Anda di halaman 1dari 10

Available at https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1247-1256

Kualitas Audit Syariah Dalam Meningkatkan Kinerja Keuangan


Bank Umum Syariah
Nina Andriany Nasution1), Dian Yustriawan2), Saparuddin Siregar3)
1
FSS, Universitas Pembangunan Panca Budi Medan
2
FEB, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
3
FEBI, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
*Email korespondensi: ninaandriany@dosen.pancabudi.ac.id

Abstract
Sharia audit quality which includes Sharia Accounting Standards (SAS), Standard Operating Procedures (SOP),
Internal Audit Competence and External Audit Independence can support the improvement of Islamic financial
performance consisting of CAR, NPF, ROA, FDR and BOPO. This shows the continuity of sharia compliance and
professionalization provided by the quality of sharia audits according to sharia accounting standards and
following sharia standard operating procedures to improve the financial performance of Islamic commercial
banks by assessing the profitability, liquidity and investment of Islamic commercial banks. The purpose of this
study is to analyze the quality of sharia audits in improving the financial performance of Islamic commercial
banks. The method used in this research is quantitative descriptive method with analysis techniques using the
SEM (Structural Equation Modeling) method with secondary data sources from Islamic Banking Statistics. The
results of this study indicate that there is an effect of sharia audit quality on improving the financial performance
of Islamic commercial banks.

Keywords: Sharia Audit Quality, Financial Performance, Islamic Commercial Banks

Saran sitasi: Nasution, N. A., Yustriawan, D., & Siregar, S. (2022). Kualitas Audit Syariah Dalam Meningkatkan
Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 1247-1256. doi:
http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.4548

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v8i2.4548

1. PENDAHULUAN kompeten dan independen dibutuhkan untuk


Lembaga keuangan syariah, terutama perbankan melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan
syariah dapat memiliki model tata kelola yang handal (Agoes, Sukrisno, 2013).
dan strategi yang tepat untuk mendorong penerapan Akuntan publik merupakan profesi yang paling
syariah yang kuat dan efektif. Pemenuhan syariah tepat sebagai pihak ketiga dan berperan sebagai
kepatuhan bertujuan untuk menjaga citra masyarakat auditor untuk melaksanakan fungsi audit syariah. Jasa
khususnya kepentingan stakeholders, dengan harapan akuntan publik dibutuhkan untuk memberi jaminan
dapat mewujudkan kegiatan ekonomi yang sesuai relevan dan dapat diandalkan laporan keuangan bank
dengan prinsip syariah, kegiatan investasi yang bebas umum syariah, membuktikan laporan keuangan yang
riba (Chair, Wasilul. 2015). Serangkaian proses untuk disajikan manajemen terbebas dari salah saji material,
memenuhi kebutuhan syariah adalah penerapan audit sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pihak-
syariah. pihak bersangkutan terkait bank umum syariah.
Audit syariah dilakukan untuk memastikan Namun, belakangan ini munculnya kasus-kasus
bahwa bank syariah dapat menegakkan tata kelola skandal akuntansi yang memberikan bukti lebih jauh
syariah dan pada saat yang sama meningkatkan tentang kegagalan audit yang membawa akibat serius,
kepercayaan pemangku kepentingan. Namun, bahwa jenis kecurangan yang paling banyak adalah
seringkali muncul kemungkinan masalah perbedaan kecurangan laporan keuangan fraudulent statements
kepentingan antara manajemen dan pemakai laporan yang menyumbang kerugian paling besar dari pada
keuangan mengenai kesenjangan informasi yang kecurangan lainnya.
disediakan. Pada akhirnya peran pihak ketiga yang
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1248
Kinerja bank umum syariah lebih banyak di ukur 2. KAJIAN KEPUSTAKAAN
berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode 2.1. Kualitas Audit Syariah
tertentu. Pengukuran rasio keuangan ini sangatlah Auditing adalah proses pengumpulan dan
bergantung pada metode atau perlakuan akuntansi evaluasi bukti mengenai suatu informasi untuk
yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian
bank umum syariah. Laporan keuangan bank antara informasi tersebut dengan kriterianya (Danang,
menunjukkan kondisi keuangan bank secara Suyanto. 2014). Suatu jasa profesional yang
keseluruhan. Laporan keuangan juga menunjukkan independen dan obyektif tersebut adalah akuntan
kinerja manajemen bank selama satu periode. publik yang diperlukan untuk menilai kewajaran
Keuntungan dengan membaca laporan keuangan, laporan akuntan yang disajikan oleh manajemen.
pihak manajemen dapat memperbaiki kelemahan yang Audit syariah lebih kompleks karena tidak hanya
ada serta mempertahankan kekuatan yang dimilikinya. menjamin relevan (relevance) dan dapat diandalkan
Usaha dalam menjaga tingkat profitabilitas dan (reliable) laporan keuangan, tetapi pemenuhan
likuiditas, bank tidak terlepas dari asset liability terhadap prinsip-prinsip syariah sebagai konsekuensi
management yang dikelola oleh asset liability label syariah (Rahayu dan Suharti. 2010). Oleh
management committe. Tanggung jawab yang besar karena itu, kualitas audit memiliki peranan penting
pada pihak management bank sangat penting dalam pemberian opini laporan keuangan.
diperhatikan dalam meningkatkan kinerja keuangan Menurut Junaidi dan Nurdiono (2016),
bank umum syariah, pengembangan aset dan liabilitas kualitas audit adalah pemeriksaan yang sistematis dan
bank yang ditunjukan dengan semakin tingginya independensi untuk menentukan aktivitas, mutu dan
tingkat profit dalam kinerja perbankan maka kinerja hasilnya sesuai dengan pengaturan yang telah
keuangan akan semakin meningkat, begitu pula direncanakan dan apakah pengaturan tersebut
sebaliknya. diimplementasikan secara efektif dan sesuai dengan
Pengukuran kinerja keuangan bank umum tujuan.
syariah dilakukan dengan cara menganalisis laporan Menurut Haliding, Safri (2016), indikator yang
keuangan yang diterbitkan (Agus, 2013). Selama ini digunakan untuk mengukur kualitas audit adalah
analisis kinerja keuangan bank umum syariah hanya sebagai berikut:
didasarkan pada neraca dan laporan laba rugi saja. Hal a. Deteksi salah saji
ini menyebabkan hasil analisis belum menunjukkan Dalam mendeteksi salah saji, auditor harus
hasil yang tepat, karena laporan laba rugi merupakan memiliki sikap skeptisme profesional, yaitu sikap
laporan yang lebih memperhatikan kepentingan direct mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan
stakeholders (pemilik modal), berupa pencapaian dan melakukan evaluasi secara kritis bukti audit.
profit yang maksimal dengan mengesampingkan Salah saji dapat terjadi akibat dari kekeliruan atau
kepentingan dari pihak lain (karyawan, masyarakat, kecurangan. Jika laporan keuangan mengandung
sosial dan pemerintah) (Muchamad Fauzi, 2012). salah saji yang dampaknya secara individual atau
Pengukuran kinerja untuk perbankan syariah, keseluruhan cukup signifikan sehingga dapat
melalui sebuah indeks yang dinamakan Islamicity mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan
Performance Index. Index ini bertujuan membantu secara wajar dalam semua hal yang sesuai standar
para stakeholder dalam menilai kinerja bank umum akuntansi keuangan.
syariah. Indeks inilah yang selanjutnya akan b. Kesesuaian dengan Standar Umum yang
digunakan dalam menilai kinerja institusi keuangan Berlaku
syariah. Dalam penelitian ini kinerja keuangan bank Standar Akuntansi Syariah (SAS)
umum syariah diukur dengan CAR, ROA, NPF, FDR merupakan Pernyataan Standar Akuntansi
dan BOPO. Keuangan (PSAK) Syariah yang ditujukan untuk
Kinerja keuangan bank umum syariah mencakup entitas yang melakukan transaksi syariah baik
analisis rasio keuangan profitabilitas dan likuiditas entitas lembaga syariah maupun lembaga
yang diharapkan dapat menganalisis kekuatan dan nonsyariah. Standar yang digunakan untuk
kelemahan dibidang finansial yang sangat membantu entitas yang memiliki transaksi syariah atau
dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan entitas berbasis syariah.
prospeknya di masa mendatang (Sartono, 2010).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1249
Accounting and Auditing Organization for f. Kualitas tindak lanjut hasil audit.
Islamic Financial Institutions (AAOIFI) Pemeriksa wajib merekomendasikan agar
merupakan lembaga yang mengeluarkan standar manajemen memantau status tindak lanjut atas
audit syariah yang berlaku pada Lembaga rekomendasi pemeriksa. Perhatian secara
Keuangan Syariah (LKS). Standar Audit terusmenerus terhadap temuan pemeriksaan yang
Lembaga Keuangan Syariah/Auditing Standard material beserta rekomendasinya dapat
for Islamic Financial Institutions (ASIFI) No. 01 membantu pemeriksa untuk menjamin
(AAOIFI, 2010) menyatakan bahwa tujuan audit terwujudnya manfaat pemeriksaan yang
atas laporan keuangan LKS adalah untuk dilakukan.
memberikan keyakinan kepada auditor dalam
menyatakan pendapat atau opini bahwa laporan Faktor yang mempengaruhi Kualitas
keuangan LKS telah disusun dalam semua hal Audit adalah sebagai berikut:
yang material sesuai dengan aturan dan prinsip a. Kompetensi
syariah, standar akuntansi AAOIFI dan standar Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
akuntansi yang relevan dengan praktik dimana lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
LKS beroperasi. yang cukup sebagai auditor, sedangkan standar
c. Kepatuhan terhadap SOP umum ketiga, menyebutkan bahwa dalam
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,
proses terdokumentasi yang dimiliki bank auditor wajib menggunakan kemahiran
syariah untuk memastikan bahwa layanan dan profesionalitasnya dengan cermat dan seksama.
produk disampaikan secara konsisten setiap b. Tekanan Waktu
waktu. SOP sering digunakan untuk Dalam setiap melakukan kegiatan audit,
menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan atau auditor akan menemukan adanya suatu kendala
praktik operasional dan untuk dalam menentukan waktu untuk mengeluarkan
mendokumentasikan bagaimana tugas harus hasil audit yang akurat dan sesuai dengan aturan
diselesaikan. yang ditetapkan. Tekanan Waktu yang dialami
Berdasarkan Peraturan Badan Pemeriksa oleh auditor ini dapat berpengaruh terhadap
Keuangan Republik Indonesia Nomor 01 Tahun menurunnya Kualitas Audit karena auditor
2007 mengenai Standar Pemeriksaan Keuangan dituntut untuk menghasilkan hasil audit yang
Negara (SPKN), kualitas audit diukur baik dengan waktu yang telah dijanjikan dengan
berdasarkan hal-hal sebagai berikut (Efendy, klien.
2010): c. Pengalaman Kerja
d. Kualitas Proses (keakuratan temuan audit, Dalam pelaksanaan audit sampai pada suatu
sikap skeptisme). pernyataan pendapat, auditor harus senantiasa
Besarnya manfaat yang diperoleh dari bertindak sebagai seorang ahli dalam bidang
pekerjaan pemeriksaan tidak terletak pada akuntansi dan bidang auditing. Pencapaian
temuan pemeriksaan yang dilaporkan atau keahlian tersebut dimulai dengan pendidikan
rekomendasi yang dibuat, tetapi terletak pada formalnya, yang diperluas melalui pengalaman-
efektivitas penyelesaian yang ditempuh oleh pengalaman dalam praktik audit. Pengalaman
entitas yang diperiksa. Selain itu audit harus Kerja Auditor adalah pengalaman yang dimiliki
dilakukan dengan cermat, sesuai prosedur, auditor dalam melakukan audi, dilihat dari segi
sambil terus mempertahankan sikap skeptisme. lamanya bekerja sebagai auditor dan banyaknya
e. Kualitas hasil (nilai rekomendasi, kejelasan tugas pemeriksaan yang telah dilakukan.
laporan, manfaat audit). d. Etika
Manajemen entitas yang diperiksa Etika adalah suatu prinsip moral dan
bertanggung jawab untuk menindaklanjuti perbuatan yang menjadi landasan bertindaknya
rekomendasi serta menciptakan dan memelihara seseorang sehingga apa yang dilakukannya
suatu proses dan sistem informasi untuk dipandang oleh masyarakat sebagai perbuatan
memantau status tindak lanjut atas rekomendasi yang terpuji dan meningkatkan martabat dan
pemeriksa. kehormatan seseorang.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1250
e. Independensi kegiatan operasionalnya. Setiap usaha harus
Independensi berarti sikap mental yang melakukan perbandingan antara jumlah biaya
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh operasional dan juga pendapatan operasonal
pihak lain, tidak tergantung pada orang lain. yang diperolehnya. Dirumuskan:
Independensi juga berarti adanya kejujuran BOPO = Beban Operasional X 100%
dalam diri auditor dalam mempertimbangkan Pendapatan Operasional
fakta dan adanya pertimbangan yang objektif d. Rasio Likuiditas (Liquidity)
tidak memihak dalam diri auditor dalam Perhitungan FDR (Financing Deposit to
merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Ratio) dirumuskan:
FDR= Total Pembiayaan Disalurkan X 100%
Dana Pihak Ketiga
2.2. Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah
Menurut Fahmi (2011) Kinerja Keuangan adalah
3. METODE PENELITIAN
suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh
3.1. Pendekatan Penelitian
mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
Penelitian ini menggunakan pendekatan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan
kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan data
secara baik dan benar. Pihak yang berkepentingan
statistik/angka dalam menjelaskan hasil penelitiannya.
sangat memerlukan hasil dari pengukuran kinerja
Dengan pengukuran statistik, akan menghasilkan
keuangan bank syariah untuk melihat kondisi dan
penilaian yang lebih objektif terhadap fenomena,
tingkat keberhasilan bank umum syariah dalam
indikator dan variabel penelitian.
menjalankan kegiatan operasionalnya.
Menurut James C. Van Horne (2012) Rasio 3.2. Populasi Dan Sampel
Keuangan adalah merupakan indeks yang Menurut Morissan (2012), “Populasi ialah
menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep, atau
dengan membagi satu angka dengan angka lainya. fenomena. Kita dapat meneliti setiap anggota populasi
Menurut Kasmir (2012) Rasio Keuangan merupakan untuk mengetahui sifat populasi yang bersangkutan“.
kegiatan membandingkan angka-angka yang ada Populasi dalam penelitian ini adalah Laoran Keuangan
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu Bank Umum Syariah Tahun 2018 - 2020.
angka dengan angka lainya. Menurut Sugiyono (2010), “Sampel adalah suatu
Adapun rasio-rasio yang akan digunakan dalam teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan
penelitian ini mencakup 5 (lima) rasio keuangan yaitu beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar
CAR, NPF, ROA, FDR dan BOPO. Berikut data yang diperoleh nantinya bisa lebih representatif“.
penjelasan dari masing-masing variabel: Adapun metode yang digunakan dalam penentuan
a. Permodalan (Rasio Permodalan) sampling adalah dengan menggunakan metode
Perhitungan CAR (Capital Adequacy Ratio) purposive sampling, yaitu sampel ditarik berdasarkan
dirumuskan sebagai berikut: karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai
CAR = Jumlah Modal/Jumlah ATMR X 100% sangkutpaut dengan karakteristik populasi yang
b. Aktiva Produktif (Rasio Kualitas Asset diketahui sebelumnya (Umar, 2011).
Produktif) Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian
Perhitungan NPF (Non Performing Finance) ini adalah:
dirumuskan sebagai berikut: a. Bank Umum Syariah di Sumatera Utara yang
NPF = Pembiayaan Bermasalah X 100% terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan yang
Total Pembiayaan Yang Disalurkan beroprasi secara terus menerus selama periode
c. Rasio Profitabilitas tahun 2018 - 2020.
1) Return On Asset (ROA), perhitungan: b. Bank Umum Syariah di Sumatera Utara yang
ROA = Laba Sebelum Pajak X 100 % mempublikasi laporan tahunanya secara terus
Rata-rata Total Aset menerus selama periode tahun 2018-2020.
2) BOPO (Biaya Operasional dan Pendapatan c. Bank Umum Syariah di Sumatera Utara yang
Operasional) dapat mengukur tingkat efisiensi tercatat memiliki total asset terbesar secara terus
dan kemampuan bank dalam menjalanan menerus periode 2018-2020.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1251
3.3. Jenis Dan Sumber Data ditulis berdasarkan laporan keuangan bank umum
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif syariah.
kuantitatif, yaitu jenis penelitian yang digunakan b. Penelitian Kepustakaan
untuk menganalisis data angka dengan cara Penelitian kepustakaan untuk mengetahui
mendeskripsikan atau menggambarkan data angka berbagai macam pengetahuan dan karya yang
yang telah terkumpul sebagaimana adanya. pernah dicapai oleh para peneliti pendahulu.
Sumber data yang digunakan adalah data Penelitian kepustakaan dapat membuat
sekunder, yaitu data yang didapatkan secara tidak penyusunan semua data dari bermacam-macam
langsung dari nara sumbernya. Sumber data yang sumber tersebut. Penelitian kepustakaan
digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen dilakukan dengan mencari buku-buku atau
laporan keuangan tahun 2018 - 2020. Laporan referensi yang relevan dengan data laporan
keuangan didapatkan melalui website resmi bank keuangan bank umum syariah.
umum syariah yang bersangkutan yang telah
mempublikasikan laporan keuangannya. 3.5. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode SEM
3.4. Teknik Pengumpulan Data
(Structural Equation Modeling) yaitu merupakan
a. Studi Dokumen
teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data
menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk
yang tidak ditujukan langsung kepada subjek
model-model sebab akibat. SEM sebenarnya
penelitian. Studi dokumen merupakan metode
merupakan teknik hibrida yang meliputi aspek-aspek
pengumpulan data yang meneliti berbagai macam
penegasan (confirmatory) dari analisis faktor, analisis
dokumen yang berguna untuk bahan analisis.
jalur dan regresi yang dapat dianggap sebagai kasus
Dokumen sekunder merupakan dokumen yang
khusus dalam SEM.
3.6. Penelitian Terdahulu
Variabel/
No Judul Hasil Penelitian
Model Analisis
1 Dinamika Kualitas Audit Di Variabel Independen: Bahwa pembatasan audit tenure tidak
Perbankan Syariah Di X1 = Independensi Auditor menurunkan kualitas audit pada
Indonesia X2 = Kompetensi Auditor perbankan syariah, dinamika kualitas
Riani, Sepky Mardian audit terbentuk dari hubungan
2017 Variabel Dependen: independen dan kompetensi auditor
Y = Kualitas Audit bergantung pada tingkat maksimum
Metode Deskriptif Kualitatif audit.
2 Peran Dan Kompetensi Variabel Independen: Bahwa kompetensi yang harus dimiliki
Auditor Syariah Dalam X1 = Peran Auditor oleh auditor syariah meliputi
Menunjang Kinerja X2 = Kompetensi Auditor pengetahuan hukum Islam, fiqh
Perbankan Syariah muamalah, keterampilan di bidang
Aulia Putri Oktaviani Variabel Dependen: akuntansi dan audit, serta karakteristik
Jusri, Erina Maulidha Y = Kinerja Perbankan khusus sebagai auditor syariah.
2020 Syariah Kompetensi tersebut menjadi kunci
untuk memaksimalkan peran dan
Metode Deskriptif Kualitatif kompetensi auditor syariah dalam
menunjang kinerja Perbankan Syariah.
3 Pengaruh Tata Kelola Variabel Independen: Bahwa kepemilikan manajerial
Perusahaan Dan Kualitas X1 = Tata Kelola Perusahaan berpengaruh positif terhadap
Auditor Terhadap X2 = Kualitas Auditor manajemen laba, sedangkan ukuran
Manajemen Laba Pada Bank komite audit, ukuran SSB, dan kualitas
Umum Syariah Di Indonesia Variabel Dependen: auditor tidak berpengaruh terhadap
Triana Novitasari, Nur Y = Manajemen Laba manajemen laba.
Hisamuddin, Bunga
Maharani Metode Regresi Linier
2019 Berganda

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1252
Variabel/
No Judul Hasil Penelitian
Model Analisis
4 Pengaruh Good Corporate Variabel Independen: Bahwa
Governance Terhadap X = Good Corporate dewan direksi
Kinerja Governance berpengaruh terhadap
Keuangan Pada Perbankan X1 = Dewan Direksi kinerja keuangan, sedangkan komisaris
Syari’ah Indonesia X2 = Dewan Komisaris independen, dewan pengawas syariah
Arry Eksandy X3 = Dewan Pengawas dan komite audit tidak
2018 Syariah berpengaruh
X4 = Komite Audit terhadap kinerja keuangan. Secara
bersama-sama dewan direksi, komisaris
Variabel Dependen: independen, dewan pengawas syari’ah
Y = Kinerja Keuangan dan komite audit berpengaruh terhadap
ROA.
Metode Analisis Regresi
Data Panel
5 Pengaruh Tingkat Kesehatan Variabel Independen: Bahwa secara langsung variable CAR
Bank Menurut Risk Based X = Tingkat Kesehatan Bank berpengaruh terhadap GCG dan GCG
Bank Rating Terhadap X1 = NPF berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan
Kinerja Keuangan Dengan X2 = FDR GCG hanya mampu momoderasi
Good Corporate Governance X3 = BOPO pegaruh BOPO terhadap ROA sebagai
Sebagai Variabel Pemoderasi X4 = NIM indicator kinerja keuangan perbankan
Pada Bank Umum Syariah X5 = CAR syariah.
Dan Unit Usaha Syariah Di
Indonesia Variabel Dependen:
Y = Kinerja Keuangan

Variabel Moderating Good


Corporate Governance

Metode Path Analisis

4. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Rasio ROA terjadi fluktuasi setiap tahunnya yaitu
4.1. Hasil Penelitian mengalami kenaikan di tahun 2019 sebesar 1,73% dan
Penelitian ini menggunakan data sekunder mengalami penurunan tahun 2020 sebesar 1,35%,
berupa laporan keuangan tahun 2018 – 2020, dengan artinya semakin besar nilai ROA pada suatu
laporan sebagai berikut: perusahaan maka akan semakin besar pula tingkat
Tabel 4.1 Kinerja Keuangan BUS keuntungan yang mampu diraih oleh perusahaan dan
Kinerja Keuangan BUS (%) semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dalam
No Tahun
CAR NPF ROA FDR BOPO hal pemanfaatan asetnya begitu pula sebaliknya.
1 2018 20,39 1,95 1,28 78,53 89,18 Rasio FDR mengalami penurunan setiap
2 2019 20,59 1,88 1,73 77,91 84,45 tahunnya, artinya semakin rendah Financing to
3 2020 21,16 1,62 1,35 77,61 86,10 Deposit Ratio (FDR) maka semakin kecil dana yang
Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa Rasio CAR disalurkan ke Dana Pihak Ketiga (DPK) tetapi
mengalami kenaikan setiap tahunnya, artinya semakin semakin tinggi kemampuan likuiditasnya.
besar nilai CAR mencerminkan kemampuan Rasio BOPO terjadi fluktuasi setiap tahunnya
perbankan yang semakin baik dalam menghadapi yaitu mengalami penurunan di tahun 2019 sebesar
kemungkinan risiko kerugian pada tahun 2020 dengan 84,45% dan mengalami kenaikan pada tahun 2020
nilai 21,16%. sebesar 86,10%, semakin tinggi beban operasional,
Rasio NPF mengalami penurunan setiap berarti semakin buruk pengelolaan perusahaan
tahunnya, artinya semakin rendah rasio NPF maka tersebut begitu juga sebaliknya.
semakin kecil resiko pembiayaan yang harus
ditanggung pada tahun 2020 dengan nilai 1,62%.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1253
SAS (Standar b. Menjadi alat ukur standar kualitas pemahaman
Akuntansi Syariah) akuntansi syariah.
(X1) c. Standar kualitas bagi lembaga/institusi yang
memiliki SDM bidang akuntansi syariah.
SOP (Standar
Operasional Prosedur) d. Dapat dijadikan sebagai persyaratan untuk
(X2) memasuki bidang profesi akuntansi syariah.
Kualitas Tabel 4.2 Tingkat Pemegang Sertifikasi
Kompetensi Auditor Audit Akuntansi Syariah
Internal (X3) Syariah Tahun Periode Periode Periode Total
(X)
I II III
2018 14 14 22 50
Independensi Auditor
Eksternal (X4) 2019 16 16 15 47
2020 8 8 8 24
Kinerja
Keuangan Tingkat Pemegang Sertifikasi
CAR (Capital
BUS (Y)
Adequacy Ratio) Akuntansi Syariah
(Y1)

NPF (Non BOPO (Biaya 20% 41% 2018


Performing Operasional dan
Finance) (Y2) Pendapatan 2019
39%
Operasional) (Y4)
2020
ROA (Return On
Asset) (Y3) FDR (Financing
Deposit to Ratio) (Y5) Gambar 4.2 Tingkat Pemegang Sertifikasi
Akuntansi Syariah
Gambar 4.1 Model Persamaan Struktur Pada gambar 4.2 dapat menyatakan bahwa
4.2. Pembahasan jumlah auditor dengan memiliki sertifikasi akuntansi
4.2.1. Standar Akuntansi Syariah (SAS) syariah menunjukkan terjadi penurunan setiap
Auditor syariah dimunculkan untuk tahunnya, secara persentase pada tahun 2020 dengan
menyesuaikan dengan operasional entitas syariah. jumlah 20%. Hal ini mengakibatkan kualitas audit
Tuntutan pemenuhan terhadap regulasi yang berlaku syariah sangat ditingkatkan untuk menilai kinerja
sekaligus prinsip syariah dalam operasional keuangan Bank Umum Syariah sesuai Standar
menghendaki proses audit tidak hanya dilakukan Akuntansi Syariah.
berdasarkan standar regulasi tetapi juga Standar 4.2.2. SOP (Standar Operasional Prosedur)
Akuntansi Syariah (SAS). Tiga fase Audit Syariah yaitu:
Perkembangan entitas syariah seperti Lembaga a. Perencanaan
Keuangan Syariah (LKS) menuntut adanya auditor 1) Auditor harus memahami bisnis lembaga
syariah sebagai penjamin kepercayaan masyarakat, keuangan Islam.
juga memperluas ruang lingkup meliputi aspek 2) Auditor syariah mengidentifikasi teknik yang
syariah. Sehingga tuntutan kompetensi auditor syariah tepat, sumber daya dan ruang lingkup untuk
juga harus memiliki standar profesional di bidang mengembangkan program audit.
syariah dengan memiliki Sertifikasi Akuntansi b. Pemeriksaan
Syariah (SAS). SAS adalah suatu sertifikat untuk 1) Tehnik audit diidentifikasi dan dipaparkan,
memberikan standar akuntansi syariah bagi akuntan guna mengumpulkan bukti-bukti baik kualitas
yang bekerja pada bidang tersebut. dan kuantitas untuk mencapai kesimpulan
Tujuan Sertifikasi Akuntansi Syariah: sesuai kepatuhan syariah.
a. Mengukur kemampuan/kompetensi terhadap 2) Pemeriksaan lebih rinci dari dokumentasi
pemahaman ilmu akuntansi syariah. yaitu: Kertas kerja dan Catatan audit.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1254
3) Tujuan kertas kerja yaitu memberikan catatan kualifikasi, pendidikan,ketrampilan, pengalaman dan
sistematis pekerjaan selama audit. pelatihan menjadi sebuah elemen dasar yang
4) Tujuan catatan audit yaitu memberikan menghasilkan audit internal syariah yang efektif untuk
informasi dan fakta untuk mendukung temuan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan tujuan
dan kesimpulan. mencapai maqashid syariah.
c. Laporan Kompetensi teknis seorang auditor yang
1) Hasil dari pelaksanaan audit, mencakup melaksanakan audit syariah ada tiga faktor yaitu:
persiapan laporan audit syariah. a. Pendidikan formal dalam bidang akuntansi
2) Pada umumnya laporan menginformasikan termasuk ujian profesi auditor.
tingkat kesesuaian antara informasi dan b. Pelatihan yang bersifat praktis dan pengalaman
kriteria yang telah ditetapkan. dalam bidang auditing.
c. Pendidikan professional yang berkelanjutan
Hal-hal yang dilakukan pada audit bank syariah selama menekuni karier auditor professional.
meliputi: d. Auditor syariah dituntut memiliki dua kompetensi
a. Pengungkapan kewajaran penyajian laporan sekaligus yakni kompetensi dalam bidang
keuangan dan unsur kepatuhan syariah. akuntansi dan audit syariah.
b. Memeriksa akunting dalam aspek produk, baik Pemeriksaan yang dilakukan auditor internal
sumber dana ataupun pembiayaan. lebih rinci dibandingkan dengan pemeriksaan yang
c. Pemeriksaan distribusi profit. dilakukan oleh auditor eksternal. Internal auditor tidak
d. Pengakuan pendapatan cash basis secara riil. memberikan opini terhadap kewajaran laporan
e. Pengakuan beban secara accrual basis. keuangan karena auditor internal merupakan orang
f. Pengakuan pendapatan dengan bagi hasil. dalam perusahaan yang tidak independen. Laporan
g. Pemeriksaan atas sumber dan penggunaan zakat. internal auditor mencakup pemeriksaan mengenai
h. Pemeriksaan unsur-unsur yang tidak sesuai kecurangan dan penyimpangan, kelemahan
dengan syariah. pengendalian internal, serta rekomendasi perbaikan.
Audit internal dibagi menjadi Komite Audit dan Tata
Prosedur audit secara umum antara lain: Lembaga Keuangan Islam. Komite ini bertanggung
a. Prosedur analitis dan membandingkan data yang jawab untuk fungsi sistem pengendalian internal, dan
memiliki hubungan. penggunaan rekening investasi terbatas, kepatuhan
b. Menginspeksi dokumen, catatan dan pemeriksaan syari’ah, rekening sementara dan tahunan serta
fisik atas sumber-sumber berwujud. praktek akuntansi dan audit.
c. Mengkonfirmasi pertanyaan pada pihak intern Kompetensi audit internal yang dimiliki sangat
atau ekstern untuk mendapat informasi. berpengaruh pada kualitas audit syariah dalam
d. Menghitung, menelusuri dokumen dan pelaksanaan tanggung jawab untuk meningkatkan
mencocokkan ke dokumen. kinerja keuangan bank umum syariah.
4.2.4. Independensi Audit Eksternal
Kualitas audit syariah dilakukan dengan tujuan
Fungsi audit syariah dilakukan oleh auditor
untuk menguji kepatuhan perbankan syariah sesuai
internal yang memiliki pengetahuan dan keterampilan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam produk
yang memadai terkait syariah. Auditor internal harus
dan kegiatan usahanya sehingga auditor syariah dapat
dapat menunjukkan bahwa tidak ada ancaman
memberikan opini yang jelas terhadap kinerja
terhadap independensi audit eksternal sehingga pihak
keuangan Bank Umum Syariah. Semakin baik
eksternal tidak akan meragukan objektivitas dari
pelaksanaan SOP audit syariah maka berpengaruh
auditor internal. Independensi dalam hal ini yaitu
pada peningkatan shari'ah compliance sehingga
terkait objektivitas dan penampilan serta dapat terjaga
menghasilkan peningkatan kinerja keuangan bank
oleh faktor pendukung lainnya seperti religiusitas.
umum syariah.
Independensi mengandung unsur kemandirian
4.2.3. Kompetensi Auditor Internal dari dominasi pihak lain dan obyektifitas dalam
Menurut Khalid & Haron (2018) kompetensi melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dalam
auditor syariah yang tepat mencakup pengetahuan, hubungan dengan asas independensi (independency),

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1255
lembaga harus dikelola secara independen agar g. Kualitas audit syariah berpengaruh terhadap
masing-masing organ perusahaan beserta seluruh peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah
jajaran di bawahnya tidak saling mendominasi dan dalam menilai ROA (Return On Asset).
tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun yang h. Kualitas audit syariah berpengaruh terhadap
dapat mempengaruhi obyektivitas dan peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah
profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan dalam menilai FDR (Financing Deposit to Ratio).
tanggung jawabnya. i. Kualitas audit syariah berpengaruh terhadap
Mengidentifikasikan independensi, yaitu: peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah
a. Real Independence adalah independensi auditor dalam menilai BOPO (Biaya Operasional dan
yang berkaitan dengan sudut pandang dirinya Pendapatan Operasional).
sendiri, cth: sikap mental, karakter, kejujuran, dan
juga kepatuhan terhadap kode etik auditor. 5.2. Saran
b. Apparance Independence merupakan Populasi yang digunakan bisa menambah Unit
independensi auditor yang berkaitan dengan Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
hubungan auditor dengan manajemen. atau membandingkan antar wilayah sehingga hasil
Independensi auditor eksternal menunjukkan lebih general dan Sampel yang digunakan lebih fokus
tingkat kualitas auditor syariah dalam menilai ke bidang syariah yaitu auditor yang telah memiliki
peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah. keahlian bidang syariah/sertifikasi syariah.
Hal ini dapat mewujudkan prinsip Good Corporate Penelitian selanjutnya dapat menambah-kan
Governance (GCG) sehingga pemenuhan prinsip variabel lain pada variabel dependen dan variabel
syariah pada bank syariah dapat dilakukan dengan independen seperti Dewan Pengawas Syariah dan juga
baik melalui penetapan aturan dan terrsedianya fungsi mengubah model penelitian dengan menambah
pengawasan tentang aspek kesyariahan. variabel moderating atau variabel intervening.

5. KESIMPULAN DAN SARAN 6. REFERENSI


5.1. Kesimpulan Evi, Sebtianita. 2015. Analisis Kinerja Bank Umum
Berdasarkan hasil penelitian bahwa: Syariah Dengan Menggunakan Pendekatan
a. Standar Akuntansi Syariah menjadi dasar kualitas Islamicity Performance Index. Malang: UIN
audit syariah dan berpengaruh dalam Mulana Malik Ibrahim.
meningkatkan kinerja keuangan bank umum Hariwibowo, I. 2013. Analisis Perbandingan
syariah. Pengaruh Kualitas Audit, Likuiditas,
b. Standar Operasional Prosedur merupakan acuan Solvabilitas, Profitabilitas Terhadap Opini Audit
dalam pelaksanaan kualitas audit syariah dan Going Concern (Studi Perbankan Syariah Di
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja Asia). STAR–Study & Accounting Research,
keuangan bank umum syariah. X(3), 51–67.
c. Kompetensi Auditor Internal adalah persyaratan Hartadi, B. 2012. Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP,
Sumber Daya Manusia untuk menjadi dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di
profesionalisme terhadap kualitas audit syariah Bursa Efek Indonesia. Ekonomi dan Keuangan
dan berpengaruh dalam meningkatkan kinerja Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009, 84–103.
keuangan bank umum syariah. Junaidi, & Nurdiono. 2016. Kualitas Audit: Perspektif
d. Independensi Auditor Eksternal mewujudkan Opini Going Concern. Yogyakarta: CV Andi
kualitas audit syariah dan berpengaruh dalam Offset.
meningkatkan kinerja keuangan bank umum Rilowicaksono, Unggul Budi. 2015. Analisis Kinerja
syariah. Bank Umum Syariah Dengan Menggunakan
e. Kualitas audit syariah berpengaruh terhadap Islamicity Performance Index Periode 2012-
peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah 2014. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijag.
dalam menilai CAR (Capital Adequacy Ratio). Saputra, A. E. 2012. Pengaruh Kompetensi dan
f. Kualitas audit syariah berpengaruh terhadap Independensi Auditor teerhadap Kualitas Audit
peningkatan kinerja keuangan bank umum syariah dengan Etika auditor sebagai Variabel
dalam menilai NPF (Non Performing Finance). Modifikasi. Jurnal Akuntansi, 1(2).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 8(02), 2022, 1256
Siyamto, Y., & Sumadi, S. (2018, October). Slamet Wiyono, Taufan Maulamin. 2012. Memahami
Komparasi Kinerja Keuangan Bank Umum Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Mitra
Syariah Dan Unit Usaha Syariah Di Indonesia Wacana Media.
Dengan Menggunakan Metode Economic Value Tjun, L. T., Marpaung, E. I., & Setiawan, S. 2012.
Added (EVA) Dan Market Value Added (MVA) Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor
Periode 2014-2016. In Prosiding Seminar Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi, 4(1),
Nasional & Call for Paper STIE AAS (pp. 168- 33–56.
179).

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai