Disusun Oleh :
LIDYA MARNIALA ZEBUA
175210500
ABSTRAK
ANALISIS TINGKAT LITERASI KEUANGAN SYARIAH PADA
PELAKU USAHA DI KAWASAN MASJID AGUNG AN-NUR KOTA
PEKANBARU
Oleh
LIDYA MARNIALA ZEBUA
175210500
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat literasi keuangan
syariah pada pelaku usaha di kawasan Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru
dengan menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini meliputi
indikator pengetahuan keuangan dasar syariah, tabungan & pinjaman syariah,
asuransi syariah dan investasi syariah. Jenis data yang digunakan adalah data
primer dengan membagikan kuesioner kepada seluruh responden. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan syariah pada pelaku usaha di
Kawasan Masjid Agung Agung An-Nur Kota Pekanbaru yang tergolong dalam
kategori rendah.
Kata Kunci : Literasi Keuangan Syariah, Pedagang, Masjid Agung An-Nur
ii
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE LEVEL OF SHARIA FINANCIAL LITERATURE ON
BUSINESS ACTORS IN THE AREA OF THE AGUNG AN-NUR
MOSQUE, PEKANBARU CITY
By
LIDYA MARNIALA ZEBUA
175210500
The purpose of this study was to determine the level of Islamic financial
literacy in business actors in the Great Mosque of An-Nur Pekanbaru City by
using quantitative descriptive analysis techniques. This study includes indicators
of basic sharia financial knowledge, sharia savings & loans, sharia insurance and
sharia investment. The type of data used is primary data by distributing
questionnaires to all respondents. The results of this study indicate that the level
of Islamic financial literacy in business actors in the Great Mosque of An-Nur
area of Pekanbaru City is classified as low.
Keywords: Islamic Financial Literacy, Traders, Great Mosque Of An-Nur
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Esa yang telah berkenan
tanpa bantuan dan partisipasi dari semua pihak, baik moril maupun material,
penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik dan benar.
teristimewa untuk kedua orang tua saya Bapak Adi Zaro Zebua dan Ibu Ronny br
Situmorang tercinta yang selalu memberikan doa, nasihat, semangat, dan kasih
sayang selama mengikuti pendidikan dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga
1. Bapak Prof. Dr. H. Syafrinaldi, S.H., M.C.L selaku Rektor Universitas Islam
Riau, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk belajar dan
2. Bapak Firdaus AR., SE., M.Si., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi.
3. Ibu Ellyan Sastraningsih, SE., M.Si, selaku wakil dekan I Fakultas Ekonomi
4. Ibu Eva Sundari, SE., M.M, selaku wakil dekan II Fakultas Ekonomi
5. Bapak Dr. Zulhelmy, SE., M.Si, selaku wakil dekan III Fakultas Ekonomi
6. Bapak Abd Razak Jer, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
8. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staff Fakultas EkonomiUniversitas Islam Riau,
9. Kakakku Lista Ida Yanti Zebua, adikku Alex Kardo Zebua, Laura Kristy
Zebua, Lyora Felicia Zebua serta keluarga yang telah memberikan semangat,
10. Teman spesial saya yaitu Dedi Suardi Halawa yang selalu ada, memberi
skripsi.
11. Kak Ernimawati Halawa S.Pd dan Kak Hayati Halawa S.Pd yang telah
terselesaikan.
v
terselesaikan.
13. Teman-teman saya yakni Ester Melyana Sirait S.IP ,Sulastri Rotua, Wider
Wati Waruwu, Ratna Ahad Dina, Susi Murni Halawa, Kristina manalu S.E
14. Sahabat-sahabat saya Meisya Artika Suryanita Sagala, Eva Flora Gultom,
15. Seluruh pelaku usaha di kawasan Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru yang
16. Semua pihak yang belum dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
DAFTAR TABEL
Pekanbaru ...........................................................................................3
Syariah ...............................................................................................43
Benar ................................................................................................48
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I ...........................................................................................................61
Lampiran II..........................................................................................................64
Lampiran IV ........................................................................................................72
Lampiran V .........................................................................................................73
Lampiran VI ........................................................................................................74
LampiranVII........................................................................................................75
Lampiran VII.......................................................................................................76
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
berputar sangat dinamis. Masyarakat tidak bisa menghindari yang nama nya
lembaga keuangan, dalam artian kita sangat membutuhkan nya, seperti gaji lewat
rekening, menyimpan dana agar lebih aman, transfer uang untuk pembayaran
bank, dan bahkan juga ada yang untuk investasi. Para pelaku usaha pastinya juga
melakukan transaksi seperti yang lainnya, agar keuangan lebih aman dan dapat
diolah secara efisien, maka setiap individu penting untuk memahami literasi
keuangan.
tentang mengelola uang dan peluang bagi pelaku usaha, agar para pelaku usaha
bisa menentukan dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang
sesuai kebutuhan pribadinya, dan terhindar dari aktivitas investasi pada instruen
8,73%, tingkat literasi keuangan sektor syariah nasional sebesar 8,11% artinya
pada tingkat literasi keuangan sektor syariah masyarakat Riau lebih tinggi dari
nasional sebesar 0,62%. Tetapi jika dilakukan perbandingan antara tingkat literasi
keuangan umum dengan tingkat literasi keuangan sektor syariah pada masyarakat
Saat ini tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia terhadap produk jasa
syariah masih rendah yaitu baru sebesar 8,11%. Sedangkan Data Bank Indonesia
juta UMKM. Para pelaku usaha masih rendah dalam memanfaatkan layanan
praktik keuangan yang mengarah pada riba, maysir, dan gharar. Faktanya di
Indonesia keuangan syariah sampai sekarang ini memiliki pangsa pasar yang
rendah yang mayoritasnya muslim. Islam merupakan agama yang mengatur segala
Salah satu dari wilayah provinsi Riau adalah kota Pekanbaru yang dijuluki
dengan kota Lancang kuning yang sering kali menjadi salah satu tujuan wisata
religi yaitu di kawasan Masjid Agung An-Nur. Masjid Agung An-Nur merupakan
masjid terbesar di kota Pekanbaru yang berdekatan dengan Rumah Sakit Umum
ekonominya. Area yang setiap harinya banyak pengunjung yang mampir untuk
shalat, selain itu pengunjung juga berasal dari orang-orang yang berobat kerumah
sakit, kini dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk berjualan, mulai dari
jajanan kuliner, minuman, usaha pakaian, obat/kosmetik, hingga toko harian. Ada
juga pedagang kaki lima yang saat ini telah direlokasi oleh Pemerintah Kota
Pekanbaru sehingga nampak lebih rapi, tertib, dan bersih. Para pengunjung dapat
menikmati aneka jajanan yang dijual oleh para pelaku usaha tersebut.
Tabel 1.1
2. Pakaian 2
3. Toko Harian 5
4. Conter 2
Total 30
Pada tabel di atas terdapat beberapa usaha mikro kecil di kawasan Masjid
Agung An-Nur Pekanbaru salah satu nya yaitu usaha mikro kecil seperti kuliner
dan minuman yaitu sebanyak 21 pelaku, Usaha Pakaian sebanyak 2 pelaku, Toko
Harian sebanyak 5 pelaku dan Usaha Counter yaitu sebanyak 2 pelaku. Banyak
sulitnya pelaku usaha dalam mengakses pemodalan. Tetapi para pelaku usaha
mikro kecil yang berada di Kawasan Masjid Agung An-Nur sedikit demi sedikit
memberikan pengaruh yang sangat positif yaitu merubah sdifat dan sikap pelaku
usaha mikro yang ada di kawasan Masjid An-Nur tersebut. Apalagi Masjid
Agung Annur memiliki Islamic Center yang menjadi pusat kegiatan agama Islam
masyarakat Kota Pekanbaru juga Lembaga zakat yang mengelola zakat produktif.
dimilikinya sesuai dengan syariat Islam, serta melihatkan kepada mereka agar
pemahaman akan literasi keuangan syariah dan prilaku keuangan yang harus
dimilki oleh setiap orang khususnya para pelaku usaha, maka penulis tertarik
5
syariah pada pelaku usaha di Kawasan Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru.
a. Bagi Akademis
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
BAB I : PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
Pada bab terakhir ini penutup dari seluruh rangkaian penulis dalam
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
4. Dunia Usaha adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah yang
NM, UMKM sangat penting tidak hanya karena kelompok usaha tersebut
menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan dengan usaha besar (UB). Di
NSB, khususnya Asia, Afrika, dan Amerika Latin, UMKM juga berperan sangat
penting khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi
dan ini sebenarnya perbedaan yang paling mencolok dengan UMKM di NM.
keuangan yang tepat. Jadi literasi keuangan lebih dikenal sebagai pengetahuan
dalam pengaturan keuangan, hal ini merupakan dasar bagi setiap individu agar
terhindar dari masalah yang berhubungan dengan keuangan serta agar menjadi
dipenuhi dalam keuangan islam, dan istilah lainnya adalah “literasi halal” yaitu
banyak aspek dalam keuangan, diantaranya pengelolaan uang dan harta (seperti
menabung untuk hari tua dan dana darurat untuk digunakan sewaktu-waktu),
aspek perencanaan keuangan seperti dana pensiun, investasi, dan asuransi. Ada
juga aspek bantuan sosial seperti wakaf, infaq, dan shadaqah.aspek lainnya
daya keuangan islam dalam rangka mencapai kesejahteraan yang sesuai dengan
1). Mampu memilih dan manfaatkan produk dan layanan jasa keuangan
b. Industri Keuangan
jasa keuangan, mengingat pelaku usaha adalah pengguna produk dan jasa
satu sama lain sehingga semakin tinggi tingkat literasi keuangan pelaku
13
c. Ekonomi makro
1. < 60% yang berarti individu memiliki pengetahuan tentang keuangan yang
sedang.
tinggi. Individu yang memiliki tingkat literasi keuangan yang tinggi akan
tanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan. Semakin tinggi tingkat
14
bagaimana cara mengelola keuangan yang baik sesuai syariah yang bisa
mencakup semua golongan mulai dari golongan masyarakat muslim dan non
muslim.
terencana tersebut dapat dipahami dan dapat pencapaian yang terukur untuk
(manfaat) yang besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya prinsip
maslahat ini maka akan terciptanya bentuk manfaat literasi keuangan syariah
ini dengan baik dan bermafaat bagi semua kalangan masyarakat muslim
orang yang terlibat dalam program literasi keuangan dan pemerintah, maka
keuangan syariah.
Menurut Chen dan Volpe dalam jurnal (utama, 2017) untuk mengukur
tingkat literasi keuangan individu dapat dilihat dari 4 aspek yaitu sebagai berikut:
keuangan Islam, apa saja yang dilarang dalam kegiatan ekonomi dan apa
untuk berjaga-jaga.
3. Asuransi Syariah
Asuransi syariah diartikan sebagai pengalihan risiko maka dari itu segala
merealisir prinsip bagi hasil. Jadi, setiap peserta sejak awal bermaksud
4. Investasi Syariah
meski begitu Investasi dalam islam tidak berarti setiap individu bebas
dengan cara tidak benar. Investasi syariah adalah keputusan yang diambil
kesesatan.
SWT.
19
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1. Isnurhadi Determinan Kuantitatif Pengetahuan
(2013) Tingkat Literasi individu terhadap
Masyarakat muamalah di dalam
Terhadap Islam dan upaya
Perbankan promosi yang
Syariah (studi dilakukan
kasus: perbankan syariah
Masyarakat berpengaruh
Kota terhadap literasi
Palembang) masyarakat
terhadap perbankan
syariah, sedangkan
promosi oleh
pemerintah tidak
berpengaruh
(eprints.unsri.ac.id,
2013).
Menengah mempengaruhi
Kerajianan tingkat literasi
Perak Kotagede keuangan pada
Yokyakarta pelaku UMKM
kerajianan perak di
Yogyakarta.
Sedangkan jenis
kelamin pelaku
usaha tidak
memilki pengarih
terhadap tingkat
literasi keuangan
pelaku UMKM.
dan pinjaman syariah, asuransi syariah serta investasi syariah. Peneliti melihat
tingkat literasi keuangan berdasarkan tiga kategori yaitu: tinggi, sedang dan
Pelaku Usaha Di
Kawasan Masjid Agung
An-Nur Pekanbaru
“Di duga terdapat tingkat literasi keuangan syariah pada pelaku usaha di kawasan
BAB III
METODE PENELITIAN
Tabel 3.1
Operasional Variabel
pengetahuan, pada
mengelola syariah
27
4. Prinsip bagi
hasil dalam
bank syariah
5. Manfaat
pengetahuan
keuangan dasar
syariah
syariah
7. Akad dalam
pebiayaan
syariah
8. Pengetahuan
pembiayaan
murabahah
9. Pengetahuan
pembiayaan
mudharabah
28
10. Manfaat
tabungan
mudharabah
asuransi syariah
12. Perbedaan
asuransi syariah
dengan
konvensional
13. Manfaat
menggunakan
asuransi syariah
ditawarkan
asuransi syariah
syariah
investasi
syariah
17. Pengetahuan
investasi jangka
panjang
29
18. Pengetahuan
reksadana
syariah
19. Pengetahuan
risiko investasi
20. Pemahaman
imbalan atas
jasa perusahaan
investasi
Populasi dalam peneltian ini adalah seluruh pelaku usaha di kawasan Masjid
sedikitnya jumlah populasi, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yaitu
Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder,
data primer berupa koesioner dan dilengkapi dengan wawancara yang berupa
tanggapan responden. sedangkan data sekunder jenis data yang sudah ada dan
yang akan penulis dapatkan pada pelaku usaha di kawasan Masjid An-Nur
Pekanbaru.
30
a. Uji Validitas
di gunakan untuk memperoleh data tentang literasi keuangan valid di teliti atau
tidak. Suatu instrumen di katakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Dalam uji
validitas dapat dicek melalui tingkat signifikan yaitu α 0,05 dengan demikian
b. Uji Reliabilitas
Nilai reliabilitas atau r hitung dari setiap variabel yang di uji akan dapat di
lihat melalui SPSS dalam setiap pengujian variabel penelitian. Untuk mengetahui
apakah data yang di uji reliabel atau tidak maka di lakukan dengan
dengan r tabel.
31
menganalisis dan menggambarkan hasil data dari jawaban kuesioner yang telah
disebarkan kepada para pelaku usaha terhadap 20 pertanyaan. Jawaban yang benar
dihitung dan dibagi dengan seluruh pertanyaan lalu dikali dengan 100%. Setiap
pertanyaan yang dijawab benar akan mendapat skor 1 dan pertanyaan dijawab
menghitung tingkat literasi keuangan menurut Chen & Volpe (Chen, 1998).
Tabel 3.2
Tinggi >80%
Sedang 60%-79%
Rendah <60%
32
BAB IV
Usaha kecil menengah saat ini memang tengah tumbuh di negara kita.
Meski usaha kecil, namun perannya sangat berarti dalam upaya turut menopang
UKM apa saja yang ingin ditekunu.di luar pemodalan, untuk membangun sebuah
usaha kecil, seseorang hanya butuh tekad, niat, keseriusan dalam membangun
usaha.
Saat ini Kota Pekanbaru telah memiliki Klinik Koperasi dan Usaha
Kota Pekanbaru melalui Dinas Koperasi dan UKM ini akan menyediakan
dan kemasan produk yang akan dipasarkan, serta memberikan solusi pemasaran.
usaha di Kota Pekanbaru. UKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya
usaha besar. Usaha Kecil Menengah (UKM) harus terus ditingkatkan dan
aktif agar dapat bersaing dengan perusahaan besar. Satu hal yang perlu
diingat dalam pengembangan UKM adalah bahwa langkah ini tidak semata-
mata merupakan langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan hanya
Dengan begitu barang yang diperlukan pembeli mudah terpenuhi. Peran dan
34
fungsi usaha kecil menengah adalah mengelola dan menyatukan berbagi jenis
lapanagan pekerjaan. Demgan adanya usaha kecil dan menengah seperti ini
banyak usaha kecil tersebut itu merupakan salah satu penunjang keberhasilan
usaha.
hidup pelaku usaha tersebut, apabila usaha yang dikelola berjalan dengan
Inovasi
tersendiri dengan membuat suatu produk yang unik, supaya dapat menarik
Suatu produk yang akan dipasarkan harus mempunyai daya tarik tersendiri
bagi pelanggan dan dapat bersaing dengan usaha besar dengan kualitas dan
Lebih fleksibel
dibandingkan dengan usaha besar. Selain itu usaha kecil menengah ini pun
mengunjungi masjid yang satu ini. Arsitektur Masjid Agung An-Nur merupakan
hasil perpaduan empat budaya, yaitu budaya Melayu, Arab, Turki, dan India.
Desainnya yang megah dan menyerupai Taj Mahal membuat masjid ini menjadi
Secara historis, rencana untuk mendirikan Masjid Agung An-Nur telah ada
sejak tahun 1963. Namun baru direalisasikan pada tahun 1966 ketika Kaharuddin
Nasution menjadi Gubernur Riau. Pada tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan
penggunaannya oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu. Pada tahun 2000
ketika Shaleh Djasit menjadi Gubernur Riau, Masjid Agung An-Nur direnovasi
secara besar-besaran. Bila pada masa Gubernur Kaharuddin Nasution areal Masjid
An-Nur hanya seluas 4 hektar dengan daya tampung sekitar 2000 jamaah, maka
pada masa Gubenur Shaleh Djasit areal Masjid Agung An-Nur diperluas hingga
Nasution hingga gubernur ketiga, Arifin Achmad. Masjid Agung An-Nur sempat
pada bagian kubah dan menaranya. Empat menara pada masjid ini
As-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
tentu tak lepas dari peran keempat sahabatnya. Sementara itu, lima
Menurut sumber yang dikutip dari Wikipedia, Mesjid Agung An Nur berdiri
tanggal 27 Rajab 1388 H atau bertepatan dengan tanggal 19 Oktober 1968, Masjid
Agung An-Nur diresmikan oleh Arifin Ahmad, Gubernur Riau waktu itu dan
tahun 2000 pada masa gubernur Saleh Djasit mesjid ini direnovasi secara besar-
besaran. Masjid Agung An-Nur Riau yang kita saksikan begitu megah saat ini
bukanlah bangunan asli hasil pembangunan tahun 1966 dan diresmikan tahun
1968. Tapi merupakan bangunan hasil renovasi total dan pembangunan kembali
dari masjid Agung An-Nur yang lama. Di pergantian milenium tahun 2000 lalu,
pada saat Riau dibawah kepemimpinan gubernur Shaleh Djasit, Masjid Agung
37
An-Nur yang lama di rombak total ke bentuknya saat ini bahkan Stadion
Dari pembangunan tahun 2000 tersebut luas lahan masjid ini bertambah tiga
kali lipat dari sebelumnya yang hanya seluas 4 hektar menjadi 12.6 hektar.
Luasnya lahan masjid baru ini memberikan keleluasaan bagi penyediakan lahan
terbuka untuk publik Pekanbaru termasuk di dalamnya kawasan taman nan hijau
Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Syarif Kasim
Pekabaru di awal pendiriannya hingga tahun 1973. IAIN Sultan Syarif Kasim kini
Menjadi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN SUSKA) Pekanbaru.
38
BAB V
Nur Kota Pekanbaru, karena di kawasan ini banyak pelaku usaha termasuk
kuesioner sebanyak populasi yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan penyajian
waktu kurang lebih setengah bulan. Berikut gambaran responden yang terdiri dari
beberapa bagian yakni: jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jenis usaha, dan
pendapatan.
Tabel 5.1
1. Laki-Laki 19 63,3 %
39
2. Perempuan 11 36,7 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki lebih
para pelaku usaha sebanyak 30 0rang. Hal ini disebabkan karena kebanyakan
rata-rata para pelaku usaha UMKM di kawasan Masjid Agung An-Nur Kota
Pekanbaru lebih dominan mengutakan mata pencahrian nya kepada laki-laki dan
5.1.1.2 Usia
Tabel 5.2
1. <30 10 33,3%
2. >30 20 66,7%
Jumlah 30 100%
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada penelitian ini maka dapat
dilihat sebagian besar para responden pelaku usaha tersebut berumur diatas 30
40
usaha 30 orang.
5.1.1.3 Pendidikan
Tabel 5.3
1. SD 7 23,33 %
2. SMP 9 30,00 %
3. SMA 12 40,00 %
Jumlah 30 100 %
Dari tabel diatas ,maka dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
pelaku usaha di Kawasan Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru dalam penelitian
presentase 40,00%. Untuk tingkat pendidikan SMP ada diurutan kedua yaitu
ada diurutan ketiga yaitu berjumlah 7 orang dengan presentase 23,33%. Dan yang
41
terakhir adalah ada pada pendidikan perguruan tinggi yaitu hanya berjumlah 2
orang dengan presentase 6,67%. Dengan jumlah seluruh pelaku usaha 30 orang.
Berdasarkan data tabel diatas responden yang paling banyak memiliki pendidikan
terakhir SMA.
Tabel 5.4
2. Conter 2 6,7 %
4. Pakaian 2 6,7%
Jumlah 30 100 %
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jenis usaha yang dominan yaitu
kuliner dan minuman sebanyak 20 responden (70 %), setelah itu jenis usaha toko
5.1.1.5 Pendapatan
Tabel 5.5
1. <5.000.000/bulan 14 46,7 %
2 >5.000.000/bulan 16 53,3 %
Jumlah 30 100 %
Dari data tabel diatas dapat diketahui bahwa penelitian ini dilihat dari
5.1.1.6 Rekening/Tabungan
Tabel 5.6
Rekening/Tabungan
Total 30 100%
Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru lebih banyak yang menggunakan bank
Berikut adalah Hasil dari uji validitas dapat dilihat pada tabel 5.7 dibawah
ini :
Tabel 5.7
Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 26, dengan
taraf kepercayaan 5 %. Bila r tabel < r hitung, maka instrument dapat dikatakan
valid dan sebaliknya. Untuk degree of frrdom (df) = n-2, dalam penelitian ini
jumlah sampel (n) adalah 30, maka df = 30-2 = 28 dengan alpha atau taraf
kepercayaan 5%, sehingga didapat rtabel = 0, 361.dari tabel diatas dapat diketahui
masing-masing item indikator memiliki rhitung > rtabel, maka kesimpulannya adalah
Berikut adalah Hasil dari uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 5.8
dibawah ini :
Tabel 5.8
Alpha
Syariah
45
bantuan SPSS 26. Dari hasil tabel diatas dapat diketahui bahwa nolai cronbach”s
alpha literasi keuangan syariah sebesar 0,816, maka dapat disimpulkan bahwa
dalam kuesioner yang telah diisi oleh responden. Cara menghitung tingkat literasi
Contoh : x 100% = 65 %
rendah adalah kelompok responden yang memperoleh score jawaban benar <
60% dari keseluruhan soal mengenai tingkat literasi keuangan syariah. Untuk
memperoleh score jawaban benar 60%-79% dari keseluruhan soal tingkat literasi
responden yang memperoleh score jawaban benar >80% dari keseluruhan soal
Tabel 5.9
Minimum 30
Maximum 100
Mean 59,17
syariah, ada yang hanya menjawab 6 pertanyaan dengan benar. Sedangkan nilai
teritnggi adalah responden yang bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar
Agung An-Nur Kota Pekanbaru tergolong pada tingkat rendah (<60%). Dan nilai
standar deviasi dari rata-rata literasi keuangan syariah adalah sebesar 19,56 % .
47
Tabel 5.10
Rendah 14 46,66 %
Sedang 11 36,67 %
Tinggi 5 16,67 %
Total 30 100 %
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 30 responden pelaku usaha
kategori sedang dan 16,67 % dari total responden tergolong tinggi. Pada tabel
diatas adalah hasil penelitian terkait tingkat literasi keuangan syariah pelaku
Tinggi rendahnya tingkat literasi keuangan syariah pada tabel diatas dapat
dilihat dari jumlah responden yang menjawab benar dalam setiap dimensi tingkat
syariah, tabungan dan pinjaman syariah, asuransi syariah serta investasi syariah.
48
Tabel 5.11
Pengetahuan 27 90,00%
tentang bagi
hasil dalam
bank syariah
49
setiap butir pertanyaan dengan benar beserta dengan rata-rata nya untuk setiap
menjawab benar 75,33 %. Responden yang paham mengenai riba yaitu 83,33 %,
yang paham mengenai bagi hasil dan kerja sama dan petugas pemantau keputusan
hanya 60,00% yang paham akan manfaat pengetahuan keuangan dasar syariah.
responden yang menjawab benar 53,33 %. 66,67% dari total responden yang
paham mengenai produk tabungan dibank syariah dan 43,33 % akad dalam
menjawab benar yaitu 59,33 %. Responden yang paham mengenai prinsip dalam
asuransi syariah yaitu sebesar 76,67%, 90,00 % responden yang paham perbedaan
produk asuransi syariah yaitu 33,33% dan risiko asuransi syariah sebesar 30,00 %.
yaitu 58,66 %. 40,00 % responden yang paham mengenai produk pada investasi
syariah. Masih banyak responden yang belum paham tentang reksadana syariah
yaitu hanya sebesar 43,33 % dari total responden dan 56,67 % yang paham
Responden yang paham akan risiko bersinvestasi dan investasi jangka panjang
Dari tabel diatas dapat diketahu bahwa tingkat literasi keuangan syariah
pelaku usaha yang paling rendah ialah pada dimensi tabungan dan pinjaman
syariah dengan presentase 53,33 % dan untuk tingkat literasi keuangan syariah
yang tertinggi adalah pada dimensi pengetahuan keuangan dasar syariah dengan
presentase 75,33 %.
5.2 Pembahasan
Di Kota Pekanbaru jumlah Bank Syariah sudah cukup memadai, tetapi minat
para pelaku usaha terhadap Bank Syariah sendiri masih kurang karena
pemahaman dan sosialisasi terhadap para pelaku usaha. Fenomena yang terjadi
adalah seperti yang telah di amati oleh peneliti munculnya Bank Syariah di
Pekanbaru, namun keberadaan Bank tersebut kurang menarik simpati dan empati
para pelaku usaha untuk menjadi nasabah baik syariah. Bahkan kurangnya
masih ada nasabah yang belum mengetahui mengenai bank syariah yang
sebenarnya, masih ada nasabah yang menyamakan bank syariah dengan bank
konvensional. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang membuat nasabah
dengan bank konvensioanl sehingga masyarakat belum secara utuh lepas dari
bank konvensional karena bank konvensional adalah bank yang pertama kali
menurut ajaran agama Islam. Selain itu juga literasi keuangan syariah juga
merupakan kewajiban sebuah agama bagi setiap warga muslim karena hal tersebut
dimasa yang akan datang. Maka dari itu sangat penting para pelaku usaha di
keuangan syariah dengan baik agar dapat mengambil keputusan keuangan sesuai
keuangan yang rendah terkait keuangan syariah karena mereka tidak memiliki
cukup uang atas penghasilannya untuk digunakan seperti menabung atau investasi
Kawasan Masjid Agung An-Nur Kota Pekanbaru adalah karena kurang pahamnya
lebih mudah dan praktis walaupun bunga yang dibayarkan lebih besar disbanding
informasi terkait produk yang dimiliki kepada pelaku usaha dengan menggunakan
bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti. Informasi yang disampaikan dapat
berupa iklan, pamvlet, selebaran maupun sosialisasi produk bank syariah secara
para pelaku usaha yang belum paham betul mengenai bank syariah menjadi
sedikit lebih mengerti terkait produk bank syariah yang menjadikan pelaku
Jika para pelaku usaha belum paham mengenai literasi keuangan syariah,
sebaiknya pelaku usaha diberi pemahaman secara singkat dan jelas oleh lembaga
keuangan syariah yag terkait agar pelaku usaha dapat mengambil keputusan
keuangan yang lebih baik, sesuai dengan kebutuhannya. Serta dengan melakukan
literasi keuangan maka pelaku usaha akan memiliki kemampuan untuk dapat
pelaku usaha sebagai konsumen maupun nasabah juga harus diberi keyakinan dan
kepercayaan bahwa lembaga keuangan syariah dalam melakukan kegiatan dan tata
mengenai kemudahan dan kecepatan proses gadai, namun juga harus dijelaskan
mengenai kewajibannya untuk membayar sewa modal, biaya proses lelang serta
kemungkinan turunnya nilai barang jaminan emas pada saat dilakukan lelang.
Sehingga nasabah tidak merasa dirugikan karena kurangnya informasi pada saat
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
keuangan syariah pada pelaku usaha di Kawasan Masjid Agung An-Nur Kota
tabungan syariah, asuransi syariah dan investasi syariah, dengan hasil rata-rata
tabungan dan pinjaman syariah 53,33 %, asuransi syariah 59,33 % dan investasi
Maka dari itu tingkat literasi keuangan syariah sangat penting bagi setiap
6.2 Saran
sehingga hasil penelitian lebih efektif serta juga untuk objek penelitian lebih
DAFTAR PUSTAKA
Adib Agusta. 2016. Analisis Deskriptif Tingkat Literasi Keuangan pada UMKM
Akmal, Huriyatul dan Yogi Eka Saputra; Analisis Tingkat Literasi keuangan
20 No.1
Diana Djuwita dan Ayus Ahmad Yusuf; Tingkat Literasi Keuangan Syariah di
Economic Research
Muflihani Fathia Zara dan Beik Syauqi Irfan. 2015. Tingkat Literasi Pelaku
Rahim Abdul Hafidzah, Siti. Psychological Factors and Gender Influencing The
Ririn Nopiah. 2017. Analisis Tingkat Literasi Keuangan Syariah Pada Pedagang
Muhammadiyah Yogyakarta.
Komunikasi
Susie Suryani, Surya Ramadhan. 2017. Analisis Literasi Keuangan Pada Pelaku
http://bi.go.id/id/umkm/penelitian/nasional/kajian/pages/pemetaan-dan-Strategi-
Peningkatan-Daya-Saing-UMKM-dalam-Menghadapi-Masyarakat-
http://www.kemenperin.go.id/artikel/14200/Kontribusi-UMKM-Naik. Diunduh
http://www.ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-
2021