Anda di halaman 1dari 6

Sinopsis:

Pagi hari yang seperti biasanya disekolah, semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing
sampai sebuah keributan memecah ketenangan di pagi itu. Keributan itu berasal dari
pertengkaran antara Meiny dan Ica , hanya dikarenakan sebuah masalah sepele berujung menjadi
sebuah pertengkaran besar diantara mereka berdua, Kristania yang paling dekat dengan mereka
berdua pun tidak mampu untuk meleraikan pertengkaran mereka. Melihat pertengkaran yang
seakan tidak ada habisnya membuat Mita terpaksa harus turun tangan untuk mencegah
pertengkaran itu menjadi lebih buruk lagi.

Dialog:

Mita : (bingung) "Ini kenapa kok ribut bener?! Kalian kenapa berantem?"

Meiny : (teriak marah) “Gara-gara kau ya! Gara-gara kau semuanya jadi begini!”

Ica: (balas teriak marah) “Ini juga karena kamu ya Mey! Coba kalau kamu nggak lakuin itu, pasti
hal ini nggak bakal terjadi!”

Daniel : “Hei! Sudah,sudah, cukup! Jangan bertengkar begini, nanti yang lain repot..”
“Sudahlah.. Jangan bertengkar lagi, cukup! Berhenti disini kalian berdua..” Kata Mita yang juga
berusaha untuk mencegah pertengkaran semakin besar.

Meiny dan Ica sedikit tenang, meskipun begitu teman-teman mereka masih bisa merasakan
adanya permusuhan diantara mereka berdua.

Nia : “Hei.. Sudahlah, jangan bermusuhan begini, itu nggak baik..”

Nia lelah melihat kedua temannya yang sebelumnya sangat akrab tiba-tiba bermusuhan seperti
ini, karena lelah ia memilih untuk sedikit menjauh dari mereka berdua guna untuk menenangkan
diri.

MIta : (bertanya) "Kenapa mereka berantem sih?"

Kristania :"kayaknya karena tadi deh, kerajinan tangan kita bakal dikumpul besok kan, tiba-tiba
mereka nabrak satu sama lain dan kerajinan tangan kelompok kita hancur, terus mereka saling
nyalahin deh".

Mita : "Wah, parah juga.."

Daniel : (optimis) “Hah.. Tapi nanti juga pasti baikan mereka berdua.. “
Mita sendiri tampak memikirkan sesuatu tentang cara apa yang tepat untuk membuat Meiny dan
Ica bisa berbaikan lagi.

Daniel : “Kasih duit aja.. Ya kan Nia?”

Kristania : (emosi) “Mau kulempar dengan payungku hah?!”

Daniel : (tertawa kecil) “Wei! Canda, canda..”

Kristania : “Dasar, kamu beruntung payungku nggak kebawa ya, kalau ada udah kulempar tuh
payung ke kepalamu!”

Mita : “Sabar Nia.. Sabar..”

Kristania : "Iya, aku selalu sabar kok".

MIta : "Kelas kita serasa suram banget gak sih?" Gimana caranya supaya mereka baikan lagi
yah?"

Mereka melihat Meiny dan Ica yang duduk bersebelahan namun tidak mempedulikan satu sama
lain. Saling menatap pun ada rasa benci. Seolah yang di sebelah mereka hanyalah angin lalu
semata.

Kristania : "Yah kita diskusi bareng dulu lah. Aku juga kalo jadi mereka berdua, udah pasti
marah terus berantem".

Daniel : (heran) "Ngapain kamu marah juga?"

Kristania : (mulai emosi) "Pikir aja lah! Kerajinan yang udah kita buat susah-susah jadi hancur
kayak gitu."

MIta : "Iya sih, wajar kalo mereka berantem. Tapi kalo saling nyalahin udah beda ceritanya."

MIta : "Daniel, kamu sering liat mereka kan. Emang kamu gak ada caranya?"

Daniel : (tidak peduli ) "Nggak ada, aku serahin sama kalian aja."

Kristania : (emosi) "Pengen banget kutimpuk mukamu pake patung Liberty"

Sepertinya akan ada permasalahan baru yang muncul kalau Mita tidak berusaha menghentikan
perdebatan Nia dan Daniel yang sudah seperti Tom dan Jerry yang terkenal di film kartun.
Mita : "Kerajinan tangan kita harus dikumpulin kan, tapi kita pikirin aja dulu dua orang itu
gimana supaya mereka bisa baikan lagi"

Kristania : "Iya, kalo soal kerajinan tangan yang hancur bisa kita bantu mereka bikin sama-sama"

Daniel :"Yaudah kasih aja mereka boba milk tea. Siapa tahu mereka baikan lagi"

Pernyataan Daniel membuat tangan Nia secara reflek mencubit perut Daniel.

Kristania : (mencubit oerut Daniel) "Lo pikir mereka berdua bisa disogok kayak gitu!?"

Mita : (ketus) "Tahu tuh si Daniel. Gak banget ide kamu. Seharusnya kita sebagai teman bantu
perbaiki hubungan mereka, bukan nyogok kayak gitu. Gak banget!"

Daniel : (pasrah) "Hadehh iya iya maaf deh"

Kristania : "Ayo pikirin caranya, waktu kita gak banyak"

MIta : "Oke-oke. Gini aja, nanti kita temuin mereka berdua terus kita dan selesain baik-baik
masalahnya supaya mereka gak nyalahin satu sama lain lagi. Gimana?"

Kristania & Daniel :"Boleh juga"

Daniel : "Pas istirahat aja gimana, untung kita kumpulinnya besok di jam terakhir."

Mita : "Oke, setuju."

Mereka melihat kembali dua teman mereka yang masih bersitegang di tempat duduk walaupun
bersebelahan. Mita dan Nia juga duduk bersebelahan di belakang Meiny dan Ica.

Daniel : (berteriak) "Sudahlah teman-teman gak usah jauh-jauhan apalagi berantem. Apa arti
pertemanan kalo berantem terus!"

Kristania : (panic) "Jangan teriak bodoh! Kamu bikin mereka tambah runyam aja!"

MIta : "Udah cukup Daniel. Jangan sampe kamu bocorin rencana kita."

Daniel : (pasrah) "Huh! Salah lagi deh aku."

Mereka kembali ke tempat duduk semula dalam diam.

Bel istirahat pun akhirnya mengeluarkan bunyinya. Saatnya mereka menjalankan rencana yang
mereka yakini sebagai cara untuk memulihkan pertemanan dua teman mereka.
Mita akan memanggil Ica dan mengobrol dalam sudut kelas kemudian Nia dan Daniel akan
mengajak Meiny untuk mengobrol di sudut kelas yang lain.

MIta : "Ica, kamu masih marah yah soal kejadian tadi?"

Ica : (marah) "Jelaslah gue marah. Kerajinan itu kan udah susah-susah kita buat"

MIta : "Tidak apa-apa, kerajinannya masih bisa kita buat sama-sama lagi"

Ica : "Tapi kita menyusunnya dengan susah payah. Apalagi kita sudah harus mengumpulkannya
besok."

MIta : (bujuk) "Masih bisa kok. Kan bisa saja kita bikin bareng-bareng berlima, hasilnya lebih
bagus lagi."

Sisi lain terjadi hal yang sama, Nia sedang berusaha membujuk Meiny temannya.

Kristania : "Mei, ayo baikan yuk. Gak baik tahu marah-marahan apalagi kalian berteman. Sedih
rasanya pertemanan yang sudah kita pupuk dari lama akhirnya tidak menyisakan apa-apa karena
kalian musuhan."

Meiny : (kesal) "Iya, tapi kan kamu pikir aja kerajinan yang kita buat susah-susah jadi hancur
begitu saja."

Kristania : "Tidak apa-apaa.. Aku sudah bicara sama Mita kalau kita bisa buat lagi kerajinannya
sama-sama."

Meiny : "Tapi.. Ica juga sudah salah dia malah lebih memojokkan aku waktu itu."

Kristania: "Tapi..Kalian mau kan saling minta maaf?"

Meiny: "Hmm.. iya deh. Tapi dia harus duluan yang minta maaf."

Kristania : (senang) "Iya-iya tenang aja. Gitu dongg"

Kristania : (bisik ke Daniel) "Bilangin ke mereka yah" (sambil menunjuk ke arah Mita dan Ica
yang ada di sisi kelas yang lain) "Kalau Meiny mau baikan asalkan Ica minta maaf duluan."

Daniel : (mendengus pergi) "Aku kok kayak jadi babu yah."

MIta : "Okey, ayok kita kumpul."

Daniel : (ledek) "Cie ada yang mau baikan yahh"


Kristania : (marah) "Ganggu aja sih kamu! Dih."

Meiny dan Ica saling berhadapan untuk saling minta maaf, namun tentu saja masih ada
kecanggungan di antara mereka.

Ica : (julur tangan) "Meiny, aku minta maaf yah, padahal aku juga yang salah tapi aku malah
marah sama kamu."

Meiny : (julur tangan) "Iya aku maafin. Aku juga mau minta maaf udah marah-marah tadi."

Rencana dadakan Mita, Nia dan Daniel terlaksana dengan lancar.

Mita : (senyum) "Semua orang juga punya salah. Tapi kalo sudah salah harus tanggung jawab
dan minta maaf, bukan saling diam padahal kita teman dekat."

Meiny & Ica : "Hehe iya Mita-san!"

Kristania : "Kok aku yang terharu yah..hiks"

Daniel : (mengejek) "Alay sekali manusia ini"

Kristania : "Bodo amat! Yang penting kita bisa bareng-bareng lagi, yey!"

Daniel :"Karena kalian sudah baikan, sesuai yang aku bilang. Kalian semua aku traktir minum
boba!"

Semua : (spontan teriak) "BENERAN!?"

Daniel : "Iya beneran, mumpung aku baik hati orangnya"

Semua : "Nyehhh"

Mereka mengejek Daniel namun kemudian saling tertawa terbahak-bahak sampai semua
perhatian murid di kelas tertuju pada lima sekawan itu. Mereka menjadi saksi persahabatan
mereka yang sudah kembali bersama lagi.

Tamat.
NASKAH DRAMA

LIMA SEKAWAN TAK TERPISAHKAN


SENI BUDAYA

PEMAIN (KELOMPOK 2)

SHALOMITA FEHR

KRISTANIA MANGGA

CLARISSA MANOPPO

MEINY NATARI

ASCENSIOUS WATUNG

XII BAHASA

Anda mungkin juga menyukai