Anda di halaman 1dari 1

KOREO TUNGGAL

INA ARRYANTI SUKMALATIFAH

Judul : Gengsot
Tema : Kesejahteraan
Jenis Garapan : Kreasi Baru
Konsep Gerak : Bergoyang Staccato
Properti : Krincing dan Selendang Gombyok

LATAR BELAKANG

Diambil dari Keunikan Namanya yaitu


Dalam bahasa Pemalang, Grombyang berarti mengapung di permukaan atau bergoyang-
goyang. Mengapa Nasi Grombyang itu identik dengan bergoyang- goyang. Dalam penyajian
Nasi Grombyang ini komposisi antara kuah Grombyang dengan nasinya, lebih banyak kuah
daripada nasinya. Sehingga nasinya dapat mengapung dan bergoyang-goyang di antara kuah
Grombyangnya. Nama Grombyang ini tidak bisa didapati di kota-kota lain, sehingga nama
Grombyang sangat ikonik dan unik.
Sumber ;
Dikutip dari Ulasan JUNAEDI, S.E., Tim Media Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID)
https://yoursay.suara.com/amp/ulasan/2021/06/23/204510/keunikan-nasi-grombyang-kuliner-
legendaris-khas-pemalang

Alasan memakai properti Selendang yaitu untuk penggambaran remaja pesisir pantai utara
yang centil dan lincah membanggakan kota Pemalang sebagai Kota kelahirannya.
Krincing penggambaran spirit berdasarkan Watak (Kepribadian) Orang Pemalang.
Masyarakat Pemalang memiliki semboyan “Banteng Wareng ing Payudan tan Sinayudan –
Rawe-rawe rantas Malang-malang Putung”. yang memiliki arti bahwa rakyat Pemalang jika
sudah dilukai atau dijajah berani berjuang. Biarpun rakyat kecil, namun bila berada di arena
peperangan tidak bisa dicegah. Dalam melawan musuh sambil menari nari sinonderan sampai
kalung usus tak akan menyerah.

Sumber: http://nguriurijawa.blogspot.com/2012/01/raden-maoneng-bojongbata-
pemalang.html

Anda mungkin juga menyukai