NIM : STE202202770 Matkul : Struktur Data Dosen Pengampu : Rahmam Manto, S.Kom.
Pemrograman terstruktur adalah paradigma pemrograman yang
mengorganisasikan kode menjadi sejumlah blok yang berisi instruksi yang dieksekusi secara berurutan. Paradigma ini memandang program sebagai sebuah algoritma atau rangkaian instruksi yang dijalankan oleh komputer. Pemrograman terstruktur cenderung menggunakan struktur kontrol, seperti seleksi (if-else), perulangan (loop), dan pemanggilan fungsi, untuk mengatur alur eksekusi dari program.
Sedangkan pemrograman berorientasi objek (disingkat OOP) adalah paradigma
pemrograman yang mengorganisir kode menjadi sejumlah objek yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Objek dalam OOP terdiri dari data (atribut atau properti) dan perilaku (metode atau fungsi). Pemrograman berorientasi objek memungkinkan kita untuk membuat kode yang lebih mudah dipahami, diubah, dan dikelola dengan cara mengelompokkan data dan perilaku ke dalam objek atau kelas.
Beberapa perbedaan antara pemrograman terstruktur dan pemrograman
berorientasi objek adalah:
1) Pemrograman terstruktur menggunakan struktur kontrol seperti if-else dan loop
untuk mengatur alur eksekusi program. Sedangkan pemrograman berorientasi objek menggunakan objek dan metode untuk mengatur alur eksekusi. 2) Pemrograman terstruktur lebih menitikberatkan pada prosedur dan fungsi yang dapat digunakan kembali. Sedangkan pemrograman berorientasi objek lebih menitikberatkan pada objek dan kelas. 3) Dalam pemrograman terstruktur, data dan fungsi umumnya disimpan dalam struktur data yang terpisah-pisah. Sedangkan dalam pemrograman berorientasi objek, data dan fungsi dikumpulkan dalam satu objek atau kelas. 4) Pemrograman terstruktur cenderung lebih cocok untuk program yang lebih kecil dan kurang kompleks, sementara pemrograman berorientasi objek lebih cocok untuk program besar dan kompleks.
Namun, perlu dicatat bahwa pemrograman terstruktur dan pemrograman
berorientasi objek bukanlah dua hal yang saling terpaut dan menyertai. Kita dapat memadukan konsep-konsep dari keduanya untuk mencapai tujuan yang lebih baik dalam mengembangkan sebuah program.