Anda di halaman 1dari 9

STRUKTUR

TEKS EKSPLANASI
1
Satuan Pendidikan : SMP Pertiwi Siteba Padang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semeser : VIII/I

Materi Pokok : Struktur Teks Eksplanasi

Aloasi waktu : 3X25 menit (1 kali pertemuan)

Penulis/Penyusun : Dini Alinoni

3.10 Menelaah teks eksplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang di-

perdengarkan atau dibaca.

3.10.1 Menelaah struktur teks eksplanasi.

2
A. O R I E N T A S I

Pernahkah Ananda dikejutkan oleh suara guruh yang menggelegar? Kena-


pa sampai terjadi guruh? Kenapa suara guruh menyakitkan telinga? Kenapa jan-
tung berdetak lebih kencang jika suara guruh menjadi lebih keras? Jawaban dari
pertanyaan ini mungkin pernah Ananda dengar, temukan bahkan Ananda cerita
ke orang lain.

Tanpa disadari, Ananda pernah atau bahkan sering mendengarkan serta


membicarakan teks yang menjelaskan proses terjadinya peristiwa, Teks ini
disebut eksplanasi. Peristiwa-peristiwa alam, seperti terjadinya hujan, gempa
bumi, pelangi, angin topan, dan peristiwa alam lainnya dapat disajikan dalam
bentuk teks eksplanasi. Begitupun peristiwa-peristiwa yang terkait dengan ma-
salah sosial, budaya; mungkin pula dengan politik dan ekonomi; banyak yang
disajikan dalam jenis teks eksplanasi. Hanya saja kegiatan menjelaslan proses
peristiwa ini lebih sering ananda lakukan dalam bentuk lisan, bukan dalam ben-
tuk tulisan.

Teks eksplanasi banyak Ananda temukan di media cetak (buku-buku


pelajaran, majalah dan koran), elektronik (radio dan televisi) dan sosial (youtube,
Instagram, koran online, dll). Sejak berkembangnya teknologi, media teks eks-
planasi lebih condong ke media elektronik dan sosial. Hal ini dikarenakan gadget
yang sudah multiungsi.

Sebelum mulai memahami materi, ada


baiknya kita mengucapkan

3
B. Uraian Materi
Tontonlah video di bawah ini! Silahkan Ananda klik gambar pelangi untuk memutar video!

1. Struktur Teks Eksplanasi

Pada umumnya, teks eksplanasi dibentuk dengan struktur (susunan), yaitu


identifikasi fenomena, rangkaian kejadian (proses, tahapan atau rangkaian peristi-
wa), dan ulasan berupa kesimpulan, penegasan, saran atau harapan (Wahono, dkk.
2013: 107).

4
1. Identifikasi fenomena, berisi sesuatu yang akan dijelaskan/
diterangkan. Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, social, budaya
dan fenomena lainnya. Identifikasi fenomena ini bersifat ringkas,
menarik, dan jelas sehingga mampu membangkitkan minat pembaca
untuk membaca secara detailnya.
2. Rangkaian kejadian, memuat penjabaran proses bagaimana dan kena-
pa peristiwa tersebut bisa terjadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari
beberapa paragraf. Deretan penjelas bukan semata-mata berfungsi
menjelaskan fenomena itu sendiri, melainkan lebih menekankan pada
proses fenomena itu dapat terjadi. Pada paragraf inilah dirincikan
sebab dan akibat dari sebuah fenomena yang terjadi.
3. Ulasan atau penutup yang di dalamnya mengandung intisari atau kes-
impulan dari kejadian atau fenomena yang sudah dibahas. Di dalam pe-
nutup juga bisa kita tambahkan dengan saran atau pun tanggapan
penulis mengenai fenomena yang terjadi.

2. Menelaah Struktur Teks Eksplanasi

Setelah Ananda tonton video “Proses Terbentuknya Pelangi”, coba Ananda isi tabel di bawah ini!
Pastikan Ananda sudah membaca materi di atas ya! Jika Ananda mengalami kesulitan,
diskusikanlah dengan rekan-rekan tentang kemungkinan jawaban dari pertanyaannya.

5
No Struktur Paragraf

1 Identifikasi Fenomena 1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………


………………………………………………………………………………………………………...……………..

2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

3. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...
2 Rangkaian Kejadian 1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

3. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

4. …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

3 Ulasan 1. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

2. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

3. ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………...

Coba Ananda cocokkan jawaban yang


Ananda dapatkan dengan jawaban di hala-
man selanjutnya!

6
No Struktur Paragraf

1 Identifikasi Fenomena 1. Lengkungan cahaya di langit yang terdiri dari berbagai warna yang biasa kita se-
but sebagai pelangi.

2. Apakah benar pelangi merupakan selendang bidadari yang turun dari langit untuk
mencari minum?

3. Pelangi adalah fenomena optik yang terjadi ketika sinar matahari dan hujan saling
bereaksi dengan cara tertentu.

2 Rangkaian Kejadian 1. Pelangi terbentuk karena adanya pembiasaan cahaya matahari yang dibelokkan.

2. Sinar ini berpindah arah dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh te-
tesan hujan yang berada di atmofir.

3. Ketika sinar matahari membentur hujan, sinar tersebut berubah arah oleh butiran
air di udara.

4. Adanya perbedaan panjang gelombang dan perbedaan sudut ketikan matahati dibi-
askan menyebabkan warna-warna pada sinar matahari menyebar dan terpisah.

3 Ulasan 1. Pelangi dapat dilihat ketika sinar matahari cerah, adanya hujan atau kabut serta
kondisi sudut matahari yang tepat. Posisi juga harus berada membelakangi sinar
matahari.

2. Intinya pelangi berkemungkinan dapat dilihat saat matahari terbenam atau dengan
kondisi matahari berada lebih rendah dari langit, makanya waktu senja merupakan
waktu yang tepat untuk melihat pelangi.

3. Sangat sayang sekali apabila kita melewatkan fenomena pelangi.

7
C. RANGKUMAN

Setelah membahas dan mengikuti kegiatan selanjutnya, ada baiknya Ananda merangkum
materi yang telah dipelajari. Silahkan Ananda baca rangkuman di bawah ini!

Struktur teks eksplanasi terdiri atas 3, yakni:

1. Identifikasi fenomena yang berisi berisi pernyataan umum tentang suatu topik,
yang akan dijelaskan.

2. Rangkaian kejadian berisi penjabaran proses kenapa peristiwa tersebut bisa ter-
jadi. Biasanya penjelas bisa terdiri dari beberapa paragraf.

3. Ulasan yang di dalamnya mengandung intisari atau kesimpulan dari kejadian atau
fenomena yang sudah dibahas.

D. E V A L U A S I

Agar pemahaman Ananda tentang struktur teks eksplanasi lebih mendalam lagi, ja-
wablah latihan berikut ini dengan ringkas dan tepat. Kerjakan latihan ini sendiri
dengan berpedoman pada materi ajar, sertakan contoh dan alasan jika diperlukan.
Jangan meniru kalimat atau penggunaan bahasa yang ada dalam uraian materi ajar.

1. Tulislah 3 struktur teks eksplanasi!

a. ………………………………………………………

b. ………………………………………………………

c. ………………………………………………………

8
2. Analisislah struktur teks eksplanasi di bawah ini!

Proses Metamorfosis Kupu-kupu


Kupu-kupu merupakan hewan kecil bersayap yang indah. Kehadirannya di taman
sangat menarik perhatian. Cukup kunjungi taman yang dipenuhi bunga, maka Si Can-
tik ini akan mudah kita temui di antara bunga-bunga. Banyak yang tidak tahu, tern-
yata kupu-kupu berasal dari makluk yang menjijikan dan menyebalkan yang bernama
ulat.

Proses metamorfosis kupu-kupu di mulai dari telur. Telur kupu-kupu berbentuk


bulat, kecil dan biasanya berwarna cerah. Umumnya kupu-kupu meletakkan telur di
bawah daun atau ranting. Telur kupu-kupu membutuhkan waktu 3-5 hari untuk
menetas. Setelah telur menetas, maka keluar ulat atau larva dari cangkang tersebut. Ulat
akan memakan daun di sekitarnya hingga habis. Ketika ulat terus makan, mereka lang-
sung mulai tumbuh dan berkembang. Ulat akan menghabiskan daun disekitarnya tanpa
sisa. Hal inilah yang menyebabkan ulat dibenci oleh manusia. Tahap selanjutnya,
kepompong atau pupa. Begitu ulat selesai tumbuh, ulat akan membentuk diri menjadi
kepompong. Dari luar, terlihat ulat itu sedang beristirahat. Tetapi bagian dalamnya se-
dang terjadi proses perubahan dari ulat menjadi kupu-kupu yang cantik. Tahap terakhir,
kupu-kupu dewasa. Saat keluar dari kepompong, sayap kupu-kupu basah oleh cairan he-
molymph. Selanjutnya, kupu-kupu akan merangkak ke atas dahan untuk mengering-
kan sayapnya. Sehingga sayapnya bisa berfungsi dengan normal.

Tidak semua terlahir langsung sempurna. Ada proses yang harus dijalani untuk
mendapatkan kesempurnaan tersebut, begitupun kupu-kupu. Di mulai dari telur me-
lahirkan ulat (pupa), selanjutnya ulat menjadi kepompong, dari kepompong lahirlah kupu
-kupu.

No Struktur Paragraf

1 Pernyataan Umum ……………………………………………………………………………

2 Penjelasan ……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

3 Penutup ……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

……………

Anda mungkin juga menyukai