Anda di halaman 1dari 9

Nama : Juan Armando Putra

NPM : C1C018024
Kelas : IV B
Mata Kuliah : Penganggaran Perusahaan

1. Data anggaran penjualan PT. Nabila untuk triwulan IV tahun 2010 adalah:

Oktober November Desember


45.000.000 65.000.000 70.000.000

Syarat Penjualan yang ditetapkan adalah 4/10,n/30. Berdasarkan syarat tersebut PT. Nabila
menetapkan kebijakan penjualan sebagai berikut:
a. 30% dari penjualan dilakukan tunai dan mendapat potongan
b. 30% dari penjualan dilakukan kredit dan pelunasan dalam jangka waktu 10 hari sejak
tanggal pembelian
c. 25% dari penjualan dilakukan secara kredit dengan pembayaran lebih dari 10 hari
namun masih dalam bulan yang sama dengan transaksi pembelian.
d. 15% dari penjualan dilakukan secara kredit dengan pembayaran satu bulan setelah
terjadinya transaksi penjualan.
Berdasarkan data tersebut : Buatlah skedul pelunasan piutang untuk triwulan IV thn 2010
(disertai dgn perhitungannya), bila diketahui piutang bulan September 2010 masih harus
dibayar bulan Oktober 2010 adalah sebesar Rp 5.000.000,- dengan menggunakan kolom sbb:

Bulan Penerimaan pelunasan Piutang


transaksi netto
Okt (Rp) Nop (Rp) Des (Rp) Jan 2011 (Rp)

Penyelesaian :
a. Untuk Bulan Oktober :
1. Sebanyak 30 % tunai x Rp 45.000.000 = Rp 13.500.000
Potongan = 4% x Rp 13.500.000 = Rp 540.000
Diterima bulan Oktober = Rp. 12.960.000

2. Sebanyak 30 % Piutang x Rp 45.000.000 = Rp 13.500.000


Potongan = 4% x Rp 13.500.000 = Rp 540.000
Diterima bulan Oktober = Rp. 12.960.000

3. Sebanyak 25% piutang x Rp 45.000.000 = Rp 11.250.000


yang diterima penuh bulan oktober (tanpa potongan)

4. Sebanyak 15% piutang x Rp 45.000.000 = Rp 6.750.000


yang diterima penuh bulan November (tanpa potongan)

Rekapitulasi :
Penjualan selama bulan Oktober = Rp 45.000.000
Menimbulkan piutang = Rp. 12.960.000 + Rp 11.250.000 + Rp 6.750.000 = Rp 30.960.000
Pelunasan bulan Oktober = Rp. 12.960.000 + Rp 11.250.000 =Rp 24.210.000
Pelunasan Bulan November = Rp 6.750.000

b. Untuk bulan November :


1. Sebanyak 30 % tunai x Rp 65.000.000 = Rp 19.500.000
Potongan = 4% x Rp 19.500.000 = Rp 780.000
Diterima bulan November = Rp 18.720.000

2. Sebanyak 30 % piutang x Rp 65.000.000 = Rp 19.500.000


Potongan = 4% x Rp 19.500.000 = Rp 780.000
Diterima bulan November = Rp 18.720.000

3. Sebanyak 25% piutang x Rp 65.000.000 = Rp 16.250.000


yang diterima penuh bulan November (tanpa potongan)

4. Sebanyak 15% piutang x Rp 45.000.000 = Rp 9.750.000


yang diterima penuh bulan Desember (tanpa potongan)

Rekapitulasi :
Penjualan selama bulan Oktober = Rp 65.000.000
Menimbulkan piutang = Rp 18.720.000 + Rp 16.250.000 + Rp 9.750.000 = Rp 44.720.000
Pelunasan bulan November = Rp 18.720.000 + Rp 16.250.000 = Rp 34.970.000
Pelunasan Bulan Desember = Rp 9.750.000

c. Untuk bulan Desember :


1. Sebanyak 30 % tunai x Rp 70.000.000 = Rp 21.000.000
Potongan = 4% x Rp 21.000.000 = Rp 840.000
Diterima bulan Desember = Rp 20.160.000

2. Sebanyak 30 % Piutang x Rp 70.000.000 = Rp 21.000.000


Potongan = 4% x Rp 21.000.000 = Rp 840.000
Diterima bulan Desember = Rp 20.160.000

3. Sebanyak 25% piutang x Rp 70.000.000 = Rp 17.500.000


yang diterima penuh bulan Desember (tanpa potongan)

4. Sebanyak 15% piutang x Rp 70.000.000 = Rp 10.500.000


yang diterima penuh bulan Januari (tanpa potongan)

Rekapitulasi :
Penjualan selama bulan Oktober = Rp 70.000.000
Menimbulkan piutang = Rp 20.160.000 + Rp 17.500.000 + Rp 10.500.000 = 48.160.000
Pelunasan bulan Oktober = Rp 20.160.000 + Rp 17.500.000 = Rp 37.660.000
Pelunasan Bulan November = Rp 10.500.000

PT. Nabila
Skedul penerimaan pelunasan piutang
Oktober 2010 – Desember 2010
Bulan Penerimaan pelunasan Piutang netto (RP)
transaksi Okt (Rp) Nop (Rp) Des (Rp) Jan 2011
(Rp)
Septemb 5.000.000 5.000.000
er
Oktober 24.210.000 6.750.000 30.960.000
Novemb 34.970.000 9.750.000 44.720.000
er
Desembe 37.660.000 10.500.000 48.160.000
r
Jumlah 29.210.000 41.720.000 47.410.000 10.500.000 -

2. Penjualan yang dianggarkan PT.X pada bulan Nopember 2010 sebanyak 30.000 unit
dengan harga jual Rp 2.000. Pada tgl 30 Nopember 2010 dari catatan akuntansinya diketahui
realisasinya sebesar 34.500 unit dengan harga Rp 2.500 per unit. Berdasarkan data tersebut:

a. Buatlah Laporan Budget penjualan PT. X bulan Nopember 2010.


b. Berdasarkan laporan tersebut analisalah kinerja penjualan PT.X bulan Nopember
2010. (gunakan rumus (KR-KB) x HB untuk perbedaan kuantitas dan (HR-HB) x KR
untuk perbedaan harga

Penyelesaian :
a. Laporan budget penjualan
Perseroan Terbatas “X”
Laporan Budget Penjualan
31 November 2010
Keterangan Budget Realisasi
Unit Penjualan 30.000 34.500
Harga Jual/Unit Rp 2.000 Rp 2.500
Jumlah Penjualan Rp 60.000.000 Rp 86.250.000

b. analisis kinerja penjualan PT.X


 Analisis Data :

Perbedaan Kuantitas = ( KR – KB ) X HB
= ( 34.500 – 30.000) X Rp 2.000
= Rp 9.000.000 (naik)
Perbedaan Harga = ( HR – HB ) X KR
= ( 2.500 – 2.000 ) X 34.500
= Rp 17. 250.000 (naik)
 Rekapitulasi :
Perbedaan Kuantitas = Rp 9.000.000 (naik)
Perbedaan Harga = Rp 17. 250.000 (naik)
Jumlah Perbedaan = Rp 26.250.000 (naik)
Analisis :
Dari laporan budget diatas nampak bahwa dari sudut pandang kuantitas maupun harga jual
ternyata dalam realisasinya menyimpang dari apa yang digariskan dalam budget tetapi
penyimpangan ini bersifat positif (menguntungkan). Karena meningkatkan penjualan Rp
9.000.000 dan Rp 17.250.000

3. Produksi yang dianggarkan Maret sebesar 5.000 unit, kebutuhan bahan mentah jenis A
yang dianggarkan 1.000 kg dengan harga Rp 25/kg. Standar pemakaian bahan mentah A
yang ditentukan 0,2 kg. Dari catatan akuntansi tanggal 31 Maret 2016 diketahui produksi
sejumlah 5.200 unit, dan kebutuhan bahan mentah jenis A sebanyak 1.100 kg dengan harga
Rp 23/kg. Berdasarkan data tersebut :

a. Buatlah Laporan Biaya bahan mentah jenis A bulan 31 Maret 2016. (gunakan rumus
(URS-KB) x HB untuk perbedaan kuantitas, (KR – URS) x HB untuk perbedaan
efisiensi, dan (HR-HB) x KR untuk perbedaan harga)
b. Analisislah laporan tersebut.

Penyelesaian :
a. Laporan Budget Biaya Bahan Mentah

Perseroan Terbatas “X”


Laporan Budget Biaya Bahan Mentah
Bahan Mentah Jenis A
31 Maret 2016
Keterangan Budget Realisasi
Unit Produksi 5.000 5.200
Pemakaian Bahan 1.000 Kg 1.100 Kg
Harga Beli / Kg Rp 25 Rp 23
Jumlah Biaya Rp 25.000 Rp 25.300
Informasi Tambahan :
 Perbedaan kuantitas, yaitu telah terjadi kenaikan jumlah unit pemakaian bahan
mentah jenis A dari yang direncanakan, sebanyak = 1.100 Kg – 1.000 Kg = 100 Kg.
 Sebagian dari kenaikan sebanyak 100 Kg ini disebabkan karena terjadinya kenaikan
jumlah produk yang dihasilkan, sebanyak 5.000 unit yang direncanakan, meningkat
menjadi 5.200 . ini berarti telah terjadi kenaikan jumlah produk sebanyak = 5.200 unit
– 5.000 unit = 200 unit.
 Dengan standar pemakaian bahan mentah jenis A sebesar 0.2 Kg/unit, maka
peningkatan jumlah produk akan mengakibatkan kenaikan pemakaian bahan mentah
jenis A sebanyak = 200 x 0.2Kg = 40 Kg
 Atau dengan kata lain, untuk realisasi produk sebanyak 5.200 unit, dibutuhkan bahan
mentah jenis A secara “wajar” sebanyak 1.000 Kg + 40 Kg = 1.040 Kg ( atau 5.200 x
0.2 Kg = 1.040 Kg)

Analisa Data:
 Perbedaan Kuantitas = (URS – KB) X HB
= (1.040 – 1.000) X Rp 25
= Rp 1.000 (naik)
 Perbedaan Efisiensi = (KR – URS) X HB
= (1.100 – 1.040) X Rp 25
= Rp 1.500 (naik)
 Perbedaan Harga = (HR – HB) X KR
= (Rp 23 – Rp 25) X 1.100
= Rp 2.200 (turun)
 Rekapitulasi :
 Perbedaan Kuantitas = Rp 1.000 (naik)
 Perbedaan Efisiensi = Rp 1.500 (naik)
 Perbedaan Harga = Rp 2.200 (turun)
Jumlah Perbedaan = Rp 300 (naik)

b. Analisis laporan diatas :


1. Dari laporan tersebut pada bagian kuantitas ternyata realisasi pemakaian bahan
mentah jenis A telah “menyimpang” dari yang di rencanakan dalam budget biaya
bahan mentah. Namun penyimpangan ini masih dapat dikatakan wajar, karena
meningkatnya sebesar Rp 1.000 yang dimana disebabkan oleh peningkatan unit
produk.
2. Dari laporan tersebut pada bagian efisiensi kerja, ternyata bagan produksi telah
bekerja secara tidak efisiensi, sehingga meningkatkan biaya bahan mentah jenis A
sebesar Rp 1.500 yang dimana ini merupakan pemborosan biaya ( penyimpangan
yang merugikan), sehingga harus diteliti apa saja faktor – faktor penyebab hal
tersebut terjadi.
3. Dari laporan tersebut pada bagian harga beli, ternyata realisasi pemakaian bahan
mentah jenis A telah “menyimpang” dari yang di rencanakan dalam budget biaya
bahan mentah. Namun, penyimpangan ini bersifat positif (menguntungkan), karena
menurunkan biaya bahan mentah jenis A sebesar Rp 2.200 yang dimana pada
umumnya harga beli banyak dipengaruhi oleh faktor – faktor eksternal.

4. Jam Kerja Tenaga Kerja Langsung yang dianggarkan PT. X untuk triwulan I tahun 2020
adalah sebagai berikut: Januari 50.000 jam; Pebruari 60.000 jam; Maret 65.000 jam.
Bagian Penjualan terdiri dari bagian Promosi, Transaksi dan Ekspedisi. Berikut adalah data
biaya yang terjadi di bagian penjualan:
a. Besarnya gaji tenaga kerja bagian penjulan ditetapkan setiap bulannya adalah
450.000 di bagian promosi; 350.000 di bagian transaksi; dan 250.000 di bagian
ekspedisi.
b. Biaya bahan pembantu ditetapkan berdasarkan besarnya jam kerja tenaga kerja
langsung (JKTKL). Masing-masing bagian selama bulan Januari s.d April 2016
menyerap biaya bahan pembantu sbb:
Promosi Rp15/JKTKL; Transaksi Rp12/JKTKL; Ekspedisi Rp10/JKTKL
c. Biaya pemeliharaan gedung setiap bulannya ditetapkan Rp150.000 ditambah Rp 10
per JKTKL. Berdasarkan perbandingan luas lantai, bagian pabrik memikul beban
70%, bagian penjualan 20% dan administrasi 10%. Alokasi untuk bagian penjualan
ditetapkan sebagai berikut:
Promosi 40%; Transaksi 35% dan Ekspedisi 25%.
Berdasarkan data tersebut. Susunlah anggaran Biaya Penjualan untuk triwulan ke 1 thn 2020
dengan table sbb:

Keterangan Promosi Transaksi Ekspedisi

Penyelesaian :
JKTKL PT X
Januari 50.000
Februari 60.000
Maret 65.000

a. Gaji tenaga kerja

Keterangan Jumlah
Promosi 450.000
Transaksi 350.000
Ekspedisi 250.000

b.Biaya bahan pembantu


a. Bulan januari
Bagian promosi, Rp. 15 x 50.000
jam = Rp. 750.000 Bagian
transaksi, Rp. 12 x 50.000 jam =
Rp. 600.000 Bagian ekspedisi, Rp.
10 x 50.000 jam = Rp. 500.000

b. Bulan februari
Bagian promosi, Rp. 15 x 60.000
jam = Rp. 900.000 Bagian transaksi
, Rp. 12 x 60.000 jam = Rp. 720.000
Bagian ekspedisi, Rp 10 x 60.000
jam = Rp. 600.000

c. Bulan maret
Bagian promosi, Rp. 15 x 65.000 jam =
Rp. 975.000 Bagian transaksi , Rp. 12 x
65.000 jam = Rp. 780.000 Bagian
ekspedisi, Rp 10 x 65.000 jam = Rp.
650.000

c. Pemeliharaan gedung
pemeliharaan gedung setiap bulannya ditetapkan Rp150.000 ditambah Rp 10 per
JKTKL dan bagian penjualan memikul beban 20%

a. Bulan januari = 150.000 + (10 x 50.000)


= 650.000 x 20%
= 130.000
Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Bagian promosi 40% x 130.000 = Rp. 52.000
 Bagian transaksi 35% x 130.000 = Rp. 45.500
 Bagian ekspedisi 25% x 130.000 = Rp. 32.500
b. Bulan februari = 150.000 + (10 x 60.000)
= 750.000 x 20%
= 150.000
Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Bagian promosi 40% x 150.000 = Rp. 60.000
 Bagian transaksi 35% x 150.000 = Rp. 52.500
 Bagian ekspedisi 25% x 150.000 = Rp. 37.500

c. Bulan Maret = 150.000 + (10 x 65.000)


= 800.000 x 20%
= 160.000
Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Bagian promosi 40% x 160.000 = Rp. 64.000
 Bagian transaksi 35% x 160.000 = Rp. 56.000
 Bagian ekspedisi 25% x 160.000 = Rp. 40.000

Perseroan Terbatas “X”


Budget Biaya Penjualan
Januari 2020-Maret 2020
Keterangan (Rp) Promosi (Rp) Transaksi (Rp) Ekspedisi (Rp)

Januari
Tenaga kerja 450.000 350.000 250.000
Bahan Pembantu 750.000 600.000 500.000
Pemeliharaan Gedung 52.000 45.500 32.500
Jumlah 1.252.000 995.500 782.500

Februari
Tenaga kerja 450.000 350.000 250.000
Bahan Pembantu 900.000 720.000 600.000
Pemeliharaan Gedung 60.000 52.500 37.500
Jumlah 1.410.000 1.122.500 887.500

Maret
Tenaga kerja 450.000 350.000 250.000
Bahan Pembantu 975.000 780.000 650.000
Pemeliharaan Gedung 64.000 56.000 40.000
Jumlah 1.489.000 1186000 940.000

5.Berdasarkan anggaran Biaya Biaya penjualan pada soal 4 diatas buatlah skedul
pembebanan biaya penjualan ke produk A dan B. Pembebanan berdasarkan pada Penjualan
produk A 500.000 unit dan produk B sebesar 700.000 unit dengan tabel sebagai berikut.

Keterangan Jumlah (RP) Produk A (Rp) Produk B (Rp)


Bagian promosi
Bagian transaksi
Bagian ekspedisi

Penyelesaian :

Perseroan Terbatas “X”


Skedul Pembebenan Biaya Penjualan
Januari 2020-Maret 2020

Keterangan Jumlah (RP) Produk A (Rp) Produk B (Rp)

Bagian promosi 4.151.000 1.729.583 2.421.417


Bagian transaksi 3.304.000 1.376.667 1.927.333
Bagian ekspedisi 2.610.000 1.087.500 1.522.500
Jumlah 10.065.000 4.193.750 5.871.250

Cara perhitungan :
 Jumlah
- Bagian promosi = penjumlahan bulan januari + bulan februari + bulan maret
= 1. 252.000 + 1.410.000 + 1.489.000 = 4.151.000
- Bagian transaksi = penjumlahan bulan januari + bulan februari + bulan maret
= 995.500 + 1.122.500 + 1.186.000 = 3.304.00
- Bagian ekspedisi = penjumlahan bulan januari + bulan februari + bulan maret
= 782.500 + 887.500 + 940.000 = 2.610.000

 Produk A
Perbandingan antara produk A dan produk B yaitu
500.000 : 700.000 Jadi, 500.000 + 700.000 =
1.200.000

- Bagian promosi = 500.000 x 4.151.000 = Rp. 1.729.583


1.200.000
- Bagian transaksi = 500.000 x 3.304.000 = Rp. 1.376.667
1.200.000
- Bagian ekspedisi = 500.000 x 2.610.000 = Rp. 1.087.500
1.200.000

 Produk B
Perbandingan antara produk A dan produk B yaitu
500.000 : 700.000 Jadi, 500.000 + 700.000 =
1.200.000

- Bagian promosi = 700.000 x 4.151.000 = 2. 421.417


1.200.000
- Bagian transaksi = 700.000 x 3.304.000 = Rp. 1.927.333
1.200.000
- Bagian ekspedisi = 700.000 x 2.610.000 = Rp. 1.522.500
1.200.000

Anda mungkin juga menyukai