Anda di halaman 1dari 88

ANALISIS TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM

MENINGKATKAN PELAYANAN KOMPLAIN PELANGGAN


PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON MATTOANGING
MAKASSAR

Oleh
IRMA YULYANA
NIM 105720507814

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2018
ANALISIS TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM
MENINGKATKAN PELAYANAN KOMPLAIN PELANGGAN
PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON MATTOANGING
MAKASSAR

SKRIPSI

IRMA YULYANA
105720507814

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeperoleh Gelar Sarjana


Ekonomi Dan Bisnis Pada Jurusan Manajemen Universitas
Muhammadiyah Makassar

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2018

ii
PERSEMBAHAN

Dengan ini saya persembahan Karya Ilmiah ini untuk ibuku tersayang dan
Alm. Ayahku dan keluargaku tersayang yang selalu memberikan
semangat dan motivasi serta dukungan materi untuk perjuanganku dan
untuk sahabat dan teman-temanku serta teman spesial yang mampu
menampung keluh kesahku di saat saya lelah berjuang. Saya ucapkan
banyak terima kasih yang tak terhingga.

MOTTO HIDUP

“ Menyia-nyiakan waktu lebih buruk dari kematian. Karena kematian


memisahkan dari dunia sementara menyia-nyiakan waktu memisahkan
dari Allah”

ii
ii
ii
ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penullis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW

beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang

tiada ternilai manakala penulis skripsi yang berjudul “Analisis Total Quality

Management (TQM) Dalam Meningkatkan Pelayanan Komplain Pelanggan Pada

PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar”

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda Alm. Hakkang dan Ibunda Hj.Kartini

yang senangtiasa member harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa

tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senangtiasa mendukung

dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar

atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia

dan akhirat.

vi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rosulong, SE., MM Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur R, SE., MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Abdul Muttalib, SE., MM selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan penulis,

sehingga Skripsinselesai dengan baik.

5. Bapak Basri Basir MR, SE, M.Ak selaku Pembimbing II yang telah berkenan

membantu selama penyusunan skripsi hingga unian skripsi.

6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Pimpinan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar yang telah

bersedia menerima dan memberikan data/informasi yang dibutuhkan

sehubungan dengan pembahasan skripsi ini.

vii
9. Kakanda Asdar selaku pegawai PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging

Makassar yang selalu meluangkan waktunya untuk membantu dalam

penyelesaian skripsi.

10. Kakanda Ahmad Yani yang telah membantu dan selalu memberikan

motivasi, sehingga penulis sampai pada tahap akhir penyelesaian studi

strata satu.

11. Rekan-rekan mahasiswa 2014 terkhusus manajemen 11-14 yang selalu

belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam

aktivitas studi.

12. Terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh Karena itu, kepada semua pihak

utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan

saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.

Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

emua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, Agustus 2018

Irma Yulyana

viii
ABSTRAK

Irma Yulyana, 2018, Analisis Total Quality Management (TQM) Dalam


Meningkatkan Pelayanan Komplain Pelanggan Pada PT. PLN (Persero)
Rayon Mattoanging Makassar, Skripsi Program Studi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I
Bapak Abdul Muttalib, SE.,MM dan Pembimbing II Bapak Basri Basir MR, SE,
M.Ak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Total Quality
Management dalam meningkatkan pelayanan komplain pelanggan pada PT.
PLN(Persero) Rayon Mattoanging Makassar.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kualitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa informasi
secara lisan maupun tertulis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi dan wawancara.
Hasil penelitian sistem pelayanan jasa dalam pemberian pelayanan
komplain pelanggan oleh PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar
selama ini didasarkan pada pelayanan yang mudah, langsung dan aman.
Pemberian pelayanan Dengan system pelayanan yang mengacu kepada lima
faktor yaitu kecepatan pelayanan, kenyamanan pelayanan, keramahan
pelayanan, kebenaran pelayanan, dan kemampuan pelayanan merupakan
cerminan dari prinsip “Total Quality Management” (TQM) sehingga membawa
PT. PLN (Persero) sebagai suatu perusahaan yang menitikberatkan kualitas
pelayanan bukan periode semata.
Hasil kuisioner yang dilakukan penulis terhadap enam puluh orang
pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar ternyata pelayanan
yang diberikan oleh pegawai secara umum dapat memuaskan pelanggan,
dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis terbukti atau hipotesis
dapat diterima. Untuk menilai kepuasan pelanggan, maka penulis menggunakan
analisis lima dimensi sebagai alat ukur, yaitu dimensi bukti langsung, keandalan,
ketanggapan, keyakinan dan empati.

Kata Kunci: Total Quality Management dan Pelayanan Komplain Pelanggan

ix
ABSTRACT

Irma Yulyana, 2018, Total Quality Management (TQM) Analysis In Improving


Customer Complaint Service At PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging
Makassar, Thesis Faculty of Economics and Business Studies Program
Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Supervisor I Mr. Abdul
Muttalib, SE., MM and Advisor II Mr. Basri Basir MR, SE, M.Ak

The purpose of this study is to determine the Total Quality Management in


improving customer complaints services at PT. PLN (Persero) Rayon
Mattoanging Makassar.

The approach used in this research is qualitative research method that is


data obtained from the company in the form of information orally and in writing.
Data collection methods used were observation and interview.

The results of service system services in the provision of customer


complaints services by PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar has
been based on easy service, direct and secure. Provision of services With
service system that refers to five factors namely service speed, service
convenience, hospitality service, service truth, and service ability is a reflection of
the principle of "Total Quality Management" (TQM) so as to bring PT. PLN
(Persero) as a company that emphasizes the quality of service is not the period
alone.

The results of questionnaires conducted by the author of sixty customers


of PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar proved that the services
provided by employees in general can satisfy the customer, thus the hypothesis
proposed by the author proved or hypothesis acceptable. To assess customer
satisfaction, the writer uses five-dimensional analysis as a measuring tool,
namely the dimensions of direct evidence, reliability, responsiveness, confidence
and empathy.

Keywords: Total Quality Management and Customer Complaints Service

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN..................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ................................................................... ix

ABSTRACT....................................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR/BAGAN .......................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6

A. Total Quality Management (TQM) ............................................. 6

1. Pengertian Total Quality Management ................................. 6

xi
2. Karakteristik Total Quality Management................................ 7

3. Prinsip Total Quality Management ...................................... 10

4. Konsep Total Quality Management ..................................... 12

B. Pelayanan ............................................................................... 13

1. Pengertian Pelayanan......................................................... 13

2. Dimensi Pelayanan ............................................................. 13

3. Karakteristik Pelayanan ...................................................... 14

C. Pelanggan............................................................................... 15

1. Pengertian Pelanggan ........................................................ 15

2. Kepuasan Pelanggan.......................................................... 16

D. Komplain atau Keluhan Pelanggan ......................................... 18

E. Pelayanan Keluhan Pelanggan ............................................... 19

F. Tinjaun Empiris ....................................................................... 21

G. Kerangka Konsep.................................................................... 24

H. Hipotesis ................................................................................. 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 27

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 28

B. Fokus Penelitian...................................................................... 28

C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian..................................... 29

D. Sumber Data........................................................................... 29

E. Populasi dan sampel .............................................................. 29

F. Pengumpulan Data ................................................................. 30

G. Instrumen Penelitian ............................................................... 31

H. Teknik Analisis ........................................................................ 31

xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Ringkas Perusahaan.................................................. 34

B. Visi dan Misi Perusahaan........................................................ 35

C. Struktur Organisasi ................................................................. 36

D. Tugas Pokok PT. PLN (Persero) ............................................. 37

E. Total Quality Management Dalam Meningkatkan Komplain

Pelanggan............................................................................... 41

F. Prosedur Pelayanan Komplain Pelanggan .............................. 42

G. Analisis Data ........................................................................... 43

H. Pembahasan .......................................................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................. 55

B. Saran-Saran............................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. …...57

DAFTAR LAMPIRAN……… …...........................................................................58

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Tinjauan Empiris ……………………………………………………21

Tabel 3.2 Skor tingkat kinerja pelayanan dengan skor tingkat kepentingan

(harapan)……………………………………………………………..32

Tabel 4.3 Penilaian Responden terhadap ketersediaan perlengkapan kerja

petugas sudah memadai sesuai dengan kebutuhan dalam

melaksanakan tugas pelayanan…………………………………….44

Tabel 4.4 Tingkat kepentingan (Harapan) Responden terhadap ketersediaan

perlengkapan kerja petugas sudah memadai sesuai dengan

kebutuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan……………….45

Tabel 4.5 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Pelayanan Yang Cepat

Dan Tepat Serta Mudah Dijangkau…………………………………46

Tabel 4.6 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Pelayanan

Cepat dan Tepat Serta Mudah Dijangkau…………………………46

Tabel 4.7 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Kemampuan Perumusan

Untuk Cepat Tanggap Dalam Menghadapi Masalah/Keluhan

Pelanggan…………………………………………………………….47

Tabel 4.8 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Kinerja

Kemampuan Perumusan Untuk Cepat Tanggap Dalam

Menghadapi Masalah/Keluhan Pelanggan………………………..48

xiv
Tabel 4.9 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Pengetahuan Dari

Kecakapan Perusahaan Khususnya Pada Bagian Pelayanan

Komplain Pelanggan…………………………………………………49

Tabel 4.10 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Kinerja

Pengetahuan Dari Kecakapan Perusahaan Khususnya Pada

Bagian Pelayanan Komplain Pelanggan…………………………..49

Tabel 4.11 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Memberikan Perhatian

Secara Individu Kepada Pelanggan Tanpa Memandang Status

Sosial…………………………………………………………………50

Tabel 4.12 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Pemberian

Perhatian Secara Individu Kepada Pelanggan Tanpa Memandang

Status Sosial…………………………………………………………..51

Tabel 4.13 Perhitungan Rata-Rata dari Skor Kinerja Pelayanan dan Skor

Kepentingan (harapan) Pelanggan terhadap atribut-atribut

Kepuasan Pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging

Makassar…………………………………………………………….52

xv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konsep………………………………………25

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Rayon

Mattoanging Makassar…………………………………36

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kuesioner Penelitian ........................................................................... 59

2. Hasil Kuesioner Penelitian ..................................................................61

3. Identitas Responden ........................................................................... 64

4. Kartu kontrol bimbingan skripsi ........................................................... 66

5. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 68

6. Riwayat Hidup..................................................................................... 70

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan

masyarakat. Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

listrikpun berkembang menjadi kebutuhan primer. Hal ini tidak dapat

dipungkiri, ketergantungan masyarakat masa kini terhadap penggunaan

listrik memang sangat tinggi. PLN sebagai perusahaan negara perlu

memperhatikan aspek pelayanan lebih luas antara meteran oleh petugas

yang tidak akurat, tarif listrik meningkat,pelanggan selalu terancam dengan

pemutusan listrik, pemadaman bergilir, dan masih banyak lainnya. Kepuasan

pelanggan merupakan respon pelanggan terhadap ketidak-sesuaian antara

tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah

pemakaian.

PT. PLN (Persero) merupakan BUMN pemegang kuasa uasaha

ketenagalistrikan, yang bertugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan

umum dalam jumlah dan mutu yang memadai,serta menyelenggarakan

usaha-usaha lain yang menunjang usaha penyediaan tenaga listrik. Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh

dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan

usahanya,karena kebanyakan dari perusahaan milik pemerintah tersebut

telah memonopoli beberapa bidang usaha yang mengatur kehidupan dan

kebutuhan hidup masyarakat banyak, BUMN diatur dan dikelola oleh

pemerintah karena sangat berhubungan dengan nasib masyarakat,

1
2

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari dunia usaha

pada umumnya dan masyarakat pada khususnya dan dapat memberikan

kepuasan kepada masyarakat selaku konsumen dan memberikan citra yang

baik di mata masyarakat dengan cara memberikan pelayanan yang

berkualitas. Melihat keadaan tersebut, pemerintah berupaya agar BUMN

berusaha dapat memperbaiki keadaan dengan memberikan pelayanan

yang terbaik kepada masyarakat, diharapkan masyarakat akan merasa

dihargai dan tidak merasa diabaikan haknya dan akhirnya masyarakat

sebagai pengguna atau pelanggan dari jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan milik pemerintah tersebut akan merasa puas.

PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging cabang Makassar

merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melayani

kepentingan umum dan bergerak di bidang pelayanan pembayaran

rekening listrik, pelayanan pemasangan baru dan perubahan daya,

pelayanan keluhan pelanggan dan sebagainya.Demi terselenggaranya

penyaluran aliran listrik, dibutuhkan sarana penghubung berupa saluran

transmisi, sedangkan jasa yang disalurkan berupa tenaga listrik. PT.

PLN (Persero) melaksanakan kegiatan pembangunan di segala bidang

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam

bidang kelistrikan, agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar. Salah satu

upaya yang harus dilakukan oleh manajemen dalam meningkatkan efektifitas

adalah menentukan arah dan tujuan dari perbaikan produktivitas dan

kualitas,dimana hal tersebut dilaksanakan selaras dengan arah jangka

panjang perusahaan.
3

Arah perbaikan tersebut diformulasikan oleh manajemen ke dalam

suatu kebijakan untuk perbaikan proses tersebut. Dalam hal ini di butuhkan

suatu sistem pengendalian mutu yang sesuai dengan permasalahan

tersebut.Pelayanan merupakan unsur yang sangat penting di dalam

usaha meningkatkan kepuasan konsumen. Pada dasarnya posisi

pelayanan ini merupakan fakor pendukung terhadap aktivitas pelayanan PT.

PLN (Persero). Dalam rangka meningkatkan pelayanan penyediaan tenaga

listrik oleh PT. PLN (Persero) kepada masyarakat pada umumnya dan

pelanggan pada khususnya. Usaha penyediaan tenaga listrik dikuasai

oleh negara dan penyediaannya perlu terus ditingkatkan sejalan dengan

perkembangan pembangunan agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah

yang cukup, merata, dan bermutu.

PT. PLN(Persero) harus memberikan perhatian khusus kepada

kegiatan pelayanan dalam hal pemenuhan kebutuhan pelanggan agar

dalam pelaksanaannya dapat memuaskan pelanggannya. Jika pelayanan

yang diberikan memenuhi permintaan pelanggan, maka pelanggan akan

merasa puas dan bila jasa pelayanan berada di bawah tingkat yang

diharapkan, pelanggan akan merasa kurang / tidak puas. Pelanggan yang

merasa tidak puas terhadap kualitas / pelayanan yang diberikan, dengan

sendirinya akan menceritakan kepada orang lain sebagai komplain atas

ketidakpuasannya. Oleh karena itu pengukuran kepuasan akan pelayanan

yang diberikan oleh PT. PLN(Persero) pada masyarakat harus selalu


4

dilakukan untuk mengetahui dan merencanakan strategi yang lebih baik

di masa mendatang dan lebih meningkatkan kualitas pelayanannya agar

dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta untuk

meminimalisasikan masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul :“Analisis Total Quality Manajemen

dalam Meningkatkan Pelayanan komplain Pelanggan pada PT.PLN (Persero)

Rayon Mattoanging “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Total Quality

Management dalam meningkatkan pelayanan komplain pelanggan pada

PT.PLN (Peresro) Rayon Mattoanging Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui “Total Quality

Management dalam meningkatkan pelayanan komplain pelanggan pada

PT.PLN (Peresro) Rayon Mattoanging Makassar”.

D. Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bisa dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan

model penelitian mengenai analisis total quality management dalam

meningkatkan pelayanan komplain pelanggan.


5

2. Manfaaat Praktis

a. Tempat Peneliti

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan

bagi pihak manajemen PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging

Makassar.

b. Pemerintah

Dari hasil Penelitian ini diharapkan Pemerintah lebih

memperhatikan tentang pelayanan komplain pelanggan .

c. Peneliti

Bagi penulis,selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan,

juga dapat menambah ilmu pengetahuan bidang ilmu

manajemen produksi sehingga penulis dapat mengetahui tentang

analisis Total Quality Management dalam meningkatkan pelayanan

komplain pelanggan.

d. Peneliti Selanjutnya

Dengan melakukan penelitian, diharapkan dapat memberikan

pengalaman yang berguna bagi peneliti untuk dapat berfikir secara

analisis dan dinamis di masa yang akan datang.


7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Total Quality Management ( TQM )

1. Pengertian Total Quality Management

Dalam situasi persaingan global saat ini suatu organisasi

harus dapat melindungi/mengatasi dari segala permasalahan yang

ada, agar tingkat kesesuaian produk dan jasa yang dihasilkan dapat

menjadi lebih baik sehingga tidak menggangu kelangsungan hidup

organisasinya di masa yang akan datang. Teknik-teknik yang perlu

digunakan dalam suatu perusahaan memberikan manfaat dalam

meningkatkan pelayanan perusahaan dan dapat mendukung kegiatan

produksi yang berkualitas di perusahaan adalah penerapan Total

Quality Management.

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan

yang beriorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan

manajemen secara sistematiik dan perbaikan terus menerus terhadap

proses, produk, dan melibatkan semua orang diorganisasi dan proses

bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.

Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa para

ahli seperti:

M.N. Nasution (2015:17) menyatakan Total Quality Management

“adalah suatu pendekatan dalam menjalankan suatu uasaha yang


mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan
lingkungannya”.

6
7

Sedangkan Menurut Yamit dalam M. N. Nasution (2015:17) Menyatakan

bahwa :

Total Quality Management adalah sistem manajemen yang


mengangkat kualitas sebagai starategi usaha dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi.

Menurut Ishikawa dalam M. N. Nasution (2015: 17) Menyatakan :

Total Quality Management adalah sebagai perpaduan semua fungsi


manajemen,semua bagan dari suatu perusahaan dan semua orang
ke dalam falsafah holistik yang dibangun berdasarkan konsep
kualitas,teamwork,produktifitas, dan kepuasan pelanggan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa TQM merupakan

sebuah pendekatan yang menekankan peningkatan proses produksi

secara terus menerus melalui eliminasi pemborosan, peningkatan

kualitas, serta mengurangi biaya produksi. Dengan demikian, tujuan

akhir dari konsep TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan

dan upaya mengurangi suatu kesalahan/ketidaksempurnaan barang

atau jasa yang dihasilkan.

2. Karakteristik Total Quality Management

Ada sepuluh karakteristik TQM yang dikembangkan oleh Goetsch dan

Davis dalam M. N. Nasution (2015:18-19), sebagai berikut :

1. Fokus pada Pelanggan

Dalam TQM, baik pelanggan intern maupun pelanggan eksternal

merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk

atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan

internal peran besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses,

dan lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.


8

2. Obsesi terhadap Kualitas

Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pelanggan internal dan

eksternal menentukan kualitas. Dengan kualitas yang ditetapkan

tersebut, organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi

apa yang ditentukan mereka.

3. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM,

terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan

keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan

pekerjaan yang didesain tersebut.

4. Komitmen Jangka Panjang

TQM merupakn suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis.

Untuk itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh

karena itu, komitmen jangka panjang sangat penting guna

mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan

dengan sukses.

5. Kerja Sama Tim (Teamwork)

Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional sering kali

diciptakan persaingan antardepartemen yang ada dalam organisasi

agar daya saingnya terdongkrak. Akan tetapi, persaingan internal

tersebut cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan energi

yang seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang

pada gilirannya untuk meningkatkan daya saing perusahaan pada

lingkungan eksternal.
9

6. Perbaikan Sistem secara Berkesinambungan

Setiap produk dan atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan

proses-proses tertentu di dalam suatu system/lingkungan. Oleh

karena itu, system yang ada perlu diperbaiki secara terus-

menerus aga kualitas yang dihasilkannya dapat makin meningkat.

7. Pendidikan dan Pelatihan

Dalam Organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan

pelatihan merupakan faktor yang fundamental. Setiap orang

diharapkan dan didorong untuk terus belajar. Dalam ha ini berlaku

prinsip bahwa belajar merupakan proses yang tidak ada akhirnya

dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang

dalam perusahaan dapat meningkatkan keterampilan teknis dan

keahlian profesionalnya.

8. Kebebasan yang Terkendali

Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan

unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur tersebut

dapat meningkatkan ‘rasa memiliki’ dan tanggung jawab karyawan

terhadap keptusan yang telah dibuat. Selain itu, unsure ini juga

dapat memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu

keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak.

Dalam hal ini, karyawanlah yang melakukan standarisasi

proses dan mereka pula yang mencari cara untuk meyakinkan

setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar tersebut.


10

9. Kesatuan Tujuan

Supaya TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan

harus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian, setiap unsure

dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Akan tetapi, kesatuan

tujuan ini tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan/

kesepakatan antara pihak manajemen dan karyawan, misalnya

mengenai upah dan kondisi kerja.

10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang

penting dalam penerapan TQM. Unsur untuk melibatkan karyawan

membawa 2 manfaat unsur. Pertama, hal ini akan meningkatkan

kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang

baik, atau perbaikan yang lebih efektif, karena juga mencakup

pandangan dan pemikiran dari pihak-pihak yang langsung

berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan karyawan

juga meningkatkan ‘rasa memiliki’ dan tanggung jawab atau

keputusan dengan melibatkan orang-orang yang harus

melaksanakannya.

3. Prinsip Total Quality Manajemen

TQM merupakan suatu konsep yang berupa melakukan sistem

manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu diperlukan perubahan besar

dalam budaya dan sistem nilai suatu organisasi. Menurut Hansler dan

Brunell dalam M. N. Nasution (2015:24-25), ada empat prinsip utama

dalam TQM. Keempat prinsip tersebut adalah:


11

1) Kepuasan Pelanggan

Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan pelanggan diperluas.

Kualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-

spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh pelanggan.

Pelanggan itu sendiri meliputi pelanggan internal dan pelanggan

eksternal, kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam

segala aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan

ketepatan waktu. Oleh karena itu segala aktifitas perusahaan harus

dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.

2) Respek terhadap Setiap Orang

Dalam perusahaan yang kualitasnya tergolong kelas dunia, setiap

karyawan dipandang sebagai individu yang memiliki talenta dan

kreativitas yang khas. Dengan demikian,karyawan merupakan sumber

daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang

dalam organisasi diperlukan dengan baik dan diberi kesempatan

untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan.

3) Manajemen Berdasarkan Fakta

Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa

setiap keputusan selalu didasarkan pada data, bukan sekedar pada

perasaan (Feeling).

4) Perbaikan Berkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses

sistematis dalam melaksanakan perbaikan secara

berkesinambungan.
12

4. Konsep Total Quality Management

Konsep TQM ini memerlukan komitmen semua anggota organisasi

terhadap perbaikan seluruh aspek manajemen organisasi. Pada

dasarnya, konsep TQM mengandung tiga unsur Bounds et al.

(dalam M. N. Nasution, 2015:23), unsur tersebut berikut ini:

1. Strategi Nilai Pelanggan

Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperoleh pelanggan

atas penggunaan baranf/jasa yang dihasilkan perusahaan dan

pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya. Strategi ini

merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi

pelanggan termasuk karakteristik produk, cara penyampaian

pelayanan dan sebagainya.

2. Sistem Organisasional

Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi

pelanggan. Sistem ini mencakup tenaga kerja, material,

mesin/teknologi proses, metode operasi dan pelaksanaan kerja,

aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.

3. Perbaikan Kualitas Berkelanjutan

Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan

eksternal yang selalu berubah, terutama perubahan selera

pelanggan. Konsep ini menuntut adanya komitmen untuk

melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu. Dengan

perbaikan kualitas produk secara kontinu, maka dapat

memuaskan keinginan pelanggan.


13

B. Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Pelayanan secara umum adalah tindakan untuk menyediakan apa

yang diharapkan dan dibutuhkan orang lain dalam hal organisasi

pelayanan. Kualitas pelayanan yang ekselen adalah suatu pelayanan

yang diberikan melebihi dari apa yang diharapkan pelanggan, hal ini

merupakan sarana untuk mencapai kepuasan dan kesetiaan. Tujuan

keseluruhan bisnis adalah menghasilkan pelanggan yang puas dan setia

yang akan terus menjalin bisnis dengan perusahaan.

Menurut Kotler dalam M. N. Nasution (2015:64) Menyatakan bahwa

pelayanan adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak

kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

menghasilkan kepemilikan apapun dan Produksinya mungkin terikat atau

tidak pada produk fisik.

Pada dasarnya pelayanan juga ditujukan untuk menciptakan

keadilan dalam masyarakat. Oleh sebab itu, dalam melakukan

pelayanan kepada masyarakat yang dituntut adalah pemberian

pelayanan yang berkualitas sehingga masyarakat terpuaskan segala

keinginannya.

2. Dimensi Pelayanan

Menurut Berry dan Parasuraman (dalam Fitzsimmons,1995 dan

M. N. Nasution (2015:4-5) ada lima dimensi layanan yang harus dipenuhi

dalam pelayanan, yaitu:

1. Bukti Langsung (Tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan,

pegawai dan sarana komunikasi serta kendaraan operasional.


14

Dengan demikian bukti langsung/wujud merupakan satu indikator

yang paling konkrit. Wujudnya berupa segala fasilitas yang secara

nyata dan dapat dilihat.

2. Kepercayaan/keandalan (Reliability) merupakan kemampuan

memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan

memuaskan.

3. Daya tanggap (Responsiveness) yaitu kerelaan untuk menolong

pelanggan dan menyelenggarakan pelayanan secara iklhas.

4. Jaminan (Assurence) mencakup pengetahuan, kemampuan,

kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki pegawai

sehingga bebas dari bahaya, risiko dan keragu-raguan.

5. Emphaty, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,

komunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

3. Karakteristik Pelayanan

Menurut Berry L.L dalam M. N. Nasution (2015:65-67) menyebutkan

sejumlah karakteristik pelayanan sebagai berikut :

1. Tidak berwujud (Intangibility), tidak dapat dilihat, diraba, dicium,

dirasa, atau didengar sebelum terlaksananya transaksi. Penerima

pelayanan tidak akan bisa mengetahui bagaimana pelayanan itu

sebelum menjalaninya sendiri.

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability), dalam hal ini pelayanan

terbentuk dari dua komponen yakni pemberi pelayanan dan si

penerima pelayanan itu sendiri. Oleh karena itu, hasil pelayanan

sebenarnya tercipta dari si pemberi terhadap si penerima itu

sendiri dan bukan hanya bergantung pada si pemberi saja.


15

3. Keanekaragaman (Variability), jasa pelayanan yang diberikan tentulah

tidak selalu tergantung siapa yang dilayanai, kapan, dan dimana

tempatnya.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability), karakteristik pelayanan

digambarkan sebagai sesuatu yang hanya dapat dirasakan dalam

jangka waktu tertentu saja dan tidaklah bertahan lama.

Dari beberapa karakteristik pelayanan diatas, dapat disimpulkan

bahwa pelayanan itu tidak dapat dirasa, diraba, dilihat sebelum dibeli

atau dikonsumsi oleh pelanggan, pelayanan yang diberikan kepada tiap

orang juga berbeda-beda, itu dikarenakan setiap orang mempunyai

kepentingan yang berbeda dan pelayanan yang diberikan pastinya juga

akan berbeda. Selain itu, pelayanan juga tidak dapat dsimpan karena

ketika seseorang dilayani, maka pada saat itulah orang tersebut

merasakan pelayanan.

C. Pelanggan

1. Pengertian Pelanggan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan

untuk memenuhi suatu standar kualitas tertentu, dan arena itu akan

memberikan pengaruh pada performansi kita atau perusahaan.

Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, terlebih dahulu

diidentifiksi jenis-jenis pelanggan itu. Menurut Gasperz (1992:33) dalam

bukunya M. N. Nasution (2015:38-39), Pada dasarnya dikenal tiga

macam pelanggan dalam system kualitas modern, yaitu :


16

1. Pelanggan Internal

Pelanggan Internal adalah orang yang berada dalam perusahaan dan

memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan (atau perusahaan)

kita. Bagian-bagian pembelian, produksi, penjualan, pembayaran gaji,

rekrutmen, dan karyawan merupakan contoh dari pelanggan internal.

2. Pelanggan Antara

Pelanggan Antara adalah mereka yang bertindak atau berperan

sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk. Distributor

yang mendistribusikan produk-produk, agen-agen perjalanan yang

memesan kamar hotel untuk pemakai akhir, merupakan contoh dari

pelanggan antara.

3. Pelanggan Eksternal

Pelanggan Eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk, yang

sering disebut sebagai pelanggan nyata. Pelanggan eksternal

merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk yang

dihasilkan. Kadang-kadang pelanggan berbeda antara mereka yang

membayar dan mereka yang memakai.

2. Kepuasan Pelanggan

Menurut Band (1971:79) dalam bukunya M.N Nasution (2015:41),

mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan sebagai

perbandingan antara kualitas dari barang atau jasa yang dirasakan

dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan. Lebih lanjut, Band

mengemukakan, apabila telah tercapai kepuasan pelanggan, maka akan

timbul pembelian ulang dan kesetiaan.


17

Karena kepuasan pelanggan sangat tergantung pada persepsi dan

ekspektasi mereka, kita sebagai pemasok produk perlu mengetahui

beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan (Gasperz,1997:35)

dalam bukunya M. N Nasution (2015:42) adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal-hal yang

dirasakan pelanggan ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi

dengan produsen/ pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu

kebutuhan dan keinginannya besar, harapan atau ekspektasi

pelanggan akan tinggi, demikian pula sebaliknya.

2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan

maupun persaing-pesaingnya.

3. Pengalaman dari teman-teman, di mana mereka akan menceritakan

kualitas produk yang akan dibeli oleh pelanggan itu. Hal ini jelas

mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk-produk

yang dirasakan berisiko tinggi.

4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi

persepsi pelanggan. Orang-orang dibagian penjualan dan periklanan

tidak membuat kampanye yang berlebihan melewati tingkat

ekspektasi pelanggan. Kampanye yang berlebian dan secara aktual

tidak mampu memenuhi ekspektasi pelanggan akan mengakibatkan

dampak negative terhadap persepsi pelanggan tentang produk itu.

Karena fokus dari kualitas adalah kepuasan pelanggan, perlu

dipahami komponen-komponen yang berkaitan dengan kepuasan

pelanggan itu. Pada dasarnya, kepuasan pelanggan dapat didefenisikan


18

secara sederhana sebagai suatu keadaan di mana kebutuhan, keinginan,

dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi.

D. Komplain atau Keluhan Pelanggan

Keluhan adalah suatu pernyataan atau ungkapan rasa kurang puas

terhadap satu produk atau layanan, baik secara lisan maupun tertulis, dari

pelanggan internal maupun eksternal. Adanya keluhan dalam satu sisi

sebetulnya menjadi alat kontrol atau evaluasi terhadap pemberian

kualitas pelayanan yang selama ini diberikan kepada

pelanggan/masyarakat.

Dalam suatu perusahaan hal yang akan ditinjau secara langsung adalah

keluhan pelanggan. Karena keluhan pelanggan sangat berguna untuk

perusaaan yang sedang berkembang. Apabila keluhan pelanggan tidak

ditanggapi secara maksimal, besar kemungkinan para pelanggan yang

sudah menjadi langganan akan mencari alternatif lain atau bahkan lari dari

perusahaan langganannya tersebut. Keluhan pelanggan juga merupakan

kunci keberhasilan suatu perusahaan.

Hal senada juga akan terjadi pada pelanggan listrik, apabila ada

masalah dengan pelayanan listrik otomatis para pelanggan juga akan

menyampaikan keluhannya. Berbagai keluhan pelanggan merupakan respon

dari ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan sementara

itu tingkat kepuasan pelanggan sendiri merupakan fungsi dari perbedaan

antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila keluhan

pelanggan ini tidak ditanggapi, maka bisa saja para pelanggan enggan

untuk menggunakan listrik atau setidaknya mereka akan memprotes

perusakan listrik. Pada saat ini pelanggan yang memprotes tentang


19

rekening listrik, baca meter, denda jika membayar listrik telat,

pemadaman bergilir dan yang paling sering adalah pelayanan

penambahan daya yang menuai banyak protes mulai dari rumah

tangga, instansi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan besar.

E. Pelayanan Keluhan Pelanggan

Pelayanan keluhan pelanggan dalam suatu perusahaan sangat

penting dalam membangun citra baik suatu perusahaan. Perusahaan yang

baik adalah perusahaan yang pelayanan keluhan pelanggan direspon

dengan cepat dan baik.

Pihak PLN menyediakan/memberikan pelayanan keluhan melalui

website(www.pln.co.id atau www.pln.co.id/sulselbar), media massa seperti

Tribun Timur, Kompas, majalah “Baruga” PLN ataupun via facebook PT. PLN

(Persero), bisa juga melalui talk show di radio Suara Bersatu FM 95,5 MHz

pada hari selasa dan jum’at jam 20.00-21.00 WIB, atau mendatangi kantor

unit terdekat.

Pelanggan kadang kala kecewa dengan produk dan layanan yang telah

Anda berikan. Tentunya, hal ini harus disikapi dengan bijak. Anda dan

karyawan Anda harus dapat memberikan solusi yang terbaik agar pelanggan

tidak kecewa bahkan menjadi pelanggan loyal Anda.

Berikut beberapa hal yang dapat diterapkan untuk menangani keluhan

pelanggan seperti dilansir laman StirtzGroup.com

1. Mendengarkan dengan baik.

Berikan perhatian Anda secara penuh, jangan mengerjakan hal lain,

tuliskan apa yang mereka katakan pada anda dan dapatkan hal-hal yang

spesifik, pastikan Anda memahaminya dan hanya fokus pada mereka.


20

2. Biarkan mereka berbicara.

Jangan menyela, jangan menjelaskan, mempertahankan diri, atau

memberikan penilaian. Mereka tidak peduli dengan terjadi masalah

dan mereka tidak menginginkan cerita versi Anda. Mereka marah dan

ingin melampiaskannya, jadi biarkan demikian.

3. Meminta maaf dengan tulus.

Ini sulit dilakukan terlebih jika Anda bukan yang menyebabkan masalah.

Jika dalam situasi ini Anda meminta ma'af, Anda tidak dipersalahkan

karena telah menyebabkan masalah. Anda meminta ma'af karena

pelanggan mengalami hal yang tidak menyenangkan. Posisikan diri

Anda pada posisi mereka. Bersikap tulus.

4. Tanyakan pada mereka bagaimana Anda bisa memperbaikinya.

Terlalu banyak karyawan yang tidak menangapi baik keluhan atau

generik, stok respon, seperti mengeluarkan uang untuk membayar

tagihan. Tapi resiko tersebut membuat pelanggan lebih kesal jika itu

bukan yang mereka inginkan. Nyatanya, mungkin Anda membuat

orang lain tersinggung dengan menawarkan diskon.Cara yang lebih

baik adalah menanyakan apa yang mereka inginkan.

5. Meyakinkan mereka anda akan memperbaiki masalah.

Karena anda sudah mendengarkan dan memahami keluhan mereka,

anda mengerti mengapa mereka begitu kesal. Ambil langkah berikutnya

dan yakinkan mereka bahwa Anda akan mengambil tindakan

pencegahan agar tidak terulang kembali.


21

6. Berterima kasih pada mereka

Tanpa feedback langsung dari pelanggan, kita tidak tahu apa yang bisa

kita berikan pada pelanggan. Saat mereka mengatakan bahwa kita

gagal mereka memberikan informasi yang berharga bagaimana kita

bisa meningkatkan bisnis kita. Mereka mengatakan pada kita apa

yang perlu dilakukan agar pelanggan kembali lagi. Jadi,

berterimakasihlah atas bantuan mereka.

F. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Nama
No
Penelitian, Judul Metode Hasil Penelitian
Tahun, Jurnal Penelitian
/ Skripsi
Nur Atri Analisis Metode Hasil penelitian
1.
Annisa, Penerapan “Total penelitian system pelayanan
(2015), Quality kualitatif jasa dalam
Skripsi Management” yaitu data pemberian kredit
(TQM) Dalam yang oleh PT.
Meningkatkan diperoleh pegadaian
Mutu Pelayanan dari (Persero) Cabang
pada PT. perusahaan Bulukumba
Pegadaian berupa selama ini
(Persero) Cabang informasi didasarkan pada
Bulukumba secara pelayanan yang
lisan mudah,
maupun langsung dan
tulisan aman.

Bersambung ke halaman 22
22

2. Harianti A, KualitasPelayanan Metode Hasil penelitian


(2015), Keluhan penelitian menunjukkan bahwa data
Skripsi Pelanggan PT. jenis yangdiperoleh dari hasil
PLN (Persero) penelitian wawancara pada petugas
Rayon Sinjai deskriptif dan pelanggan PT. PLN
(Studi Kasus kualitatif Rayon Sinjai didasarkan
Pelayanan pada indikator kualitas
Penambahan pelayanan, yaitu: (a)
Daya) tangible, kualitas layanan
dapat dikatakan baik
dan pelayanan memadai;
(b)realibility(kepercayaan),
petugas PT. PLN Rayon
Sinjai kurang maksimal
memberikan pelayanan
(c)responsiveness,
kesiapan petugas dalam
melayani cukup baik dan
cepat merespon
pelanggan yang
berkunjung ke loket. (d)
assurance, kualitas
pelayanan belum
tercermin pemberian
informasi kurang jelas
dalam menyampaikan
kepada pelanggan dan (e)
emphaty, pemberian
penanganan baik karena
kurangnya kepedulian
dan simpati petugas

Bersambung ke halaman 23
23

belum dikatakan
cukup terhadapat
pelanggan yang
mengajukan keluhan
terkait penambahan
daya.

3. Mar’ah Dwi Pengaruh Total Metode yang Hasil penelitian


Noor Laili, Quality digunakan menunjukkan bahwa
(2016), Jurnal Management metode Total Quality
Terhadap kuantitatif Management tidak
Kinerja pendekatan berpengaruh
karyawan Pada asosiatif signifikan terhadap
PT. Harlis Tata kinerja karyawan
Tahta Di kantor pada PT.
Bontang. Harlis Tata Tahta di
Bontang.

4. Hutomo Tri Analisis Jenis Hasil penelitian ini


Hartantyo,Ratih Implementasi penelitian menunjukan bahwa
Hendayani, Total Quality kuantiitatif SD Plus Al-Ghifari
(2015), Jurnal Management deskriptif telah melakukan
(TQM) dan dengan implementasi Total
pengaruhnya menggunakan Quality Management
terhadap non- dengan sangat baik.
kepuasan probability
konsumen dan sampling
service quality yaitu
purposive
sampling.

Bersambun ke halaman 24
24

Sambungan tabel halaman 21, 22 dan 23

5. Nurul Amalia, Pengaruh Total Metode Hasil penelitian jika


(2016), Quality penelitian Total Quality
Skripsi Management deskriptif dan Managemen
terhadap analisis dijadikan perioritas
kepuasan regresi utama bagi perum
pelanggan pada Pegadaian Cabang
PT. Pegadaian Gogagoman
Cabang Kotamobagu akan
Gogagoman menumbukan
Kotamobagu kepuasan
Provinsi konsumen yang
Sulawesi Utara akhirnya hal ini
biasa memberikan
loyalitas pelanggan
kepada perum
pegadaian perum
Pegadaian Cabang
Gogagoman
Kotamobagu.

G. Kerangka Konsep

PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging cabang Makassar merupakan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melayani kepentingan umum

dan terus berusaha meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang

ingin mendapatkan pelayanan secara cepat, tepat, transparan dan mudah,

sehingga masyarakat dapat langsung berhubungan dengan PLN dalam

mewujudkan keinginannya. Hal ini tentunya didukung pula dengan kualitas

pelayanan yang diberikan oleh PT. PLN (Persero) dalam memberikan


25

pelayanan yang terbaik dan maksimal terhadap keluhan yang

disampaikan oleh masyarakat.

Total Quality Management (TQM) adalah salah satu usaha untuk

bagaimana menciptakan pelayanan yang baik agar senangtiasa tidak merasa

bosan dan tidak lari dari perusahaan langganannya tersebut.

PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging cabang Makassar kerangka

pikir dapat digambar sebagai berikut :

PT. PLN (Persero) Rayon


Mattoanging cabang
Makassar

Total Quality
Management (TQM)

Dimensi kualitas pelayanan menurut

Parasuraman :

1. Bukti langsung (Tangible)

2. Keandalan (Reliability)

3. Daya tanggap (Responsiveness)

4. Jaminan (Assurance)

5. Empati (Empaty)

Peningkatan Pelayanan
Keluhan Pelanggan

Gambar 2.1
26

H. Hipotesis

Setelah Memperhatikan masalah yang dihadapi perusahaan ini, maka

diajukan hipotesis, sebagai berikut : ” Diduga bahwa, Total Quality

Management memberikan kontribusi dalam meningkatkan pelayanan

komplain pelanggan pada PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging cabang

Makassar “ .
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif.

Penelitian ini digunakan untuk memperoleh informasi yang mendalam

kemudian dilakukan analisis mengenai bagamaina Total Quality

Manajement dalam meningkatkan pelayanan komplain pelanggan PT. PLN

(Persero) Rayon Mattoanging Makassar.

Penelitian ini merupakan studi eksplorasi yang difokuskan pada

penelaahan lokasi penelitian sebagai pra-kondisi dalam memperoleh

informasi akurat mengenai Total Quality Management dalam meningkatkan

pelayanan komplain pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging

Makassar.

B. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah masalah pokok yang bersumber dari

pengalaman peneliti atau melalui penelitian yang diperoleh. Hal ini untuk

menghindari kesalahan penafsiran dalam mengartikan suatu hasil penelitian.

Berikut defenisi masing-masing fokus penelitian penelitian sebagai berikut:

1. Total Quality Management adalah suatu system management untuk

meningkatkan kualitas dalam proses kerja dan hasil akhirnya untuk

memenuhi kepuasan pelayanan complain pelanggan secara terus

menerus.

27
28

2. Pelayanan adalah suatu pelayanan yang diberikan melebihi dari apa

yang diharapkan pelanggan, hal ini merupakan sarana untuk

mencapai kepuasan dan kesetiaan. Tujuan keseluruhan bisnis adalah

menghasilkan pelanggan yang puas dan setia yang akan terus menjalin

bisnis dengan perusahaan. Dimensi tersebut meliputi :

a. Bukti Langsung (Tangibles)

Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi

serta kendaraan operasional. Dengan demikian bukti langsung/wujud

merupakan satu indikator yang paling konkrit. Wujudnya berupa

segala fasilitas yang secara nyata dan dapat dilihat.

b. Kepercayaan/keandalan (Reliability)

Merupakan kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan

dengan segera, akurat, dan memuaskan.

c. Daya tanggap (Responsiveness)

Yaitu kerelaan untuk menolong pelanggan dan menyelenggarakan

pelayanan secara iklhas.

d. Jaminan (Assurence)

Mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki pegawai sehingga bebas dari bahaya,

risiko dan keragu-raguan.

e. Emphaty

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang

baik, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

f. Tingkat kepuasan pelayanan complain pelanggan.


29

C. Pemilihan Lokasi dan Situs Penelitian

Dalam penyusunan penelitian ini, maka penulis melakukan

penelitian pada PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar jl. Moginsini

No.2 . Alasan penulis memilih obyek tersebut adalah dengan pertimbangan

bahwa penulis berada dikota yang sama yaitu di Makassar, sehingga

mempermudah dalam perolehan data serta waktu, tenaga dan biaya dapat

digunakan seefisien mungkin dan penelitian Ini dilaksanakan karena terdapat

berbagai macam masalah mengenai pelayanan komplain pelanggan.

D. Sumber Data

Data merupakan sumber fakta atau keterangan dari obyek yang

diteliti, sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer

Yaitu sumber data diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang

berisi daftar pernyataan, penelitian terdiri dari variabel, dimensi dan

sub variabel dari keterangan petugas/pegawai dan pelanggan PT PLN

(Persero) Rayon Mattoanging Makassar.

2. Data Sekunder

Yaitu sumber data yang diperoleh melalui dokumen- dokumen PT.PLN

(Persero) Rayon Mattoanging Makassar.

E. Populasi dan Sample

Sugiyono (2010:55), menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek. Sugiyono (2010:74),

menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel merupakan wakil dari populasi dalam
30

bentuk kecil dan sampel yang diambil harus betul-betul representative

(mewakili) populasi. Besarnya sampel ditentukan berdasarkan jumlah

responden yang mengembalikan daftar pertayaan. Yang menjadi sampel

dalam penelitian ini adalah pelanggan pada PT. PLN (Persero) Rayon

Mattoanging Makassar sebanyak 60 sampel. Populasi yang ingin diteliti dalam

penelitian ini adalah pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging

Makassar.

F. Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data serta keterangan yang diperlukan dalam

penyusunan proposal ini, maka digunakan metode penelitian studi kasus

(case study method) dan pengumpulan data melalui penelitian, sebagai

berikut :

1. Penelitian pustaka (library research), yaitu penelitian yang dilakukan

dengan jalan mengadakan telaah secara langsung terhadap beberapa

buku sebagai bahan pustaka, serta karangan ilmiah yang erat

kaitannya dengan masalah yang diatas.

2. Penelitian lapang (field research), yaitu penelitian yang dilakukan

dengan jalan mengadakan kunjungan secara langsung kepada objek

penelitian yang telah ditetapkan.

Untuk mengumpulkan data lapang yang diperlukan, digunakan

teknik/metode, sebagai berikut:

1. Wawancara

Yaitu penelitian dengan mengunakan tanya jawab kepada

petugas/pegawai dan pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon

Mattoanging Makassar.
31

2. Observasi

Yaitu peneliti mengadakan pengamatan secara langsung terhadap

obyek yang diteliti, yaitu mengamati Kinerja petugas/pegawai PT

PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar.

3. Kuesioner

Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel

penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Jenis alat yang digunakan untuk memperoleh data pada PT. PLN

(Persero) Rayon Mattoanging adalah melalui wawancara dan penyebaran

kuesioner yang berisi daftar pernyataan, penelitian terdiri dari variabel,

dimensi dan sub variabel dari keterangan petugas/pegawai dan pelanggan

PT PLN (Persero) Rayon Mattoanging. Kemudian wawancara digunakan

untuk mewawancarai para responden yang dianggap sebagai tokoh

kunci dalam penelitian ini.

H. Teknik Analisis

Untuk mengetahui sejauh mana permasalahan dan memecahkan

masalah yang dihadapi, maka analisis digunakan adalah:

1. Metode analisis deskriptif yaitu memberikan penjelasan tentang

perkembangan tingkat kepuasan pelanggan dan mengetahui Total Quality

Management dalam meningkatkan pelayanan komplain pelanggan pada

PT. PLN(Persero) Rayon Mattoanging.


32

2. Metode analisis tingkat kepuasan analisis Total Quality Management yaitu

perbandingan skor tingkat kinerja pelayanan dengan skor tingkat

kepentingan (harapan) pelanggan untuk mengukur tingkat kepuasan

pelanggan terlebih dahulu dilakukan perhitungan sektor tingkat

kepentingan dan kinerja masing-masing, sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kategori

Tingkat Kepentingan Skor Tingkat Kinerja Skor

Sangat Penting 5 Sangat Puas 5

Penting 4 Puas 4

Cukup Penting 3 Cukup Puas 3

Kurang Penting 2 Kurang Puas 2

Tidak Penting 1 Tidak Puas 1

Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja dengan skor

kepentingan. Tingkat kesesuaian iilah yang akan menentukan urutan prioritas

faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Dalam penilaian ini terdapat 2 buah variable yang diwakilkan oleh huruf X

dan Y, di mana X merupakan tingkat kinerja perusahaan yang dapat

memberikan kepuasan para pelanggan, sedangkan Y merupakan tingkat

kepentingan pelanggan.

Adapun rumus yang digunakan adalah :

Tki = × 100%
33

Di mana: Tki = Tingkat Kepuasan

Xi = Skor kinerja penilaian perusahaan

Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan

Selanjutnya untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat

kepuasan pelanggan dapat dihitung dengan rumus:

∑ ∑
x= Y=

Di mana : x = Skor rata-rata pelayanan

Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan

n = Jumlah pelanggan (responden)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di

Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang

bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik

untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan

pengelolaan perusahaan-perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang,setelah

Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada

Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini

dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi

Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI

Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan

perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia.

Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan

Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan

kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal 1

Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan

Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik,

gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada saat

yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara

(PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas

Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.Pada tahun 1972, sesuai

34
35

dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara

(PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai

Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas

menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum. Seiring dengan

kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta

untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status

PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan

(Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi

kepentingan umum hingga sekarang.

B. Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar

1. Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang,

unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

2. Misi

 Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan

pemegang saham

 Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan

kualitas kehidupan masyarakat

 Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi

 Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.


36

C. Struktur Organisasi PT. PLN(Persero) Rayon Mattoanging Makassar

STRUKTUR ORGANISASI PT PLN (PERSERO)


AREA MAKASSAR SELATAN
RAYON MATTOANGIN
2017

MANAJER RAYON
TAUFIK CAHYA
NIP 8609534Z

SPV PEMBANGKITAN SPV SEKSI ADMINISTRASI SPV SEKSI TEKNIK SPV SEKSI TRANSAKSI ENERGI

RIJAL WICAKSONO ANDI NURUL FADHILAH AYU HARYADI KASIM ZULFIKRI


NIP 9214611ZY NIP 90151381ZY NIP 8408025F NIP 8608555Z

JE PEMELIHARAAN AA PELAYANAN JO OPERASI DISTRIBUSI AT PENYAMBUNGAN DAN


PEMBANGKIT PELANGGAN PULAU KODINGARENG PEMUTUSAN

SHEMINA ROSDIANA KATILI M. TAUFIQ P ABRIZAL


NIP 94162003ZY NIP 6284164P NIP 9312095FY NIP 6591001P

JT PEMELIHARAAN AA AKUNTANSI DAN AO CATER DAN


JO OPERASI DISTRIBUSI
PEMBANGKIT KEUANGAN PENGENDALIAN PIUTANG
M. IRFAN ERLIANI ASRUN SAIFUL MASDIANA
NIP 9213086FY NIP 6890028F NIP 6589062F NIP 7293018F

JO OPERATOR PEMBANGKIT JO ADMINISTRASI UMUM &


JO OPERASI DISTRIBUSI JO OPERASI DISTRIBUSI
BARRANGLOMPO K3

ANANG LULU NAUWRAND DUNI ANDI ASYAM HABIBI ANUGRAH SAKTI A


NIP 9313101FY NIP 7290006J NIP 9817017FBY NIP 9112003FY

AT PEMELIHARAAN AO ADMINISTRASI UMUM


JO SUSUT DAN PJU
PEMBANGKIT & K3
MUSLIM DARMAWI POPPY DIPONEGORO MUH PAKAR WILANTARA
NIP 6483122F NIP 6295018G NIP 9615039FY

JO ADMINISTRASI UMUM & JO CATER DAN PEMBUATAN


K3 REKENING
SYAFRUDDIN WAHAB ASDAR
NIP 6384164F NIP 9615040FY

JA PELAYANAN
JE PEMELIHARAAN APP
PELANGGAN
MUH ANDHI DEWANTORO GITO C.
NIP 9616015FY NIP 9615041FY

AO PEMELIHARAAN APP

OKTIAN ANDY CAHYO


NIP 9117260ZY

Gambar 4.2
37

D. Tugas Pokok PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar

Uraian jabatan tiap-tiap unit organisasi yaitu:

1. Manajer Cabang

a. Menyusun program pemasaran untuk meningkatkan penjualan

tenaga listrik.

b. Mengkoordinasi proses penyambungan dan tambah daya denga

area jaringan untuk mempercepat proses pelayanan.

c. Mengendalikan kegiatan pemeliharaan dan penanganan pencurian

penagihan serta supervisor administrasi.

d. Mengarahkan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan

pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan, pembangkitan,

pendistribusian tenaga listrik, serta pemeliharaan dan

pembangunan sarana pendistribusian tenaga listrik.

2. Supervisor Pembangkitan

a. Merencanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan system

Pembangkit Tenaga Listrik sesuai standar Operasi Prosedur (SOP)

yang berlaku

b. Menyediakan rencana pemeliharaan instalasi tenaga air

3. Supervior Seksi Administrasi

a. Mengatur dan mengarahkan kegiatan di bidang anggaran dan

keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran.

b. Membuat laporan berkala sesuai bidangnya.

c. Menyusun rencana kegiatan,membagi tugas,membimbing

bawahan dan mengevaluasi hasil kerja bawahan.


38

d. Menyusun program-program distribusi serta membuat laporan

seksi pemeliharaan distribusi sebagi pertanggung jawaban

pelakasanaan.

4. Supervisor Seksi Teknik

a. Melaksanakan pencapaian target kinerja funggsi teknik distribusi.

b. Melaksanakan pengendalian konstruksi, operasi dan pemeliharaan

jaringan distribusi untuk mempertahankan keandalan pasokan

energi tenaga listrik.

c. Menjaga aset dan pemutakhiran dan pemutusan aliran tenaga

listrik.

d. Melaksanakan penyambungan dan pemutusan aliran tenaga listrik.

e. Melaksanakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk

menekan losses.

f. Melaksanakan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2).

5. Supervisor Seksi Transaksi Energi

a. Merencanakan jadwaldan mengawasi pemeliharaan proteksi dan

pengukurn

b. Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan

peralatan

c. Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukurn

d. Membuat SOP pekerja pemasangan/ pemeliharaan system

proteksi

6. Junior Enginers Pemeliharaan Pembangkitan

a. Merencanakan, mengawasi dan mengelola pemeliharaan/

pengoperasian unit pembangkitan.


39

b. Melaksanakan rancangan konsep design,perhitungan

teknik,spesifikasi teknik dan gambar teknik.

c. Menyusun projek plan sesuai dengan bidang dalam pekerjaan

konstruksi

7. Junior Technision Pemeliharaan Pembangkitan

Melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan system

Pembangkit Tenaga Listrik sesuai standar Operasi Prosedur (SOP)

yang berlaku

8. Junior Operator Pembangkit Barranglompo

Melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan system

Pembangkit Tenaga Listrik sesuai standar Operasi Prosedur (SOP)

yang berlaku dan lebih berfokus kepada pembangkit di Barranglompo

9. Assisten Analist Pelayanan Pelanggan

a. Informasi pelayanan,pelayanan pasang baru,perubahan daya dan

layanan lainnya

b. Mengevaluasi DIL (Data Induk Langganan) dan mengusulkan

perbaikannya/standarisasi data, untuk perbaikan berkelanjutan.

10. Assisten Analist Akuntansi dan Keuangan

a. Menganalisa laporan keuangan.

b. Mengendalikan penyimpanan dokumen-dokumen akuntansi

c. Mengendalikan pelaksanaan pelaporan akuntansi.

d. Menyusun rencana kerja meliputi akuntansi, anggaran/keuangan,

dan pendapatan.

e. Mengendalikan anggaran dan keuangan Cabang.

f. Mengupayakan minimalisasi saldo dana receipt.


40

11. Assisten Officer Administrasi Umum dan K3

a. Merencanakan dan mengevaluasi data dari semua bidang serta

menyusun dan mengajukan usulan anggaran dalam satu tahun

b. Mengelola dan mengendalikan anggaran

12. Junior Operator Distribusi

a. Mengatur, mengawasi, mengkoordinir dan membina tugas-tugas

bawahan.

b. Membuat jadwal kegiatan operasi distribusi dalam rangka

pelaksanaan tugas.

c. Mengawasi pelaksanaan pengaturan manuver jaringan dan gardu

sesuai dengan SOP.

13. Assisten Technision Penyambungan dan Pemutusan

Mengatur Penyambungan sementara,pemutusan dan penyambungan

kembali

14. Junior Officer Susut dan PJU

a. Mengevaluasi dan menetapkan sasaran Pemeriksaan dan

Penertiban Tenaga Listrik (P2TL)

b. Menetapkan jenis Pelanggaran sesuai aturan yang berlaku untuk

menentukan besarnya Tagihan Susulan(TS).

15. Junior Officer Cater dan Pembuatan Rekening

a. Mengevaluasi efektifitas dan efisiensi pencatatan meter.

b. Menyusun metode dan pola pembacaan meter.

c. Membentuk dan memelihara Route Baca Meter (RBM).


41

16. Junior Enginers Pemeliharaan Alat Pengukur Pembatas

a. Mengatur pembebanan PLTD/Pembangkitan dan penyulang.

b. Memeriksa hasil pemeriksaan akhir pekerjaan langsung ke lokasi

secara sampling.

c. Membuat laporan berkala sesuai dengan bidang tugasnya

17. Asisten Officer Pemeliharaan APP

a. Mengelola fungsi APP auto matic reading dan penertiban

pemakaian tenaga listrik

b. Mengendalikan target penjualan tenaga listrik.

c. Memantau sarana pembayaran rekening listrik guna peningkatan

pelayanan.

d. Mengelola interaksi niaga dengan pemasok energi.

E. Total Quality Management Dalam Meningkatkan Pelayanan Komplain

Pelanggan

Total Quality Management merupakan sistem manajemen yang

menyangkut kualitas sebagai strategi usaha dan merupakan paradigm baru

dalam menjalankan bisnis yang berupaya untuk memaksimalkan daya saing

organisasi/ perusahaan melalui perbaikan secara berkesinambungan atsa

kualitas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan organisasi. Total

Quality Management memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak

manajemen dan seluruh anggota organisasi dalam pengelolaan perusahaan

untuk memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan jadi tidak hanya pihak

manajemen yang bertanggung jawab dalam memenuhi keinginan pelanggan

tetapi juga peran secara seluruh anggota organisasi karena tujuan bisnis
42

adalah untuk menciptakan dan mempertahankan pelanggan maka dalam

pendekatan Total Quality Management kualitas ditentukan oleh pelanggan.

Oleh karena itu hanya dengan memahami proses dan pelanggan maka

perusahaan dapat menyadari dan memahami makna kualitas. Semua usaha

manajemen dalam Total Quality Management diarahkan pada satu tujuan

utama yaitu terciptanya kepuasan pelanggan karena apa yang dilakukan

manajemen tidak akan ad gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan

peningkatan kepuasan pelanggan.

F. Prosedur Pelayanan Komplain Pelanggan

PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar juga menerima

kritik dan saran dari pelanggan melalui kotak kritik dan saran yang disediakan

di loket, telepon, internet, dan media massa. Setiap ada Kritik dan Saran

yang masuk, maka secepat mungkin pihak PT. PLN (Persero) Rayon

Mattoanging Makassar segera menanggapi / merespon dan menyelesaikan

masalah tersebut serta jangan sampai terjadi di kemudian hari. Dengan

mengetahui keluhan dan pendapat dari pelanggan, diharapkan pelayanan

dapat lebih ditingkatkan lagi kualitasnya. Selain itu PT. PLN (Persero) Rayon

Mattoanging Makassar juga melakukan / memberikan formulir kuesioner

kepuasan pelanggan kepada pelanggan, dengan memberikan kuesioner

maka dapat diketahui seberapa baik tingkat kepuasan pelanggan.

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam prosedur pelayanan

keluhan pelanggan pada PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar ini

antara lain:
43

1. Melalui Unit-Unit Terdekat :

Pelanggan yang merasa kurang puas dalam pelayanan PLN

menyampaikan keluhan serta sarannya dengan cara datang pada unit-

unit terdekat. Selain dekat dengan wilayah pelanggan tersebut. Unit-

unit terdekat melayani keluhan dan juga pelanggan dapat menulis

keluhannya pada kotak saran.

2. Melalui Media

Pihak PLN menyediakan/memberikan pelayanan keluhan melalui

website(www.pln.co.id atau www.pln.co.id/sulselbar), media massa

seperti Tribun Timur, Kompas, majalah “Baruga” PLN ataupun via

facebook PT. PLN (Persero), bisa juga melalui talk show di radio Suara

Bersatu FM 95,5 MHz pada hari selasa dan jum’at jam 20.00-21.00 WIB.

G. Analisis Data

Analisis tingkat kepentingan Total Quality Management dan kinerja ini

ditunjukan untuk menilai kesan pelanggan terhadap kepentingan atau

harapan-harapannya dan kinerja harapan pelayanan yang dirasakan selama

menjadi pelanggan. Hasil analisis disebut tingkat kepuasan ini merupakan

perbandingan antara kinerja pelayanan yang dirasakan dengan kepentingan

atau harapan pelanggan. Oleh karena itu, data tentang harapan dan

pelayanan merupakan data kualitatif yang perlu dikuantitatifkan dengan

memberikan penilaian terhadap kinerja pelayanan maupun harapan

pelanggan.

Untuk itu penetapan sekor/nilai masing-masing jawaban pelanggan

dengan cara mengalikan bobot dengan jumlah sampel untuk masing-masing

atribut. Dengan cara itu diperoleh hasil penelitian sebagai berikut:


44

1. Bukti Langsung (Tangible)

Bukti Langsung menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan ekstensinya kepada pihak eksternal melalui penampilan

produk, serta kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan termasuk

keadaan lingkungan sekitarnya menjadi bukti nyata dari pelayanan yang

diberikan oleh perrusahaan sebagai penyedia jasa. Dalam penelitian ini akan

dibahas hasil penelitian terhadap indikator kepuasan pelanggan PT. PLN

(Persero) Rayon Mattoanging Makassar yaitu:

Tabel 4.3 Penilai Responden terhadap ketersediaan perlengkapan kerja

petugas sudah memadai sesuai dengan kebutuhan dalam

melaksanakan tugas pelayanan.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Xi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 28 19 5 5 3 60

Skor 140 76 15 10 3 244

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap ketersediaan perlengkapan kerja petugas sudah memadai sesuai

dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan dengan jumlah

responden sebanyak 60 orang skornya adalah 244 poin.

Untuk tabel selanjutnya tingkat kepentingan (TQM) terhadap responden

terhadap ketersediaan perlengkapan kerja petugas sudah memadai sesuai

dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan pada PT. PLN

(Persero) Rayon Mattoanging Makassar dalam pelayanan Total Qualty


45

Management dengan memberikan jaminan terhadap pelanggan bahwa

pelayanan akan memberikan kepuasan.

Tabel 4.4 Tingkat kepentingan (Harapan) Responden terhadap ketersediaan

perlengkapan kerja petugas sudah memadai sesuai dengan

kebutuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Yi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 41 19 0 0 0 60

Skor 205 76 0 0 0 281

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap ketersediaan perlengkapan kerja petugas sudah memadai sesuai

dengan kebutuhan dalam melaksanakan tugas pelayanan dengan jumlah

responden sebanyak 60 orang skornya adalah 281 poin.

Dari kedua data diatas diatas maka tingkat kepuasan sebesar :

Tki = x 100% = 86,8 %

2. Keandalan (Reliability)

Keandalan adalah dimensi kualitas jasa yang digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memeberikan pelayanan yang dijanjikan

secara handal. Dalam penelitian ini akan dibahas hasil penelitian terhadap

indikator kepuasan pelayanan komplain pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon

Mattoanging Makassar, yaitu :


46

Tabel 4.5 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Pelayanan Yang Cepat

Dan Tepat Serta Mudah Dijangkau.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Xi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 30 12 9 7 2 60

Skor 150 48 27 14 2 241

Sumber : Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja pelayanan yang cepat dan tepat serta mudah dijangkau

dengan jumlah responden sebanyak 60 orang skornya adalah 241 poin.

Tabel 4.6 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Pelayanan

Cepat dan Tepat Serta Mudah Dijangkau

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Yi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 35 14 7 4 0 60

Skor 175 56 21 8 0 260

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja pelayanan yang cepat dan tepat serta mudah dijangkau

dengan jumlah responden sebanyak 60 orang skornya adalah 260 poin.

Dari kedua data diatas diatas maka tingkat kepuasan sebesar :

Tki = x 100% = 92,6 %


47

3. Daya Tanggap (Responsiveness)

Keresponansivan merupakan daya reaksi yang cepat dan kreatif

terhadap permintaan dan permasalahan yang dihadapi pelanggan,

keresponsivan memberikan gambaran sejauhmana pegawai benar-benar

memberikan perhatikan dan memahami kebutuhan pelanggan. Dalam

penelitian ini akan dibahas hasil penelitian terhadap indicator kepuasan

pelanggan PT. PLN ( Persero) Rayon Mattoanging Makassar, yaitu :

Tabel 4.7 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Kemampuan Perumusan

Untuk Cepat Tanggap Dalam Menghadapi Masalah/Keluhan

Pelanggan.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Xi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 37 15 5 1 2 60

Skor 185 60 15 2 2 264

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja kemampuan perumusan untuk cepat tanggap dalam

menghadapi masalah/keluhan pelanggan.dengan jumlah responden sebanyak

60 orang skornya adalah 264 poin.


48

Tabel 4.8 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Kinerja

Kemampuan Perumusan Untuk Cepat Tanggap Dalam

Menghadapi Masalah/Keluhan Pelanggan.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Yi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 38 12 9 1 0 60

Skor 190 48 27 2 0 267

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja kemampuan perumusan untuk cepat tanggap dalam

menghadapi masalah/keluhan pelanggan dengan jumlah responden sebanyak

60 orang skornya adalah 267 poin.

Dari kedua data diatas diatas maka tingkat kepuasan sebesar :

Tki = x 100% = 98,8 %

4. Jaminan (Assurance)

Jaminan merupakan dimensi pelayanan yang mampu memberikan

kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan ini dipengaruhi dengan

pengalaman berhubungan dengan perusahaan dengan janji-janji yang

diberikan dengan realita pelayanan yang dirasakan. Jaminan (assurance)

yaitu mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat

dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dri bahaya, risiko akan keraguan.

Dalam penelitian ini akan dibahas hasil penelitian terhadap indikator

kepuasan pelayanan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar.


49

Tabel 4.9 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Pengetahuan Dari

Kecakapan Perusahaan Khususnya Pada Bagian Pelayanan

Komplain Pelanggan.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Xi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 34 5 10 9 2 60

Skor 170 20 30 18 2 240

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja pengetahuan dari kecakapan perusahaan khususnya pada

bagian pelayanan komplain pelanggan.dengan jumlah responden sebanyak

60 orang skornya adalah 240 poin.

Tabel 4.10 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Kinerja

Pengetahuan Dari Kecakapan Perusahaan Khususnya Pada

Bagian Pelayanan Komplain Pelanggan.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Yi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 31 19 6 3 1 60

Skor 155 76 18 6 1 256

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja pengetahuan dari kecakapan perusahaan khususnya pada


50

bagian pelayanan komplain pelanggan kinerja dengan jumlah responden

sebanyak 60 orang skornya adalah 256 poin.

Dari kedua data diatas diatas maka tingkat kepuasan sebesar :

Tki = x 100% = 93,7 %

5. Empaty

Empati adalah dimensi kualitas pelayanan yang menjelaskan bahwa

kualitas pelayanan sangat dipengaruhi oleh peranan karyawan dalam

memberikan respon dan menarik perhatian nasabah yang pada gilirannya

melahirkan tumbuhnya rasa simpati dihati pelanggan. Dalam penelitian ini

akan dibahas hasil penelitian terhadap indikator kepuasan pelangan PT. PLN

(Peraero) Rayon Mattoanging Makassar yaitu:

Tabel 4.11 Penilaian Responden Terhadap Kinerja Memberikan Perhatian

Secara Individu Kepada Pelanggan Tanpa Memandang Status

Sosial.

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Xi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 31 15 10 2 2 60

Skor 155 60 30 4 2 251

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja memberikan perhatian secara individu kepada pelanggan

tanpa memandang status sosial .dengan jumlah responden sebanyak 60

orang skornya adalah 251poin.


51

Tabel 4.12 Tingkat Kepentingan (Harapan) Responden Terhadap Pemberian

Perhatian Secara Individu Kepada Pelanggan Tanpa

Memandang Status Sosial

Jawaban Sangat Puas Biasa- Kurang Tidak Jumlah


Memuaskan biasa Puas Puas (Yi)
saja
Bobot 5 4 3 2 1

Sampel 46 14 0 0 0 60

Skor 230 56 0 0 0 286

Sumber: Hasil Kuesioner

Dari data yang diperoleh dapat diketahui bahwa penilaian responden

terhadap kinerja pemberian perhatian secara individu kepada pelanggan

tanpa memandang status sosial dengan jumlah responden sebanyak 60 orang

skornya adalah 286 poin.

Dari kedua data diatas diatas maka tingkat kepuasan sebesar :

Tki = x 100% = 87,7 %

Hasil perhitungan rata-rata dari skor kinerja pelayan dan skor kepentingan

(harapan) pelanggan terhadap atribut-atribut kepuasan pelanggan pada

penelitian ini disajikan pada tabel sebagai berikut :


52

Tabel 4.13 Perhitungan Rata-Rata dari Skor Kinerja Pelayanan dan Skor

Kepentingan (harapan) Pelanggan terhadap atribut-atribut Kepuasan

Pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar.

Atribut Kepuasan Skor Kinerja Skor Rata- Rata-

No. Nasabah Pelayanan Kepentingan Rata X Rata Y

∑ Atau

Harapan ∑

1. Ketersediaan perlengkapan
kerja sudah memadai
244 281 4,06 4,68
sesuai dengan kebutuhan
dalam melaksanakan tugas
pelayanan.
2. Kinerja pelayanan yang
cepat dan tepat serta
241 260 4,01 4,33
mudah dijangkau
3. Kemampuan perusahaan
untuk cepat tanggap dalam
264 267 4,4 4,45
menghadapi
masalah/keluhan
pelanggan.
4. Kinerja pengetahuan,
kesopanan dan kecakapan
pegawai perusahaan
240 256 4 4,26
khususnya pada bagian
pelayanan komplain
pelanggan.
5. Kinerja memberikan
perhatian secara individu
251 286 4,18 4,76
kepada pelanggan tanpa
memandang status sosial.
Sumber :Hasil Perhitungan Kuisioner nilai rata-rata X dan Y dari 60 orang
pelanggan
53

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa semua atribut kepuasan

pelanggan baik untuk kinerja pelayanan maupun tingkat kepentingan berada

pada rata-rata > 4. Dengan demikian bahwa kepuasan pelanggan dari segi

kinerja pelayanan berada taraf puas.

H. Pembahasan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian Analisis Total

Quality Management (TQM) Dalam Meningkatkan Pelayanan Komplain

Pelanggan Pada PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar dengan

jumlah sampel sebanyak 60 orang pelanggan maka dapat dikemukakan

bahwa tingkat kepuasan pelanggan pada dimensi bukti langsung (tangible)

sebesar 86,8%, tingkat kepuasan pelanggan pada dimensi keandalan

(realibility) sebesar 92,6%, tingkat kepuasan pelanggan pada dimensi daya

tanggap (responsiveness) sebesar 98,8%, tingkat kepuasan pelanggan pada

dimensi jaminan (assurance) sebesar 93,7%, dan tingkat kepuasan

pelanggan pada dimensi empati (empaty) sebesar 87,7%.

Dilihat dari tabel perhitungan rata-rata dari skor kinerja pelayanan dan

skor kepentingan (harapan) pelanggan terhadap atribut-atribut kepuasan

pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar, untuk dimensi

bukti langsung (tangible) rata-rata skor kinerja pelayanannya sebesar 4,68,

tingkat kepuasan pelanggan pada dimensi keandalan (realibility) rata-rata

skor kinerja pelayanannya sebesar 4,33, tingkat kepuasan pelanggan pada

dimensi daya tanggap (responsiveness) rata-rata skor kinerja pelayanannya

sebesar 4,45, tingkat kepuasan pelanggan pada dimensi jaminan (assurance)

rata-rata skor kinerja pelayanannya sebesar 4,26, dan tingkat kepuasan


54

pelanggan pada dimensi empati (empaty) rata-rata skor kinerja pelayanannya

sebesar 4,76.

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan dari hasil perhitungan dan

analisis pada PT. PLN (persero) Rayon Mattoanging Makassar telah terbukti

bahwa semua atribut kepuasan pelanggan baik untuk kinerja pelayanan

maupun tingkat kepentingan berada pada rata-rata 4. Dengan demikian

kepuasan pelanggan dari segi pelayanan berada pada taraf puas.


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan, sebagai berikut:

1. Sistem pelayanan jasa dalam pemberian pelayanan komplain pelanggan

pada PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar selama ini

didasarkan pada pelayanan yang mudah, langsung dan aman.

2. Dengan system pelayanan yang mengacu kepada lima faktor yaitu

kecepatan pelayanan, kenyamanan pelayanan, keramahan pelayanan,

kebenaran pelayanan, dan kemampuan pelayana merupakan cerminan

dari prinsip “Total Quality Management” (TQM) sehingga membawa PT.

PLN (Persero) sebagai suatu perusahaan yang menitikberatkan kualitas

pelayanan bukan periode semata.

3. Hasil kuisioner yang dilakukan penulis terhadap enam puluh orang

pelanggan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar ternyata

pelayanan yang diberikan oleh pegawai secara umumdapat memuaskan

pelanggan, dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis terbukti

atau hipotesis dapat diterima.

4. Untuk menilai kepuasan pelanggan, maka penulis menggunakan analisis

lima dimensi sebagai alat ukur, yaitu dimensi bukti langsung, keandalan,

ketanggapan, keyakinan dan empati.

55
56

B. Saran

Beberapa atribut yang harus diprioritaskan oleh PT. PLN (Persero)

Rayon Mattoanging Makassar yang sangat penting arttinya untuk memenuhi

kepuasan pelanggan, sebagai berikut:

1. Pelayanan yang cepat serta mudah dijangkau oleh pelanggan, sehingga

tidak memerlukan antrian terlalu yang pada akhirnya pelanggan merasa

bosan kepada pelayanan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging

Makassar. Untuk masalah ini pimpinan perusahaan harus jeli melihat dan

mempwrhatikan apa yang dialam pelanggan.

2. Kemampuan PT. PLN (Persero) Rayon Mattoanging Makassar untuk

meningkatkan perhatian secara individu kepada elanggan tanpa

memandang status sosial pelanggan dan kualitas, kuantitas dan sarana

serta prasarana yang menunjang.

3. Dalam upaya mempertahankan kualitas, maka sebaiknya pihak PT. PLN

(Persero) Rayon Mattoanging Makassar membuat suatu program

“Sumbang Saran” sehingga ada komunikasi antara para pemakai jasa

dan pihak PLN, agar pihak perusahaan dapat mengetahui sejauh mana

tingkat pengetahuan masyarakat tentang keberadaan PT. PLN (Persero)

Rayon Mattoanging Makassar.


DAFTAR PUSTAKA

Haming, M. and Nurnajamuddin, M. 2017. Manajemen Produksi Modern Operasi


Manufaktur dan Jasa. Edisi 3. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Aksara.

Hartantyo, H. T., Hendayani, R. 2015. Analisis Implementasi Total Quality


Management (TQM) dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen
dan Service Quality. Manajemen Pemasaran. Vol. 4.

Laili,M. D. N. 2016. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja


karyawan Pada PT. Harlis Tata Tahta Di Bontang. eJournal Ilmu
Administrasi Bisnis. Vol.4.

Moenir, A.S. 2015. Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta:


PT. Bumi Aksara.

Nasution.M.N. 2015. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management).


Cetakan 1,Edisi 3. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Napitulu, Paiman. 2007. Pelayanan Publik & Customer Satisfaction.


Bandung: PT. Alumni.

Phillip Kotler dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi


12, Jilid1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ratminto, Atik Septi Winarsih. 2012. Manajemen Pelayanan. Jakarta:


Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta

Sinambela, Lijan Poltak. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi


Aksara.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2011.Service, Quality dan


Satisfaction.Yogyakarta: Andi.

Zulian Yamit. 2001 . Manajemen Kualitas Produk dan Jasa.Yogyakarta, Erlangga

https://www.google.com/pengaduan+pln+rayon+mattoanging+sulawesi+barat/pe
ngaduan+pln+rayon+mattoanging, diakses 16 Februari 2018

57
57
59

KUESIONER PENELITIAN

 Pendahuluan

Sebelumnya saya sampaikan terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Daftar

pernyataan ini dibuat dengan maksuud mengumpulkan data dalam rangka

penyusunan Skripsi yang berjudul :” Analisis Total Quality Management

Dalam Meningkatkan Pelayanan Komplain Pelanggan Pada PT. PLN

(Persero) Rayon Mattoanging”.

 Identitas Responden

 Nama Responden : (Boleh dirahasiakan)

 Jenis Kelamin : La Laki-Laki Perempuan

 Usia :

 Pendidikan :

 Pekerjaan :
60

 Pernyataan
Kuesioner kepuasan pelayanan komplain pelanggan ini ditunjukkan pada PT. PLN
(Persero) Rayon Mattoanging Makassar.
Isi dengan centang (√) pada pilihan jawaban :
Pilihan Jawaban
No Pernyataan Penilaian kinerja Penilaia harapan
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1. Ketersediaan perlengkapan kerja
sudah memadai sesuai dengan
kebutuhan dalam melaksanakan
tugas pelayanan.
2. Kinerja pelayanan yang cepat dan
tepat serta mudah dijangkau
3. Kemampuan perusahaan untuk cepat
tanggap dalam menghadapi
masalah/keluhan pelanggan.
4. Kinerja pengetahuan, kesopanan dan
kecakapan pegawai perusahaan
khususnya pada bagian pelayanan
komplain pelanggan.
5. Kinerja memberikan perhatian secara
individu kepada pelanggan tanpa
memandang status sosial.

Keterangan :
5 = Sangat Memuaskan
4 = Puas
3 = Biasa-biasa saja
2 = Kurang Puas
1 = Tidak Puas

Atas bantuan dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih


61

HASIL KUESIONER

No. Pernyataan Penilaian Total Pernyataan Harapan Total


Resp 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25

2 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
3 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
4 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
5 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
6 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
7 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
8 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
9 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
10 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
11 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
12 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
13 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
14 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
15 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
16 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
17 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
18 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
19 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
20 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
21 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
22 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
23 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
24 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
25 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
26 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
27 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
62

28 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 5 25
29 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 5 25
30 4 5 5 5 5 24 5 5 5 5 5 25
31 4 4 5 5 5 23 5 5 5 5 5 25
32 4 4 5 5 4 22 5 5 5 4 5 24
33 4 4 5 5 4 22 5 5 5 4 5 24
34 4 4 5 5 4 22 5 5 5 4 5 24
35 4 4 5 4 4 21 5 5 5 4 5 24
36 4 4 5 4 4 21 5 4 5 4 5 23
37 4 4 5 4 4 21 5 4 5 4 5 23
38 4 4 4 4 4 20 5 4 5 4 5 23
39 4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 5 22
40 4 4 4 3 4 19 5 4 4 4 5 22
41 4 4 4 3 4 19 5 4 4 4 5 22
42 4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 5 21
43 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 5 21
44 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 5 21
45 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 5 21
46 4 3 4 3 4 18 4 4 4 4 5 21
47 4 3 4 3 3 17 4 4 4 4 4 20
48 3 3 4 3 3 16 4 4 4 4 4 20
49 3 3 4 3 3 16 4 4 4 4 4 20
50 3 3 4 2 3 15 4 3 4 4 4 19
51 3 3 4 2 3 15 4 3 3 3 4 17
52 3 2 4 2 3 14 4 3 3 3 4 17
53 2 2 3 2 3 12 4 3 3 3 4 17
54 2 2 3 2 3 12 4 3 3 3 4 17
55 2 2 3 2 3 12 4 3 3 3 4 17
56 2 2 3 2 3 12 4 3 3 3 4 17
57 2 2 3 2 2 11 4 2 3 2 4 15
63

58 1 2 2 2 2 8 4 2 3 2 4 15
59 1 1 1 1 1 5 4 2 3 2 4 15
60 1 1 1 1 1 5 4 2 2 1 4 13
Jumlah 1228 Jumlah 1350

Keterangan :

1 = Tidak Puas

2 = Kurang Puas

3 = Biasa-biasa saja

4 = Puas

5 = Sangat Memuaskan
64

IDENTITAS RESPONDEN

No Nama Jenis Kelamin Umur Pendidikan Pekerjaan


1 Nur Wahid S.Sos Pria 58 S.1 PNS
2 Rosmita Wanita 35 SMA IRT
3 Arma Wanita 40 SMA IRT
4 Hermawati Halim Wanita 45 SMA IRT
5 A. Tenri Angka S.pd Wanita 35 S.1 Pegawai BUMN
6 Ahmad Yani S.pd,MM Pria 55 S.2 Pegawai BUMN
7 Rosmalia Wanita 40 SMA IRT
8 Abdullah Pria 55 SD Petani
9 Jumriati Wanita 60 SMA IRT
10 Sri Astuti Wanita 40 SMA Wirasuwasta
11 Samsudding S.Ag Pria 48 S.1 PNS
12 Hj. Hasna Wanita 45 SMA Wirasuwasta
13 Herlina Wanita 50 SMA IRT
14 Hamka Pria 53 SMP Petani
15 Jumiarti Wanita 55 SMP IRT
16 Sri Wahyuningsi S.Sos Wanita 49 S.1 PNS
17 Nur Linda Wanita 47 SMA Wirasuwasta
18 Muhammad Faisal Pria 50 SMA Petani
19 Abdul Halim Pria 60 SMA Petani
20 Subaedah Wanita 55 SMP IRT
21 Suriati Wanita 58 SMP IRT
22 Kartika Wanita 40 SMA Wirasuwasta
23 Hasma Wanita 50 SMA IRT
24 Arman Pria 60 SMA Petani
25 Junuding Pria 58 SD Petani
26 Ernawati Wanita 40 SMA Wirasuwasta
27 A. Yuliana S.pd Wanita 55 S.1 PNS
28 Muhammad Alif Pria 44 SMA Petani
29 Sanusi Pria 60 SD Petani
65

30 Sulaeman Pria 62 SMP Petani


31 Sitti Hadija Wanita 48 SMA Wirasuwasta
32 Halimah Wanita 50 SD IRT
33 Marni Wanita 55 SMA IRT
34 Fatmawati Wanita 50 SMA IRT
35 Sri Wahyuni Wanita 47 SMA IRT
36 Abdul Rahman S.pd Pria 50 S.1 PNS
37 Sulaeman S.pd Pria 53 S.1 PNS
38 Salmawati Wanita 49 SMA IRT
39 Rosmalina Wanita 44 SMA IRT
40 Indahyanti S.pd Wanita 33 S.1 Pegawai BUMN
41 Susi Susilawati S.pd Wanita 36 S.1 Pegawai BUMN
42 Jumading Pria 50 SD Petani
43 Melani Wanita 45 SMA IRT
44 Hasmawati Wanita 51 SMA IRT
45 Amal Saleh Pria 48 SMA Petani
46 Rosdiana Wanita 40 SMA Wirasuwasta
47 Darwis Pria 49 SMP Petani
48 Sarmiati Wanita 50 SMP IRT
49 Samsudding Pria 51 SMA Petani
50 Fardy Ansyah S.Sos Pria 40 S.1 PNS
51 Usman Pria 55 SMA Petani
52 Wahida Wanita 42 SMA Wirasuwasta
53 Sudiman Pria 50 SD Petani
54 Hartina Wanita 41 SMA Wirasuwasta
55 Ratnasari S.pd Wanita 49 S.1 PNS
56 Abdul Kadir Pria 50 SMA Petani
57 Andi Maulana S.pd.MM Pria 50 S.2 Pegawai BUMN
58 Asniati S.pd Wanita 35 S.1 IRT
59 Marni Wanita 47 SMA IRT
60 Nur Fadillah S.pd Wanita 45 S.1 Pegawai BUMN
70

BIOGRAFI PENULIS

IRMA YULYANA, panggilan Ana lahir pada tanggal 14


Agustus 1995 di Desa Sawaru Kecamatan Camba
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan merupakan
anak ke dua dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan
Bapak Hakkang dan Ibu Hj. Kartini. Peneliti sekarang
bertempat tinggal di jln. Syekh Yusuf Gowa.
Menyelesaikan pendidikan dasar TK Aisyiyah Bustanul
Athfal masuk pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2001,
kemudian melanjutkan Sekolah Dasar Inpres Tobonggae 4
masuk pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007. Kemudian setelah lulus di SD,
penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Camba dan lulus pada tahun 2010,
kemudian melanjutkan di SMA Negeri 2 CAMBA masuk pada tahun 2010 dan lulus
pada tahun 2013. Setelah lulus SMA, penulis bekerja selama 1 tahun kemudian
melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan mulai pada tahun 2014
mengikuti Program S1 Manajemen di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar
sampai sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai
mahasiswa Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makasar.

Anda mungkin juga menyukai