id
BAB IV
A. Deskripsi Data
dari Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI), jumlah uang beredar
(Broad money) dan tingkat suku bunga periode Triwulan I 1998 sampai dengan
yang diterbitkan oleh International Monetary Fund (IMF). Berikut ini grafik
Inflasi
70
60
50
40
30
20
10
0
1997
2004
1991
1992
1993
1994
1995
1996
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
-10
inflasi yang mencolok pada tahun 1998 terutama Indonesia. Hal ini berkaitan
dengan krisis moneter yang terjadi pada periode tersebut. Krisis moneter yang
diawali dari jatuhnya nilai tukar Baht terhadap dollar yang menjalar pada
meningkatnya hutang luar negeri dan berdampak pada menurunnya nilai tukar
commit to user
mata
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
uang sebagian besar negara Asia Tenggara dan Jepang juga menurunnya nilai
saham. Negara dengan dampak terparah adalah Indonesia, Thailand dan Korea
Selatan. Upaya menstabilkan nilai tukar mata uang pada negara-negara terparah
dilakukan oleh IMF dengan memberikan sejumlah dana. Namun, upaya tersebut
Pertumbuhan JUB
70
60
50
40
30
20
10
0
pertumbuhan jumlah uang beredar setiap tahun bersifat positif. Hal ini
tinggi pada tahun 1998 hingga mencapai 62,35%, dari 355,63 triliun rupiah
menjadi 577,38 triliun rupiah. Pertumbuhan uang beredar terendah terjadi pada
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tahun 2002 yaitu 4,72%, dimana uang beredar meningkat dari 844,05 triliun
12,24% per tahun.jumlah uang beredar dengan pertumbuhan yang cukup besar
pada tahun 2013 mecapai 31,61%, dari 5085,67 triliun peso menjadi 6693,57
triliun peso. Pertumbuhan uang beredar dengan nilai terendah terjadi pada tahun
2003 dengan tingkat pertumbuhan 3,31%, dari 1666,29 triliun peso menjadi
pertumbuhan uang beredar tertinggi Malaysia mencapai 25,37% pada tahun 2004.
Jumlah uang beredar meningkat dari 426,06 triliun ringgit menjadi 534,16 triliun
ringgit. Sedangkan, tingkat pertumbuhan uang beredar terendah terjadi pada tahun
1998 dengan tingkat pertumbuhan 1,46%, dari 292,21 triliun ringgit menjadi
rendah dibandingkan negara lainnya yaitu sebesar 6,86% per tahun. Tingkat
pertumbuhan uang beredar yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2011 mencapai
15,12%, dimana total jumlah uang beredar meningkat dari 11778,82 triliun baht
pada tahun 2002 yaitu tumbuh sebesar 1,30%, dari 6561,48 triliun baht menjadi
Tabel 4.1 melampirkan data tingkat suku bunga deposito tahunan periode
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
semua negara sangat tinggi pada tahun 1998. Indonesia dengan tingkat suku
bunga 39,07%, Malaysia dengan tingkat suku bunga 8,51%, Filipina dengan
12,11% dan Thailand dengan tingkat suku bunga 10.65%. Mengingat kejadian
krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998, penentuan tingkat suku bunga yang
1. Uji Stasioneritas
dalam analisis data time series. Uji stasioneritas ini dilakukan dengan
commit
menggunakan uji Augmented to user
Dickey Fuller (ADF) pada data inflasi untuk
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
setiap negara data bersifat stasioner pada tingkat level. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai t-statistik yang besarnya lebih besar dari nilai kritis pada semua
a. Identifikasi Model
pola dari plot ACF dan PACF yang didapat dari correlogram data
yang sudah stasioner. Dalam kasus ini, sangat mungkin setiap negara
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Estimasi Model
1) Indonesia
a) Uji Autokorelasi
commit
nilai probabilitas to user tidak signifikan pada derajat
Q-statistik
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Uji Heteroskedastisitas
model diterima.
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
diketahui dari 3 model ARMA dengan nilai AIC dan SBC terkecil
2) Filipina
a) Uji Autokorelasi
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b) Uji Heteroskedastisitas
model diterima.
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari 3 model ARMA dengan nilai AIC dan SBC terkecil model
3) Malaysia
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Uji Autokorelasi
b) Uji Heteroskedastisitas
tidak signifikan atau lebih besar dari 0,05. Hal ini diperkuat
oleh hasil uji efek ARCH (Tabel 4.10) yang menunjukkan nilai
commit to user
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Uji Normalitas
6 Mean 0.074510
Median -0.054538
5 Maximum 2.767207
4 Minimum -2.299846
Std. Dev. 0.991291
3 Skewness 0.372851
Kurtosis 2.942394
2
1 Jarque-Bera 1.631555
Probability 0.442295
0
-2 -1 0 1 2 3
4) Thailand
commit to user
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a) Uji Autokorelasi
ARMA(1,(1)(3))-TARCH (2).
b) Uji Heteroskedastisitas
tidak signifikan atau lebih besar dari 0,05. Hal ini diperkuat
oleh hasil uji efek ARCH (Tabel 4.12) yang menunjukkan nilai
Obs*R-squaredcommit to user
sebesar 0.500128 dengan nilai probabilitas
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c) Uji Normalitas
Mean -0.010326
6 Median -0.163983
Maximum 2.825258
Minimum -2.635189
4 Std. Dev. 1.007032
Skewness 0.091787
Kurtosis 3.270124
2
Jarque-Bera 0.315555
Probability 0.854040
0
-2 -1 0 1 2 3
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ketidakpastian Inflasi
20
15
10
0
1998-Q1
1998-Q4
1999-Q3
2000-Q2
2001-Q1
2001-Q4
2002-Q3
2003-Q2
2004-Q1
2004-Q4
2005-Q3
2006-Q2
2007-Q1
2007-Q4
2008-Q3
2009-Q2
2010-Q1
2010-Q4
2011-Q3
2012-Q2
2013-Q1
2013-Q4
2014-Q3
2015-Q2
-5
Indonesia menunjukkan nilai yang sangat tinggi pada tahun 1998 saat
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
setiap negara. Lag 2 digunakan pada uji Granger di Indonesia dan Malaysia, lag 3
digunakan pada uji Granger di Thailand, dan Lag 1 digunakan pada uji Granger di
Filipina.
commit
masing-masing negara. Hubungan duato user
arah antara variabel inflasi dan
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dan Thailand. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai probabilitas F-statistik yang
signifikan pada kedua hipotesis. Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan
Filipina dan Malaysia. Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan Friedman yang
oleh Nasr et al. (2015), dalam penelitiannya pada beberapa rezim di Afrika
hubungan kausalitas dua arah antara inflasi dan ketidakpastian inflasi pada rezim
4, sedangkan pada rezim lainnya ditemukan hubungan positif satu arah dan bukti
Common Effect Model dan Fixed Effect Model. Jika uji Chow
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
signifikansi 5%, nilai F statistik adalah sebesar 0,2546 lebih rendah dari
nilai F tabel yaitu 2,637 (F hitung < F tabel) dan nilai probabilitas
menunjukkan nilai 0,8580 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
metode terbaik antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model.
1. Uji Multikolinearitas
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Uji Autokorelasi
observasi lain pada sebuah regresi linear. Uji autokorelasi dapat dilakukan
dengan melihat nilai Durbin Watson. Dengan total jumlah sampel (n)
2,06657.
commit to user
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Durbin Watson serta dU dan dL adalah dU < d < 4-dU. Dengan demikian,
3. Uji Heteroskedastisitas
melihat ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas. Berikut ini hasil uji
F. Uji Statistik
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebesar 278, diperoleh nilai t-tabel sebesar 1,968534. Hasil uji t-statistik
jumlah uang beredar memiliki nilai t-hitung > t-tabel. Sedangkan, variabel
tingkat suku bunga menunjukkan bahwa nilai t-hitung < t-tabel. Maka,
sebagai berikut :
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Uji F Statistik
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ketidakpastian inflasi, jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga sebesar
62,29%.
berikut:
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
inflasi.
sebesar -0,05%.
83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh jumlah uang beredar dalam arti luas yang terdiri atas uang
beredar, uang giral, dan uang kuasi. Diduga persentase uang kuasi
milik swasta domestik cukup besar. Uang kuasi dalam hal ini
dalam perekonomian.
84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
terhadap jumlah total uang beredar (M2) dan total jumlah uang Kartal
jauh lebih besar dibandingkan jumlah uang kartal. Jumlah uang kuasi
terhadap uang kartal mencapai lebih dari 2 kali lipat. Pada kasus
Thailand, jumlah uang kuasi mencapai 9 kali jumlah uang kartal. Rata-
rata proporsi uang kuasi terhadap total jumlah uang beredar dalam arti
commit
Boediono (2001) dalam to user dan Devi (2012) menyatakan
Adiningsih
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86