Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGANTAR CODING

MATA KULIAH : PENGANTAR CODING

DOSEN PENGAMPU : MELRI DESWINA, M.Pd.T

DISUSUN OLEH:

Nama : Tijani Khairini

NIM : 22030074

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah SWT


yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kamidapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kamitidak
akan bisa untuk menyelesaikan makalah kami ini dengan baik. Shalawat
serta salamkita curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti, atas
limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehatfisik maupun akal ,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagaitugas
dari mata kuliah pengantar coding dengan judul “ Perbedaan dan konsep
Pemrograman Modular, Pemrograman Berorientasi Objek, dan Pemrograman
Terstruktur beserta contohnya” .Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyakkesalahan beserta kekurangan di
dalamnya, apabila terdapat banyak kesalahan pada makalahini kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya, kami mengucapkan terima kasih.Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Padang, 24 oktober 2022

Penulis
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa pemrograman atau bisa disebut bahasa komputer adalah komponen yang vital
bagi perangkat komputer. Tanpa bahasa pemrograman kita tidak bisa membuat suatu
perintah atau bahkan suatu aplikasi yang dapat membantu kita dalam mengerjakan
suatu pekerjaan. Bahasa pemrograman terdapat beberapa tingkatan yaitu bahasa
mesin, bahasa tingkat rendah, bahasa tingkat menengah, dan bahasa tingkat tinggi.
Semakin tinggiu tingkat bahasa pemrograman atau bahasa komputer maka semakin
mendekati bahasa yang biasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasai sehari-
hari.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Pengertian pemograman modular, berorientasi objek, dan pemograman


terstruktur
2. Perbedaan pemograman modular, berorientasi objek, dan pemograman
terstruktur
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PEMOGRAMAN MODULAR, BERORIENTASI OBJEK, DAN


PEMOGRAMAN TERSTRUKTUR

 Pemograman modular

Pemrograman modular menggunakan perancangan program menyerdehanakan persoalan


didalam program dengan memecah atau membagi persoalan tersebut menjadi sub-sub
persoalan yang lebih kecil agar mudah diselesaikan. Secara umum dikenal dua cara yang
dapat digunakan untuk memecahkan persoalan dalam modul-modul, yaitu dengan
menggunakna struktur fungsi dan prosedur.

Pemrograman modular memiliki modul utama dan banyak modul tambahan. Modul utama
dikompilasi sebagai executable (EXE), yang memanggil fungsi modul tambahan. Modul
bantu ada sebagai file yang dapat dieksekusi terpisah, yang memuat ketika EXE utama
berjalan. Setiap modul memiliki nama unik yang ditetapkan dalam pernyataan PROGRAM.
Nama fungsi lintas modul harus unik untuk akses mudah jika fungsi yang digunakan oleh
modul utama harus diekspor.

Bahasa yang mendukung konsep modul adalah IBM Assembler, COBOL, RPG, FORTRAN,
Morpho, Zonnon dan Erlang.

Manfaat menggunakan pemrograman modular meliputi:

 Lebih sedikit kode harus ditulis.


 Prosedur tunggal dapat dikembangkan untuk digunakan kembali, menghilangkan
kebutuhan untuk mengetik ulang kode berkali-kali.
 Program dapat dirancang dengan lebih mudah karena tim kecil hanya berurusan
dengan sebagian kecil dari seluruh kode.
 Pemrograman modular memungkinkan banyak programmer untuk berkolaborasi
pada aplikasi yang sama.
 Kode disimpan di banyak file.
 Kode pendek, sederhana dan mudah dimengerti.
 Kesalahan dapat dengan mudah diidentifikasi, karena dilokalkan ke subrutin atau
fungsi.
 Kode yang sama dapat digunakan di banyak aplikasi.
 Pelingkupan variabel dapat dengan mudah dikendalikan.
 OOP (Object-Oriented Programming)
Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming disingkat OOP)
merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan
fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan
dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses
data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.
Bahasa pemrograman yang mendukung OOP antara lain:
1. Visual Foxpro
2. Java
3. C++
4. Pascal (bahasa pemrograman)
5. Visual Basic.NET
6. SIMULA
7. Smalltalk
8. Ruby
9. Python
10. PHP
11. C#
12. Delphi
13. Eiffel
14. Perl
15. Adobe Flash AS 3.0

 Pemrograman Terstruktur
Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan urutan langkah
untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. Selain pengertian diatas
Pemrograman Terstruktur adalah suatu aktifitas pemrograman dengan memperhatikan urutan
langkah-langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang
sederhana dan mudah dipahami. Prinsip dari pemrograman terstruktur adalah Jika suatu
proses telah sampai pada suatu titik / langkah tertentu , maka proses selanjutnya tidak boleh
mengeksekusi langkah sebelumnya / kembali lagi ke baris sebelumnya, kecuali pada langkah
– langkah untuk proses berulang (Loop).
Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman terstruktur:
1. Cobol Turbo Prolog
2. C
3. Pascal
4. Delphi
5. Borland Delphi
Sifat-sifat pemrograman terstruktur
1. Memuat teknik pemecahan masalah yang logis dan sistematis
2. Memuat algoritma yang efisien, efektif dan sederhana
3. Program disusun dengan logika yang mudah dipahami
4. Tidak menggunakan perintah GOTO
5. Biaya pengujian program relatif rendah
6. Memiliki dokumentasi yang baik
7. Biaya perawatan dan dokumentasi yang dibutuhkan relatif rendah

B. Perbedaan pemograman terstruktur, berorientasi objek dan pemrograman terstruktur

 Perbedaan pemograman terstruktur, berorientasi objek


Dari pengertian pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi objek itu sendiri kita
dapat menyimpulkan, apa perbedaan dari pemrograman terstruktur dan pemrograman
berorientasi objek itu. Pemrograman berorientasi objek (Object-Oriented Programming atau
OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data
dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek.
Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan,
memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya, Sedangkan untuk pemrograman
terstruktur adalah kebalikan dari pemrograman berorientasi objek yaitu sebuah cara
pemrosesan data yang terstruktur dalam analisa, cara dan penulisan pemrograman.
Dikarenakan harus terstruktur sehingga dalam pembuatannya antara satu line pemrograman
dengan yang lainnya berhubungan.
Berdasarkan penjelasan diatas, sangat jelas bahwa pemrograman tersktruktur unggul dalam
melakukan pemrograman sederhana karena lebih efisien dan lebih murah dalam hal
perawatannya tetapi permodelan ini lebih susah untuk dipahami oleh orang – orang selain
pembuat program itu sendiri (contohnya ketika dlakukan tracing program).

 Perbedaan mendasar antara OOP dan pemrograman terstruktur


Sistem pemrograman berorientasi objek, bentuk pemodelan programnya diorientasikan dalam
bentuk objek – objek, sedangkan Sistem pemrograman terstruktur pemodelan programnya
diuraikan dan diorganisasikan secara lebih detail.
Konsep dasar pemrograman berorientasi objek dikelompokkan kedalam kelas, objek,
abstraksi, enkapulasi dan Polimorfisme melalui pengiriman pesan, sedangkan konsep dasar
pemrograman terstruktur harus mengandung teknik pemecahan masalah yang tepat dan
benar, memiliki algoritma pemecahan masalah yang sederhana, standar dan efektif, penulisan
program memiliki struktur logika yang benar dan mudah dipahami, program hanya memiliki
3 struktur dasar, yaitu : Struktur berurutan, struktur seleksi, dan struktur pengulangan,
Menghindari penggunaan pernyataan GOTO, Memiliki dokumentasi yang baik.
UML adalah contoh salah satu bahasa pemrograman yang berkonsepkan OOP, sedangkan
DFD dan ERD adalah contoh bahasa pemrograman yang berkonsepkan pemrograman secara
terstruktur.
Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak
melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek
apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sedangkan untuk pemrograman
terstruktur, menggunakan prosedur/tata cara yang teratur untuk mengoperasikan data struktur
Untuk tata nama, keduanya pun memiliki tatanan yang sama walaupun memiliki pengertian
tersendiri:
Object oriented menggunakan “method” sedangkan terstruktur menggunakan “function”. Bila
di OOP sering didengar mengenai “objects” maka di terstruktur kita mengenalnya dengan ”
modules”. Begitu pula halnya dengan “message” pada OO dan “argument” pada terstruktur.
“attribute” pada OO juga memiliki tatanan nama yang sepadan dengan “variabel” pada
pemrograman terstruktur.
PENUTUP

KESIMPULAN
 Pemrograman modular menggunakan perancangan program menyerdehanakan
persoalan didalam program dengan memecah atau membagi persoalan tersebut
menjadi sub-sub persoalan yang lebih kecil agar mudah diselesaikan
 Pemrograman berorientasi objek (Inggris: object-oriented programming
disingkat OOP) merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan
kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam
kelas-kelas atau objek-objek
 Pemrograman Terstruktur adalah suatu proses untuk mengimplementasikan
urutan langkah untuk menyelesaikan suatu masalah dalam bentuk program. 
 Perbedaan antara ketiganya adalah:
- Pemrograman berorientasi objek lebih bisa dan banyak digunakan pada
software dimana programnya lebih dari 100 line
- Pemrograman terstruktur juga lebih efesien dan lebih murah dalam hal
perawatannya
- Pemrograman modular lebih mudah dipahami oleh orang-orang selain
pembuat program itu sendir

Anda mungkin juga menyukai