Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

JARINGAN KOMPUTER

Oleh:
Nama : Ravina Ayu
Jehan Saphira
M.Arya Dwigantara
L.Hafidl Alkhair
Kelas : TRKJ 1.C
Jurusan : Teknologi Informasi dan Komputer
Program Studi : Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan
Dosen Pembimbing : Afla Nevrisa S.Kom, M.Kom

JURUSAN TEKNOLOGI KOMPUTER DAN INFORMASI


PRODI TEKNOLOGI REKAYASA KOMPUTER DAN JARINGAN
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
TAHUN AJARAN 2023/2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II.................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.................................................................................................................3

A. Subnetting................................................................................................................3

B. Implementasi Jaringan Komputer............................................................................8

C. Perbedaan Broadcast address, Network address, Subnet mask dan Alamat host
yang dipakai...................................................................................................................10

D. Peranan Protocol Routing......................................................................................12

BAB III..............................................................................................................................15

PENUTUP.........................................................................................................................15

A. Kesimpulan............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman sekarang, kebutuhan manusia dalam akses data semakin


meningkat,ini disebabkan adanya pola pergeseran hidup manusia ke arah
yang lebih berkembang. Dengan pemanfaatan komputer hal ini dapat
terfasilitasi dengancepat. Akibatnya akan terjadi keefisiensian waktu,
biaya dan resource sehinggaakan menghasikan output yang optimal.
Jaringan komputer adalah kumpulan dari sejumlah perangkat
berupakomputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang
terhubungdengan menggunakan media komunikasi tertentu. Perangkat
yang terhubungdengan jaringan disebut juga sebagai node. Hal ini
memungkinkan penggunadapat bertukar dokumen dan data, mencetak
pada printer yang sama, danmenggunakan sumber daya jaringan (hardware
dan software) ada.
Dengan jaringan komputer manusia dapat saling berkomunikasi
dengan yang lainnya melalu komputer mereka yang membentuk sebuah
jaringan. Melalui jaringan itu mereka dapat saling bertukar informasi, dan
data satu sama lainnya. Dalam IP Address juga dikenal sebuah istilah
subnetting yang bertujuan untuk membagi jaringan kedalam subnet –
subnet sehingga memudahkan dalam pembagian network dan
pengontrolan dari sebuah jaringan.

Nah, dalam sebuah materi ini akan di jelaskan mengenai


subnetting, implementasi jaringan komputer, perbedaan broadcast address,
network address, subnet mask, serta peranan protocol routing.

3
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu subnetting dan implementasi jaringan komputer?


2. Apa perbedaan broadcast address, network address, subnet mask dan
alamat host yang dipakai?
3. Apa itu peranan protocol routing?

C. Tujuan

1. Mengetahui yang dimaksud dengan subnetting dan implementasi


jaringan komputer.
2. Megetahui perbedaan broadcat address, network address, subnet mask
dan alamat host yang dipakai.
3. Mengetahui peranan protocol routing

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Subnetting

Subnetting adalah salah satu teknik yang digunakan untuk


membagi atau memecah blok IP address IPv4 pada kelas A, B, C menjadi
suatu blok IP address yang lebih kecil. Subnetting merupakan jaringan
menjadi beberapa sub-jaringan atau sub-network (subnet) yang lebih kecil
dimana masing-masing sub-jaringan tersebut memiliki alamat sendiri.
Pada dasarnya, subnetting merupakan aktivitas untuk mengambil
bit-bit dari bagian host alamat IP dan me-reserve atau menyimpannya
sebagai alat untuk mendefinisikan alamat subnet. Konsekuensinya yaitu
semakin sedikit jumlah bit untuk host. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin banyak jumlah subnet, maka semakin sedikit jumlah bit yang
tersedia untuk mendefinisikan hostbit tersebut.
Alasan utama melakukan subnetting yaitu untuk melakukan
subnetting adalah agar melakukan pengalokasian IP address dengan baik
dan benar. Jumlah IP sangat terbatas, jadi apabila jumlah host terlalu
banyak, maka pendistribusiannya juga menjadi tidak efisien. Kapasitas IP
address berbeda tergantung kelasnya. IP address kelas A memiliki
kapasitas 254, kelas B memiliki 65 ribu dan untuk kelas C memiliki 16
juta IP address yang siap dibagi ke host. Kapasitas IP address ini berbeda
tergantung kelasnya. IP address kelas A memiliki kapasitas 254, kelas B
punya 65 ribu dan untuk kelas C memiliki 16 juta IP address yang siap
dibagi ke host.
Jumlah IP address harus selalu disesuaikan dengan host. Jika
terlalu sedikit, host akan saling berebut IP, sedangkan jika terlalu banyak,
IP address yang tidak digunakan hanya akan membebani network. Kelas
IP address memiliki gap yang terlalu tinggi dan apabila digunakan tanpa
subnetting, hasilnya network pasti bermasalah.

5
a) Fungsi Subnetting

Salah satu fungsi subnetting adalah dapat membantu meningkatkan


kinerja dan keamanan jaringan. Saatnya mempertimbangkan subnetting
jaringan Anda. Meskipun subnetting mengambil beberapa perencanaan
dan dapat memakan waktu, itu sepadan dengan usaha. Berikut adalah
beberapa manfaat dan fungsi dari subnetting yang harus Anda
pertimbangkan.

1. Mengefisienkan Alamat IP
Penghematan alamat IP mengalokasikan IP address yang terbatas
agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas
A, B, dan C, tiap network akan memiliki 254, 65.000,atau 16 juta
IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak
network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit
network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host
sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih
dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin
akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2. Mengurangi Traffic Jaringan
Subnetting memastikan bahwa traffic yang ditujukan untuk
perangkat dalam subnet tetap berada di subnet itu, yang
mengurangi keleletan. Melalui penempatan subnet yang strategis,
Anda dapat membantu mengurangi beban jaringan dan lalu lintas
rute yang lebih efisien. Setiap komputer akan melihat paket
broadcast dari semua komputer dan server di jaringan, sehingga
switch harus memindahkan semua lalu lintas ke port yang sesuai.
Hal ini menyebabkan peningkatan kelambatan, kinerja jaringan
berkurang, dan waktu respons yang lebih lambat. Namun,
menggunakan router untuk memindahkan lalu lintas antara hasil
subnet tanpa lalu lintas siaran atau informasi apa pun yang tidak

6
perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet lain. Karena jumlah
lalu lintas dalam setiap subnet berkurang, kecepatan setiap subnet
meningkat, yang memudahkan kemacetan jaringan.
3. Meningkatkan keamanan jaringan
Dengan memisahkan jaringan anda menjadi subnet, Anda dapat
mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL, QoS, atau peta
rute, memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi ancaman, titik
tutup dari masuk dan targetkan tanggapan Anda dengan lebih
mudah. Anda juga dapat membagi jaringan anda menggunakan
router untuk menghubungkan subnet melalui konfigurasi ACL
pada router dan switch. Akibatnya, perangkat di subnet tidak dapat
mengakses seluruh jaringan. Pilihan lainnya adalah membatasi
akses ke sumber daya pada klien nirkabel, memastikan bahwa
informasi berharga tidak mudah diakses di lokasi terpencil.
4. Mengoptimalkan kinerja dan kecepatan jaringan
Mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah
organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua
device tersebut di dalam network ID yang sama akan
memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar
semua komputer dengan network ID yang sama harus berada
physical network yang sama juga. Physical network memiliki
domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network
harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan
kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain
broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.
Subnetting juga membagi domain siaran jaringan Anda,
memungkinkan Anda untuk mengontrol arus lalu lintas dengan
lebih baik, sehingga meningkatkan kinerja jaringan. Sebuah
peringatan, Anda lebih baik membatasi lalu lintas ke subnet
tunggal dari pada membiarkannya berpindah dari subnet ke subnet.
Struktur kode CSS terdiri dari tiga bagian yaitu selector, blok

7
deklarasi,properti dan nilainya,berikut adalah untuk mengetahui
format penulisannya

b) Tujuan Melakukan Subnetting


Secara umum, tujuan dari melakukan subnetting diantaranya yaitu:
1. Untuk mengefisienkan jumlah host dalam jaringan kecil dimana
jumlah hostnya tidak sampai 254 buah.
2. Untuk mengurangi kepadatan lalu lintas jalur data pada jaringan
besar yang jumlah hostnya hampir mencapai 254 bahkan lebih
dengan cara membaginya menjadi beberapa jaringan yang lebih
kecil lalu dihubungkan dengan perangkat router.
3. Untuk memotong jumlah host yang bisa terhubung ke jaringan
dengan alasan keamanan.
4. Untuk mengefisienkan pengalamatan jaringan misalnya untuk
jaringan yang hanya memiliki 10 host, jika ingin menggunakan
kelas C saja terdapat 254-10 = 244 alamat yang tidak digunakan.
5. Dapat membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork
dengan kata lain membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil.
6. Untuk mengatasi masalah perbedaan antara hardware dengan
topologi fisik jaringan.
7. Untuk membuat lebih efisien alokasi Ip address dalam sebuah
jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan ip address.
8. Untuk meningkatkan keamanan dan mengurangi terjadinya
kongesti akibat terlalu banyak host dalam suatu jaringan.
9. Untuk mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik
yang di gunakan dalam suatu network.

8
c) Contoh Subnetting
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah network address
192.168.1.0/26? Analisanya, 192.168.1.0 berarti kelas C dengan
Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192).
1. Jumlah subnet
2x, di mana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk
kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 2x2 = 4 subnet.
2. Jumlah host per subnet
2y – 2, di mana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet
adalah 26 – 2 = 62 host.
3. Blok subnet
56 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128, 192.
4. Hos dan broadcast yang valid
Mengetahui host dan broadcast yang valid memerlukan tabel
dengan catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Gambar 2.1 Contoh Subnetting

9
B. Implementasi Jaringan Komputer

Implementasi JaringanImplementasi jaringan adalah proses


penerapan teknologi jaringan untuk membangun jaringan komputer yang
efektif dan efisien. Implementasi jaringan melibatkan perencanaan,
pemilihan peralatan, dan pemasangan peralatan jaringan.
Dalam implementasi jaringan, ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, seperti anggaran, skala jaringan, lokasi jaringan,dan
kebutuhan jaringan.Untuk implementasi jaringan yang sukses, perlu ada
perencanaan yang baik. Perencanaan ini meliputi pemilihan peralatan
jaringan yang sesuai dengan kebutuhan jaringan, desain topologi jaringan,
dan pemilihan protokol jaringan yang tepat. Pemilihan peralatan jaringan
yang sesuai meliputi router, switch, modem, firewall, dan
sebagainya.Setelah perencanaan jaringan, tahap berikutnya adalah
pemasangan peralatan jaringan.
Pemasangan peralatan jaringan harus dilakukan dengan benar agar
jaringan dapat berfungsi dengan baik. Pemasangan peralatan jaringan
meliputi instalasi router, switch, modem, firewall, dan sebagainya.Selain
itu, implementasi jaringan juga melibatkan pemilihan protokol jaringan
yang tepat. Protokol jaringan adalah standar yang digunakan oleh jaringan
untuk berkomunikasi. Beberapa protokol jaringan yang sering digunakan
adalah TCP/IP, FTP, HTTP, dan sebagainya.Setelah implementasi
jaringan selesai, tahap berikutnya adalah pengujian jaringan.
Pengujian jaringan dilakukan untuk memastikan bahwa jaringan
dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan. Ada beberapa
metode pengujian jaringan, seperti pengujian paket, pengujian throughput,
dan pengujian jangkauan.Implementasi jaringan adalah proses pemasangan
dan pengaturan perangkat jaringan sehingga jaringan dapat bekerja dengan
baik dan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam implementasi
jaringan, diantaranya:

10
1. Pemilihan perangkat jaringan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perangkat jaringan yang dibutuhkan seperti router, switch, hub,
modem, dll.
2. Instalasi perangkat jaringan. Instalasi perangkat jaringan meliputi
penempatan perangkat jaringan, menghubungkan perangkat jaringan
dengan kabel, mengkonfigurasi perangkat jaringan, dll.
3. Konfigurasi jaringan. Konfigurasi jaringan meliputi pengaturan IP
address, subnet mask, gateway, dll.
4. Verifikasi koneksi jaringan. Verifikasi koneksi jaringan meliputi
pengujian koneksi antar perangkat jaringan, pengujian koneksi
internet, dll.
5. Pemeliharaan jaringan. Pemeliharaan jaringan meliputi memperbaiki
masalah jaringan, meng-update perangkat jaringan, membackup
konfigurasi jaringan, dll.
6. Keamanan jaringan. Keamanan jaringan meliputi pengaturan akses
jaringan, mengamankan data yang lewat jaringan, melakukan
pemantauan jaringan, dll.

Dengan melakukan implementasi jaringan yang baik, jaringan dapat


berfungsi denganoptimal dan memenuhi kebutuhan penggunanya.

Terakhir, implementasi jaringan harus dilakukan pemeliharaan


jaringan secara berkala. Pemeliharaan jaringan meliputi pemeliharaan
perangkat jaringan, pembaruan perangkat jaringan, dan pemeliharaan
konfigurasi jaringan. Pemeliharaan jaringan yang baik akan memastikan
bahwa jaringan dapat berfungsi dengan baik dan efisien selama waktu
yanglama.

11
C. Perbedaan Broadcast address, Network address, Subnet mask dan
Alamat host yang dipakai

a) Broadcast address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti
diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP
Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya
alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket
tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika
suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada
networknya ?
Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak
jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban
kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama.
Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup
mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada
network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host
pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama
dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk
host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima
paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua
adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP
Address menjadi 1.
Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau
167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2
segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga
11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis
informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.

12
b) Network address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B
167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini
adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit
host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup
melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket
tersebut harus dikirimkan.
Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk
menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat
pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup
melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh
alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat
tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat.
Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan
routing atas paket-paket data.
c) Subnet mask
Subnet mask digunakan untuk memisahkan alamat IP menjadi dua
bagian: bagian network dan bagian host. Ini membantu dalam
mengidentifikasi jaringan kecil yang ada di dalam jaringan besar.
Subnet mask terdiri dari serangkaian bit yang biasanya ditandai dengan
angka desimal, seperti 255.255.255.0 atau ditunjukkan dalam notasi
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) seperti /24.
Contoh: Dalam subnet mask 255.255.255.0 (/24), 24 bit pertama
digunakan untuk menunjukkan network, dan 8 bit terakhir untuk host.
d) Alamat host
Alamat host adalah bagian dari alamat IP yang menunjukkan
identitas unik dari perangkat atau host di dalam suatu jaringan. Alamat

13
host terdiri dari sebagian sisa bit setelah bagian network yang
ditentukan oleh subnet mask.
Contoh: Dalam alamat IP 192.168.1.10 dengan subnet mask
255.255.255.0, bagian "1.10" adalah alamat host. Dalam notasi CIDR,
ini akan menjadi alamat IP dengan prefix /24, yang menunjukkan 24
bit untuk network dan 8 bit untuk host.

D. Peranan Protocol Routing

Protokol routing adalah seperangkat aturan dan prosedur yang


digunakan dalam jaringan komputer untuk mengelola dan mengatur
pengiriman data (paket-paket) dari satu perangkat jaringan ke perangkat
jaringan lainnya. Tujuannya adalah untuk menentukan jalur terbaik atau
rute optimal yang harus diambil oleh paket data agar dapat mencapai
tujuannya dengan efisien dan cepat. Protokol routing memainkan peran
kunci dalam mengoptimalkan penggunaan jaringan dan memastikan
bahwa data dapat dikirimkan dengan benar dalam lingkungan jaringan
yang kompleks.

Protokol routing melibatkan algoritma dan mekanisme tertentu


untuk menghitung dan memutuskan jalur terbaik berdasarkan beberapa
faktor seperti kecepatan koneksi, beban jaringan, dan kondisi jaringan
lainnya. Protokol-routing ini sering digunakan dalam router dan perangkat
jaringan lainnya yang membentuk infrastruktur jaringan.

Beberapa contoh protokol routing yang umum digunakan termasuk


RIP (Routing Information Protocol), OSPF (Open Shortest Path First),
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol), dan BGP (Border
Gateway Protocol). Setiap protokol ini memiliki karakteristik dan
kelebihan tertentu, dan pilihan protokol tergantung pada kebutuhan dan
skenario khusus dari suatu jaringan.

Protokol routing memiliki peran penting dalam jaringan


komputer untuk mengatur pengiriman paket data dari satu node ke node

14
lainnya. Ini adalah serangkaian aturan dan prosedur yang memungkinkan
perangkat jaringan untuk menentukan jalur terbaik yang harus diambil
oleh paket data untuk mencapai tujuannya. Berikut adalah beberapa peran
utama dari protokol routing:

1. Penentuan Jalur Terbaik: Protokol routing membantu router dan


perangkat jaringan lainnya untuk menentukan jalur terbaik atau rute yang
harus diambil oleh paket data untuk mencapai tujuan akhir. Algoritma
routing digunakan untuk menghitung jalur optimal berdasarkan berbagai
faktor seperti kecepatan, beban jaringan, dan metrik lainnya.

2. Pemeliharaan Tabel Routing: Protokol routing membantu dalam


memelihara tabel routing di setiap router atau perangkat jaringan. Tabel
routing ini berisi informasi tentang jaringan yang terhubung, status
koneksi, dan rute-rute yang dapat diambil untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Manajemen Lalu Lintas: Protokol routing membantu dalam manajemen


lalu lintas jaringan dengan mengarahkan paket data melalui jalur-jalur
yang efisien. Ini membantu dalam mencegah kemacetan dan memastikan
pengiriman data yang cepat.

4. Penyesuaian Dinamis: Beberapa protokol routing dapat menyesuaikan


diri dengan perubahan dalam topologi jaringan secara dinamis. Mereka
dapat mendeteksi perubahan seperti matinya jalur atau penambahan jalur
baru dan melakukan penyesuaian rute secara otomatis.

5. Keandalan dan Redundansi: Protokol routing juga dapat membantu


dalam mencapai keandalan dan redundansi dalam jaringan. Dengan
menentukan rute alternatif, jika salah satu rute tidak dapat digunakan,
protokol routing dapat memastikan bahwa paket data masih dapat
mencapai tujuan melalui jalur lain.

6. Pemecahan Masalah: Protokol routing membantu dalam pemecahan


masalah koneksi jaringan. Jika terjadi gangguan atau kegagalan pada salah

15
satu jalur, protokol routing dapat mencari rute alternatif untuk memastikan
kelancaran aliran data.

7. Keamanan: Beberapa protokol routing juga menyediakan fitur keamanan,


seperti otentikasi dan enkripsi, untuk melindungi informasi yang dikirim
melalui jaringan.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi


jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada
subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.
2. Implementasi jaringan komputer melibatkan perencanaan, pemilihan
perangkat keras dan perangkat lunak, konfigurasi, dan pemeliharaan.
Faktor penting melibatkan pemilihan topologi, alamat IP, protokol, dan
langkah-langkah keamanan. Pelatihan pengguna, pemecahan masalah,
dan perencanaan pertumbuhan juga krusial. Keseluruhan,
implementasi yang baik memastikan jaringan berfungsi efisien dan
aman sesuai kebutuhan.
3. Perbedaan:
a) Broadcast address: Digunakan untuk mengirim pesan broadcast ke
semua perangkat dalam jaringan.
b) Network address: Menunjukkan lokasi jaringan tempat perangkat
berada.
c) Subnet mask: Memisahkan alamat IP menjadi bagian network dan
bagian host.
d) Alamat host: Menunjukkan identitas unik dari perangkat di dalam
suatu jaringan.

B. Saran
Dalam setiap makalah masing – masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah ini sangat di
harapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun. Dan di dalam
materi makalah ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi semua
kalangan

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-putra-indonesia-yptk-padang/
jaringan-komputer/implementasi-jaringan/47501490

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-makassar/
ilmu-sosial-dan-ilmu-politik/makalah-jaringan-komputer-tentang-subnet/
48534959

https://manverskh.blogspot.com/2017/12/perbedaan-network-
addressbroadcast.html

18

Anda mungkin juga menyukai