AKUNTANSI INTERNASIONAL
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong
bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu (1)
faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari
profesi akuntansi.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata
kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat
ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara
ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata
kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung
tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat
ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara
ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar
yang berkembang), Kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau
pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-
bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi
keuangan dan aktivitas perusahaan.
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan
perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya,
perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara
lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan
kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini
hampir tidak ada.
Ramalan pendapatan,laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan
pos keunagan lainnya.
Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak
terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiscal, dan proyeksi
jumlah.
Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi
mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang
mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31
perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut
pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan
segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan
di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh
lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga
membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna
laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu
perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi
buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja,
keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan
tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena
memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas
perusahaan.
5. Pengungkapan khusus
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas
prinsip akuntansi yang digunakan. Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus
untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang
dimaksud seperti :
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat -
waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator
memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang
lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.
2.6 Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Pengguna laporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik pelaporan
keuangan yang luas sehingga manajer harus dan sukarela mengungkapkan laporan keuangan.
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya
pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi
perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan
pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para
investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat
memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan
pengungkapan yang ketat.
BAB III
KESIMPULAN