BAB VIII
KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI,
BIAYA PRODUKSI, PENERIMAAN DAN LABA
KOMPETENSI INDIKATOR
2. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang Mendeskripsikan ekonomi mikro dan ekonomi
ekonomi, Produk Domestik Bruto (PDB), Produk makro atau masalah yang dihadapi pemerintah di
Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan bidang ekonomi
Nasional (PN), inflasi konsumsi dan investasi, uang Biaya produksi, penerimaan dan laba
dan Perbankan.
Contoh :
Jika bank Indonesia menetapkan cadangan wajib minimum yang harus ditaati oleh bank umum
sebesar 12,5%, dan bank umum memiliki alat likuid sebesar Rp 400 milyar, maka Jumlah uang yang
beredar adalah :
Jumlah uang yang beredar = = Rp 3.200.000.000.000,00
b. Kebijakan Moneter Kualitatif
1) Plafon Credit Policy (Politik Pagu kredit) artinya kebijakan untuk mmperketat atau
mempermudah dalam pembelian pinjaman kepada masyarakat.
2) Moral Suation Policy (Politik Pembujukan Moral) artinya Bank Indonesia menghimbau kepada
bank-bank umum untuk mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro agar arus uang
dapat berjalanlancar.
b. Kebijakan fiskal surplus adalah kebijakan fiskal dimana pengeluaran pemerintah lebih kecil dari
penerimaannya.
c. Kebijakan fiskal berimbang adalah kebijakan fiskal dimana pengeluaran pemerintah
sama dengan penerimaannya.
2. Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Coast = AFC) artinya biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit
produksi
3. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variabel Cost = AVC) artinya biaya variabel yang dibebankan pada
setiap unit produksi
AVC =
4. Biaya Rata-rata (Average Cost = AC) atau Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost = ATC) artinya biaya
total yang dibebankan pada setiap unit produksi atau setiap output. Pada saat kurva AC menurun
berarti terjadi Economisc of Scale (efisiensi biaya produksi), yakni situasi dimana biaya produksi rata-
rata (AC) menurun dengan bertambahnya produksi dan pada saat kurva AC menaik berarti terjadi
Diseconomics of Scale.
5. Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC) artinya tambahan biaya karena adanya tambahan satu unit
77
produksi
MC = atau MC = TC1
6. Tingkat output pada biaya total minimum, artinya besarnya biaya total pada unit yang minimum
TC1 = 0 atau MC = 0
7. Tingkat output pada biaya rata-rata minimum artinya besarnya biaya rata-rata pada unit yang
minimum
MC = AC
Contoh soal :
Untuk memperoduksi 250 unit barang dikeluarkan biaya tetap Rp. 30.000,00 dan biaya variabel Rp. 200,00
per-unit. Tentukan fungsi TC, besarnya TC, AC, AFC, AVC dan MC, jika produksi dinaikkan menajdi 300 unit,
serta grafiknya!
Jawab :
- Fungsi biaya total
AFC = = 120
TC = 30.000 + 200Q
- Besarnya biaya total - Besarnya AVC
TC = 30.000 + 200 (250) = 80.000
- Besarnya AC AVC = = 200
AC = = 320 - Besarnya MC
- Grafiknya TC
80.000
70.000 TVC
60.000
50.000
40.000
30.000 TFC
20.000
10.000
Q
0 100 200 300
Grafik-grafik yang berkaitan dengan biaya produksi
Biaya MC
Keterangan :
1. Kurva TFC atau FC berbentuk garis lurus
horisontal
AC
2. Kurva AVC, AC dan MC berbentuk huruf U
AVC 3. Kurva AFM melereng dari kiri atas ke kanan
bawah
4. Kurva MC selalu memotong kurva AVC dan
AC pada titik minimum
TFC 5. Kurva AC pada titik minimum menunjukkan
biaya produksi terendah (efisiensi biaya
AFC produksi atau economics of scale)
0 Jumlah produksi Q
2. PENERIMAAN (REVENUE) PRODUSEN
Penerimaan (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Secara matematis konsep revenue (Fungsi penerimaan) antara lain :
1. Total Revenue (Penerimaan Total = TR) yaitu penerimaan produsen sebagai hasil penjualan seluruh
outputnya. Total Revenue adalah jumlah output (Quantity) kali harga jual (Price)
Dan
TR = P x Q TR = f (Q)
78
2. Average Revenue (Penerimaan rata-rata = AR) yaitu penerimaan produsen per unit output. Jadi AR
adalah harga jual per unit output
AR = atau AR = P
3. Marginal Revenue (Penerimaan Marjinal = MR) yaitu kenaikan penerimaan total (TR) sebagai akibat
bertambahnya satu unit output
MR = atau MR = TR1
4. Penerimaan Total Maksimum (TR Maksimum) yaitu besarnya penerimaan total pada unit yang
maksimum
MR = 0 atau TR1 = 0
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan P = 100 – 2Q. Tentukan fungsi permintaan total , besarnya penerimaan total,
penerimaan rata-rata, dan penerimaan marjinal jika terjual 10 unit!
Jawab :
- Fungsi penerimaan total
AR = AR = =80
TR = P x Q TR = (100 – 2Q) Q
TR = 100Q – 2Q2 - Besarnya penerimaan marjinal
- Besarnya penerimaan total MR = TR’ MR = 100 – 4Q
Jika Q = 10 TR = 100 (10) – 2 (102) = 800 Jika Q = 10 MR = 100 – 4 (10) = 60
- Besarnya penerimaan rata-rata
3. KEUNTUNGAN MAKSIMAL (PROFIT)
1. Keuntungan / kerugian ()
= TR - TC
2. Titik impas / titik pulang pokok / tidak laba dan tidak rugi (Break Even Point = BEP)
TR = TC
Jadi keuntungan maksimum atau laba maksimum yang diperoleh suatu perusahaan dalam berbagai
bentuk pasar, terjadi saat kurva MC memotong kurva MR atau MC = MR, dan jika MC > MR maka
untuk mencapai laba maksimum produsen harus mengurangi jumlah produksinya.
Untuk pasar kompetitif atau pasar persaingan sempurna, harga pada keuntungan maksimum sama
dengan MR dan MC (P = MR = MC), sedangkan pada pasar monopoli, harga pada keuntungan
maksimum lebih besar dari MR dan MC (P > MR = MC)
4. Kebijakan pengaturan harga oleh pemerintah (Penetapan harga maksimum = Ceiling price).
P = MC atau P = TC1 MC = Ps Keterangan :
Dan P = Harga jual produk atau harga
permintaan (fungsi permintaan)
5. Kondisi perusahaan pada saat Laba Normal (Normal Profit)
Ps = Harga penawaran (Fungsi
P = AC penawaran)
MC = Biaya Marjinal
AC atau ATC = Biaya rata-rata / biaya
6. Kondisi perusahaan pada saat Laba super normal (Super Normal
total rata-rata
Profit) AVC = Biaya variabel rata-rata
P > AC
7. Kondisi perusahaan sangat rugi (tutup sementara = Shut down)
P = AVC atau P < AVC atau MC = AVC
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan P = 250 – Q dan fungsi biaya produksi TC = Q2 + 50Q + 400.
Tentukan besarnya unit yang menghasilkan laba maksimum dan besarnya laba maksimum !
Jawab :
- Unit yang mengahsilkan laba maksimum
Jika P = 250 – Q, maka
TR = 250 Q – Q2
MR = TR’ = 250 – 2Q
Jika TC = Q2 + 50Q + 400, maka
MC = TC’ = 2Q + 50
Jadi unit pada laba maksimum :
MR = MC
250 – 2Q = 2Q + 50
- 4Q = -200
Q = 50 unit
- Besarnya laba maksimum
Jika Q = 50 unit maka
TR = 250 (50) - 502 = 10.000
2
TC = 50 + 50 . 50 + 400 = 5.400
Laba maksimum = 4.600
======
Kurva Penerimaan dan laba/Rugi
TR
TC
Laba
BEP TVC
Rugi
TFC
0 Q