Anda di halaman 1dari 15

ALAT-ALAT NAVIGASI

Alat-Alat Navigasi

Alat-alat dan pesawat navigasi yang harus ada di kapal


ditentukan oleh peraturan-peraturan kapal 1935 (Schepen Ordonansi
1935, Schepen Verordening, and SOLAS (Safety Of Life at Sea),
Ketentuan atau peraturan ini untuk keselamatan jiwa di kapal baik
sebagai awak kapal maupun sebagai penumpang, serta alat navigasi
mengandung keselamatan perjalanan kapal.
Secara garis besar alat-alat navigasi dapat dibagi
dalam :

Alat-alat Navigasi
Sederhana / biasa
(Konvensional)
ALAT-ALAT
NAVIGASI

Alat-alat Navigasi
Modern (Elektronik)
Alat Navigasi Konvensional

Sesuai dengan maksud dan tujuan dari alat-alat navigasi konvensional antara lain :

1.Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan di ruang peta untuk menjangka peta :
Sepasang penggaris segitiga, mista jajar, jangka semat, jangka pensil, busur derajat,
mistar jajar, dll.

2.Alat untuk menentukan jurusan, arah dan mengukur sudut dalam bidang datar :
Kompas (Pedoman)

3.Alat untuk membaring (pesawat baring) : Penjera dan celah, semat bayangan.
4.Alat untuk mengukur sudut dalam bidang vertikal : SEXTAN

5.Alat untuk menentukan kecepatan kapal : topdol tangan (menduga diluar kapal),
topdol tunda, topdol arus.
6. Alat untuk menentukan atau mengetahui kedalaman perairan : Perum (perum
tangan, perum mekanis, perum batang duga)

7. Alat untuk mengetahui tekanan udara dan suhu udara (Barometer, temperatur)

8. Alat untuk pengukuran waktu (chronometer)

Alat-Alat Navigasi Modern (Elektronik)


1. RADAR (Radio Ditection and Ranging)
2. GPS (Global Positioning System)
3. RDF (Radio Direction Finder)
4. PERUM GEMA (Echo Sounder/Fish Finder, SONAR (Sound
Navigation and Ranging)
Alat-alat yang dipakai dalam pekerjaan menjangka Peta
PERUM :
Perum Tangan terdiri dari dua bagian yaitu :
1.Tali Perum
2.Batu Perum.
Tali Perum :
Bahan yang digunakan sebagai tali perum adalah tali yang memiliki
sifat cepat tenggelam dalam air yang biasa disebut serat henep
(catton).
Tali perum yang digunakan sebagai perum tangan terlebih dahulu
diberi tanda (merkah), pemberian atau pemasangan merkah-merkah
pada tali perum dalam keadaan basah.
a)Merkah 1,2,4,6,8,9 meter dst, tali tidak berwarna.
b)Merkah 3,13,23 meter dst. Potongan kain merah
c)Merkah 5,15,25, meter dst. Warna putih.
d)Merkah 7,17,27, meter dst. warna biru.
e)Merkah 10,20,30, meter dst. Bahan kulit dengan diberi lobang 1,2, 3
dst. Sesuai dengan angka puluhan.

Pemberian warna pada merkah tidak mutlak, yang penting mudah


dalam pembacaannya dalam menduga kedalaman air.
Gambar : Batu Perum dan Tali Perum

Batu Perum

Tali Perum

Lobang
KOMPAS
(PEDOMAN)

Kompas Magnit Kompas Gasing

0
N
NW NE
305 45

E 270 90
W

225 135
SW SE
S 180
Kompas Magnet bekerja atas dasar suatu jarum magnit yang
digantungkan pada bidang datar (horizontal) secara bebas akan
mengarah pada arah Utara - Selatan sejati. Sedangkan pada kompas
gasing bekerja atas dasar benda yang dibalingkan sangat cepat dengan
gaya listrik. Dengan balingan yang sangat cepat tersebut poros gasing
menunjuk ke arah derajah Utara-sejati.
SIFAT-SIFAT JARUM MAGNIT.

a)Mempunyai gaya tarik terhadap baja dan besi


b)Gaya tarik terkuat pada ujung jarum magnit (kutub)
c)Dalam keadaan bebas berputar kutub-kutub magnit
mengarah Utara dan Selatan (yang mengarah utara kutub
Utara dan mengarah Selatan kutub Selatan)
d)Kutub yang senama saling menolak dan kutub yang tidak
senama saling tarik menarik.
Berdasarkan penempatan kompas di kapal dibedakan :
1.Pedoman Dasar
2.Pedoman Kemudi.
3.Pedoman Pembantu (Sekoci, dan lainnya)

Untuk bernavigasi diatur oleh pedoman dasar.


Berdasarkan konstruksinya dapat dibedakan atas :
1.Pedoman Kering.
2.Pedoman Basah (zat cair)
ALAT-ALAT UNTUK MEMBARING
(PESAWAT BARING)

Alat untuk membaring dengan kedudukan diatas kompas


(pedoman) antara lain :

1.Semat
2.Penjera Celah dan Penjera Benang.
3.Pelorus.
1. Semat.
Alat baring semat untuk membaring waktu mengambil azimut,
dengan perantaraan bayangan di atas piringan pedoman.
Selain untuk memebaring matahari, juga untuk membaring
benda-benda secara datar yaitu benda yang ada di daratan
(pulau, mercu suar, gunung, dll)

2. Penjera celah dan benang.


Penjera celah dan benang untuk membaring benda-benda yang
ada di daratan, dengan cara penjera celah tersebut berada di
atas piringan pedoman. Dengan membidik benda yang dibaring
melalui celah benang sehingga benda yang dibaring jadi satu.
Bacalah pada piringan pedoman derajat, itulah hasil
baringannya.

3. Polurus.
Adalah sebagai pembantu pedoman dan pesawat baring.
Dengan cara sama dengan pesawat penjera celah dan benang..
ALAT-ALAT UNTUK MENGUKUR SUDUT
SECARA VERTIKAL.

Alat untuk mengukur sudut dalam bidang datar dan vertikal


dikapal adalah ‘ SEXTAN”

Anda mungkin juga menyukai