BUILDING TECHNOLOGY 1

AR231
01 MATERIAL BETON

02 KONSTRUKSI BANGUNAN 2 LANTAI DENGAN MATERIAL BETON

MINGGU 12
MATERIAL
BETON
Concrete/Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.

Concrete/Beton
What is Concrete?
• Definition
Beton merupakan material
pencampuran dari agregat
halus (pasir), agregat
kasar (kerikil/batu pecah),
semen, dan air, namun
terkadang juga
ditambahkan bahan kimia
(admixture) ataupun
mineral lain (additive) ke
dalam campuran beton.
Funfact
Beton merupakan salah satu material
konstruksi yang paling banyak digunakan
di dunia
Why?
Plus Points
• Beton mampu menahan gaya tekan
dengan baik
Forces causing overturning or collapse come from the specific
• Tergolong material yang murah
environmental or use context (i.e. effects
• Lowof wind, earthquakes and
maintenance
occupancies) or from the self weight of
• the
Fireform.
resistant/tahan api
• Mudah dibentuk sesuai kebutuhan
Minus Points
• Kurang dapat menahan gaya tarik
• Membutuhkan waktu yang cukup lama
untuk matang setelah dicor (28 hari)
• Membutuhkan bekisting
• Beton yang mengeras sebelum dicor,
tidak dapat digunakan lagi
Concrete/Beton
Perbedaan Campuran Semen, Mortar, dan Beton
• Semen • Mortar • Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
Semen + Air occupancies) or +from
Semen + Air the self
Pasir/Zat weight
Aditif Lain of the form.

• Pengisi pori-pori diantara agregat • Untuk perekat keramik, nat,

halus perekat bata ringan, pelapis Semen + Air + Pasir +
• Perekat/pengikat dalam proses dinding, dll. aggregat kasar (kerikil)
pengerasan • Untuk mortar instan, tinggal
tambah air untuk penggunaannya.
• Untuk berbagai macam
pekerjaan konstruksi (plat
lantai, kolom, pondasi, dll)
Concrete/Beton
Ingredients Composition Importance on Concrete
Recommended Recommended
Most amount Least amount
amount of water amount of water
of water of water
(Low) (High)

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Breaks at Breaks at Breaks at Breaks at
70kg/cm2 120kg/cm2 170kg/cm2 200kg/cm2
pressure pressure pressure pressure
 Klasifikasi Beton berdasarkan Departemen PU (Divisi 7 - 2005)
Concrete/Beton
Mutu Beton
• Mutu Beton f’c (Uji coba : silinder d 15 x t 30 cm)
o Istilah f’c merujuk pada mutu beton f’c yang
biasanya dinyatakan menggunakan satuan
MPa.
o Misal beton ditulis dengan mutu f’c 24 MPaForces causing overturning or collapse come from the specific
berarti kuat tekan beton tersebut adalah environmental
24 or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
MPa pada umur 28 hari. occupancies) or from the self weight of the form.

• Mutu Beton K (Uji coba : kubus 15 x 15 cm)

Klasifikasi Beton Berdasarkan kuat tekan karakteristik (PBI 1971 N.I.-2)
o Istilah K merujuk pada mutu beton K yang
biasanya dinyatakan dengan satuan
kg/cm2.
o Misal, beton dengan mutu K450 berarti
kuat tekan beton tersebut adalah 450
kg/cm2 pada umur 28 hari.
Concrete/Beton
How Concrete Behave under Stress?

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.

Fundamentals Type of Stress

Concrete/Beton
How Concrete Behave under Stress?

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.

Compression (Gaya Tekan) : Tension (Gaya Tarik) :

Breaks at 450 kg loads Breaks at 36 kg loads
Concrete/Beton
How Concrete Behave under Stress?

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Compression

Tension

Deflection Crack
Concrete/Beton
How Concrete Behave under Stress?

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Compression

Tension

Deflection Crack Break

Concrete/Beton
How Concrete Behave under Stress?

Forces
Beton dapatcausing overturning
menahan or collapse come from the specific
gaya tekan
environmental
(compression) or use
dengan context
baik, (i.e. effects of wind, earthquakes and
namun
occupancies) or from the self weight of the form.
lemah terhadap gaya tarik (tension)

Concrete Problem : Crack

Concrete/Beton
How Concrete Behave under Stress?

Forces
Beton dapatcausing overturning
menahan or collapse come from the specific
gaya tekan
environmental
(compression) or use
dengan context
baik, (i.e. effects of wind, earthquakes and
namun
occupancies) or from the self weight of the form.
lemah terhadap gaya tarik (tension)

How to overcome the problem?

Concrete/Beton
Concrete Reinforcement
Beton/Concrete : Baja (Steel):
Karena sifatnya yang kaku Karena sifatnya yang lebih
Concrete
(Brittle), maka hanya dapat fleksible, maka dapat Reinforcement
menahan gaya tekan menahan
Forces gaya tarik or collapse come from the specific
causing overturning
(compression) (tension)
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.

+ =
Concrete/Beton
Active Reinforcement
Concrete Reinforcement
• Pre-Stressed Concrete
Passive Reinforcement a. Pre-tension Concrete
b. Post-tension Concrete

• Reinforced Concrete Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
 Baja dan beton merupakan kombinasi yang baik karena :
Concrete/Beton • Lekatan antara tulangan baja dengan beton yang mencegah slip
tulangan terhadap beton.
Passive Reinforcement • Sifat kedap air beton mencegah proses korosi tulangan
• Mempunyai tegangan yang sama karena mempunyai derajat
pemuaian panas yang sama
• Beton Bertulang
(Reinforced Concrete)

• Beton bertulang adalah kombinasi Forces causing overturning or collapse come from the specific
dari beton serta tulangan baja, environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
yang bekerja secara bersama-sama occupancies) or from the self weight of the form.
untuk memikul beban yang ada.

• Tulangan baja akan membantu

beton menahan gaya tarik.

• Selain itu, tulangan baja juga dapat

memikul beban tekan, seperti
digunakan pada elemen kolom
beton.
 Mengacu SNI 03-2847-2002, untuk
melindungi baja tulangan terhadap
Concrete/Beton bahaya korosi maka di sebelah tulangan
luar harus diberi selimut beton dengan
Passive Reinforcement ketentuan sebagai berikut :

• Beton Bertulang (Reinforced Concrete)

Tulangan Baja (Steel Reinforcement)
Berdasarkan SII 0136-80, disebutkan ForcesTulangan
causingUlir
overturning or collapse come from the specific
pengelompokan tulangan baja untuk
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
beton bertulang dengan jenis tulangan
polos dan uliran sebagai berikut :
occupancies) or from the self weight of the form.

Tulangan Polos
Concrete/Beton
Passive Reinforcement
• Beton Bertulang (Reinforced Concrete)
Aplikasi

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Active Reinforcement
• Beton Pra-Tegang
(Pre-Tension Concrete)
• Perbedaan utama antara beton bertulang dan • Beton prategang mengkombinasikan beton berkekuatan tinggi dan
beton prategang adalah : Forces causing overturning or collapse come from the specific
baja bermutu tinggi dengan cara menarik baja dan menahannya ke
environmental orbeton,
use context
sehingga(i.e. effectsbeton
membuat of wind, earthquakes
dalam and
keadaan tertekan.
• Beton bertulang mengkombinasikan betonoccupancies)
dan or from the self weight of the form.
tulangan baja dengan cara menyatukan dan • Kombinasi aktif ini menghasilkan perilaku yang lebih baik dari
membiarkan keduanya bekerja bersama-sama. kedua bahan tersebut.

Crack on common
reinforced concrete
because of the
defelction
Concrete/Beton
Active Reinforcement
• Beton Pra-Tegang
(Pre-Tension Concrete)
a. Pre-Stressed Concrete Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies)
• Pada metode pratarik (pretension), baja diberi or from the self weight of the form.
tegangan dengan alat bantu sebelum beton
dicor. Gaya konsentris dipertahankan sampai
beton cukup keras.

• Sebutan pratarik berarti pemberian pratarik

adalah pada baja prategangnya, bukan pada
baloknya. Pemberian pratarik biasanya
dilakukan di lokasi pembuatan beton pracetak.
Concrete/Beton
Active Reinforcement
• Beton Pra-Tegang
(Pre-Tension Concrete)
b. Post-Stressed Concrete Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
• Pada metode pascatarik, baja ditarikoccupancies)
setelah beton or from the self weight of the form.
dicor. Sebelum pengecoran terlebih dahulu dilakukan
pemasangan selongsong untuk tempat baja.

• Setelah beton mengeras/jadi, baja dimasukkan ke

dalam beton melalui selubung baja yang sebelumnya
sudah dipasang ketika pengecoran.

• Penarikan dilakukan setelah beton mencapai

kekuatan yang diinginkan sesuai dengan perhitungan.
Setelah penarikan dilakukan maka selongsong diisi
dengan bahan grouting.
Concrete/Beton Kelebihan dari segi teknis:
• Struktur beton prategang akan terhindar dari retak terbuka
Active Reinforcement didaerah tarik akibat beban kerja.
• Lebih tahan terhadap korosi.
• Kedap air, bagus digunakan untuk proyek yang dekat
• Beton Pra-Tegang dengan perairan.
(Pre-Tension Concrete) • Lendutan akhir setelah beban rencana bekerja, akan lebih
kecil dari pada beton bertulang biasa.
• Beton yang digunakan dalam pembuatan beton prategang • Hemat dalam penggunaan baja dan beton.
Forces
adalah beton yang mempunyai kekuatan tekan yangcausing • Ketahanan
tinggi overturning terhadap
or collapse comegaya geser
from thedan puntir meningkat.
specific
dengan nilai f’c minimal 30 Mpa (>K-300). environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or fromKelebihan dari segiofekonomis:
the self weight the form.
• Material baja yang biasa digunakan dalam beton • Volume beton untuk produksi beton prategang lebih
prategang adalah sebagai berikut. sedikit karena jumlah baja/besi yang digunakan untuk
1. Pre-stressed : Kawat PC Wire, PC Bar, dll produksi beton prategang sedikit.
2. Post-stressed : Kawat PC Strand, PC Bar, dll • Lebih menguntungkan jika dibuat dalam jumlah besar
• Hampir tidak memerlukan biaya pemeliharan, lebih tahan
lama karena, dapat membuat balok dengan bentang yang
Kekurangan beton prategang : lebih panjang.
• Diperlukan kontrol dan monitoring quality control (QC) • Menghemat waktu pelaksanaan konstruksi.
yang lebih ketat dalam proses pembuatan.
• Diperlukan biaya tambahan untuk pengangkutan.
Concrete/Beton
Active Reinforcement
• Beton Pra-Tegang
(Pre-Tension Concrete)
Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Cast in Situ • Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)
Beton Cast in Situ merupakan salah satu teknis Beton Pra-Cetak adalah beton yang telah dicetak dan
pekerjaan membuat dan mengecor beton diproduksi di pabrik atau tempat tertentu yang terpisah
langsung di lokasi konstruksi. dari lokasi
Forces causing overturning konstruksi.
or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
Kelebihan occupancies) or from the self weight of the form.
Kelebihan
• Lebih murah dari segi biaya • Waktu pengerjaan di site lebih cepat
• Meminimalisir terjadinya masalah • Lebih ekonomis dalam penggunaan bekisting
pada sambungan struktur • Mutu lebih terjamin, dapat dibentuk sesuai kebutuhan
• Tidak terpengaruh cuaca & meminimalisir limbah di site

Kekurangan Kekurangan
• Proses konstruksi yang lebih lama • Perlu tambahan biaya distribusi & alat berat ke site
• Mutu kurang terjamin, karena kondisi • Perlu perhatian khusus pada sambungannya
lapangan yang tidak menentu • Memerlukan lahan yang luas untuk proses produksinya
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Cast in Situ • Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)
Aplikasi

• Panel Beton untuk Pagar • Road

Forces causing overturning or collapse come from the specific
Barrier
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)
Aplikasi

• Forces
U-Ditch (Drainase, irigasi, dll) causing overturning or collapse
• Boxcome from
Culvert the specific
(Drainase, jembatan), dll
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)
Aplikasi

• Pipa Beton RCP Forces causing overturning or collapse come(Sarana

• Kanstin from the specific
jalan, taman, dll)
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)
Aplikasi

• Paving Block/GrassForces
Block causing overturning or collapse come from
• the
Bataspecific
Ringan
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Concrete/Beton
Klasifikasi Beton berdasarkan Lokasi Pembuatan
• Beton Pra-Cetak (Pre-Cast Concrete)
Aplikasi

Forces causing overturning or collapse come from the specific

• Plat Lantai environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
KONSTRUKSI
RUMAH 2
LANTAI
DENGAN
MATERIAL
BETON
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Pondasi Footplate
• Definisi Footplate
• Pondasi footplate adalah pondasi yang
biasa digunakan untuk bangunan
bertingkat atau bangunan di atas tanah
Forces causing overturning or collapse come from the specific
lunak yang terbuat dari beton bertulang
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
dan letaknya tepat di bawah kolom/tiang
occupancies) or from the self weight of the form.
dan kedalamannya sampai pada tanah
keras.

• Pondasi tapak ini dapat dikombinasikan

dengan pondasi batu belah/kali.
Pengaplikasiannya juga dapat langsung
menggunakan sloof beton dengan
dimensi tertentu untuk kepentingan
pemasangan dinding.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Pondasi Footplate

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Pondasi Footplate

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Balok Beton
• Definisi Balok (Beams)

• Balok merupakan salah satu Forces causing overturning or collapse come from the specific
elemen struktur yang
meneruskan beban secara
transversal, dari plat lantai ke
kolom.
• Balok, umumnya berupa balok
induk (primary beams) dan
balok anak (secondary beams)
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Lebar Kolom :
1/10-1/12 Bentang
Tinggi Balok :
1/10-1/14 Bentang

Lebar Balok :
½ Tinggi Balok
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Balok Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton
• Definisi Plat Lantai

• Pelat lantai merupakan elemen Forces causing overturning or collapse come from the specific
horizontal utama yang bertugas environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
menyalurkan beban transversal keoccupancies) or from the self weight of the form.
rangka vertikal pada suatu sistem
struktur.

• Pada umumnya pelat lantai dan

balok dicor bersamaan hingga
menjadi struktur yang monolit.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton
b. Sistem Plat dan Balok
• Sistem Plat Lantai • Sistem One-Way Slab
• Sistem Two-Way Slab
a. Sistem Flat Slab o Waffle System
Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Plat Lantai Beton
Sistem Plat Lantai
a. Sistem Flat Slab
Sistem flat slab,
merupakan pelat beton Forces causing overturning or collapse come from the specific
bertulang yang langsung environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
ditumpu oleh kolom- occupancies) or from the self weight of the form.
kolom tanpa adanya
balok-balok.

Biasanya digunakan untuk

bangunan dengan
intensitas beban yang
tidak terlalu besar dan
bentang yang kecil.
Plat Lantai Beton
Sistem Plat Lantai
b. Sistem Plat dan Balok
Merupakan sistem struktur dimana plat
lantai disupport oleh balok yang bertumpu
pada kolom. Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
• One-Way Slab occupancies) or from the self weight of the form.
Plat lantai disupport oleh balok
hanya pada 2 sisi.
Plat Lantai Beton o Waffle Slab
Waffle slab merupakan sistem plat yang balok pendukungnya
Sistem Plat Lantai membentuk grid. Biasanya digunakan untuk bangunan
bentang lebar.

b. Sistem Plat dan Balok

Merupakan sistem struktur dimana plat
lantai disupport oleh balok yang bertumpu
pada kolom. Forces causing overturning or collapse come from the specific
environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
• Two-Way Slab occupancies) or from the self weight of the form.
Plat lantai disupport oleh balok pada
keempat sisinya.
Plat Lantai Beton
Sistem Plat Lantai

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.

• Two-Way Slab • One-Way Slab

Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton
• Standar Pemasangan (SNI Beton 1991)
• Ketebalan plat lantai mininal 12 cm
dan plat atap minimal 7 cm Forces causing overturning or collapse come from the specific
• Harus diberi tulangan baja silang environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
dengan diameter minimal 8 mm. occupancies) or from the self weight of the form.
• Pada plat lantai dengan ketebalan di
atas 25 cm, harus dipasang tulang
rangkap atas dan bawah.
• Jarak tulangan pokok yang sejajar
minimal 2,5 cm dan tidak lebih dari
20 cm.
• Tulang plat harus dibungkus lapisan
beton setebal minimal 1 cm untuk
melindungi baja dari korosi/api.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton
• Standar Pemasangan (SNI Beton 1991)
• Ketebalan plat lantai mininal 12 cm
dan plat atap minimal 7 cm Forces causing overturning or collapse come from the specific
• Harus diberi tulangan baja silang environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
dengan diameter minimal 8 mm. occupancies) or from the self weight of the form.
• Pada plat lantai dengan ketebalan di
atas 25 cm, harus dipasang tulang
rangkap atas dan bawah.
• Jarak tulangan pokok yang sejajar
minimal 2,5 cm dan tidak lebih dari
20 cm.
• Tulang plat harus dibungkus lapisan
beton setebal minimal 1 cm untuk
melindungi baja dari korosi/api.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton
• Standar Pemasangan (SNI Beton 1991)

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Plat Lantai Beton

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
Konstruksi Rumah 2 Lantai
Rooftop Garden

Forces causing overturning or collapse come from the specific

environmental or use context (i.e. effects of wind, earthquakes and
occupancies) or from the self weight of the form.
THANK YOU