0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan18 halaman
Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) adalah pemrograman yang menggunakan konsep kelas dan objek, dimana data dan fungsi dibungkus dalam kelas dan objek. Konsep dasar PBO meliputi kelas, objek, dan metode. Bahasa pemrograman yang mendukung PBO antara lain Java, C++, Python, dan PHP.
Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) adalah pemrograman yang menggunakan konsep kelas dan objek, dimana data dan fungsi dibungkus dalam kelas dan objek. Konsep dasar PBO meliputi kelas, objek, dan metode. Bahasa pemrograman yang mendukung PBO antara lain Java, C++, Python, dan PHP.
Pemrograman Berorientasi Objek (PBO) adalah pemrograman yang menggunakan konsep kelas dan objek, dimana data dan fungsi dibungkus dalam kelas dan objek. Konsep dasar PBO meliputi kelas, objek, dan metode. Bahasa pemrograman yang mendukung PBO antara lain Java, C++, Python, dan PHP.
XI RPL 1 PENGERTIAN Pemrograman Berorientasi Objek (Object Oriented Programming/OOP) merupakan pemrograman yang berorientasikan kepada objek, dimana semua data dan fungsi dibungkus dalam class-class atau object-object. Setiap object dapat menerima pesan, memproses data, mengirim, menyimpan dan memanipulasi data. KONSEP DASAR YANG PALING PENTING DALAM OOP Dalam pemrograman berorientasi objek terdapat konsep dasar yang penting untuk diperhatikan dipahami jika kita mempelajari pemrograman. Class/Kelas Di dalam sebuah objek kelas merupakan prototype atau rancangan yang menafsirkan variabel dan berbagai method pada sebuah objek tertentu. Fungsinya adalah untuk menampung konten atau isi dari sebuah program yang akan dijalankan. Dengan kata lain, kelas/class adalah rancangan atau prototype dari sebuah objek dalam pemrograman berorientasi objek.
Untuk mempermudah kita memahami tentang class, salah satu
contoh dari class adalah class person, class animal, vehicle, fruit dan lain-lain. Dalam bidang pemrograman, sebuah class haruslah dapat dikenali bahkan oleh orang bukan programmer, karena class merupakan dasar dari sebuah program. Objek Yang dimaksud dengan objek dalam pemrograman berorientasi objek adalah kumpulan perangkat lunak yang terdiri dari metode-metode dan variabel yang saling berkaitan. Objek juga merupakan wujud nyata dari prototype atau rancangan yang disebutkan dalam class tadi. Method/Metode Method atau metode merupakan suatu operasi berupa fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh suatu objek. Method didefinisikan pada class, namun dipanggil melalui objek. Contoh, pada objek buah pear: terdapat ‘metode ambil rasa’, ‘kupas kulit’ dan lain-lain. Dalam pemrograman berorientasi objek, method merupakan kumpulan dari berbagai program yang memiliki nama. Ini adalah alat yang digunakan oleh seorang programmer dalam memecah sebuah program menjadi bagian yang kecil-kecil dan kompleks sehingga dapat digunakan berulang kali. Abstraksi Abstraksi merupakan kemampuan dari sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, atau bisa juga disebut sebagai kemampuan untuk memfokuskan pada intinya. Setiap objek dalam sistem OOP merupakan model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan suatu pekerjaan, pelaporan dan perubahan pada keadaannya, dan melakukan komunikasi dengan objek lainnya yang ada di dalam sistem suatu program, tanpa memperlihatkan bagaimana hal ini diterapkan. Enkapsulasi Ini adalah suatu bentuk dimana pengguna dari sebuah objek tidak dapat mengganti atau mengubah (memodifikasi) suatu keadaan dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak, oleh karena itu keadaan ini hanya dapat dimodifikasi sesuai dengan ketentuan yang terdapat di dalam objek tersebut. Begitupun ketika kita ingin mengganti interfacenya haruslah memenuhi aturan dari objek yang bersangkutan. Objek yang lainnya tidak akan tergantung dengan objek tersebut. Kelebihan dari Pemrograman Berorientasi Objek Pemrograman berorientasi objek memiliki beberapa kelebihan yang tentunya akan sangat menguntungkan kita sebagai developer program. Apa saja itu? 1. Meningkatkan produktivitas pengembangan program seperti dalam beberapa hal berikut ini. • Modularitas: Pembuatan program dapat dilakukan dengan membuat modul-modul berupa objek kemudian menggabungkannya. Dengan kata lain kita bisa patungan dalam mengerjakan modul-modul tersebut, alias kroyokan. • Fleksibilitas: Sistem Program yang dihasilkan dapat dikustom dan kita tidak harus melibatkan banyak modul di dalamnya, kita cukup memodifikasi objek yang terkait saja. • Perluasan: Dengan menambahkan perilaku dan atribut sebuah kelas objek dapat dikembangkan dengan mudah. • Dapat diperluas: Sistem program yang dikembangkan dengan menggunakan pemrograman berorientasi objek bahkan dapat dikembangkan menjadi sistem perangkat lunak yang besar dan paling kompleks sekalipun. • Bisa digunakan kembali: Sebuah kelas objek yang telah dibuat dapat kembali digunakan pada lintas program. Hal ini biasanya akan mempersingkat waktu kita untuk membuat coding. Buat apa bikin ulang kalau bisa dan diperbolehkan copy paste, kan. 2. Pemeliharaan lebih mudah Kenapa? Karena OOP memiliki design yang terdiri dari modul-modul, meskipun sistem aplikasi yang kita buat dalam skala yang kompleks, kita akan mudah melakukan pemeliharaan terhadap perangkat lunak ini jika terjadi perubahan ataupun masalah.
3. Proses pengembangan aplikasi yang lebih cepat
Pemrograman berorientasi objek didukung oleh adanya banyak library objek yang bisa dipakai berulang, sehingga mempermudah dan mempercepat kita dalam pengembangan program dan juga project lainnya. 4. Hemat biaya pengembangan program aplikasi Bagaimana tidak, rata-rata harga pengembangan suatu program adalah tergantung seberapa lama waktu yang diperlukan, sehingga waktu pengembangan yang singkat tentunya akan mengurangi biaya proyek program. 5. Software yang dihasilkan berkualitas tinggi Waktu pengembangan yang lebih cepat akan memberi waktu lebih kepada developer dalam melakukan ujicoba terhadap program yang sudah dibuatnya sehingga mengurangi adanya bug atau error. Meski dengan begitu banyak kelebihan dari pemrograman berorientasi objek, tidak bisa kita pungkiri bahwa langkah- langkah ini juga memiliki beberapa kekurangan, terutama bagi kita yang baru terjun di dalam pemrograman ini. Hal tersebut disebabkan beberapa hal berikut ini. 1. Karena OOP terdiri dari modul-modul, otomatis susunan maupun program yang dihasilkan akan lebih kompleks. Sehingga untuk programmer pemula mungkin akan memerlukan waktu lebih hingga terbiasa menggunakan OOP ini. 2. Ukuran Program yang dibuat menggunakan OOP biasanya akan lebih besar jika dibandingkan dengan program yang dibuat menggunakan POP (Post Office Protocol).
3. Biasanya waktu loading program OOP sedikit lebih
lambat karena ukurannya yang lebih besar dari program lainnya.
4. Meski dengan sekian banyak kelebihannya, perlu Anda
ketahui bahwa tidak semua permasalahan program dapat diselesaikan dengan menggunakan OOP. Beberapa program justru lebih efisien jika dibangun menggunakan POP atau pemrograman lainnya. Saja yang Didukung Oleh OOP? Adapun Bahasa pemrograman yang mendukung pemrograman berorientasi objek yang pastinya sering di dengar oleh Anda yang menekuni IT. Dan Bahasa program tersebut adalah sebagai berikut.
1. Bahasa Visual Foxpro, yaitu bahasa pemrograman
berorientasi objek dan procedural keluaran Microsoft. 2. Java, dijalankan oleh komputer bahkan telepon genggam.
3. C++, yang merupakan perkembangan lanjutan dari
Bahasa pemrograman C.
4. Bahasa pemrograman Pascal, dibuat oleh Profesor
Niklaus Wirth sebagai alat bantu pengajaran pemrograman komputer kepada mahasiswa oleh si professor.
5. Bahasa pemrograman Smalltalk, dalam Bahasa
pemrograman ini objek satu dapat saling berkomunikasi dengan objek lainnya melalui messages atau berita. 6. Bahasa Ruby, merupakan bahasa pemrograman dinamis yang berbasis script dan yang pasti berorientasi pada objek.
7. Bahasa pemrograman Python, sebuah bahasa
pemrograman yang bisa berjalan pada berbagai platform perangkat lunak.
8. PHP, banyak digunakan untuk membuat website
dinamis.
9. Perl, merupakan bahasa pemrograman serbaguna yang
pertama kali diciptakan oleh Larry wall pada mesin Unix.