasi juga dapat dikatakan sebagai penggambaran dari teori
evolusi yang telah dikemukakan oleh Darwin dengan pergerakan perkembang biakan
pertumbuhan dari hewan primata itu menjadi asal mulanya manusia. Demikian juga dengan
istilah globalisasi merupakan penggambaran dari puncak perubahan peradaban manusia yang
telah menunjukkan pergerakannya. Kenyataan ini dapat diillustrasikan bahwa manusia
mengalami pergerakan dalam melangsungkan kehidupannya, dimulai dari kehidupan zaman
primitif dimana kehidupan bergantung pada kondisi alam. Kemudian bergerak ke zaman
roda, setelah mesin ditemukan masuklah kehidupan zaman mekanik, dimana aktifitas
manusia diimbangi dengan peralatan berteknologi manual. Revolusi industri dan
ditemukannya teknologi elektrik dengan menggunakan kekuatan listrik sebagai sumbernya,
membuat manusia terus bereksperimentasi dengan teknologi untuk menciptakan sesuatu yang
baru, sampai pada akhirnya dihadapkan dengan situasi zaman modern. Modernisasi yang
dilakukan secara besar-besaran dalam dunia teknologi hingga melahirkan teknologi digital
yang memungkinkan manusia masuk dalam “dunia maya” seperti sekaranag ini kita rasakan.
Kenyataan ini menyatakan bahwa lahirnya teknologi terkini membuat manusia semakin
mudah untuk mewujudkan ide imajinatifnya segila apapun, dengan mudah dapat
terwujudkan. Sehingga persepsi tentang suatu realitas yang ada dan tiada sangat tipis
bedanya. Hal ini disebabkan oleh “perkembangan teknologi informasi memungkinkan
manusia hidup dalam ruang di mana mitos “ada” menjadi dunia citraan media
massa”(Hidayat, 2020).
Pengaruh globalisasi terhadap berkurangnya tradisi desa merupakan fenomena yang
semakin terlihat di era modern ini. Globalisasi sendiri dapat diartikan sebagai interaksi antara
negara-negara di dunia dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya yang semakin meningkat.
Fenomena ini tidak hanya memberikan dampak positif, tetapi juga pengaruh negatif terhadap
tradisi desa yang ada di berbagai belahan dunia.
Globalisasi membawa perubahan-perubahan yang signifikan terhadap kehidupan
masyarakat desa, pertama pengaruh perubahan nilai dan gaya hidup. Dalam era globalisasi,
nilai-nilai dan gaya hidup masyarakat desa sering kali berubah sebagai akibat dari pengaruh
budaya luar. Masyarakat pindah dari pola kehidupan yang didasarkan pada tradisi dan adat
istiadat lokal menuju gaya hidup yang lebih seragam dengan nilai-nilai yang didasarkan pada
budaya global. Hal ini mengakibatkan berkurangnya minat dan kesadaran masyarakat desa
dalam mempertahankan tradisi mereka.
Kedua, pengaruh komunikasi dan teknologi. Perkembangan komunikasi dan teknologi
dalam era globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat desa
berinteraksi. Dengan adanya internet, media sosial, dan telepon pintar, masyarakat desa lebih
mudah terhubung dengan dunia luar dan terpapar pada pengaruh budaya luar. Hal ini
menyebabkan bergesernya fokus masyarakat desa dari tradisi mereka sendiri ke budaya
global yang lebih dominan.
Ketiga, pengaruh urbanisasi. Globalisasi sering kali mengarah pada urbanisasi di
berbagai daerah. Masyarakat desa yang terpapar pada urbanisasi akan mengalami perubahan
yang signifikan dalam gaya hidup, pekerjaan, dan cara hidup mereka. Akibatnya, tradisi desa
sering kali terabaikan dan tidak lagi menjadi prioritas utama.
Keempat, pengaruh pendidikan. Pendidikan adalah elemen penting dalam proses
globalisasi. Dalam hal ini, pendidikan memberikan akses kepada masyarakat desa untuk
mempelajari budaya dan pengetahuan global. Namun, pada saat yang sama, pendidikan
global juga mengarah pada pengenalan dan penyebaran nilai-nilai global yang sering kali
bertentangan dengan tradisi desa. Akibatnya, generasi muda di desa seringkali lebih tertarik
pada nilai dan norma global daripada mempertahankan tradisi mereka sendiri.
Adanya pengaruh globalisasi terhadap berkurangnya tradisi desa juga dapat dilihat
dalam bidang ekonomi. Dengan semakin mudahnya akses terhadap pasar global, masyarakat
desa sering kali lebih memilih untuk menghasilkan produk yang dianggap bisa menghasilkan
keuntungan yang lebih besar. Produk-produk yang dihasilkan biasanya tidak lagi
mencerminkan kearifan lokal atau tradisi desa, tetapi lebih mengarah pada kebutuhan pasar
global yang lebih besar. Hal ini membuat produk-produk yang dihasilkan kehilangan nilai
budaya dan tradisi yang sebelumnya dimiliki oleh produk-produk tersebut.
Dalam mengatasi pengaruh globalisasi terhadap berkurangnya tradisi desa, perlu
adanya upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat desa itu sendiri. Pemerintah
dapat memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan yang melindungi dan mempromosikan
tradisi desa. Selain itu, penting juga untuk mengadakan kampanye atau acara yang berfokus
pada tradisi desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga tradisi
desa.
Kesimpulan
Globalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam masyarakat desa. Nilai-
nilai dan gaya hidup berubah, komunikasi dan teknologi menghasilkan terpapar pada budaya
luar, urbanisasi mengubah pola hidup, dan pendidikan memperkenalkan nilai-nilai global.
Semua faktor ini telah mengakibatkan berkurangnya tradisi desa dan keberlanjutan budaya
lokal. Diperlukan upaya yang lebih besar untuk mempertahankan tradisi desa agar dapat terus
diwariskan kepada generasi mendatang.

Anda mungkin juga menyukai