Ayuning Putri - Pengamatan Sikap Masyarakat Dalam Menyikapi Globalisasi Dan Digitalisasi
Ayuning Putri - Pengamatan Sikap Masyarakat Dalam Menyikapi Globalisasi Dan Digitalisasi
GURU PEMBIMBING :
Dra. Hartini Soeprapto
DISUSUN OLEH :
Ayuning Putri Hapsari (XI-13/04)
Kedua fenomena ini telah membawa dampak pada cara masyarakat menyikapi dan
menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Globalisasi telah membuka pintu bagi
perdagangan internasional, migrasi global, dan pertukaran budaya yang lebih intens. Di
sisi lain, digitalisasi telah mengubah cara manusia berkomunikasi, bekerja, berbelanja,
dan mengakses informasi. Semua ini telah menciptakan tantangan dan peluang yang
signifikan bagi masyarakat di seluruh dunia.
Perkembangan yang cukup pesat ini membawa pengaruh yang luas terhadap
kehidupan sosial masyarakat. Hal ini juga memicu tingkat perubahan sikap dan
pergeseran pola hidup dan interaksi dalam kehidupan bermasyarakat. Kearifan lokal
serta adat istiadat juga terancam akan memudar hingga hilang dari masyarakat karena
tergeser dengan budaya-budaya baru yang masuk tanpa tersaring karena adanya
globalisasi dan digitalisasi.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana masyarakat dari berbagai
lapisan, budaya, dan wilayah menyikapi perubahan-perubahan ini. Apakah mereka
merasa terancam oleh globalisasi dan digitalisasi, ataukah mereka melihatnya sebagai
peluang untuk kemajuan dan perkembangan? Bagaimana mereka merespons
perubahan-perubahan ini dalam kehidupan sehari-hari mereka? Apakah ada perbedaan
pandangan dan reaksi antara generasi yang berbeda?
Perubahan sosial budaya merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan
pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan
sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan sosial budaya
terjadi karena beberapa faktor, seperti adanya globalisasi dan digitalisasi yang mampu
mengubah pola pikir masyarakat. Namun ada beberapa faktor yang menghambat
terjadinya perubahan sosial, contohnya seperti pikiran masyarakat yang kurang terbuka
karena adanya kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat
serta prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru.
BAB 3 METODE PELAKSANAAN
Narasumb Pertanyaan
No er 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3
Karena digitalisasi sangat Kalkulator dan
penting dan pasti membantu komputer.
baik dari segi bisnis, Setiap hari, karena
P Membawa
1 pendidikan maupun banyak yang harus
(Akuntan) kemajuan
kehidupan manusia zaman dihitung ataupun dibuat
sekarang secara umum rekapitulasi data waktu
bekerja di kantor.
Karena bila penggunanya Handphone dan laptop
dapat memanfaatkan dengan Hampir setiap saat,
baik ya membawa karena sebagai guru, kita
kemajuan. Tapi sebaliknya, perlu hp untuk
Tergantung kalo penggunanya tidak berkomunikasi dengan
2 C (Guru)
pemakainya memanfaatkan dengan baik murid/ guru lainya juga
ya malah membawa hiburan dan laptop kita
kerugian. gunakan untuk membuat
media modul ajar, rekap
nilai,dll
Karena bagi saya sendiri Handphone
membantu dalam Sering mbak, karena
menambah pesanan roti. untuk berkomunikasi
Dengan adanya status WA, dengan pembeli, saya
RO (Usaha saya dapat mempromosikan lebih sering lewat hp.
3 Kemajuan
catering) dagangan saya. Sehingga Kalo mau nganterin
pesanan saya bertambah dan pesanan juga pake gojek.
tentunya menambah Kalo tv atau laptop gitu
penghasilan saya juga. jarang, soalnya ga ada
waktu buat nonton.
Karena sebenarnya Komputer, laptop dan
membantu kita dalam handphone
bekerja, namun dampaknya Sering banget, di kantor
Membawa itu yang bikin anak-anak saya mayoritas nya ya
IN (pekerja
4 kemajuan dan sekarang sopan santunnya menghadap komputer,
kantor)
kerugian kurang. Jadi kadang saya lalu kalo belum selesai
merasa dirugikan dengan ya dirumah menghadap
adanya digitalisasi laptop. Kalau handphone
tidak terlalu sering,
soalnya lebih untuk
menghubungi anak saja.
Namun tidak sedikit masyarakat yang menganggap bahwa digitalisasi dan globalisasi
juga membawa pada kerugian. Dengan masuknya digitalisasi, saat ini banyak
remaja-remaja yang lebih suka bermain hp dan berinteraksi di dunia maya, daripada
keluar rumah dan berinteraksi di dunia nyata. Lalu karena sifat digitalisasi dan
globalisasi ini sangat meluas dan tidak terbatas, budaya-budaya dan
informasi-informasi menjadi masuk tanpa tersaring. Kenyataanya pada saat ini, banyak
remaja yang tidak pintar memilah sehingga sikap remaja menjadi dinilai kurang sopan
bagi masyarakat sekitar. Para remaja juga menjadi lebih suka melakukan hal yang
hasilnya instan dan bila melakukan hal dengan kurun waktu lama, kebanyakan remaja
akan cenderung merasa sering bosan.
Berdasarkan data diatas juga menunjukkan bahwa hampir semua masyarakat
mempunyai dan menggunakan handphone. Kebanyakan mereka menggunakan
handphone untuk berkomunikasi dengan yang lainya, mencari inspirasi dan juga
sebagai hiburan. Beberapa masyarakat juga menggunakan laptop dan komputer untuk
mengerjakan tugas dan bekerja. Tidak hanya laptop dan komputer, beberapa
masyarakat juga menggunakan TV untuk mengisi waktu luang dan mengetahui
berita-berita baru.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Globalisasi dan digitalisasi adalah dua fenomena yang telah mengubah cara
masyarakat di seluruh dunia menjalani kehidupan sehari-hari. Globalisasi membawa
perdagangan internasional, migrasi global, dan pertukaran budaya yang lebih intens,
sementara digitalisasi mengubah cara manusia berkomunikasi, bekerja, berbelanja, dan
mengakses informasi melalui teknologi informasi dan komunikasi. Dampaknya
bervariasi, dengan sebagian besar masyarakat melihatnya sebagai peluang untuk
kemajuan dan perkembangan, terutama dalam bisnis, pendidikan, pekerjaan, dan
komunikasi.
Namun, ada juga aspek negatif, seperti kurangnya interaksi sosial di dunia nyata,
kehilangan budaya lokal, dan risiko penyalahgunaan teknologi. Meskipun demikian,
hampir semua masyarakat menggunakan perangkat digital seperti handphone, laptop,
komputer, dan TV dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi, mencari
informasi, dan hiburan. Pemahaman pandangan masyarakat terhadap globalisasi dan
digitalisasi ini sangat penting untuk mengatasi dampak negatif dan memanfaatkan
potensi positif.
5.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa, kita seharusnya bisa memanfaatkan adanya
globalisasi dan digitalisasi ini sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup. Kita harus bisa mengurangi dampak negatif dari adanya globalisasi dan
digitalisasi, serta meningkatkan kreativitas dan mengembangkan apa yang ada di
masyarakat tanpa menghilangkan budaya aslinya. Karena bila kita mengembangkan apa
yang ada di masyarakat dan budaya asli menjadi hilang, maka sama saja kita tidak
menghormati perjuangan nenek moyang kita yang menciptakan dan menjaga budaya
tersebut.
Selain memiliki kewajiban untuk memajukan Indonesia, generasi penerus bangsa juga
memiliki kewajiban untuk menjaga budaya-budaya tradisional yang ada. Kita harus
menjaga sebaik mungkin, agar budaya-budaya tradisional kita tidak hilang ataupun
terkontaminasi dengan budaya luar. Kita sebagai generasi penerus bangsa juga perlu
meningkatkan kualitas diri dan teman-tema kita, agar kita tidak terpengaruh dengan
hal-hal atau budaya-budaya luar yang masuk tanpa tersaring.
DAFTAR PUSTAKA
Yoga, Salman (2018). Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia dan Perkembangan
Teknologi Komunikasi. Diakses pada 28 September 2023, dari
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/3175-9619-1-PB.pdf
Indonesia, Acer (2022). Mengenal Apa Itu Globalisasi. Diakses pada 28 September 2023,
dari https://acerforindonesia.id/artikel/mengenal-apa-itu-globalisasi-2/
Ragam Info (2023). Digitalisasi: Pengertian dan Manfaatnya di Era Modern. Diakses pada
28 September 2023, dari
https://kumparan.com/ragam-info/digitalisasi-pengertian-dan-manfaatnya-di-era-m
odern-20nOtQEaxwB/full