Anda di halaman 1dari 8

h KELOMPOK TANI

“ HARUM TANI II ”
Desa Pekalangan Kecamatan Tenggarang
Kabupaten Bondowoso

Bondowoso, September 2022


Nomor : /P5/VI/2022
Sifat : Penting Kepada
Lampiran : 1 (satu) berkas Yth. Bapak Bupati Bondowoso
Perihal : Permohonan Hibah Lantai Jemur Cq Dinas Pertanian dan
Ketahanan Pangan

di
BONDOWOSO

Sehubungan dengan upaya percepatan pembangunan khususnya


pembangunan ketahanan pangan dan kemandirian pangan bagi masyarakat di
Kabupaten Bondowoso khususnya wilayah Desa Pekalangan Kecamatan
Tenggarang, maka Kelompok Tani Harum Tani II mengharapkan dapatnya
diberikan bantuan dalam bentuk hibah pembangunan lantai jemur yang
difasilitasi dari Dana APBD Kabupaten Bondowoso Tahun 2023, sehingga
pelaksanaan tugas dan fungsi kami dapat berjalan secara optimal dan
berperan aktif dalam mendukung kemandirian pangan di Desa Pekalangan
Kecamatan Tenggarang.
Hibah tersebut selanjutnya akan dipergunakan untuk kegiatan:
a. Pengelolaan cadangan pangan.
b. Pengelolaan hasil pertanian kelompok tani.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, kami sampaikan proposal
permohonan hibah dimaksud beserta lampirannya.
Demikian permohonan kami, atas perkenan dan bantuan Bapak
diucapkan terima kasih.

Hormat kami,
Ketua Poktan
“HARUM TANI II”
AHMAD

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Ketahanan Pangan dicirikan dengan adanya ketersediaan pangan yang cukup
secara makro namun demikian masih ada beberapa daerah/wilayah yang masyarakatnya
tidak mampu dalam mengakses pangan secara cukup. Hal ini disebabkan karena kondisi
wilayahnya miskin dan pengaruh dari pendapatan masyarakat yang tidak mencukupi
untuk memperoleh akses pangan.
Permasalahan pangan di suatu wilayah antara lain adalah: (a) tidak tersedianya
pangan yang cukup; (b) pangan tersedia tetapi tidak terdistribusi secara merata antar
lokasi dan antar waktu; (c) pangan tersedia di seluruh lokasi tetapi masyarakat tidak
mampu mengakses pangan untuk mencukupi kebutuhan pangan rumah tangganya.
Permasalahan pangan disuatu wilayah dikarenakan hambatan fisik dan/atau hambatan
ekonomi.
Revitalisasi pertanian yang direncanakan Pemerintah sejak beberapa tahun lalu
mempunyai makna bahwa pemberdayaan kemampuan dan meningkatkan kinerja
pertanian dalam pembangunan nasional, menggalang komitmen dan kerjasama seluruh
mitra kerja dan mengubah paradigma pola pikir masyarakat melihat pertanian tidak hanya
urusan bercocok tanam namun mempunyai multi fungsi yaitu way of life, sumber
kehidupan, pemasok sandang, pangan dan papan konservasi alam, penghasil biofarmaka
dan penghasil bio energi. Semua hal tersebut mengandung pengertian bahwa usaha
pertanian harus terintegrasi dengan pengembangan industrinya baik industri hulu
maupun industri hilir.
Pengembangan tehnologi pasca panen dan pengolahan hasil pertanian
berpeluang besar dalam memperbaiki usaha tani pada saat kini. Kehilangan hasil pada
saat panen dan pasca panen pada saat kini masih sangat tinggi. Beberapa penyebab
tingginya kehilangan hasil pertanian adalah: (i) Sistem perontokan gabah dengan cara
gepyokan menyisakan gabah masih cukup tinggi pada nilainya, (ii) Perontokan tanpa
menggunakan alas yang kurang memadai menyebabkan banyak gabah tercecer dan tidak
terpungut, (iii) Pengemasan gabah menggunakan karung yang tidak kayak menyebabkan
banyak gabah yang tercecer pada saat pengangkutan, (iv) kurangnya prasarana lantai
jemur yang menyebabkan penjemuran gabah tidak dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya, dan (v) Penggilingan gabah menjadi beras menggunakan peralatan RMU (Rice
Milling Unit) yang tidak memenuhi standart menyebabkan banyak beras yang pecah dan
kandungan beras yang rendah akibat banyak beras yang terpoles menjadi tepung bekatul.
Beberapa permasalahan tersebut diatas secara langsung akan berakibat pada
kerugian petani dan penurunan produksi beras. Dampak lanjutan dari permasalahan
pasca panen dan pengolahan hasil pertanian yang kurang memadai adalah rendahnya
mutu produk yang dihasilkan. Hilangnya perolehan nilai tambah yang seharusnya dapat
diraih dan melemahnya daya saing produk dipasar internasional yang pada akhirnya
berdampak pada sulitnya peningkatan pendapatan petani. Permasalahan-permasalahan
yang berpotensi sebagai penyebab kerugian usaha tani akibat kehilangan hasil pasca
panen tersebut dapat ditekan dengan menerapkan teknologi peralatan pasca panen
seperti penggunaan mesin perontok padi, penggunaan alas terpal, dan kerodong pada
saat perontokan, penggunaan karung kemasan gabah yang memadai, penyediaan
prasarana lantai jemur dan penggunaan mesin giling padi yang memenuhi standar.
Keterbatasan fasilitas pasca panen berupa lantai jemur menyebabkan terjadinya
penurunan produksi dan kualitas gabah yang dihasilkan. Mengingat keterbatasan
kemampuan petani, kelompok tani, maka diperlukan bantuan untuk melengkapi fasilitas
pasca panen berupa pembangunan lantai jemur.

1.2 TUJUAN
 Menyediakan fasilitas penunjang pengelolaan cadangan pangan yang memadai.
 Meningkatkan produksi pertanian di Kelompok Tani Harum Tani II khususnya dan
desa Pekalangan pada umumnya.
 Meningkatkan mutu hasil pertanian.

1.3 SASARAN
 Pemberdayaan kelompok tani dalam pengolahan hasil panen
 Berkembangnya kegiatan distribusi dan cadangan pangan di masyarakat
 Meningkatnya ketersediaan pangan di kelompok tani.
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Gambaran Umum Desa Pekalangan Kecamatan Tenggarang


Desa Pekalangan merupakan salah satu desa yang ada di kecamatan Tenggarang
dengan jarak desa ke kantor kecamatan ± 2 Km. Adapun batas-batas wilayah Desa
Pekalangan adalah sebagai berikut :
- Sebelah utara : Desa Lojajar
- Sebelah selatan : Desa Pengarang
- Sebelah timur : Desa Kasemek
- Sebelah barat : Desa Sumber Salam
Desa Pekalangan memiliki curah hujan sebesar 129 mm per tahun dengan jumlah
bulan hujan 5 bulan. Suhu rata-rata harian 270 C – 370 C dan tinggi tempat ± 244 m di atas
permukaan laut. Luas wilayah desa Pekalangan adalah 277,156 Ha yang terdiri dari :
- Tanah sawah : 191 Ha
- Tanah kering (kebun, tegalan) : 20 Ha
- Tanah pemukiman & halaman : 62 Ha
- Tanah Pekarangan : 4.156 Ha

Dari pemanfaatan tanah tersebut diatas, sebagian besar penduduk desa bermata
pencaharian sebagai petani. Komoditas utama yang diusahakan adalah padi.
2.2 Profil Kelompok Tani Harum Tani II
BAB III
RENCANA PEMANFAATAN BANTUAN

3.1 Rencana pemanfaatan bantuan adalah :


- Untuk mendukung kegiatan pengembangan cadangan pangan dan distribusi pangan
masyarakat di Desa Pekalangan Kecamatan Tenggarang

3.2 Waktu Pelaksanaan


Waktu pelaksanaan pemanfaatan bantuan pemerintah sekitar bulan Januari –
Desember 2023

3.3 Lokasi Bantuan


Lokasi bantuan sebagai berikut :
Desa : Pekalangan
Kecamatan : Tenggarang
Kabupaten : Bondowoso

3.4 Jenis Bantuan yang diusulkan


Jenis bantuan yang kami harapkan berupa bangunan fisik lantai jemur.
BAB III
PENUTUP

Demikian proposal bantuan hibah ini kami buat, sebagai bahan pertimbangan
permohonan kami, atas perkenan Bapak kami mengucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
Pemohon
Ketua Kelompok Tani
“HARUM TANI II “

AHMAD

Anda mungkin juga menyukai