Anda di halaman 1dari 3

KITA MASIH LAWAN KAWAN

SINOPSIS
Paijo dan Paimin adalah teman dekat yang mempunyai latar belakang yang berdeda, namun
perbedaan tersebut tak mempengaruhi kedekatan diantara mereka, meskipun mereka salih
dekat tapi mereka mempunyai sisi lain yang tak bisa mereka ungkap satu sama lain.
Paijo seoarng yang sangat berbakti pada orangtuanya rela bekerja apapun demi
kesembuhan ibunya, setelah kantornya melakukan PHK besar-besaran Paijo kesulitan
mencari pekerjaan, untung saja Paimin yang berprofesi sebagai Pedagang Cilok selalu
mendapat informasi Lowongan Pekerjaan dari beberapa pelanggannya untuk dibagi ke
Paijo.
Akhirnya Paijo pun sibuk dengan pekerjaan barunya sebagai Marketing di sebuah perusaan
dengan tuntutan Target Omset, namun kesibukannya tak membuat dirinya lupa pada
temannya Paimin meskipun Paijo sudah banyak mendapatkan pelanggan, Paijo ingin
menemui Paimin di Pangkalan jualan sperti biasanya tapi Paimin sudah pindah lokasi
mangkal sehingga pada akhirnya mereka ditemkan dengan ketidaksengajaan pada saat Paijo
mengunjungi Pelanggannya.

Karakter Paijo
Seorang korban PHK disuatu Perusahaan hingga mendapatkan pekerjaan baru sebagai
Marketing Perusahaan Rokok Ilegal

Karakter Paimin
Seorang Detektif (POLISI/INTEL) yang berkamuflase sebagai Penjual Cilok, pada saat ini
Paimin dapat Misi Memberantas Pengedaran Rokok Ilegal.

Karakter Figuran
Pedagang Warung Asongan
Pembeli Cilok

Scane 1
Terlihat Paimin duduk menangis tersedu-sedu depresi menyesali sebuah keadaan yang tidak
diharapkan dalam hidupnya namun itu sebuah Tanggung Jawab sebagai Profesinya.

Flashback
Scane 2
Paijo Sedang memberikan Bungkusan Plastik Hitam ke Pedagang yaitu Pelanggannya
Paijo : “Monggo Bu, Alhamdulillah produke wingi cepet telas nggeh bu”
Pedagang : “Iyo mas, coba tambahi maneh ya”
Paijo : “Siap bu, (Sambil mengambil barangnya di krombong Motornya)”

Paijo : “Lhooo, kae koq koyo Paimin yo,…” (Sambil bergegas untuk menghampiri
untuk benar memastikan kebenarannya”

(Tiba-tiba si Paijo melihat Paimin dari kejauhan hingga setelah transaksi Paijo pun
menghampiri Paimin)
Scane 3
Paimin sedang melayani pelangganya yang beli Ciloknya, tiba-tiba terdengar HT nya
HT : “Lapor Cilok 1, Target berada di sekitar Lokasi A1”
Paijo : “Heeeh Min, kampret saiki mangkal ng kene tah?, Tak goleki ng biasane
ogak tau ono, Pye rame ng kene?”
Paimin : “Yooo ws ngeneiki lah Jo, jengene wong usaha, aku pindah kene mergo tak
delok ng kene akeh warung kro sekolahan-sekolahan, dadi tek rokokku nteg
lah gampang goleke hehehehe (Sambil Guyon). Saiki ws lancar yo Kerjamu sek
ws klimis.” Hahahaha……
Paijo : “Alhamdulillah Jo, ngeneiki yo mergo biyen aku mok kandani Loker kae
lhooo… langsung tak gas nglamar sesuke wes langsung interview. Ibukku
seneng aku ws ntog kerjaan anyar kawet biyen bar di PHK, akhire duite iso
kanggo ngeter Check Up Ibuk ngo Rumah Sakit min……” Matursuwun Ya…..

(Ada yang beli cilok, Paijo sambil nerima telpon pengiriman selanjutnya)

Paijo : “Eh min, aku lanjut perjalanan ya, ws ditunggu bakolku ngo kirim….”
“Iki ya jatahmu,”
Paimin : “Opo thoooo, ws gausah repot-repot Jo….”
Paijo : “kw kan ngerti kawet biyen aku gk ngrokok, dadi kanggo kw wae ya…..
Anggep wae iki maturnuwunku ws bantu ngei info Loker” (Sambil menaruh
rokok di gerobak cilok milik Paimin terus pamit dan pergi)

(Rokok tersebut sebagai bahan bukti untuk pelaporan Paimin ke Kantor)

Back to Scane 1
(terdengar dari dalam ruangan Hakim memutuskan Hukuman kepada si Pengedar Rokok
Ilegal yaitu si Paijo teman dekatnya Paimin)

Scane Singkat Tulisan Pasal Pengedar Rokok Ilegal


Pasal 54 Undang-Undang RI Nomor 39 Tahun 2007 tentang cukai.
"Setiap orang yang menawarkan, menyerahkan, menjual, atau menyediakan untuk dijual
barang kena cukai yang tidak dikemas untuk penjualan eceran atau tidak dilekati pita cukai
atau tidak dibubuhi tanda pelunasan cukai lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29
ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5
(lima) tahun dan/atau pidana denda paling sedikit 2 (dua) kali nilai cukai dan paling banyak
10 (sepuluh) kali nilai cukai yang seharusnya dibayar."

(Setelah Paijo keluar dari Ruangan Pengadilan Paijo lewat depan Paimin, terlihat tangan
diborgol dengan disampingnya Paimin)

Paijo : “Titip ibuk ya Min…”

Fade Out
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai