Anda di halaman 1dari 10

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

PENGOLAHAN ARSIP DINAMIS INAKTIF DALAM UPAYA


MENDUKUNG LAYANAN INFORMASI DI DINAS
PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN BATANG
Taqna Nia Arum*), Ana Irhandayaningsih

Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan. Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Diponegoro, Jl. Prof.
Soedharto, SH, kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50272

Abstrak

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengolahan serta layanan informasi yang ada di Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif desain
penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Kepala Seksi Akuisisi dan Pengolahan Arsip Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Kepala Layanan Pembinaan dan Pengembangan Arsip Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Arsiparis/ Fungsional Kearsipan Dinas Perpustakaan dan
Arsip Kabupaten Batang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi. Prosedur penelitian ini meliputi tahap pra-lapangan, teknik analisis data meliputi
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
pengelolaan arsip meliputi penciptaan dan penerimaan arsip, penyimpanan dan penataan, penyusutan dan
pemusnahan. Kegiatan pengolahan arsip dinamis inaktif yang dilakukan antara lain pencatatan arsip
melalui kelengkapan arsip, memisahkan arsip dan non arsip, pengendalian dan pendistribusian dengan
tanggal terima, tanggal surat, paraf penerima. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pengolahan
arsip dinamis inaktif kurang maksimal sarana dan prasarana kurang maksimal.

Kata kunci: pengolahan arsip dinamis inaktif; layanan informasi; Dinas Perpustakaan dan Arsip
Kabupaten Batang

Abstract

[Title: Procesing Inactive Dynamic Archive in an Effort to Support Information Services in Dinas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang] The research is to determine the processing and
information services available at Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang. This research uses
qualitative research, design qualitative research with descriptive research types. the informants in this
research were Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Kepala Seksi Akuisisi dan
Pengolahan Arsip di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Kepala Layanan Pembinaan dan
Pengembangan Arsip di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Arsiparis/ Fungsional
Kearsipan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang. Data collection techniques used
observation, interviews and documentation. The procedure of this research includes the pre-field stage,
data analysis techniques include data collection, data reduction, data presentation, and drawing
conclusions. The results of this research indicate that records management includes the creation and
receipt of archives, storage and arrangement, depreciation and destruction. Inactive dynamic file
processing activities carried out include recording archives through complete archives, separating
archives and non-archives, controlling and distributing them with the date of receipt, date of the letter,
initial receiving. Constraints include facilities and infrastructure that are not adequate. Based on the
results of this research concluded that inactive dynamic file processing is less than the maximum facilities
and infrastructure is not maximal.

Keywords: inactive dynamic archive processing; information services; Dinas Perpustakaan dan
Arsip Kabupaten Batang
------------------------------------------------------------------
*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: taqnania04@gmail.com 
-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

1. Pendahuluan Kabupaten Batang hanya memiliki tiga layanan


Informasi saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi informasi arsip yaitu layanan konsultasi pengolahan
setiap organisasi atau instansi, baik organisasi arsip, layanan asistensi atau pendampingan pengolahan
pemerintah maupun swasta. Seiring pertumbuhan di arsip dan layanan peminjaman arsip.
berbagai sektor kehidupan terutama di sektor
informasi, semakin berkembang pula berbagai macam Kegiatan layanan arsip dinamis inaktif memiliki
kebutuhan dalam pengolahan serta layanan informasi dua pihak yang bersangkutan. Pihak pertama
dalam bidang kearsipan. Layanan informasi yang merupakan pihak yang berkaitan dengan kegiatan
dimaksudkan merupakan layanan yang digunakan oleh layanan arsip inaktif disebut dengan pimpinan unit
instansi untuk memperoleh pemahaman, informasi atau kerja atau instansi serta pihak yang menyediakan arsip
pengetahuan yang diperlukan, sehingga layanan inaktif disebut dengan pengelola pusat arsip. Pihak
tersebut dapat memenuhi kebutuhan informasi. Suatu yang kedua merupakan pihak yang yang memiliki
lembaga atau instansi kearsipan juga memerlukan dokumen atau arsip yang sudah diolah oleh arsiparis.
suatu layanan informasi yang disebut dengan layanan Layanan informasi arsip dinamis inaktif membutuhkan
informasi arsip. Layanan informasi arsip merupakan dukungan dari pihak-pihak yang bersangkutan tersebut
sebuah layanan, dimana suatu informasi diolah dikarenakan dengan adanya pengolah arsip, layanan
menjadi bentuk yang bermanfaat dan yang mampu informasi dapat terselenggarakan dengan baik. Pihak-
menghasilkan informasi yang dapat dibutuhkan oleh pihak yang bersangkutan seperti pimpinan unit kerja
pengguna. Informasi menjadi penting, karena dengan dan pengelola pusat arsip serta pihak pemilik dokumen
tersedianya informasi tersebut sehingga pengguna harus saling bekerja sama agar dapat menyajikan
dapat mengetahui kondisi kondisi pengolahan arsip informasi tentang arsip inaktif, sehingga informasi
yang ada di suatu instansi. Pengguna layanan informasi tersebut dapat digunakan oleh pengguna. Namun,
arsip merupakan pengolah arsip di suatu instansi. Arsip dalam mendukung layanan informasi ini terdapat
dinamis dibagi menjadi dua yaitu arsip dinamis aktif beberapa kendala antara lain sarana yang kurang
dan arsip dinamis inaktif. memadahi dan layanan informasi yang tidak bisa
Arsip dinamis inaktif merupakan salah satu jenis diakses secara online.
arsip yang perlu dilakukan pengolahan, sehingga Pengolahan arsip dinamis inaktif dalam suatu
informasi tentang arsip apat tetap tersajikan. Layanan organisasi masih dipandang sebagai pekerjaan yang
inormasi arsip inaktif merupakan suatu kegiatan yang begitu mudah, sehingga banyak organisasi atau dinas
dapat membantu untuk menyiapkan arsip dinamis yang menyerahkan urusan kearsipan kepada orang-
inaktif yang diperlukan oleh instansi lain. Tujuan orang yang kurang tepat. Padahal ketidakberhasilan
layanan informasi arsip inaktif yaitu mampu dalam pengelolaan arsip akan menjadi hambatan besar
menyediakan arsip inaktif yang diperlukan oleh dalam proses pengambilan keputusan. Kurangnya
pimpinan unit kerja atau pimpinan instansi. Layanan kesadaran terhadap pentingya informasi arsip dapat
informasi ini memudahkan pencarian informasi arsip menghambat proses pengelolaan arsip. Dalam
inaktif dengan mudah, cepat dan tepat. Hal ini dapat penelitian ini instansi yang akan dikaji adalah Dinas
mendukung aktivitas managemen instansi atau Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang. Dinas
perusahaan sesuai target yang telah ditentukan. Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang terletak di
Ruang lingkup layanan informasi arsip inaktif yang Jl. Dr. Wahidin No.54 Kabupaten Batang. Dinas
dibahas mencakup informasi dasar mengenai layanan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang merupakan
peminjaman arsip inaktif oleh pengolah pusat arsip salah satu instansi yang tidak akan lepas dari kegiatan
kepada unit kerja peminjaman. Informasi terkait kearsipan. Kantor yang setiap harinya mengolah arsip
layanan peminjaman arsip dimulai dari permintaan, dinamis inaktif memiliki berbagai macam arsip yang
perncarian, pencatatan dan pemberian kepada penguna berasal dari instansi yang berada di Kabupaten Batang.
arsip sampai dengan pengembalian ketempat Keberhasilan dalam pengelolaan arsip ditentukan oleh
penyimpanan semula. Dalam kegiatan layanan banyak hal. Faktor-faktor kearsipan seperti
informasi arsip inaktif perlu disosialisasikan, berkaitan penyimpanan, pegawai kearsipan, peralatan kearsipan,
dengan ketentuan-ketentuan apa saja yang diperlukan dan tentunya termasuk lingkungan kerja serta fasilitas
dalam layanan arsip inaktif. Dalam sosialisasi ini maupun kuantitas yang kurang memadai dari segi
dapat berupa pemberitahuan di papan pengumuman fasilitas seperti banyak boks yang sudah rusak dan
atau surat edaran yang yang telah ditandatangani oleh belum diganti yang baru serta suhu udara yang belum
pimpinan instansi. Beberapa jenis layanan arsip inaktif diberi Air Conditioer (AC) sehingga udara sangat
yang sering dilakukan oleh pusat arsip antara lain panas serta dari segi kuantitas yang dapat dilihat dari
layanan peminjaman arsip, layanan pengadaan, banyaknya arsip yang masih tertumpuk dan belum
layanan pengiriman atau menyampaian, dan layanan diolah lalu diletakan saja di lantai dan belum disusun
konsultasi tetapi di Dinas Perpustakaan dan Arsip ke dalam rak, menjadi faktor dan jika tidak

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

diperhatikan lebih lanjut akan mengganggu proses dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung
layanan informasi arsip. dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama
Pengelolaan arsip yang dilakukan di Dinas jangka waktu tertentu. Berdasarkan pernyataan di atas
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang sangat dapat disimpulkan bahwa arsip dinamis merupakan
berpengaruh terhadap berhasil tidaknya dalam arsip yang masih digunakan secara langsung dalam
penemuan kembali arsip. Permasalahan lain yang penyelenggaraan administrasi negara.
timbul adanya pegawai yang belum pernah Sesuai dengan uraian yang sudah dijelaskan di
mendapatkan pendidikan dan pelatihan tentang atas, arsip dinamis merupakan arsip yang masih
kearsipan sehingga kurang memahami tentang dipergunakan dan dibutuhkan oleh sebuah organisasi
kearsipan yang dijalankan. Latar belakang pendidikan untuk kelangsungan kegiatan administrasi. Arsip
yang tidak sesuai dengan bidang kearsipan juga dinamis tersedia dalam bentuk konvensional maupun
mengakibatkan sulitnya petugas untuk mengelola arsip. digital dan masih dapat berubah nilai dan artinya
Instansi ini merupakan salah satu instansi yang berdasarkan fungsinya. Maka dari itu, keberadaan arsip
memiliki kegiatan pengolahan yang baik, sehingga dinamis harus dikelola secara tertib dan teratur agar
seharusnya diperlukannya layanan informasi yang bermanfaat bagi pencipta, penerima dan pemakainya.
dapat diberikan dan diakses oleh pegawai arsip. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menjaga arsip
Namun, dalam kegiatan layanan informasi masih dinamis agar tertib dan teratur yaitu melalui
kurang mendukung, salah satu alasannya dikarena pengelolaan arsip dinamis.
layanan informasi yang diberikan oleh pegawai tidak Dalam buku manajemen arsip dinamis Sulistyo-
bisa diakses secara online. Pengolahan Arsip Dinamis Basuki (2003: 287) menjelaskan bahwa arsip dinamis
Inaktif merupakan permasalahan yang paling terlihat inaktif adalah arsip dinamis yang jarang digunakan
pada intansi tersebut, sehingga berdasarkan namun harus tetap dipertahankan untuk keperluan
permasalahan yang dapat dilihat tersebut menjadi rujukan atau memenuhi persyaratan retensi sesuai
landasan dilakukannya sebuah kajian penelitian dengan ketentuan undang-undang. Pernyataan Sulistyo-Basuki
judul “Pengolahan Arsip Dinamis Inaktif dalam Upaya didukung dengan pengertian arsip dinamis inaktif
Mendukung Layanan Informasi di Dinas Perpustakaan berdasarkan UU No. 43 tahun 2009 tentang kearsipan
dan Arsip Kabupaten Batang”. bahwa arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi
Setiap kegiatan organisasi yang dilakukan selalu penggunaannya telah menurun. Arsip dinamis inaktif
menghasilkan arsip sebagai sumber data dan informasi merupakan arsip yang tidak secara langsung digunakan
serta pusat ingatan. Menurut Amsyah (1991: 2), “arsip dan tidak secara terus menerus serta frekuensinya yang
adalah rekaman kegiatan atau transaksi yang dimulai telah menurun digunakan dalam kegiatan administrasi.
dari kegiatan terdepan (loket dan tempat pembayaran) Arsip dinamis inaktif adalah arsip yang tidak
hingga kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan”. secara langsung dan tidak terus menerus diperlukan
Selain dalam buku managemen arsip dinamis inaktif dan digunakan dalam penyelenggaraan administrasi
Wursanto (1994: 18) memberikan perumusan bahwa sehari-hari, selain itu arsip ini juga dikelola oleh pusat
arsip merupakan hasil dari kegiatan persuratan yang arsip. Hal tersebut dijelaskan Widjaya (dalam Bartos,
diciptakan dari suatu pekerjaan atau transaksi, dan 2007: 40) bahwa arsip dinamis inaktif sebagai arsip
apabila dibutuhkan dapat digunakan dalam kegiatan yang tidak lagi dipergunakan secara terus-menerus atau
selanjutnya. Kemudian Liang Gie (dalam Widjaja, frekuensi penggunaannya sudah jarang atau hanya
1986: 100) memberikan pengertian arsip sebagai dipergunakan sebagai referensi. Peraturan pemerintah
kumpulan warkat yang mempunyai kegunaan dan nomor 34 tahun 2009 juga menyebutkan bahwa arsip
disimpan secara sistematis agar dapat ditemukan dinamis inaktif adalah arsip dinamis yang frekuensi
kembali secara mudah saat diperlukan, arsip terdiri dari penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi
beberapa jenis yaitu arsip dinamis dan arsip statis. sudah menurun Menurut kamus administrasi
Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara perkantoran arsip adalah kumpulan warkat yang
langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan disimpan secara teratur berencana karena mempunyai
selama jangka waktu tertentu. Menurut Sulistyo- suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat cepat
Basuki (2003: 13) dalam buku manajemen arsip ditemukan.
dinamis menjelaskan bahwa, arsip dinamis merupakan Sulistyo-Basuki (1996: 29) menjelaskan bahwa
informasi yang terekam termasuk data dalam sistem arsip dinamis inaktif yaitu arsip dinamis yang sudah
komputer yang dibuat atau diterima oleh badan selesai diproses tetapi kadang-kadang masih digunakan
korporasi atau perorangan dalam transaksi kegiatan menurut. Inaktif dalam arti digunakan kurang dari 10
atau melakukan tindakan sebagai bukti aktivitas. kali dalam setahun. Sedangkan menurut Sugiarto
Pernyataan Sulistyo-Basuki didukung dengan (2005: 6) arsip dinamis inaktif adalah arsip yang sudah
pengertian arsip dinamis berdasarkan UU No. 43 tahun jarang dipergunakan untuk kegiatan administrasi.
2009 tentang kearsipan menjelaskan bahwa, arsip Menurut Barthos (2007: 4) arsip dinamis inaktif adalah

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

arsip yang secara tidak langsung dan tidak terus- organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai
menerus diperlukan dan digunakan dalam pusat ingatan organisasi, yang dapat bermanfaat untuk
penyelenggaraan administrasi sehari-hari serta dikelola bahan penelitian, pengambilan keputusan, atau
oleh Pusat Arsip dari beberapa pendapat tersebut maka penyusunan program pengembangan dari organisasi
dapat diambil kesimpulan bahwa arsip dinamis inaktif yang bersangkutan. Bentuk arsip beragam, tidak hanya
adalah arsip dinamis yang frekuensi penggunaannya berupa lembaran kertas dan tulisan seperti yang sering
kurang dari sepuluh kali dalam setahun, akan tetapi dianggap oleh kebanyakan orang. Namun, dalam
suatu saat masih dapat digunakan sebagai antisipasi sebagian besar kantor, arsip memang terutama berupa
untuk temu kembali di masa yang akan datang serta surat atau dokumen berbentuk lembaran kertas
dapat dipergunakan sebagai referensi bagi suatu bertulisan. Menurut Sugiarto (2005: 10) arsip dapat
organisasi. dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:
Pengelolaan arsip memegang peranan penting bagi 1. Arsip menurut subyek atau isinya, arsip dapat
jalannya suatu organisasi, yaitu sebagai sumber dibedakan menjadi beberapa macam yaitu Arsip
informasi dan sebagai pusat ingatan organisasi, yang kepegawaian, contoh: data riwayat hidup pegawai,
dapat bermanfaat untuk bahan penelitian, pengambilan
surat lamaran, surat pengangkatanm pegawai,
keputusan atau penyusunan program pengembangan
dari organisasi yang bersangkutan. Bentuk arsip rekaman presensi, dan sebagainya selanjutnya;
beragam, tidak hanya berupa lembaran kertas dan 2. Arsip keuangan, contoh: laporan keuangan, bukti
tulisan seperti yang sering dianggap oleh kebanyakan pembayaran, daftar gaji, bukti pembelian, surat
orang, namun sebagian besar kantor, arsip memang perintah membayar. Arsip pemasaran, contoh: surat
terutama berupa surat atau dokumen berbentuk penawaran, surat pesanan, surat perjanjian
lembaran kertas bertulisan. Menurut Handoko (2003: penjualan, daftar pelanggan, daftar harga, dan
8) pengolahan arsip adalah proses perencanaan,
sebagainya. Arsip pendidikan, contoh: kurikulum,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-
usaha para anggota, organisasi dan penggunaan sumber satuan pelajaran, daftar hadir siswa, rapor, transkrip
daya. Sumber daya organisasi lainnya agar mencapai mahasiswa, dan sebagainya;
tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Norman 3. Arsip menurut bentuk dan wujud fisik bahwa
(1991: 5) mengemukakan bahwa manajemen penggolongan ini lebih didasarkan pada tampilan
merupakan proses mengelola dan mengkoordinasi fisik media yang digunakan dalam merekam
sumber daya secara efektif dan efesien sebagai usaha informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya
untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam pengolahan
arsip antara lain surat, pita rekaman, Microfilm,
arsip Hani (1997: 8) menjelaskan bahwa,
“Pengolahan arsip adalah suatu kegiatan Disket, Compact Disk (CD);
pengaturan informasi atau data yang bertujuan untuk 4. Arsip menurut nilai atau kegunaannya antara lain
memudahkan dalam penemuan kembali. Pengolahan penggolongan arsip lebih didasarkan pada nilai dan
bias di artikan menejemen yaitu suatu proses kegiatan kegunaanya. Dalam penggolongan ini ada
dan di mulai dari perencanaan pengorganisasian bermacam-macam yaitu: arsip bernilai informasi,
pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
contoh: pengumuman, pemberitahuan, undangan,
organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di dan sebagainya, arsip bernilai administrasi, contoh:
tetapkan (Hani, 1997: 8 )”. ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan,
Definisi yang dikemukakan oleh para ahli tidak surat prosedur kerja, dan sebagainya, arsip bernilai
semuanya sama hal ini disebabkan karena para ahli hukum, contoh: akta pendirian perusahaan, akte
meninjau pengolahan dari segi fungsinya, benda, kelahiran, akte perkawinan, surat perjanjian,
kelembagaan dan yang meninjau pengolahan sebagai keputusan peradilan, dan sebagainya, arsip bernilai
suatu kesatuan. Menurut Widjaja (1993: 103), faktor-
sejarah, contoh: laporan tahunan, notulen rapat,
faktor pengelolaan arsip dinamis inaktif yang baik
meliputi penggunaan sistem penyimpanan secara tepat, gambar/foto peristiwa, dan sebagainya, arsip
fasilitas kearsipan yang memenuhi syarat dan petugas bernilai keuangan, contoh: kuitansi, bon penjualan,
kearsipan yang memenuhi syarat. Pengolahan arsip laporan keuangan, dan sebagainya.
menurut Sulistyo-Basuki (2003: 19) sebagai berikut 5. Arsip menurut sifat kepentingannya sebagai berikut
penciptaan dan penerimaan arsip, penyebaran, penggolongan ini lebih didasarkan pada sifat
penggunaan, penyimpanan serta penempatan dan kepentingannya atau urgensinya, dalam
pemusnahan.
penggolongan ini ada beberapa macam arsip yaitu:
Jenis pengolahan arsip memegang memiliki
peranan yang sangat penting bagi jalannya suatu arsip tidak berguna, contoh: surat undangan, memo,


-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

dan sebagainya arsip berguna, contoh: presensi 259-260) adalah kegiatan memberikan pemahaman
pegawai, surat permohonan cuti, surat pesanan kepada individu-individu yang berkepentingan tentang
barang, dan sebagainya arsip penting, contoh: surat berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu
tugas atau kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu
keputusan, daftar riwayat hidup pegawai, laporan
tujuan atau rencana yang dikehendaki. Layanan adalah
keuangan, buku kas, daftar gaji, dan proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang
sebagainyaarsip vital, contoh: akte pendirian lain yang langsung (Moenir, 2006: 16-17).
perusahaan, buku induk pegawai, sertifikat Membicarakan layanan berarti membicarakan suatu
tanah/bangunan, ijazah dan sebagainya. proses kegiatan yang konotasinya lebih kepada hal
6. Arsip menurut fungsinya sebagai berikut yang abstrak (Intangible). Layanan adalah proses
penggolongan ini lebih didasarkan pada fungsi pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain
secara langsung. Sedangkan, pengertian pelayanan
arsip dalam mendukung kegiatan organisasi. Dalam
dalam kamus umum Bahasa Indonesia, layanan adalah
penggolongan ini ada dua jenis arsip yaitu arsip menolong menyediakan segala apa yang diperlukan
dinamis yaitu arsip yang masih dipergunakan orang lain seperti tamu atau pembeli. Layanan
secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari- informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan
hari arsip statis yaitu arsip yang sudah tidak dari fungsi pemahaman dalam bimbingan dan
diperguankan secara langsung dalam kegiatan konseling.
perkantoran sehari-hari. Layanan informasi memiliki dua alur layanan
yaitu layanan internal dan eksternal layanan internal
7. Arsip menurut keasliannya menurut keasliannya,
berpengaruh positif terhadap kepuasan dan retensi
arsip dibedakan atas: arsip asli, arsip tembusan, arsiparis, yang kemudian berdampak pula pada
arsip salinan, dan arsip petikan. peningkatan kualitas layanan eksternal. Kualitas
8. Berdasarkan tingkat penyimpanan dan layanan eksternal akan menentukan kinerja arsiparis,
pemeliharaan dibedakan menjadi arsip sentral dan yang selanjutnya menghasilkan informasi bagi
arsip pemerintahan. penyedia layanan. Dengan demikian, kualitas layanan
internal akan berpengaruh pada kualitas layanan
Penggolongan arsip dinamis inaktif menurut nilai eksternal pada layanan informasi. layanan informasi
kegunaannya ini selaras dengan pengertian arsip itu ekternal dan internal dapat dibedakan bahwa layanan
sendiri. Baik pengertian arsip menurut kamus lembaga ekternal dilakukan layanan informasi secara tidak
administrasi negara, maupun seminar langsung, sedangkan layanan internal dilakukan
dokumentasi/arsip kementrian-kementrian. Bahwa layanan informasi secara langsung.
arsip adalah segala bentuk rekaman informasi yang Salah satu dari jenis layanan informasi yang
disimpan secara sistematis, sehingga bila suatu saat berjalan di suatu dinas arsip adalah layanan informasi
diperlukan maka dapat ditemukan kembali (temu balik) arsip dinamis inaktif yang salah satunya adalah dengan
arsip dengan tepat dan cepat. Arsip juga bertujuan menyelenggarakan pengelolaan arsip dinamis inaktif,
dapat digunakan kembali serta tujuan pengolahan dalam pengelolaan arsip dinamis inaktif menuntut
dinamis arsip inaktif adalah menempatkan arsip dalam adanya pengolahan arsip dinamis inaktif yang baik
rak arsip yang bisa ditemukan kembali ketika agar nantinya dapat membantu kelancaran dari layanan
dibutuhkan. Arsip tidak saja penting untuk informasi dalam dinas arsip dan tugas-tugas yang akan
mempelajari masa lalu tetapi juga berdampak pada dilaksanakan nantinya. Apabila pengelolaan arsip
meningkatnya pengetahuan di masa lalu terhadap dinamis inaktif berjalan dengan baik maka arus
pengetahuan masa kini dan mendatang. Pelestarian dan layanan informasi tersebut akan berjalan lancar dan
penyempurnaan pemerintah, institusi serta organisasi, berdampak pula pada kelancaran kegiatan di suatu
perhimpunan dan peradaban tergantung pada instansi atau dinas arsip salah satu arsip yang
pelestarian dan pemanfaatan arsip yang efisien. pengolahannya penting untuk diperhatikan adalah arsip
Berdasarkan penjelasan tujuan pengolahan arsip dinamis inaktif.
dinamis inaktif di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Mengingat pentingnya arsip dinamis inaktif bagi
tujuan pengolahan arsip dinamis inaktif adalah untuk kehidupan suatu organisasi maka sudah menjadi
memudahkan kegiatan temu kembali pada saat arsip kewajiban bagi organisasi atau instansi untuk
tersebut dibutuhkan. senantiasa berupaya melaksanakan kegiatan
Kelancaran arus layanan informasi pada suatu administrasi kearsipan yang baik. Pengolahan arsip
dinas arsip menjadikan salah satu persyaratan mutlak sangat menentukan apakah arsip tersebut tersimpan
yang harus terpenuhi agar tujuan dari kegiatan layanan dengan baik atau tidak. Oleh karena itu perlu
informasi yang ada di dinas arsip tersebut tercapai. diperhatikan faktor-faktor yang dapat menentukan
Layanan informasi menurut Prayitno dan Amti (2004: keberhasilan pengelolaan arsip dinamis inaktif.

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

faktor pengolahan arsip yang baik antara lain 2. Metode Penelitian


penggunaan sistem penyimpanan secara tepat sistem Penelitian ini menggunakan metode penelitian
penyimpanan arsip atau yang sering disebut filing kualitatif deskriptif, pendekatan deskriptif kualitatif
system adalah suatu rangkaian tata-cara yang teratur yaitu pendekatan penelitian dimana data-data yang
menurut sesuatu pedoman tertentu untuk dikumpulkan berupa katakata, gambar-gambar dan
menyusun/menyimpan warkat-warkat sehingga bukan angka. Data-data tersebut dapat diperoleh dari
bilamana diperlukan dapat diketemukan kembali hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video tape,
secara cepat. Cepat atau lambatnya ditentukan oleh dokumentasi pribadi, catatan, atau memo dan
tepat atau tidaknya penggunaan sistem penyimpanan dokumentasi lainnya menurut Moleong (2005:4). Pada
setiap benda arsip. Ssistem penyimpanan adalah sistem penelitian ini akan menggambarkan dan memahami
yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar tentang adanya kegiatan penelitian penelitian kualitatif.
kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan dan Pendekatan yang membahas tentang deskriptif
penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dengan kualitatif ini bertujuan untuk mengkaji dan
ditemukan bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu mendefinisikan mengenai adanya suatu fenomena yang
diperlukan. terjadi dalam kegiatan penelitian yang dilakukan oleh
Fasilitas kearsipan memenuhi syarat dalam kamus peneliti.
administrasi. fasilitas diartikan sebagai kebutuhan yang Suatu fenomena atau kegiatan yang dilakukan
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan oleh peneliti mengungkapkan bahwa dengan adanya
dalam suatu usaha kerja sama manusia. Fasilitas metode deskriptif kualitatif bisa dijadikan prosedur
kearsipan dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan untuk memecahkan masalah yang sedang diteliti.
antara lain alat-alat korespodensi, alat-alat penerimaan Masalah yang sedang diselidiki adalah berdasarkan
surat, alat-alat penyimpanan surat serta alat-alat fakta-fakta yang ada dan tampak di dalam tempat
ruangan. penelitian. Setiap individu tentunya memiliki
Petugas kearsipan yang memenuhi syarat seorang pemahaman, pemikiran maupun persepsi yang
petugas untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan berbeda-beda. Penelitian kualitatif yang yang
baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu menghasilkan data deskriptif berusaha memahami
sebagaimana juga persyaratan untuk petugas tata pemikiran setiap individu secara psikologisnya dari
usaha, umumnya antara lain memiliki pengetahuan di suatu kegiatan yang ada disekitar individu tersebut,
bidang kerasipan, memiliki pengetahuan umum untuk dapat memahami individu-individu tersebut
terutama menyangkut tentang pengolahan arsip peneliti harus mendapatkan kepercayaan penuh dari
dinamis inaktif serta memiliki seluk beluk tentang subyek yang diteliti sehingga menghasilkan tujuan
instansinya. yang akan dicapai dalam penelitian.
Faktor-faktor tersebut sangat perlu diperhatikan Hal inilah yang membuat peneliti memilih jenis
bagi setiap organisasi atau instansi yang melakukan penelitian deskriptif. Deskriptif dinilai cocok untuk
kegiatan pengolahan arsip mengingat nilai guna serta digunakan dalam penelitian ini, dikarenakan penelitian
fungsi dan peranan arsip bagi kelangsungan hidup ini bertujuan untuk mengetahui suatu kegiatan yang
suatu organisasi tersebut. Sehingga dengan begitu ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten
organisasi terkait dapat berupaya menyelenggarakan Batang di mana pemaknaan itu sendiri berarti
kegiatan pengolahan arsip dinamis inaktif yang baik digunakan untuk mendapatkan kebenaran ilmiah.Jenis
dari beberapa faktor yang mendasari pengolahan arsip data dalam penelitian ini adalah data kualitatif karena
dinamis inaktif diatas berjalan dengan baik maka data yang diungkapkan dalam peneliltian ini berupa
mampu mendukung layanan informasi secara baik. kata-kata yang dinarasikan dari hasil wawancara. Jenis
Sesuai dengan pendapat di atas, untuk mencapai data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data
optimalisasi tentang pengelolaan arsip dinamis inaktif primer dan sekunder. Sumber-sumber yang
yang baik dan benar serta mencapai tujuan yang telah dimungkinkan seorang peneliti untuk mendapatkan
ditentukan diperlukan pemahaman serta prinsip-prinsip sejumlah informasi atau data-data yang dibutuhkan
dalam kegiatan pengolahan arsip dinamis inaktif dalam dalam sebuah penelitian. Sumber data yang digunakan
upaya mendukung layanan informasi yang baik. dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.
Seperti yang telah dijelaskan manfaat serta tujuan Data primer merupakan data yang diperoleh langsung
layanan informasi yakni untuk memberikan wawasan dari subjek penelitian melalui alat pengukuran atau alat
dan pengetahuan bagi pengelola arsip atau instansi lain pengambilan data langsung pada subjek sebagai
dalam melakukan kegiatan pengolahan arsip dinamis sumber informasi yang dibutuhkan. Data primer
inaktif di unit kearsipan agar dapat diterapkan secara diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan oleh
tepat dan optimal serta memberikan hasil yang peneliti kepada informan serta melakukan observasi
bermanfaat bagi kehidupan organisasi serta secara langsung di lapangan mengenai pengolahan
mendukung layanan informasi arsip dinamis inaktif. arsip dinamis inaktif dan mengetahui tentang layanan

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

informasi yang ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip ada di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten
Kabupaten Batang. Batang. Metode pengumpulan data merupakan
Data sekunder merupakan data yang tidak langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena
langsung memberikan informasi atau data kepada tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau Pengumpulan data adalah sebagai Pengumpulan data
dokumen. Data sekunder yang digunakan dalam dalam penelitian ilmiah adalah prosedur sistematis
penelitian ini adalah dokumen pengelolaan arsip untuk memperoleh data yang diperlukan.
dinamis inaktif milik Dinas Perpustakaan dan Arsip Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijelaskan
Kabupaten Batang. bahwa pengumpulan data merupakan suatu kegiatan
yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh
2.1 Subjek dan Objek Penelitian data yang mendukung penelitian sehingga dapat
Subyek penelitian merupakan orang yang bisa digunakan untuk mengarahkan peneliti kepada hasil
memberikan informasi-informasi utama yang yang sesuai dengan keadaan atau fenomena yang
dibutuhkan dalam penelitian, subjek penelitian yang terjadi. Pengumpulan data yang digunakan dalam
dimaksudkan adalah informan atau narasumber. penelitian ini yaitu Observasi merupakan suatu proses
Subjek dalam penelitian ini adalah Dinas yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang. Khususnya berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara
orang-orang yang terkait dengan Pengolahan Arsip yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan
Dinamis Inaktif serta Layanan Informasi yang ada di ingatan Observasi adalah teknik pengumpulan data
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang. yang mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan
Sedangkan objek penelitian menjelaskan tentang apa dengan teknik yang lain.
atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana Pada penelitian ini, observasi dilakukan untuk
dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan mendapatkan data yang relevan dengan titik fokus
hal-hal lain jika dianggap perlu (Umar, 2003: 303). yang utama ialah pengolahan arsip dinamis inaktif di
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang
Pengolahan Arsip Dinamis Inaktif dalam Upaya secara. Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik
Mendukung Layanan Informasi di Dinas Perpustakaan kesimpulan bahwa observasi merupakan kegiatan
dan Arsip Kabupaten Batang. pengamatan dan pencatatan yang dilakukan oleh
peneliti guna menyempurnakan penelitian agar
2.2 Informan Penelitian mencapai hasil yang maksimal.Wawancara adalah
Informan merupakan orang yang dimanfaatkan untuk suatu percakapan yang diarahkan pada suatu masalah
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan di
latar penelitian (Moleong, 2006: 132). Dalam mana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.
penelitian ini menggunakan informan utama dan Wancara merupakan suatu kegiatan yang
informan pendukung. Penelitian ini dalam pemilihan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara
informan utama menggunakan purposive sampling. langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-
Purposive sampling merupakan pemilihan pertanyaan pada para responden. wawancara
sekelompok subjek yang berdasarkan ciri-ciri tertentu bermakna berhadapan langsung antara interview
yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan responden, dan kegiatannya dilakukan secara
dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui lisan.
sebelumnya, dengan kata lain unit sampel disesuaikan Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan
dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan bahwa wawancara merupakan kegiatan Tanya jawab
berdasarkan tujuan penelitianbBerdasarkan informan secara lisan antara dua orang atau lebih yang di
tersebut nantinya akan diwawancarai lebih mendalam lakukan secara langsung. Teknik wawancara yang
berkaitan dengan masalah yang akan dibahas dan digunakan ialah wawancara tidak struktur. Dokumen
diteliti yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan. yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
Ruang lingkup penelitian ini adalah arsiparis berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Dokumen
yang bertanggung jawab dalam pengolahan dan merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
layanan informasi yang ada di Dinas Perpustakaan dan Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau
Arsip Kabupaten Batang. Informan penelitian dipilih karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang
dengan menggunakan teknik purposive sampling berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah
dengan mempertimbangkan kriteria tertentu. kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan,
Penelitian ini dibutuhkan dua sudut pandang, yaitu kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya
sudut pandang pihak Dinas Kearsipan yang foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen
bertanggungjawab terhadap pengolahan arsip dinamis yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
inaktif serta sudut pandang Layanan Informasi yang berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan objektif. Pada proses keempat ini, mulai mencari arti
metode observasi dan wawancara dalam penelitian benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola,
kualitatif”. Penjelasan di atas dapat dijabarkan bahwa penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin,
dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah alur sebab-akibat dan proposisi. Kesimpulan-
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau kesimpulan juga dilakukan verifikasi selama
karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang penelitian berlangsung. Secara sederhana, makna-
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah makna yang muncul dari data harus diuji kebenaran,
kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kekuatan, dan kecocokan.Teknik dalam keabsahan
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya data yang digunakan peneliti dalam penelitian tentang
foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. pengolahan arsip dinamis inaktif dalam upaya
mendukung layanan informasi di Dinas Perpustakaan
2.3 Analisis Data Hasil Penelitian dan Arsip Kabupaten Batang. Penggunaan teknik
Analisis data yang dilakukan peneliti dengan dalam keabsahan data dengan menggunakan teknik
menggunakan metode analisis data kualitatif model triangulasi yang dilakukan untuk memeriksa
Miles dan Huberman. Analisis data kualitatif menurut keabsahan data diantara sumber-sumber uang
Miles dan Huberman dalam buku Metode Penelitian lainnya.Triangulasi dengan sumber dilakukan untuk
kualitatif adalahsuatu proses analisis yang terdiri dari menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data
tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu yang di dapatkan dari beberapa. Dalam penelitian ini
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan peneliti menggunakan teknik triangulasi dengan
atau verifikasi. sumber dilakukan dengan cara dilakukan
Tahapan analisa data yang digunakan pada pembandingan antara peneliti satu dengan peneliti
penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, yang lain sehingga agar menjamin keakuratan dalam
penyajian data, kemudian menarik kesimpulan/ mengolah data. Dalam pengujian keabsahan data ini
verifikasi. Pengumpulan data memiliki proses yang peneliti melakukan wawancara kepada arsiparis yang
dilakukan sepanjang penelitian tersebut berlangsung. mengolah data di Dinas Perpustakaan dan Arsip
Pengumpulan data dimulai pada saat observasi Kabupaten Batang.
penelitian, pengumpulan data untuk penelitian ini,
wawancara hingga melakukan transkrip wawancara. 3. Hasil dan Pembahasan
Trankrip wawancara dibuat setelah melakukan Pengolahan arsip dinamis inaktif merupakan suatu
wawancara. Dari pembuatan transkrip wawancara ini kegiatan pengumpulan dokumen, penataan suatu
akan diketahui hasil dari wawancara yang telah informasi informasi yang penting dan dapat di temukan
dilakukan, sehingga pada proses ini apabila terdapat kembali dengan mudah dan benar. Pengolahan arsip
data yang masih kurang dapat diketahui.Reduksi data dinamis inaktif di Dinas Perpustakaan dan Arsip
pada tahapan ini dilakukan pemilihan tentang relevan Kabupaten batang sudah baik dan benar sesuai dengan
tidaknya antara data dengan tujuan penelitian. prosedur UU 43 Tahun 2009 tentang pengolahan arsip
Informasi lapangan sebagai bahan mentah diringkas dinamis inaktif sehingga pengolahan tersebut dapat
lalu disusun agar lebih sistematis, serta di tonjolkan memenuhi target yang diinginkan oleh Dinas
pokok-pokok yang penting sehingga lebih mudah Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang bahwa
dikendalikan. Reduksi pada penelitian ini dilakukan kegiatan pengolahan yang ada di Dinas Perpustakaan
setelah melakukan wawancara dan membuat transkrip dan Arsip Kabupaten Batang sudah baik serta kegiatan
wawancara, dari transkrip wawancara tersebut dipilah- temu kembali arsip dinamis aktif dapat mudah
pilah data yang penting dan tidak penting dan ditemukan. pengolahan yang ada di Dinas
membuat rangkuman dari penelitian di lapangan untuk Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang.
memudahkan membuat kesimpulan.Penyajian data kegiatan penciptaan arsip dinamis di Dinas
pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang sudah
dan meyajikan data yang sesuai dengan pokok sesuai dengan prosedur yang di tetapkan serta kegiatan
permasalahan yang diawali dengan wawancara pada tersebut seperti yang sudah di sampaikan oleh
setiap pokok subpermasalahan. Penyajian data beberapa informan yang bernama Dian Susanti, Arifin
bertujuan agar dapat melihat gambaran keseluruhan Ahmad, Rakhmat Sudarmadji, Bagus Priyatmoko
atau bagian bagian tertentu saja.Penarikan dan sebagai arsiparis di Dinas Perpustakaan dan Arsip
kesimpulan/ verifikasi dalam penelitian ini dilakukan Kabupaten Batang. penciptaan dan penerimaan arsip
dengan membandingkan kesesuaian pernyataan dari kegiatan tersebut berlangsung setela arsip tersebut di
subjek penelitian dengan makna yang terkandung nyatakan musnah yang retensinya lebih dari 5 tahun, di
dalam konsep dasar penelitian. Sedangkan verifikasi Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang
data dimaksudkan agar penilaian kesesuaian data melakukan kegiatan penciptaan dan penerimaan arsip
dengan konsep dasar penelitian lebih tepat dan dibantu dengan aplikasi simardi untuk

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

mempermudahkan pekerjaan arsiparis untuk yang berkaitan dengan kegiatan layanan arsip inaktif,
melakukan kegiatan penciptaan dan penerimaan arsip. yaitu pihak yang pertama merupakan pihak yang
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang membutuhkan arsip inaktif dalam hal ini pimpinan unit
sudah tersistem menggunakan aplikasi simardi aplikasi kerja/ instansi dan pihak yang memberikan/
ini sangat membantu bagi arsiparis karena menyediakan arsip inaktif adalah pengelola Pusat
mempercepat dan mempermudah pekerjaan arsiparis di Arsip. Layanan arsip dinamis inaktif di Dinas
Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang, Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang terbagi
penempatan arsip inaktif pada rak penyimpanan menjadi tiga jenis yaitu layanan konsultasi pengolahan,
memerlukan teknik penataan dan penyimpanan baik. layanan asistensi atau pendampingan pengolahan arsip
Teknik ini merupakan tata cara penataan dan dan layanan peminjaman arsip.
penyimpanan arsip inaktif pada rak penyimpanan arsip Prosedur peminjaman arsip dinamis inaktif
yang dilakukan mulai dari penataan arsip inaktif dalam adapun prosedurnya antara lain Arsip yang akan
bok arsip, penentuan nomor penempatan, penataan dipinjam selanjutnya petugas akan melakukan
boks arsip pada rak arsip, serta komputerisasi. pengentrian pada dokumen tersebet sebelum
Kegiatan penyimpanan dan penataan arsip diserahkan kepada atasan apakah diperbolehkan arsip
dinamis di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten tersebut dipinjam apabila arsip tersebut boleh dipinjam
Batang sudah sesuai dengan prosedur yang di tetapkan maka petugas arsip akan menggandakan dokumen
serta kegiatan tersebut seperti yang sudah di tersebut karna peminjam aya bisa membawa pulang
sampaikan oleh beberapa informan yang bernama Tri dokumen yang bukan asli setelah itu melakukan
Hidayanti, Arifin Ahmad, Arifin Ahmad. Dinas kegiatan serah terima serta peminjam menandatangani
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang memiliki blangko peminjaman. Seleum melakukan kegiatan
beberapa tatacara penataan arsip inaktif dalam tempat serah terima petugas arsip akan membuat blangko
himpunan arsip dan bok arsip, penentuan nomor untuk dijadikan bukti peminjaman yang disahkan oleh
penempatan, penataan boks arsip pada rak arsip, serta petugas arsip dan instansi yang membutuhkan arsip.
komputerisasi. Teknik tersebut dilakukan sebelum
arsip di tempatkan dirak arsip teknik tersebut diolah 4. Simpulan
dengan menggunakan aplikasi simardi yang dapat Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah
mempermudahkan arsiparis untuk mengolah data lebih diuraikan oleh peneliti pada bagian pembahasan yang
cepat dan mudah. Dinas Perpustakaan dan Arsip dapat disimpulkan bahwa penyebab belum optimalnya
Kabupaten Batang memiliki kegiatan yang di sebut kegiatan pengelolaan arsip inaktif di Dinas
penyusutan dan pemusnahan arsip dinamis inaktif, Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang
penempatan di Dinas Perpustakaan dan Arsip dikarenakan bahwa sebagai pusat Arsip di Dinas
Kabupaten Batang belum melakukan semaksimal. Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang yang
Pengolahan arsip dinamis inaktif memiliki melaksanakan kegiatan pengelolaan arsip inaktif serta
peran yang sangat penting apabila arsip diolah dengan layanan arsip dinamis inaktif kepada pengguna belum
baik maka kegiatan temu kembali akan mudah apabila didukung dengan sarana dan prasarana yang baik
instansi membutuhkan informasi maka Dinas lingkungan kerja yang kurang optimal dari aspek suhu
perpustakaan dan Arsip kabupaten Batang mampu ruangan belum optimal yaitu 29˚C, disebabkan karena
memberikan informasi yang dibutuhkan. Kegiatan didalam ruangan tersebut belum dilengkapi dengan
pengolahan arsip dinamis inaktif di Dinas Air Conditioner, aspek kebersihan masih kurang
Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang juga banyak debu di boks arsip dan di rak arsip, warna
memiliki beberapa jenis pengolahan arsip, karena ruang kerja dan luas ruangan kerja sudah baik serta
disetiap pengolahan pasti memiliki beberapa jenis pemeliharaan arsip dinamis di Dinas Perpustakaan dan
pengolahan hal itu terdapat pada Dinas Perpustakaan Arsip Kabupaten Batang berupa pembersihan arsip
dan Arsip Kabupaten Batang. inaktif dari debu kurang optimal, disebabkan karena
Kegiatan pengolahan arsip dinamis inaktif yang alat kebersihan yang dimiliki di Dinas Perpustakaan
dilakukan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten dan Arsip Kabupaten Batanag kurang representatif
Batang meliputi kegiatan penciptaan dan penerimaan hal tersebut dikarenakan kurangnya dana yang
arsip, penyebaran arsip, penggunaan arsip, dimiliki Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten
penyimpanan arsip, penempatan dan pemusnahan Batang. Kegiatan Layanan informasi yang ada di
arsip. Setelah kegiatan pengolahan selesai maka Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang
langkah selanjutnya adalah kegiatan layanan. layanan memiliki tiga kegiatan yaitu layanan konsultasi
arsip dinamis inaktif merupakan layanan arsip inaktif pengolahan, layanan asistensi atau pendampingan
adalah suatu kegiatan yang berfungsi untuk membantu pengolahan arsip dan layanan peminjaman arsip
atau menyiapkan suatu yang diperlukan oleh pihak layanan tersebut berjalan secara interen dan ekstern
lain atau biasa disebut sebagai arsiparis. Ada dua pihak kegiatan tersebut belum berlangsung secara online,

-XUQDO,OPX3HUSXVWDNDDQ9RO1R$SULO 

layanan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Batang.
yang membutuhkan untuk kegiatan pengolahan arsip 2016. “Depo Arsip Kabupaten Batang”. Dalam
dinamis inaktif serta terbatasnya sumber daya manusia https://batangkab.go.id/?p=5&a=23 [Diakses
yang mengelola arsip dari segi kualitas, mengingat pada 6 Juli 2018].
hanya beberapa karyawan saja yang berkompeten Horton, S. (2006). Social capital, government policy
untuk melakukan kegiatan pengolahan arsip dinamis and publik value: Implications for archive
inaktif. Sebagian besar karyawan tidak memiliki service delivery. Aslib Proceedings, 58(6), 502-
kemampuan dalam kegiatan tersebut. 512.
doi:http://eresources.perpusnas.go.id:2136/10.1
Daftar Pustaka 108/00012530610713588.
Abubakar Hadi.(1996). Pola Kearsipan Modern: Ikhsandy, Rasyid. (2015). “Pengelolaan Arsip Dinamis
Sistem Kartu Kendali. Jakarta Djambatan. Inaktif di Kantor Pertanahan Kabupaten
Agus Sugiharto & Teguh Wahyono. (2005). Sleman”. Yogyakarta: Sekolah Vokasi
Manajemen Kearsipan Modern dari Universitas Gadjah Mada.
Konvensional ke Basis Komputer. Yogyakarta: Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian
Grava Media. Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Almsyah, Z. (2005). Manajemen Kearsipan. Jakarta: Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. 1992.
PT Gramedia Pustaka Utama.ANRI. (2011). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang
Perka ANRI No 26 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Metode-metode Baru. Jakarta: UIP.
Penyediaan Arsip Dinamis Sebagai Informasi Mukhtar. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif
Publik. ANRI. Kualitatif. Jakarta: Referensi.
ANRI. (2012). Perka ANRI No 20 Tahun Nugraha, Bimo. (2017) “Pengolahan Arsip Dinamis
2012 Tentang Pedoman Pengolahan Unit Inaktif Studi Kasus Dalam Unit Kearsipan Biro
Kearsipan Pada Lembaga Negara. ANRI. Umum dan Pengadaan Kementrian Pertania
Barthos,Basir (2009). Manajemen Kearsipan. Jakarta, RI”. jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora
Bumi Aksara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Endang Wiryatmi Tri Lestari. (1994). Arsip Dinamis Pemerintah Kabupaten Batang. 2017. Peraturan Bupati
dalam Arus Informasi. Jakarta: Arikha Media Batang Nomor 57 Tahun 2017 Tentang Jadwal
Cipta. Retensi Arsip Keuangan. Dinas Perpustakaan
Fanni, Sheli Medita. (2012) “Pengolahan Arsip dan Arsip Kabupaten Batang.
Dinamis Inaktif di Kantor Arsip dan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang-
Perpustakaan Daerah Kota Surakarta”. Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
Surakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik 2009 Tentang Kearsipan. Jakarta: ANRI.
Universitas Sebelas Maret.



Anda mungkin juga menyukai