Disusun oleh :
OTI NOVIANTI
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
PATOFISIOLOGI
Adanya beberapa faktor baik faktor ibu maupun janin menyebabkan
tindakan ekstraksi forsep/ekstraksi vakum dilakukan. Ketidakmampuan
mengejan, keletihan, penyakit jantung (eklampsia), section secarea pada
persalinan sebelumnya, kala II yang lama, fetal distress dan posisi janin
oksiput posterior atau oksiput transverse menyebabkan persalinan tidak dapat
dilakukan secara normal.
Untuk melahirkan secara per vaginam maka perlu tindakan ekstraksi
vacum/forsep. Tindakan ekstraksi foesep/vacuum menyebabkan terjadinya
laserasi pada servuk uteri dan vagina ibu. Disamping itu terjadi laserasi pada
kepala janin yang dapat mengakibatkan perdarahan intrakranial.
PATHWAY
E. Penatalaksanaan Medis dan keperawatan
Penatalaksanaan post partum spontan dengan vakum ekstraksi menurut
Mochtar (1998 : 112) adalah:
1. Pada robekan perinium lakukan penjahitan dengan baik lapis demi lapis,
perhatikan jangan sampai terjadi ruang kosong terbuka ke arah vagina
yang biasanya dapat dimasuki bekuan-bekuan darah yang akan
menyebabkan tidak baiknya penyembuhan luka.
2. Segera mobilisasi dan realimentasi.
3. Konseling keluarga berencana.
4. Berikan antibiotika cukup.
5. Pada luka perinium lama lakukan perineoplastik dengan membuka luka
dan menjahitnya kembali sebaik-baiknya
F. Komplikasi
Apabila pre-eklampsia tidak membaik dengan peneganan konservatif
dapat berkembang menjadi eklampsia.
4. Evaluasi
1. Nyeri berkurang atau hilang
2. Infeksi maternal tidak terjadi
3. Ansietas pada ibu teratasi
4. Aktifitas kembali sesuai kemampuan pasen
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Loudermik, Jensen, 2004, Buku Ajar Keperawatan Maternitas
(terjemahan), Edisi 4, EGC, Jakarta
Underwood, J. C., 1999, Patologi umum dan sistemik, Editor edisi Bahasa
Indonesia, sarjadi, Edisi 2, EGC, Jakarta