Anda di halaman 1dari 14

WORDING POLIS

Bahwa Tertanggung telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Polis ini, Penanggung akan memberikan ganti rugi
kepada Tertanggung terhadap kematian akibat kecelakaan, kehilangan akibat pencurian dan
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga dan jaminan tambahan berupa santunan rawat inap
dan santunan kremasi, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan
dan atau dibuatkan endorsemen pada Polis ini.

BAB I
JAMINAN
PASAL 1
JAMINAN TERHADAP KEMATIAN AKIBAT KECELAKAAN

Pertanggungan ini menjamin atas :


Kematian disebabkan karena kecelakaan seperti tabrakan, tenggelam, terjatuh dan sebab-sebab
yang tidak dikecualikan oleh Polis. Ganti rugi yang diberikan maksimum sesuai dengan tabel pada
Pasal 5 – Tabel Jaminan dan Manfaat, dan sesuai dengan paket yang tercantum dalam ikhtisar
pertanggungan.

PASAL 2
JAMINAN KEHILANGAN AKIBAT PENCURIAN

Pertanggungan ini menjamin atas :


Kehilangan obyek pertanggungan yang didahului atau disertai kekerasan atau masuk ke dalam
rumah secara paksa seperti pembongkaran dengan ganti rugi maksimum sesuai limit tabel pada
Pasal 5 – Tabel Jaminan dan Manfaat, dan sesuai dengan paket yang tercantum dalam ikhtisar
pertanggungan.

PASAL 3
JAMINAN TANGGUNG JAWAB HUKUM TERHADAP PIHAK KETIGA

Penanggung memberikan ganti rugi atas :


Tanggung jawab hukum Tertanggung terhadap kerugian yang diderita pihak ketiga yang dibuktikan
dengan adanya tuntutan dari pihak ketiga kepada Tertanggung mengenai kerugian tersebut, yang
secara langsung disebabkan oleh hewan yang dipertanggungkan ditempat yang diperbolehkan
membawa hewan peliharaan.
1. Luka badan manusia disebabkan akibat langsung oleh Obyek Pertanggungan.
2. Luka pada hewan peliharaan pihak ketiga akibat langsung dari Obyek Pertanggungan.
Maksimum sebesar nilai pertanggungan untuk jaminan Tanggung Jawab Hukum terhadap
Pihak Ketiga sesuai tabel yang terdapat di Pasal 5 – Tabel Jaminan dan Manfaat, dan sesuai
dengan paket yang tercantum dalam ikhtisar pertanggungan.
PASAL 4
JAMINAN TAMBAHAN

Pertanggungan ini memberikan jaminan tambahan atas:


1. Santunan Kremasi
Penanggung memberikan santunan kepada Tertanggung apabila Objek Pertanggungan
meninggal dunia sesuai dengan Pasal 1 – Jaminan Terhadap Kematian akibat Kecelakaan.
Selain daripada diatas dan menyimpang dari Pasal 6 – Pengecualian Butir 1.2, 1.3 dan 1.5,
Santunan Kremasi ini juga menjamin Kematian dari Objek Pertanggungan sebagai akibat
dari:
a. Keracunan makanan atau diracun
b. Melahirkan atau hamil
c. Sakit atau penyakit
Santunan yang diberikan maksimum sesuai dengan tabel pada Pasal 5 – Tabel Jaminan
dan Manfaat, dan sesuai dengan paket yang tercantum dalam ikhtisar pertanggungan.
2. Santunan atas Biaya Rawat Inap
Penanggung memberikan santunan kepada Tertanggung atas biaya-biaya Rawat Inap
terhadap Objek Pertanggungan atas risiko yang dijamin pada polis ini termasuk tetapi
tidak terbatas pada sakitnya Objek Pertanggungan sehingga memerlukan rawat inap di
rumah sakit
Santunan yang diberikan maksimum sesuai dengan tabel pada Pasal 5 – Tabel Jaminan
dan Manfaat, dan sesuai dengan paket yang tercantum dalam ikhtisar pertanggungan.

PASAL 5
TABEL JAMINAN DAN MANFAAT

Paket 1
Nilai Pertanggungan: Rp 2.500.000,- sd Rp 5.000.000,-
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
A.Kecelakaan Diri
Manfaat kematian akibat Sesuai dengan Nilai Pertanggungan atau
kecelakaan Maksimum Rp 5.000.000,-
B.Tanggung jawab hukum Maksimum Rp 2.500.000,-
terhadap pihak ketiga
JAMINAN TAMBAHAN
A. Santunan Kremasi Maksimum Rp. 150.000,-
B. Santunan Rawat Inap Maksimum Rp. 500.000,- per tahun
Paket 2
Nilai Pertanggungan: Rp 5.000.001,- sd Rp 10.000.000,-
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
A.Kecelakaan Diri
Manfaat kematian akibat Sesuai dengan Nilai Pertanggungan atau
kecelakaan Maksimum Rp 10.000.000,-
B.Tanggung jawab hukum Maksimum Rp 5.000.000,-
terhadap pihak ketiga
JAMINAN TAMBAHAN
A. Santunan Kremasi Maksimum Rp. 150.000,-
B. Santunan Rawat Inap Maksimum Rp. 750.000,- per tahun

Paket 3
Nilai Pertanggungan: Rp 10.000.001,- sd Rp 20.000.000,-
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
A.Kecelakaan Diri
Manfaat kematian akibat Sesuai dengan Nilai Pertanggungan atau
kecelakaan Maksimum Rp 20.000.000,-
B.Tanggung jawab hukum Maksimum Rp 10.000.000,-
terhadap pihak ketiga
JAMINAN TAMBAHAN
A. Santunan Kremasi Maksimum Rp. 150.000,-
B. Santunan Rawat Inap Maksimum Rp. 1.000.000,- per tahun

Paket 4
Nilai Pertanggungan: Rp 20.000.001,- sd Rp 50.000.000,-
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
A.Kecelakaan Diri
Manfaat kematian akibat Sesuai dengan Nilai Pertanggungan atau
kecelakaan Maksimum Rp 50.000.000,-
B.Pencurian
Manfaat kehilangan akibat Maksimum 50% dari Nilai Pertanggungan
pencurian disertai dengan Jaminan A (Kecelakaan Diri)
kekerasan
C.Tanggung jawab hukum Maksimum Rp 20.000.000,-
terhadap pihak ketiga
JAMINAN TAMBAHAN
A. Santunan Kremasi Maksimum Rp. 150.000,-
B. Santunan Rawat Inap Maksimum Rp. 1.500.000,- per tahun

Paket 5
Nilai Pertanggungan: Rp 500.000,-
(Paket untuk Anjing/Kucing Non Stambum dan/atau Non ICA)
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
A.Kecelakaan Diri
Manfaat kematian akibat Sesuai dengan Nilai Pertanggungan atau
kecelakaan Maksimum Rp 500.000,-
B.Tanggung jawab hukum Maksimum Rp 1.000.000,-
terhadap pihak ketiga
JAMINAN TAMBAHAN
A. Santunan Kremasi Maksimum Rp. 150.000,-
B. Santunan Rawat Inap Maksimum Rp. 250.000,- per tahun

Paket 6
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga saja
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
Tanggung jawab hukum terhadap Limit uang pertanggungan maksimum
pihak ketiga Rp 2.500.000,-

Paket 7
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga saja
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
Tanggung jawab hukum terhadap Limit uang pertanggungan maksimum
pihak ketiga Rp 5.000.000,-

Paket 8
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga saja
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
Tanggung jawab hukum terhadap Limit uang pertanggungan maksimum
pihak ketiga Rp 7.500.000,-
Paket 9
Tanggung Jawab Hukum terhadap Pihak Ketiga saja
JAMINAN UANG PERTANGGUNGAN
Tanggung jawab hukum terhadap Limit uang pertanggungan maksimum
pihak ketiga Rp 10.000.000,-

Ketentuan untuk semua paket:


 Penetapan harga pertanggungan adalah berdasarkan kwitansi pembelian
 Jika kwitansi pembelian tidak ada, maka penggantiannya sesuai dengan harga pet shop
rekanan kami.

BAB II
PENGECUALIAN
PASAL 6

1. Pertanggungan ini tidak menjamin kematian yang disebabkan oleh :


1.1 Tertanggung dengan sengaja membunuh Obyek Pertanggungan tersebut atau tindakan
ke arah itu, baik dilakukan dengan maksud jahat ataupun tidak.
1.2 Akibat keracunan makanan atau diracun.
1.3 Melahirkan atau hamil
1.4 Obyek Pertanggungan berada di tempat penitipan hewan dan/atau karantina.
1.5 Sakit atau penyakit
1.6 Kematian yang terjadi dalam waktu 30 (tiga puluh) hari pertama dari tanggal dimulainya
periode asuransi dengan sebab apapun.

2. Pertanggungan ini tidak menjamin Biaya Pengobatan dan/atau Biaya Rawat Inap akibat
penyakit Canine Parvovirus, Canine Hepatitis, Distemper, Rabies, Leptospirosis, FHVI1, FCV,
FPV, FeLV

3. Pertanggungan ini tidak menjamin kehilangan akibat pencurian ketika Objek Pertanggungan
berada di tempat penitipan hewan dan/atau karantina.

4. Pertanggungan ini tidak menjamin Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang
disebabkan oleh :
4.1 Kerugian yang diderita oleh seseorang yang mempunyai hubungan keluarga atau dan
satu rumah dengan Tertanggung dan atau orang-orang yang dipekerjakan oleh
Tertanggung.
4.2 Kerusakan atas harta benda milik Tertanggung maupun pihak ketiga.
4.3 Cidera Badan dan/atau Kematian akibat dari Rabies

5. Pertanggungan ini tidak menjamin kematian, kehilangan dan tanggung jawab hukum
terhadap pihak ketiga yang langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh akibat dari,
ditimbulkan oleh :
5.1 Kerusuhan, pemogokan, penghalangan bekerja, tawuran, huru-hara, pembangkitan
rakyat, pengambil-alihan kekuasaan, revolusi, saudara, perang dan permusuhan, makar,
terorisme, sabotase, penjarahan;
5.2 Gempa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, tsunami, hujan es, banjir,
genangan air, tanah longor atau gejala geologi atau meteorologi lainnya;
5.3 Reaksi nuklir, termasuk tetapi tidak terbatas pada radiasi nuklir, ionisasi, fusi, fisi, atau
pencemaran radio aktif, tanpa memandang apakah itu terjadi di dalam atau di luar
Obyek Pertanggungan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan.

BAB III
DEFINISI
PASAL 7

Menyimpan dari arti yang berbeda yang mungkin diberikan oleh peraturan hukum yang berlaku,
untuk keperluan Polis ini semua istilah yang dicetak miring diartikan sebagaimana diuraikan
berikut ini.

1. Tertanggung adalah mereka yang mempunyai kepentingan atas Obyek Pertanggungan yang
mengajukan permintaan penutupan asuransi atas Obyek Pertanggungan sesuai dengan tata
cara sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Penanggung adalah PT. ASURANSI SINAR MAS, perusahaan asuransi yang mengikatkan diri
dengan Tertanggung unutk memberikan ganti rugi sesuai dengan jaminan yang berlaku.
3. Obyek Pertanggungan adalah Hewan Peliharaan yang dipelihara oleh Tertanggung sebagai
teman sehari-hari yang harus dirawat dan dipenuhi kebutuhan hidupnya serta memiliki
tempat yang layak.
4. Hewan Peliharaan dalam polis ini adalah:
4.1. Anjing yang terdaftar dan mempunyai Stambum
4.2. Kucing yang terdaftar dan mempunyai sertifikat dari ICA
4.3. Menyimpang dari ketentuan 4.1. dan 4.2. diatas, Hewan Perliharaan termasuk Anjing
dan kucing yang tidak terdaftar dan/atau tidak memiliki Stambum dan/atau Sertifikat
ICA dengan ketentuan jaminan yang berlaku hanya untuk Paket 5
5. Periode Polis adalah suatu pertanggungan yang dimulai pada pukul 12.00 siang dan berakhir
pada jam 12 siang waktu setempat dimana Obyek pertanggungan berada.
6. Klinik Hewan adalah suatu institusi/lembaga yang memiliki izin resmi dan terdaftar sebagai
sebuah Klinik yang ditujukan untuk digunakan bagi perawatan dan pengobatan bagi para
hewan peliharaan yang sakit dan cedera.
7. Jumlah Uang Pertanggungan adalah jumlah maksimum tanggung jawab penanggung
terhadap klaim ganti rugi yang tercantum dalam tabel jaminan.
8. Premi adalah sejumlah uang yang wajib dibayar oleh Tertanggung kepada Penanggung
sehubungan dengan adanya asuransi ini.
9. Dokter Hewan adalah seseorang praktisi kedokteran yang sudah memiliki kualifikasi Sarjana
dalam Ilmu Kedokteran Hewan dan telah terdaftar dan memiliki izin mempraktekkan ilmu
Kedokteran tersebut didalam wilayah geografis dimana pelayanan jasa kedokteran tersebut
diberikan. “Dokter” bukanlah Tertanggung atau anggota keluarga Tertanggung.
10. Kecelakaan adalah suatu peristiwa yang terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga sebelumnya,
datang dari luar Obyek Pertanggungan, mengandung unsur kekerasan, tidak dikehendaki, dan
di dalamnya tidak terdapat faktor kesengajaan.
11. Pencurian adalah suatu peristiwa hilangnya Obyek Pertanggungan yang disertai dengan
tindak kekerasan dan atau dengan cara paksa memasuki premisis / tempat dimana Obyek
yang dipertanggungkan.
12. Pihak ketiga adalah semua Pihak yang tidak mempunyai hubungan keluarga atau kerja dari
Tertanggung. Jika Tertanggung adalah Badan Hukum maka Pengurus, Pemegang Saham,
Komisaris dan Karyawan/wati tidak termasuk dalam pengertian Pihak Ketiga.
13. Stambum adalah Akte atau surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh IKK (Indonesia
Kennel Klub) atau PERKIN (sebelumnya) untuk anakan anjing yang dilahirkan dari induk dan
pejantan yang memiliki jenis ras yang sama dan keduanya pun memiliki stambum (terdaftar)
14. ICA (Indonesian Cat Association) atau biasa disebut Perhimpunan Kucing Indonesia adalah
organisasi pecinta kucing yang ada di Indonesia yang didirikan dengan tujuan agar pencinta
kucing yang ada di Indonesia dapat memiliki wadah yang dapat memberikan pelayanan dan
pembinaan kepada para anggota secara profesional dan transparan dalam koridor
keorganisasian yang sehat.
15. Resiko Sendiri adalah jumlah tertentu yang menjadi tanggungan Tertanggung untuk setiap
kejadian
16. Kerusuhan adalah tindakan suatu kelompok orang minimal sebanyak 12 (dua belas) orang
yang dalam melaksanakan suatu tujuan bersama menimbulkan suasana gangguan ketertiban
umum dengan kegaduhan dan emnggunakan kekerasana serta pengrusakan harta benda
orang lain, yang belum dianggap sebagai suatu Hura-hara.

BAB IV
SYARAT UMUM
PASAL 8
WILAYAH

Pertanggungan ini berlaku di seluruh wilayah Indonesia dan ditempat yang diperbolehkan
membawa hewan peliharaan.

PASAL 9
KEWAJIBAN UNTUK MENGUNGKAPKAN FAKTA

1. Tertanggung wajib :
1.1. Mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan dan fakta yang
mempengaruhi pertimbangan Penanggung dalam menerima atau menolak suatu
permohonan penutupan asuransi dan dalam menetapkan suku premi apabila
permohonan dimaksud diterima;
1.2. Membuat pernyataan yang benar tentang hal-hal yang berkaitan dengan penutuan
asuransI, disampaikan baik pada waktu pembuatan perjanjian asuransi maupun selama
jangka waktu pertanggungan.
2. Jika Tertanggung tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat (1) diatas,
Penanggung tidak wajib membayar kerugian yang terjadi dan berhak menghentikan
pertanggungan serta tidak wajib mengembalikan premi.
3. Ketentuan pada ayat (2) diatas tidak berlaku dalam hal fakta material yang tidak diungkapkan
atau yang dinyatakan dengan tidak benar tersebut telah diketahui oleh Penanggung, namun
Penanggung tidak mempergunakan haknya untuk menghentikan pertanggungan dalam waktu
30 (tiga puluh) hari setelah Penanggung mengetahui pelanggaran tersebut.

PASAL 10
PEMBAYARAN PREMI
1. Merupakan syarat dari tanggung jawab Penanggung atas jaminan asuransi berdasarkan Polis
ini, setiap premi terhutang harus sudah dibayar lunas dan secara nyata telah diterima
seluruhnya oleh Penanggung, dalam hal:
1.1. Jangka waktu pertanggungan 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari, maka pelunasan
pembayaran premi harus dilakukan dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender terhitung sejak tanggal mulai berlakunya Polis.
2. Pembayaran premi dapat dilakukan dengan cara transfer dan kartu kredit atau dengan cara
lain yang disepakati antara Penanggung dan Tertanggung. Penanggung dianggap telah
menerima pembayaran premi, pada saat :
2.1. Premi sudah masuk ke rekening Bank Penanggung,atau
2.2. Penanggung telah menyepakati pelunasan premi bersangkutan secara tertulis.
3. Jika Tertanggung tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas, Polis ini
berakhir dengan sendirinya sejak berakhirnya tenggang waktu tersebut tanpa kewajiban bagi
Penanggung untuk menerbitkan endosemen dan Penanggung dibebaskan dari semua
tanggung jawab berdasarkan polis.

PASAL 11
PERUBAHAN RESIKO

1. Tertanggung wajib memberitahukan kepada Penanggung setiap keadaan yang memperbesar


risiko yang dijamin Polis, selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender apabila
terjadi perubahan pada Obyek Pertanggungan.
2. Sehubungan dengan perubahan risiko pada ayat (1) di atas, Penanggung berhak :
2.1. menetapkan pertanggungan ini diteruskan dengan suku premi yang sudah ada atau
dengan suku premi yang lebih tinggi, atau
2.2. Menghentikan pertanggungan yang berarti tidak ada pengembalian premi atau no refund
premi sebagaimana diatur pada Pasal 22 ayat (a.2).

PASAL 12
PEMERIKSAAN

Penanggung berhak melakukan pemeriksaan atas Obyek Pertanggungan setiap saat selama jangka
waktu pertanggungan.

PASAL 13
PENGALIHAN KEPEMILIKAN

Apabila Obyek Pertanggungan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan beralih


kepemilikannya dengan cara apapun, Polis ini berakhir dengan sendirinya setelah 10 (sepuluh) hari
kalender sejak tanggal pengalihan kepemilikan tersebut, kecuali apabila Penanggung memberikan
persetujuan secara tertulis untuk melanjutkan pertanggungan.

PASAL 14
KEWAJIBAN TERTANGGUNG DALAM HAL TERJADI KERUGIAN

1. Tertanggung, setelah mengetahui atau seharusnya mengetahui adanya kematian dan atau
pencurian atas Obyek Pertanggungan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan, wajib :
1.1. Memberitahu Penanggung secara tertulis atau secara lisan yang diikuti dengan tertulis
kepada Penanggung selambat-lambatnya 3x24 jam sejak terjadinya kerugian.
1.2. Melaporkan kepada Penanggung dan mendapat surat keterangan dari
serendah-rendahnya Kepolisian Sektor (Polsek) di tempat kejadian, jika terjadi kerugian
yang disebabkan oleh pencurian dan/atau melibatkan pihak ketiga, yang dapat dijadikan
dasar untuk menuntut ganti rugi kepada atau pihak ketiga;
1.3. Melaporkan kepada Penanggung dan mendapatkan surat keterangan dari Dokter hewan,
jika terjadi kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan yang mengakibatkan kematian.
2. Jika Tertanggung dituntut oleh pihak ketiga sehubungan dengan kerugian yang disebabkan
oleh Obyek Pertanggungan, maka Tertanggung wajib:
2.1. memberitahu Penanggung tentang adanya tuntutan tersebut selambat-lambatnya 3x24
jam sejak tuntutan tersebut diterima;
2.2. menyerahkan dokumen tuntutan pihak ketiga
3. Pada waktu terjadi kerugian, Tertanggung wajib :
3.1. melakukan segala usaha yang patut guna menjaga, memelihara, menyelamatkan Obyek
Pertanggungan dan atau kepentingan yang dipertanggungkan serta mengizinkan pihak
lain untuk menyelamatkan Obyek Pertanggungan dan atau kepentingan tersebut;
3.2. memberikan bantuan dan kesempatan sepenuhnya kepada Penanggung atau Kuasa
Penanggung atau pihak lain yang ditunjuk oleh Penanggung untuk melakukan penelitian
atas kerugian yang terjadi atas Obyek Pertanggungan sebelum dilakukan penggantian
ganti rugi;
Segala hak ganti-rugi menjadi hilang jika Tertanggung tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal
ini.

PASAL 15
LAPORAN TIDAK BENAR

Tertanggung yang bertujuan memperoleh keuntungan dari jaminan Polis ini tidak berhak
mendapatkan ganti rugi apabila dengan sengaja :
1. mengungkapkan fakta dan atau membuat pernyataan yang tidak benar tentang hal-hal yang
berkaitan dengan permohonan yang disampaikan pada waktu pembuatan Polis ini dan yang
berkaitan dengan kerugian dan atau kerusakan yang terjadi;
2. memperbesar jumlah kerugian yang diderita;
3. mempergunakan surat atau alat bukti palsu, dusta atau tipuan.

PASAL 16
DOKUMEN PENDUKUNG KLAIM

Jika terjadi peristiwa yang mungkin akan menimbulkan tuntutan ganti rugi, Tertanggung wajib
menyampaikan dokumen-dokumen pendukung klaim sebagai berikut :
a) Dalam hal Kematian Akibat Kecelakaan
1. Laporan Kronologis kejadian
2. Stambum Asli (Anjing) atau Sertifikat ICA (Kucing)
3. Kwitansi pembelian anjing / kucing
4. Fotocopy Polis, Sertifikat, lampiran / Endorsemen
5. Form Klaim
6. Akta Kematian dari IKK
7. Surat keterangan Dokter Hewan yang berisi tentang adanya kematian akibat kecelakaan
8. Surat keterangan lain yang diperlukan menurut pertimbangan Penanggung
b) Dalam hal kehilangan akibat Pencurian dengan kekerasan
1. Laporan Kronologis Kejadian
2. Stambum Asli (Anjing) atau Sertifikat ICA (Kucing)
3. Kwitansi pembelian anjing/kucing
4. Fotocopy Polis, Sertifikat, Lampiran/Endorsement
5. Form Klaim
6. Surat keterangan dari yang berwajib/kepolisian tentang adanya kecelakaan atau
kehilangan
7. Surat keterangan lain yang diperlukan menurut pertimbangan Penanggung
c) Dalam hal Tanggung Jawab Hukum Pihak Ketiga
1. Laporan Kronologis kejadian
2. Stambum Asli (Anjing) atau Sertifikat ICA (Kucing)
3. Kwitansi pembelian anjing / kucing
4. Fotocopy Polis, Sertifikat, lampiran / Endorsemen
5. Form Klaim
6. Kwitansi pembayaran ganti rugi
7. Surat pembelaan dan atau syarat negosiasi
8. Surat tuntutan dan Surat pengakuan dari Tertanggung
9. Surat keterangan lain yang diperlukan menurut pertimbangan Penanggung
d) Dalam hal jaminan tamabahan (Santunan Rawat Inap dan Santunan Kremasi)
1. Kwitansi asli perawatan RS
2. Diagnosa penyakit
3. Rincian biaya detail
4. Fotocopy Resume medis
5. Fotocopy laboratorium
6. Akte kematian
7. Laporan Kronologis Kejadian
8. Stambum Asli (Anjing) atau Sertifikat ICA (Kucing)
9. Kwitansi pembelian anjing/kucing
10. Fotocopy Polis, Sertifikat, Lampiran/Endorsement
11. Form Klaim
12. Surat keterangan dari yang berwajib/kepolisian tentang adanya kecelakaan atau
kehilangan
13. Surat keterangan lain yang diperlukan menurut pertimbangan Penanggung

PASAL 17
PENENTUAN NILAI GANTI RUGI/SANTUNAN

Kecuali disetujui lain di dalam Polis, penentuan nilai ganti rugi dalam hal :
1. Kematian akibat kecelakaan dan pencurian dengan kekerasan :
1.1. Jika Obyek pertanggungan mengalami kematian, maka yang diganti adalah harga yang
tercantum pada saat kwitansi pembelian, jika kwitansi pembelian tidak ada, maka nilai
penggantiannya adalah sesuai dengan harga beli obyek pertanggungan dari Pet shop
rekanan Asuransi Sinar Mas.
2. Tanggung Jawab Hukum Terhadap Pihak Ketiga :
2.1. Biaya pengobatan atau perawatan dengan nilai ganti rugi sesuai dengan kwitansi biaya
rumah sakit maksimal sesuai dengan limit jaminan.
PASAL 18
GANTI RUGI PERTANGGUNGAN RANGKAP

1. Dalam hal terjadi kerugian dan atau kerusakan atas Obyek Pertanggungan dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan, apabila Obyek Pertanggungan dan atau kepentingan
tersebut sudah dijamin pula oleh satu atau lebih pertanggungan lain dan jumlah seluruh
harga pertanggungan polis yang ada (berlaku) lebih besar dari harga sebenarnya dari Obyek
Pertanggungan dan atau kepentingan yang dimaksud itu sesaat sebelum terjadinya kerugian,
maka jumlah ganti rugi maksimum yang dapat diperoleh berdasarkan Polis ini berkurang
secara proporsional menurut perbandingan antara harga pertanggungan polis ini dengan
jumlah seluruh harga pertanggungan polis yang ada (berlaku), tetapi premi tidak dikurangi
atau dikembalikan.
2. Ketentuan ayat (1) di atas akan dijalankan, biarpun segala pertanggungan yang dimaksud itu
dibuat dengan beberapa polis yang diterbitkan pada tanggal yang berlainan, jika
pertanggungan atau semua pertanggungan itu tanggalnya lebih dahulu daripada tanggal Polis
ini dan tidak berisi ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas.
3. Pada saat terjadi kerugian, Tertanggung wajib memberitahukan secara tertulis
pertanggungan-pertanggungan lain yang sedang berlaku atas Pertanggungan dan atau
kepentingan yang sama pada saat terjadinya kerugian. Jika Tertanggung tidak memenuhi
persyaratan ini maka haknya atas ganti rugi menjadi hilang.

PASAL 19
RISIKO SENDIRI

Untuk setiap kematian dan atau pencurian yang terjadi, Tertanggung menanggung terlebih dahulu
jumlah risiko sendiri yang tercantum dalam Polis. Untuk risiko sendiri diberikan kepada
Tertanggung sebesar 20% dari klaim.

PASAL 20
SUBROGASI

Setelah pembayaran ganti rugi atas hewan yang dipertanggungkan dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan dalam Polis ini, Penanggung menggantikan Tertanggung dalam hal hak
penuntutan terhadap pihak ketiga sehubungan dengan kerugian tersebut. Hak Subrogasi
termaksud dalam ayat ini berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan suatu surat kuasa khusus
dari Tertanggung.

1. Tertanggung tetap bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang mungkin dapat merugikan
hak Penanggung terhadap pihak ketiga tersebut.
2. Kelalaian Tertanggung dalam melaksanakan kewajibannya tersebut pada ayat (2) di atas
dapat menghilangkan atau mengurangi hak Tertanggung untuk mendapatkan ganti-rugi.

PASAL 21
PEMBAYARAN GANTI RUGI

1. Dalam hal terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan kematian (Manfaat Kematian akibat
Kecelakaan) :
a. Hak atas pembayaran ganti rugi timbul pada saat kematian itu dinyatakan secara resmi
oleh Dokter Hewan yang berwenang.
b. Penanggung akan membayar ganti rugi sesuai dengan Jumlah Pertanggungan yang
tercantum dalam Polis ini untuk Manfaat Kematian akibat Kecelakaan setelah
syarat-syarat yang diharuskan dipenuhi oleh Tertanggung.
c. Pembayaran ganti rugi untuk risiko kematian akan dikurangi dengan pembayaran yang
telah dilakukan karena tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga.
2. Dalam hal tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga :
a. Hak-Hak atas pembayaran ganti rugi timbul pada saat adanya surat tuntutan dari pihak
ketiga.
b. Jumlah maksimum penggantian tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga tersebut
tidak akan melebihi Jumlah Uang Pertanggungan yang tercantum dalam Polis ini untuk
tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga.
c. Penanggung akan membayar ganti rugi sesuai dengan Jumlah Pertanggungan yang
tercantum dalam Polis ini untuk tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga setelah
syarat-syarat yang diharuskan dipenuhi oleh Tertanggung.
d. Apabila kemudian ternyata diketahui bahwa penggantian atas klaim yang telah
dibayarkan telah diterima secara lebih oleh Tertanggung (indemnitas ganda) sehingga
Tertanggung ini memperoleh keuntungan atas kelebihan tersebut, maka Penanggung
berhak menarik kembali penggantian yang telah diberikannya, satu dan lain hal sesuai
dengan peraturan-peraturan umum asuransi, dimana keuntungan-keuntungan yang
demikian dianggap tidak wajar.
3. Setiap kerugian yang dijamin akan dibayarkan paling lambat 14 hari kerja setelah dokumen
lengkap.

Dalam suatu kerugian atas kematian atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga tidak
terjadi segera melainkan beberapa lama setelah kerugian itu terjadi, oleh karena itu perlu
diadakan suatu pembatasan waktu yang tegas dan batas waktu yang diberikan sesuai dengan
perjanjian ini adalah 30 hari terhitung sejak hal-hal yang menyebabkan kerugian itu terjadi.

Dengan demikian kematian atau tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga yang terjadi setelah
batas waktu 30 hari tersebut lewat, penggantian kerugiannya tidak lagi menjadi beban
Penanggung.

Untuk klaim akibat kematian akan dibayarkan kepada Tertanggung jika Stambum Asli dan Sertifikat
ICA sudah diberikan kepada Penanggung.

PASAL 22
HILANGNYA HAK GANTI RUGI

1. Hak Tertanggung atas ganti rugi berdasarkan Polis ini hilang dengan sendirinya apabila:
1.1. tidak mengajukan tuntutan ganti rugi dalam waktu 12 (Dua Belas) hari sejak terjadinya
kerugian, walaupun pemberitahuan tentang adanya kejadian telah disampaikan;
1.2. Tidak mengajukan keberatan atau menempuh upaya penyelesaian melalui arbitrase atau
upaya hukum lainnya dalam waktu 6 (enam) bulan sejak Penanggung memberitahukan
secara tertulis bahwa Tertanggung tidak berhak untuk mendapatkan ganti rugi;
1.3. Tidak memenuhi kewajiban berdasarkan Polis ini.

2. Hak Tertanggung untuk menuntut ganti rugi dalam jumlah yang lebih besar daripada yang
telah disetujui Penanggung akan hilang apabila dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak Penanggung
memberitahukan secara tertulis, Tertanggung tidak mengajukan keberatan secara tertulis
atau tidak menempuh upaya penyelesaian melalui arbitrase atau upaya hukum lainnya.

PASAL 23
PENGHENTIAN PERTANGGUNGAN

Pertanggungan ini dapat berakhir/berhenti, apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:


a. Berhenti secara otomatis tanpa pemberitahuan dan pengembalian premi:
a.1. Apabila Obyek Pertanggungan mati dan setelah pembayaran klaim dilakukan.
a.2. Apabila penghentian pertanggungan dilakukan oleh Tertanggung atau Penanggung maka
tidak ada pengembalian premi (no refund premi).
a.3. Membuat klaim palsu atau rekayasa.
a.4. Membuat klaim sehubungan dengan kerugian atau kerusakan yang diakibatkan oleh
Tertanggung sendiri atau Keluarga Tertanggung.
a.5. Tertanggung bekerja sama dengan klinik Hewan Rekanan untuk membuat dokumen
klaim palsu untuk mendapatkan keuntungan.
b. Polis ini otomatis batal bila premi tidak dibayar setelah lewat 14 (empat belas) hari kalender
terhitung sejak tanggal mulai berlakunya petanggungan.

PASAL 24
PENGEMBALIAN PREMI

Dalam polis ini tidak ada pengembalian premi atas sebab apapun, baik yang diajukan oleh
Tertanggung maupun Penanggung.

PASAL 25
PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan antara Penanggung dan Tertanggung sebagai akibat dari
penafsiran atas tanggung jawab atau besarnya ganti rugi dari polis, maka perselisihan
tersebut akan diselesaikan melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60
(enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan. Perselisihan timbul sejak
Tertanggung atau penanggung menyatakan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang
diperselisihkan.
2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur
pada butir 1 diatas tidak mencapai kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut harus
dinyatakan secara tertulis oleh Penanggung dan Tertanggung, selanjutnya Tertanggung dapat
meminta Badan Mediasi Asuransi Indonesia (BMAI) untuk bertindak sebagai mediator dalam
upaya mencapai penyelesaian perselisihan tersebut sesuai dengan Peraturan dan Prosedur
yang berlaku di BMAI atau melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Asuransi lainnya
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
3. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur
pada butir 1 diatas tidak dapat dicapai, Tertanggung tidak menempuh mediasi melalui BMAI
atau menempuh mediasi melalui BMAI tetapi keputusan ajudikasi BMAI tidak dapat diterima
oleh Tertanggung maka Penanggung memberikan kebebasan kepada Tertanggung untuk
memilih salah satu pilihan penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini.
a. Arbitrase
B. Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan
melakukan penyelesaian sengketa melalui Majelis Arbitrase Ad Hoc sebagai berikut :
1. Majelis Arbitrase Ad Hoc terdiri dari (tiga) orang Arbiter. Tertanggung dan
penanggung masing-masing menunjuk seorang Arbiter dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari kalender setelah diterimanya pemberitahuan, yang kemudian kedua Arbiter
tersebut memilih dan menunjuk Arbiter ketiga dalam waktu 14 (empat belas) hari
kalender setelah Arbiter yang kedua ditunjuk. Arbiter ketiga menjadi ketua Majelis
Arbitrase Ad Hoc.
2. Dalam hal terjadi ketidaksepakatan dalam penunjukkan Arbiter ketiga, Tertanggung
dan atau Penanggung dapat mengajukan permohonan kepada ketua Pengadilan
Negeri.
3. Pemeriksaan atas sengketa harus di selesaikan dalam waktu paling lama 180
(seratus delapan puluh) hari sejak Majelis Arbitrase Ad Hoc terbentuk. Dengan
persetujuan para pihak dan apabila dianggap perlu oleh Majelis Arbitrase Ad Hoc,
jangka waktu pemeriksaan sengketa dapat di perpanjang.
4. Putusan Arbitrase bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum tetap dan
mengikat Tertanggung dan Penanggung. Dalam hal Tertanggung dan atau
Penanggung tidak melaksanakan putusan Arbitrase secara sukarela, putusan
dilaksanakan berdasarkan perintah ketua Pengadilan Negeri.
5. Untuk hal-hal yang belum diatur dalam Pasal ini berlaku ketentuan yang diatur
dalam undang-undang tentang Arbitrase, yang untuk ini saat adalah
Undang-Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 1999 tanggal 12 Agustus 1999
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

b. Pengadilan
Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Tertanggung dan Penanggung akan
melakukan penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Negeri di Wilayah Republik
Indonesia.

PASAL 26
PENUTUP

Untuk hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam polis ini, berlaku ketentuan Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang dan/atau Peraturan Perundangan-undangan yang berlaku.

PASAL 27
LAIN LAIN

Isi polis ini telah disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai