Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang PERSAGI

Tenaga ahli di bidang gizi sebagai warga yang setia dari Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 menyadari dan bertanggung jawab penuh
akan kewajibannya terhadap negara dan bangsa Indonesia. Kami juga berkeyakinan bahwa
perbaikan gizi merupakan salah satu unsur penting dalam mencapai kesejahteraan rakyat
Indonesia. Tekad yang bulat untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya
kehidupan rakyat yang sehat, disatukan dalam satu wadah organisasi profesi Nutrisionis-
Dietisien yang disebut Persatuan Ahli Gizi Indonesia atau disingkat PERSAGI, dan tidak
berafiliasi kepada suatu organisasi politik.

Organisasi profesi ini didirikan pada tanggal 13 Januari 1957 dengan nama semula
Persatuan Ahli Nutrisionis Indonesia yang disempurnakan pada tanggal 26 Mei 1960 dan
kemudian pada tanggal 20 Juli 1965 dan terakhir tanggal 19 Nopember 1989 menjadi Persatuan
Ahli Gizi Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia ini
berkedudukan di Jakarta dan terdaftar di Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai
organisasi profesi dengan nomor daftar 00091007.

Visi Dan Misi PERSAGI

Organisasi profesi Persatuan Ahli Gizi Indonesia mempunyai visi dan misi. Visi
organisasi profesi ini adalah mencapai status gizi masyarakat yang optimal pada tahun 2010.
Yang dimaksud dengan status gizi masyarakat optimal adalah suatu keadaan gizi pada tingkat
setinggi mungkin yang dapat dicapai sesuai dengan perkembangan (1) iptek, (2) sarana dan
prasarana, dan (3) kemapuan manajemen, pada suatu kurun waktu tertentu.

Misi yang dimiliki oleh organisasi profesi ini adalah :


1. Menjadikan gizi sebagai basis paradigma basis pencerdasan bangsa dan basis peningkatan
produktivitas.
2. Menjadikan penduduk Indonesia memahami, menyadari dan melaksanakan pola makan
sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang dibeberapa negara lain disebut
“Nutritional Guidelines”.
3. Menjadikan pelayanan gizi yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat banyak
sebagai bagian integral dari pelayanan masyarakat.
4. Memberikan kesempatan lebih luas kepada daerah untuk menyusun kebijakan gizi sesuai
dengan masalah dan keadaan daerah masing-masing.

Tujuan PERSAGI

Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, organisasi profesi ini
bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan gizi dalam mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia. Berdasrakan tujuan ini maka pada logo PERSAGI tercantum motto
“SVASTHA HARENA”, yang artinya perbaikan kesehatan melalui makanan/gizi.
Program Kerja PERSAGI

Dalam periode kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat PERSAGI (DPP PERSAGI) tahun 2006 –
2009, organisasi profesi ini mempunyai rencana program kerja sebagai berikut:
A. Sekretariat Jenderal
1. Persiapan database anggota PERSAGI
2. Pelaksanaan penggunaan database anggota PERSAGI
3. Pemantapan/penyempurnaan database.
4. Perencanaan pembuatan kartu anggota.
5. Pembuatan kartu anggota
6. Persiapan proses Lisensi
7. Penyempurnaan dokumen dan koordinasi dengan bidang lain.
8. Pemantapan dan pelaksanaan proses Lisensi
9. Pendelegasian/pengarahan anggota pada spesialisasi profesi.

B. Bidang Organisasi dan Hukmas


a) Pengesahan DPD dan DPC yang telah memenuhi syarat.
b) Pembentukan DPD bagi provinsi yang belum memiliki DPD dan DPC.
c) Pembinaan ke DPD minimal sekali setahun.
d) Pemantapan KIGI
e) Pembentukan Majelis Pengembangan Profesi dan Majelis Kode Etik.
f) Menyusun Standar dan Mekanisme Registrasi dan Standar Pelayanan Gizi.
g) Pembentukan Komisi Legislasi
h) Pembentukan Komisi Uji Kompetensi di setiap DPD.
i) Perlindungan Keanggotaan PERSAGI.
j) Sosialisasi Kode Etik PERSAGI.

C. Bidang Pendidikan, Pelatihan, Dietetik dan Pengembangan Profesi


1. Bidang Pendidikan dan Latihan
a) Membuat modul Pelatihan Tenaga Profesional Gizi.
b) Mempersiapkan Kurikulum Pendidikan Profesi RD dan TRD.
c) Melaksanakan Pelatihan Tenaga Profesional Gizi
d) Melaksanakan Continuing Educator untuk RD dan TRD.

2. Bidang Dietetik
a) Membuat modul Temu Ilmiah.
b) Meningkatkan kerjasama AsDi dan DPD.
c) Melaksanakan Simposium (2 kali dalam satu periode).
d) Melaksanakan PIN Dietetik III di Semarang.
e) Menerbitkan Media Dietetik satu kali setahun.
f) Merevisi Penuntun Diet Anak.
g) Membuat pedoman asuhan gizi RS.
h) Membuat Pedoman-pedoman Dietetik.
i) Penyusunan Konsep Pelayanan Gizi secara umum.
3. Bidang Pengembangan Profesi
a) Penyusunan Pedoman Legislasi
b) Penyebarluasan Legislasi
c) Pembentukan Tim Penguji Kompetensi Profesi.
d) Database Uji Profesi.
e) Membina DPD untuk Uji Profesi
f) Penyusunan Pedoman Laporan Uji Profesi.

D. Bidang Ilmiah dan Publikasi Ilmiah


1. Penggandaan DKBM
2. Penerbitan Direktori Produk Gizi Indonesia
3. Penerbitan Gizi Indonesia secara teratur dan tepat.
4. Melaksanakan Simposium satu kali setahun.
5. Applikasi PUGS
6. Penerbitan Glossary Gizi

E. Bidang Gizi Masyarakat dan Kemitraan

1. Bidang Gizi Masyarakat


a) Menyelenggarakan Hari Gizi Nasional setiap tahun.
b) Latihan Menulis karangan ilmiah.
c) Menerbitkan data dan info gizi.
d) Advokasi Gizi pada Legislatif dan Media/Pers.
e) Merespon keadaan gizi darurat/ Actual dengan menciptakan sistem insentif.

2. Bidang Kemitraan
a) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan Pemerintah, swasta, Dunia Usaha, Pusat
Penelitian, Perguruan Tinggi, Organisasi Profesi lain Nasional/Internasional.
b) Menyediakan tenaga ahli.
c) Menggali sumber pembiayaan bagi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai