Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ STRUKTUR INTEGUMEN ”
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Morfologi Hewan

Dosen Pengampu: Samsi Burhan, S.ST., M.Si

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Ratna Jumira (D122011)


2. Murni (D122009)
3. La Ode Abdul Rahim (D122015)
4. Muhammad Yasin Hamka (D122008)

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGI

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SULAWESI TENGGARA

2023/2024
KATA PENGENTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah “Struktur Integumen” ini dengan
tepat waktu.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dannjuga
inspirasi untuk pembaca.

Kendari, 16 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ............................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................... 1

C. TUJUAN PENULISAN ............................................................................................. 1

D. MANFAAT PENULISAN .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3

A. STRUKTUR INTEGUMEN ................................................................................. 3

B. STRUKTUR DERMIS .......................................................................................... 5

C. DERIVAT DERMIS .............................................................................................. 6

D. NAMA-NAMA LAIN OTOT ................................................................................ 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 13

A. KESIMPULAN .................................................................................................... 13

B. SARAN ................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,


dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,
kuku, kelenjar. Kata ini berasal dari bahasa Latin “integumentum” yang berarti “penutup”.

Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ
yang paling luas permukaanya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit
sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.

Pada ternak hidup kulit berfungsi melindungi diri terhadap lingkungannya, mengatur
suhu tubuh, pelindung jaringan dibawahnya, memberi bentuk, dan juga sebagai alat perasa.
Kulit bermanfaat sebagai alat gerak pada ular, alat pernafasan pada amfibi, dan tempat
menyimpan cadangan energi terutama pada domba dan babi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan sistem integumen?

2. Apa yang dimaksud dengan struktur dermis?

3. Apa yang dimaksud dengan derivat dermis?

4. Apa saja nama-nama lain otot?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui sistem integumen

2. Untuk mengetahui struktur dermis

3. Untuk mengetahui derivat dermis

4. Untuk mengetahui nama-nama lain otot

1
D. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat yang dapat kita peroleh yakni meningkatkan wawasan dan
pemahaman pembaca mengenai struktur integumen, atau kulit struktur dermis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. STRUKTUR INTEGUMEN

Integumen berasal dari kata integumentare yang merupakan bahasa Latin yang berarti
menutup atau penutup (in=bagian dalam; dan tegere=menutup). Integumen adalah lapisan
penutup alami suatu organisme, yakni berupa kulit dan derivatnya (turunan), seperti rambut,
kuku, dan kelenjar keringat.Karena letaknya langsung bersinggungan dengan lingkungan
luar, kita lebih familiar dengan menyebut sistem ini sebagai kulit daripada sistem integumen.

Kulit merupakan organ terluas dan sering bisa kita amati secara langsung karena
terletak di bagian terluar tubuh hewan. Kulit adalah barier pelindung yang memisahkan
jaringan di dalam tubuh dari lingkungan luar berubah-ubah.Kulit menjaga tubuh dari infeksi
patogen dan dapat mampu memperbaiki diri ketika terluka.Selain itu, kulit mampu
membentuk eksoskeleton (rangka luar) yang bersifat tebal untuk menghindari cedera
mekanis.

Hasil isolasi bakteri yang diambil dari kulit manusia mengidentifikasi adanya lebih
dari 200 genus bakteri yang jika berhasil masuk ke dalam tubuh manusia melalui celah di
kulit, dapat mengakibatkan infeksi, jerawat, eksim, dan patologi lainnya. Kulit membantu
menjaga agar bakteri tidak bisa masuk ke dalam tubuh manusia.

Meski demikian, fungsi barier tersebut tidak sepenuhnya bisa menghalangi terjadinya
pertukaran zat.Sebagian kecil oksigen dari air atau udara luar dapat masuk ke dalam tubuh
hewan secara langsung melalui permukaan kulit.Bagi banyak hewan terjadinya pertukaran
gas melalui kulit tersebut sangat penting.Amfibi mendapatkan lebih dari 50% oksigen melalui
kulit yang bersifat permeabel untuk memungkinkan terjadinya pertukaran gas tanpa
hambatan.Kulit katak dilindungi dengan lapisan tipis lembab yang dapat melarutkan oksigen
dari udara sekitar yang kemudian masuk ke dalam jaringan dan kapiler darah.Selain itu katak
tidak memiliki sisik yang dapat menghalangi masuknya oksigen.Kulit juga berfungsi untuk
mengatur tekanan osmotik, mendapatkan panas tubuh yang dibutuhkan atau mengeluarkan
kelebihan panas tubuh, dan memiliki reseptor sensorik.Secara umum, fungsi dari kulit adalah
sebagai berikut:

1. Fungsi proteksi, yaitu sebagai pelindung tubuh terhadap rangsangan mekanis dan
panas; serangan patogen; dan radiasi sinar UV melalui pigmentasi.
2. Fungsi regulasi, yaitu mengatur suhu tubuh dan mempertahankan keseimbangan
cairan.
3. Fungsi ekskresi, yakni mengeluarkan kelebihan urea melalui keringat dan kelebihan
garam melalui kelenjar garam pada burung laut.
4. Fungsi respirasi pada amfibi, yakni sebagai tempat pertukaran gas.
5. Fungsi reseptor sensorik, yakni untuk mendeteksi panas, dingin, sentuhan, dan
tekanan.
3
6. Fungsi komunikasi dengan lingkungan, yakni adanya interaksi antara lingkungan
dalam dan luar tubuh.
7. Fungsi penyimpanan, yakni menyimpan lemak pada bagian hipodermis.

Salah satu fungsi kulit adalah menerima rangsangan sensorik darilingkungan luar.
Berikut beberapa reseptor di kulit:

1. Ruffini, yakni reseptor penerima panas pada lapisan dermis dan subkutan
2. Badan Krause, yakni reseptor penerima dingin pada lapisan dermis
3. Badan taktil Meissner, yakni reseptor perabaan kuat pada lapisandermis
4. Merkel ranvier, yakni reseptor perabaan ringan pada lapisan epidermis
5. Badan Pacini, yakni reseptor tekanan kuat pada lapisan dermis

Struktur kulit pada hewan vertebrata secara umum terdiri dari dua lapisan, yakni pada
bagian permukaan disebut lapisan epidermis dan dibagian bawahnya atau yang lebih dalam
adalah lapisan dermis.Antara epidermis dan dermis terdapat membran basal.

Secara umum kulit tersusun atas tiga bagian:

1. Epidermis

Epidermis berasal dari lapisan ektoderm dan berdiferensiasi menjadi beberapa lapisan
yang menghasilkan mukus atau kutikula pada permukaan dan membentuk lamina basalis di
bagian bawah berbatasan dengan dermis.Epidermis sebagian besar disusun oleh jaringan
epitel. Sel-sel yang terdapat pada epidermis antara lain sel keratinosit, melanosit, sel Merkel,
dan Langerhans. Meskipun terdiri dari beberapa lapisan, epidermis lebih tipis dibandingkan
dermis (kecuali pada telapak tangan dan kaki), dan juga tidak memiliki ujung saraf.Epidermis
pada vertebrata menghasilkan mukus untuk melembabkan permukaan kulit.Pada ikan, mukus
memberikan perlindungan dari infeksi bakteri dan membantu aliran air ke seluruh permukaan
tubuh.Pada amfibi, mukus berfungsi untuk menjaga kulit dari kekeringan ketika berada di
darat.

Pada vertebrata darat, epidermis yang menutupi tubuh membentuk lapisan keratin atau
bertanduk di lapisan terluar yang disebut stratum korneum.Lapisan ini terdiri sebagian besar
sel-sel mati yang berdiferensiasi.Sel epidermis baru dibentuk melalui pembelahan mitosis,
terutama di lapisan epidermis pada lapisan stratum basale.Sel-sel ini mendorong sel yang
sudah rusak di permukaan secara teratur. Selama proses ini, berbagai terbentuk protein baru
dan membentuk keratin (protein yang tidak larut dalam air). Proses tersebut disebut
keratinisasi. Keratin membantu kulit mempertahankan fungsi utamanya sebagai penghalang
terhadap bakteri dan memberikan perlindungan dari cedera.Keratinisasi dan pembentukan
stratum korneum juga terjadi ketika kulit bergesekan atau terjadi abrasi mekanik yang
mengenai lapisan epitel.Stratum korneum berdiferensiasi menjadi rambut, kuku, tanduk, dan
beberapa struktur lainnya.
Lapisan epidermis yaitu lapisan luar yang terdiri dari :

4
a. Stratum corneum merupakan lapisan terluar
b. Stratum lucidum merupakan lapisan peralihan
c. Stratum granulosum. Terdiri dari 3 lapis sel dan menghasilkan : keratohyaline (calon
pembentuk tanduk)
d. Stratum germinativum. Selalu membelah, untuk mengganti sel – sel yang tua.

2. Dermis

Lapisan dermis adalah lapisan kedua dari kulit dan merupakan kulit yang
sebenarnya dan tersusun atas jaringan ikat, terutama jaringan fibrosa dan elastis. Batas
dengan epidermis dilapisan oleh membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan
subkutan. Dermis terdiri dari dua lapisan :

a. Pars papilare (stratum papilaris) adalah bagian yang menonjol ke epidermis yang
berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
b. Pars retikulare (stratum retkularis) adalah bagian yang dibawahnya menonjol kearah
subkutan terdiri dari serabut-serabut penunjang.

3. Hippodemis

Lapisan hippodermis kelanjutan dari dermis yang terdiri dari kumpulan- kumpulan
sel- sel lemak dan diantaranya gerombolan ini beejalan serabut- serabut jaringan ikat
dermis.lapisan terdalam kulit manusia yang terdiri atas sel-sel lemak, ujung saraf tepi,
pembuluh darah, dan pembuluh getah bening.

B. STRUKTUR DERMIS

Batasan dermis sulit ditentukan karena menyatu dengan lapisan hipodermis,


ketebalannya sekitar 0,5-3 mm, lebih tebal dari lapisan dermis yang dibentuk dari komponen
jaringan ikat. Struktur penyusun dermis antara lain:

 Serat kolagenadalah yang terkuat dan paling melimpah dari semua serat jaringan ikat.
Ini adalah protein berserat dan disekresikan ke dalam ruang ekstraseluler dan mereka
memberikan kekuatan tarik tinggi ke matriks.

 Serat Elastisadalah serat panjang dan tipis yang membentuk jaringan bercabang di
matriks ekstraseluler. Mereka membantu jaringan ikat untuk meregang dan mundur.

 Serat Retikuler adalah serat kolagen yang halus dan pendek yang bisa bercabang
secara luas untuk jaringan halus.

Dermis mengandung serat kolagen dan serat elastin sehingga bersifat ulet dan elastik,
penuh dengan kapiler dan pembuluh darah darah, serat saraf sehingga dapat merasakan sensi
seperti suhu, tekanan, dan nyeri. Selain itu pada dermis juga terdapat folikel rambut, kelanjar
minyak, kelenjar lendir, dam kelenjar keringat yang tertanam dalam dermis. Dermis tersusun
5
atas jaringan ikat areolar yang disebut dengan papilla dermal. Dalam dermis, terdapat dua
lapisan yakni sebagai berikut:

 Lapisan papilia. Lapisan ini mengandung lekuk-lekuk papilia sehingga stratum


malpigi juga ikut melekuk. Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar yang
membentuk lapisan bunga karang yang diebut lapisan startum spongeosum. Lapisan
papila terdiri atas serat kolagen halus, elastin dan retikulin yang tersusun membentuk
jaring halus yang terdapat dibawah epidermis. Lapisan ini memegang peranan penting
dalam peremajaan dan penggandaan unsur-unsur kulit. Serat retulin dermis
membentuk alas dari serabut yang masuk ke dalam membran basal di bawah
epidermis.
 Lapisan Retikuler. Lapisan retikuler terbuat dari jaringan ikat padat tak beraturan serat
kolagen.Sebagian besar lapisan ini tersusun bergelombang, mangandung sedikit serat
retikulin, dan banyak serat elastin.

C. DERIVAT DERMIS

Dermis terletak di bawah lapisan epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar dan saraf.

Berikut beberapa derivat-derivat dermis:

1. Sisik Kosmoid

Merupakan hasil fusi dari sisik-sisik plakoid yang sudah tumbuh dari tulang-tulang
dermal. Tersusun seperti genting (imbricate), terdapat pada Dipnoi, Crossoppterigii (punah).
Relative tebal da terdiri dari : kosmin (lapisan paling atas); lapisan tulang yang vaskuler; dan
lapisan tulang yang kompak dan berlamela. Contoh pada bagian belakang tubuh Placodermi,
Crossopterygii dan Dipnoi.

2. Sisik Paleoniskoid

Relatif tebal, terdiri dari 3 lapisan : lapisan ganoin, lapisan kosmin (tereduksi); dan
lapisan tulang berlamela (lapisan isopedin). Berbentuk rhomboid/belah ketupat. Contoh pada
bangsa ikan Palaeoniscoidae seperti Polypterus.

3. Sisik Ganoid

Berbentuk belah ketupat, terdiri dari 2 lapis permukaan luar dilapisi zat ganoine,
mengandung duri-duri halus. terdapat linea lateralis (suatu saluran yang di dalamnya terdapat
alat sensoris yang peka terhadap getaran gelombang air).

4. Sisik Leptoid

Berbentuk bulat atau hampir bulat, terdiri dari 1 lapisan tulang, berdasarkan
bentuknya dibedakan menjadi :
6
 Sisik Cycloid

Berbentuk bulat, pada ikan yang hidup di daerah 4 musim akan tampak lingkaran
yang berbeda-beda, dan terdapat pada Cyprus.

 Sisik Ctenoid

Berbentuk bulat agak lonjong, berduri kecil-kecil pada bagian anterior sedangkan
pada bagian posterior memecah diri menjadi beberapa bagian, terdapat pada Perca.

 Sisik Plakoid

Terdapat pada ikan bertulang rawan, berukuran mikroskopis kecuali pada ikan pari.
Dilihat dari pertumbuhannya sisik ini homolog dengan gigi, namun pada sisik plakoid
sel-sel dermis keluar menggetahkan dentin yang seterusnya membentuk sisik.

 Sisik Elasmoid

Bersifat sedikit lunak dan lentur, lapisan basal vaskuler dengan serabut-serabut
kolagen, mempunyai tonjolan-tonjolan berbentuk sisir di bagian pinggir. Contoh pada
Teleostei.

Berikut beberapa derivat-derivat epidermis :

1. Rambut

 Terbentuk dari penonjolan epidermis kearah dermis yang disenut “papilla epidermis”

 Dapat bergerak karena adanya maskulus arekrotus pilorum

 Adapula yang digerakkan oleh sinus-sinus darah misalnya vibrissae (rambut sinus)

2. Sisik Tanduk (sisik dermal)

Terdapat pada :

 Pada raptilla (squamata), penting untuk identifikasi. Pada rattles snake (ular derik)
sisik tanduknya hanya terdapat dibagian ekor, dan tidak terlepas pada saat eksdisis

 Bagian kaki aves

 Pada mamalia sisik tanduk menutupi seluruh bagian tubuh, misalnya pada trenggiling
(Manis Javania) dari ordo pholidota dan armadilo dan ordo xenachtra

7
3. Cakar, Kuku dan Telapok :

 Cakar terdapat disekitar 1 atau 2 phalank terakhir, lebih primitif dari telapak dan
kuku.

 Mengalami pertumbuhan ± 5 mm/minggu

 Kuku tangan mengalami pertumbuhan lebih cepat, daripada kuku kaki

 Terdapat “Lanula” (bagian kuku seperti bulan sabit)

4. Bintil-bintil tanduk

Dapat ditemui pada bufo dan amphibia. Dapat dibedakan menjadi :

 Tanduk Kosong (Hollow Horn)

1) Terdiri dari seludung tanduk yang meliputi suatu sumbu tulang

2) Tidak pernah lepas maupun bercabang, kecuali pada antilocarpridae

3) Terdapat pada jantan maupun betina

 Tanduk Rambut

1) Disebut tanduk rambut karena berasal dari rambut yang mengalami fusi, serabut-
serabut menanduk dan memadat

2) Tidak pernah ditnggalkan atau diganti maupun bercabang

3) Terdapat pada cula badak (rhinoceros)

5. Rangga (antler)

 Berasal dari tulang frontal yang menonjol (bukan derivat epidermis)

 Dapat bercabang dan lepas

 Terdapat pada rusa (cervidae)

Adapun struktur-struktur keratin lain :

1. Balein (whale bone)

Bentuknya seperti sisir yang tumbuh terjuntai langit-langit di dalam rongga mulut, berfungsi
sabagai tapisan saat paus sedang makan, contohnya paus penyaring.

2. Paruh

8
Meliputi maxilla, premaxilla (atas) dan dentale. Terdapat pada bangsa aves sebagai
pengganti gigi, pada kura-kura dan chelonidae lainnya paruh disebut rhampotheca.

3. Pial dan balung

Merupakan struktur kulit dengan stratum korneum yang tebal,pada dermisnya terdapat
sinus-sinus darah. Contohnya pada ayam.

4. Bulu (feather)

Berdasarkan susunan anatomisnya, bulu dibagi menjadi 3 macam :

 Filoplumae

Merupakan struktur kulit dengan stratum korneum yang tebal,pada dermisnya terdapat
sinus-sinus darah. Contohnya pada ayam.

 Plumulae

Merupakan bulu-bulu kecil dengan rachis yang banyak, pada rachis terdapat rami dan
radii (tanpa radioli), berbentuk hampir sebagai filoplumae dengan perbedaan detail
(down feather), terdapat pada anak burung.

 Plumae

Merupakan bulu yang sempurna (contour feather), terdiri dari :

a) Calamus, merupakan tangkai pangkal bulu (quill), selama masa pertumbuhan berisi
saraf dan pembuluh darah

b) Rachis, lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya (radioli)

c) Vexillum, merupakan bendera yang tersusun atas barbae/ramus (cabang-cabang ke


lateral dari rachis). Tiap barbae mempunyai cabang lagi disebut barbulae/radius, bag
distal menuju lateral pucuk bulu, sedangkan proksimal menuju ke arah pangkal bulu
dan mempunyai kait-kait (radioli)

5. Plumae Berdasarkan letaknya, dibedakan menjadi :

 Tetrices, menutupi badan

 Retrices, berpangkal pada ekor, vaxillumnya simetris karena berfungsi sebagai


kemudi

 Remiges, terdapat pada sayap dibagi atas :

(Regimes primariae yang melekat pada digital/phalanges dan matacarpal. Dan


Remiges secundariae yang melekat pada radial ulna)
9
D. NAMA-NAMA LAIN OTOT

Otot merupakan jaringan yang paling banyak menyusun tubuh suatu organisme dan
memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Secara umum, fungsi sistem otot adalah sebagai
alat gerak aktif bekerja sama dengan sistem rangka, sebagai pembentuk postur tubuh,sebagai
pelindung organ atau jaringan dibawahnya, dan sebagai penghasil serta pengatur panas tubuh.

Otot menempel pada rangka dan menggerakkannya melalui mekanisme kontraksi dan
relaksasi sebagai respon sadar (voluntary) yang merupakan pesan dari saraf. Bila otot
berkontraksi maka tulang akan bergerak mengitari sumbu sendi. Dengan demikian tulang
berfungsi sebagai pengungkit.

Adapun nama-nama lain otot, sebagai berikut :

1. Otot Rangka (Skeletal Muscle)

Otot rangka (otot skelet) merupakan organ utama dari sistem otot yang menyusun
tubuh vertebrata.Sesuai dengan namanya, otot rangka merupakan otot yang menempel pada
tulang atau rangka. Otot rangka melekat pada tulang melalui tendon dengan melalui satu
sendi kecuali otot yang melekat pada kulit. Tendon adalah jaringan ikat fibrosayang
menghubungkan otot dengan tulang.

Otot rangka jika diamati menggunakan mikroskop terlihat memiliki garis atau lurik
gelap terang. Oleh karena itu otot rangka disebut juga sebagai otot lurik. Otot rangka bekerja
secara sadar di bawah perintah sistem saraf dan biasanya berhubungan dengan tulang dan
tulang rawan. Setiap sel otot rangka memiliki banyak inti sel yang terdistribusi di seluruh
sitosplasma. Unit dasar dari otot rangka adalah miofibril yaitu struktur filamenyang
berukuran sangat kecil yang tersusun dari protein kompleks, yakni flamen tipis aktin dan
flamen tebal miosin.

2. Otot Jantung (cardiac muscle)

Otot jantung hanya berada di organ jantung. Bentuk selnya seperti otot rangka yang
memiliki garis gelap terang atau lurik dan berbentuk memanjang, namun hanya memiliki 1-2
nukleus yang terletak di tengah atau tepi sel. Otot jantung bekerja di luar kesadaran otak
(involuntary), bentuk selnya lebih pendek dibantinhkan otot rangka, memiliki percabangan,
dan memiliki diskus interkalaris (intercalateddisks) yang merupakan pertemuan dari
percabangan sel otot jantung. Gelombang kontraksi yang menghantarkan implus listrik
menyebar melalui sel dan melintasi diskus interkalaris. Gelombang kontraksi diinisiasi oleh
saraf atau muncul dari dalam jaringan otot itu sendiri.

3. Otot Polos (smooth muscle)

Otot polos merupakan otot penyususn saluran di dalam tubuh, seperti saluran
pencernaanm, pembuluh darah, paru-paru dan lain-lain. Otot polos bekerja secara tidak sadar
dan tidak memiliki lurik atau garis gelap terang seperti otot rangka dan otot jantung sehingga

10
otot ini di sebut sebagai otot polos. Sel otot polos berukuran pendek, bentuknya seperti
gelendong, dan terdiri dari satu nukleus. Sel otot polos bergabungantara satu sel dengan yang
lain untuk membentuk lapisan, lapisan ini kemudian membungkus organ tempat jaringan otot
polos berada.

Macam-macam sistem otot pada hewan :

a. Sistem Otot Pada Ikan

Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di air dan bergerak dan bergerak dengan
cara berenang. Ikan memiliki bentuk tubuh yang aerodinamis (streamline) untuk mengurangi
hambatan ketika bergerak di dakam air. Selain itu, ikan memiliki sirip sebagai alat gerak
untuk berenang dan gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal. Ikan memiliki 5
macam sirip yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anal, dan sirip ekor. Selain
membantu berenang, sirip-sirip ini juga berfungsi untuk mrnjaga keseimbangan ikan di
dalam air.

Sistem otot pada ikan berfungsi sebagai organ gerak aktif yang membantu ikan
melakukan berbagai gerakan. Misalnya otot branchiomeric untuk pergerakan rahang dan
insang dan otot mioton yang memungkinkan tubuh ikan bergerak seperti gelombang. Susunan
otot dan tulang pada ikan bersifat lebih sederhana dibandingkan pada vertebrata lain serta
lebih fleksibel untuk membantu pergerakan ikan di dalam air.

Sama dengan vertebrata lain, jenis otot pada ikan di kelompokkan menjadi 3 :

1) Otot rangka atau otot bergaris

2) Otot polos atau otot licin

3) Otot Jantung.

Jika otot pada tubuh ikan di lihat secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh
seluruh tubuh ikan terdiri dari gumpalan blok otot. Setiap blok otot disebut dengan miotom
(pada ikan dewasa) atau miomer (pada ikan embrio). Myotome tersusun menurut pola
tertentu yang biasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu, Cyclostamine yang ditemukan pada
kelompok agnatha dab Piscine yang ditemukan pada kelompok ikan Elasmobranchii dan
Teleostei. Kumpulan otot ini, biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau organ
tempat otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung dan otot penarik sirip dada.

b. Sistem Otot Amfibi

Sistem gerak amfibi memungkinkan mereka untuk berjalan, melompat, berenang,


hingga memanjat. Sistem otot pada amfibi terdiri dari tiga jenis otot, yakni otot rangka, otot
jantung, dan otot polos. Sistem otot pada amfibi sudah disesuaikan dengan dua tempat
hidupnya, yakni transisi dari lingkungan perairan dan daratan.

c. Sistem Otot Reptil


11
Reptil memiliki sistem otot yang lebih kompleks dibandingkan dengan amfibi karena
untuk mendukung pergerakan di daratan. Sistem otot pada reptil secara umum dibagi menjadi
dua, yakni otot aksial (axial musculature) dan otot apendikular(appendicular musculature).
Otot aksial terdiri otot epaksial yang berfungsi untuk memperpanjang atau menguatkan
tulang belakang dan memberikan dukungan untuk fleksi (lingkungan) lateral dan otot
hipaksial yang berfungsi untuk mengikat tulang belakang dan memberikan kekuatan pada
bagian lateral dan median. Bagian lateral menyatu dengan iliocostalis, di bagian bawah
berhubungan dengan tulang ilium dan longissimus, di bagian atas berhubungan dengan tulang
secrum dan vertebrata.

Otot apendikular pada reptil lebih banyak dan bervariasi dibandingkan pada amfibi.
Otot pada reptil mendukung untuk pergerakan quadrupedal (berjalan menggunakan empat
kaki), kecuali pada reptil yang tidak memiliki tungkai seperti ular.

d. Sistem Otot Aves

Sistem otot aves (burung) yakni otot aksial dan hipobrankhial yang mereduksi, karena
beberapa vertebrae mengalami fusi, yang merupakan salah satu penyesuaian untuk terbang.
Otot terbesar dari seekor burung adalah otot pektoralis atau otot dada yang mengatur gerakan
sayap dan burung penerbang, berat otot ini sekitar 15–25% dari berat tubuhnya. Otot ini
memberikan kepakan sayap yang kuat untuk terbang. Otot medialis (bawah) sampai pectorals
adalah supracoracoideus. Aves atau burung adalah jenis vertebrata berdarah panas yang
bergerak dengan cara mengepakkan sayapnya ke atas ke bawah. Otot-otot digunakan untuk
mengendalikan sayap pada saat terbang di udara. Fungsi otot-otot terbang pada Aves
adalah untuk menggerakkan sayap, yang menghasilkan gerakan udara dan gaya angkat ke
atas untuk membuat Aves (burung) bisa terbang.

e. Sistem Otot Mamalia

Sistem otot mamalia memiliki komplekssitas tertinggi dibandingkan hewaqn


vertebrata lain. Sistem otot pada mamalia sangat berkembang khususnya pada bagian otot
wajah, otot leher, otot punggung, dan otot ekstremitas. Otot wajah mamalia dapat digerakkan
dengan baik seperti pada otot kelopak mata, otot hidung, dan otot bibir sehingga hal tersebut
memungkinkan mamalia untuk dapat menunjukkan ekspresi melalui berbagai
variasipergerakan otot wajah.

Sistem otot sebagian besar terdiri dari otot rangka, yakni otot yang melekat pada
sistem rangka dan bekerja secara sadar. Susunan otot-otot superfisial yang menutupi bagian
leher, dada, dan perut sama antara mamalia satu dengan yang lain. Variasi struktur otot pada
mamalia muncul karena perbedaan kemapuan dalam pergerakan misalnya pada kuda dan
cheetah. Otot pada bagian tungkai termodifikasi untuk bergerak cepat atau berlari.

12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan yang terdapat
pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh, kulit merupakan organ
yang paling luas permukaanya yang membungkus seluruh bagian luar tubuh sehingga kulit
sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia.

Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,


dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali
merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik,
kuku, kelenjar.

Otot merupakan jaringan yang paling banyak menyusun tubuh suatu organisme dan
memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Secara umum, fungsi sistem otot adalah sebagai
alat gerak aktif bekerja sama dengan sistem rangka, sebagai pembentuk postur tubuh,sebagai
pelindung organ atau jaringan dibawahnya, dan sebagai penghasil serta pengatur panas tubuh.

B. SARAN

Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memeberikan gambaran dan


menambah wawasan tentang struktur integumen atau kulit struktur dermis, dalam mata kuliah
Biologi dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap dengan memahami struktur
integumen atau kulit struktur dermis, kita semua dapat menyikapi segala manfaatnya dan
sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ghalih Kholifatun Nisa. 2021. “Struktur Hewan Vertebrata” Semarang: Alinea Media
Dipantara

Neyuslaini. 2020. “Derivat-Derivat Dermis dan Epidermis”


http://neniyuslaini.blogspot.com/2014/02/derivat-derivat-dermis-dan-epidermis.html
diakses pada 16 Mei 2023 pkl 10.48

Darmadi Ahmad. 2011. “Ilmu Tentang Burung dan Aves”


https://darmadi.staff.unri.ac.id/files/2015/11/AVES.pdf diakses pada 16 Mei 2023 pkl
11. 05

Hasliani. 2021. “Sistem Integumen” Makassar: Tohar Media

Nur Khasanah. 2021. “Anatomi dan Fisiologi Hewan” Semarang: Alinea Media Dipantara

Wiwi Isnaeni. 2019. “Anatomi Hewan” Yogyakarta: Kanisius

Nurhadi, Febrianti. 2018. “Taksonomi Invertebrata” Yogyakarta: Budi Utama

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-ar-raniry/manajemen-
pendidikan/struktur-sistem-integumen-hewan/46549568 diakses pada 15 Mei 2023
pkl 20.15

https://www.pelajaran.co.id/pengertian-sistem-integumen-fungsi-dan-contoh-sistem-
integumen-pada-hewan/ diakses pada 15 Mei 2023 pkl 20.20

https://www.alodokter.com/mengenal-lebih-dekat-struktur-kulit-manusia-beserta-
fungsinya diakses pada 17 Mei 2023 pkl 09.30

14

Anda mungkin juga menyukai