A. LATAR BELAKANG
1. Profil Puskesmas Talang Pangeran
a. Gambaran Umum Puskesmas Talang Pangeran
1) Kondisi Geografis
Puskesmas Talang Pangeran berada di Kec. Pemulutan Barat
Kab. Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan, merupakan Puskesmas
Induk di Kecamatan Talang Pangeran. Puskesmas Talang Pangeran
relatif lebih mudah dijangkau masyarakat dalam wilayah kerja
karena dilalui oleh jalur kendaraan umum.
Geografis wilayah kerja Puskesmas Talang Pangeran terdiri
dari daerah daratan dan sebagian kecil di pinggir sungai dan rawa.
Luas wilayah kerjanya adalah 126,5 Km². Batas wilayah kerja adalah
sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan sungai Musi
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten OKI
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sentosa
Kecamatan Seberang Ulu II Kota
Palembang
2) Demografi
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Talang Pangeran
sebesar 84.861 jiwa, terdiri dari 43.373 penduduk laki-laki dan
5) Pimpinan Puskesmas
Sejak berdiri Pimpinan Puskesmas Talang Pangeran adalah:
Dr. Said Husin
Dr. Anang Roni
Dr. Atika Suryadi
Dr. Kms. M. Adil
Dr. Winata
6) Ketenagaan
Distribusi ketenagaan di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Tenaga Puskesmas dan Pustu di Puskesmas Talang
Pangeran
No Status
Jenis Tenaga Jumlah
.
I Puskesmas Induk
3 PNS + 1 Non
1. Dokter Umum 4
PNSD
Dokter Spesialis Penyakit 1 PNS
2. 1
Dalam
3. Dokter Gigi 1 PNS 1
1 PNS + 1 Non
4. SKM 2
PNS BLUD
5. Perawat S1 1 PNS 1
2 PNS + 2 Non
6. Perawat D3 4
PNSD
7. Perawat SPK 4 PNS 4
8. Perawat Gigi D3 2 PNS 2
9. Perawat Gigi SPRG 1 PNS 1
7 PNS + 2 Non
10. Bidan D3 PNSD + 2 Non 11
PNSD
11. Bidan D1 3 PNS 3
1 PNS + 1 Non
12. Analis D3 2
PNS BLUD
13. Analis (SMAK) 1 PNS 1
14. Ahli Gizi 1 PNS 1
1 Non PNS
15. Farmasi S1 1
BLUD
16. Farmasi D3 1 Non PNS 1
e. Maklumat Pelayanan
Dengan ini kami pimpinan dan karyawan Puskesmas Talang Pangeran
menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan dengan optimal
dan kami siap menerima kritikan dan saran.
2. Kebijakan Mutu
a. Kami seluruh karyawan Puskesmas Talang Pangeran berkomitmen
untuk memberi pelayanan yang bermutu, professional dan terpadu serta
bermitra dengan semua pihak demi tercapainya masyarakat sehat.
b. Kebijakan teknis dalam Peningkatan Mutu dan Kinerja Pelayanan
sebagai berikut:
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesional sesuai
standar yang ditetapkan
3. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), meliputi:
Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial:
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4) Upaya Kesehatan Gizi
5) Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Menular dan
Tidak Menular)
6) Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan:
1) Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
2) Upaya Kesehatan Lansia
3) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
4) Upaya Kesehatan Jiwa
5) Upaya Kesehatan Indra
6) Upaya Kesehatan Olahraga
B. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan standar akreditasi
puskesmas yang meliputi persyaratan umum Sistem Manajemen Mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang
C. TUJUAN
Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas Talang Pangeran
dalam membangun sistem manajamen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan Pelayanan Klinis.
b. Acuan
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Talang Pangeran menetapkan, mendokumentasikan,
memelihara Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan standar akreditasi. Sistem
ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian
terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat baik
penyelenggaraan upaya puskesmas maupun pelayanan klinis, yang meliputi
kejelasan proses pelayanan dan interaksi proses dalam penyelenggaraan
pelayanan, kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumber daya,
penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar
kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksanaan pelayanan, dan verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-
hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya penyempurnaan yang
berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Dokumen yang dipersyaratkan oleh sistem manajemen mutu harus
dikendalikan. Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu
yang disusun meliputi :
(1) dokumen level 1: dokumen kebijakan
(2) dokumen level 2: dokumen pedoman/manual
(3) dokumen level 3 : dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)
(4) dokumen level 4: dokumen rekaman-rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur
MANUAL MUTU
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang : Profil Organisasi, Kebijakan
Mutu, Proses Pelayanan
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Definisi
BAB II Sistem Manajemen Mutu dan Sistem
Penyelenggaraan
Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
BAB III Tanggung Jawab Manajemen
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada Sasaran/Pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan
Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
PANDUAN PELAYANAN
BAB I Definisi
BAB II Ruang Lingkup
BAB III Tata Laksana
BAB IV Dokumentasi
G. Penomoran Dokumen
1) Penomoran dokumen diberlakukan oleh sekretariat Tata Usaha
disesuaikan dengan sistem pengkodean yang telah ditentukan.
2) Nomor dokumen terdiri dari 6 bagian yang dipisahkan oleh garis
miring:
Bagian 1 merupakan kode dokumen puskesmas yaitu 440
Bagian 2 merupakan nomor urut dokumen dengan 3 digit
angka
Bagian 3 merupakan jenis dokumen:
Surat Keputusan : SK
Standar Operasional Prosedur : SOP
Pedoman/Panduan Pelayanan : PD
440/001/SK/ADMEN/2016
Keterangan:
H. Pemeriksaan Dokumen
Setiap dokumen diperiksa oleh Penanggung Jawab Mutu (PJM).
I. Pengesahan Dokumen
Setiap dokumen harus mendapat pengesahan dari Kepala
Puskesmas dan distempel Puskesmas Talang Pangeran.
J. Penerbitan Dokumen
Dokumen yang telah disahkan kemudian diberi stempel “ASLI”
dengan tinta warna merah. Dokumen Asli didaftar di Buku Induk
Dokumen berdasarkan Pokja masing-masing. Dokumen Asli
dikendalikan di sekretariat akreditasi.
K. Distribusi
Dokumen diperbanyak dan didistribusikan oleh sekretariat akreditasi
ke pokja/poli/unit dengan mengisi buku Bukti Penerimaan Dokumen.
Salinan dokumen diberi stempel “TERKENDALI” dengan tinta warna
C. Pengendalian Rekaman
Rekaman adalah dokumen berisi informasi historis yang timbul dari kegiatan
yang telah dilaksanakan. Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk
memastikan semua data kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
perbaikan. Semua rekaman dikelola dengan baik. Prosedur pengendalian
rekaman yaitu:
a. Rekaman teridentifikasi dengan jelas
b. Penyimpanan ditata dengan rapi
c. Pengambilan kembali mudah dan cepat bila diperlukan
d. Rekaman yang diperoleh dikelompokkan dalam satu buku seperti buku
Notulen Pertemuan, buku Komunikasi Internal, buku Monitoring dan
Evaluasi kegiatan, buku untuk Umpan Balik, buku akses masyarakat, dan
dokumen-dokumen pendukung lainnya (foto copy ijazah, sertifikat
pelatihan dan sertifikat kalibrasi).
e. Rekaman berupa laporan dari unit pelayanan/program dikendalikan di
unit pelayanan/program masing-masing.
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas Talang Pangeran, Penanggung Jawab Mutu,
Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat, Penanggung Jawab
Pelayanan Klinis, dan seluruh karyawan Puskesmas Talang Pangeran
bertanggung jawab untuk melaksanakan semua ketentuan yang ada pada
manual mutu ini.
Kepala Puskesmas mewajibkan semua koordinator unit pelayanan/program
untuk:
1. Memahami Sistem Manajemen Mutu dan menjalankannya secara konsisten.
2. Menetapkan dan mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Indikator Mutu yang
ingin dicapai.
3. Melakukan evaluasi untuk melihat efektifitas Sistem Manajemen Mutu.
4. Memastikan perbaikan terus menerus dan berkesinambungan pada semua
aspek kegiatan.
5. Memastikan tersedianya sumber daya untuk mendukung pelaksanaan
sistem manajemen mutu.
C. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Puskesmas
tentang Kebijakan Mutu Puskesmas Talang Pangeran. Kebijakan Mutu
Puskesmas Talang Pangeran konsisten dengan Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai
yang ditetapkan Puskesmas Talang Pangeran. Kebijakan dalam menerapkan
Peningkatan Mutu dan Kinerja Pelayanan adalah:
1. Berorientasi pada kepuasan pelanggan
F. Komunikasi
1. Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara lokakarya mini bulanan ,
pertemuan, apel pagi, diskusi, disposisi, telepon, email, sms dan buku kerja.
Sistem komunikasi diatur dengan mengupayakan agar komunikasi dipastikan
berjalan lancar, diatur secara sistematis dan terdokumentasi.
2. Eksternal
Dilakukan dengan cara loka karya mini triwulan, sms hotline, kotak saran,
Survey Mawas Diri (SMD) dan MMK (Musyawarah Masyarakat Kelurahan).
A. Pengertian Umum
2. Tujuan
Tujuan dilakukannya Rapat Tinjauan Manajemen adalah untuk melakukan perbaikan
berbagai permasalahan yang terkait dengan mutu dan kinerja, serta operasionalisasi
Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Pelayanan dalam memberikan pelayanan dan
produk kepada pelanggan/masyarakat yang ada di wilayah kerja Puskesmas Talang
Pangeran. Kemudian permasalahan tersebut dibahas dan ditindak lanjuti.
Keberhasilan pertemuan tinjauan manajemen ini tergantung pada komitmen untuk
melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan sesuai dengan apa yang
direkomendasikan dan kesepakatan yang dihasilkan dalam pertemuan.
5. Kebijakan
Pimpinan Puskesmas Talang Pangeran menetapkan dan melaksanakan
Tinjauan Manajemen sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali dalam bentuk
Rapat Tinjauan Manajemen dengan cara menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur Tinjauan Manajemen untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan
efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
27
Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai agenda rapat meliputi :
3) Kinerja proses
Proses kinerja harus sesuai dengan kebijakan dalam bentuk SK, Manual Mutu,
Panduan, SOP, Kerangka Acuan Kegiatan, Standar dan Kriteria. Hasil pelayanan
sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kota Palembang dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan/masyarakat serta mengutamakan keselamatan pasien.
C. Infrastruktur
Puskesmas Talang Pangeran menetapkan, menyediakan dan memelihara
infrastruktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan
pelayanan puskesmas, terdiri dari:
1. Gedung, ruang kerja dan peralatan penunjang (misal mobileur, komputer dan
printer)
2. Peralatan yang dipakai dalam proses pelayanan puskesmas (misal tensimeter,
stetoskop dan timbangan)
3. Sarana pendukung (misal telepon, mobil puskesmas keliling)
Penetapan infrastruktur dituangkan dalam daftar inventaris ruangan yang ada di setiap
unit. Penyediaan infrastruktur ini sesuai dengan prosedur pembelian/permintaan
barang. Pemeliharaannya diatur dalam prosedur pemeliharaan.
32
Rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RPK dan POA
disosialisasikan ke masyarakat sasaran melalui pertemuan mini lokakarya
bulanan lintas program, mini lokakarya lintas sektor, pertemuan lintas sektor
kecamatan atau melalui media (brosur, leaflet, papan pengumuman).
Penyusunan jadwal pelaksanaan kegiatan disusun bersama antara
pelaksana puskesmas dengan sasaran. Kepastian pelaksanaan kegiatan
sesuai jadwal yang ditetapkan dan menginformasikan bila terjadi perubahan
jadwal kegiatan.
Selama aktivitas memberikan jasa pelayanan kesehatan masyarakat,
dipastikan bahwa:
- Aktivitas pelayanan kesehatan tercatat dan didokumentasikan
- Tenaga kesehatan harus mematuhi peraturan standar keselamatan dan
kesehatan yang berlaku
- Tenaga kesehatan harus merespon semua masukan (feedback) yang
disampaikan oleh pelanggan pasien atau masyarakat
33
PENYEHATAN Menggunakan Air Bersih
LINGKUNGAN
34
PROGRAM INDIKATOR NON SPM TARGET
35
2. Proses yang berhubungan dengan Sasaran :
a. Penetapan Persyaratan Sasaran
Sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat ditetapkan berdasarkan sasaran
program dan sasaran berdasarkan estimasi dan proyeksi serta pendekatan
sasaran riil.
b. Tinjauan terhadap Persyaratan Sasaran
Kajian atas persyaratan layanan kesehatan masyarakat merupakan
pertimbangan untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan tinjauan persyaratan tersebut, tenaga kesehatan dapat
menentukan apakah pelayanan kesehatan dapat diberikan atau tidak.
c. Komunikasi dengan Sasaran
Puskesmas mengatur dan mengelola kegiatan komunikasi dengan
masyarakat terutama berkaitan dengan:
- Informasi mengenai layanan kesehatan masyarakat
- Kepastian jadwal pelaksanaan kegiatan
- Penanganan keluhan masyarakat
- Umpan balik masyarakat terhadap keluhan
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian Proses Penyelenggaraan Upaya
Puskesmas menentukan pengendalian pelayanan dan proses pelayanan
melalui:
1) Ketersediaan informasi dari pelayanan
2) Menetapkan Pedoman/Panduan Program/Pelayanan
3) Menetapkan Kerangka Acuan Kegiatan
4) Menetapkan Standar Operasional Prosedur pelaksanaan kegiatan
Pelayanan UKM yang dilaksanakan di Puskesmas Talang Pangeran dan
Penanggung Jawab masing-masing pelayanan/program ditentukan melalui
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Talang Pangeran tentang Jenis-Jenis
Pelayanan, Penanggung Jawab Program Dan Uraian Tugas. Penanggung
Jawab UKM memastikan jadwal kegiatan dan peugas pelaksana yang
kompeten.
36
2) Validasi diarahkan untuk membuktikan bahwa proses yang dijalankan
memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang dipersyaratkan
3) Pelaksana menyusun laporan pelaksanaan kegiatan UKM kepada
penanggung jawab UKM
4) Penanggung jawab UKM memeriksa laporan apakah selaras dengan
kebijakan, pedoman/panduan, kerangka acuan dan SOP kegiatan
37
4. Sasaran Kinerja UKM
a. Pemantauan dan Pengukuran
Hasil kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat dilakukan pengukuran melalui
pencapain dengan target, monitoring , evaluasi, analisis dan tindak lanjut.
2) Audit Internal
Audit Internal dilakukan untuk memastikan Sistem Manajemen Mutu
diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan standar.
Kriteria audit, ruang lingkup, frekuensi dan metode yang akan
digunakan ditentukan dalam Pedoman Audit Internal. Tim Audit Mutu
Internal Puskesmas Talang Pangeran akan melaksanakan audit secara
sistematis, objektif, terencana dan terdokumentasi sesuai dengan
ketentuan teknis kegiatan/program.
38
Pemantauan dan pengukuran hasil layanan dengan menggunakan
indikator penilaian kinerja untuk mengetahui apakah target tercapai dan
untuk membandingkan kecenderungan dengan pencapaian tahun
sebelumnya.
c. Pengendalian Jika Ada Hasil yang Tidak Sesuai
Hasil pelayanan/program yang tidak sesuai adalah kondisi pencapaian
diluar batas yang dipersyaratkan. Jika ada hasil yang tidak sesuai maka
dilakukan evaluasi, dibuat rencana tindak lanjut, dikendalikan dan dicegah
agar tidak berlanjut ke proses selanjutnya. Indikator UKM yang hasil
pencapaiannya tidak sesuai maka perlu dilakukan penetapan ulang target
untuk tahun berikutnya dengan memperhatikan Rencana Lima Tahunan
Puskesmas.
d. Analisis Data
Data-data proses atau implementasi kegiatan UKM dianalisis untuk
mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses atau melihat
kesenjangan yang adasehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
Analisis dilakukan sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan yaitu
bulanan, triwulan atau semester.
e. Peningkatan Berkelanjutan
Pimpinan dan seluruh karyawan Puskesmas Talang Pangeran wajib
melakukan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan
terhadap efektifitas Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan wewenangnya. Semua perbaikan mengacu pada
komitmen yang tertuang dalam Kebijakan Mutu, Indikator Mutu, hasil audit,
analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan
manajemen.
f. Tindakan Korektif
Tindakan perbaikan yang dilakukan harus sesuai dengan penyebab ketidak
sesuaian yang ditemukan agar tidak terulang lagi. Prosedur perbaikan
harus mencakup peninjauan ketidak sesuaian termasuk keluhan
pelanggan, menentukan penyebab ketidaksesuaian, mengevaluasi tindakan
yang dibutuhkan untuk memastikan ketidaksesuaian tidak berulang dan
menerapkan tindakan yang dibutuhkan. Hasil tindakan yang dilakukan
direkam, dievaluasi dan ditindaklanjuti lagi.
39
g. Tindakan Preventif
Tindakan pencegahan dilakukan untuk mengurangi penyebab potensial
ketidak sesuaian. Tindakan pencegahan harus tepat pada dampak dari
masalah potensial. Keefektifan tindakan pencegahan yang diambil harus
ditinjau ulang.
40
3. Penyelenggaraan Pelayanan Klinis
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
Pengendalian proses pelayanan klinis adalah dengan membuat Pedoman
dan SOP untuk setiap pelayanan klinis yang diberikan kepada pelanggan.
Pengendalian juga dilakukan dengan self assesment terhadap kepatuhan
pelaksanaan SOP oleh Tim Audit Mutu Internal secara berkala.
b. Validasi proses pelayanan
Puskesmas melakukan validasi proses pelayanan melalui pemantauan
proses dan pengecekan hasil proses. Seluruh proses pelayanan tercatat
dalam rekam medik pasien.
41
6) Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan,
tujuan, alternatif tindakan, risiko, biaya, komplikasiyang mungkin terjadi
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
7) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
kecuali untuk kasus KLB dan kasus yang dapat membahayakan
masyarakat
8) Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan
42
risiko (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko). Kajian risiko
dilakukan terhadap prosedur pelayanan di area prioritas dengan
menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Risiko
yang telah teridentifikasi kemudian ditetapkan tindakan preventif agar risiko
yang dimungkinkan tidak terjadi.
Penentuan sasaran keselamatan pasien berdasarkan hasil analisis resiko
adanya kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC. Upaya peningkatan
keselamatan pasien direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindak
lanjuti.
4. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien
Tenaga klinis wajib berperan aktif mulai dari identifikasi permasalahan mutu
layanan klinis, melakukan analisis, menyusun rencana perbaikan, dan
melakukan tindak lanjut.
Kegiatan Peningkatan Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan Pasien adalah:
a. Penilaian Indikator Kinerja Klinis
Penilaian indikator kinerja klinis dilakukan dengan pengukuran/penilaian
kinerja klinis dengan menganalisis data pelayanan pasien dan indikator
mutu dan kinerja pelayanan klinis.
43
Ditangani di Puskesmas
44
Dilakukan analisis dan evaluasi hasil pelaporan insiden keselamatan
pasien, serta dibuat rekomendasi tindak lanjut, dilakukan perbaikan dan
evaluasi hasil perbaikan.
45
mengaudit unit kerja yang menjadi tanggung jawabnya. Audit internal
dilakukan setiap enam bulan sekali.
f. Peningkatan Berkelanjutan
Dalam menjalankan fungsi pelayanannya maka Puskesmas Talang
Pangeran melakukan monitoring, pengukuran dan verifikasi hasil
pelaksanaan jasa pelayanan kesehatan apakah sesuai dengan persyaratan
Sistem Manajemen Mutu. Manajemen dan seluruh pelaksana pelayanan
melakukan perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan
terhadap efektifitas Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan tugas, tanggung
jawab dan wewenangnya. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang
tertuang dalam Kebijakan Mutu, Indikator Mutu, hasil audit, analisa data,
tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.
g. Tindakan Korektif
MANUAL MUTU PUSKESMAS PLAJU
46
Dalam hal terjadi ketidaksesuaian yang berkaitan dengan Sistem Manajemen
Mutu maka dilakukan tindakan perbaikan yang sesuai untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian dan mencegah terjadinya kejadian berulang.
Tindakan perbaikan mencakup:
Peninjauan ketidaksesuaian
Identifikasi penyebab ketidaksesuaian
Menetapkan dan menerapkan tindakan perbaikan yang sesuai
Peninjauan ulang tindakan perbaikan
h. Tindakan Preventif
Untuk setiap penyebab ketidaksesuaian yang potensial terjadi dan belum
terjadi maka ditetapkan tindakan pencegahan agar tidak terjadinya
ketidaksesuaian. Tindakan pencegahan mencakup:
Penetapan ketidaksesuaian dan penyebabnya
Penetapan dan penerapan tindakan pencegahan yang sesuai
Peninjauan ulang tindakan pencegahan
47
P
BAB VII PENUTUP
MENGETAHUI
Plt. KEPALA PUSKESMAS TALANG PENANGGUNG JAWAB MUTU
PANGERAN
48