Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BALIMÉD

NO : …../SK/RSBM/INT/VII/2019

TENTANG
TATA LAKSANA OTORISASI PENGELUARAN BIAYA OPERASIONAL
RUMAH SAKIT BALIMÉD

DIREKTUR RUMAH SAKIT BALIMÉD

MENIMBANG:

a. Bahwa segala biaya operasional yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit harus diketahui dan
sepengetahuan bertingkat oleh pejabat dan direktur rumah sakit.
b. Bahwa diperlukan otorisasi sebagai proses internal control untuk memberikan jaminan
yang cukup dalam pengendalian internal pengeluaran biaya operasional.
c. Bahwa otorisasi atas pengeluaran biaya rumah sakit dilakukan secara berjenjang.

MENGINGAT:

a. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


b. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
c. Perpres No 77 tahun 2015 tentang Pengorganisasian Rumah Sakit
d. Standar Nasional Akreditasi RS edisi 1 tahun 2017
e. Surat Keputusan Direktur Utama PT Bali Dharma Medistra ( PT BDM ) No.
007/PTBDM/SK/INT/III/2019 tentang Reposisi Divisi Keuangan.
f. Standar Audit seksi 319 tentang Pertimbangan atas pengendalian intern dalam audit
laporan keuangan.
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN

Pertama : Surat Keputusan Direktur RS BaliMéd No. ……./SK/RSBM/Int/VII/2019 Tentang


Otorisasi Pengeluaran Biaya RS BaliMéd

Kedua : Kebijakan Direktur RS BaliMéd tentang Tata Laksana Otorisasi Pengeluaran


Biaya Operasional di RS BaliMéd (terlampir);

Ketiga : Otorisasi dibuat sebagai pengendalian intern dan sebagai bentuk tanggung
jawab atas wewenang jabatan dalam pelaksanaan pengeluaran biaya
operasional rumah sakit sesuai dengan job description yang diberikan;

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku mulai tanggal 1 April 2019, dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Denpasar
Pada Tanggal : 1 April 2019
Rumah Sakit BaliMéd

dr. I Putu Oka Dharmawan,MARS


Direktur

Tembusan Kepada Yth :

1. Direktur Utama PT BDM


2. Wadir RS BaliMéd
3. Kepala Divisi SDM RS BaliMéd
4. SPI RS BaliMéd
5. Yang Bersangkutan
6. Arsip
LAMPIRAN I SK DIREKTUR RS BALIMÉD
Surat Keputusan Direktur RS BaliMéd No. ……./SK/Int/RSBM/VII/2019 Tentang Tata Laksana
Otorisasi Pengeluaran Biaya Operasional di RS BaliMéd

KEBIJAKAN DIREKTUR RS BALIMÉD


TENTANG
TATA LAKSANA OTORISASI PENGELUARAN BIAYA OPERASIONAL

1. Biaya operasional rutin dari unit layanan.


a. Untuk semua pengeluaran biaya rutin dari unit back office harus diverifikasi oleh
Kepala Divisi masing – masing dan mendapat persetujuan oleh Direktur RS.
b. Biaya operasional yang telah disetujui, diajukan ke Sub Divisi Pengendalian Biaya
untuk diverifikasi kewajarannya kemudian diotorisasi.
c. Kemudian diserahkan kepada Kepala Divisi Keuangan untuk diotorisasi.
d. Biaya tersebut diserahkan kepada General Kasir untuk dibuatkan Bukti Kas Keluar
atau dibuatkan Form Transfer apabila dilakukan dengan mentransfer ke rekening
bank yang ditujukan.
e. Bukti Kas Keluar atau Form Transfer tersebut diserahkan dan diotorisasi oleh Sub
Divisi Keuangan, kemudian diserahkan kembali ke General Kasir untuk direalisasikan.
2. Biaya operasional rutin dari pihak ketiga.
a. Untuk pengeluaran rutin dari pihak ketiga yang datang langsung ke Divisi Keuangan,
maka akan diterima langsung oleh Unit masing – masing di keuangan.
b. Untuk pembayaran supplier, invoice diterima oleh unit Utang. Kemudian dibuatkan
voucher payment dari system, setelah itu direkap dan diserahkan ke KasubDiv
Keuangan untuk diverifikasi kelengkapan, kesesuaian dokumen dan nominal yang
akan dibayarkan. Setelah cocok, disiapkan cek / BG untuk pembayaran. Untuk cek /
BG yang disiapkan diotorisasi ( diparaf ) pada bagian bonggol Cek/BG oleh Kepala
Divisi Keuangan dan Direktur RS, kemudian diserahkan ke PT BDM untuk diotorisasi (
ditandatangani ) oleh Direktur Utama dan Direktur Keuangan PT BDM.
c. Untuk pembayaran rutin yang keluar dari kas, tagihan diberikan kepada General
kasir untuk dibuatkan bukti kas keluar. Adapun untuk pembayaran rutin tersebut
diotorisasi dengan jenjang sebagai berikut :
 S/d 1 juta  ditandatangani oleh Sub Divisi keuangan
 1 s/d 5 juta  diverifikasi dan diparaf oleh Sub Divisi Pengendalian Biaya dan
ditandatangani Sub Divisi keuangan
 > 5 juta  diverifikasi dan diparaf oleh Sub Divisi Pengendalian Biaya dan
Kepala Divisi Keuangan, realisasi ditandatangani Sub Divisi keuangan
3. Pengeluaran Cek / BG.
a. Untuk pembayaran atau pengeluaran biaya yang menggunakan Cek / BG maka
otorisasi dilakukan pada divisi keuangan dengan wewenang sebagai berikut :
 Cek / BG dikeluarkan oleh unit di keuangan, kemudian diverifikasi kesesuaian
tagihan dengan nomor dan nominal cek / BG.
 Apabila telah sesuai dengan maka Kepala Divisi Keuangan paraf di bagian
bonggol cek/BG, kemudian diserahkan ke Direktur RS.
 Direktur RS paraf juga dibagian Bonggol Cek/BG.
 Kemudian Sub Divisi Keuangan menyerahkan Cek/BG tersebut ke PT BDM
untuk ditandatangani oleh Direktur Utama dan Keuangan PT BDM.
b. Pembayaran yang memerlukan cek / BG yaitu nominal dengan jumlah besar diatas
10 juta, pembayaran kepada supplier, dan Honor Dokter yang dibayarkan sekaligus.
Pengecualian terhadap biaya- biaya yang fisiknya tidak sekaligus datang pada hari
bersangkutan dilakukan pembayaran secara kas dengan Uang Muka atau kas bon.

Anda mungkin juga menyukai