Anda di halaman 1dari 19

REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

REUNI PARA BAJINGAN


Naskah Drama
Karya: Dean Joe Kalalo

1
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

SATU

Seorang lelaki tua terbaring menggigil di sebuah pembaringan. Telah berjam-jam ia di sana.
Seperti berusaha untuk tidur namun kegelisahan membuat tubuh dan pikirannya tak
kunjung terlelap. Sesekali ia mengigau ketika potongan-potongan memori masa lalu datang
menghantui.
Hari sudah tengah malam. Lepas jam 12, ketika hari berganti, terdengar suara lonceng.
Kemudian seorang anak perempuan masuk membawakan kue ulang tahun sederhana
sambil bernyanyi selamat ulang tahun untuk kakeknya. Nyanyian yang membuat Amos,
kakeknya terbangun dari tidur yang tak lelap.

AMOS
Dorothea, kenapa kau bernyanyi-nyanyi tengah malam begini, Nak. Ini waktunya tidur,
besok kau sekolah.

DOROTHEA
Jangan pikirkan soal tidurku, Kek. Tidurku sudah sangat cukup. Aku tidur siang, juga tidur
malam.

AMOS
Ah, ya. Anak sepertimu tak akan ada masalah dengan tidur. Kau anak yang baik, selalu
berbuat hal-hal baik. Pasti tidurmu nyenyak. Teruslah berbuat baik hingga kau dewasa nanti.
Berbuat baik itu investasi, agar di masa depan, tidurmu akan selalu nyenyak.

DOROTHEA
Selamat Ulang tahun kakek. Semoga panjang umur dan sehat selalu.

AMOS
Tidak perlu kau doakan aku panjang umur, Nak. Doakan kakek supaya sehat saja. Percuma
juga panjang umur tapi sakit-sakitan dan menderita.

DOROTHEA
Umur yang panjang adalah anugerah yang harus disyukuri, Kek. Hari ini usia kakek 70 tahun.
Tidak semua orang bisa mencapainya. Aku juga belum tentu bisa mencapainya. Seperti yang
disabdakan kitab Amsal dan Mazmur, karena oleh aku umurmu diperpanjang, dan tahun-
tahun hidupmu ditambah. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan
bertumbuh subur seperti pohon aras di libanon, mereka yang ditanam di bait Tuhan akan
bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk
dan segar untuk memberitakan, bahwa Tuhan itu benar, bahwa ia gunung batuku dan tidak
ada kecurangan pada-Nya.

2
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

AMOS
Tapi aku bukan orang benar yang menghasilkan buah. Kakekmu ini sudah banyak
menyusahkan orang, banyak melakukan dosa, banyak merugikan orang lain.

DOROTHEA
Tapi kakek adalah pahlawan untukku. Kakek adalah alasan supaya aku bisa berusaha
menaklukkan hidup.

AMOS
Kau juga pahlawan untukku Dorothea. Kau alasan untukku masih melanjutkan hidup.

AMOS
Oh ya, apa mereka akan datang hari ini, Dorothea?

DOROTHEA
Sudah kusampaikan pesan kakek, mereka bilang akan datang.

AMOS
Baguslah. Hari ini umurku 70. Konon, itu batas umur manusia menurut kitab suci. Selebihnya
tinggal bonus. Sebelum masa bonusku berakhir, aku ingin bertemu dengan orang-orang itu.
Rasanya, selain kau, hanya mereka yang kupunyai dalam hidupku.

DUA

Amos kembali membaringkan diri di atas pembaringan. Ia masih tampak menggigil dan
gelisah. Irama dan suara-suara latar yang bernuansa gelap semakin mengganggu tidurnya.
Terus mengganggu sehingga membuatnya terbangun secara tiba-tiba. Amos merintih dan
berteriak. Di belakangnya kemudian muncul sosok virtual yang menyerupai dirinya pada
sebuah layar.

SOSOK VIRTUAL
(Tertawa terbahak-bahak)
Kenapa kau jagoan, merintih dan berteriak seperti orang lemah. Bukankah dulu kau adalah
Amos sang tukang jagal yang ditakuti dan terkenal di mana-mana. Apa masih kau ingat
wajah-wajah itu, ha. Wajah-wajah kaku yang berlumuran darah tak berdaya oleh perbuatan
tanganmu yang lihai itu.

AMOS
(Kaget mendapati sosok mirip dirinya di dalam layar)

3
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

Siapa, siapa kau?

SOSOK VIRTUAL
Aku?, aku adalah dirimu. Wujud yang kau pahat selama bertahun-tahun dengan keangkuhan
dan kesombongan. Aku adalah batu karang yang tersisa pada setiap jejak perjalanan
hidupmu.

AMOS
(Gelisah, panik dan ketakutan)
Bicara apa kau, jangan ganggu aku, pergi..

SOSOK VIRTUAL
Kau masih ingat Amos?. Akibat perbuatanmu, anak lelakimu dan istrinya yang tak berdosa
harus meregang nyawa. Mereka dibantai atas nama dendam dari orang-orang yang
keluarganya telah kau bunuh. Akibat perbuatanmu, Dorothea harus bertahan hidup sebagai
seorang anak yatim piatu.

AMOS
Tidak, hentikan ocehanmu. Tahu apa kau tentang hidupku.

SOSOK VIRTUAL
Belum lagi orang-orang tak berdosa lain yang kau renggut secara paksa dari keluarga
mereka. Apa hakmu mengambil nyawa mereka Amos, apa tujuanmu, apa manfaat
untukmu?. Hanya untuk sekedar mendapat pengakuan?. Kau adalah penyembah kesia-siaan
Amos. Kesia-siaan yang membuat istrimu, wanita lugu dan tangguh itu, juga ikut mati karena
tak tahan oleh penderitaan mendampingi suami sepertimu.

AMOS
Hentikan, aku tidak..aku..ahh...

SOSOK VIRTUAL
Kau menikmati hidupmu dengan merenggut kehidupan orang lain. Kau menghancurkan
masa depan orang lain, dan menghancurkan masa depanmu sendiri. Kau bukan manusia
Amos, manusia itu saling menghidupkan, bukan mematikan..

AMOS
Cukup, cukup, aku hanya ingin tidur, biarkan aku tidur sebentar saja.

SOSOK VIRTUAL
Kau bukan manusia, kau bukan manusia..

4
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

AMOS
Cukup, biarkan aku tidur!
Amos berteriak histeris dan merintih hingga ia lelah dan terkulai lemah.

TIGA

Sementara si lelaki tua masih terbaring tak sadarkan diri, muncul orang-orang yang
dimintanya untuk datang.

DOROTHEA
Terima kasih sudah datang. Kakekku sudah menanti-nantikan kedatangan tuan-tuan
sekalian.

LANANG
Anak yang manis, umurmu berapa Dorothea?

DOROTHEA
Dua belas, Nek.

LANANG
Waktu bergulir begitu cepat. Serasa baru kemarin aku menggendong-gendong ayahmu.
Dulu, aku sering membantu mengurus ayahmu saat nenekmu sibuk mengurus rumah.

DOMINGGUS
Lanang, jangan kau buat sedih anak manis ini dengan mengungkit-ungkit soal ayah dan
neneknya yang sudah tiada.

PATO
(Mendapati Amos masih tak sadarkan diri)
Hei lelaki tua, tubuhmu yang ringkih itu jangan dibiarkan terlelap berlama-lama. Bangun,
bangun sebelum terik matahari membunuhmu..

LANANG
Tidak dulu, tidak sekarang, selalu tidur tak mengenal waktu. Saat kita melarikan diri di pulau
terpencil, membawa uang ratusan juta hasil rampokan, kerjaanmu juga tidur melulu, Amos.

DOMINGGUS
Hmm.. aku baru tahu kalau kalian berdua pernah melarikan diri bersama.

PATO

5
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

Lanang, Lanang, dulu aku memang sudah curiga kalau kau dan Amos ada apa-apanya.

LANANG
Hahaha, itu kan dulu, tidak semua kisah perlu kalian tahu kan.

LANANG
(menoleh ke Dorothea)
Dorothea, tidak perlu kau dengarkan bualan orang orang tua ini, ya.

DOROTHEA
Tidak apa-apa, Nek. Aku senang dan terhibur kok. Kalau ada apa-apa tinggal panggil saja ya,
aku pergi dulu.

Amos terbangun dari alam tak sadarnya karena keributan yang muncul. Ia terlihat letih,
seperti baru saja mendorong berton-ton beban ke atas gunung.

DOMINGGUS
Sudah bangun kau lelaki tua. Pasti tak tahan dengan kebisingan dari suara-suara para
penghuni neraka ini ya.

AMOS
(terlihat bahagia melihat kawan-kawan lamanya)
Akhirnya bisa kudengar lagi ocehan-ocehan para begundal ini. Si Jony tidak datang?

LANANG
Ah, ya. Lupa kuberitahu Dorothea bahwa Jony tak bisa bersama-sama dengan kita hari ini. Ia
sedang keliling dunia untuk menginjil. Ia sangat sibuk sekarang, sering diundang sana-sini
untuk mewartakan kebaikan.

AMOS
Baguslah. Tak apa jika ia tak datang. Aku turut senang teman kita bisa menjadi berkat bagi
banyak orang.

PATO
Siapa yang menyangka si bandar narkoba kelas kakap itu akhirnya menjadi pendeta. Hidup
memang penuh misteri.

DOMINGGUS
Jalan hidup sudah diatur oleh-Nya. Kita tinggal mengikuti dan mensyukuri.

LANANG

6
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

Beberapa tahun lalu aku pernah mendengar, kalau si Jony pernah diusulkan jemaat untuk
mengemban jabatan strategis dalam struktur pengurus pusat gereja.

AMOS
Ya, luar biasa, aku juga mendengar itu.

DOMINGGUS
Mereka memang mengusulkan namanya, tapi Jony menolak.

PATO
Aneh, kenapa ditolak, itu kesempatan langka yang luar biasa.

DOMINGGUS
Jony mengatakan padaku ia menolak bukan karena tak ingin. Ia senang dipercayakan untuk
tugas pelayanan yang lebih besar. Yang membuatnya enggan, karena menurutnya pengurus
pusat gereja saat ini sudah terkontaminasi dengan kepentingan politik. Telah menjadi alat
untuk kepentingan partai dan pemerintah yang berkuasa. Jika ada pejabat gereja yang tak
sejalan dengan kepentingan penguasa, maka ia akan disingkirkan dari jabatannya.

PATO
Ow, ow, ow, beginikah tipikal petinggi-petinggi gereja masa kini...

LANANG
Pengaruh gereja di tengah-tengah masyarakat itu sangat besar. Jumlah jemaat gereja sangat
besar. Tak usah heran jika gereja disusupi kepentingan politik. Apalagi menjelang pemilu,
pasti berhamburan kegiatan-kegiatan bermuatan kepentingan politik yang berkedok
pelayanan, hahaha.

AMOS
Sudah, sudah, kita di sini bukan untuk bergosip tentang para petinggi gereja. Pergi ke gereja
saja kalian jarang, bisanya bergosip saja.

PATO
Bukan bergosip, cuma bergunjing saja, kawan, hahaha.

AMOS
Aku sangat senang bisa berkumpul dengan kalian lagi setelah bertahun-tahun. Kita semua
sudah bau tanah. Setelah ini belum tentu kita bisa berkumpul lagi seperti ini. Aku ingin
menikmati kebersamaan dengan kalian hari ini.

LANANG

7
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

Ini kan hari ulang tahunmu, Amos. Isilah dengan ibadah dan doa. Tidak elok jika seharian
kita hanya berkumpul dan berceloteh panjang lebar. Kita sudah tua, jangan terus berkutat
dengan kebiasaan-kebiasaan lama.

DOMINGGUS
Luar biasa. Lanang Tarantula, perempuan perampok dan penjudi yang sangat kesohor itu
kini menjadi lebih bijak. Andaikan sejak dulu kau seperti ini, pasti sudah kunikahi kau sejak
kita masih muda.

LANANG
Maaf Dominggus, kau bukan tipeku. Lagian aku tak berminat menikahi pembunuh, germo,
dan pemain perempuan sepertimu.

PATO
Lalala.. kita lihat saudara-saudara, sesama penjahat sedang berbalas pantun dan saling
menghujat. Udang dan kepiting saling cela mencela.

LANANG
Tidak usah ikut campur kau tukang tipu dan pencuri ulung. Penjahat dilarang mencampuri
urusan penjahat lain.

AMOS
Terima kasih sudah mengingatkan, Lanang. Memang sebaiknya kebersamaan kita ini diisi
dengan ibadah. Dorothea, Dorothea, kemari, Nak.

DOROTHEA
(Masuk menghampiri kakeknya)
Ada apa, Kek.

AMOS
Dorothea, bisakah kau panggilkan pendeta untuk memimpin ibadah kita saat ini.

DOROTHEA
Memanggil pendeta?

DOMINGGUS
Iya anak manis. Tidak mungkin kan pendosa sepertiku yang memimpin ibadah.

DOROTHEA
Tapi, apa kita punya uang untuk mengundang pendeta.

8
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

PATO
Apa hubungannya punya uang dengan meminta pendeta memimpin ibadah, aturan dari
mana itu.

DOROTHEA
Bukan aturan, tuan. Tapi sudah menjadi kebiasaan. Jika mengundang pendeta harus
memberi uang sebagai tanda terima kasih.

PATO
Kalau tidak punya uang?

LANANG
Ah, sudah sudah. Kita ibadah sendiri saja. Tidak perlu mengundang pendeta. Ada pendeta
atau tidak toh tidak mengurangi nilai dari ibadah kita, kan.

DOMINGGUS
Setuju, makin kagum saja aku padamu, Lanang.

LANANG
Cih, najis..

AMOS
Kalau begitu, siapa yang akan memimpin ibadah kita.

PATO
Yang pasti bukan aku.

DOMINGGUS
Apalagi aku.

LANANG
Dorothea, kau saja yang memimpin ibadah kali ini ya, Nak.

DOROTHEA
Aku?, tapi Nek.

AMOS
Tak apa-apa, Nak. Cucuku ini aktif di remaja gereja dan sudah sering melayani dan
memimpin ibadah.

PATO

9
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

Ayolah Dorothea. Ini hari ulang tahun kakekmu. Lakukanlah demi dia.

DOROTHEA
Bagaimana dengan tata cara ibadahnya, kan harus disiapkan dulu.

LANANG
Tidak perlu terlalu resmi, Dorothea. Mengalir saja. Tata cara itu kan buatan manusia. Ada
tertulis di Alkitab, sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku
ada di tengah-tengah mereka. Tidak disebutkan harus ada tata cara ibadahnya kan.

DOMINGGUS
Bisa saja kau betina tua.

LANANG
Makanya sekali-kali baca Alkitab kau buaya tua.

DOROTHEA
Baiklah tuan-tuan sekalian. Kakek Dominggus, kakek Pato, Nenek Lanang, serta kakekku
sendiri yang kita semua sayangi, kakek Amos, marilah kita beribadah. Sebelumnya, apa ada
di antara tuan-tuan yang bersedia membawakan doa untuk ibadah kita saat ini.

Keempat orang tua itu bersitatap bingung, sepanjang hidup tak sekalipun mereka
membawakan doa, kecuali doa makan, itupun kalau ingat.

PATO
Sekalian saja kau yang berdoa Dorothea, kita semua tinggal mengikuti saja.

DOMINGGUS
Betul. Semua kami serahkan padamu. Anggaplah kami jemaatmu anak manis.

DOROTHEA
Baik. Kalau begitu, memulai ibadah ini saya mengajak kita semua untuk berdoa.

DOROTHEA
(Berdoa)
Tuhan, inilah kami, menghadap padamu dengan segala kekurangan kami. Hari ini kami ingin
bersyukur karena masih diberikan kehidupan yang baik, juga kakekku yang boleh menikmati
anugerah kehidupan di usia tua. Ampuni dosa kami dan berikan kami hikmah untuk terus
menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Di tempat ini sudah hadir hamba-hambamu,
mereka mempunyai pergumulan masing-masing, dan mereka sangat rindu untuk
mengungkapkannya padamu.Tuhan, izinkanlah mereka jujur di hadapan-Mu.

10
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

Mengungkapkan apa yang menjadi isi hati, kerinduan, rahasia, maupun kegundahan
mereka.

Dominggus, Pato dan Lanang membuka mata. Mereka saling melirik merespon doa
Dorothea.

DOROTHEA
Dimulai dengan kakek Pato. Kakek Pato, apa yang menjadi pergumulan hidupmu
ungkapkanlah kepada Tuhan.

PATO
(Gugup dan kebingungan)

DOROTHEA
Kakek Pato, terbukalah pada Tuhan. Ia sedang menunggu untuk mendengarkan kata-
katamu.

PATO
(memejamkan kembali matanya setelah tak tahu harus berbuat apa. Kemudian mulai
berkata-kata meski terbata-bata)
20 tahun lalu aku pernah menipu ayah mertuaku. Aku menjual mobil milik temanku
padanya sebesar 100 juta. Padahal harga sebenarnya hanya 60 juta. Hingga mertuaku
meninggal rahasia itu tak pernah terungkap. Tuhan, mohon sampaikan maafku padanya,
dan mohon ampun atas semua dosaku kepadamu.

DOROTHEA
Ada lagi yang ingin diungkapkan kakek Pato?

PATO
(Malu dan menyesal)
Pas..

DOROTHEA
Selanjutnya, Nenek Lanang. Ungkapkanlah yang menjadi isi hatimu.

LANANG
Semua dosa-dosaku sudah diketahui mu Tuhan, juga diketahui banyak orang. Tapi ada satu
hal yang masih mengganjal di hati hingga sekarang, dan membuatku merasa bersalah. Dulu
aku pernah berselingkuh dengan Amos meski dia sudah beristri.Dan hingga istrinya
meninggal ia tak pernah mengetahui hubunganku dengan Amos. Ampuni aku Tuhan. Dan
untuk Dorothea, maafkan Nenek, karena kaulah satu-satunya keluarga Amos yang tersisa.

11
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

DOROTHEA
(Terusik dengan isi doa Lanang tapi berusaha tetap tenang)
Berikutnya Kakek Dominggus.

DOMINGGUS
Maaf Tuhan, aku tak pandai berkata-kata di hadapanmu. Terlalu banyak dosa yang sudah
kuperbuat. Jika diungkapkan semuanya maka doa ini tak akan cukup. (enggan berlama-
lama) lanjut Dorothea.

DOROTHEA
Cukup?

DOMINGGUS
Cukup.

DOROTHEA
Kakek Amos, ada yang ingin diucapkan.

AMOS
(berkontemplasi sejenak)
Dengan belati, dengan senapan, dengan kerasnya kepalan tangan dan dengan keberanian
semua musuh bisa ditumbangkan. Meski kadang kita tergelincir, tapi jak jarang kita berdiri
di puncak kemenangan. Semua orang bisa memahami kebaikan. Tapi siapakah yang punya
cukup kekuatan untuk mencambuk diri melakukan kebaikan yang semua orang pahami itu.
Ternyata tanpa kuasa ilahi kita tak berdaya. Kita hanyalah dedaunan kering yang diombang-
ambingkan angin kehidupan yang ganas. Tidak ada yang harus disesali, tidak ada yang harus
disalahkan, tidak perlu meludahi masa lalu. Yang kita butuhkan hanya pulang. Pulang ke
rumah Dia sebagai sumber segala sesuatu. Yang kita butuh hanya berserah dan mengakui
ketakberdayaan kita di hadapan-Nya.

AMOS
(Mulai emosional)
Semua orang yang dikasihi telah pergi. Semua orang yang dikasihi telah berkorban demi
membayar kesalahan di masa lalu. Tapi aku bersyukur. Tuhan masih menyisakan mereka
untuk melengkapi sisa kehidupan ini. Mereka yang tak henti memberi semangat dan tak
pernah meludahi kekuranganku. Dominggus, Pato, Lanang, Jony. Dan satu-satunya mutiara
hati yang sangat aku kasihi, Dorothea.
Dorothea, kakek tak punya kata-kata dan kekuatan yang cukup untuk memperbaiki semua
ini. Tapi kakek akan berkorban apapun untuk membuatmu menemukan kehidupan yang
lebih baik. Semoga Tuhan selalu menyertai semua niat baik kita semua. Amin.

12
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

DOROTHEA
(Memeluk Amos)
Aku mencintaimu, Kek. Jangan berubah. tetaplah seperti ini. Tetaplah menjadi kakek yang
mencintaiku dengan sederhana.

PATO
Kenapa harus begini-begini sih Amos. Kau tahu sendiri aku paling benci jika harus menangis.

LANANG
(berusaha menahan haru)
Amos. Disuruh mengisi doa malah kau berkhotbah. Malah khotbahnya mengandung bawang
lagi.

DOMINGGUS
Hei, hei, hei kenapa suasana jadi melankolis begini. Bergembiralah. Ini hari istimewa bagi
Amos. Hari istimewa untuk kita. Ayo bergembira.

Musik on. Dominggus mengajak mereka untuk menari dan bergembira. Mereka menari dan
bernyanyi-nyanyi sesuka hati. Suasana berubah menjadi riang dan semarak.

EMPAT

Amos terbaring di pembaringan seperti biasa. Sementara itu Sang Angin dan Rembulan
datang menampakkan diri dari rahim malam.

SANG REMBULAN
Ada banyak sekali cerita usang yang kita tak pernah tahu siapa penulisnya. Bertebaran
mengisi bumi, hinggap pada setiap jalan hidup mereka yang berakal. Seperti melempar
dadu, kita bertaruh untuk bisa memanen harap. Untuk mengawinkan mimpi dan ujung
nasib.

SANG ANGIN
Sebab tak ada kekasih yang lebih setia dari kekalahan. Maka pinanglah belati untuk
menghujam takdir. Sebab iman tak tergantung di etalase-etalase supermarket, melainkan di
langit-langit, dimana puisi, doa dan airmata saling bersiaga mengasah tombak.

SANG REMBULAN
Apapun yang ada, sudah lama disebut namanya. Dan sudah diketahui siapa manusia, yaitu
bahwa ia tidak dapat mengadakan perkara dengan yang lebih kuat dari padanya. Karena

13
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

makin banyak kata-kata, makin banyak kesia-siaan. Apakah faedahnya untuk manusia?
Karena siapakah yang mengetahui apa yang baik bagi manusia sepanjang waktu yang
pendek dari hidupnya yang sia-sia, yang ditempuhnya seperti bayangan? Siapakah yang
dapat mengatakan kepada manusia apa yang akan terjadi di bawah matahari sesudah dia?

SANG ANGIN
Oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersuka cita di dalamnya, tetapi
hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang
datang adalah kesia-siaan.

Di tengah tidur dalam buaian Angin dan Rembulan, kemudian terdengar suara nyamuk.
Suara itu amat mengganggu sehingga membuat Amos terjaga. Ia bangun dengan letih,
sambil terbatuk-batuk dengan keras.

AMOS
Dorothea, kau tidak menyalakan obat nyamuk malam ini.

DOROTHEA
Tidak, Kek. Obat nyamuk hanya akan membuat penyakit paru-parumu semakin parah.

AMOS
Aku tak peduli dengan paru-paruku, yang kubutuhkan cuma tidur.

DOROTHEA
Makan dulu, Kek. Seharian ini kau belum makan. Obat-obat kakek juga belum diminum.

AMOS
Aku tak perlu makan, tak perlu obat, yang kubutuhkan cuma tidur, Nak.

Amos kembali membaringkan diri. Dorothea berjaga di samping kakeknya, setia menjaga
kakeknya dari gangguan nyamuk.

LIMA

Sudah berhari-hari Amos tak beranjak dari pembaringannya. Tubuhnya semakin ringkih dan
letih. Sementara itu, Dorothea juga ikut-ikutan tampak letih karena sepanjang hari
menemani kakeknya di pembaringan.

AMOS
Dorothea, pergilah beristirahat, Nak. Tidak perlu terus-terusan kau berjaga di sini.

14
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

DOROTHEA
Aku tak akan kemana-mana, Kek. Ini tempat istirahatku. Tempat istirahatku adalah berada
di sampingmu.

ENAM

Sementera itu mereka, para begundal itu, yang telah mengetahui kondisi Amos kembali
datang ke tempat itu.

PATO
Hei, hei, hei, ada apa denganmu lelaki tua. Sepertinya kau makin betah berdiam diri di
pembaringanmu itu.

LANANG
Ayolah Amos sayang. Bangunlah, aku masih ingin bernyanyi dan berdansa denganmu lagi.

DOMINGGUS
Dulu, kau pernah bilang ingin hidup seribu tahun lagi. Belum juga sepersepuluhnya sudah
terkapar tak berdaya begini.

AMOS
Sepertinya sekarang aku tak bisa berlama-lama tanpa kalian. Baru ditinggalkan sebentar,
langsung sekarat seperti ini.

LANANG
Tenanglah Amos sayang, kami akan selalu menemanimu.

PATO
Lelaki tua, tebak siapa yang ikut datang dengan kita hari ini.

AMOS
Tidak perlu ditebak, Pato. Ketika kau menyuruhku menebak siapa yang datang, maka itu
bukanlah tebakan. Karena selain kalian, siapa lagi yang bisa datang kesini selain Jony.

Jony tiba-tiba masuk dan langsung menyapa.

JONY
Sudah kubilang Pato, lelaki tua ini tak akan terkecoh dengan kejutan murahan.

15
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

AMOS
Jony, lelaki brengsek, dari mana saja kau.

DOMINGGUS
Lancang sekali mulutmu menyebut seorang pendeta lelaki brengsek.

JONY
Jangan sekali-kali kau memanggilku begitu di depan jemaatku. Bisa bisa mereka berhenti
mendengar dan tak percaya lagi dengan khotbahku.

AMOS
Aku rindu sekali padamu, bajingan.

JONY
Macam ABG saja kau rindu-rinduan, Lelaki Tua.

AMOS
Jony, dulu rasanya kau jauh lebih berdosa dariku. Tapi lihat sekarang dirimu, menjadi
pelayan Tuhan dan mampu menginspirasi banyak orang.

JONY
Kita manusia adalah alat Tuhan di atas bumi. Alat itu ada macam-macam, dan tidak harus
jadi pendeta untuk menjadi alat Tuhan. Kebetulan saja rupanya Tuhan memakaiku untuk
menjadi alat di jalan ini.

AMOS
Kondisiku menyedihkan seperti ini bagaimana bisa menjadi alat Tuhan.

JONY
Dengan terus bersemangat menjalani dengan syukur apapun kondisi hidupmu, kamu telah
menjadi alat Tuhan untuk menginspirasi orang lain agar terus bersyukur dan menghargai
hidup. Kita semua sama dan berharga di mata Tuhan.

AMOS
Syukurlah kau datang kesini hari ini Jony. Jiwaku serasa dibasuh dengan mata air. Apa kau
akan berlama-lama di sini, atau segera berkeliling dunia lagi melanjutkan misi penginjilan.

JONY
Beberapa hari ke depan aku harus pergi melayani lagi ke tempat yang lumayan jauh.

16
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

AMOS
Tinggalah sebentar. Aku mau kau yang memimpin ibadah pemakamanku nanti.

PATO
Bicara apa kau lelaki tua, kau masih kelihatan terlalu kuat untuk segera mati.

LANANG
Ingat Amos. Kau masih berhutang untuk menari dan bernyanyi bersamaku lagi.

AMOS
Jika kalian terperangkap di tubuhku ini, kalian pasti akan berpikiran sama denganku.

AMOS
Ini hari paling istimewa untukku, karena kalian semua ada di sini. Dorothea, ingat, begitu
kakek mati langsung dikuburkan hari itu juga. Tidak usah pakai formalin, formalin itu mahal
harganya. Pakailah peti yang sederhana dan buatlah ibadah yang singkat saja. Tidak perlu
ada acara tiga malam, mingguan dan lain sebagainya. Kita tak punya uang untuk menggelar
semua itu. Sepanjang hidup aku sudah banyak menyusahkan orang. Aku ingin mati dengan
tanpa beban, mati dengan sederhana, dan tidak menyusahkan orang lain.

DOROTHEA
(Mengangguk dan tersenyum)
Aku mengerti, Kek.

LANANG
Kau anak hebat Dorothea. Auramu selalu positif. Seolah telah menimba ilmu puluhan tahun
lamanya.

JONY
Dia punya kakek hebat, yang mendidiknya dengan cara yang hebat.

DOMINGGUS
Aku menyukai kata-katamu Amos. Mati dengan sederhana. Dalam tradisi kita kematian
adalah rangkaian seremoni dan pesta yang menelan banyak sekali biaya. Keluarga yang
sedang bersedih karena kehilangan malah makin dibebani dengan pemborosan yang
harusnya tidak perlu itu.

PATO
Itulah tradisi kita. Kelahiran, perkawinan, bahkan kematian semuanya membutuhkan biaya
yang tidak sedikit. Padahal kalau kita mau jujur, semua siklus hidup itu bisa kita lewati
dengan sederhana dan tanpa pemborosan.

17
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

JONY
Ya. Siklus hidup yang alkitabiah itu harusnya tanpa pemborosan. Tapi begitulah manusia.
Tidak akan dianggap eksis jika tidak berpesta dan menghambur-hamburkan uang.

AMOS
Syukurlah yang kupunyai di dunia ini hanyalah kalian. Jadi aku tak perlu repot-repot
berusaha dianggap eksis oleh banyak orang. Lagi pula ini sudah menjelang tahun politik.
Seremoni-seremoni kematian bakal jadi ajang para politisi untuk pencitraan, dengan
memberi bantuan, pura-pura berduka dan pura-pura bersimpati.

Amos berusaha menegakkan tubuhnya sambil terbatuk-batuk. Dorothea membantu


mengangkat tubuh kakeknya.

AMOS
Ah, kehadiran kalian di sini membuat perutku kembali lapar.

DOROTHEA
Aku ambilkan makanan ya Kek. Kakek sudah dua hari tidak makan.

AMOS
Tidak, Nak. Aku ingin ditraktir makan enak di luar sana. Jony, bagilah berkatmu sebagai
pelayan Tuhan dengan mentraktirku makan sepuasnya hari ini.

JONY
Apa yang tidak untukmu Amos. Kalau perlu, seisi restoran kuborong sekalian untuk kau
makan.

Mereka saling melepas tawa. Lalu membopong tubuh Amos bangkit dari pembaringannya
untuk keluar dari tempat itu.

TUJUH

Diiringi alunan musik panggung dihiasi permainan visual yang melukiskan nuansa
kebahagiaan, Amos terbaring di pembaringan seperti biasa. Ia tidur sambil tersenyum. Kali
ini ia kelihatan tertidur dengan sangat nyenyak.

PATO
Kakekmu tidur dengan amat lelap Dorothea.

18
REUNI PARA BAJINGAN DEAN JOE KALALO

DOROTHEA
Ya. Selama aku hidup dan tinggal bersama kakek, tak pernah kulihat ia tidur senyenyak ini,
tidur setenang ini.

DOMINGGUS
Terakhir kali aku melihatnya tidur seperti ini mungkin sekitar empat puluh tahun yang lalu.

LANANG
Kakekmu telah menemukan ketenangan, kedamaian yang ia cari, tidur yang ia cari selama
ini.

JONY
Ia benar-benar pergi dengan damai dan sederhana. Sesuai dengan keinginannya.

Dorothea menatap wajah kakeknya dengan lekat. Menyentuh pipi dan menciumi dahinya,
kemudian menutup tubuh kakeknya dengan kain.

DOROTHEA
Saatnya untuk pulang, Kek. Meski tertatih-tatih, engkau telah menyelesaikan pertandingan
dengan baik. Sampai jumpa lagi.

JONY
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan. Dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Baik
hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab itulah Kristus telah mati dan hidup kembali,
supaya ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

Musik on.

***
DJK. Juli, 2023.

19

Anda mungkin juga menyukai