Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN

( Teori Persalinan Oksitoksin )

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Persalinan

Disusun Oleh :

Fitria Mardiana (B1701404)

Khofifah Intan S (B1701408)

Mega Monica M (B1701410)

Nour khasanah (B1701414)

Rika Wahyu S (B1701417)

Sulistyani (B1701420)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN TINGKAT 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

2018/2019
HORMON YANG BERPERAN DALAM PROSES PERSALINAN ( HORMON
OKSITOKSIN )

Teori oksitoksin internal

1. Oksitoksin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis parst posterior.


2. Perubahan keseimbangan estrogen dan progresteron dapat mengubah sensitivitas otot rahim,
sehingga sering terjadi kontraksi braxton hicks.
3. Menurunnya konsentrasi progesteron akibat tua nya kehamilan maka oksitoksin dapat
meningkatkan aktivitas, sehingga persalinan dapat mulai.

Hormon oksitoksin banyak diproduksi menjelang persalinan. Oksitoksin


menyebabkan kontraksi otot-otot polos uterus yang berfungsi mendorong penurunan kepala
bayi. Disisi lain, hormon oksitoksin bertugas menyiapkan laktasi dengan membuka saluran
ASI dari alfeolus ke puting payudara. Produksi oksitoksin bertambah apabila dilakukan
stimulasi puting susu. Cara ini dilakukan apabila kontraksi rahim ibu inadek kuat.
Hormon oksitoksin adalah hormon protein yang diproduksi di hipotalamus ( di otak )
yang disimpan dalam kelenjar tituitari ( didasar otak ). Melalui kelenjar ini oksitoksin dilepas
secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain otak dan sumsum tulang belakang. Untuk
menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitoksin menjadi hormon yang sangat
penting perannya pada saat melahirkan, karena hormon ini memainkan peranan penting
dalam memicu dan mengatur kontraksi selama persalinan.
Oksitoksin disekresi dalam jumlah besar saat hamil, berfungsi unuk meningkatkan
penyerapan nutrisi, mengurangi setres, dan menghemat energi dengan membuat ibu hamil
lebih mudah mengantuk. Oksitoksin juga menyebabkan rahim berkontraksi berirama. Kadar
hormon oksitoksin mencapai puncaknya saat persalinan dengan adanya stimulasi dari resepto
vagina akibat adanya peregangan saat bayi melewati vagina. Setelah plasenta
dilahirkan,kadar hormon ini menurun secara bertahap.Kontraksi persalinan ini tidak terjadi
secara mendadak tetapi berlangsung lama dengan persiapan semakin meningkatnya reseptor
oksitoksin.
Mekanisme kerja oksitoksin

Pada otot polos uterus mekanisme kerja dari oksitoksin belum diketahui pasti, hormon
ini akan menyebabkan kontraksi otot polos uterus sehingga digunakan dalam dosis
pharmacology untuk menginduksi persalinan. Sebelum bayi lahir pada persalinan yang
timbul spontan ternyata rahim sangat peka tehadap oksitoksin dengan dosis beberapa miliunit
per menit intra vena, rahim yang hamil sudah berkontraksi demikian dengan kuat. Kaerena
oksitoksin merangsang kontraktilitas uterus maka hormon ini digunakan untuk memperlancar
persalinan, tetapi tidak akan memulai persalinan keculi kehamilan sudah cukup bulan. Di
dalam uterus terdapat reseptor oksitoksin 100 kali lebih banyak pada kehamilan cukup bulan
dibandingkan dengan kehamilan awal. Jumlah estrogen yang meningkat pada kehamilan
cukup bulan dapat memperbesar jumlah reseptor oksitoksin. Begitu proses persalinan dimulai
serviks akan dilatasi sehingga memulai reflek neural yang menstimulasi pelepasan oksitoksin
dan kontraksi uterus.
Oksitoksin dilepaskan sepanjang masa melahirkan, sewaktu janin menstimulasi leher
rahim dan vagina. Hal itu meningkatkan kontraksi otot halus kandungan agar terjadi proses
melahirkan. Pada kasus dimana kontraksi tidak cukup agar terjadi kelahiran, dokter terkadang
memberikan oksitoksin, untuk menstimulasi lebih lanjut kontraksi kandungan. Perhatian
besar harus dilakukan pada beberapa situasi untuk memastikan janin keluar dengan baik dan
menjegah pecahnya uterus.

Prinsip kerja

Prinsip kerja hormon oksitosin, adalah dengan cara menstimulasi kontraksi sel otot
polos pada rahim wanita hamil selama melahirkan dan menstimulasi kontraksi sel-sel
kontraktil dari kelenjar susu, agar mengeluarkan air susu. ASI yang keluar pertama inilah
yang mengandung antibody, yang sangat penting untuk bayi. ASI yang keluar pertama
mengandung kolostrum, yang dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya.
Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI.
Khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA), yang membantu melapisi usus bayi
yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi
makanan. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan-pelan menghilang
dan digantikan oleh ASI.
Proses Kelahiran

Saat fetus masuk dalam jalan lahir, segmen bawah uterus, serviks dan vagina
berdilatasi. Hal ini menyebabkan reflex pelepasan oksitosin. Kontraksi uterus yang kuat,
lebih jauh menyebabkan penurunan fertus, distensi, dan pelepasan oksitosin lebih jauh lagi.

Laktasi

Oksitosin juga terlibat pada laktasi. Perangsangan putting susu menghasilkan reflex
neurohumoral. Berikutnya, oksitosin menyebabkan kontraksi sel. Mioepitel dari duktus
mamilaris dan pengeluaran susu.

Mekanisme lain

Sejumlah stimulus merangsang pelepasan ADH seperti peningkatan osmolalitas


plasma dan hipovolemia, menyebabkan sekresi oksitosin. Sejak aliran urin rendah yang dapat
mempengaruhi pengaturan kesetimbangan natrium.

Produksi oksitosin

Dalam tubuh orang normal, hormon diproduksi dalam jumlah sesuai kebutuhan. Jadi,
dapat dipastikan kadarnya akan meningkat secara normal pada ibu yang akan melahirkan dan
menyusui.Pada tubuh manusia, oksitosin dibuat oleh sel-sel saraf khusus di regio tertentu di
otak. Di luar sel saraf, oksitosin diproduksi di kelenjar telur dan sel-sel di testis spesies
tertentu (bukan manusia). Saat ini, berkat kemajuan teknologi, hormon ini sudah dapat dibuat
sintetiknya. Hormon ini mudah dihancurkan oleh saluran cerna kita, sehingga hormon sintetik
dibuat dalam bentuk sediaan injeksi/suntik dan "nasal spray".
Cara pembuataannya melalui "genetic engineering" yang rumit, sehingga dapat
dihasilkan sediaan yang stabil dan dapat berfungsi seperti hormon aslinya. Hormon oksitosin
dibentuk dari prohormon, berupa nonapeptida. Berat molekulnya 1007. Disekresikan turun
sepanjang akson-akson dari neuron-neuron, yang badan selnya terletak di nucleus
supraoptikus dan paraventrikularis. Dalam perjalanannya, oksitosin terikat pada protein
pembawa yang dikenal sebagai neurofisin I dan II (estrogen dan nikotin masing-masing
merangsang neurofisin), yang memiliki berat molekul sekitar 10.000, disekresikan lebih
langsung ke dalam sirkulasi portal daripada sirkulasi perifer. Sejumlah kecil oksitosin juga
dilepaskan ke dalam sirkulasi portal. Waktu pro-oksitosin sekitar 10 menit.

Efek samping

Bila oksitosin sintetik diberikan, kerja fisiologis hormon ini akan meningkat sehingga
dapat timbul efek samping yang dapat dikelompokkan menjadi:
a. Stimulasi berlebih pada uterus.
b. Konstriksi pembuluh darah tali pusat.
c. Kerja anti diuretika.
d. Kerja pada pembuluh darah (dilatasi).
e. Mual.
f. Reaksi hipersensitif. (ant)
Diagram Proses Pesalinan Menurut Teori Oksitoksin

Hypotalamus

Memproduksi

Disimpan Kelenjar
Oksitoksin diproduksi
Tituari

Dilepas ke

Darah,bagian otaklain
dan sumsum tulang
belakang

Menyebabkan

Kontraksi Timbul Perubahan keseimbangan estrogen


braxtonhicks dan progesteron

Sehingga

Konsentrasi
Menyebabkan Aktivitas Terjadilah Proses
progesteron
meningkat Persalinan
menurun
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, Ida Bagus Gde.1998.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga


Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai