Anda di halaman 1dari 6

Nama: Laura Elsa Maduma

Kelas: R2G
Npm: 202201501670
Dosen pengampu: Dr. Mariasih,Dr. Mpd
Matkul ujian: kewarganegaraan
Hari,tanggal : selasa, 16 mei 2023

1. Jelaskan urgensi diberikannya mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan


di tingkat perguruan tinggi dikaitkan dengan persiapan menyambut
Indonesia Emas 2045! (Bobot soal 15%)
Jawaban:
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata kuliah
wajib di Perguruan Tinggi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan
kepada mahasiswa sebagai generasi muda penerus bangsa untuk
memberikan bekal nilai-nilai kebangsaan dan pemahaman
komprehensif mengenai wawasan nusantara, ketahanan nasional,
hak dan kewajiban sebagai warganegara, demokrasi, konstitusi
serta HAM dalam menghadapi tantangan globalisasi demi
eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Akhir-akhir ini di media sosial ramai terkait masalah “Flexing”, kasus yang
timbul akibat “flexing” ini ada yang berakhir di ranah hukum, ada yang
berakhir dengan pencopotan jabatan seseorang dan lain sebagainya.
Bagaimana tanggapan Anda mengenai budaya flexing yang sedang marak
saat ini jika dikaitkan dengan kepribadian bangsa Indonesia dengan nilai
luhur warisan budaya bangsa? (Bobot soal 15%)
Jawaban:
Tanggapan saya, SEBAGAI tradisi, nilai-nilai luhur, dan kearifan lokal
yang dimiliki dan dihidupi bersama secara turun-temurun oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu dalam suatu bangsa, kebudayaan dapat
dimaknai sebagai identitas kolektif atau jati diri suatu bangsa.
Kebudayaan memiliki peran dan fungsi yang sentral dan mendasar
sebagai landasan utama dalam tatanan kehidupan berbangsa dan
bernegara karena suatu bangsa akan menjadi besar jika nilai-nilai
kebudayaan telah mengakar (deep-rooted) dalam sendi kehidupan
masyarakat. Indonesia sebagai negara kepulauan adalah negara-bangsa
yang memiliki kekayaan dan keragaman budaya nusantara yang
merupakan daya tarik tersendiri di mata dunia. Seharusnya hal ini dapat
dijadikan modal untuk menaikkan citra bangsa di mata dunia sekaligus
nilai-nilai fundamental yang berfungsi merekatkan persatuan.

ideologi negara, yaitu Pancasila yang secara umum dibangun atas nilai-
nilai luhur yang telah mengakar Nilai-nilai luhur Seperti yang kita
ketahui, sebagai sebuah negara bangsa (nation-state) Indonesia memiliki
nilai-nilai luhur yang khas dan membudaya di masyarakat seperti gotong-
royong, saling tolong menolong, ramah, santun, toleran, dan perduli
terhadap sesama. Nilai-nilai luhur tersebut pada akhirnya dijadikan
rujukan untuk membentuk dan membudaya di masyarakat jauh sebelum
Indonesia menjadi negara kesatuan.

3. Tantangan integrasi nasional dewasa ini dapat diindentifikasi sebagai berikut


ketidakadilan, penegakkan hukum, eksploitasi, aspirasi masyarakat tidak
tersalurkan, kesenjangan sosial, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),
diskriminasi, kemiskinan serta keterasingan. Apa kontribusi yang dapat Anda
berikan dalam mengatasi permasalahan integrasi di atas ? Jelaskan! (Bobot soal
20%)
Jawaban:
Korupsi dapat dinilai menjadi masalah dominan, yang
mempengaruhi timbulnya
masalah-masalah yang lain, dengan kata lain bahwa
korupsi menjadi akar
masalah bagi timbulnya masalah-masalah lain yang
menjadi tantangan integrasi
nasional.

Program-program pemberantasan korupsi yang telah


dilaksanakan
pemerintah sejak tahun 1957, pemberatan sanksi pidana
dalam peraturan
perundang-undangan yang ada, hingga politik hukum
yang memberikan
kewenangan luar biasa kepada Komisi Pemberantasan
Korupsi sejak tahun
2002, sampai saat ini belum menunjukkan keberhasilan
yang memadai. Bahkan
menunjukkan perluasan modus operandi tindak pidana
korupsi yang meningkat
baik pada lembaga eksekutif, legislatif maupun
yudikatif, semakin berkembang
di pemerintahan daerah seiring dengan otonomi daerah,
dan juga banyak terjadi
di kalangan penegak hukum. Kepercayaan masyarakat
juga makin melemah
terhadap harapan keberhasilan pemberantasan korupsi
di Indonesia. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberantasan korupsi bukan semata
dalam ruang lingkup
penegakan hukum, melainkan juga meliputi pembangunan
budaya dan integritas
bangsa, berlangsungnya sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang baik dan bebas KKN.
4. UUD 1945 selama ini telah mengalami amandemen sebanyak 4 kali. Terkait
dengan dinamika yang ada yang terjadi di Indonesia saat ini, apakah saat ini
diperlukan amandemen ke 5 untuk mengatasi berbagai permasalahan di
Indonesia ? Bagaimana sikap Anda sebagai mahasiswa, kaum intelektual,
melihat fenomena ini ? Jelaskan jawaban Anda ! (Bobot soal 25%) REGULER
Jawaban:
amandemen yang pokok itu tidak serampangan dan merupakan hal yang serius.
Konstitusi itu merupakan aturan tertinggi bernegara. Beliau berpendapat bahwa
konstitusi di negara kita belum sepenuhnya sempurna. Jika ingin
menyempurnakan konstitusi satu-satunya pilihan ialah amandemen.

Amandemen bukanlah penggantian. Mengganti berarti melakukan perubahan


total dengan merumuskan konstitusi baru mencakup hal-hal mendasar seperti
mengganti bentuk negara, dasar negara, maupun bentuk pemerintahan. Dalam
amandemen UUD 1945 kiranya jelas bahwa tidak ada maksud-maksud
mengganti dasar negara Pancasila, bentuk negara kesatuan, maupun bentuk
pemerintahan presidensil. Salah satu bentuk komitmen untuk tidak melakukan
perubahan terhadap hal-hal mendasar di atas adalah kesepakatan untuk tidak
melakukan perubahan atas Preambule/ Pembukaan UUD 1945. Dari penjelasan
tersebut jelas bahwa yang harus mendasari Amandemen UUD 1945 adalah
semangat menyempurnakan, memperjelas, memperbaiki kesalahan, dan
melakukan koreksi terhadap pasal-pasal yang ada, tanpa harus melakukan
perubahan terhadap hal-hal yang mendasar dalam UUD 1945 itu sendiri.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan dari amandemen UUD 1945 itu
sebenarnya ialah untuk menyempurnakan UUD yang sudah ada agar tetap
sesuai dengan perkembangan zaman. Adapun amandemen yang dilakukan
bertujuan untuk membawa bangsa ini menuju perubahan yang lebih baik di
berbagai bidang dengan senantiasa selalu memperhatikan kepentingan rakyat.
5. Pelaksanaan hak dan kewajiban warganegara Indonesia harus selalu seiring
dan sejalan, bagaimana tanggapan Anda mengenai hal ini terkait adanyan
larangan dari Pemerintah untuk instansi mengadakan buka puasa bersama dan
apa saran Anda untuk Pemerintah dalam menghadapi berbagai dinamika yang
ada? Jelaskan jawaban Anda ! (Bobot soal 25%)
Jawaban:
Tanggapan saya mengenai adanya larangan dari pemerintah untuk instansi
mengadakan buka bersama, saya sangat mengapresiasi sikap pemerintah yang
masih menenangkan tingkat kewaspadaan tentang soal pandemi, dan melarang
berbuka puasa kebijakan pemerintah untuk larangan berbuka puasa bersama
tersebut tetap dapat memiliki sisi positif dan saya juga setuju memang
seharusnya pejabat pemerintah memberikan contoh tauladan kepada
masyarkat untuk tidak berfoyah foyah dengan alasan bukber bukeberan apalagi
yang digunakan dari uang pajak rakyat.

Anda mungkin juga menyukai