Anda di halaman 1dari 23

BAB III

RANCANG BANGUN ALAT

3.1 Perancangan
Perancangan adalah proses merencanakan dan merancang suatu sistem,
produk, atau proses dengan tujuan mencapai hasil yang diinginkan. Perancangan
melibatkan pemikiran kreatif, analisis, dan pengambilan keputusan untuk
menciptakan solusi yang efektif dan efisien. Dalam konteks yang lebih luas,
perancangan dapat melibatkan berbagai bidang seperti desain produk, desain
arsitektur, perancangan sistem informasi, perancangan grafis, dan dan lain
sebagainya.

Perancangan merupakan langkah penting dalam menciptakan solusi yang


efektif dan inovatif dalam berbagai bidang. Dengan menggunakan pendekatan yang
sistematis dan kreatif, perancangan dapat menghasilkan produk atau sistem yang
memenuhi kebutuhan pengguna dan memberikan nilai tambah.

Tujuan dari perancangan adalah untuk menghasilkan alat yang memiliki


strukturisasi yang akurat. Perancangan juga dapat menjadi titik tolak ukur untuk
bab selanjutnya nanti. Jika tahap perancangan kita lakukan dengan baik dan
memenuhi standar yang ditentukan, maka alat yang dirancang akan beroperasi
sesuai harapan. Namun jika pada tahapan ini, kita sudah tidak memenuhi aturan
walaupun sekecil apapun, maka hasil yang akan diperoleh tentu tidak akan sebaik
yang kita harapkan.

Perancangan merupakan tahapan yang penting dalam sebuah proses


pembuatan suatu proyek. Tahapan yang pertama dalam sebuah perancangan yaitu
membuat skematik rangkaian, blok diagram proses, flowchart, dan selanjutnya
memilih komponen yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam pemilihan komponen
hal yang perlu menjadi acuan ialah mengikuti datasheet sebagai petunjuk dan
sebagai media informasi untuk mengetahui spesifikasi dari komponen yang akan
dibuat.

26
27

Dalam pembuatan program alat ini terdapat beberapa perancangan yang


saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Secara garis besar Langkah –
Langkah perancangan tersebut terdiri dari dua tahap pengerjaan atau perancangan
yaitu perancangan flowchart dan pembuatan program menggunakan Arudino IDE.
Pada bab ini akan dijelaskan “Rancang Bangun Alat Pengontrol Suhu dan
Kelembaban Gedung Walet Menggunakan Energi Surya di Desa Air Gading
Kecamatan Muara Padang”.
28

3.2. Diagram Blok


Diagram blok berfungsi untuk mengetahui begaimana alur sederhana dari
sebuah sistem yang akan mengetahui apa saja yang berperan sebagai input,
kontroler dan output. Selain itu, Diagram blok dapat membantu sebuah perancang
mekanik dengan membaca diagram blok yang telah dibuat dari sistem yang
digunakan.

TU 1

SDA

TU 2 SCL

RX

TX

12

TU 4
TU 1

TU 3
TU 1

Gambar 3.1 Blok Diagram Alat


29

Pada gambar 3.1 diatas menunjukkan sensor suhu DHT22 berfungsi sebagai
input untuk mendeteksi suhu dan kelembaban dalam gedung walet, kemudian data
yang dideteksi oleh sensor akan ditampilkan pada LCD I2C 16x2 dengan sistem
kendali menggunakan mikrokontroler Arduino Mega 2560. Jika pada suhu dalam
gedung walet lebih tinggi dari nilai setting point maka mesin kabut akan hidup,
bila suhu lebih rendah maka mesin kabut akan mati. Serta catu daya dari rangkaian
ini menggunakan Solar Cell 210wp dan sollar charger controller sebagi pengendali
input dan output dari solar cell. Rangkaian pemasangan keseluruan perangkat
seperti mikrokontroller Arduino Mega 2560, Sensor DHT22, LCD I2C 16x2, relay,
SIM900, Mesin Kabut, Solar Cell dapat dilihat pada diagram blok diatas.

3.3 Perancangan Alat


Perancangan alat merupakan tahapan yang penting meliputi perancangan
alat elektronik dan mekanik. Perancangan merupakan tahapan awal yang sangat
penting untuk mendapatkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan awal. Selain itu,
dapat mempermudah dalam mengevaluasi dan melakukan perbaikan saat terjadinya
kerusakan. Berikut tahapan perancangan:

3.3.1 Perancangan Elektronik


Perancangan elektronik adalah sebuah proses pembuatan pengkabelan
untuk menunjukkan bagaimana rangkaian elektronik terhubung dari komponen satu
komponen ke komponen lainnya yang digunakan.

3.3.1.1 Skematik Rangkaian Solar Cell sebagai Sumber Tegangan


Pertama, rangkaian sumber tegangan menggunakan rangkaian Solar Cell 12
Volt DC, Aki 75Ah, Solar Charger Controller 30A. Solar Cell berfungsi
menghasilkan energi listrik sebagai sumber power bagi rangkaian.
30

SOL1
SOL2 TU 1 TU 2
SCC1
SOLAR CELL CONTROLLER

STEP DOWN 5V
VCC Vin + + Vout
Solar Cell Controller
VCC VIN+ VOUT+

VBat +
VBat -
GND Vin - - Vout VIN- VOUT-
GND

SOLAR PANEL
SOLAR PANEL
BAT1
12V

Gambar 3.2 Skematik rangkaian Solar cell, Modul SCC, Aki dan Step Down

Pada gambar 3.3, rangkaian Solar Cell yang menghasilkan erergi listrik dari
sinar matahari. Solar Cell tersebut dihubungkan ke Solar Charge Controller melalui
kabel DC. Solar Charge Controller sebagai perangkat yang mengatur pengisian
baterai Aki dengan mengontrol arus dan tegangan dari Solar Cell. Solar Charge
Controller terhubung ke Sollar Cell melalui kabel DC dan ke baterai Aki melalui
kabel DC. Baterai digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh
Solar Cell. Output tegangan dari Solar Cell sebesar 12 Volt DC yang di step down
menjadi 5 Volt DC sebagai sumber tegangan bagi komponen yang menggunakan
tegangan sebesar 5Volt DC.
31

3.3.1.2 Skematik Rangkaian Sensor DHT22 pada Arduino Sebagai


Pendeteksi Suhu dan Kelembaban

Gambar 3.3 Wiring sensor DHT22 pada mikrokontroler ATmega2560

ARD1
80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59

TU 4
TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
TX2 PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B

39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
38
PA2/AD2
56
PA3/AD3
37
PA4/AD4
55
PA5/AD5
36
ON PA6/AD6
54
PA7/AD7
DHT 11 ON 35
PWM COMUNICATION PC7/A15
53
1 PC6/A14
VDD 34
80 > 2 PC5/A13
DATA 52
DIGITAL

27 4 PC4/A12
GND 33
PC3/A11
°C %RH 51
PC2/A10
32
DHT11 PC1/A9
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
Arduino Mega 2560 PL2/T5
45
26
PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19

PL1/ICP5
PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17

44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25
PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK

PB3/MISO/PCINT3
PF7/ADC7/TDI

43
PB2/MOSI/PCINT2
24
PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3

PB1/SCK/PCINT1
42
RESET

PB0/SS/PCINT0
GND
VCC

7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22

ARDUINO MEGA 2560

Gambar 3.4 Konfigurasi pin modul Sensor DHT22 dengan modul Arduino mega
32

Sensor DHT22 digunakan untuk membaca suhu dan kelembaban pada


gedung walet. Dimana, pin VCC pada sensor DHT22 dihubungkan ke pin 5Volt
pada Arduino Mega untuk memberikan catu daya 5Volt kepada sensor. Pin GND
pada sensor DHT22 dihubungkan ke pin GND pada Arduino Mega untuk
meyediakan jalur ground yang terhubung antara sensor dan Arduino. Untuk pin data
pada sensor DHT22 dihubungkan ke pin 79 atau pin 12 pada Arduino Mega.

3.3.1.3 Skematik Rangkaian LCD I2C dengan Arduino Sebagai Display


LCD I2C digunakan untuk menampilkan hasil dari pembacaan sensor
DHT22 yang mendeteksi suhu dan kelembaban pada gedung walet.

Gambar 3.5 Wiring LCD I2C pada Mikrokontroler ATmega2560


33

LCD1
VDD
SCL
SDA

VSS
JHD-2X16-I2C

ARD1

80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59
TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
TX2 PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B
39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
38
PA2/AD2
56
PA3/AD3
37
PA4/AD4
55
PA5/AD5
36
ON PA6/AD6
54
PA7/AD7
ON 35
PWM COMUNICATION PC7/A15
53
PC6/A14
34
PC5/A13
52

DIGITAL
PC4/A12
33
PC3/A11
51
PC2/A10
32
PC1/A9
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
45
Arduino Mega 2560 PL2/T5
26

PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19
PL1/ICP5

PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17
44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25
PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK
PB3/MISO/PCINT3
PF7/ADC7/TDI

43
PB2/MOSI/PCINT2
24
PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3

PB1/SCK/PCINT1
42
RESET

PB0/SS/PCINT0
GND
VCC

7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22
ARDUINO MEGA 2560

Gambar 3.6 Konfigurasi pin modul LCD I2C pada Modul Arduino Mega
LCD I2C digunakan untuk menampilkan hasil dari pembacaan sensor DHT22
yang mendeteksi suhu dan kelembaban pada gedung walet. LCD I2C mempunyai
4 pin yaitu VCC, GND, SDA, SCL. Pin VCC pada Modul LCD I2C dihubungkan
ke pin 5V pada Arduino Mega untuk memberikan catu daya ke modul. Pin GND
pada modul LCD I2C duhubungkan ke GND pada Arduino Mega untuk
menyediakan jalur ground yang terhubung antara modul dan Arduino. Pin SDA
pada modul LCD I2C dihubungkan ke pin SDA (Serial Data Line) pada Arduino
Mega. Pin SCL pada modul LCD I2C dihub ungkan ke pin SCL (Serial Clock Line)
pad Arduino Mega.
34

3.3.1.4 Skematik Rangkaian Modul SIM900 dengan Arduino Mega Sebagai


Interface Komunikasi Via Telegram

Gambar 3.7 wiring SIM900 pada Mikrokontroler ATmega2560

ARD1
80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59
TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
TX2 PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B

39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
38
PA2/AD2
56
PA3/AD3
37
PA4/AD4
55
PA5/AD5
36
ON PA6/AD6
54
PA7/AD7
ON 35
PWM COMUNICATION PC7/A15
53
PC6/A14
34
PC5/A13
52
DIGITAL

PC4/A12
33 TX
PC3/A11
51 RX
PC2/A10
32 GND
PC1/A9
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48 + 12V
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
45
Arduino Mega 2560 PL2/T5
26
PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19

PL1/ICP5
PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17

44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25
PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK

PB3/MISO/PCINT3
PF7/ADC7/TDI

43
PB2/MOSI/PCINT2
24
PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3

PB1/SCK/PCINT1
42
RESET

PB0/SS/PCINT0
GND
VCC

7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22

ARDUINO MEGA 2560

Gambar 3.8 Konfigurasi pin Modul SIM900 dengan Modul Arduino Mega
35

SIM900 digunakan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan


jaringan seluler. SIM900 berfungsi mengirimkan notifikasi telegram yang berisi
data suhu, kelembaban, dan status mesin kabut walet. Dimana pin VCC pada modul
SIM900 ke pin 5V pada Aruino untuk memberikan catu daya 5V ke modul. Pin
GND pada modul SIM900 dihubungkan ke pin GND pada Arduino Mega untuk
meyediakan jalur ground yang terhubung antara modul dan Arduino Mega. Pin TX
pada modul SIM900 dihubungkan ke pin RX pada Arduino Mega, ini berarti data
yang dikirim oleh modul SIM900 akan diterima oleh pin RX pada Arduino Mega.
Pin RX pada modul SIM900 dihubungkan ke pin TX pada Arduino Mega, ini
berarti data yang dikirim oleh Arduino Mega akan diterima oleh modul SIM900.

3.3.1.5 Skematik Rangkaian Relay Dengan Modul Arduino Mega Sebagai


Saklar Elektrik
Relay yang digunakan adalah relay 1 channel yang diantaranya mempunyai
6 pin yang terdiri dari VCC, GND, dan IN.

Gambar 3.9 Wiring Relay pada Mikrokontroler ATmega 2560


36

ARD1

80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59
TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
TX2 PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B
39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
38
PA2/AD2
56
PA3/AD3
37
PA4/AD4
55
PA5/AD5
36
ON PA6/AD6
54
PA7/AD7
ON 35
PWM COMUNICATION PC7/A15
53
PC6/A14
34
PC5/A13
52

DIGITAL
PC4/A12
33
PC3/A11
51
PC2/A10 RL1
32
PC1/A9 OZ-SH-105D
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
12 v
Arduino Mega 2560 PL2/T5
45
26

PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19
PL1/ICP5

PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17
44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25
PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK
PB3/MISO/PCINT3
PF7/ADC7/TDI

43
PB2/MOSI/PCINT2
24
PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3

PB1/SCK/PCINT1
42
RESET

PB0/SS/PCINT0
GND
VCC

7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22 ARDUINO MEGA 2560

Gambar 3.10 Konfigurasi pin relay dengan modul Arduino Mega

Pada gambar diatas relay yang digunakan adalah relay 1 channel yang
diantaranya mempunyai 6 pin yang terdiri dari VCC, GND, dan IN. Pin VCC dan
GND disambungkan pada VCC dan GND. Sedangkan pin IN tersebut sebagai pin
input yang mengendalikan relay. Untuk pin IN disambungkan pada pin 2 pada
Arduino mega dimana pin ini mengendalikan channel relay untuk mesin kabut
walet.

Pin IN harus disambungkan dengan mikrokontroller karena digunakan untuk


relay. Pada relay ada 3 pin lagi yang terdiri dari NC, COM, NO. dalam penggunaan
relay ini pin digunakan pin NO dan COM, untuk pin COM disambungkan pada
VCC 5V sedangkan pin NO akan disambungkan pada mesin kabut walet. Pin NO
pada relay biasanya terbuka ketika relay tidak diaktifkan, ketika relay diaktifkan,
kontak NO akan terhubung dengan pin COM, sehingga mengalir arus listrik ke
sirkuit atau perangkat yang dikendalikan yaitu mesin kabut.
37

3.3.1.6 Skematik Rangkaian Relay, Motor AC, dan Inverter

ARD1

80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59
TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
TX2 PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B
39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
PA2/AD2
38 MOTOR DC
56
PA3/AD3
37
PA4/AD4
55
PA5/AD5
36
ON PA6/AD6
54
PA7/AD7 12V
ON 35
PWM COMUNICATION PC7/A15
53
PC6/A14
34
PC5/A13
52

DIGITAL
PC4/A12
33
PC3/A11 RL1
51
PC2/A10 OZ-SH-105D
32
PC1/A9
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
45
Arduino Mega 2560 PL2/T5
26 INV1
PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19

PL1/ICP5
PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17

44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25 V+ Vin + Vout +
PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK

PB3/MISO/PCINT3
PF7/ADC7/TDI

43
PB2/MOSI/PCINT2 Inverter 220V
24
PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3

PB1/SCK/PCINT1
42 V- Vin - Vout -
RESET

PB0/SS/PCINT0
GND
VCC

INVERTER 220V
7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22

ARDUINO MEGA 2560

TU 3
Gambar 3.11 Konfigurasi rangakain relay, motor AC,dan inverter pada Arduino
Mega
Pada gambar diatas motor DC pada rangkaian proteus tersebut sebagai
mesin kabut walet (motor AC), karena mesin kabut walet ini merupakan motor AC
maka digunakan inverter sebagai perubah dari arus DC ke arus AC. output positif
dari inverter disambungkan pada pin NO. ketika relay tidak mendapatkan arus
pengendalian, kontak NO tidak terhubung dengan pin COM. Namun ketika relay
diaktifkan, kontak NO akan terhubung dengan pin COM. Untuk input dari inverter
sendiri dihubungakan pada solar charger controller.
38

3.3.1.7 Skematik Rangkaian Keseluruhan Arduino Mega Dengan Komponen


dan Alat Elektronika
SOL1

SCC1 V+
SOLAR CELL CONTROLLER V- LCD1
STEP DOWN 5V MOTOR DC
VDD
VCC Vin + + Vout VIN+ VOUT+ SCL
Solar Cell Controller
SDA TX
VIN- VOUT- RX
VBat +
VBat -

GND Vin - - Vout VSS GND


12V
JHD-2X16-I2C

+ 12V RL1
OZ-SH-105D
SOLAR PANEL

ARD1

80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59
BAT1
12V

TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B
39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
38 INV1
PA2/AD2
56

TX2
PA3/AD3
37 V+ Vin + Vout +
PA4/AD4
55
PA5/AD5 Inverter 220V
36
ON PA6/AD6
DHT 11 54 V- Vin - Vout -
PA7/AD7
ON 35
1 PWM COMUNICATION PC7/A15 INVERTER 220V
VDD 53
80 > 2 PC6/A14
DATA 34
27 4 PC5/A13
GND 52

DIGITAL
PC4/A12
°C %RH 33
PC3/A11
51
DHT11 PC2/A10
32
PC1/A9
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
Arduino Mega 2560 PL2/T5
45
26
PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19

PL1/ICP5
PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17

44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25
PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK

PB3/MISO/PCINT3
PF7/ADC7/TDI

43
PB2/MOSI/PCINT2
24
PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3

PB1/SCK/PCINT1
42
RESET

PB0/SS/PCINT0
GND
VCC

7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22

ARDUINO MEGA 2560

Gambar 3.12 Skematik rangkaian keseluruhan sistem


Konfigurasi seluruh sistem dan komponen elektronik meliputi, Solar Cell,
aki, Solar Charger Controller,Ubec, Arduino Mega, Sensor DHT22, LCD I2C,
SIM900, Relay, Inverter, dan Mesin kabut Walet.
39

SOL1
SCC1 V+
SOLAR CELL CONTROLLER V- LCD1
STEP DOWN 5V MOTOR DC
VDD
VCC Vin + + Vout VIN+ VOUT+ SCL
Solar Cell Controller
SDA TX
VIN- VOUT- RX
VBat +
VBat -

GND Vin - - Vout VSS GND


12V
JHD-2X16-I2C
+ 12V RL1
OZ-SH-105D
SOLAR PANEL
ARD1

80
79
78
77
76
75

74
73
72
71
70
69
68
67

66
65
64
63
62
61
60
59
BAT1
12V

TX0 PE1/TXD0/PDO
AREF

PH5/OC4C
PB7/OC0A/OC1C/PCINT7
PB6/OC1B/PCINT6
PB5/OC1A/PCINT5
PB4/OC2A/PCINT4

PE3/OC3A/AIN1

PE5/OC3C/INT5
PE4/OC3B/INT4

RX0 PE0/RXD0/PCINT8

TX3 PJ1/TXD3/PCINT10
RX3 PJ0/RXD3/PCINT9
TX2 PH1/TXD2
RX2 PH0/RXD2
TX1 PD3/TXD1/INT3
RX1 PD2/RXD1/INT2
SDA PD1/SDA/INT1
SCL PD0/SCL/INT0
PH6/OC2B

PH4/OC4B
PH3/OC4A

PG5/OC0B
39
PA0/AD0
ON 57
PA1/AD1
38 INV1
PA2/AD2
56
PA3/AD3
37 V+ Vin + Vout +
PA4/AD4
55
PA5/AD5 Inverter 220V
36
ON PA6/AD6
DHT 11 54 V- Vin - Vout -
PA7/AD7
ON 35
1 PWM COMUNICATION PC7/A15 INVERTER 220V
VDD 53
80 > 2 PC6/A14
DATA 34
27 4 PC5/A13
GND 52

DIGITAL
PC4/A12
°C %RH 33
PC3/A11
51
DHT11 PC2/A10
32
PC1/A9
50
PC0/A8
ATMEGA2560 PD7/T0
31
49
16AU 1126 PG2/ALE
30
Reset BTN PG1/RD
48
PG0/WR
29
PL7
47
PL6
28
PL5/OC5C
46
PL4/OC5B
ANALOG IN 27
PL3/OC5A
45
Arduino Mega 2560 PL2/T5
26

PK2/ADC10/PCINT18

PK4/ADC12/PCINT20
PK5/ADC13/PCINT21
PK6/ADC14/PCINT22
PK7/ADC15/PCINT23
PK3/ADC11/PCINT19
PL1/ICP5

PK0/ADC8/PCINT16
PK1/ADC9/PCINT17
44
www.TheEngineeringProjects.com PL0/ICP4
25

PF6/ADC6/TDO
PF5/ADC5/TMS
PF4/ADC4/TCK
PB3/MISO/PCINT3

PF7/ADC7/TDI
43
PB2/MOSI/PCINT2
24

PF0/ADC0
PF1/ADC1
PF2/ADC2
PF3/ADC3
PB1/SCK/PCINT1
42

RESET
PB0/SS/PCINT0

GND
VCC

7
8
9
10
14
13
12
11

15
16
17
18
19
20
21
22
ARDUINO MEGA 2560
40

3.3.2 Perancangan Program Arduino Mega


Arduino 1.8.20 merupakan software yang membantu pemrograman
Arduino Mega sebagai mikrokontroler yang akan mengontrol semua komponen
elektronik menggunakan bahasa computer atau bahasa C untuk mengetahui sistem
kerja alat pengendali suhu dan kelembaban pada gedung walet.

Gambar 3.13 Software Arduino 1.8.20

3.3.3 Perancangan Mekanik


Untuk melindungi rangkaian dari kerusakan karena pengaruh dari luar
rangkaian dan untuk memperindah peralat yang dibuat, maka perlu dirancang
bagian mekaniknya.

1. Pembuatan desain alat pengontrol suhu dan kelembaban gedung walet


menggunakan solar cell berbasis IoT. Desain adalah hal yang pertama harus
dilakukan ketika ingin merancang alat tersebut dengan menggunkanan
TinkeCad. Hal ini pun menjadi tahap sebagai acuan bagi perakit.
2. Perakitan bahan yang telah dipotong sesuai dengan ukuran kemudia dipasang
dengan menyambungkan bagian – bagian sesuai dengan ukuran dan bentuk
yang diinginkan.
3. Peletakan rangkaian elektronik, pembuatan letak komponen ini dilakukan
dengan penandaan garis – garis untuk ukuran komponen yang dipakai,
kemudian disesuaikan.
41

Alat pengontrol suhu dan Panel Surya


kelembaban

Gambar 3.14 Skema Alat Pada Gedung Walet Keseluruhan

7
3 2 5 6

Gambar 3.15 Skema Alat


42

Keterangan Gambar:
1. Mesin Kabut Walet
2. Panel box : Arduino Mega 2560
: Relay 4 Channel
: SIM900A
3. Aluminium untuk alas mesin kabut dan panel box
4. Sollar Cell
5. Panel box : Aki (Battery)
Sollar Charge Controller
6. Aluminium Hallow untuk penyangga Sollar Cell
7. Sensor DHT22

3.4. Hasil Rancangan Alat Pengontrol Suhu dan Kelembaban Gedung Welet
Pada perancangan perangkat elektronik dan perancangan perangkat keras telah
dijelaskan bagaimana rancangan tersebut ingin dicapai, berikut hasil rancangan
tersebut.

3.4.1 Hasil Rancangan Elektronik

Gambar 3.16 Rangkaian Pengontrol Suhu dan Kelembaban


43

Pada gambar 3.13 diatas menunjukkan semua tampilan rangkaian elektronik


yang digunakan sebagai pengontrol suhu dan kelembaban pada gedung walet.
Meliputi, Solar charger controller sebagai pengontrol input dan output dari solar
cell sebagai sumber tegangan, Step down DC to Dc dan terminal blok pembagi
tegangan, Arduino Mega sebagi pengontrol yang dihubungkan ke sensor DHT22 ,
LCD I2C sebagai penampil hasil dari pembacaan sensor, SIM900 sebagai interface
komunikasi via telegram, dan relay sebagi switch pengontrol mesin kabut .

3.4.2 Hasil Rancangan Mekanik

Solar berfungsi untuk merubah Cahaya matahari menjadi energi surya, solar
sell disini berfungsi sebagi sumber energy listrik untuk mesin kabut walet.

Gambar 3.17 Solar Cell


44

Pada gambar 3.14 diatas menunjukkan hasil mekanik dari pemasangan solar
cell, dimana pemasangan solar cell sangat berpengaruh pada daya yang akan
dihasilkan. Solar cell tersebut dipasang tinggi agar mendapatkan paparan sinar
matahari secara maksimal sehingga tegangan yang dihasilkan dari solar cell
tersebut maksimal. Tegangan inilah yang digunakan sebagai sumber listrik dari alat
pengontrol suhu dan kelembaban gedung walet.

Gambar 3.18 Aki dan panel box

Pada gambar 3.15 diatas terlihat Aki dan sebuah panel box. Aki ini
berfungsi sebagai penyimpan energi yang diisi oleh aliran DC dari solar cell yang
berada di luar gedung walet. Panel box ini berisi rangkaian elektronik yang
berfungsi untuk melindungi rangkaian tersebut, dimana pada bagian depan panel
box terdapat LCD sebagai display agar dapat mempermudah untuk pembacaan suhu
dan kelembaban.
45

Gambar 3.19 Mesin Kabut

Pada gambar 3.16 diatas terlihat mesin kabut yang berada di luar gedung
walet, hal ini dikarenakan agar tidak menimbulkan kebisingan didalam gedung
walet yang dapat mengganggu kenyamanan dari burung walet. mesin kabut tersebut
dihubungkan dengan pipa agar embun yang dihasilkan dari mesin kabut tetap dapat
disalurkan kedalam gedung walet.
46

3.5 Flowchart

Gambar 3.20 Flowchart


47

Pada gambar flowchart 3.2 dirancang sebuah alat pengontrol suhu dan
kelembaban gedung walet secara otomatis. Secara umum alat yang telah dirancang
ini adalah alat yang dapat medeteksi suhu dan kelembaban pada gedung walet.
Kemudian hasil dari pembacaan sensor DHT22 tersebut kemudian ditampilkan
pada display LCD I2C.

Cara kerja alat ini jika sensor mendeteksi suhu lebih tinggi dari setting point
yaitu ≥ 29°C dan kelembaban lebih rendah dari setting point yaitu < 70% pada
gedung walet maka sensor akan mengirimkan data ke Arduino Mega 2560 dan
mesin kabut akan menyala bersamaan dengan notifikasi data suhu dan kelembaban
yang terdapat pada software telegram yang telah terkoneksi pada handphone. Jika
sensor telah mendeteksi bahwa suhu dan kelembaban telah sesuai dengan setting
point maka mesin kabut tersebut akan mati .

Alat ini dapat berfungsi membantu para peternak walet untuk menjaga
kestabilan dari suhu gedung walet agar burung burung walet merasakan
kenyamanan layaknya seperti suhu goa goa dan agar hasil dari sarang walet jauh
lebih baik kualitasnya apabila kestabilan suhu dan kelembaban gedung walet tetap
satabil. Untuk melihat hasil pemantauan dari alat ini dengan menghubungkan
Arduino Mega 2560 dengan Software Telegram yang terinstal di handphone dan
terkoneksi dengan Modul SIM900A dan akan muncul notifikasi suhu dan
kelembaban dari alat tersebut,

3.6 Prinsip Kerja Secara Keseluruhan


Prinsip kerja sistem ini dibangun untuk mengendalikan suhu dan
kelembaban Gedung walet secara otomatis. Sistem ini dapat bekerja ketika dialiri
sumber tegangan dari solar cell yang di step down menggunakan Ubec dan
dihubungkan ke Arduino Mega sebagai pengontrol elektronik lainnya. Sistem ini
berjalan berdasarkan pembacaan dari sensor dht22 yang diletakan di tengan Gedung
Walet agar mendapatkan pembacaan yang lebih optimal. Sensor ini dapat bekerja
jika diberi power pada tegangan 5Volt dan input pada Arduino yang akan
dikonversikan dalam bentuk celsius dan persentase keleembaban yang tertampil
pada LCD display.
48

Pada sistem ini ketika suhu dan kelembaban sudah mencapai setting point
yaitu suhu ≥ 29°C dan kelembaban ≤70% maka Arduino Mega membaca keadaan
Gedung walet panas, sehingga Arduino menggerakan relay yang awalnya kondisi
NC (Normally Close) menjadi NO (Normally open) dialiri arus listrik untuk
menggerakan mesin kabut walet. Jika suhu dan kelembaban yang terbaca oleh
sensor sebesar ≤27°C dan kelembaban ≥95% maka Arduino membaca kondisi
gedung walet adalah dingin, sehingga mesin kabut akan otomatis mati karena telah
mencapai setting point yang diinginkan. Semua setting point yang terbaca akan
dikirimkan notifikasi ke aplikasi Telegram menggunakan SIM900 sebagi modul
komunikasi jarak jauh yang menggunkan jaringan seluler.

Semua proses yang terjadi berdasarkan hasil dari pembacaan suhu dan
kelembaban yang tertampil pada LCD display. Lama hidupnya sistem tersebut
berdasarkan keadaan yang terbacaa oleeh sensor pada gedung walet.

Anda mungkin juga menyukai