JARINGAN KOMPUTER
Oleh:
Nama : Ravina Ayu
Jehan Saphira
M.Arya Dwigantara
L.Hafidl Alkhair
Kelas : TRKJ 1.C
Jurusan : Teknologi Informasi dan Komputer
Program Studi : Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan
Dosen Pembimbing : Afla Nevrisa S.Kom, M.Kom
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................3
A. Subnetting................................................................................................................3
C. Perbedaan Broadcast address, Network address, Subnet mask dan Alamat host
yang dipakai...................................................................................................................10
BAB III..............................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................................15
A. Kesimpulan............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Subnetting
5
a) Fungsi Subnetting
1. Mengefisienkan Alamat IP
Penghematan alamat IP mengalokasikan IP address yang terbatas
agar lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas
A, B, dan C, tiap network akan memiliki 254, 65.000,atau 16 juta
IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak
network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit
network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host
sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih
dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin
akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.
2. Mengurangi Traffic Jaringan
Subnetting memastikan bahwa traffic yang ditujukan untuk
perangkat dalam subnet tetap berada di subnet itu, yang
mengurangi keleletan. Melalui penempatan subnet yang strategis,
Anda dapat membantu mengurangi beban jaringan dan lalu lintas
rute yang lebih efisien. Setiap komputer akan melihat paket
broadcast dari semua komputer dan server di jaringan, sehingga
switch harus memindahkan semua lalu lintas ke port yang sesuai.
Hal ini menyebabkan peningkatan kelambatan, kinerja jaringan
berkurang, dan waktu respons yang lebih lambat. Namun,
menggunakan router untuk memindahkan lalu lintas antara hasil
subnet tanpa lalu lintas siaran atau informasi apa pun yang tidak
6
perlu diarahkan atau dipindahkan ke subnet lain. Karena jumlah
lalu lintas dalam setiap subnet berkurang, kecepatan setiap subnet
meningkat, yang memudahkan kemacetan jaringan.
3. Meningkatkan keamanan jaringan
Dengan memisahkan jaringan anda menjadi subnet, Anda dapat
mengontrol aliran lalu lintas menggunakan ACL, QoS, atau peta
rute, memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi ancaman, titik
tutup dari masuk dan targetkan tanggapan Anda dengan lebih
mudah. Anda juga dapat membagi jaringan anda menggunakan
router untuk menghubungkan subnet melalui konfigurasi ACL
pada router dan switch. Akibatnya, perangkat di subnet tidak dapat
mengakses seluruh jaringan. Pilihan lainnya adalah membatasi
akses ke sumber daya pada klien nirkabel, memastikan bahwa
informasi berharga tidak mudah diakses di lokasi terpencil.
4. Mengoptimalkan kinerja dan kecepatan jaringan
Mengoptimalisasi untuk kinerja jaringan walaupun sebuah
organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua
device tersebut di dalam network ID yang sama akan
memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar
semua komputer dengan network ID yang sama harus berada
physical network yang sama juga. Physical network memiliki
domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network
harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan
kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain
broadcast yang lebih kecil bahkan lebih kecil dari Class C address.
Subnetting juga membagi domain siaran jaringan Anda,
memungkinkan Anda untuk mengontrol arus lalu lintas dengan
lebih baik, sehingga meningkatkan kinerja jaringan. Sebuah
peringatan, Anda lebih baik membatasi lalu lintas ke subnet
tunggal dari pada membiarkannya berpindah dari subnet ke subnet.
Struktur kode CSS terdiri dari tiga bagian yaitu selector, blok
7
deklarasi,properti dan nilainya,berikut adalah untuk mengetahui
format penulisannya
8
c) Contoh Subnetting
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah network address
192.168.1.0/26? Analisanya, 192.168.1.0 berarti kelas C dengan
Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000
(255.255.255.192).
1. Jumlah subnet
2x, di mana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet
mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk
kelas A). Jadi jumlah subnet adalah 2x2 = 4 subnet.
2. Jumlah host per subnet
2y – 2, di mana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya
binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet
adalah 26 – 2 = 62 host.
3. Blok subnet
56 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya
adalah 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya
adalah 0, 64, 128, 192.
4. Hos dan broadcast yang valid
Mengetahui host dan broadcast yang valid memerlukan tabel
dengan catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan
broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
9
B. Implementasi Jaringan Komputer
10
1. Pemilihan perangkat jaringan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perangkat jaringan yang dibutuhkan seperti router, switch, hub,
modem, dll.
2. Instalasi perangkat jaringan. Instalasi perangkat jaringan meliputi
penempatan perangkat jaringan, menghubungkan perangkat jaringan
dengan kabel, mengkonfigurasi perangkat jaringan, dll.
3. Konfigurasi jaringan. Konfigurasi jaringan meliputi pengaturan IP
address, subnet mask, gateway, dll.
4. Verifikasi koneksi jaringan. Verifikasi koneksi jaringan meliputi
pengujian koneksi antar perangkat jaringan, pengujian koneksi
internet, dll.
5. Pemeliharaan jaringan. Pemeliharaan jaringan meliputi memperbaiki
masalah jaringan, meng-update perangkat jaringan, membackup
konfigurasi jaringan, dll.
6. Keamanan jaringan. Keamanan jaringan meliputi pengaturan akses
jaringan, mengamankan data yang lewat jaringan, melakukan
pemantauan jaringan, dll.
11
C. Perbedaan Broadcast address, Network address, Subnet mask dan
Alamat host yang dipakai
a) Broadcast address
Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang
harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti
diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP
Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya
alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket
tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika
suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada
networknya ?
Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak
jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban
kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama.
Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup
mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada
network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host
pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama
dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk
host tertentu.
Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima
paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua
adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada.
Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP
Address menjadi 1.
Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau
167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2
segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga
11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis
informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.
12
b) Network address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada
jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B
167.205.9.35. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini
adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit
host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk
menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup
melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket
tersebut harus dikirimkan.
Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address
202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk
menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat
pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup
melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh
alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat
tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat.
Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan
routing atas paket-paket data.
c) Subnet mask
Subnet mask digunakan untuk memisahkan alamat IP menjadi dua
bagian: bagian network dan bagian host. Ini membantu dalam
mengidentifikasi jaringan kecil yang ada di dalam jaringan besar.
Subnet mask terdiri dari serangkaian bit yang biasanya ditandai dengan
angka desimal, seperti 255.255.255.0 atau ditunjukkan dalam notasi
CIDR (Classless Inter-Domain Routing) seperti /24.
Contoh: Dalam subnet mask 255.255.255.0 (/24), 24 bit pertama
digunakan untuk menunjukkan network, dan 8 bit terakhir untuk host.
d) Alamat host
Alamat host adalah bagian dari alamat IP yang menunjukkan
identitas unik dari perangkat atau host di dalam suatu jaringan. Alamat
13
host terdiri dari sebagian sisa bit setelah bagian network yang
ditentukan oleh subnet mask.
Contoh: Dalam alamat IP 192.168.1.10 dengan subnet mask
255.255.255.0, bagian "1.10" adalah alamat host. Dalam notasi CIDR,
ini akan menjadi alamat IP dengan prefix /24, yang menunjukkan 24
bit untuk network dan 8 bit untuk host.
14
lainnya. Ini adalah serangkaian aturan dan prosedur yang memungkinkan
perangkat jaringan untuk menentukan jalur terbaik yang harus diambil
oleh paket data untuk mencapai tujuannya. Berikut adalah beberapa peran
utama dari protokol routing:
15
satu jalur, protokol routing dapat mencari rute alternatif untuk memastikan
kelancaran aliran data.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam setiap makalah masing – masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. oleh karena itu, demi penyempurnaan makalah ini sangat di
harapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun. Dan di dalam
materi makalah ini penulis berharap dapat bermanfaat bagi semua
kalangan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-putra-indonesia-yptk-padang/
jaringan-komputer/implementasi-jaringan/47501490
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-makassar/
ilmu-sosial-dan-ilmu-politik/makalah-jaringan-komputer-tentang-subnet/
48534959
https://manverskh.blogspot.com/2017/12/perbedaan-network-
addressbroadcast.html
18