Alat Pelindung Diri APD Di Laboratorium
Alat Pelindung Diri APD Di Laboratorium
Puja dan puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, namun hal ini tidak lepas dari bimbingan Bapak dan Ibu Dosen. Melalui paper ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang telah mencurahkan
dan membimbing kami dalam penyusunan paper ini.
Kami menyadari dengan sepenuh hati bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saran dan berbagai kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan
guna untuk menyempurnakan paper kami.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………….
KATA PENGHANTAR………………………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………
3.2 Saran…………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, dapat diperoleh beberapa tujuan yaitu :
1) Untuk mengetahui apa itu alat pelindung diri (APD).
2) Untuk mengetahui bagaimana cara merawat alat pelindung diri (APD).
3) Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan alat pelindung diri (APD
1.4 Manfaat
1). Untuk melindungi seluruh tubuh terhadap kemungkinan potensi bahaya
kecelakaan kerja
Jas laboratorium (lab coat) berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia berbahaya.
Jenisnya ada dua yaitu jas lab sekali pakai dan jas lab berkali-kali pakai.
Jas lab sekali pakai umumnya digunakan di laboratorium bilogi dan hewan, sementara jas lab
berkali-kali pakai digunakan di laboratorium kimia.
Flame-resistant lab coat – Jas lab yang bahannya dilapisi material tahan api. Jas lab
jenis ini cocok digunakan untuk mereka yang bekerja dengan peralatan atau bahan
yang mengeluarkan panas, misalnya peleburan sampel tanah, pembakaran
menggunakan tanur bersuhu tinggi, dan reaksi kimia yang mengeluarkan panas.
100% cotton lab coat – Ini adalah jas lab yang biasanya digunakan di laboratorium
kimia umum (misalnya lab kimia pendidikan). Jas lab ini diperkirakan memiliki umur
pakai sekitar satu sampai dua tahun. Setelah melewati waktu pakai terebut, jas ini
rentan rusak karena pengaruh bahan kimia asam.
Synthetic/cotton blends – Jas lab ini bisa terbuat dari 100% poliester atau campuran
poliester/cotton. Seperti halnya cotton lab coat, jas lab ini digunakan di laboratorium
kimia umum.
Percikan larutan kimia atau panas dapat membahayakan mata orang yang bekerja di
laboratorium.
Oleh karena itu, mereka harus menggunakan kaca mata khusus yang tahan terhadap potensi
bahaya kimia dan panas. Kaca mata tersebut terbagi menjadi 2 jenis, yaitu clear safety
glasses dan clear safety goggles.
Clear safety glasses merupakan kaca mata keselamatan biasa yang digunakan untuk
melindungi mata dari percikan larutan kimia atau debu.
Sementara itu, clear safety goggles digunakan untuk melindungi mata dari percikan bahan
kimia atau reaksi kimia berbahaya.
Direct vented goggles – Umumnya digunakan untuk melindungi mata dari debu,
namun tidak cocok untuk melindungi mata dari percikan atau uap bahan kimia.
Indirect vented goggles – Cocok digunakan untuk melindungi mata dari kilauan
cahaya dan debu, namun tidak cocok untuk melindungi mata dari percikan bahan
kimia.
Non-vented goggles – Baik digunakan untuk melindungi mata dari debu, uap, dan
percikan bahan kimia. Selai itu, kaca mata ini juga bisa digunakan untuk melindungi
mata dari gas berbahaya.
3. Sepatu keselamatan
Sandal atau sepatu sandal dilarang digunakan ketika Anda bekerja di laboratorium. Mengapa?
Karena keduanya tidak bisa melindungi kaki Anda ketika larutan atau bahan kimia yang
tumpah.
Sepatu biasa umumnya sudah cukup untuk digunakan sebagai pelindung. Namun, di
laboratorium perusahaan besar, sepatu yang digunakan adalah sepatu keselamatan yang tahan
api dan tekanan tertentu.
Selain itu, terkadang disediakan juga plastik alas sepatu untuk menjaga kebersihan
laboratorium jika sepatu tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium
4. Pelindung muka
Seperti namanya, pelindung muka (face shield) digunakan untuk melindungi muka Anda dari
panas, api, dan percikan material panas.
Alat ini biasa digunakan saat mengambil alat laboratorium yang dipanaskan di tanur suhu
tinggi, melebur sampel tanah di alat peleburan skala lab, dan mengambil peralatan yang
dipanaskan dengan autoclave.
5. Masker gas
Bahan kimia atau reaksi kimia yang dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya. Oleh
karena itu, masker gas sangat cocok digunakan oleh Anda sehingga gas berbahaya tersebut
tidak terhirup.
Dilihat dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain dan
masker gas khusus yang dilengkapi material penghisap gas.
Masker gas biasa umumnya digunakan untuk keperluan umum, misalnya membuat larutan
standar.
Sementara itu, masker gas khusus digunakan saat menggunakan larutan atau bahan kimia
yang memiliki gas berbahaya, misalnya asam klorida, asam sulfat, dan asam sulfida.
5. Kaos tangan
Kaos tangan (glove) melindungi tangan Anda dari ceceran larutan kimia yang bisa membuat
kulit Anda gatal atau melepuh.
Macam-macam kaos tangan yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet alam, nitril,
dan neoprena.
Terkait kaos tangan yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi dengan serbuk khusus
dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya terbuat dari tepung kanji dan berfungsi untuk
melumasi kaos tangan agar mudah digunakan.
6. Pelindung telinga
Alat pelindung diri yang terakhir adalah pelindung telinga (hear protector). Alat ini lazim
digunakan untuk melindungi teringa dari bising yang dikeluarkan perlatatan tertentu.
Misalnya autoclave, penghalus sample tanah (crusher), sonikator, dan pencuci alat-alat gelas
yang menggunakan ultrasonik.
- Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai Alat pelindung diri
yang kurang tepat
- Fungsi dari Alat Pelindung Diri ini hanya untuk menguragi akibat dari kondisi
yang berpotensi menimbulkan bahaya.
- Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan
- Cara pemakaian Alat Pelindung Diri yang salah,
- Alat Pelindung Diri tak memenuhi persyaratan standar)
- Alat Pelindung Diri yang sangat sensitive terhadap perubahan tertentu.
- Alat Pelindung Diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter dan
penyerap (cartridge).
- Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit,bila dipakai berganti-ganti.
2. Kelebihan
Selain mengetahuai apa saja yang disebut Alat Pelindung Diri ( APD ) di Laboratorium,
sebaiknya juga mengetahui cara merawatnya. Berikut cara merawat APD Laboratorium :
1. Meletakkan APD pada tempatnya setelah digunakan
2. Melakukan pembersihan secara berkala
3. Memeriksa APD sebelum dipakai untuk mengetahui adanya kerusakan atau
tidak layak pakai
4. Memastikan APD yang digunakan aman untuk keselamatan jika tidak sesuai
maka perlu diganti dengan yang baru
5. Dijaga keadaannya dengan pemeriksaan rutin yang menyangkut cara
penyimpanan kebersihan serta kondisinya
6. Apabila dalam pemeriksaan tersebut ditemukan alat kerja yang digunakan
tidak sesuai persyaratan maka alat tersebut ditarik serta tidak dibenarkan untuk
dipergunakan.
7. Penyimpanan masker harus terjamin sehingga terhindar dari debu, kondisi
yang ekstrim ( terlalu panas atau terlalu dingin ), kelembaban atau
kemungkinan tercemar bahan – bahan kimia berbahaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh
pegawai,karyawan ,Enginering,administratif atau siapapun yang memiliki resiko
kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus benar-benar di
pelajari dan di pahami baik dalam penggunaannya ataupun pemeliharaannya agar APD
bias berfungsi dengan baik.
3.2 SARAN
Yudiono, Herman. 2018. 15 Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium Kimia. Jakarta : Dunia
Karyawan
https://mysafetyshoes.wordpress.com/2011/10/24/cara-merawat-alat-pelindung-diri-apd/
https://tonimpa.wordpress.com/2013/04/25/makalah-alat-pelindung-diri-apd/
Mata Kuliah : K3 & Patient Safety
PAPER
KELOMPOK 2
KEMENTERIAN KESEHATAN
2018
Mata Kuliah : K3 & Patient Safety
PAPER
KELOMPOK 2
KEMENTERIAN KESEHATAN
2018