Anda di halaman 1dari 10

A.

LATAR BELAKANG (Desa Karangsari, Komoditas)


Kekayaan sumber daya alam merupakan satu hal yang dapat dimanfaatkan oleh semua
orang. Seperti sumber daya alam dapat menjadi penunjang mata pencaharian dalam suatu
wilayah. Pemasaran dalam perdagangan mata pencaharian juga menjadi titik terpenting
dalam keberhasilan perdagangan tersebut. Banyak sumber daya alam yang dapat
dimanfaatkan yang sesuai dengan kondisi suatu wilayahnya. Salah satunya di Desa
Karangsari Kabupaten Banyuwangi dengan pemasaran hasil sumber daya alam.

Desa karangsari ini adalah desa yang kondisi tanahnya subur, terdapat beberapa sumber
mata air serta beberapa sungai dan saluran irigasi. Sehingga sebagian besar tanah di Desa
karangsari dijadikan lahan pertanian berupa sawah dan kebun. Selain pertanian dan
perkebunan, terdapat juga sekotor – sektor lain seperti peternakan, pembibitan dan
industri. Desa karangsari terletak di Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi yang
berbatasan dengan Desa Parijatah Kulon dan Desa Sumbersari.

Karena itu Desa Karangsari ini memanfaatkan lingkungan sekitarnya dengan menanam
singkong. Perdagangan singkong ini sudah menyebar luas hingga ke luar kota banyuwangi.
Alasan pemilihan menanam singkong karena selain tanahnya yang subur tapi perawatan
menanam singkung cukup mudah dan mendapatkan hasil yang menggiurkan. Desa
Karangsari ini juga telah mengembangkan hasil dari penanaman singkong ke produk
makanan yaitu Tape Singkong.

Tape Singkong buatan desa karangsari pemasarannya memang belum seluas singkong yang
hingga dikirim ke luar kota. Melainkan Tape Singkong ini hanya dijual di pasar – pasar
daerah sekitaran Banyuwangi saja.

Dengan adanya Tape Singkong ini, maka kelompok kami ingin mengembakannya lagi ke
makanan yang lebih banyak diminati banyak orang yaitu “Bola Tape ”. Untuk menjadi pilihan
cemilan baru masyarakat Banyuwangi. Olahan makanan yang satu ini masih jarang ditemui
dan dikenali oleh banyak orang.
B. Tujuan Branding Produk
 Untuk memperkenalkan olahan baru dari Tape Singkong
 Memberikan kesan baru terhadap olahan Tape sehingga tidak merasa bosan disaat
memakannnya
 Meningkatkan grafik penjualan produknya
 Dengan inovasi baru ini kami ingin membantu meningkatkan daya jual terhadap Tape
Singkong
 Membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Desa karangsari
Untuk memperkenal kan oalahan baru dari tape singkong agar dapat memberikan cita
rasa baru pula, sehingga tidak merasa bosan dengan makanan lawas ini. Branding
prodk ini juga bertujuan untuk meningkatkan grafik penjualan pabrik tape. Dengan
inovasi ii kami berharap dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat
desa Karangsari yang tadinya menjual tape mentah Rp 3.500 per kilonya bisa menjual
Rp 10.00 – Rp 15.000 per porsinya.

C. GEOGRAFIS DAERAH DAN PENDUDUK


Desa Karangsari merupakan desa yang terletak pada posisi lintang 8 o18’34.00” LS –
8o21’54.50” LS, dan posisi bujur  114o10’02.50” BT – 114o12’54.50” BT, dengan luas
wilayah :  1.341 ha, yang terperinci sebagai berikut : Tanah Ladang 460 Ha, Tanah
Pemukiman 154 Ha, Tanah Sawah 550 Ha, Fasilitas umum 62Ha, Perkebunan 115 Ha. Desa
Karangsari terletak di Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, yang berbatasan dengan:
Sebelah Utara; Desa Temuguruh (Kec. Sempu), Sebelah Timur; Desa Parijatah Kulon
dan Desa Sumbersari (Kec. Srono), Sebelah Selatan; Desa Kembiritan dan Desa Genteng
Wetan (Kec. Genteng), Sebelah Barat; Desa Temuasri dan Desa Tegalarum (Kec. Sempu).

Karena terletak di kaki Gunung Raung Desa Karangsari dikelilingi bukit- bukit dengan banyak
aliran sungai yang membelah Desa karangsari. Iklim yang ada di Desa Karangsari sangat
sejuk, hal ini terlihat dari adanya Curah Hujan 2.000-3.000mm, Suhu rata-rata 25o C, Tinggi
rata-rata 156-263m dari permukaan laut.

Kondisi Sumberdaya Alam Desa Karangsari saat ini sebagai berikut :

1. Lahan Pertanian
 Lahan sawah seluas 550 Ha yang masih dapat ditingkatkan produktifitasnya
karena saat ini masih belum dikerjakan secara optimal secara keseluruhan.
 Lahan ladang dan pekarangan yang subur seluas 460 Ha, pemanfaataannya
belum dikelola secara maksimal.
 Lahan perkebunan seluas 115 Ha yang dapat menyerap tenaga kerja.

2. Sektor Peternakan
 Pemeliharaan ternak oleh sebagian besar masyarakat desa karangsari adalah
jenis unggas meliputi ayam, bebek/itik, menthokyang dikelola per keluarga
dengan cara-cara tradisional.
 Selain jenis unggas, ada juga ternak kambing, domba, sapi dan lainnya, yang
dikelola secara tradisional.
 Terdapat beberapa kelompok ternak di Desa Karangsari yang memungkinkan
untuk lebih ditingkatkan produtifitasnya, seperti Kelompok Ternak Bebek/Itik
di Dusun Simbar dan Kelompok Ternak Sapi di Dusun Nganjukan.
 Tersedianya pakan ternak yang berasal dari lahan sawah, ladang dan kebun,
serta pakan tambahan ternak berupa dedak yang dihasilkan oleh beberapa
pabrik penggilingan padi yang terdapat di desa karangsari.
 Banyaknya limbah kotoran ternak sapi, kambing, domba dan lainnya yang
memungkinkan untuk dikembangkan sebagai usaha pembuatan pupuk
organik.
3. Sektor Perikanan
 Adanya potensi sumber air tawar dan sungai memungkinkan untuk
pengembangkan usaha perikanan air tawar lebih intensif. Selama ini, sektor
perikanan di Desa karangsari belum digali secara maksimal dikarenakan
sebagian besar pengelolaan di sektor ini hanya dianggap sebagai usaha
sampingan dan hasilnya hanya untuk kepentingan keluarga saja. 

Sebagaimana telah diuraikan bahwa jumlah penduduk Desa Karangsari sesuai dengan hasil
pendataan tahun 2015sebesar 17.574 jiwa terdiri atas 8.566 jiwa laki-laki dan 9.088jiwa
perempuan.Angkaperbandingan perkembangan penduduk Desa Karangsari termasuk dalam
katagori tinggi, dibandingkan dengan perbandingan penduduk desa lainya di wilayah
Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi.

D. ALASAN MEMILIH PRODUK


Bola Tape merupakan makanan yang masih jarang ditemui di kota banyuwangi. Padahal
jajanan yang satu ini sangatlah muda dalam cara pembuatannya. Alasan kelompok kita
memilih produk ini adalah karena belum banyaknya pesaing dan mengetahui tentang
jajanan bola tape ini. Dan kami juga menciptakan inovasi baru dan sebelumya belum pernah
dibuat. Yaitu dengan menambahkan saus dalam bolbi ini, seperti saus coklat, greentea, dan
tiramisu. Saus tersebut dilumurkan diatas bola tape tersebut dan membuat konsumen bola
tape merasa ketagihan dengan saus ini. Sehingga dengan adanya inovasi ini dapat membuat
para konsumen merasa lebih penasaran akan rasa bolbi ini.

Adapun kandungan dari Tape Singkong adalah mengandung energi sebesar 173 kilokalori,
protein 0,5 gram, karbohidrat 42,5 gram, lemak 0,1 gram, kalsium 30 miligram, fosfor 30
miligram, dan zat besi 0 miligram.  Selain itu di dalam Tape Singkong juga terkandung
vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,07 miligram dan vitamin C 0 miligram.  Hasil tersebut
didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tape Singkong, dengan jumlah yang
dapat dimakan sebanyak 100 %.

E. PROSES PEMBUATAN BOLA TAPE

Berikut ini resep cara membuat Bola Tape :

Bahan :
500 gr tape singkong yang empuk dan manis
125 gr terigu
sejumput garam
1 sdm susu bubuk
125 ml air
Saus Tiramisu
Saus Coklat
Saus Greentea
Cara membuat :

1. Dalam sebuah wadah besar haluskan tape singkong dan buang seratnya. Campur
terigu, garam dan susu bubuk.
2. Tuangi air sedikit demi sedikit sambil diaduk rata hingga adonan pulen
3. Ambil sebanyak 1 sdm penuh dan bentuk seperti bola – bola. Lakukan sampai tape
habis.
4. Panaskan minyak dalam wajan dengan api kecil. lalu goreng adonan bola tape ke
dalam minyak panas.
5. Setelah bawahnya kuning kecoklatan, balik sekali dan lanjutkan menggoreng sampai
matang.
6. Angkat dan tiriskan
7. Tuangkan saus sesuai selera diatas bola tape.

F. ANALISIS SWOT
Streght
 Adanya kandungan gizi atau nutrizi dari ubi yang berbentuk jajanan
 Belum adanya pesaing yang menjual bolbi ini
 Adanya varian rasa dalam saus yang disajikan
 Bukan makanan primer sehingga dapat dikonsumsi setiap saat
 Packing menarik karena terbuat darikertas sehingga dapat dipastikan
kehigienisannya dan ramah lingkungan
Weakness
 Produk baru sehingga konsumen masih belum mengenal
 Kurang percayanya konsumen akan rasa bola tape

Opportunity

 Dapat dikonsumsi oleh semua kalangan mulai dari anak kecil hingga dewasa
 Harganya yang terjangkau juga menjadi pilihan masyarakat
 Mempunyai kemasan praktis sehingga mudah dibawa
 Keunikan dalam memakan bolbi tersebut yaitu di cocol dalam saus
Threat
 Banyak olahan serupa seperti Bola Ubi
 Masyarakat susah menerima produk olahan dari tape ini, karena sudh
diperkenalkan olahan dari Ubi manis

G. INOVASI KEMASAN PRODUK BARU


Kami ingin mengubah kemasan dari tape biasa yang dibungkus daun pisang, kini
kemasan baru dari kertas karena kami ingin mengurangi penggunaan plastik, lalu
ditempel stiker logo bola tape yang telah kami buat kurang lebih seperti ini.

H. SEGMENTASI
Segmentasi produk BOLPEBOW tergolong untuk semua usia dan semua kalangan,
karena harga yang ditawarkan tidak lah mahal. Meski tape biasa telah berubah
menjadi olahan bola tape dengan saus yang beraneka ragam itu jajanan ini tetap bisa
dinikmati disetiap kalangan menengah atas maupun bawah

I. TARGETING
Targeting dari pengolahan kembali makanan yang berbahan dasar tape ini adalah
agar dapat memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dan dapat membuat inspirasi bagi
desa karangsari akan inovasi baru dari olahan tape itu sendiri.

J. POSISITIONING
Bola tape ini tentu lebih diminati oleh konsumen. Karena Bola tape ini memiliki cita
rasa yang manis, dan tekstur renyah serta terdapat toping dan saus yang lagi tren
saat ini, seperti saus grentee.

K. IKLAN PRODUK
Kelompok kami memilih membuat poster terkait BOLPEBOW dan akan di iklan kan di
sosial media seperti instagram, facebook, dan twitter. Mengapa kelompok kami
memilih sosial media tersebut? Karena pada saat ini masyarakat sangat aktif
menggunakan sosial media tersebut. Dirasa cara mempromosikan produk melalui
sosial media pada saat ini adalah cara yang cukup efektif.
L. ANALISIS HARGA
Olahan tape di Desa karangsari djual dengan kisaran harga Rp 3500 / per kilogram.
Lalu kami membuat olahan bola-bola tape yang berbahan dasar tape, dan berikut
harga bahan-bahan nya:

2kg tape singkong Rp 15.000


Tepung terigu Rp 8000
Garam Rp 3000
Susu bubuk Rp 5000
Saus greentea Rp 10.000
Saus keju Rp 10.000
Saus coklat Rp 10.000
Total Rp 56.000

Dari olahan tape menjadi bola-bola tape tersebut, kami berhasil membuat 30
bulatan bola tape yang bearti 5 porsi Bola Tape. Dari total modal tersebut kami akan
menjual bola tape seharga :

1 porsi bola tape berisi 6 buah Rp 10.000


Tambahan saus coklat, tiramissu, Rp 3000
greestea,stroberi

Maka yang tadinya olahan tape saja dijual dengan harga Rp 3500 / kg nya kini telah
menjadi olahan makanan berupa Bola Tape dan daat dijual dengan harga Rp 10.000 /
porsinya.
Lampiran
Geografis daerah

Tape Sebelum diolah Sesudah diolah menjadi bola tape

Kemasan baru bola tape


Proses pembuatan bola-bola tape

Makalah Management Periklanan ini Disusun oleh :


Anggelina Cindy 17043010061 Gheana FairuzA 17043010062

Anda mungkin juga menyukai