Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN BERPIKIR SISTEM

MAKNA KISAH SEMUT DAN BELALANG

Dosen pengajar:
Prof.Dr.dr.A.Razak Thaha, M.KM

oleh:

Nurbait Aprialiani (23100200001)

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS


KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2023
Kisah Semut dan belalang

Pada suatu ketika di negeri yang jauh, hiduplah seekor belalang dan seeekor semut.
Keduanya bersahabat baik dan saling menganggap saudara. Mereka biasa menari dan minum
hingga tengah malam. Udara musim semi, terasa sekali hidup menyenangkan. Semua senang
hingga musim berganti menjadi musim panas. Keduanya masih tetap menari. Lalu, suatu hari
si semut berhenti menari. Ia menyadari bahwa musim panas akan berganti dengan musim
gugur dan akhirnya musim dingin.

Semut segera bekerja mengumpulkan makanan untuk bekalnya di musim dingin. Belalang
sebaliknya terus bersenang-senang dan menari, ia minum-minum sepanjang malam. Sesekali,
semut mencoba menasehati untuk tidak bermalas-malasan namun belalang mengabaikan
nasihatnya.

Datanglah musim gugur, daun-daun mulai berjatuhan. Semut bekerja lebih keras lagi, tetapi
belalang tetap bersenang-senang.

Akhirnya musim salju tiba. Musim dinginpun menyelimuti bumi.

Malam itu dingin sekali. Semut, setelah makan malam yang lezat, ia duduk dengan nyaman
di sofa dekat perapian. Ia menghirup teh kesukaannya sambil menonton acara favoritnya. Di
luar salju turun semakin lebat. Tiba-tiba ada ketukan di pintu: tok..tok..tok

Ia menengadah dan melihat di ambang jendela rumahnya sahabatnya si belalang, sedang


menggigil kedinginan!

Apa kira-kira akhir kisah ini?

Begitu melihat sahabat karibnya yang menggigil kedinginan, semut segera membukakan
pintu, ia memapah belalang untuk masuk.

Belalang masuk, ia melihat semut yang kenyang dan gemuk, ia merasa sangat kelaparan...ia
MELAHAP semut itu.

Fiksi atau base on true story?

Bertahun-tahun orang Asia Timur dan Tenggara bekerja keras, mengumpulkan uang mereka,
menanam modal, bekerja keras, menabung. Orang barat tampak lamban dan bermalas-
malasan. Mereka terus belanja dan bersenang- senang. Tampaknya abad depan adalah
milenium Asia...

Tiba-tiba dengan satu sentuhan di keyboard mata uang Asia terjun bebas, bursa saham Asia
terguling, ekonomi riil Asia di ambang kehancuran......
Moral Cerita Kisah Semut dan belalang

Semut adalah binatang yang pekerja keras, ia menyadari untuk menjalani hidup ini, tidaklah
bisa dengan bersantai ria, untuk mendapatkan bahan makanan maka ia pun harus bekerja
keras menanam atau mencarinya, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam quran surat
Ar-Rad 11 yang berbunyi:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah
keadaan mereka sendiri.

Sehingga untuk berjuang dan bertahan hidup dengan telah disediakannya sumber daya alam
yang ada oleh Allah swt, semut-semutpun mencari rezekinya untuk menghadapi berbagai
perubahan iklim.

Sedangkan belalang, adalah hewan yang pemalas, dan tidak taat kepada Allah SWT, ia tidak
belajar dari sejarah untuk bersiap sedia menghadapi perubahan iklim.
Dan belalangpun hewan yang ingkar, segala larangan dari Allah SWT tetap ia kerjakan,
seperti berpesta pora (tidak berhemat), dan bermabuk-mabukan.
Sehingga Ketika terjadi perubahan iklim ke musim dingin, ia pun menjadi hewan yang paling
malang karena kemalasannya sendiri, dan akhirnya ia harus menanggung derita dengan
meminta pertolongan kepada sahabatnya si semut.

Dan semut tidak hanya sebagai hewan yang pekerja keras, ia pun hewan yang sangat lembut
hatinya, dengan mengingatkan selalu sahabatnya belalang untuk bekerja, meskipun selalu
tidak diindahkan oleh belalang.
Bahkan Ketika belalang mengalami kemalangan akibat ulahnya sendiri, semut pun masih
berbaik hati untuk menolong belalang, dengan memberikannya perlindungan masuk kedalam
rumahnya.

Bala tidak dapat ditolak, dan untung tidak dapat dicegah.


Akan tetapi memang watak dan sifat belalang yang tidak baik, bukannya ia berterimakasih
sudah diizinkan masuk kedalam rumah belalang, ia yang kelaparan malah memakan
sahabatnya sendiri.

Hal ini memang bisa tercermin dalam kehidupan kita sehari-hari,

Bertahun-tahun orang Asia Timur dan Tenggara bekerja keras, mengumpulkan uang mereka,
menanam modal, bekerja keras, menabung. Orang barat tampak lamban dan bermalas-
malasan. Mereka terus belanja dan bersenang- senang. Tampaknya abad depan adalah
milenium Asia.
Tiba-tiba dengan satu sentuhan di keyboard mata uang Asia terjun bebas, bursa saham Asia
terguling, ekonomi riil Asia di ambang kehancuran.

Orang Asia adalah orang yang pekerja keras, oleh Allah SWT telah dianugerahi dengan
kekayaan Alam yang melimpah, bahkan sepotong kayu yang ditancapkan kedalam tanah
benua Asipun dapat berubah menjadi umbi-umbian yang dapat dimakan (misalnya,
Singkong). Orang Asia pun menyadari akan kekayaan alam yang ia miliki, sehingga
memanfaatkannya sebaik-baiknya. Hanya saja ilmu pengetahuan, teknologi dan
perekonomian seiring bertambahnya zaman berkembang semakin pesat.
Orang-orang barat yang tidak giat bekerja (lamban, bermalas-malasan, senang berbelanja dan
bersenang-senang) tetapi mereka menggunakan cara yang licik dengan menggunakan bursa
saham, sehingga mata uang mereka menjadi sangat tinggi, dan sebaliknya mata uang Asia
menjadi menurun.
Mereka menggunakan cara, bekerja biasa-biasa saja, tetapi Aset yang bekerja dengan pesat.
Karena perkembangan zaman dan teknologi hal ini menjadi lumrah, akhirnya mereka menjadi
negara superior dan maju.

Kita tidak bisa menyalahkan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang. Tetapi yang harus kita lakukan adalah belajar untuk beradaptasi dengan
perubahan zaman tersebut sehingga kita bisa ikut bersaing dengan mereka.

Tetapi satu hal yang pasti, segala sesuatu yang kita miliki didunia ini akan dimintakan
pertanggung jawabannya Ketika di akhhirat, dan Allah SWT adalah Hakim yang se-adil
adilnya.

‫ َو اْع َم ْل آِل ِخَرِتَك َك َأَّنَك َتُم ْو ُت َغًدا‬،‫اْع َم ْل ِلُد ْنَياَك َك أَّنك َتِع يُش أَبًدا‬
Artinya: “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan
bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi.”

sehingga dalam menjalani hidup ini, dalam mencari rezeki kita tidak bisa hanya
menggunakan kemajuan ilmu dan teknologi, sebagai seorang muslim ada hukum halal dan
haram, carilah rezeki yang halal karena hal itu akan menenangkan dan membuatmu
beruntung, dan hindarilah rezeki yang haram (merampas hak milik orang lain) agar engkau
terhindar dari malapetaka dan azab diakhirat.

"Barangsiapa yang bersandar kepada baiknya pilihan Allah untuknya maka dia tidak akan
mengangan-angankan sesuatu selain keadaan yang Allah pilihkan untuknya. Inilah batasan
sikap selalu ridha terhadap semua ketentuan takdir dalam semua keadaan yang Allah
berlakukan bagi hambaNya". - Ali bin Abi Thalib-

Lalu dalam al-Quran Hud:6


۞ ‫َو َم ا ِم ن َد آَّب ٍة ِفى ٱَأْلْر ِض ِإاَّل َع َلى ٱِهَّلل ِر ْز ُقَه ا َو َيْع َلُم ُم ْس َتَقَّرَها َوُم ْس َتْو َدَع َهاۚ ُك ٌّل ِفى ِكَٰت ٍب ُّم ِبيٍن‬
Arab-latin: wa mā min dābbatin fil-arḍi illā 'alallāhi rizquhā wa ya'lamu mustaqarrahā wa
mustauda'ahā, kullun fī kitābim mubīn.

Artinya: "Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang
memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)."
Jaminan atas rezeki juga dijelaskan dalam surat lain seperti surat Asy Syuraa ayat 27. Allah
berfirman sebagai berikut:

۞ ‫َو َلْو َبَس َط ٱُهَّلل ٱلِّر ْز َق ِلِع َباِدِهۦ َلَبَغ ْو ۟ا ِفى ٱَأْلْر ِض َو َٰل ِكن ُيَنِّز ُل ِبَقَد ٍر َّم ا َيَش آُء ۚ ِإَّن ۥُه ِبِع َباِدِهۦ َخ ِبيٌۢر َبِص يٌر‬
Arab-Latin: Walau basaṭallāhur-rizqa li'ibādihī labagau fil-arḍi wa lākiy yunazzilu biqadarim
mā yasyā`, innahụ bi'ibādihī khabīrum baṣīr
Artinya: "Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka
akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya
dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi
Maha Melihat."

Anda mungkin juga menyukai