Anda di halaman 1dari 51

RAHASIA

(LATIHAN
)

KOMANDO GABUNGAN KEWILAYAHAN II


KOMANDO TUGAS DARAT GABUNGAN

RENCANA BANTUAN TEMBAKAN


UKBT

SURABAYA, JUL 202D

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)2

Lembar ke 1 dari 35 Lembaran


MAKOGASRATGAB
SURABAYA (9092)
240940 JUL 202D
BY-1

RENCANA OPERASI “BHIRAWA YUDHA” NO : 01

Penunjukan : 1. Peta Darat.

a. Peta Ikhtisar Asia Tenggara


Kedar : 1 : 2.500.000
Lembar : 6, 7.
Tahun : 1990

b. Peta Wilayah NKRI


Kedar : 1 : 4.000.000
Lembar : 1.
Tahun : 2004

c. Peta Topografi
Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1944
Lembar : 12 (DAERAH LATIHAN ASEMBAGUS).
- SHEET 57 / XL/II A (PAITON)
- SHEET 57 / XL/II B (BESUKI)
- SHEET 57 / XL/II C (EYANG GEBER GT)
- SHEET 57 / XL/II D (CURAH DAMI)
- SHEET 57 / XL/II A (PANARUKAN)
- SHEET 57 / XL/II B (SITUBONDO)
- SHEET 57 / XL/II D (SUMBER GADING)
- SHEET 58 / XL/II B+D (MANGARAN)
- SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59/XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

2. Peta Laut.

a. Peta Ikhtisar Kepulauan Indonesia dan sekitarnya (laut Jawa, laut


Sulawesi dan Selat Makassar).
1) Skala : 1 : 6.000.000
2) Tahun : 2017

b. Peta APBS, Laut Jawa, Selat Sapudi, Selat Madura.


1) Skala : 1 : 200.000
2) Lembar : No. 82, 90,96
3) Tahun : 2015 s.d 2017

c. Buku Almanak Nautika

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)3

3. Peta Udara.

a. Peta Udara PNUO/ONC.

1) Kedar : 1 : 1.000.000
2) Lembar : M 10 T, M 11 B, N 11 T, N12 B, N 12 T
3) Tahun : 2018

b. Peta Udara PNUT/TPC

1) Kedar : 1 : 500.000
2) Lembar : M-11D BARAT, M-11D TIMUR, N-12 A
BARAT, N-12 A TIMUR
3) Tahun : 2018

c. Peta Udara POGU/JOG.

1) Kedar : 1 : 250.000
2) Lembar : SB 49-11, SB 49-12, SB 49-15, SB 49-16,
SB 50-9, SB 50-13, SC 49-3, SC 49-4, SC 50-1
3) Tahun : 2018

d. Enroute Chart.

4. Peta Tempur Gabungan (PTG) Asem Bagus

5. Peta Hipotesis Pluto Island


Daerah Waktu : WIB (GMT + 7), WITA (GMT + 8)

Susunan Tugas : Periksa lampiran "A" (ORGANISASI TUGAS/SUSUNAN TUGAS).

1. SITUASI.

a. Musuh. LAMPIRAN B (INTELIJEN).

PANDA dengan kekuatan 1 Divif74, bergerak dari pangkalan awal VENUS


ISLAND dengan 3 eselon. Eselon I dengan kekuatan 1 Brigade Infanteri diperkuat
bergerak menuju pangkalan aju DABO SINGKEP-MANOKWARI. Eselon II
dengan kekuatan 1 Brigade Infanteri diperkuat bergerak menuju PLUTO ISLAND,
dan berhasil menduduki HASTINA CITY, sebagai berikut :

1) Disposisi.
a) Kekuatan Darat.
(1) Amphibious Combined ARMS BATT di KV 2304
(2) Air Defense di KV. 2203.
(3) Enginering di KV. 2305
(4) 129th Airborne Infantry Battalion di KV. 2205
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)4

(5) 163RD Light Combined Arms Batt di KV. 2105


(6) Spesial Operation Force di KV. 2104
(7) Heavy Combined Srms Batt di KV. 2005
(8) Support Service di KV. 2004

b) Kekuatan Laut. Disposisi kekuatan laut PANDA berada di Amarta Beach


(GT. 08-17, GD 18-20) dan PORT AYODYA (GT. 34-36, GD. 72-74)

c) Kekuatan Udara. Disposisi kekuatan udara berada di


pangkalan udara OPAL AIR PORT (GT. 21-22, GD. 15-19 ) dan
AYODYA AIR PORT (GT. 22-24, GD. 62-65)

2) Komposisi.
a) Kekuatan Darat. Komposisi kekuatan darat terdiri dari Satpur
dan Satbanpur sebagai berikut :
(1) Amphibious Combined ARMS BATT.
(2) Air Defense.
(3) Enginering.
(4) 129th Airborne Infantry Battalion.
(5) 163RD Light Combined Arms Batt.
(6) Spesial Operation Force.
(7) Heavy Combined Srms Batt.
(8) Support Service.

b) Kekuatan Laut. Komposisi kekuatan laut terdiri kapal serbu amfibi, kapal
penjelajah, kapal penghancur, kapal pendukung dan armada kapal lainnya, seperti
tanker/BCM, kapal angkut logistik, kapal angkut personel.

c) Kekuatan Udara. Komposisi kekuatan udara terdiri dari


pesawat intai, pesawat tempur, pesawat angkut dan pesawat tanpa
awak.

3) Kekuatan.
a) Kekuatan Darat terdiri dari:
(1) 1st Amphibious Combined-Arms Battalion.
(2) 1 Kompi Special Operation Force.
(3) Heavy Combined-Arms Battalion.
(4) 1 Kompi Air Defense.
(5) 1 Kompi Engineers.
(6) 1 Kompi Support Services.
(7) 129th Airborne Infantry Battalion

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)5

(8) 163rd Light Combined-Arms Battalion

b) Kekuatan Laut terdiri dari:


(1) 12 LST Type 072A. Yuting III class.
(2) 4 Fregate Type 054A, Jiangkai II Class.
(3) 8 Corvette Type 056A, Jiangdao Class.
(4) 4 Yuzhou class LPD.
(5) 2 Diesel Electric Submarine Ming Class.
(6) 2 Replenishment Fuchi Class.
(7) 3rd Marine Batalyon.

c) Kekuatan Udara terdiri dari:


(1) 4 Fighter J-7
(2) 6 Fighter J-11
(3) 8 Fughter J-10
(4) 8 Transport Shaanxi Y-9
(5) 2 Transport Xi-an Y-20
(6) 4 UAV Hongdu GJ-11

b. Pasukan Kawan.

1) Kogab TNI II. Melaksanakan Kampanye Militer mulai hari H Jam J di


PLUTO ISLAND dalam rangka menegakkan kedaulatan negara kesatuan Republik
Indonesia, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

2) Satgasduk Penerangan. Melaksanakan operasi dukungan penerangan sebelum,


selama dan setelah Operasi Gabungan Utama, menyampaikan berita untuk mendapat opini
positif dan dukungan dunia terhadap pelaksanaan Kampanye Militer Indonesia dalam
rangka mendukung Tugas Pokok Kogab TNI II.

3) Satgasduk Pasukan Khusus. Melaksanakan operasi dukungan pasukan khusus,


menghancurkan dan melumpuhkan sasaran strategis PANDA yang dapat menghambat
pelaksanaan Kampanye Militer dalam rangka mendukung Tugas Pokok Kogab TNI II.

4) Satgasduk Bantem. Melaksanakan operasi dukungan Bantem selama pelaksanaan


Kampanye Militer untuk kelancaran operasi gabungan utama dalam rangka mendukung
Tugas Pokok Kogab TNI II.

5) Kogasudgab. Melaksanakan operasi udara gabungan untuk menguasai ruang


udara dan keunggulan udara di mandala operasi dalam rangka mendukung Tugas Pokok
Kogab TNI II.

6) Kogaslagab. Melaksanakan operasi laut gabungan, melaksanakan Pertempuran


Laut untuk mencapai keunggulan laut di mandala operasi dalam rangka mendukung Tugas
Pokok Kogab TNI II.

7) Kogasgabfib. Melaksanakan operasi amfibi, merebut wilayah pantai yang dikuasai


dan diduduki pasukan PANDA dan membentuk tumpuan pantai di daerah serbuan amfibi

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)6

dalam rangka mendukung Tugas Pokok Kogab TNI II.

8) Kogasgab Linud. Melaksanakan operasi lintas udara, merebut dan mengendalikan


operasional bandara yang dikuasai dan diduduki pasukan PANDA, dalam rangka
mendukung Tugas Pokok Kogab TNI II.

9) Melaksanakan operasi pendaratan administrasi, mengangkut pasukan Komando


Tugas Darat Gabungan menuju daerah debarkasi di daerah serbuan amfibi yang sudah
dikuasai Satuan Pendarat dalam rangka mendukung Tugas Pokok Kogab TNI II.

c. Keadaan Lingkungan/Daerah Operasi


1) Iklim.

a) Daerah PLUTO ISLAND termasuk daerah beriklim tropis hujan turun tidak
teratur, karena terletak di atas garis khatulistiwa.
b) Temperatur suhu udara di wilayah PLUTO ISLAND antara 22,70º C s.d
30,50º C.
c) Curah hujan antara 27 mm³ s.d 507 mm³ dan arah kecepatan angin berkisar
antara 5 s.d 6 Knot; dan Waktu terbit dan terbenam matahari tahun 202D rata-rata
berkisar antara pukul 05.30 dan 17.30 WITA.
d) Musim hujan berlangsung pada bulan November s.d Juni, dan musim
kemarau berlangsung pada bulan Juli s.d Desember.
e) Musim
(1) Musim hujan berlangsung dari bulan Nopember s.d April.

(2) Musim kemarau berlangsung dari bln Mei s.d Oktober.

f) Kabut

(1) Terdapat di daerah pegunungan.

(2) Kabut rendah pada musim hujan pada pagi hari atau pukul 04.00 s.d
06.30 WITA dan sore hari, sedangkan pada musim kemarau pagi hari
sekitar pkl 05.00 s.d 06.00 WITA.

g) Awan

(1) Musim hujan. Pada musim hujan sering terjadi awan Comulus
Nimbus (awan tipis putih terpisah-pisah seperti biji-bijian, sisik ikan, bulu
domba yang tipis berwarna putih bersih), Alto Stratus (awan yang seperti
lembaran-lembaran lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abu atau
kebiru-biruan), Alto Comulus (awan yang seperti bulu domba atau sisik ikan
tetapi agak melebar 10 s.d 50 dengan warna putih bersih, abu-abu dan
campuran dari dua-duanya) dan Cirro Stratus (awan yang transparan
dengan puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau seluruhnya
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)7

dari langit dengan warna keputih-putihan) pada ketinggian dasar awan ±


1.800 s.d 2.500 feet pada sore hari langit tertutup awan sebagian atau
seluruhnya.

(2) Musim kemarau pada musim kemarau siang hari dan sore hari
sedikit timbul awan Strato Comolus atau Comulus dengan tinggi dasar awan
2.000 feet.
2) Cuaca.
a) Suhu.

(1) Pada musim hujan suhu terendah 26.40ºC dan duhu tertinggi 32ºC
(2) Pada musim kemarau suhu terendah 25ºC dan suhu tertinggi 32ºC

b) Angin.

(1) Musim hujan arah angin dari Utara dgn kecepatan 6-9 knot.

(2) Musim kemarau arah angin dari selatan dgn kecepatan 6-10 knot.

c) Cahaya.

(1) Penglihatan/jarak pandang (visibility). Pada cuaca cerah,


penglihatan berkisar antara 5-20 km.

(2) Pada cuaca buruk/kabut penglihatan mencapai kurang dari 1 km.

(3)Cahaya. Awal fajar pada pukul 05.00 WITA, matahari terbit pukul
05.30 WITA.

(4) Awal senja pada pukul 17.30 WITA matahari terbenam pukul 18.00
WITA, rata-rata penyinaran matahari 79% (persentasi dari jam 08.00-16.00
WITA).

d) Endapan. Dasar laut pada umumnya karang dan berpasir,


kemungkinan kecil terjadi endapan karena tidak adanya aliran sungai.

3) Medan.

a) Wilayah PLUTO ISLAND merupakan daerah yang terletak di bagian Utara


ZEEI atau tepatnya berada di Utara perairan Laut Sulawesi dengan posisi di antara
03º35‟ s.d 04º45‟ LU dan 122º00‟ s.d 122º 30‟ BT.

b) Luas PLUTO ISLAND adalah 5.638,50 Km2 atau 5.850 Ha, bentuknya
memanjang dari barat ke timur ± 60 Km dan utara ke selatan ± 100 km. Pantai
bagian Utara umumnya berdataran rendah dan di sebelah selatan berdataran tingggi

c) Tinggi wilayah PLUTO ISLAND berkisar antara 0-1.250 m di atas


permukaan air laut.
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)8

d) Gunung dan Sungai.

(1) Gunung. Di wilayah PLUTO ISLAND tidak terdapat


gunung berapi tetapi terdapat pegunungan di wilayah bagian selatan yaitu :
(a) G. Alas Tengah ( 1.223 M )
(b) G. Jambangan ( 1.492 M )
(c) G. Gilap ( 2.379 M )
(d) G. Cemara Panjang ( 2.141 M )
(e) G. Kleneng ( 1.220 M )
(f) G. Malang ( 2.057 M )
(g) G. Siluman ( 1.787 M )
(h) G. Batujaran ( 1.218 M )
(i) G. Batulawang ( 1.038 M )
(j) G. Pedot ( 1.327 M )
(k) G. Tempok ( 1.513 M )
(l) G. Jembur ( 1.006 M )
(m) G. Ringgit ( 1.250 M )
(n) (G. Kukusan ( 500 M )
(o) G. Putri ( 852 M )
(p) G. Tambak Ukir ( 964 M )
(q) G. Baluran ( 1.127 M )

(2) Sungai. Sungai di PLUTO ISLAND pada umumnya bermuara di


bagian utara yang sering terjadi pendangkalan pada muara sungai, sehingga
sering menimbulkan bencana alam banjir pada musim hujan karena
pendangkalan (lumpur).
(3) Tumbuh-tumbuhan. Di wilayah PLUTO ISLAND terdapat
tumbuhan seperti kayu jati, kelapa, mangga, kopi serta tumbuh-tumbuhan
lain yang terdapat di dataran rendah serta dataran tinggi ± 200 s.d 1.000
meter.
(4) Penonjolan dan sistem pengairan.

(a) Sepanjang pantai utara PLUTO ISLAND merupakan


daerah terpenting karena banyak dijumpai pelabuhan yang
berfungsi sebagai pelabuhan antar pulau dan pelabuhan nelayan,
pelabuhan tersebut:

i. Pelabuhan Besuki terletak di pesisir Besuki merupakan pelabuhan


pantai yang hanya mampu disandari kapal-kapal motor/perahu layar motor untuk
perdagangan antar pulau.

ii. Pelabuhan Panarukan merupakan pelabuhan pantai


hanya mampu disandari kapal-kapal motor/perahu layar
motor (PLM) untuk perdagangan antar pulau, namun saat
ini tidak ada alat bongkar muat (Crane) serta terdapat
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)9

Kamla.

iii. Pelabuhan Kalbut di wilayah Kec. Mangaran


merupakan pelabuhan pantai hanya mampu disandari
kapal-kapal motor/perahu layar motor (PLM) untuk
perdagangan antar pulau dan terdapat Polairud.

iv. Pelabuhan Jangkar di Kec. Jangkar merupakan


pelabuhan penyeberangan antar pulau menggunakan kapal
motor dan pelabuhan ikan.

(b) Sepanjang wilayah PLUTO ISLAND bagian selatan


merupakan dataran tinggi atau pegunungan, bukit dan lembah serta
dataran rendah yang sempit. Disamping itu pantai utara wilayah
PLUTO ISLAND terdapat pelabuhan yang mampu disandari kapal
besar untuk bongkar muat baik barang-barang antar pulau atau
komoditi ekspor, namun tidak dilengkapi dengan alat bongkar muat
(crane) dan terdapat pantai yang dimanfaatkan untuk obyek wisata.

(c) Di wilayah PLUTO ISLAND terdapat waduk yang


digunakan sebagai tempat wisata dan pengairan, namun tidak
digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik.

4) Bahan permukaan

a) Dataran rendah terdapat di sepanjang utara wilayah PLUTO ISLAND yang


dilalui oleh aliran sungai, sehingga pada daerah yang dilalui sungai tersebut sering
terendam air apabila musim penghujan.
b) Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi dan perbukitan.
c) Tanah. Tanah kapur terdapat di wilayah PLUTO ISLAND bagian selatan.

5) Benda-benda buatan manusia.


a) Bangunan permanen dari batu/beton/besi sangat cepat berkembang
utamanya di wilayah perkotaan serta rata-rata mempunyai kepadatan penduduk
yang cukup tinggi namun di beberapa wilayah masih banyak bangunan yang terbuat
dari dinding kayu atau bambu.

b) Jalan-jalan perhubungan.
(1) Jaringan jalan yang penting di wilayah PLUTO ISLAND adalah
jalan raya yang membentang dari barat ke timur sepanjang 110,030 Km;
(2) Di sepanjang jalan raya tersebut di atas, masih terdapat jalan-jalan
yang dapat menghubungkan beberapa wilayah di PLUTO ISLAND.
c) Pangkalan udara/bandara
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 10

(1) Terdapat pangkalan udara perintis di sisi timur laut PLUTO


ISLAND; dan
(2) Terdapat AYODYA AIRPORT.
d) Dermaga/pelabuhan khusus.
(1) Terdapat dermaga di AMARTA BEACH.
(2) Terdapat pelabuhan di AYODYA.

6) Ciri-ciri lain.
a) Sosiologi.
(1) Demografi.
(a) Jumlah penduduk. Jumlah penduduk di wilayah
PLUTO ISLAND mencapai 676.703 jiwa.
(b) Kepadatan penduduk = 413 jiwa/Km²
(c) Pertumbuhan penduduk = 0,51 %
(2) Mata pencaharian penduduk di wilayah PLUTO ISLAND antara
lain yaitu buruh, nelayan, pedagang dan pegawai pemerintahan;
(3) Penduduk di wilayah PLUTO ISLAND, penduduknya sebagian
besar beragama Islam dan dikenal sebagai penduduk yang taat terhadap
agama. Selain sifat-sifatnya yang terbuka dan reaktif terhadap hal-hal yang
menyinggung perasaannya, mudah dipengaruhi oleh isu-isu antara lain
hukum, HAM, demokratisasi dan lingkungan hidup, lebih-lebih yang
berlatar agama dan rasialis.
(4) Kesejahteraan.
(a) Secara umum tingkat kesejahteraan masyarakat semakin
meningkat, hal ini dapat terlihat dari rata-rata pendapatan perkapita;
(b) Hasil perikanan, home industri serta tumbuhnya berbagai
industri kecil lainnya makin membuka peluang untuk menambah
pendapatan masyarakat.

b) Hidro Oseanografi.
(1) Pasang surut. Pola pasang surut yang terjadi di wilayah pesisir
PLUTO ISLAND dapat mengakibatkan terjadinya perbedaan volume pantai
yang akan memberikan perubahan terhadap luas ketinggian permukaan air.
Volume air wilayah pesisir di PLUTO ISLAND akan mengalami
penambahan pada saat terjadinya pasang tinggi yaitu pada bulan penuh
(purnama) dan volume air akan mengalami penurunan pada saat surut
terendah yaitu pada bulan genap. Adanya aksi pasang surut yang terjadi
dapat menyebabkan terjadinya perbedaan volume air disuatu perairan serta
terjadinya perbedaan ketinggian muka perairan (Bishop 1984). Tinggi
pasang surut dipengaruhi oleh posisi bulan, dimana tinggi pasang berbeda
antara bulan penuh (purnama) dengan bulan setengah (sabit) dan selain itu,
perbedaan tinggi pasang juga dipengaruhi oleh lokasi perairan tersebut
berada. Pengamatan pasang surut dilakukan stasiun pengamatan yang
berlokasi di pesisir pantai wilayah PLUTO ISLAND.

(2) Arus gerakan air.


(a) Arus dan gerakan air. Posisi Arus : 04.44.17 U – 122.18.40
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 11

T. Kecepatan arus maksimum sebesar 1,23 m/dtk dengan arah 207º


pada kedalaman 4,5 mtr. Kecepatan arus minimum sebesar 1,47
m/dtk dengan arah 191º pada kedalaman 9 mtr. Kondisi arus
permukaan di pantai Timur PLUTO ISLAND berkisar antara 0,19-
1,47 m/detik, dengan arah dominan pada saat surut menunjukkan
arah relatif ke selatan dan pada saat slack (surut terendah) arah arus
relatif ke barat daya, sedangkan pada saat pasang memperlihatkan
arah utara relatif ke barat laut kemudian berbelok ke arah tenggara
pada saat pasang tertinggi.
(b) Pada kedalaman menengah, kecepatan arus berkisar antara
0,10 - 3,94 m/dtk dengan arah dominan yang berubah-ubah. Pada
saat surut, arus masih relatif menunjukkan arah selatan, dan barat
daya dan pada saat surut terendah berbelok ke arah tenggara,
sedangkan pada saat pasang memperlihatkan arah ke utara kemudian
berbelok ke arah tenggara relatif ke selatan sampai pasang tertinggi,
sedangkan untuk arus dalam kecepatan arus berkisar antara 0,18-
1,13 m/dtk dengan arah dominan yang relatif sama.

7) Perkembangan/situasi Ipoleksosbud Hankam.


a) Ideologi. Cenderung mengadopsi faham liberal, sosialis, komunis
dan islam fundamental.
b) Politik. Perkembangan situasi politik di wilayah PLUTO ISLAND
saat ini cukup kondusif. Namun meningkatnya suhu politik nasional terkait
penegakan supremasi hukum dan peningkatan kesejahteraan telah memicu berbagai
kelompok elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa;
c) Ekonomi.
(1) Pertumbuhan ekonomi di tahun 202D mengalami kenaikan yang
kurang signifikan yaitu sebesar 0,55 persen hal ini dikarenakan adanya
Pandemi Covid 19 yang berefek ke segala sendi perekonomian nasional.

(2) Bahwa pergeseran kemajuan dari berbagai sektor pembangunan


maupun ekonomi, memiliki korelasi dengan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu penyebab turunnya angka kemiskinan yaitu terbukanya lapangan
kerja baru;

(3) Keadaan ekonomi berjalan normal, namun demikian kesenjangan


modal usaha antara pengusaha besar dan pengusaha kecil maupun
masyarakat tradisional menyebabkan terjadinya persaingan bisnis yang tidak
seimbang dibeberapa sentra-sentra perekonomian baik di bidang jasa
maupun usaha perdagangan.
(a) Hortikultura. Luas areal hortikultura yang ada di
wilayah PLUTO ISLAND seluas 34.909 Ha. Adapun hasil produksi
tanaman perkebunan pada umumnya berupa buah-buahan.
(b) Perkebunan. Luas areal perkebunan di wilayah
PLUTO ISLAND seluas 18.569,305 Ha, dimana untuk areal terluas
adalah perkebunan tebu seluas 9.446,305 Ha dan perkebunan
tembakau seluas 2.962 Ha.
(c) Peternakan. Potensi hewan ternak yang banyak
dikembangkan oleh penduduk setempat sebagai mata pencaharian
utama, sampingan maupun hobi antara lain sapi, kambing, kerbau,
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 12

ayam dan unggas lainnya.


(d) Perikanan. Terdapat dua komoditas perikanan yang
biasanya dijadikan mata pencaharian warga masyarakat di wilayah
PLUTO ISLAND yaitu hasil tangkapan dari laut serta hasil
penangkaran di laut.
(e) Kehutanan. Saat ini di wilayah PLUTO ISLAND sudah
banyak dilakukan penanaman lahan kosong untuk komoditi kayu
seperti pinus, jati, sengon, mahoni maupun akasia.
(f) Mata pencarian/Profesi. Sebagian warga masyarakat di
wilayah PLUTO ISLAND mempunyai profesi/pekerjaan antara lain
sebagai nelayan, pengusaha/wiraswasta, pekerja/buruh dan petani
serta sebagian lagi masih pengangguran.
(g) Industri. Industri pengolahan dapat dikelompokkan ke
dalam 4 golongan berdasarkan banyaknya pekerja yaitu industri
besar adalah perusahaan yang mempunyai pekerja 100 orang atau
lebih, industri sedang/menengah adalah perusahaan yang
mempunyai pekerja 20-99 orang, industri kecil adalah perusahaan
yang mempunyai pekerja 5-19 orang dan perusahaan rumah tangga
atau industri mikro adalah usaha kerajinan rumah tangga yang
mempunyai pekerja antara 1-4 orang.
(h) Perdagangan. Di sektor perdagangan sebagian warga
masyarakat di wilayah PLUTO ISLAND masih mengandalkan pasar
tradisional namun dengan maraknya pendirian pasar modern akan
berdampak negatif terhadap kelangsungan perdagangan khususnya
para pedagang kecil sampai menengah.
(i) Perbankan dan perusahaan. Di sektor perbankan terdapat
keberadaan bank negeri dan swasta serta disokong oleh makin
berkembangnya koperasi untuk pelayanan bagi masyarakat kecil
menengah sedangkan keberadaan perusahaan di wilayah PLUTO
ISLAND terdapat perusahaan pemerintah dan swasta.

d) Sosial Budaya.
(1) Agama. Pada umumnya kerukunan hidup umat beragama di wilayah
PLUTO ISLAND dapat terpelihara dengan baik, namun demikian masih
terdapat kelompok-kelompok yang berasal dari lingkungan agama yang
berwawasan sempit dan cenderung mengarah kepada sikap ekstrim dan
fundamentalis dalam kehidupan beragama, disamping terdapat kelompok
yang melakukan kegiatan politik praktis dengan kedok agama.
(2) Pendidikan. Terdapat lembaga pendidikan dari tingkat sekolah
dasar sampai dengan perguruan tinggi.

(3) Kesehatan.
(a) Terdapat fasilitas kesehatan baik berupa poliklinik maupun
rumah sakit.
(b) Terdapat tenaga kerja kesehatan seperti dokter, perawat,
bidan, tenaga farmasi, tenaga kesehatan.
(c) Terdapat apotik, pedagang besar farmasi dan toko obat.
(4) Kesenian. Pada umumnya kesenian daerah kurang diminati
oleh generasi muda diperkotaan, hal tersebut disebabkan karena banyaknya
pengaruh kebudayaan asing yang berkembang di wilayah PLUTO
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 13

ISLAND.
d. Penerimaan dan Pemberian Bawah Komando.

1) Penerimaan

a) Bawah Perintah : Nihil


b) Bawah Komando Operasi : Nihil
c) Bawah Kendali Operasi : 1 Brigif PR 18 dan 1 Brigif 2 Marinir TMT H+17
Kampanye Militer.

2) Pemberian.

a) Bawah Perintah : Nihil


b) Bawah Komando Operasi : Nihil
c) Bawah Kendali Operasi : Nihil

e. Praanggapan.

1) PANDA tidak mendapat dukungan dari aliansinya.


2) PANDA tidak menggunakan senjata pemusnah massal.
3) Tidak ada perubahan kebijakan pemerintah tentang pengerahan kekuatan TNI.

2. TUGAS POKOK. Kogasratgab melaksanakan operasi darat gabungan, melintasi Pasrat,


melaksanakan gerak maju untuk kontak, melaksanakan penggabungan dengan Brigif PR 18 dan Brigif 2
Marinir, menyerang untuk menghancurkan Panda dan merebut kembali wilayah daratan yang dikuasai dan
diduduki PANDA mulai Hari ”H+20 Jam J” Selama 4 Hari di HASTINA CITY dalam rangka mendukung
tugas pokok Kogab TNI II”, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

3. PELAKSANAAN.

a. Konsep Operasi.

1) Manuver. Kogasratgab melaksanakan operasi darat gabungan, melintasi


pasrat, melaksanakan gerak maju untuk kontak, melaksanakan penggabungan dengan Brigif
PR 18 dan Brigif 2 Marinir, menyerang untuk menghancurkan panda dan merebut kembali
wilayah daratan yang dikuasai dan diduduki PANDA mulai hari ”H+20 jam j” selama 4 hari
di HASTINA CITY, dengan 2 Satgasrat masing-masing diperkuat 1 Ki Kav Tank di depan
dan 1 Satgasrat diperkuat 1 Kikav Tank di belakang sebagai cadangan. Satgasrat A
diperkuat 1 Kikav Tank di depan menyerang di sektor kiri sebagai Serangan Pokok,
Satgasrat A diperkuat 1 Kikav Tank di depan menyerang di sektor kanan sebagai Serangan
Bantuan, dan Satgasrat C diperkuat 1 Kikav Tank di belakang Satgasrat B sebagai
cadangan, titik berat Bantem di sektor kanan, beralih ke operasi selanjutnya atas perintah
dengan tahapan operasi sebagai berikut :

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 14

a) Tahap Persiapan (H+17 s.d. H+19), selama 3 hari .

(1) Melintasi dan GMUK selama 1 hari (H+17).

(a) Satgasrat melintasi Pasrat.


(b) Satgasla melaksanakan pengendalian laut dan siap
membantu operasi Satgasrat.
(c) Satgasud melaksanakan pengintaian udara dan siap
membantu operasi Satgasrat.

(2) Melaksanakan penggabungan di CO. 9877-4274 selama 1 hari


(H+19).

(a) Satgasrat melaksanakan kegiatan taktis dan administrasi


(b) Satgasla melaksanakan pengendalian dan penyekatan laut,
memberikan BTK atas permintaan.
(c) Satgasud melaksanakan pengamatan dan pengintaian
(Mattai) dan pemberian Bantem atas permintaan.

(3) Menuju DP selama 1 hari (H+20).

(a) Satgasrat melaksanakan GMUK.


(b) Satgasla melaksanakan pengendalian dan sekat laut,
memberikan BTK atas permintaan.
(c) Satgasud melaksanakan Mattai dan pemberian Bantem atas
permintaan.

b) Tahap pelaksanaan (H+20 s.d. H+23) selama 4 hari.

(1) Babak I gerakan dari DP ke GA melalui PS (H+20) selama 1


hari:

(a) Satgasrat.

i. Bergerak dengan formasi tempur, Ranpur tank


menggunakan jalan pendekat. Satuan Infanteri bergerak
dengan memanfaatkan perlindungan tank kavaleri dengan
teknik kerjasama infanteri tank (KSIT). Ranpur tank
menggunakan jalan pendekat, Satbantem masuk kedudukan
awal sebelum GA. Setelah tiba di PS, pasukan menyebar
membentuk formasi tempur dan melaksanakan koordinasi
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 15

terakhir. Tepat pada Jam “J” pasukan penyerang depan


melintasi GA dengan formasi tempur bergerak saling
melindungi dengan memanfaatkan lindung tinjau dan
lindung tembak.

ii. Satgasrat masing-masing diperkuat 1 Kikav Tank


di depan dan 1 Satgasrat diperkuat 1 Kikav Tank di
belakang sebagai cadangan. Satgasrat Brigif 16 diperkuat 1
Kikav Tank menyerang di sektor kiri sebagai serangan
pokok, Satgasrat Brigif PR 18 diperkuat 1 Kikav Tank
menyerang di sektor kanan sebagai serangan bantuan,
Satgasrat Brigif 2 Mar diperkuat 1 Kikav Tank bergerak
dibelakang Satgasrat Brigif 16 sebagai cadangan, titik berat
Bantem di sektor Kanan.

iii. Bantuan tembakan (Mortir dan Armed)


disiapkan memberikan Bantem 5 menit sebelum Jam J (Jam
J-5) dan 5 menit setelah Jam J (Jam J+5) melindungi
pasukan penyerang.

i) Tembakan pendahuluan terhadap


kedudukan musuh atau ganggu gusar diberikan
malam hari sebelum pelaksanaan serangan.

ii) Tembakan persiapan diberikan sesaat


sebelum pasukan penyerang melintasi GA.

iii) Satuan Zipur siap memberikan bantuan


pembersihan ranjau dan membuat jembatan untuk
memperlancar gerakan pasukan manuver selama
serangan.

(b) Satgasla.

i. Memberikan bantuan tembakan kapal


(BTK) atas permintaan.
ii. Melaksanakan blokade laut.
iii. Melaksanakan penyesatan untuk mengalihkan
perhatian musuh.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 16

(c) Satgasud.

i. Menguasai udara di atas wilayah operasi darat


gabungan.
ii. Melaksanakan pengamatan dan pengintaian dan
OULD (Operasi Udara Lawan Darat)
iii. Penyekatan wilayah udara dan menghancurkan
kekuatan udara musuh yang memasuk daerah operasi.
iv. Memberikan BTU atas permintaan

2) Babak II gerakan dari GA ke JS (H+21) selama 1 hari

(a) Gerakan dari GA ke GT-1. Satgasrat Brigif 16 diperkuat


1 Kikav Tank bergerak di petak Kiri merebut dan menguasai GT-1,
merebut dan menghancurkan sasaran dalam sektor sedangkan
Satgasrat Brigif PR 18 diperkuat 1 Kikav Tank bergerak di petak
Kanan, merebut dan menghancurkan sasaran dalam sektor, Satgasrat
Brigif 2 Mar diperkuat 1 Kikav Tank bergerak dibelakang Satgasrat
Brigif 16 sebagai cadangan.

i. Satgasrat

i) Setelah melintasi GA tepat pada jam “J”,


Satgasrat Brigif 16 yang menyerang di petak kiri
diperkuat 1 Ki Kav Tank dan Satgasrat Brigif PR
18 diperkuat 1 Kikav Tank yang menyerang di
petak kanan akan menghancurkan sasaran dalam
sektor masing-masing. Pada saat pasukan
penyerang depan tiba di GT-2, masing-masing
Dansatgas laporan kepada Pangkogasratgab.

ii) Satuan Armed melaksanakan redisposisi


dan memberikan Bantem (Bantem Mortir dan
Armed) sebagai tembakan penyokong kepada
satuan penyerang dan pasukan penyerang
memanfaatkan Bantem yang ada dengan bergerak
di bawah lintasan senjata Armed.

iii) Satgasrat Brigif 16 diperkuat 1 Kikav Tank


merebut, menduduki, menguasai dan
menghancurkan PANDA di sektor Kiri, sedangkan

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 17

Satgasrat Brigif PR 18 diperkuat 1 Kikav Tank


merebut, menduduki, menguasai dan
menghancurkan PANDA di sektor Kanan.

iv) Kavaleri redisposisi membantu tembakan


untuk melindungi pasukan manuver.
v) Bantem Armed dan OULD
menghancurkan Bantem PANDA.

ii. Satgasla

i) Memberikan BTK untuk menutup pelarian


PANDA atas permintaan.

ii) Melaksanakan penyekatan dan blokade


laut.

iii. Satgasud.

i) Melaksanakan OULD pada sasaran yang


sudah ditentukan pada saat Satgasrat melintasi GA
hingga Jam J + 10’.

ii) Melaksanakan cover udara dan OULD atas


permintaan.

iii) Menyiapkan OULD dan BTU untuk


menutup pelarian PANDA.

(b) Gerakan dari GT-1 ke GT-2 (H+22) selama 1 hari .


Satgasrat Brigif 16 diperkuat 1 Kikav Tank di Kiri merebut dan
menguasai sasaran di petaknya sedangkan Satgasrat Brigif PR 18
diperkuat 1 Kikav Tank di Kanan, merebut sasaran di petaknya.
Brigif 2 Mar diperkuat 1 Kikav Tank bergerak di belakang Brigif
PR 18 sebagai cadangan.

i. Satgasrat.
i) Setelah melintasi GT-1, Satgasrat Brigif 16
yang menyerang di petak kiri diperkuat 1 Kikav
Tank dan Satgasrat Brigif PR 18 diperkuat 1 Kikav
Tank yang menyerang di petak kanan akan
menghancurkan sasaran di petaknya masing-
masing.
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 18

ii) Satuan Armed melaksanakan redisposisi


dan memberikan Bantem penyokong kepada
Satuan penyerang dan pasukan penyerang
memanfaatkan Bantem yang ada dengan bergerak
dibawah lintasan senjata Armed.

iii) Kavaleri redisposisi membantu tembakan


untuk melindungi manuver pasukan.

iv) Bantem lawan diatasi oleh BTA, dan


OULD.

v) Satgasrat Brigif 16 diperkuat 1 Kikav Tank


merebut, menduduki, menguasai dan
menghancurkan musuh di sektor Kiri, sedangkan
Satgasrat Brigif PR 18 diperkuat 1 Kikav Tank
merebut, menduduki, menguasai dan
menghancurkan musuh di sektor Kanan. Pasukan
penyerang memanfaatkan Bantem yang ada dan
bergerak di bawah lintasan senjata Armed. Kavaleri
yang telah redisposisi membantu tembakan guna
melindungi pasukan penyerang, berikutnya untuk
Bantem lawan diatasi oleh Bantem Armed.

ii. Satgasla

i) Memberikan BTK ke arah pelarian musuh


atas permintaan.
ii) Melaksanakan penyekatan dan blokade
laut.

iii. Satgasud.
i) Melaksanakan cover udara dan OUP atas
permintaan.

ii) Menyiapkan OULD dan BTU untuk


menutup arah pelarian PANDA.

c) Babak III, serbuan. (H+23) selama 1 hari

(1) Gerakan dari GT-2 menuju ke Sasaran. Satgasrat Brigif


RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 19

PR 18 diperkuat 1 Kikav Tank begerak di sektor kanan merebut dan


menghancurkan SAS yang ditentukan, sedangkan Satgasrat Brigif
16 yang diperkuat 1 Kikav Tank bergerak di sektor kiri untuk
merebut dan menghancurkan SAS yang ditentukan, serta
melanjutkan serbuan untuk menghancurkan SAS yang ditentukan.
Brigif 2 Mar diperkuat 1 Kikav Tank bergerak di belakang Satgasrat
Brigif 16 sebagai cadangan.

(a) Satgasrat.

i. Pasukan penyerang melaksanakan serbuan


untuk menembus pertahanan dan menghancurkan
kekuatan PANDA. Ranpur Tank menggunakan
jalan pendekat yang tersedia dengan memanfaatkan
lindung lapis baja bekerjasama dengan infanteri
akan membuat lobang penerobosan. Satgasrat
Brigif 16 diperkuat 1 Kikav Tank sebagai cadangan
mengamankan lambung kiri dan kanan untuk
mencegah infiltrasi PANDA yang mengarah pada
lambung serangan.

ii. Satgasrat bergerak sesuai dengan sektor


masing-masing, menghancurkan sasaran antara
tetapi tidak diduduki, sehingga gerakan menuju JS
tidak terhenti guna menyusun formasi persiapan
serbuan. Ranpur Tank menghancurkan Tank-tank
musuh serta memberi perlindungan bagi pasukan
manuver.

iii. Bantem mortir dan Armed memberikan


bantuan pada sektor kanan sebagai sasaran pokok
setelah itu mengalihkan tembakan ke arah pelarian
PANDA untuk menutup dan menimbulkan korban
pada pihak PANDA.

(b) Satgasla

i. Memberikan BTK untuk menghancurkan


PANDA di sasaran dan mengalihkan tembakan ke
arah pelarian PANDA atas permintaan.
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 20

ii. Melaksanakan blokade laut

iii. Melaksanakan Patroli pengawasan untuk


mencegah bala bantuan PANDA.

(c) Satgasud.

i. Melaksanakan Patroli udara menjaga


keunggulan udara di mandala operasi.

ii. Mencegat dan menghancurkan kekuatan


udara PANDA yang berusaha memasuki mandala
operasi.

iii. Menyiapkan BTU untuk menutup arah


pelarian PANDA, diberikan atas permintaan.

d) Babak IV, konsolidasi. (H+23) selama 1 hari

(1) Satgasrat.

(a) Satuan penyerang depan menempati kedudukan


konsolidasi. Satgasrat Brigif 16 melaksanakan
pembersihan. Bantem mortir dan Armed memberikan
tembakan konsolidasi.

(b) Melaksanakan tindakan taktis dan administrasi


selama kondsolidasi.

(c) Pengecekan kondisi pasukan baik perlengkapan


perorangan, kelompok maupun personelnya serta senjata
dan munisi.

(d) Penyebaran hasil operasi bagi pasukan sendiri.

(e) Melaporkan hasil operasi Satgasratgab kepada


Pangkogasratgab, menunggu perintah selanjutnya.

(2) Satgasla

(a) Memberikan BTK ke arah pelarian PANDA atas


permintaan.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 21

(b) Melaksanakan blokade laut.

(3) Satgasud.

(a) Melaksanakan pengamatan dan pengintaian udara.


(b) Melaksanakan cover udara selama pasukan
melaksanakan konsolidasi atau sesuai dengan permintaan.

(c) Melaksanakan bantuan SAR tempur terhadap


personel yang korban atau luka tempur serta memberikan
evakuasi medis.

2) Tahap Pengakhiran (H+24) selama 1 hari.

a) Satgasrat melaporkan ke Komando atas, melaksanakan kegiatan


administrasi, melaksanakan reorganisasi dan siap melaksanakan tugas selanjutnya.

b) Satgasud melaksanakan pengendalian udara dan siap melaksanakan tugas


selanjutnya.

c) Satgasla melaksanakan pengendalian laut dan siap melaksanakan tugas


selanjutnya

2) Bantuan.

a) Intelijen. Bais TNI melaksanakan operasi intelijen strategis dan taktis


di dalam dan luar negeri untuk mendapatkan data maupun informasi.

b) Tembakan.

(1) Bantuan Tembakan Udara dilaksanakan oleh Kogasudgab.

(2) Bantuan Tembakan Kapal dilaksanakan oleh Subkogasgabfib.

(3) Bantuan Tembakan Artileri dilaksanakan oleh Satuan Artileri.

c) Hanud. Koopsudnas melaksanakan operasi udara nasional di luar Mandala


operasi.
d) Teritorial. Satuan Kowil TNI melaksanakan pemberdayaan perlawanan
rakyat dan ketahanan wilayah.

e) Informasi dan Penerangan. Satgas Intelijen, Satgaspen dan Satgas Info


membantu pembentukan opini dan kontra propaganda.

f) Psikologi dan Perang Urat Saraf. Satgas Psikologi membantu


propaganda untuk memengaruhi sistem tata nilai, sistem kepercayaan, emosi, motif,
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 22

pemikiran, dan perilaku musuh.

g) SAR. Dukungan SAR dilaksanakan untuk membantu pencarian dan


pertolongan/penyelamatan korban tempur dan non tempur selama pelaksanaan
operasi.

h) Pernika. Dilaksanakan oleh Satkomlek TNI untuk mencegah, dan


melindungi jaringan komunikasi sendiri, serta melumpuhkan kemampuan pernika
PANDA sehingga diperoleh keunggulan elektronika selama pelaksanaan operasi.
i) Zeni dan Nubika. Membantu pekerjaan konstruksi dan operasi
Nubika.

j) Angkutan. Bantuan angkutan darat, laut atau udara untuk menambah


daya gerak pasukan kawan.

k) Hukum. Bantuan hukum sebagai bahan pertimbangan hukum dalam


pelaksanaan operasi untuk menghindari segala tindakan yang melanggar hukum
internasional dan Hak Asasi Manusia (HAM).

l) Pemda. Membantu menyiapan komponen cadangan dan komponen


pendukung, pengendalian penduduk dan logistik wilayah.

b. Tugas satuan satuan manuver yang termasuk dalam susunan tugas.

1) Satgasrat Brigif-16/WY.
a) Sebagai Satgasrat A, bergerak di sektor kiri sebagai serangan pokok.
b) Hancurkan musuh dalam sektor.
c) Rebut dan duduki SAS-1
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

2) Satgasrat Brigif 18/Trisula/2 K.


a) Sebagai Satgasrat A, bergerak di sektor kanan sebagai serangan bantuan.
b) Hancurkan musuh dalam sektor.
c) Rebut dan duduki SAS-2
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

3) Satgasrat Brigif 2 Marinir.


a) Sebagai Satgasrat C, bergerak di belakang sebagai cadangan.
b) Siap hancurkan musuh jika diperlukan bantuan dari serangan sector kiri
maupun kanan.
c) Rebut dan duduki wilayah belakang.
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.
RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 23

4) Yonkav-3.
a) Berikan BU pada satuan depan dan cadangan.
b) BP kan masing-masing 1 Kikav kepada Satgasrat Brigif 16 di sektor kiri,
Satgasrat Brigif 18 di sector kanan dan Satgasrat Brigif Marinir di belakang pasukan
serang sebagai cadangan.
c) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

5) Yonarmed-1.
a) Berikan BU pada satuan depan.
b) Laksanakan tembakan persiapan selama 10 menit mulai J-5 s/d J+5 ke
sasaran pokok.
c) Laksanakan tembakan pendahuluan, persiapan, penyokong dan konsolidasi
selama pelaksanaan operasi.
d) BP kan Yon Armed ke Satgasrat Brigif 16.
e) Pindah daerah stelling atas perintah.
f) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

6) Yonarhanud-8.
a) Laksanakan pertahanan udara aktif untuk melindungi pasukan manuver.
b) Lindungi Posko, instalasi Banmin, kedudukan Satbantem dan Satuan manuver
depan KOGASRATGAB dari serangan udara lawan.
c) Bergerak taktis sesuai rencana manuver dan pindah kedudukan atas perintah.
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

7) Yonzipur-5.
a) Bersihkan ranjau dan rintangan dalam petak serangan dan sepanjang poros
jalan menuju ke Hastina City.
b) Buat jalan/lorong-lorong penerobosan.
c) BP kan masing-masing 1 Ki zipur ke Satgasrat Brigif-16/WY dan Satgasrat
Brigif PR 18
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

8) Satgasla.
a) Laksanakan blokade, penyekatan, dan cegah perkuatan musuh.
b) Laksanakan dan koordinasikan bantuan tembakan kapal guna

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 24

menghancurkan musuh di darat.


c) Siapkan melaksanakan angkutan laut.
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

9) Satgasud.
a) Laksanakan pengamatan dan pengintaian udara.
b) Kuasai wilayah udara.
c) Cegah perkuatan musuh dan hancurkan kekuatan musuh di darat dengan
bantuan tembakan udara yang di koordinasikan.
d) Siap melaksanakan Angkutan Udara, evakuasi medis udara dan SAR
Tempur.
e) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

10) Pasukan Kogasratgab.


a) Bergerak di belakang cadangan.
b) Siapkan Kotis Mobil.
c) Monitor pelaksanaan operasi.
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

11) Satbanmin Kogasratgab.


a) Bergerak di belakang cadangan.
b) Laksanakan dukungan adminitrasi dan logistik.
c) Pindah kedudukan setelah GT Macan direbut.
d) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

12). Brigif 2 Marinir.


a) Bergerak di belakang Satgasrat Brigif-16 sebagai cadangan.
b) Siap sewaktu-waktu menjadi penyerang depan.
c) Beralih ke operasi selanjutnya atas perintah.

c. Instruksi Koordinasi.

1) Hari “H” jam “J” ditentukan kemudian.

2) Susunan tugas berlaku sejak Rencana Operasi menjadi Perintah Operasi dengan
sandi “BHIRAWA YUDHA - 01”.

3) RO efektif menjadi PO dengan sandi "MEKAR".

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 25

4) PO ditunda dengan sandi ”KUNCUP”

5) PO berakhir dengan sandi ”LAYU”

6) Alih Kodal tiap babak akan diisyaratkan.

7) Cegah dan hindari pelanggaran Hukum dan HAM.

8) Tahanan dan tawanan perang agar diperlakukan sesuai ketentuan.


4. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK.
a. Administrasi.
1) Personel.
a) Kebutuhan personel.

(1) Gunakan ketentuan protap bidang personel dalam hal permintaan,


penerimaan dan pengiriman personel.

(2) Tenaga pengganti disiapkan sesuai kebutuhan.

(3) Pelayanan personel dikendalikan secara efektif guna mendukung


kelancaran tugas,.

b) Perawatan Personel.

(1) Prajurit yang gugur dan cacat dalam tugas menerima santunan
sesuai ketentuan yang berlaku.

(2) Moril prajurit.

(a) Usulan kenaikan pangkat medan tempur (KPMT) dan


kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) sesuai dengan ketentuan dan
prosedur yang berlaku.

(b) Usulan kenaikan pangkat medan tempur Anumerta


pedomani ketentuan dan prosedur yang berlaku.

(c) Penghargaan tanda jasa berupa Bintang atau Satya


Lencana diberikan sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang
berlaku.

(d) Perawatan dan pelayanan jenazah sesuai ketentuan yang


berlaku dikoordinir oleh Satkowil.

(e) Penegakkan hukum, disiplin dan tata tertib. Hukum HAM


dan Hukum Humaniter di daerah operasi harus ditegakkan.

(f) Penanganan tawanan dan tahanan yang tertangkap ataupun


yang menyerahkan diri diadakan pendalaman tehadap identitas
dirinya sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.

c) Dukungan Komponen Cadangan (Kekuatan Sipil).

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 26

(1) Satkowil mengkoordinir dan memobilisasikan personel komponen


cadangan dan komponen pendukung untuk membantu komponen utama.

(2) Siap mengerahkan dan mengkoordinir pengiriman dan pendorongan


logistik untuk mendukung pelaksanaan operasi tempur serta sarana dan
prasarana angkutan personel maupun perlengkapan yang dibutuhkan.

(3) Satkowil siap mengkoordinir dan mengendalikan pelaksanaan


pengungsian dan evakuasi korban, menyelenggarakan dan mengkoordinir
pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan korban tempur serta
menyelenggarakan dapur umum.

(4) Satkowil membantu penanganan pengungsian penduduk,


mengkoordinir dan menyelenggarakan pengiriman dan pendorongan munisi
serta persenjataan kepada pasukan tempur.

(5) Mengkoordinir dan menyelenggarakan pengamanan daerah


belakang dan pelaksanaan patroli di wilayah masing-masing.

(6) Mengkoordinir dan menyelenggarakan komunikasi wilayah untuk


mendukung pelaksanaan operasi tempur.

2) Administrasi ( Sesuai ketentuan TNI/Angkatan)

b. Logistik.

1) Konsep dukungan pelayanan logistik untuk operasi.

a) Dukungan pelayanan operasi.

(1) Dukungan logistik sesuai dengan kemampuan dan sumber daya


yang tersedia (Mabes TNI/Angkatan).

(2) Pelayanan dukungan logistik dilaksanakan sesuai ketentuan dan


prosedur yang berlaku di lingkungan TNI.

(3) Penyelenggaraan dukungan logistik wilayah dengan cara mobilisasi


dilaksanakan atas persetujuan Panglima TNI, berkoordinasi dengan satuan
kewilayahan.

b) Lokasi Puskorbanlog Komando Atas yang dapat memberikan prioritas


bantuan dukungan pelayanan operasi.

(1) Bekal awal untuk pasukan akan disiapkan dan didukung oleh
Mabes TNI sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

(2) Bekal awal berupa bekal makanan, Kaporlap, Kapsatlap dan bekal
tambahan disiapkan untuk satu bulan. Kebutuhan logistik selanjutnya berupa
bekal ulang akan didukung oleh Mabes TNI.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 27

c) Puskorbanlog Komando atas di Mabes TNI Jakarta dan Balakdukmin


Kogasratgab di Makodam V/Brawijaya Surabaya.

d) Prioritas pemberian bantuan dukungan pelayanan operasi. bekal ulang


untuk operasi yang disiapkan dan didukung oleh Mabes TNI adalah sebagai
berikut:

1) Bekal Kelas I/Makanan, didukung dari Babek TNI dengan


menggunakan sarana angkutan Darat, Laut dan Udara.

2) Bekal Kelas II/Kaporsatlap didukung dari Babek TNI dengan


menggunakan sarana angkutan Darat, Laut dan Udara.

3) Bekal Kelas III/BMP akan didukung melalui Pertamina atau


dikirim melalui satuan setempat dengan menggunakan drum atau tangki
minyak.

4) Bekal Kelas IV/Alpal dan Komlek didukung dari Babek TNI.

5) Bekal Kelas V/Munisi baik MKK maupun MKB didukung dari


Paldam di luar daerah operasi, dengan menggunakan angkutan Laut dan
Udara.

6) Bekal kesehatan akan didukung dari babek tni menggunakan sarana


angkutan darat, laut dan udara.

7) Bekal lain yang diperlukan untuk kesiapan Alutsista dan Alpal


pendukung akan didukung dari Babek TNI dan persediaan dari titik bekal di
luar daerah operasi.

e) Satuan-satuan Komando Atas yang memberikan dukungan pelayanan


operasi :

(1) Mabes TNI dukungan logistik diselenggarakan oleh Babek TNI,


Satgasdukkes TNI dan Satkomlek TNI.

(2) Mabes Angkatan, satuan terkait meliputi:

(a) TNI AD. Pelaksanaan oleh Disbekangad, Ditpalad,


Ditziad, Ditkesad, Dithubad

(b) TNI AL. Pelaksanaan oleh Disadal, Disbekal,


Diskomlekal, Dissenlekal, Dismatal, Disfaslanal.

(c) TNI AU. Pelaksanaan oleh Disadaau, Dismatau, Disaero,


Diskomlekau.

f) Pemberdayaan dukungan pelayanan operasi dari Kewilayahan.

(1) Pelayanan tingkat pusat oleh Mabes TNI dan Mabes Angkatan
sesuai pengajuan dan ketentuan yang berlaku.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 28

(2) Dukungan logistik tingkat layanan operasional dikoordinasikan


oleh Satbanmin.

(3) Depo tingkat pusat menyelenggarakan pelayanan perawatan dan


perbaikan Alutsista yang tidak dilaksanakan oleh Satbanmin.

g) Hal-hal lain di luar dukungan pelayanan operasi yang mempengaruhi


keseluruhan operasi.

(1) Pemeliharaan tingkat ringan dilaksanakan oleh pengguna/crew di


daerah operasi. Suku cadang dukungan pemeliharaan agar dibawa pada saat
pergeseran ke daerah operasi. Untuk kebutuhan suku cadang bekal ulang,
akan didukung dari babek TNI.

(2) Pemeliharaan tingkat sedang dan trouble shooting yang tidak


mampu diselesaikan dalam waktu 1 x 24 jam akan dikirim recovery team
dari garis belakang atau dilaksanakan oleh satuan pemeliharaan yang
didatangkan ke daerah operasi sesuai kebutuhan.

(3) Pemeliharaan tingkat berat dilaksanakan oleh satuan pemeliharaan


tingkat Depo di garis belakang dengan mengirimkan Alutsista tersebut ke
garis belakang. Alutsista pengganti agar dikoordinasikan dengan satuan
operasi dan dikirim pada kesempatan pertama. Keperluan fasilitas dan
konstruksi akan didukung dari satuan terdekat dengan daerah operasi atau
langsung didukung dari Mabes TNI sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Kebutuhan dukungan Faskon agar dikoordinasikan dan dilaporkan pada
kesempatan pertama.

h) Kemungkinan resiko yang dihadapi dalam penyelenggaraan dukungan


pelayanan operasi. Apabila dukungan logistik tidak terpenuhi maka pelaksanaan
Operasi Darat Gabungan harus ditunda sampai kebutuhan logistik operasi
terdukung.

2) Kemampuan Logistik.
a) Operasi Pendahuluan.

(1) Mendukung logistik Kogasratgab dalam melaksanakan operasi


pengamatan dan pengintaian udara di daerah Operasi.

(2) Mendukung logistik Kogasratgab dalam melaksanakan pemindahan


pasukan menuju daerah embargasi dan ke daerah operasi.

b) Operasi Pokok.

(1) Mendukung logistik Kogasratgab dalam melaksanakan Pelintasan,


Gerak Maju Untuk Kontak, Penggabungan dan Serangan pada Hari ”H”
Jam ”J”, untuk menghancurkan kekuatan musuh di Hastina City.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 29

(2) Mendukung logistik Kogasratgab dalam melaksanakan operasi


lanjutan atas perintah.

3) Pengungsian dan Perawatan Kesehatan.

a) Pengungsian.
(1) Angkutan medis Laut dan Udara untuk evakuasi medis bagi
pasukan yang memerlukan perawatan.

(2) Pelayanan pasien medis lanjutan akan dievakuasi kedaerah


belakang dan dikirim ke Rumkit rujukan RSPAD Gatot Subroto, RSAL Dr.
Mintohardjo dan RSPAU Dr. Harjo Lukito di Jogjakarta dan RSAL Dr.
Ramelan di Surabaya.

b) Perawatan Kesehatan.
(1) Fasilitas perawatan satuan dan kewilayahan yang digunakan pelayanan
perawatan kesehatan selama operasi darat gabungan, menggunakan, RSAL
TK III dan Kapal rumah sakit KRI Dr. Suharso (Hospital Ship).

(2) Satgaskes bertanggung jawab terhadap evakuasi ke daerah


belakang menjadi tanggung jawab Mabes TNI dengan menggunakan
sarana angkutan udara sipil.

c. Urusan Penerangan Masyarakat (Public Affairs). Informasi publik, informasi komando,


dan aktifitas terkait masyarakat diarahkan baik secara eksternal maupun internal yang terkait dengan
pertahanan dilaksanakan oleh Satgasdukpen dan Satgasduk Info Mabes TNI dan Satgasduk
penerangan Kogab TNI II.

d. Bantuan Pelayanan Meteorologi dan Oseanografi. Pelayanan Meteorologi dan


Oseanografi dilaksanakan oleh instansi terkait dari BMKG dan Pushidros TNI AL.

e. Bantuan Informasi dan Pelayanan Geospatial. Dilaksanakan oleh Badan Informasi


Geospasial (BIG) untuk memberikan informasi pemetaan dengan inventarisasi sumber-sumber alam
nasional serta mencakup fungsi pengelolaan dan pemetaan meliputi fungsi :
1) Penyelenggaraan informasi geospasial dasar yang meliputi pengumpulan data,
pengolahan, penyimpanan data dan informasi, serta penggunaan informasi geospasial dasar.
2) Pengintegrasian informasi geospasial tematik yang diselenggarakan oleh instansi
pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3) Penyelenggaraan informasi geospasial tematik yang belum diselenggarakan selain
BIG meliputi pengumpulan data, pengolahan, penyimpanan data dan informasi, dan
penggunaan informasi geospasial tematik.

5. KOMANDO, KENDALI DAN KOMLEK.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 30

a. Komando dan kendali operasional.

1) Komando.
a) Komando Penuh : Pangkogab.
b) Komando Operasional : Pangkogasratgab.
c) Komando taktis : Dansatgas masing-masing.

2) Kendali.
a) Kendali operasional : Pangkogasratgab.
b) Kendali taktis : Dansatgas masing-masing.

3) Pos Komando.
a) Utama berada di Makodam V/Brw.
b) Cadangan berada di Makorem 084/DJ.
c) Taktis bergerak mengikuti pasukan.

b. Komlek.

1) Komunikasi

a) Radio. Menggunakan jaring komunikasi yang sudah tergelar,


diantaranya adalah jaring radio, KodalOperasi dan Adminlog.
b) Telepon. Menggunakan jaring telepon yang sudah ada seperti PABX,
Telkom, VSAT dan SBK/SBM.
c) Email. Menggunakan jaring komunikasi data yang telah tergelar (E-Telex)
yang terdapat di Message Center tiap-tiap satuan.
d) Faxmile. Menggunakan jaring faxmile yang sudah, tergelar dengan
berkoordinasi ke PT. Telkom.
e) Komunikasi Satelit. Menggunakan jaring Komunikasi Satelit yang
sudah digelar oleh Satkomlek Mabes TNI.

2) Elektonika.

a) ECM. Gunakan chaff dan flare Dispenser yang terdapat pada pesawat
tempur, serta Kripto yang ada di telepon sebagai pengacu komunikasi darat.
b) ECCM. Gunakan Radar untuk sistim K41 PP dan Radar Early warning yang
digunakan untuk menetralisir gangguan signal elektromagnetik musuh dan
mengoptimalkan penggunaan sinyal elektromagnetik sendiri.
c) ESM. Gunakan radio yang monitoring dan observasi signal
elektromagnetik musuh guna menyadap, mengenali, menentukan
kedudukan dan analisa pancaran gelombang elektromagnetik.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 31

Pangkogasratgab
NYATAKAN MENGERTI

TTD

Kadungga-15B
Mayor Jenderal TNI

Sub Lampiran :
I (Oleat Bantem)
II (Tabel Rencana Tembakan)
III (Rencana Tembakan Armed)
IV (Rencana Tembakan Mortir)
V (Rencana Tembakan Kapal)
VI (Rencana Tembakan Udara)
VII (Rencana Tembakan Penerbad)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)

SUB LAMPIRAN I (OLEAT BANTEM) pada


CONTOH NO: 24
LAMPIRAN D (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada Lembar No 1 dari 23 lembaran
PERINTAH OPERASI NO.01 KOGASRATGAB
Penunjukan. Peta : ASEMBAGUS. SURABAYA
Kedar : 1 : 50.000 170900 JUL 202D
Tahun : 2010 DY - 1
Lembaran : SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

\ Daerah waktu : WIB

Keterangan:

155 : Yonarmed 8/105

: Mo 81

1 : Posisi Tembak Penerbad

: Koridor Udara Penerbad

PA UKBT,

RAHASIA KOLONEL ARM NRP11070073510985


(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)
ARDAGUSEMA

RAHASIA KOLONEL ARM NRP11070073510985


(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 34

Lembar No 1 dari 23
Lembaran KOGASRATGAB
SURABAYA
170900 NOV 202D
DY-1

SUB LAMPIRAN II (TABEL RENCANA TEMBAKAN) pada


LAMPIRAN D (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada
PERINTAH OPERASI NO.01

Penunjukan. Peta : ASEMBAGUS


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 2010
Lembaran : SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)
Daerah waktu :

A. Fase.
1. Fase 1 : Tembakan Persiapan (Gerakan Satuan Manuver dari DP sampai melintasi GA)
2. Fase 2 : Tembakan Penyokong (Gerakan Satuan Manuver dari GA menuju Sasaran)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 35
3. Fase 3 : Tembakan Konsolidasi (Satuan Manuver melaksanakan Konsolidasi)

B. Tabel Rencana Tembakan (TRT).


FASE : Tembakan Persiapan (Gerakan Satuan Manuver dari DP sampai melintasi GA)
Tugas Bantem 1 (Apa) : Memberikan tembakan pemberantasan sarana Bantem dan unsur depan musuh dalam rangka melindungi pergerakan satuan
manuver
Tujuan Bantem 1 (Mengapa) : Untuk menetralisir sarana Bantem musuh dan mendisorganisir pertahanan musuh.
Tugas Bantem 2 (Apa) : Memberikan tembakan tabir asap guna mengaburkan peninjauan musuh terhadap satuan manuver saat melintasi GA (Garis
Naga) dan penghancuran terhadap peleton infanteri musuh sehingga tidak mampu memberikan tembakan arah langsung yang efektif di sektor serangan Brigif 16
Tujuan Bantem 2 (Mengapa) : Untuk mengacaukan persiapan musuh dan mendisorganisir pertahanan musuh

Prioritas Tembakan : Bantem Armed untuk Brigif 16, BTK untuk Brigif 18, BTU untuk Brigif 1 Marinir.
Alokasi : Brigif 16, untuk mengatasi unsur depan musuh dan rintangan depan dari musuh
Petunjuk Penempatan : BTK bergerak sepanjang pantai, Kedudukan tembak BTK di KV 1530, Armed bergerak sepanjang jalan Lintas Asembagus,
Kedudukan Rahling di KV 2421
Alkortas : DLT di KP KEMELAK GT.16-21 GD.32-35, DTB di BT. GENTING GT.13-17 GD.31-36.
TUGAS SAS KRITERIA LOKASI PENINJAU SATBANTEM RENBAK KOM
TB 1 AG 1001 Brigif 16 melewati Co. Ut: Pajau 1 Ut: Rai C Arm 8 10 menit, 5 GBR, 1 Ut: Ch. 7 Armed dan
(Armed dan KTG BR 19 KV 2421 0018- Cad: Pajau 2 Cad: BTK Asap Marinir
Penerbad) 3259 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 1 AG 1015 Brigif 18 melewati Co. Ut: Pajau 2 Ut: BTK Rai, 10 GBR, TC/TW Ut: Ch. 7 Armed dan
(BTK) BR 18 KV 2421 0018- Cad: Pajau 1 Cad: Rai C Arm 8 3 Asap. Marinir
3259 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 36
TB 2 AG 1018 Brigif 1 Mar melewati Co. Ut: Pajau 1 Ut: BTU Rai, 5 GBR, 4 Asap Ut: Ch. 7 Armed dan
(BTU) Garis Naga 0018- Cad: Pajau 2 Cad: 2 Marinir
3259 Cad: Ch. 8 BTK
Brigif Marinir Ch. 9 BTU

Catatan : Melaporkan kedudukan setelah melewati Garis Naga, BGM GT 1 (COBRA), PT untuk sasaran sejenak dilakukan oleh Peninjau terdekat dengan
pertimbangan Dansat Manuver, Laksanakan prosedur pelaporan setelah selesai melaksanakan penembakan sesuai dengan ketentuan.

RAHASIA
(LATIHAN
)
FASE : Tembakan Penyokong (Gerakan Satuan Manuver dari GA menuju Sasaran)
Tugas Bantem 1 (Apa) : Memberikan tembakan tabir asap guna mengaburkan peninjauan musuh terhadap pasukan Zeni yang mengatasi rintangan
RAHASIA
Tujuan Bantem 1 (Mengapa) : Untuk mengacaukan konsentrasi u n sAuTrIHdAeNpa) n musuh terhadap pergerakan satuan manuver
( L
Tugas Bantem 2 (Apa) : Memberikan tembakan penghancuran terhad1a4p Rai Arhanud musuh
Tujuan Bantem 2 (Mengapa) : Untuk menetralisir pertahanan udara musuh
Tugas Bantem 3 (Apa) : Memberikan tembakan penghancuran terhadap inti han kompi, jalur logistik dan saluran komunikasi musuh
Tujuan Bantem 3 (Mengapa) : Untuk mendisorganisir dan menekan musuh dalam rangka menyukseskan operasi serangan
Prioritas Tembakan : Bantem Armed untuk Brigif 16, BTK untuk Brigif 18, BTU untuk Brigif 1 Marinir.
Alokasi : BTK bergerak sepanjang pantai, Kedudukan tembak BTK di KV 1530, Armed bergerak sepanjang jalan Lintas Asembagus, Kedudukan
Rahling di KV 2421
Petunjuk Penempatan : BTK bergerak sepanjang pantai, Kedudukan tembak BTK di KV 1530, Armed bergerak sepanjang jalan Lintas
Asembagus, Kedudukan Rahling di KV 2421
Alkortas : DLT di KP KEMELAK GT.16-21 GD.32-35, DTB di BT. GENTING GT.13-17 GD.31-36.
TUGAS SAS KRITERIA LOKASI PENINJAU SATBANTEM RENBAK KOM
TB 1 AG 1013 Brigif 16 melewati Co. Ut: Pajau 1 Ut: Rai C Arm 8 Cad: 10 menit, 5 GBR, 1 Ut: Ch. 7 Armed dan
(Armed dan KTG BR 19 KV 0018- Cad: Pajau 2 BTK Asap Marinir
Penerbad) 1925 3259 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 1 AG 1013 Brigif 18 melewati Co. Ut: Pajau 2 Ut: BTK Rai, 10 GBR, Ut: Ch. 7 Armed dan
(BTK) BR 18 KV 2327 0018- Cad: Pajau 1 Cad: Rai C Arm 8 TC/TW Marinir
3259 3 Asap. Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 2 AG 1016 Brigif 1 Mar Co. Ut: Pajau 1 Ut: BTU Rai, 5 GBR, 4 Asap Ut: Ch. 7 Armed dan
(BTU) melewati Garis 0018- Cad: Pajau 2 Cad: Brigif 2 Marinir
Naga 3259 Marinir Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 1 AG 1002 Brigif 16 melewati Co. Ut: Pajau 1 Ut: Rai C Arm 8 Cad: 5 GBR, 1 Asap Ut: Ch. 7 Armed dan
(Armed) KTG BR 19 KV 9998- Cad: Pajau 2 Ton 80 Mortir Marinir
1925 3254 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 15

TB 3 AG 1023 Brigif 18 Co. Ut: Pajau 2 Ut: Penerbad Rai, 10 GBR, Ut: Ch. 7 Armed dan
(Inti Han msh menduduki BR 23 0018 - Cad: Pajau 1 Cad: BTK TC/TW Marinir
Ki A) KV 2134 3259 3 Asap. Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 3 AG 1019 Brigif 18 melewati Co. Ut: Pajau 3 Ut: Penerbad Cad: Rai, 5 GBR, 4 Asap Ut: Ch. 7 Armed dan
(Penerbad) BR 23 KV 2134 9998 - Cad: Pajau 1 Rai C Arm 8 Marinir
3254 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 3 AD 1017 Brigif 18 melewati Co. Ut: Pajau 1 Ut: BTU Rai, 10 GBR, Ut: Ch. 7 Armed dan
(Inti Han msh GT 2 (ZEBRA) 0018 - Cad: Pajau 2 Cad: Rai C Armed 8 TC/TW Marinir
Yonif 1321) 3259 3 Asap. Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
TB 3 AG 1015 Brigif 1 Mar sampai Co. Ut: Pajau 3 Ut: Rai C Arm 9 Cad: Rai, 5 GBR, 4 Asap Ut: Ch. 7 Armed dan
(Inti Han msh di JS (PITON) 9993- Cad: Pajau 1 Ton 80 Mortir Marinir
Ki C) 3223 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
Catatan : Melaporkan kedudukan setelah melewati GT 2 (ZEBRA), BGM Brigif 16 dan Brigif 18 di JS (PITON), Brigif 16 Laks Pengikat, Brigif 18
Laks pelambungan kiri tunggal, PT untuk sasaran sejenak dilakukan oleh Peninjau terdekat dengan pertimbangan Dansat Manuver, Laksanakan prosedur
pelaporan setelah selesai melaksanakan penembakan sesuai dengan ketentuan.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 16

FASE : Tembakan Konsolidasi (Satuan Manuver melaksanakan Konsolidasi)


Tugas Bantem 1 (Apa) : Memberikan tembakan penutupan terhadap kemungkinan jalur-jalur pelolosan musuh.
Tujuan Bantem 1 (Mengapa) : Untuk menghalangi adanya musuh yang akan melarikan diri dan mencega musuh menyusun kekuatan ulang serta
melakukan serangan balas
Prioritas Tembakan : Bantem Armed untuk Brigif 16, BTK untuk Brigif 18, BTU untuk Brigif 1 Marinir.
Alokasi : Brigif 1 Marinir, untuk menutup jalur-jalur pelolosan musuh
Petunjuk Penempatan : Armed bergerak sepanjang Jl. Lintas Asembagus, Kedudukan tembak Mortir di KV 2414, Siap pada kedudukan,
Armed bergerak sepanjang jalan Lintas Asembagus, Kedudukan Rahling di KV 2421, Bergerak ke Rahling Cad AP di KV 2523.
Alkortas : DLT di KP KEMELAK GT.16-21 GD.32-35, DTB di BT. GENTING GT.13-17 GD.31-36.
TUGAS SAS KRITERIA LOKASI PENINJAU SATBANTEM RENBAK KOM
TB 1 AG 1013 Brigif 16 melewati Co. 0018 Ut: Pajau 1 Ut: Rai C Arm 8 10 menit, 5 GBR, 1 Ut: Ch. 7 Armed
(Armed dan KTG BR 19 KV 2414 - Cad: Pajau 2 Cad: BTK Asap dan Marinir
Penerbad) 3259 Cad: Ch. 8 BTK
Ch. 9 BTU
Catatan : Laksanakan konsolidasi, waspadai jalur pelolosan musuh, sarana Bantem siap pada kedudukan, PT untuk sasaran sejenak dilakukan oleh
Peninjau terdekat dengan pertimbangan Dansat Manuver, Laksanakan prosedur pelaporan setelah selesai melaksanakan
penembakan sesuai dengan ketentuan.

PA UKBT,

ARDAGUSEMA
RAHASIA KOLONEL ARM NRP11070073510985
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
)

Lembar ke 1 dari 35 Lembaran


MAKOGASRATGAB
SURABAYA
170900 JUL 202D
DY - 1

SUB LAMPIRAN III (RENCANA TEMBAKAN ARMED) pada


LAMPIRAN D (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada
RENCANA OPERASI “DHARMA YUDHA NO- 01"

Penunjukan :

a. Peta Ikhtisar Asia Tenggara


Kedar : 1 : 2.500.000
Lembar : 6, 7.
Tahun : 1990

b. Peta Wilayah NKRI


Kedar : 1 : 4.000.000
Lembar : 1.
Tahun : 2004

c. Peta Topografi
Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1944
Lembar : 12

DAERAH LATIHAN ASEMBAGUS.


- SHEET 57 / XL/II A (PAITON)
- SHEET 57 / XL/II B (BESUKI)
- SHEET 57 / XL/II C (EYANG GEBER GT)
- SHEET 57 / XL/II D (CURAH DAMI)
- SHEET 57 / XL/II A (PANARUKAN)
- SHEET 57 / XL/II B (SITUBONDO)
- SHEET 57 / XL/II D (SUMBER GADING)
- SHEET 58 / XL/II B+D (MANGARAN)
- SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

Daerah Waktu : WIB (GMT + 7), WITA (GMT + 8)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 18

1. Satuan Bantem ARMED membantu Kogasratgab melaksanakan Operasi Darat Gabungan mulai
200430 JUL 202D meliputi Debarkasi, melaksanakan pelintasan Pasrat Kogasgabfib, melaksanakan
penggabungan, melaksanakan Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK), menyerang, menghancurkan
musuh, merebut dan menduduki sasaran Hastina City, mulai hari ”H” Jam ”J” selama 8 hari di
Mandala Operasi Pluto Island beralih ke operasi selanjutnya atas perintah, dalam rangka mendukung
Tupok Kogab TNI.

2. Prioritas Bantem pada serangan Pokok di sektor kiri.

3. Pengorganisasian Tempur.
- YONARMED 8 BU KOGASRATGAB

4. Bantem Armed melaksanakan Tembakan Pendahuluan.


- Melaksanakan tembakan ganggu gusar pada pukul 21.00 sd 03.00 Wib.

5. Melaksanakan Tembakan Persiapan selama 10’ yaitu J-5 s/d J+5.

6. Melaksanakan tembakan penyokong.

7. Melaksanakan tembakan Konsolidasi.

8. Kriteria Penghancuran Sasaran.


a. Sasaran bersifat Serangan 30 %
b. Sasaran bersifat Pertahanan 10 %

9. Cara penembakan 1 Sasaran oleh 1 Baterai dengan Waktu Perencanaan 3 menit dan kecepatan
tembak 3 peluru / menit.

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 19

7. 10. Taktik Tasmo/Art.


a) Status : Aktif.
b) Kriteria.
(1) Pasti :
(a) Setiap ploting koord yang dihasilkan radar.
(b) Setiap ploting koord yang dihasilkan IPU yang diperkuat Ru AK.
(2) Diduga :
(a) Setiap ploting koord yang dihasilkan IPU/Ru AK.
(b) Perpotongan 2 garis laporan tembakan dari PTC/PTS.

10. JPB = JPS meriam Armed selama operasi


- Munisi 105 mm = Sesuai kebutuhan

11. TD Mu di Bondowoso.

PANGKOGASRATGAB
NYATAKAN
MENGERTI
SAH
BHIRAWA
MAYOR JENDERAL TNI

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 20

Lembar ke 1 dari 35 Lembaran


MAKOGASRATGAB
SURABAYA
170900 JUL 202D
DY - 1

SUB LAMPIRAN IV (RENCANA TEMBAKAN MORTIR) pada


LAMPIRAN D (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada
RENCANA OPERASI “DHARMA YUDHA NO- 01"

Penunjukan :

a. Peta Ikhtisar Asia Tenggara


Kedar : 1 : 2.500.000
Lembar : 6, 7.
Tahun : 1990

b. Peta Wilayah NKRI


Kedar : 1 : 4.000.000
Lembar : 1.
Tahun : 2004

c. Peta Topografi
Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1944
Lembar : 12

DAERAH LATIHAN ASEMBAGUS.


- SHEET 57 / XL/II A (PAITON)
- SHEET 57 / XL/II B (BESUKI)
- SHEET 57 / XL/II C (EYANG GEBER GT)
- SHEET 57 / XL/II D (CURAH DAMI)
- SHEET 57 / XL/II A (PANARUKAN)
- SHEET 57 / XL/II B (SITUBONDO)
- SHEET 57 / XL/II D (SUMBER GADING)
- SHEET 58 / XL/II B+D (MANGARAN)
- SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

Daerah Waktu : WIB (GMT + 7), WITA (GMT + 8)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 21

1. Satuan Bantem Mortir membantu Kogasratgab melaksanakan Operasi Darat Gabungan mulai 200430
JUL 202D meliputi Debarkasi, melaksanakan pelintasan Pasrat Kogasgabfib, melaksanakan penggabungan,
melaksanakan Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK), menyerang, menghancurkan musuh, merebut dan
menduduki sasaran Hastina City, mulai hari ”H” Jam ”J” selama 8 hari di Mandala Operasi Pluto Island beralih
ke operasi selanjutnya atas perintah, dalam rangka mendukung Tupok Kogab TNI.

2. Prioritas Bantem pada serangan Pokok di sektor kiri.

3. Pengorganisasian Tempur. Bantem Morbe BU SATGASRAT 16.

4. Tembakan Persiapan selama 10’ yaitu J-5 s/d J+5.

NYATAKAN MENGERTI .
PANGKOGASRATGAB
SAH

BHIRAWA
MAYOR JENDERAL TNI

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 22

Lembar ke 1 dari 35 Lembaran


MAKOGASRATGAB
SURABAYA
170900 JUL 202D
D-1

SUB LAMPIRAN V (RENCANA TEMBAKAN KAPAL) pada


LAMPIRAN D (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada
RENCANA OPERASI “DHARMA YUDHA NO- 01"

Penunjukan :

a. Peta Ikhtisar Asia Tenggara


Kedar : 1 : 2.500.000
Lembar : 6, 7.
Tahun : 1990

b. Peta Wilayah NKRI


Kedar : 1 : 4.000.000
Lembar : 1.
Tahun : 2004

c. Peta Topografi
Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1944
Lembar : 12

DAERAH LATIHAN ASEMBAGUS.


- SHEET 57 / XL/II A (PAITON)
- SHEET 57 / XL/II B (BESUKI)
- SHEET 57 / XL/II C (EYANG GEBER GT)
- SHEET 57 / XL/II D (CURAH DAMI)
- SHEET 57 / XL/II A (PANARUKAN)
- SHEET 57 / XL/II B (SITUBONDO)
- SHEET 57 / XL/II D (SUMBER GADING)
- SHEET 58 / XL/II B+D (MANGARAN)
- SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 23

Daerah Waktu : WIB (GMT + 7), WITA (GMT + 8)

1. Satuan Bantem Kapal membantu Kogasratgab melaksanakan Operasi Darat Gabungan mulai 200430
JUL 202D meliputi Debarkasi, melaksanakan pelintasan Pasrat Kogasgabfib, melaksanakan penggabungan,
melaksanakan Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK), menyerang, menghancurkan musuh, merebut dan
menduduki sasaran Hastina City, mulai hari ”H” Jam ”J” selama 8 hari di Mandala Operasi Pluto Island beralih
ke operasi selanjutnya atas perintah, dalam rangka mendukung Tupok Kogab TNI.

2. Memberikan bantuan tembakan kapal


atas permintaan.

3. Pengorganisasian Tempur. Bantem Kapal BU SATGASRAT 16.

NYATAKAN MENGERTI .
PANGKOGASRATGAB
SAH

BHIRAWA
MAYOR JENDERAL TNI

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 24

Lembar ke 1 dari 35 Lembaran


MAKOGASRATGAB
SURABAYA
170900 JUL 202D
DY - 1

SUB LAMPIRAN VI (RENCANA TEMBAKAN UDARA) pada


LAMPIRAN C (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada
RENCANA OPERASI “DHARMA YUDHA NO- 01"

Penunjukan :

a. Peta Ikhtisar Asia Tenggara


Kedar : 1 : 2.500.000
Lembar : 6, 7.
Tahun : 1990

b. Peta Wilayah NKRI


Kedar : 1 : 4.000.000
Lembar : 1.
Tahun : 2004

c. Peta Topografi
Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1944
Lembar : 12

DAERAH LATIHAN ASEMBAGUS.


- SHEET 57 / XL/II A (PAITON)
- SHEET 57 / XL/II B (BESUKI)
- SHEET 57 / XL/II C (EYANG GEBER GT)
- SHEET 57 / XL/II D (CURAH DAMI)
- SHEET 57 / XL/II A (PANARUKAN)
- SHEET 57 / XL/II B (SITUBONDO)
- SHEET 57 / XL/II D (SUMBER GADING)
- SHEET 58 / XL/II B+D (MANGARAN)
- SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

Daerah Waktu : WIB (GMT + 7), WITA (GMT + 8)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 25

1. Umum. Bantuan Udara Taktis diprioritaskan untuk menghancurkan Bantem musuh dan melumpuhkan
sasaran yang berada diluar jarak capai sarana Bantem lain serta melakukan pengintaian terhadap route
pengunduran musuh.

2. Melaksanakan OULD pada sasaran yang sudah ditentukan saat Satgasrat melintasi GA hingga Jam J +
10’, sasaran Co. 21521 – 14829.

3. Melaksanakan tembakan atas permintaan

4. Lain-lain

5. Instruksi Koordinasi :

1) Melaksanakan pengamatan dan pengintaian dan OULD (Operasi Udara Lawan Darat)

2) Melaksanakan cover udara dan OULD atas permintaan.

3) Menyiapkan OULD dan BTU untuk menutup arah pelarian PANDA.

4) Kodal berada di satuan manuver depan.


5) Menyiapkan BTU untuk menutup arah pelarian PANDA, diberikan atas
permintaan.

6. Pengorganisasian Tempur. BU SATGASRAT 16.

NYATAKAN MENGERTI .
PANGKOGASRATGAB
SAH

BHIRAWA
MAYOR JENDERAL TNI

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 26

Lembar ke 1 dari 35 Lembaran


MAKOGASRATGAB
SURABAYA
170900 JUL 202D
DY - 1

SUB LAMPIRAN VII (RENCANA TEMBAKAN PENERBAD) pada


LAMPIRAN D (RENCANA BANTUAN TEMBAKAN) pada
RENCANA OPERASI “DHARMA YUDHA NO- 01"

Penunjukan :

a. Peta Ikhtisar Asia Tenggara


Kedar : 1 : 2.500.000
Lembar : 6, 7.
Tahun : 1990

b. Peta Wilayah NKRI


Kedar : 1 : 4.000.000
Lembar : 1.
Tahun : 2004

c. Peta Topografi
Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1944
Lembar : 12

DAERAH LATIHAN ASEMBAGUS.


- SHEET 57 / XL/II A (PAITON)
- SHEET 57 / XL/II B (BESUKI)
- SHEET 57 / XL/II C (EYANG GEBER GT)
- SHEET 57 / XL/II D (CURAH DAMI)
- SHEET 57 / XL/II A (PANARUKAN)
- SHEET 57 / XL/II B (SITUBONDO)
- SHEET 57 / XL/II D (SUMBER GADING)
- SHEET 58 / XL/II B+D (MANGARAN)
- SHEET 59 / XL/II A (ASEMBAGUS)
- SHEET 59 / XL/II B (TG. SUMBER BATOK)
- SHEET 59 / XL/II C (BLAWAN)
- SHEET 59 / XL/II D (BAJUL MATI)

Daerah Waktu : WIB (GMT + 7), WITA (GMT + 8)

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 27

1. Satuan Bantem Penerbad membantu Kogasratgab melaksanakan Operasi Darat Gabungan mulai 200430
JUL 202D meliputi Debarkasi, melaksanakan pelintasan Pasrat Kogasgabfib, melaksanakan penggabungan,
melaksanakan Gerak Maju Untuk Kontak (GMUK), menyerang, menghancurkan musuh, merebut dan
menduduki sasaran Hastina City, mulai hari ”H” Jam ”J” selama 8 hari di Mandala Operasi Pluto Island beralih
ke operasi selanjutnya atas perintah, dalam rangka mendukung Tupok Kogab TNI.

2. Prioritas Bantem pada pertahahan di sektor kiri.


3. Memberikan bantuan tembakan secara cepat
selama GMUK atas permintaan.

4. Melaksanakan tembakan persiapan pada saat satuan manuver melintasi GA selama 5’ yaitu J- 10 s.d. J-
5, sasaran Co. 21521 – 14829.

5. Tersedia 2 sortie :
a. Sortie 1 :
1) 110 butir Cannon 30 mm
2) 9 butir Roket Hydra

b. Sortie 2 :
1) 110 butir Cannon 30 mm
2) 9 butir Roket Hydra

6. Batas Notam Ruang Udara :


a. Kanan Depan
S:07°53'05,2"
E:115°10'36,6“

b. Kiri Depan
S:07°52'49,6“
E:114°21'39,6"

c. Kanan Belakang
S:07°41'07,9“
E:115°05'46,1“

d. KiriBelakang
S:07°40'52,1“
E:114°16'50,6“

e. Tinggi Lintasan Peluru Pd jarak 7000 m untuk Mer 105 mm adalah 375 Meter (1 263 feet).

RAHASIA
(LATIHAN
)
RAHASIA
(LATIHAN
) 28

4, Pengorganisasian Tempur. Bantem Kapal BU SATGASRAT 16.

NYATAKAN MENGERTI .
PANGKOGASRATGAB
SAH

BHIRAWA
MAYOR JENDERAL TNI

RAHASIA
(LATIHAN
)

Anda mungkin juga menyukai