Anda di halaman 1dari 3

Jenis dan Karakteristik

*Limbah B3 dari fasilitas kesehatan menurut WHO dibagi menjadi:


a) Limbah infeksius, termasuk cairan tubuh, kultur, dan sampel dari
laboratorium;
b) b) Limbah patologi, seperti jaringan tubuh dan limbah operasi;
c) c) Limbah benda tajam, seperti jarum suntik;
d) d) Limbah kimia, dari layanan diagnostik dan pembersihan alat;
e) e) Limbah farmasi, termasuk obat tidak terpakai;
f) f) Limbah genotoksik, berbahaya bagi kesehatan;
g) g) Limbah radioaktif, dari sumber tertutup dan terbuka;
h) h) Limbah tidak berbahaya, sekitar 85% dari total limbah
kesehatan.

*Alur pengelolaan B3

Pengelolaan limbah B3 dari pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit,


dilakukan dari sumber hingga pengolahan akhir. Prosedur ini
ditetapkan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan memastikan
kepatuhan. Tahapan pengelolaan harus sesuai aturan untuk mencegah
dampak negatif, kecelakaan kerja, dan tuntutan hukum.

*Skema pengelolaan limbah B3

melibatkan pengurangan dan pemilahan limbah. Pengurangan dilakukan


melalui eliminasi bahan berbahaya dan praktik ekonomi sirkular.
Pemilahan memerlukan sarana yang bersih, fungsi baik, dan stiker
penanda sesuai jenis limbah. Cleaning service bertugas menyediakan
wadah limbah di lokasi tertentu. Sarana pemilahan harus selalu
tersedia untuk kepatuhan dan keselamatan staf.

*Pengemasan Limbah B3

Limbah dikemas dengan kantong plastik berwarna sesuai jenis dan


karakteristik, mengikuti peraturan kesehatan dan lingkungan.
Pemilahan yang tepat mengurangi timbulan limbah. Limbah radioaktif
sumber terbuka diwadahi dengan timbal di area khusus, diukur oleh
petugas PPR yang kompeten.

*Pengumpulan limbah di sumber

dilakukan oleh petugas cleaning service dengan APD. Limbah


dikumpulkan sesuai jenis dan karakteristiknya. Pengelolaan limbah
harus hati-hati untuk mencegah tumpahan dan kecelakaan. Sarana
pemilahan dan pengumpulan limbah melibatkan tempat sampah, kantong
plastik kuat, stiker penanda, safety box, dan safety container.

*Pengangkutan limbah B3
dilakukan oleh petugas cleaning service dengan APD. Limbah harus
dikirim ke TPS Limbah B3 dalam 24 jam. Penanggung jawab ruangan
melengkapi formulir pengiriman sesuai jenis limbah. Petugas mengikuti
jadwal pengangkutan yang ditentukan.

*Penyimpanan Limbah B3
di TPS dilakukan oleh Petugas Operator, menerima, mencatat, dan
menyimpan limbah sesuai jenis dan karakteristiknya. FIFO digunakan,
limbah non medis dilabeli, dan limbah kimia dilampiri SDS. Data
penerimaan limbah dicatat dan dilaporkan.

Pengolahan limbah di incinerator


dilakukan oleh Petugas Operator sesuai prosedur untuk mencegah
pencemaran lingkungan. FIFO dan pencatatan logbook dilakukan, residu
diolah sebagai limbah B3 non medis dan disimpan di TPS.

Penyerahan limbah B3 ke pihak ketiga diawasi oleh Instalasi Kesehatan


Lingkungan dan K3RS. Pihak ketiga harus berizin, kendaraan dilengkapi
penanda, dan kegiatan terdokumentasi dalam sistem informasi
festronik. Pihak ketiga wajib mengikuti ketentuan yang berlaku.

Monitoring dan evaluasi

penting untuk pengelolaan limbah B3. Dilakukan dari sumber hingga


TPS. Hasil monitoring menjadi dasar evaluasi dan perbaikan prosedur
pengelolaan limbah.

Tanggung jawab pengelolaan limbah B3 melibatkan


Kepala Instalasi, PJ Ruangan, dan Petugas Cleaning Service. Dari
perencanaan hingga penyimpanan, masing-masing bertanggung jawab
memastikan pemilahan, pengurangan, pengemasan, pengumpulan,
pengangkutan, dan penyimpanan limbah sesuai prosedur. tupoksi dan
koordinasi dalam pengelolaan limbah B3. Penanggung jawab di setiap
unit kerja memainkan peran vital dalam memastikan ketersediaan,
kecocokan, dan kepatuhan pada prosedur pengelolaan limbah B3.

Keselamatan dan kesehatan petugas


Perlindungan petugas pengelola limbah B3 di rumah sakit melibatkan
APD, higiene perorangan, tanggap darurat, pemeriksaan kesehatan
berkala, makanan tambahan, dan peningkatan kompetensi dengan prosedur
yang disosialisasikan.

Standar Minimal Fasilitas Bangunan TPS Limbah B3

mencakup persyaratan teknis, keamanan, dan lingkungan. Ini termasuk


lantai beton, sumber air, akses mudah, keamanan, perlindungan dari
cuaca, ventilasi, dan penandaan "BERBAHAYA". Persyaratan penyimpanan
melibatkan peralatan tanggap darurat, kemasan kuat, simbol dan label
limbah, dan pengamanan 24 jam. Standar Penyimpanan Limbah B3
memperinci penyimpanan dengan drum, jumbo bag, atau IBC. Standar
Minimal Fasilitas Insinerasi menetapkan lokasi bebas banjir, sistem
pembakaran utama dan sekunder, serta pengendalian pencemar udara.
Standar Fasilitas Penampung Limbah Radioaktif mengatur bahan, label,
dan pengujian wadah serta ruang penyimpanan sesuai karakteristik
limbah.

Anda mungkin juga menyukai