Anda di halaman 1dari 1

Nama: Ninda Agustina

NIM: 1211040090

Kelas TP 4-C

Kematangan Beragama

pengertian

Kematangan beragama dapat diartikan sebagai sentimen keberagamaan yang mendalam yang
terbentuk melalui pengalaman. Sentimen keberagamaan merupakan sistem kesediaan yang
ada dalam diri individu yang terarah ke dan terorganisasi di sekitar objek nilai tertentu. Orang
yang matang beragama memiliki pemahaman yang tinggi terhadap agama yang dianutnya,
mencoba untuk terus memperbaharui pemahaman agamanya, bersedia untuk mencocokkan
perilaku dan kebiasaan dengan apa yang diajarkan oleh agama, dan berupaya agar
perilakunya sesuai dengan nilai-nilai moral yang ada dalam ajran agamanya.

Ciri-Ciri Orang yang Matang Beragama

Ciri pertama adalah mampu menyadari dan menjabarkan ajaran agama yang diyakininya.
Mereka mampu menjelaskan agamanya, baik yang masuk akal dan tidak. Dalam setiap
agama, termasuk agama yang diyakininya, ada bagian yang rasional dan ada bagian yang
dogmatis dalam agama. Dalam ajaran agama ada bagian yang dapat dipahami oleh akal.
Sebagian besar ajaran agama masuk dalam wilayah rasional, sesuatu yang mudah diterima
oleh umumnya akal manusia.

Ciri kedua adalah berupaya komprehensif dalam beragama. Mereka menyadari universalitas
agama. Di satu isi mereka meyakini agama yang dipeluknya adalah agama yang benar atau
bahkan yang paling benar.

Ciri ketiga dari kematangan beragama adalah dinamis dalam beragama. Orang yang matang
beragama banyak merenungkan dirinya agar terus melakukan perubahan atau perbaikan.

Ciri keempat adalah konsistensi moral. Orang yang matang beragama berupaya agar perilaku
sosialnya didasari oleh prinsip-prinsip moral yang ada dalam agamanya.

Ciri kelima adalah berupaya mengaitkan agama dengan bidang lain kehidupan. Orang yang
matang secara menyadari bahwa agama mengatur seluruh sisi kehidupannya.

Anda mungkin juga menyukai